Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Internasional Batam

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III ANALISA SISTEM

metode pengontrolan konvensional yaitu suatu metode yang dapat melakukan penalaan secara mandiri (Pogram, 2014). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

Perbaikan Sistem Kendali Robot Tangan EH1 Milano Menggunakan Sistem Kendali Loop Tertutup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

PENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR

CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

BAB IV. PERANCANGAN. Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen:

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. Blok diagram penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar berikut.

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE)

TUGAS AKHIR - TE

Pembuatan Model Quadcopter yang Dapat Mempertahankan Ketinggian Tertentu

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

Pengembangan OSD (On Screen Display) dengan Penambahan Menu untuk Aplikasi pada Semi Autonomous Mobile Robot dengan Lengan untuk Mengambil Objek

Oleh : Abi Nawang Gustica Pembimbing : 1. Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. 2. Ir. Tasripan, MT.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN

EKO TRI WASISTO Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

TUGAS AKHIR TE

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

IMPLEMENTASI KONTROL LOGIKA FUZZY PADA SISTEM KESETIMBANGAN ROBOT BERODA DUA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RIZKAR FEBRIAN. 1, SUWANDI 2, REZA FAUZI I. 3. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar

Sistem Penghindar Halangan Otomatis dan Penahan Ketinggian Penerbangan pada Quadcopter

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER PIC 16F877A DALAM PERANCANGAN ROBOT OBSTACLE AVOIDANCE

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC UNTUK STARTING DAN BREAKING PADA PINTU GESER MENGGUNAKAN PID

Input ADC Output ADC IN

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

Perancangan dan Implementasi Sistem Kendali PID untuk Pengendalian Gerakan Hover pada UAV Quadcopter

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR

PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT. Dwi Riyadi M

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS

KENDALI KECEPATAN MOTOR DC MELALUI DETEKSI PUTARAN ROTOR DENGAN MIKROKONTROLLER dspic30f4012

Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya

SISTEM KENDALI DAN MUATAN QUADCOPTER SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG EVAKUASI BENCANA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin

A364. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. Halaman Motto. Kata Pengantar.

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Pengaduk Adonan Dodol Menggunakan Kontroler PID

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA KONTROL GERAK SIRIP ELEVATOR

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

Alat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air

Desain dan Implementasi Model Reference Adaptive Control untuk Pengaturan Tracking Optimal Posisi Motor DC

