BAB I P E N D A H U L U A N. UndangNomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Seiring. mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I P E N D A H U L U A N

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I P E N D A H U L U A N. seiring dengan tuntutan tata kepemerintahan yang baik

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR KEPUTUSAN BUPATI BLITAR NOMOR 188/428/ /KPTS/2015 TENTANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LOMBOK BARAT

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1. PROFIL INSPEKTORAT KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN RENJA INSPEKTORAT KABUPATEN GRESIK 2018

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT BAB I PENDAHULUAN

INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN INSPEKTORAT DRAFT

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kampar Nomor 06 Tahun 2012 tanggal 18 Juni 2012 tentang Susunan

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASANN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

KATA PENGANTAR. Pangkalpinang, Maret 2015 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN KARO

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

TINJAUAN PUSTAKA. pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF

RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T

Pemerintah Kota Tangerang

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang. telah memberikan kemudahan sehingga dapat disusun Rencana Kerja

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 55 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)..INSPEKTORAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah singkat terbentuknya kantor Inspektorat Pelalawan

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Keterkaitan Dokumen Perencanaan

I N S P E K T O R A T

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BLITAR 1

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

KATA PENGANTAR. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tersusunnya Revisi Renstra ini.

Transkripsi:

BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LatarBelakang Pengawasan menjadi salah satu aspek penting dalam keberhasilan pelaksanaan pemerintahan daerah sebagaimana diatur dalam Undang- UndangNomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Seiring dengan tuntutan tata kepemerintahan yang baik ( goood governance ), pengawasan juga mempunyai peran yang strategis dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, Inspektorat Kabupaten Blitar harus menyusun dokumen perencanaan sebagaimana yang telah diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Inspektorat harus menyusun rencana strategis untuk periode lima tahun kedepan yaitu periode 2016 2021 dengan mengacu pada RPJMD yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar. Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Blitar periode tahun 2016 2021 merupakan penjabaran dari visi misi, program dan kegiatan Inspektorat yang memuat tujuan, sasaran, strategi serta arah kebijakan serta kerangka pendanaan yang bersifat indikatif dalam jangka lima tahun kedepan yang tentunya berpedoman pada RPJMD. Sebagai dokumen perencanaan lima tahunan, Rencana Strategis akan menjadi acuan yang kemudian dijabarkan dalam rencana kerja tahunan ( Renja) dan secara konsisten akan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran ( RKA ) Inspektorat selama5 (lima) tahun kedepan. 1

1.2. Landasan Hukum Dasar Hukum dalam penyusunan ini adalah : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur. 2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara. 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaga negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan lembaran negara Nomor 5587) sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah ( Lembaga Negara Tahun 2014 Nomor 248, Tambahan lembaran Negara Nomor 5589); 6. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 2

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistim Pengendalian Intern Pemerintah ( SPIP ) 11. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 Tahun 2008 tentang Susunan Organissi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan-badan dan lembaga Tekhnis di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar. 12. Peraturan Bupati Blitar Nomor 23 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Blitar; 1.3. Maksud dan Tujuan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021 adalah sebagai penjabaran misi, tujuan yang ingin diwujudkan/ dicapai dalam jangka 1 (satu) tahun sampai 5 (lima) tahun kedepan sehingga apa yang akan dicapai dan diwujudkan oleh lembaga Inspektorat akan dituangkan dalam dokumen renstra ini yang kemudian akan dijadikan pedoman untuk mewujudkan tujuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi Inspektorat secara berkesinambungan. Rencana strategis Inspektorat Kabupaten Blitar tahun 2016-2021 ini disusun dengan tujuan : 1. Untuk menjabarkan visi, misi dan program lembaga Inspektorat sesuai tugas dan fungsi lembaga. 2. Memberikan pedoman dalam pelaksanaan /operasional yang sudah tertuang dalam Rencana Strategis lima tahunan dan perencanaan tahunan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Tahunan ( Renja ) 3. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan serta pengendalian. 3

1.4. Sistimatika Penulisan Sistimatika Penulisan Rencana Strategi Inspektorat Kabupaten Blitar tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistimatika Penulisan BAB.II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1.Gambaran Inspektorat Kabupaten Blitar 2.2. Tugas,Fungsi dan Struktur Organisasi 2.3.Sumber Daya SKPD 2.4.Kinerja Pelayanan SKPD BAB.III.ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi permasalahan 3.2. Telaahan Visi,Misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah BAB IV.TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI 4.1. Tujuan dan sasaran 4.2. Strategi dan Kebijakan BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BAB VI PENUTUP Lampiran 4

