BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh lembaga keuangan sebagai bentuk dari financing. Sehingga secara nasional, Perbankan Syariah di Indonesia saat ini

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

Pengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS)

No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan bukanlah sebuah pabrik atau produsen yang menghasilkan uang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB V PEMBAHASAN. dipaparkan pada bab sebelumnya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknik analisa data

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH DI PT. WOM FINANCE SYARIAH WELERI. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah di PT. Wahana

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB IV. IMPLEMENTASI AKAD IJĀRAH DALAM BNI ib PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PROSEDUR MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA JAMINAN PADA GADAI EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) CABANG PEKALONGAN

WAKA<LAH PADA KJKS MBS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dikenal dengan istilah Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) dan KPR

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN DENDA PADA PEMBIAYAAN BERMASALAH MENURUT FATWA DSN-MUI NO 17/DSN MUI/IX/2000 DI KJKS MADANI KOTA PEKALONGAN

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BNI SYARIAH CABANG BEKASI. Ita Isnaini EB17

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 102 AKUNTANSI MURABAHAH

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB IV ANALISA HASIL PEMBAHASAN. saya akan membahas perlakuan akuntansi pendapatan atas pembiayaan murabahah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

Menurut Antonio (2001) ada beberapa syarat khusus yang mengatur. 1) Penjual memberitahukan modal kepada nasabah

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS. 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Foto foto penelitian. Wawancara di Bank Muamalat. Wawancara di Bank Muamalat. Cabang Malang tanggal 08 Mei 2012

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KJKS CEMERLANG WELERI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB V PENUTUP. Yogyakarta secara umum telah memenuhi ketentuan hukum syariah baik. rukun-rukun maupun syarat-syarat dari pembiayaan murabahah dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mudharabah di PT BPRS Puduarta Insani maka dapat diambil kesimpulan

Rizky Andrianto. Evony Silvino Violita. Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Abstrak

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Akad pada produk Gadai Emas di bank Syariah

BAB I PENDAHULUAN menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Perbankan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK

METO DE PERH ITUNGAN PENENTUAN H ARGA. DI PERBANK AN SYARIAH (Studi pada PT Bank Syariah Mandiri)

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB IV. Analisa Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Mud{a>rabah Mikro (Study Kasus Di BMT As-Syifa Taman Sidoarjo).

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

Produk Talangan Haji Perbankan Syariah

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN MODAL KERJA MENURUT FATWA. DEWAN SYARIAH NASIONAL No.

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG

Produk KPR Syariah. Lain-lain

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan

BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN LANDASAN SYARI AH BAI BITSAMAN AJIL. sebagai pembelian barang dengan pembayaran cicilan atau angsuran.

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB I PENDAHULUAN. modal, reksa dana, dana pensiun dan lain-lain). Pengertian bank menurut UU No.

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MURABAHAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis penyebab dan penanganan pembiayaan murabahah bermasalah. Analisis pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh setiap

BAB V PEMBAHASAN. A. Implementasi Fatwa DSN-MUI No.01/DSN-MUI/X/2013 Tentang. Karakteristik Pembiayaan Musyarakah mutanaqishah Di Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN UANG MUKA KPR DENGAN AKAD WAKA>LAH. A. Mekanisme Pembiayaan Uang Muka KPR Dengan Akad Waka>lah

BAB IV PELAKSANANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS BMT KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG

BAB V PEMBAHASAN. A. Skema Pembiayaan Kongsi Pemilikan Rumah di Bank Muamalat. Indonesia Kantor Cabang Pembantu Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. bank mungkin giat dalam mempromosikan penawaran dan mengumpulkan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENGHITUNGAN BAGI HASIL. A. Analisis Bagi Hasil Pada Pembiayaan Mudharabah di PT BPR Syariah

Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli yang bersifat amanah.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB IV KEPATUHAN SYARIAH DALAM MEKANISME PEMBIAYAAN DAN METODE PENGAKUAN MARGIN MURA>BAH}AH PADA KCP BRI SYARIAH SEPANJANG SIDOARJO

A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Gadai. emas BSM adalah penyerahan hak penguasaan secara fisik atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada PT. BPR Syariah Karya Mugi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) selalu berupaya untuk. sehingga tercipta pemerataan ekonomi untuk semua kalangan.

