PELAPORAN PELANGGARAN MELALUI WHISTLE BLOWING SYSTEM TAHUN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang selanjutnya disebut Perseroan terus

dokumen-dokumen yang mirip
WHISTLE BLOWING SYSTEM

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN WHISTLE BLOWING SYSTEM

SISTEM PELAPORAN DUGAAN PELANGGARAN WHISTLE BLOWING SYSTEM

SISTEM PELAPO N DUGAAN PELANGGA N WHISTLE BLOWING SYSTEM

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk.

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLE BLOWING SYSTEM)

PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN WHISTLE BLOWING SYSTEM. Revisi Ke : PELANGGARAN PENDAHULUAN

Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System) KATA PENGANTAR

B E N T U R A N K E P E N T I N G A N CONFLICT OF INTEREST. PT Jasa Marga (Persero) Tbk

PT BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (Persero) Pedoman Pelaporan Pelanggaran. Whistleblowing System (WBS)

P e d o m a n. Whistle Blowing System (WBS)

PEDOMAN BENTURAN PT. PELITA AIR SERVICE. PT. PELITA AIR SERVICE Jl. Abdul Muis No A Jakarta Pusat 10160

PELAPORAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI PT WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK. TAHUN 2015

MEKANISNE PELAPORAN ATAS DUGAAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

SURAT KEPUTUSAN TENTANG. PEDOMAN SYSTEM PElAPORAN PElANGGARAN WHlffiE BLOWING SYSTEM (WBS) DllINGKUNGAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO)

Lampiran 5 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLE BLOWING SYSTEM) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN PERUM PERUMNAS

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN

1ft- "' t-'-. W PETROKIMIA I~'" PT PETROKIMIA GRESIK PEDOMAN WHISTLEBLOWING SYSTEM PD Tan99al Terbitan Revisi No. Copy. 10 Oktober

KEBIJAKAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO)

terhadap pengelolaan pelayanan terpadu satu pintu. Oleh karena itu Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu menyadari pentingnya sikap yang

P E N A N G A N A N G R A T I F I K A S I. PT Jasa Marga (Persero) Tbk

PEDOMAN SISTEM PENGADUAN PELANGGARAN (WHISTLE-BLOWING SYSTEM-WBS)

PEDOMAN WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS)


LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP

Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan atau Pelanggaran (Whistle Blowing System)

2017, No Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 tentang Kementerian Penday

KEPUTUSAN DIREKSI PT.PENGEMBANGAN PARIWISATA BALI (PERSERO) No. Kep/Dir/ /XI/2012. Tentang SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLE BLOWING SYSTEM)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penanganan Kecurangan sebelum Sistem Pelaporan Pelanggaran

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI PT INDOFARMA (Persero) Tbk

PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM)

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

TENTANG PEDOMAN PELAPORAN DUGAAN PELANGGARAN (WISTLEBLOWING SYSTEM) PT MULTI TERMINAL INDONESIA DAFTAR ISI PEDOMAN

PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk. BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Pengertian Istilah

BENTURAN KEPENTINGAN (CONFLICT OF INTEREST) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM)

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

P e d o m a n. Anti Kecurangan (Fraud )

PEDOMAN KEBIJAKAN CODE OF CONDUCT PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

SOSIALISASI WHISTLE BLOWING SYSTEM RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH

2015, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 t

PEDOMAN WHISTLEBLOWING SYSTEM PT TASPEN (PERSERO)

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


PENGELOLAAN DAN PELAPORAN WHISTLE BLOWING SYSTEM (WBS) DI PT PERTAMINA TRANS KONTINENTAL. Jakarta, 12 Desember 2014

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 3 TAHUN 2014

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) SK DIREKSI NO KEP/216/072014

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR :800/126 /SK/SET-1/DLH TENTANG

PEDOMAN PENERIMAAN DAN PEMBERIAN GRATIFIKASI/ HADIAH/ HIBURAN PT Perkebunan Nusantara IX.

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI

KEPUTUSAN BERSAMA. Nomor : Kep/06/KOM/AS/XI/2010 Nomor : Kep/267-AS/XI/2010. Tentang

DAFTAR ISI. II. OPERASIONAL YANG MEMENUHI HEALTH, SAFETY SECURITY, & ENVIRONMENT 2 Komitmen Health,Safety Security, & Environment

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1. BAB I. PENDAHULUAN 2 1. Latar Belakang 2 2. Maksud dan Tujuan 3 3. Acuan Pedoman 3 4. Ruang Lingkup 4. 5.