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD II. Gambaran Inspektorat Kabupaten Blitar Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan-badan dan Lembaga Tekhnis di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar, yang selanjutnya dijabarkan kedalam Peraturan Bupati Blitar Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Blitar, Inspektorat dipimpin oleh seorang Inspektur berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa. 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dalam melaksanakan tugasnya Inspektorat Kabupaten Blitar mempunyai fungsi : a. Perencanaan Program pengawasan; b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Inspektur dibantu oleh 5 orang pejabat eselon 3 terdiri dari satu orang Sekretaris dan empat orang Inspektur Pembantu Wilayah. 5

Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur, mempunyai tugas membantu Inspektur dalam mengumpulkan dan mengolah data dalam menyusun rencana program, monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan, menyelenggarakan ketatausahaan, administrasi keuangan dan urusan umum serta memberikan pelayanan administrasi kepada semua unit kerja dilingkungan Inspektorat. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat mempunyai fungsi : 1. Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja Inspektorat; 2. Pemantauan dan evaluasi hasil program kerja Inspektorat; 3. Pengoordinasian pelaksanaan tugas-tugas Inspektur Pembantu pada Inspektorat; 4. Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga,kehumasan dan keprotokolan; 5. Pelaksanaan fungsi tata usaha keuangan; 6. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai; 7. Pengelolaan administrasi keuangan dan gaji pegawai; 8. Pengelolaan dan pengadministrasian perlengkapan kantor, pemanfaatan dan perawatan inventaris kantor; 9. Pelaksanaan pelayanan tekhnis administrasi terhadap semua unit organisasi dilingkungan Inspektorat; 10. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Inspektur. Didalam Struktur organisasi Sekretariat terdapat 3(tiga) Sub Bagian yaitu Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan, Sub Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Administrasi dan Umum. 6

Inspektur Pembantu Wilayah. Inspektur Pembantu mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintah daerah dan kasus pengaduan sesuai wilayah kerjanya. Dalam melaksanakan tugasnya Inspektur Pembantu wilayah mempunyai fungsi : 1. Pengumpulan bahan pengusulan program pengawasan sesuai wilayah kerjanya. 2. Menyusun Program Kerja Pengawasan ( PKP ) 3. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah sesuai wilayah kerjanya 4. Melakkan koordinasi dan mengendalikan pelaksanaan penugasan pengawasan 5. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan terkait dengan teknis pelaksanaan penugasan pengawasan. 6. Mengendalikan penyusunan laporan hasil pengawasan 7. Melaksanakan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan 8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Inspektur. 9. Penyusunan program pemeriksaan dibidang ekonomi dan pembangunan; 10. Pemberian arahan, bimbingan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pemeriksaan; 11. Penyusunan laporan hasil pemeriksaan; 12. Penilaian tindak lanjut hasil pemeriksaan; 13. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Inspektur. 7

Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-masing sesuai bidang keahliannya. Kelompok jabatan fungsional mempunyai fungsi : 1. Melakukan pengawasan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah untuk Kepala Daerah 2. Melakukan pemeriksaan terhadap aspek kebijakan daerah, urusan pemerintahan bidang otonomi daerah, pemerintahan umum, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, perencanaan pembangunan, administrasi keuangan daerah, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik,pesandian, ketenagakerjaan, statistik, kearsipan, perpustakaan dan pelayanan dasar minimal serta penanganan kasus-kasus pengaduan masyarakat. 3. Melakukan pemeriksaan terhadap aspek pengelolaan barang daerah, urusan pemerintahan, bidang tata ruang, perhubungan, pekerjaan umum, perumahan, lingkungan hidup, penananm modal, koperasi dan usaha kecil, ketahanan pangan, kelautan dan perikanan, pertanian, kehutanan, perindustrian dan perdagangan energi dan sumber daya mineral, transmigrasi dan pariwisata serta penanganan kasus-kasus pengaduan masyarakat. 4. Melaksanakan pemeriksaan terhadap aspek aparatur dan kelembagaan daerah, urusan pemerintahan bidang perangkat daerah dan kepegawaian, kesehatan, pendidikan, sosial, pemuda olah raga, komunikasi dan informatika, pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan dan 8

perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera serta kebudayaan dan penanganan kasus kasus pengaduan masyarakat. 5. Mmelaksanakan penyususnan laporan hasil pemeriksaan 6. Melaksanakan penilaian tindak lanjut hasil pemeriksaan. STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR INSPEKTUR JabatanFungsIonal Sekretaris SubagPerencanaan& pelaporan SubagAdm&Umum SubagKeuangan Irban Wilayah I Irban Wilayah II Irban Wilayah III Irban Wilayah IV 9