BAB IV. ANALISIS PENYELAMATAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PRODUK GRIYA ib HASANAH DI PT BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

BAB III PEMBAHASAN. I. Pengertian, Unsur, Tujuan dan Fungsi Pembiayaan. penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

Transkripsi:

71 BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 PADA POTONGAN PELUNASAN DALAM MURABAHAH DI BNI SYRIAH CABANG PEKALONGAN A. Kebijakan Besar Potongan Pelunasan Dalam Pembiayaan Murabahah Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kebijakan dan besar potongan pelunasan yang diterapkan dalam pembiayaan murabahah pada BNI Syariah Cabang Pekalongan, sebagai salah satu kebijakan yang dijalankan pada kegiatan operasionalnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa pembiayaan murabahah atau yang lebih sering disebut sebagai jual beli murabahah yaitu jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan atau margin yang disepakati. Dalam jual beli ini, penjual harus memberitahu harga pokok pembelian barang dan menentukan tingkat keuntungan tertentu sebagai tambahan dan menjelaskannya kepada pembeli, serta harus memberikan semua informasi yang terkait biaya kepada pembeli. 1 Jika bank mendapat potongan (diskon) dari pemasok maka potongan itu merupakan hak nasabah. Apabila potongan tersebut terjadi setelah akad maka pembagian potongan tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian yang dimuat dalam akad. Pembayaran dalam murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan, dan diperkenankan adanya perbedaan dalam harga barang untuk cara pembayaran yang berbeda. 2 Karena dengan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau tangguh, pembiayaan murabahah ini menjadi paling populer 1 Muhammad Ayub, Loc.Cit. 2 Adiwarma A. Karim, Loc.Cit. 71

72 dalam praktik pembiayaan di perbankan syariah, karena secara teknis produk ini cukup sederhana dan memberikan keuntungan baik bagi nasabah maupun pihak bank, Sederhana karena secara teknis pembiayaan ini merupakan jual beli barang secara tempo sebagaimana biasa dilakukan masyarakat, yaitu dengan nasabah diuntungkan dengan terpenuhinya kebutuhan dan kepastian harga yang tidak akan berubah selama waktu perjanjian pembiayaan, atau cicilan besarnya sama sampai pelunasan, sedangkan bank diuntungkan dengan adanya margin yang ia terima. Dalam praktiknya, pembiayaan murabahah dapat digunakan untuk tujuan modal kerja, investasi maupun konsumtif, baik berbentuk aset bergerak maupun tidak bergerak seperti mesin-mesin, rumah termasuk renovasi, perkantoran, pabrik, tanah, alat transportasi, alat-alat kantor dan lain sebagainya. Untuk pembayaran yang dilakukan secara tangguh (cicilan), dalam pembiayaan murabahah ini pada umumnya bank memberikan kebijakan sendiri yaitu memberikan potongan pelunasan pada saat nasabah melunasi pembiayaan murabahah sebelum jatuh tempo. Untuk potongan pelunasan ini ada beberapa ketentuan, salah satunya yaitu seperti yang sudah diatur dalam fatwa DSN- MUI yaitu Fatwa No.23/DSN-MUI/III/2000 tentang potongan pelunasan dalam murabahah yang mana didalamnya dijelaskan bahwa potongan pelunasan ini boleh diberikan kepada nasabah yang melakukan pelunasan tepat waktu atau sebelum jatuh tempo dengan syarat tidak diperjanjikan dalam akad, sedangkan untuk besar potongannya sendiri merupakan kebijakan dari masing-masing bank.

