Andasuryani 2, Santosa 2 dan Alhapen Ruslin Chandra 3

dokumen-dokumen yang mirip
MEMBANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH UNTUK PENINGKATAN EFEKTIVITAS KONSUMSI PAKAN TERNAK SAPI

RANCANG BANGUN DAN UJI KINERJA MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH UNTUK PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN PISAU TIPE REEL

BAB I PENDAHULUAN. UUD 1945 dan tertulis dalam Deklarasi roma (1996) yang menyatakan hak

III. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Protein hewani merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan

ANALISIS HASIL PENGUJIAN PERFORMANCE MESIN PENCACAH RUMPUT LAUT SKALA UKM

PENGEMBANGAN ALAT PENCACAH (CHOPPER) BATANG JAGUNG SEBAGAI BAHAN BAKU SILASE

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

BAB I PENDAHULUAN. rumput gajah untuk pakan ternak. Rumput gajah merupakan rumput potong yang

PENGARUH PUTARAN PENCACAH TERHADAP KAPASITAS CACAHAN RUMPUT GAJAH

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. A. Kajian singkat dari Mesin Pencacah Rumput Pakan Ternak 1. Rumput gajah ( Pennisctum purpureum)

BAB I PENDAHULUAN. Protein hewani merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan manusia.

DESAIN DAN UJI KINERJA MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAHTIPE REEL Design and Test Performance Of Cutter Machines Reel Type for Elephant Grass

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. disebut ruminansia sangat bergantung pada ketersediaan pakan, baik dari

PERANCANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT PEMOTONG RUMPUT MAKANAN TERNAK SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DAN PENINGKATAN PRODUKSI

Analisis Mesin Pengiris Kentang Spiral Otomatis ANALISIS MESIN PENGIRIS KENTANG SPIRAL OTOMATIS

UJI KINERJA HAMMER MILL DENGAN UMPAN JANGGEL JAGUNG [Performance Test Hammer Mill With Corn Feed Corncob]

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

ANALISIS JARAK RUJI PADA MESIN PENGUPAS POLONG KACANG TANAH TERHADAP HASIL KUPASAN

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI

PENDAHULUAN. rendah adalah masalah yang krusial dialami Indonesia saat ini. Catatan Direktorat

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan sisa hasil pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. atau yang memiliki nama ilmiah Arachis hypogeae adalah salah satu tanaman

I. PENDAHULUAN. pasokan sumber protein hewani terutama daging masih belum dapat mengimbangi

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

PENAMPILAN DOMBA EKOR TIPIS ( Ovis aries) JANTAN YANG DIGEMUKKAN DENGAN BEBERAPA IMBANGAN KONSENTRAT DAN RUMPUT GAJAH ( Pennisetum purpureum)

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

Modifikasi Pemarut pada Mesin Penyuwir Daging Ikan untuk Bahan Baku Abon Ikan

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

III. METODE PENELITIAN

RANCANG BAGUN MESIN PENCACAH DAN PENGADUK UNTUK PAKAN SAPI DAN KAMBING

ANALISA HASIL MESIN PEMIPIL JAGUNG SKALA UKM. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

RANCANG [KG/JAM] MEDAN Diajukan untuk. Memenuhi. Oleh : M.A LUBIS FAHMI NIM: SUWANDI. vii

KAJIAN POTENSI LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KOTA PARE-PARE

RANCANG BANGUN ALAT MESIN PENCACAH JERAMI PADI UNTUK PENYIAPAN BAHAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA

RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar penduduk desa Ketawang, Grabag, Magelang, memelihara ternak. Salah satu ternak yang dipelihara adalah sapi pedaging.

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

PERANCANGAN MESIN PERAJANG HIJAUAN PAKAN TERNAK KAPASITAS 1000 KG/JAM

RANCANG SECARA. Diajukan. Program. Oleh M.