2.2. Sumber Daya berikut : Inspektorat Kabupaten Blitar didukung oleh sumber daya sebagai 1. Sumber Daya Manusia Sumber Daya manusia / aparatur Inspektorat Kabupaten Blitar saat ini berjumlah 43 orang terdiri dari 25 laki-laki dan 16 orang perempuan dengan perincian sebagai berikut : a. Inspektur 1 Orang b. Sekretaris 1 Orang c. Inspektur Pembantu 4 Orang d Kepala Sub.Bagian 3 Orang e Auditor 1 Orang f PF. P2UPD 22 Orang g Staf administrasi 11 Orang 2.3.Kinerja Pelayanan SKPD Tahun INDIKATOR SASARAN Jumlah Obrik yg diperiksa % LHP Terbit % Rekomendasi Yg di TL Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 2011 94 94 100 100 100 100 100 100 100 2012 94 94 100 100 100 100 100 100 100 2013 94 94 100 100 100 100 100 100 100 2014 206 206 100 100 100 100 100 100 100 2015 206 206 100 100 100 100 100 100 100 Secara umum pencapaian Kinerja Inspektorat Kabupaten Blitar pada periode 2011 2015 dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsi yang diembannya. Berikut ini akan diuraikan kinerja Inspektorat dilihat dari masing-masing sasaran yang telah ditetapkan. 10

Dilihat pada tahun pertama sampai tahun ketiga yaitu antara tahun 2011, 2012 dan tahun 2013 Inspektorat mentargetkan 94 SKPD yang diadakan pengawasan dan pembinaan, sedangkan untuk pengawasn desa masih dilakukan secara sampel pada masing masing kecamatan dengan capaian baik sesuai dengan target. Menginjak tahun ke empat Inspektorat mengambil kebijakan dengan memeriksa/ mengadakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa, dari jumlah desa yang ada di Kabupaten Blitar sebanyak 220 desa yang diadakan pengawasan dan pembinaan baru sebanyak 112 desa. Secara kuantitatif bila dilihat dari tabel diatas bahwa target telah tercapai dengan baik namun demikian secara kualitatif Inspektorat masih belum optimal. Hal tersebut dikarenakan sumber daya manusia yang belum memadahi. Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Inspektorat Kabupaten Blitar Sasaran Meningkatka disiplin kinerja dandisiplin Aparatur. Indikator Kinerja % SKPD dan Desa yang diadakan pembinaan dan pengawasan % Temuan pengawasan yang ditindak lanjuti % Kasus pengaduan masyarakat yang tertangani % Aparat pengawas yang mempunyai sertifikat tertentu. Kond isi awal tahun Capaian Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 304 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 88,41 88,41 88,41 100 100 100 100 100 100 100 100 69 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 52,17 52,17 52,17 100 100 100 100 100 100 100 100 11

Dilihat dari kondisi awal tahun pertama tahun 2016 bahwa sesuai indikator kinerja yaitu persentase SKPD, BUMD dan Desa yang diadakan pembinaan dan pengawasan Inspektorat mentargetkan 304 obyek pemeriksaanyaitu : a. Dinas, Badan, Kantor dan Bagian sebanyak 53 obrik b. Kelurahan dan Desa sebanyak sebanyak 248 obyek pemeriksaan c. BUMD sebanyak 3 obyek pemeriksaan 1). Fokus Pengawasan Dengan adanya perubahan paradigma dan peraturan peraturan dalam tata cara pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya bertujuan untuk mewujudkan tata keloa pemerintahan yang baik dan bersih ( good governance dan clean goverment ) melalui penyusunan kaidahkaidah yang baik ( best practisce ) dalam pengelolaan keuangan daerah yang berorientasi pada hasil, profesionalitas, proporsionalitas dan keterbukaan. Hasil akhir yang ingin diwujudkan adalah terwujudnya pelayanan pada masyarakat, yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Sasaran kedua yang ingin dicapai adalah meningkatkan disiplin kinerja pegawai disiplin pengelolaan anggaran dan disiplin dalam penerapan peraturan perundang-undangan. 12