73 Dalam prakteknya potongan pelunasan dalam pembiayaan murabahah yang dilakukan di BNI Syariah Cabang Pekalongan diberikan melalui pertimbangan-pertimbangan yang matang dimana pertimbangan itu menghasilkan keputusan yang tepat, dan menjadi landasan, serta dapat memaksimalkan layanan dalam produk pembiayaan murabahahnya, karena yang perlu diingat dalam memberikan potongan adalah secara prinsip tidak merugikan bank atau merugikan pemilik dana yang dihimpun, karena bank syariah sebagai manajer investasi pemilik dana yang dihimpun. 3 Adapun persyaratan untuk menjadi nasabah yang mendapatkan potongan pelunasan dalam pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Pekalongan yaitu: 1. Nasabah tersebut harus melakukan pelunasan pembayarannya sebelum jatuh tempo 2. Selama melakukan pembiayaan nasabah selalu lancar dalam pembayaran atau tidak pernah melampaui dari tanggal yang ditetapkan. Begitu juga dalam kebijakan tentang besarnya potongan pelunasan dalam murabahah yang diberikan BNI Syariah Cabang Pekalongan, dimana Jumlah besarnya potongan tergantung kepada tingkat pengembalian normal pada dana bank yang diinvestasikan, yang merupakan biaya kesempatan dari modal. 4 3 Wiroso, Loc.Cit. 4 Abdullah Saeed, Loc.Cit.

74 Selain itu BNI Syariah Cabang pekalongan juga mempunyai ketentuan yang dijadikan pertimbangan untuk menetapkan besarnya potongan pelunasan yang diberikan, yaitu: 5 1. Kecepatan nasabah dalam melunasi pembayarannya. 2. Nasabah lancar, artinya nasabah selama melakukan pembayarannya tidak pernah lewat dari waktu yang ditentukan. 3. Nasabah ketika mengambil pembiayaan tidak pernah macet dalam melaksanakan kewajibannya (kewajiban pembayaran). 4. Bank menilai bahwa bisnis yang sedang dilakukan nasabah akan masih dan bisa dikembangkan (prospek bisnis menjanjikan). B. Implementasi Fatwa DSN No.23/DSN-MUI/III/2002 Pada Potongan Pelunasan Dalam Murabahah Adanya Fatwa DSN-MUI yang mengatur tentang kegiatan ekonomi syariah ini dibutuhkan, karena dengan dibentuknya fatwa bidang ekonomi syariah oleh DSN, diharapkan dapat menghindari adanya perbedaan ketentuan yang dibuat oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah) pada masing-masing LKS (Lembaga Keuangan syariah). Dibentuk fatwa DSN karena tidak ada peraturan yang mengatur kegiatan ini yang berlaku untuk semua pelaku ekonomi syariah. 6 Oleh karena itu, DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang murabahah untuk dijadikan pedoman oleh bank syari ah. Salah satunya tentang potongan pelunasan dalam murabahah. 5 Wawancara dengan Bpk. Faik F. bagian Kepala Bagian Unit Pemasaran BNI Syariah Cabang Pekalongan. tanggal 04 April 2012. Jam 10:00 6 Yeni Salma Barlinti, Loc.Cit.