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. di kalangan pendidikan maupun masyarakat untuk menambah pengetahuan

ANALISIS MESIN PENGIRIS TEMPE DENGAN VARIASI SUDUT PISAU TERHADAP KETEBALAN IRISAN

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

I. PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein hewani adalah sapi perah dengan produk

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENERAPAN TEKNOLOGI

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERFORMA MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH DENGAN DAYA 0,25 HP

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MESIN DWI FUNGSI PENCETAK PELET IKAN DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR TUNGGAL

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MESIN PENCAMPUR PAKAN BASAH SAPI PERAH UNTUK PETERNAK MENENGAH KE BAWAH

PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 ISSN: RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SINGKONG DAN TANGKAI TALAS

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB I. PENDAHULUAN. pembangunan Nasional. Ketersediaan pangan yang cukup, aman, merata, harga

RANCANG BANGUN ALAT PEMIPIL JAGUNG (CORN SHELLER)

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS 100 Kg/Jam

Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Untuk Meningkatkan Hasil Pemipilan Jagung Kelompok Tani Desa Kuala Dua

PERANCANGAN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK PROYEK AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH BATANG JAGUNG MENJADI PAKAN TERNAK DENGAN UKURAN YANG SAMA KAPASITAS 120 [KG/JAM]

PEMBUATAN MESIN EMPING MELINJO SISTEM ROLL BERMOTOR LISTRIK UNTUK USAHA KECIL DAN MENENGAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA SAPI POTONG DI BENGKULU DALAM MENDUKUNG AGRIBISNIS YANG BERDAYA SAING

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

PENDAHULUAN. setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK PAKAN TERNAK SAPI DAN KAMBING KAPASITAS 100 KG/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG MEDAN. n Dalam. Oleh :

PENGANTAR. Latar Belakang. andil yang besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan terutama daging.

PENDAHULUAN. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap gizi dari susu menyebabkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan September 2014 di

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

PENGGEMUKAN SAPI POTONG POLA LOW EXTERNAL INPUT SUSTAINABLE AGRICULTURE

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

BAB II LANDASAN TEORI

ARTIKEL PROGRAM VUCER

BAB IV PROSES PRODUKSI

Transkripsi:

MEMBANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH UNTUK PENINGKATAN EFEKTIVITAS KONSUMSI PAKAN TERNAK SAPI 1 Andasuryani 2, Santosa 2 dan Alhapen Ruslin Chandra 3 ABSTRACT Increasing in the number of population will be followed by increasing of food demand, including demand of beef as one of the source of proteins. One of the efforts to fulfil the demand of beef is by developing of cow small business. The problem which is faced by most of the cow business owner is less effectiveness of food supply particularly king grass as many of king grass part which is not eaten by the cow. This community service activity has made as well as introduced king grass chopper machine. Performance evaluation of machine shows that the average of chopping capacity is 180 kg/hr, frequency of rotation of chopping knife is 1320 rpm, noisy rate is 875 956 db and the length of cut king grass is 1 15 cm. The chopping cost is less 50% than the cost of manual chopping. Introduction of machine was conducted by inform or explain to the user regarding the use, operation method, maintenance, and the cost of chopping. The activity assists the cow small business owner to cope with the need of king grass in order to increase effectiveness of cow feeding. Keywords: king grass, introduction, chopper machine PENDAHULUAN Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat akan diikuti oleh peningkatan kebutuhan pangan, termasuk kebutuhan akan daging sebagai salah satu sumber protein hewani. Upaya pemenuhan kebutuhan akan daging sapi dapat dilakukan dengan pengembangan usaha budidaya ternak sapi potong skala rumah tangga. Salah satu, usaha atau industri kecil 1 Dibiayai oleh Dana DP2M Dikti Depdiknas Program Vucer TA 2009 2 Staf Pengajar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas 3 Staf Pengajar Politeknik Negeri Padang

2 Warta Pengabdian Andalas Volume XVI, Nomor 24 Juni 2010 budidaya ternak sapi potong skala rumah tangga adalah usaha ternak sapi potong SOPIENG. Jenis sapi yang dibudidayakan adalah sapi Bali. Permasalahan yang dihadapi oleh usaha ternak sapi potong SOPIENG ini adalah kurang efektifnya pemberian pakan hijauan rumput gajah karena banyaknya bagian dari rumput gajah yang tidak dimakan oleh sapi (diperkirakan hanya 1/3 bagian yang dikonsumsi). Berdasarkan perhitungan, produksi rumput gajah adalah 1100 kg/hari/ha, namun karena tidak semua bagian rumput gajah yang dikonsumsi oleh sapi (diperkirakan hanya 1/3 bagian yang dikonsumsi) maka jumlah efektif yang dikonsumsi hanya 330 kg/hari. Sementara itu, kebutuhan rumput gajah untuk 20 ekor sapi adalah 400 kg/hari, sehingga hanya setengah dari kebutuhan sapi yang terpenuhi, sisanya diambil dari rumput lapangan melalui pengembalaan. Namun karena rumput lapangan terdiri dari rumput alam yang produktifitasnya rendah, sedangkan kebutuhan sapi yang harus dipenuhi masih banyak, maka terjadi over grazing yang menyebabkan terjadinya kerusakan padang rumput. Dinas Peternakan (1991) menyatakan bahwa usaha meningkatkan produktifitas dan populasi ternak antara lain menuntut bahan makanan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas serta ketersediaannya sepanjang waktu. Manglayang Agribusiness Cooperative (2005) menyatakan bahwa nilai ketercernaan (TDN) daun muda rumput gajah diperkirakan mencapai 70%, tetapi angka ini menurun cukup drastis pada usia tua hingga 55%. Batangbatang yang keras kurang begitu disukai ternak kecuali yang masih muda dan mengandung cukup banyak air. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pemberian pakan hijauan sapi adalah dengan mencacah rumput gajah. Dengan cara ini semua bagian rumput gajah dapat dimakan oleh sapi. Usman (1989) menyatakan bahwa pencacahan atau perajangan rumput dilakukan agar