2). Aspek- Aspek pengawasan. Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah Daerah : Administrasi Umum Pemerintahan Urusan Pemerintahan. b. Pengawasan terhadap Aspek-aspek : Aspek Kebijakan Aspek Kelembagaan Aspek Sumber Daya Manusia/ Aparatur Aspek keuangan Aspek Aset / Barang Milik Daerah. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah ( SPIP) 13

BAB. III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT 3.1. Identifikasi Permasalahan Sebagai implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 ahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Dengan adanya perubahan paradigma dan peraturan-peraturan dalam tata cara pengelolaan keuangan daerah serta penerapan PP 53 tahun 2010 pada dasarnya bertujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik ( good governance ) melalui penerapan kaidah-kaidah yang baik ( best practice ) dalam pengelolaan keuangan daerah yang berorientasi pada hasil, profesionalitas, proporsionalitas dan keterbukaan. Hasil akhir yang ingin dicapainya adalah peningkatan disiplin kinerja pegawai, pengelolaan disiplin pengelolaan anggaran dan disiplin dalam penerapan peraturan perundang-undangan. Potensi permasalahan yang timbul karena adanya beberapa hal diantaranya adalah : 14

1. Kekuatan SDM yang belum optimal. 2. Kelemahan yang tidak diatasi. 3. Peluang yang belum dimanfaatkan 4. Ancaman yang tidak diantisipasi. 3.1.1. Sumber Daya Aparatur Pengawas Secara umum Permasalahan yang dihadapi Inspektorat Kabupaten Blitar saat ini dan kemungkinan permasalahan yang terjadi lima tahun kedepan perlu mendapat perhatian dalam menentukan visi dan misi serta rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) Pemerintahan berikutnya. Dengan mengetahui permasalahan yang ada diharapkan semua program dan kegiatanmampu mengatasi permasalahan tersebut atau paling tidak dapat meminimalisir dampak semua permasalahan yang ada. 1. Permasalahan sumber Daya manusia. Permasalahan Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang harus diperhitungkan. Inspektorat adalah lembaga dimana tugas dan fungsi utamanya adalah sebagai aparat pengawas yang tugasnya melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Blitar. Jangkauan obyek yang harus diawasai adalah seluruh Dinas Instansi, Badan-badan, Bagian-bagian, kecamatan, kelurahan dan desa.dilihat dari rasio jumlah aparat yang ada di Inspektorat dibandingkan dengan jumlah obyek yang harus diawasi masih kurang memadahi. Disamping hal tersebut diatas Inspektorat Kabupaten Blitar masih sangat minim tenaga Auditor. Inspektorat baru mempunyai 1 orang Auditor sedangkan untuk pejabat fungsional yang ada di Inspektorat mayoritas 15

merupakan pejabat fungsional P2UPD yang kewenangannya masih sebatas pengawasan kebijagan penyelenggaraan pemerintah daerah. 2. Faktor Lokasi Obyek Selain dari pada faktor sumber daya manusia faktor lokasi dan obyek yang memerlukan sarana dan prasarana perlu mendapatkan perhatian sebab di kabupaten blitar faktor demografinya yang sangat luas sehingga untuk menjangkau pada sasaran obrik yang harus diperiksa sangat diperlukan sarana transportasi yang memadahi. Selain permasalahan tersebut diatas faktor yang paling utama agar tujuan dan sasaran bisa tercapai adalah adanya komitmen bersama antara pimpinan SKPD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya karena sasaran yang ingin dicapai dalam kurun lima tahun kedepan adalah Meningkatnya disiplin kinerja pegawai, disiplin pengelolaan anggaran dan disiplin dalam penerapan aturan perundang undangan bisa tercapai sesuai harapan sehingga apa yang menjadi cita-cita Pemerintah Kabupaten Blitar kelak bisa terwujud yaitu mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian ( WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan. 3. Masih seringnya aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat yang berubah-ubah sehingga penerapan aturan yang dilaksanakan didaerah tidak berjalan secara optimal. 16

3.1.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pemerintah Kabupaten Blitar dalam melaksanakan roda pemerintahan memiliki visi yang telah disampaikan pada saat pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Visi tersebut memberikan gambaran kearah mana pembangunan dalam kurun waktu lima tahun kedepan akan tercapai. Adapun visi tersebut adalah MENUJU KABUPATEN BLITAR LEBIH SEJAHTERA, MAJU DAN BERDAYA SAING Lembaga Inspektorat khususnya akan menjadi salah satu lembaga yang melaksanakan salah satu Misi dari Visi Misi pemerintah kabupaten blitar yang telah ditetapkan yaitu misi yang IV adalah Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi serta pelayanan publik berbasis teknologi informasi dengan tujuan mewujudkan pemerintahan daerah yang efektif, efisien dan akuntabel Fungsi lembaga Inspektorat adalah sebagai pengawas yang mempunyai tugas memberikan koreksi terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan di daerah melalui program kegiatan di masing-masing SKPD dan penyelenggaraan pemerintahan desa. 17