75 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, BNI Syariah Cabang Pekalongan memberikan kebijakan kepada nasabah yang melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo, yaitu berupa potongan pelunasan yang diberikan langsung pada saat nasabah tersebut melakukan pelunasan. Dan dari data yang diperoleh dari tahun 2010-2012, kebijakan mengenai potongan pelunasan dalam murabahah di BNI Syariah Cabang Pekalongan dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut: Grafik 4.1 Grafik Prosentase Potongan Pelunasan Dalam pembiayaan murabahah 792 809 792 7.6% 91% 7.9% 93% 3.1% 90% 2010 (Jan-Des) 2011 (Jan-Des) 2012 (Jan-Mei) Jumlah Nasabah Pembiayaan Murabahah Prosentase nasabah yang melunasi sebelum jatuh tempo Prosentase nasabah yang mendapat potongan Berdasarkan grafik tersebut, nasabah pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Pekalongan dari tahun 2010-2012 mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terlihat dari jumlah nasabah pembiayaan murabahah yang terus bertambah, yaitu naik sekitar 2% dari tahun 2010 sampai tahun 2012. Pembiayaan murabahah ini merupakan pembiayaan yang mempunyai porsi terbesar dari seluruh pembiayaan yang diajukan nasabah BNI Syariah Cabang Pekalongan, yaitu sekitar 70%-80% dari seluruh produk pembiayaannya.

76 Grafik tersebut menunjukkan, bahwa di tahun 2010 prosentase nasabah yang melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo sebesar 7.6%, dan dari nasabah tersebut yang mendapatkan potongan sebesar 91%. Ditahun 2011 prosentase nasabah yang melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo sebesar 7.9%, dan yang mendapatkan potongan sebesar 93%. Sedangkan di tahun 2012 prosentase nasabah yang melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo sebesar 3.1%, dan nasabah yang mendapatkan potongan sebesar 90%. Hal ini karena, pada tahun 2012 data yang diperoleh hanya dari bulan Januari sampai bulan Mei. Nasabah BNI Syariah Cabang Pekalongan yang melakukan pelunasan murabahah sebelum jatuh tempo tidak semuanya mendapatkan potongan. Hal ini karena, jarak waktu pada saat nasabah melakukan pelunasan berdekatan dengan waktu atau tanggal jatuh tempo. Keputusan ini diambil karena setelah hasil perhitungan yang dilakukan, dana yang jika diinvestasikan pada jangka waktu tersebut belum menghasilkan margin. 7 Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu nasabah BNI Syariah Cabang Pekalongan pada tanggal 3 November 2012: Nama Alamat Usaha : Amanto Yuniawan : Subah, Batang : Himapatra Subah (Himapatra Inovation Multiusaha) Pada tahun 2008 bapak Amanto mengambil pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Pekalongan sekitar lebih dari Rp. 500.000.000,00-, dengan jangka waktu 3 tahun (36 bulan). Dengan angsuran pembayarannya 7 Wawancara dengan Ibu Nurina Pangkaurian bagian pengelola pembiayaan BNI Syariah Cabang Pekalongan. tanggal 01 November 2012. Jam 09:30

77 dilakukan dengan bank mendebet langsung dari rekening bapak Amanto. Pada angsuran ke 32 bapak Amanto melunasi semua sisa angsuran, dan ketika pelunasan bapak Amanto mendapatkan potongan kurang lebih 3% dari sisa angsuran. Pada saat akad perjanjian, bapak Amanto sempat menanyakan tentang adanya potongan atau tidak jika pelunasan dilakukan lebih cepat sebelum akhir pembayaran jatuh tempo. Dan pihak bank saat itu hanya menjelaskan jika adanya potongan tersebut merupakan kebijakan dari bank, namun tidak menutup kemungkinan bank akan memberikan potongan. Dokumentasi usaha bapak Amanto di lampiran. BNI Syariah Cabang Pekalongan mengunakan fatwa DSN No.23/ DSN- MUI/III 2002 sebagai landasan syariah untuk potongan pelunasan dalam pembiayaan murabahah. Kebijakan potongan pelunasan tersebut selain karena adanya fatwa DSN tentang potongan pelunasan dalam pembiayaan murabahah, juga karena pertimbangan-pertimbangan lain, yaitu karena dengan adanya potongan pelunasan itu berarti sudah memberikan keuntungan kepada nasabah. Adanya potongan itu juga merupakan suatu penghargaan kepada nasabah karena sudah melunasi hutangnya sebelum jatuh tempo. Cara BNI Syariah Cabang pekalongan dalam menerapkan fatwa DSN No.23 ini yaitu dengan memberikan potongan pelunasan kepada nasabah yang melunasi pembiayaan murabahah sebelum jatuh tempo, dengan tidak memperjanjikan adanya potongan pelunasan tersebut pada saat akad. Hal ini terbukti pada formulir permohonan pengajuan pembiayaan murabahah yang tidak tercantum tentang adanya potongan pelunasan yang akan diberikan, serta dari hasil wawancara dengan Bapak Amanto dimana pada saat akad tidak