Membangun Mesin Pencacah Rumput 3 dapat memperkecil ukuran rumput yang diberikan kepada ternak sehingga memudahkan ternak untuk mencerna makanan tersebut. Pencacahan secara manual (menggunakan pisau atau parang) bisa dilakukan, akan tetapi membutuhkan waktu dan tenaga kerja yang banyak. Oleh sebab itu, pencacahan secara manual tidak efektif untuk diterapkan. Alat/mesin pemotong hijauan yang sudah ada dipasaran, sebagian besar masih impor dengan kapasitas yang cukup besar (20 ton hijauan/jam) sehingga harga relatif mahal dan biaya perawatan tinggi serta sulit mendapatkan suku cadang. Upaya membangun dan mengintroduksikan mesin pencacah rumput gajah merupakan salah satu alternatif untuk pencacahan rumput gajah. Komponen penting dari mesin pencacah rumput gajah adalah mata pisau. Pearson (1987) menyatakan bahwa untuk memberikan tekanan kekuatan pada tanaman didalam pemotongan biasanya digunakan mata pisau, yang diperlukan untuk membagi bagian tanaman menjadi dua bagian yang berbeda. Proses ini sangat ditentukan oleh kekuatan yang bekerja pada bagian ujung dan kedua sisi pisau, yang dikenal dengan kekuatan ujung dan kekuatan belah. Upaya membangun dan mengintroduksikan mesin pencacah rumput gajah ini dapat dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat program vucer. Kegitan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu peternak sapi potong dalam hal penyediaan pakan ternak dengan membangun dan mengintroduksikan mesin pencacah rumput gajah. METODE PENGABDIAN Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah besi siku, plat besi, besi strip, klem, besi pipa, as poros, pulley, belt, roda, kalahar, baut, mur, kawat las, mata gerinda, cat, tinner, motor listrik dan rumput gajah. Alat-alat yang digunakan adalah peralatan bengkel dan alat-alat ukur berupa tachometer, soundlevel meter, dan timbangan.

4 Warta Pengabdian Andalas Volume XVI, Nomor 24 Juni 2010 Metode kegiatan vucer ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengembangan mesin pencacah rumput gajah sebagai bahan pakan hijauan ternak sapi. 2. Melakukan evaluasi kinerja dan evaluasi ekonomis mesin pencacah rumput gajah. Evaluasi kinerja meliputi kapasitas pencacahan, rpm pencacahan, tingkat kebisingan dan panjang cacahan. Sedangkan evaluasi ekonomi meliputi biaya pokok pencacahan. dengan menghitung nilai rata-rata dari setiap pengujian. Analisis data dilakukan 3. Mengintroduksikan cara mengoperasikan mesin ke pengguna (usaha peternakan sapi potong Sopieng). HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun. Kegiatan ini dimulai dengan pembuatan mesin pencacah, evaluasi kinerja mesin pencacah, evaluasi ekonomi dan dilanjutkan dengan melaksanakan introduksi ke pengguna. Pembuatan, Evaluasi Kinerja dan Evaluasi Ekonomi Mesin Pencacah Rumput Gajah Pembuatan mesin dilakukan berdasarkan gambar teknis yang telah dirancang. Evaluasi kinerja mesin pencacah dilakukan setelah mesin selesai dibuat dengan tujuan untuk memeriksa apakah mesin yang telah dibuat telah dapat bekerja dengan baik. Evaluasi kinerja mesin pencacah meliputi pengujian kapasitas pencacahan, rpm pisau pencacah, tingkat kebisingan, dan panjang cacahan. Berdasarkan evaluasi kinerja mesin yang telah dilakukan diperoleh rata-rata kapasitas pencacahan 180 kg/jam, rpm pisau pencacah 1320 rpm, tingkat kebisingan 87.5 95.6 db dan panjang cacahan 1 15 cm. Menurut Sumakmur (1989) bahwa tingkat kebisingan 87.5-95.8 db maka