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PEDOMAN PENANGANAN GRATIFIKASI PT. HALEYORA POWER BAB I

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)


PENDAHULUAN LATAR BELAKANG 1 BAB I Ketentuan Umum 4. BAB II Penerimaan Pelaporan Pelanggaran 7

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR: KEP-09A/MBU/2005 TENTANG

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

Pedoman Penanganan Gratifikasi. PT BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (Persero)

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM)

PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

reb.ffi/wtjplltl laotg

PT HALEYORA POWER KEPUTUSAN DIREKSI PT HALEYORA POWER. NOMOR: 096a.K/DIR-HP/2014 TENTANG PEDOMAN PT HALEYORA POWER BERSIH DIREKSI PT HALEYORA POWER

Surabaya, 1 November 2015 PT Perkebunan Nusantara XII

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Komite Audit

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

2015, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 1

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik

PIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

Transkripsi:

PELAPORAN PELANGGARAN MELALUI WHISTLE BLOWING SYSTEM TAHUN 2015 A. Latar Belakang PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang selanjutnya disebut Perseroan terus menerapkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dan berkelanjutan dalam pengelolaan Perseroan. Kegiatan usaha Perseroan dijalankan dengan penuh amanah dan tanggung jawab serta senantiasa seturut dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Pelanggaran terhadap prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, nilainilai etika, serta peraturan perundang-undangan adalah hal yang harus dihindari oleh seluruh Personil WIKA. Oleh karena itu, sebagai wujud komitmen Perseroan untuk menyediakan sistem bagi penegakan prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, sehingga menciptakan situasi dan suasana kerja yang bersih dan bertanggung jawab. Sistem Pelaporan Pelanggaran dikelola secara profesional oleh Tim Kepatuhan GCG. Sistem Pelaporan Pelanggaran yang telah ada diharapkan dapat mencegah dan mendeteksi potensi terjadinya pelanggaran di Perseroan. B. Landasan Penyusunan a. Keinginan Perseroan untuk terus menegakkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik di seluruh lingkungan Perseroan, khususnya yang berkaitan dengan integritas dan transparansi. 1

b. Sebagai bentuk komitmen Perseroan dalam menyediakan media bagi penegakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, sehingga menciptakan situasi kerja yang bersih dan bertanggungjawab. c. Sebagai salah satu alat yang ampuh dalam mencegah dan mendeteksi potensi terjadinya pelanggaran di Perseroan. C. Maksud dan Tujuan a. Tersedianya sistem penyampaian informasi penting dan kritis bagi Perseroan kepada pihak yang harus segera menanganinya secara aman. b. Tersedianya mekanisme deteksi dini (early warning system). c. Tersedianya peluang untuk menangani masalah pelanggaran secara internal terlebih dahulu, sebelum meluas menjadi masalah pelanggaran yang bersifat publik. d. Timbulnya keengganan untuk melakukan pelanggaran dari semua pihak. D. Ruang Lingkup Sitem Pelaporan Pelanggaran berlaku bagi seluruh Personil WIKA dan seluruh stakeholder Perseroan. E. Definisi 1. Benturan Kepentingan (conflict of Interest), adalah situasi atau kondisi dimana Personil WIKA yang mendapatkan kekuasaan dan kewenangan memiliki atau diduga memiliki kepentingan pribadi/kelompok tertentu atas setiap penggunaan kekuasaan dan kewenangan yang dimilikinya, sehingga dapat mempengaruhi kualitas dan kinerja yang seharusnya. 2. Personil WIKA adalah Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Pegawai Perseroan termasuk Pegawai yang ditugaskan di Anak Perusahaan dan 2

instansi lainnya, serta personil lainnya yang secara langsung bekerja untuk dan atas nama Perseroan. 3. Eksternal Investigator adalah pihak diluar Perseroan yang ditunjuk oleh Perseroan untuk melaksanakan investigasi secara khusus terhadap suatu pengaduan/penyingkapan dugaan pelanggaran di Perseroan. 4. Gratifikasi adalah kegiatan pemberian dan atau penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik, yang dilakukan oleh Personil WIKA terkait dengan wewenang/jabatannya di Perseroan, sehingga dapat menimbulkan benturan kepentingan yang mempengaruhi independensi, obyektivitas maupun profesionalisme Personil WIKA. 5. Indikasi Awal adalah informasi yang ada didalam pengaduan/penyingkapan, mengandung diantaranya permasalahan, siapa yang terlibat, bentuk dan dasar kerugian, kapan serta tempat terjadinya. 6. Invstigasi adalah kegiatan untuk menemukan bukti-bukti terkait dengan pelanggaran yang dilakukan oleh Terlapor, yang telah dilaporkan melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran. 7. Tim Kepatuhan GCG adalah tim yang dibentuk secara khusus untuk melaksanakan pengelolaan terhadap Sistem Pelaporan Pelanggaran di Perseroan, termasuk didalamnya melaksanakan penelaahan awal terhadap pengaduan/penyingkapan pelanggaran. Tim ini bertanggungjawab langsung kepada Direksi. 8. Pelapor adalah Personil WIKA dan stakeholder lainnya. 3