78 diperjanjikan adanya potongan pelunasan. Dan juga dengan adanya kebijakan serta pertimbangan tentang besar potongan yang sepenuhnya pihak bank sendiri yang memutuskannya, hal ini terbukti dari peraturan yang dibuat oleh pihak bank mengenai pemberian besar potongan untuk nasabah yang mempunyai kriteria tertentu. Untuk pengakuan dari Dewan Pengawas Syariah (DPS), yang diketuai oleh Bapak KH. Ma ruf Amin dengan anggotanya Bapak Hasanudin yang telah disebutkan dalam Website resmi BNI Syariah, dinyatakan bahwa semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga memenuhi aturan syariah. 8 Hal ini menunjukkan, bahwa semua produk yang dikeluarkan BNI Syariah termasuk cabangnya yang ada di Pekalongan yaitu BNI Syariah Cabang Pekalongan sudah sesuai dengan aturan syariah, dimana aturan ini diterbitkan dalam bentuk Fatwa Dewan syariah Nasional (DSN). Untuk salah satu fatwanya yaitu Fatwa DSN NO.23/DSN-MUI/III/2002 tentang potongan pelunasan dalam murabahah, yang dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa DPS sudah menyatakan bahwa pelaksanaan potongan pelunasan murabahah di BNI Syariah Cabang Pekalongan sudah sesuai dengan Fatwa DSN NO.23. Dengan adanya potongan pelunasan ini BNI Syariah Cabang Pekalongan mempunyai harapan bahwa akan ada nilai positif yang diterima oleh pihak bank. Yaitu nasabah yang pernah melakukan pembiayaan murabahah dan mendapatkan potongan pelunasan, mempunyai keinginan lagi untuk mengambil pembiayaan yang sama dan melakukan pelunasannya sebelum jatuh tempo agar mendapatkan potongan kembali. 8 http://www.bnisyariah.co.id.

79 Manfaat dengan diterapkannya kebijakan potongan pelunasan ini bagi nasabah yaitu, BNI Syariah Cabang Pekalongan dapat mengurangi beban angsuran nasabah sebagai sebuah penghargaan karena sudah mempercepat pelunasannya sebelum jatuh tempo. 9 Dan terhadap bank sendiri yaitu, memberikan pandangan atau persepsi masyarakat bahwa BNI Syariah Cabang Pekalongan sudah menjadi lembaga keuangan syariah yang dalam kegiatan operasionalnya sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, salah satunya yaitu dalam pembiayaan murabahah yang didalamnya terdapat kebijakan potongan pelunasan yang diberikan kepada nasabah yang melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo, yang mana untuk kebijakan ini BNI Syariah Cabang Pekalongan mejadikan Fatwa DSN yaitu Fatwa No.23/DSN-MUI/III/2000 tentang potongan pelunasan pada murabahah sebagai landasan kebijakannya. Berdasarkan keterangan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa mekanisme pelaksanaan potongan pelunasan dalam pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Pekalongan sudah sesuai dengan fatwa DSN-MUI, yaitu Fatwa NO.23 tentang potongan pelunasan dalam murabahah yang mana hal ini sah menurut hukum islam. 9 Wawancara dengan Bpk. Faik F. bagian Kepala Bagian Unit Pemasaran. tanggal 04 april 2012. Jam 10:00