Membangun Mesin Pencacah Rumput 5 lama waktu pengoperasian mesin adalah 4 7 jam. Gambar 1 memperlihatkan mesin pencacah yang telah dibangun dengan komponenkomponennya. Rata-rata setiap ekor sapi membutuhkan rumput gajah sebanyak 20 kg/hari maka untuk 20 ekor sapi dibutuhkan rumput gajah sebanyak 400 kg/hari. Upah pencacahan rumput gajah secara manual per hari adalah Rp. 40.000,-. Berdasarkan ini, maka dibutuhkan biaya pokok pencacahan rumput gajah secara manual sebesar Rp 100/kg. Sementara itu, biaya pokok pencacahan rumput gajah dengan menggunakam mesin pencacah yang telah dikembangkan adalah Rp 50.51/kg. Hal ini, menunjukan bahwa penggunaan mesin pencacah rumput gajah telah dapat melakukan penghematan biaya pokok sebesar 50% dari biaya pokok pencacahan secara manual. Introduksi ke Pengguna Kegiatan introduksi ke penguna telah dilakukan pada tanggal 17 Agustus 2009 sekaligus dilakukan serah terima mesin pencacah rumput gajah. Pengguna diberikan informasi yang terkait dengan cara pengoperasian dan perawatan mesin, serta biaya pokok pencacahan. Selanjutnya dilakukan demo penggunaan mesin pencacah. Kegiatan ini telah memberikan pengetahuan tentang teknologi pencacahan rumput gajah kepada pengguna. Pengguna sangat terbantu dengan program pengabdian kepada masyarakat ini, terutama dalam hal pencacahan rumput gajah sehingga pemberian rumput gajah lebih efektif tanpa banyak bagian rumput gajah yang terbuang. Gambar 2 memperlihatkan pengguna sedang mengoperasikan mesin pencacah yang telah dibangun.

6 Warta Pengabdian Andalas Volume XVI, Nomor 24 Juni 2010 KESIMPULAN 1. Pada program vucer ini, telah dibangun sebuah mesin pencacah rumput gajah. Mesin ini mempunyai rata-rata kapasitas pencacahan 180 kg/jam, rpm pisau pencacah 1320 rpm, tingkat kebisingan 87.5 95.6 db, panjang cacahan 1 15 cm dan biaya pokok pencacahan yang lebih kecil 50% dari biaya pencacahan secara manual. 2. Pada program vucer ini, juga telah dilakukan introduksi mesin pencacah rumput gajah sehingga pengguna bisa mengoperasikan dan merawat mesin. 3. Mesin pencacah rumput gajah telah dapat membantu peternak sapi dalam penyediaan pakan hijauan untuk ternaknya sehingga semua bagian rumput gajah dapat dimakan oleh sapi. UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional sebagai pemberi dana kegiatan dengan nomor kontrak 006/SP2H/PPM/DP2M/III/2009 tanggal 1 April 2009. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Univ. Andalas Padang, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Ketua Jurusan/Program Studi Teknik Pertanian atas segala fasilitas dan pendanaan yang telah diberikan.

Membangun Mesin Pencacah Rumput 7 DAFTAR PUSTAKA Dinas Peternakan Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat. 1991. Gerakan Masyarakat Menanam Rumput Raja Makanan Ternak Serempak. Padang Manglayang Agribusiness Cooperative. 2005. Rumput Gajah HIJAUAN PAKAN TERNAK: Persson, Sverker. 1987. Mechanic of cutting material plant. ASAE. Sumakmur, P.K. 1989. Ergonomi untuk Produktivitas Kerja. Jakarta.. CV.Haji Masgung. Usman. 1989. Menanam Rumput Gajah dan Prospeknya pada Ternak Ruminansia/ Penerbit Swadaya. Jakarta. Hopper Roda Handle Kerangka Penutup Ruang Pencacah Pisau Pencaca Outlet Ruang Motor Gambar 1. Mesin Pencacah Rumput Gajah

8 Warta Pengabdian Andalas Volume XVI, Nomor 24 Juni 2010 Gambar 2. Pengguna sedang mengoperasikan mesin pencacah