9. Pengaduan/Penyingkapan adalah tindakan pelaporan pelanggaran atau pengungkapan perbuatan yang melawan hukum, perbuatan etis/tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan Perseroan. 10. Perseroan dengan huruf P capital adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, sedangkan perusahaan (atau perseroan) dengan huruf p kecil menunjuk kepda perusahaan atau perseroan secara umum. 11. Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System) adalah sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya secara rahasia, anonym dan mandiri (independen) yang digunakan untuk mengoptimalkan persan serta Personil WIKA dan pihak lainnya dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi dilingkungan Perseroan. 12. Terlapor adalah Personil WIKA dan Mitra Kerja. F. Sistem Pelaporan Pelanggaran Sistem Pelaporan Pelanggaran merupakan sistem yang mengelola Pengaduan/Penyingkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri (independen) yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta Personil WIKA dan pihak lainnya dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perseroan. Sistem Pelaporan Pelanggaran digunakan a[abila Pengaduan/Penyingkapan dianggap tidak efektif untuk disalurkan melalui jalur formal (melalui atasan langsung atau fungsi terkait). Lingkup Pengaduan/Penyingkapan yang akan ditindaklanjuti oleh Sistem Pelaporan Pelanggaran adalah tindakan yang dapat merugikan Perseroan, meliputi sebagai berikut: 4

1. Penyimpangan dari peraturan dan/atau perundang-undangan yang berlaku; 2. Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain diluar Perseroan; 3. Pemerasan; 4. Perbuatan curang; 5. Benturan Kepentingan; 6. Gratifikasi. G. Perlindungan Pelapor Perseroan melakukan perlindungan terhadap Pelapor dengan cara sebagai berikut: 1. Identitas Pelapor dijamin kerahasiaannya oleh Perseroan; 2. Perseroan menjamin perlindungan terhadap Pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak manapun selama Pelapor menjaga kerahasian pelanggaran yang diadukan kepada pihak manapun. 3. Perlindungan terhadap Pelapor juga berlaku bagi para pihak yang melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi terkait dengan Pengaduan/Penyingkapan tersebut. H. Sarana dan Media Pelaporan Pelapor menyampaikan Pengaduan/Penyingkapan pelanggaran kepada Tim Kepatuhan GCG melalui sarana/media telepon, webstie, email dan faksimili Perseroan yang khusus diperuntukkan bagi Sistem Pengelolaan Pelanggaran. I. Prosedur Pelaporan Prosedur Pelaporan telah dimuat dalam Prosedur Pengaduan Pelanggaran terhadap Code of Conduct (Whistle Blower) No. Dok. WIKA-LDS-PM-01.02 yang telah diberlakukan sejak tanggal 26 Oktober 2011. 5

J. Sanksi Bentuk sanksi terhadap Terlapor yang telah terbukti melakukan pelanggaran akan ditentukan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di Perseroan. K. Laporan Whistle Blowing System Tahun 2014 Berdasarkan resume hasil penerapan Whistle Blowing System sepanjang tahun 2014 tidak terdapat laporan pelanggaran yang dilaporkan melalui mekanisme Whistle Blowing System. Kesimpulan selama tahun 2014 di Perseroan tidak terdapat penyimpangan ataupun pelanggaran yang dilaporkan oleh Personil WIKA kepada Tim Kepatuhan GCG. LAPORAN WHISTLE BLOWING PER DEPARTEMEN Tahun 2015 NO DEPARTEMEN JUMLAH 1 Departemen Sipil Umum I 0 2 Departemen Sipil Umum II 0 3 Departemen Sipul Umum III 0 4 Departemen Industrial Plant 0 5 Departemen Powerplant dan Energi 0 6 Departemen Bangunan Gedung 0 7 Departemen Luar Negeri 0 8 Departemen Human Capital 0 9 Departemen Keuangan 0 10 Sekretariat Perusahaan 0 11 Departemen Safety, Health and Environment 0 12 Departemen Legal 0 13 Departemen Pengembangan Sistem dan Usaha 0 Total 0 6

L. Penutup Laporan ini dibuat dengan yang sebenar-benarnya dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, Mei 2016 SEKRETARIAT PERUSAHAAN SURADI Sekretaris Perusahaan. 7