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1.1 TUJUAN DAN SASARAN Sebagai mana telah diuraikan diatas bahwa lembaga Inspektorat telah merumuskan tujuan dan sasaran yang ingin dicapainya untuk periode kurun waktu 5 ( lima ) tahun kedepan yaitu periode 2016 2021 adalah : a. Mewujudkan disiplin kinerja pegawai, disiplin pengelolaan anggaran dan disiplin dalam penerapan aturan perundang-undangan. b. Meningkatkan kinerja dan disiplin aparatur. Untuk menjabarkan tujuan tersebut, maka sasaran yang ingin diwujudkan adalah : Tabel 4.1 Tujuan dan sasaran Jangka Menegah No. Tujuan/ Sasaran Indikator sasaran Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke- (1) (2) (3) (4) (5) 1 Meningkatkan disiplin kinerja pegawai, disiplin pengelolaan anggaran dan disiplin penerapan aturan perundangundangan. dalam 1. % SKPD dan desa yang tertib dalam pengelolaan keuangan 2. %Temuan Pengawasan yang ditindak lanjuti 3. % kasus pengaduan masyarakat yang tertangani 304 88,41 69 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1 Meningkat Sumber aparatur pengawas daya Jumlah aparat pengawas yang mempunyai sertifikat tertentu 57,17 100 100 100 100 18

IV.1.2 STRATEGI DAN KEBIJAKAN Misi ke IV dari misi pembangunan Kabupaten Blitar yaitu Meningkatkan tata kelola Pemerintahan yang baik 1. Strategi : Strategi merupakan serangkaian kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan agenda dan prioritas prioritas dalam mencapai sasaran /tujuan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 2016-2021 adalah: a. Mengoptimalkan sistem pengawasan internal b. Meningkatkan pengawasan secara efektif dan efisien 2. Arah kebijagan : Peningkatan Kapasitas Aparatur Pengawasan Internal Dalam rangka melaksanakan strategi dan arah kebijagan sebagaimana tersebut diatas maka dirumuskan arah kebijakan yang bertumpu pada analisis masalah-masalah yang sedang terjadi maupun yang diprediksi muncul dalam pelaksanaan rencana strategis lima tahun mendatang yaitu : a. Meningkatkan sistem pengawasan internal secara rutin dan berkala b. Menjamin mutu ( quality Insurance) dan ( consulting) atas penyelenggaran pemerintahan dan kepercayaan masyarakat atas pengawasan APIP. c. Melaksanakan program kegiatan yang berkesinambungan. 19

Tabel 4.2 Strategi dan arah kebijagan Misi ke 4 NO SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAGAN 1 Meningkatkan disiplin Mengoptimalkan Peningkatan Kapasitas kinerja pegawai, sistem pengawasan Aparatur pengawas. disiplin pengelolaan Internal anggaran dan disiplin dalam penerapan aturan perundangundangan Tabel 4.3 Tujuan sasaran dan kebijagan No Tujuan/Sasaran Kebijakan Program Kegiatan 1 2 3 4 5 Meningkatkan disiplin kinerja pegawai, disiplin pelaksanaan aanggaran dan disiplin penerapan peraturan perundangundangan Peningkatan Kapasitas Aparatur pengawas. Program Peningkatan pengawasan Internal Secara berkala dan pelaksanaan kebijakan KDH Pengawasan internal secara berkala Penanganan kasus pengaduan masyarakat dilingkunan pemerintah daerah Pengawasan pemerintahan Desa Inventarisasi, pelaporan dan pemutakhiran data Laporan Hasil Pemeriksaan Reviu Laporan keuangan Daerah Reviu RKA Reviu Laporan Kinerja pemerintah Daerah Rapat koordinasi pengawasan Tindak lanjut Temuan Hasil pengawasan Pelaksanaan pegawasan Khusus BOS, DAK Bansos dan Hibah Pengendalian Disiplin Aparatur 20

Pemantauan pelaksanaan RAD- PPK Pengendalian DisipliAparatur Pendidikan dan pelatihan Formal Workshop regulasi peraturan perundangundangan. 21

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Berdasarkan pada sasaran dan arah kebijakan masing-masing strategi kebijakan yang merupakan implementasi dari visi misi Inspektorat Kabupaten Blitar periode 2016-2021 yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka program dan indikasi kegiatan pokok Inspektorat dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Program peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan pengendalian kebijagan KDH. Program ini bertujuan untuk mengefektifkan sistim pengawasan internal dengan kegiatan pokok antara lain yaitu pelaksanaan pengawasan internal secara berkala, penanganan kasus pengaduan dilingkungan pemerintah daerah, inventarisasi temuan pengawasan, evaluasi tindak lanjut hasil pemeriksaan, pelaporan dan pemutakhiran data hasil pemeriksaan, Evaluasi Tindak Lanjut Pemeriksaan BPK, reviu laporan keuangan pemerintah daerah, pengawasan pemerintahan desa, pengawasan terhadap penggunaan dana desa, bansos hibah d, BOS dan DAK. 2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sistim pengelolaan dan kapasitas sumber daya manusia dan aparatur sesuai kebutuhan dalam melaksanakan tugas kepemerintahan dan pembangunan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi pengiriman diklat formal pengawasan ataupun pelaksanaan bintek aparat pengawasan. 22

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistim pelaporan capaian kinerja keuangan. Program ini bertujuan untuk menyempurnakan dan mengefektifkan sistim pengawasan dan audit serta sistim akuntabilitas kinerja dalam mewujudkan aparatur negara yang bersih, akuntabel dan bebas dari KKN. Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD, penyusunan pelaporan keuangan semesteran dan penyusunan pelaporan kinerja akhir tahun. 4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Program ini bertujuan untuk peningkatan sarana dan prasarana sesuai dengan standard kebutuhan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan adalah dengan pengadaan dan pemeliharaan rutin peralatan kantor 5. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini bertujuan untuk kelancaran organisasi dalam menyelesaiakn urusan umum administrasi perkantoran dengan kegiatan pokok antara lain penyediaan alat tulis kantor, penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa administrasi keuangan, penyediaan jasa pengamanan dan kebersihan kantor, penyediaan komponen instalasi listrik dan penerangan kantor, penyediaan makan minum kantor dan rapat-rapat koordinasi dalam maupun luar daerah. 23

24

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Penetapan Indikator Kinerja bertujuan untuk memberikan ganbaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian apa yang menjadi tujuan dan sasaran lembaga Inspektorat pada kurun waktu 2016 2021 sesuai dengan apa yang dudah direncanakan untuk jangka 5 ( lima ) tahun kedepan. Hal ini menuntut adanya kecermatan dalam perencanaan. Sebagai tolok ukur pencapaian keberhasilan dibutuhkan perencanaan yang matang dan perolehan data-data dan informasi yang baik sehingga dapat diperbandingkan kondisi awal yang diinginkan dengan realisasi hasil yang ingin dicapai Tabel 6 Indikator Kinerja Inspektorat Kabupaten Blitar dari Aspek Pengawasan No Indikator Kinerja Kondisi Awal Tahun 2015 Aspek Pengawasan 1 % SKPD dan Desa yang tertib dalam pengelolaan keuangan 2 % Temuan pemeriksaan yang ditindak lanjuti 3 % Kasus Pengaduan masyarakat yang tertangani 4 % Aparat pengawas yang mempunyai sertifikat tertentu Target Capaian Setiap Tahun 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi akhir periode 304 100 100 100 100 100 100 88,41 100 100 100 100 100 100 69 100 100 100 100 100 100 57,17 100 100 100 100 100 100 25

BAB VII P E N U T U P Rencana Strategis ( Renstra ) Inspektorat Kabupaten Blitar merupakan garis-garis besar yang memuat segala aspek dan lingkup program bidang pengawasan. Untuk mencapai visi dan misi Inspektorat, diperlukan langkah-langkah yang sistimatis, terukur, terencana dan berkesinambungan dari tahun ke tahun. Untuk itulah maka disusunlah Rencana Strategis periode tahun 2016 2021. Selain itu penyusunan Rencana Strategis dimaksudkan agar organisasi dapat merumuskan langkah-langkah prioritas sehingga tujuan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien dan taat pada peraturan perundang-undangan dapat diwujudkan. Akhirnya kami berharap mudah-mudahan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Blitar periode tahun 2016 2021 dapat memberikan arah dan pedoman bagi penyelenggaraan program dan kegiatan Inspektorat. Blitar, Juni 2016. 26