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

ALAT PENGINGAT DAN PEMBATAS KECEPATAN PADA KEDARAAN BERMOTOR

BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-50 Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah Bardo Wenang, Rudy Dikairono, ST., MT., dan Ir. Henny Utami Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: rudydikairono@ee.its.ac.id Abstrak Quadrotor merupakan salah satu Unmanned Aerial Vehicles yang memiliki banyak aplikasi diantaranya untuk pencarian dan penyelamatan, penjelajahan, pengawasan suatu ruangan, dan lain-lain. Untuk melakukan pekerjaan tersebut quadrotor harus memiliki tersendiri yang mampu mendeteksi permukaan bawah/landasan (ground sensing) untuk keperluan hovering, takeoff dan landing. Pada tugas akhir ini dirancang sebuah sistem jarak inframerah untuk kebutuhan takeoff quadrotor. Sensor jarak inframerah yang digunakan sebanyak empat buah yang diletakkan pada ujung masing-masing lengan quadrotor. Data jarak dari masing-masing terhadap landasan yang terukur digunakan sebagai masukkan kontroler melalui proses ADC mikrokontroler. Kontroler yang dapat direalisasikan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kontroler pitch, kontroler roll, dan kontroler altitude. Keluaran berupa sinyal Pulse Width Modulation (PWM) untuk mengendalikan kecepatan putaran motor propeler quadrotor, sehingga quadrotor dapat melakukan mekanisme takeoff. Dari hasil percobaan, tugas akhir ini berhasil menerbangkan quadrotor dan membuatnya melayang pada jarak 10 cm dengan eror lebih kurang 2 cm. Dengan kondisi kontrol gerakan gerakan putar sumbu z (yaw) diabaikan. Kata Kunci Quadrotor, takeoff, jarak, inframerah. sensing) untuk keperluan hovering, takeoff dan landing. Salah satu jenis yang mampu mendeteksi permukaan landasan adalah jarak inframerah. Yang mana jarak inframerah ini mampu mengukur jarak antara suatu benda atau rintangan terhadap. Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah sistem jarak inframerah untuk kebutuhan takeoff quadrotor. Sensor jarak inframerah yang digunakan sebanyak empat buah yang diletakkan pada ujung masing-masing lengan quadrotor. Data jarak dari masing-masing terhadap landasan yang terukur digunakan sebagai masukkan untuk mengendalikan dan menerbangkan quadrotor pada ketinggian tertentu. II. PERANCANGAN SISTEM Diagram blok sistem quadrotor ditunjukkan pada Gambar 1 dan skema pada Gambar 2. Yang mana setting point merupakan jarak yang diharapkan pada takeoff quadrotor dan keluaran yang diinginkan adalah gaya ke atas hasil dari putaran propeller yang dapat menjaga ketinggian quadrotor. Empat buah jarak Sharp GP2D120 mendapatkan R I. PENDAHULUAN OBOT merupakan salah satu ciptaan manusia yang diharapkan dapat mengambil keputusan sendiri dalam batasan tertentu untuk menyelesaikan permasalahan - permasalahan yang berbahaya bagi manusia. Salah satu bentuk robot yang dapat membantu manusia adalah quadrotor. Quadrotor merupakan salah satu Unmanned Aerial Vehicles yang mampu terbang secara vertikal, atau biasa disebut Vertical Take-Off and Landing (VOTL). Robot terbang dengan kemampuan seperti ini memiliki banyak aplikasi diantaranya untuk pencarian dan penyelamatan, penjelajahan dalam lingkungan berbahaya, pengawasan suatu ruangan, dan lainlain [1]. Namun untuk melakukan pekerjaan tersebut diperlukan autonomous quadrotor yang mampu terbang vertikal, bisa mendeteksi keadaan disekitarnya, dan memiliki konsumsi daya yang rendah. Terutama dalam aplikasi dalam ruangan (indoor) tentu diperlukan dan pengaman untuk terbang bebas tanpa halangan. Autonomus quadrotor harus memiliki tersendiri yang mampu mendeteksi permukaan bawah/landasan (ground Gambar. 1. Diagram blok sistem takeoff quadrotor tegangan supply sebesar 5V dan menghasilkan tegangan output DC dengan kisaran antara 0,3V sampai 3V bergantung dari jarak antara tiap-tiap terhadap bidang permukaan landasan. Besar level tegangan empat dikonversi menjadi data digital oleh mikrokontroler STM32L152RBT6 dengan peripheral ADC (analog to digital converter). Empat data digital hasil pengukuran jarak tesebut menjadi sinyal umpan balik untuk tiga kontroler. Tiga kontroler tersebut merupakan kontrol altitude, kontrol pitch, dan kontrol roll. Tiga kontroler tersebut menghasilkan empat sinyal pulse width modulation (PWM) untuk pengendalian kecepatan motor.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-51 Gambar. 4. Penempatan jarak pada quadrotor Gambar. 2. Skema sistem takeoff quadrotor Empat sinyal PWM dari mikrokontroler menjadi masukkan untuk rangkaian driver motor untuk mengendalikan kecepatan putaran motor DC. Masing-masing motor DC ini mengendalikan kecepatan empat buah propeller. Masingmasing putaran propeller angkat menghasilkan gaya angkat pada masing-masing lengan quadrotor dan akhirnya akan mempengaruhi pembacaan jarak empat jarak GP2D120. Dengan adanya mekanisme feedback tersebut quadrotor dapat diterbangkan sesuai ketinggian yang diharapkan. A. Perancangan Perangkat Keras (Hardware) Sensor jarak yang digunakan pada tugas akhir ini adalah GP2D120 yang merupakan produk dari Sharp [2]. Berbasis optik inframerah dan memiliki rangkaian signal processing. supply untuk masing-masing berasal dari baterai Lithium polymer 12,6V yang di regulasi menjadi 5V. Tiap jarak dipasang menghadap bawah pada ujungujung lengan quadrotor seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3 dan Gambar 4. Untuk mempermudah pengujian, penamaan dilakukan berdsarkan tanda warna pada masing-masing lengan, yaitu merah, kuning, hijau dan biru. Rangkaian driver motor yang digunakan pada tugas akhir ini memiliki komponen utama transistor mosfet n-channel IRFZ44N beserta MAX 627 dan photocoupler PC817. Rangkaian skematik diberikan pada Gambar 5. PC817 digunakan untuk melindungi rangkaian sistem minimum mikrokontroler dari arus balik yang mungkin terjadi pada kaki gate MOSFET. Dengan adanya komponen ini, ground sistem akan terpisah dengan ground pada driver motor. IRFZ44N merupakan power MOSFET yang memiliki arus drain-source (I ds ) maksimum hingga 49 Ampere. Transistor ini berfungsi untuk menguatkan arus dan tegangan sinyal PWM ke motor DC. Gambar 3.13 merupakan gambar rancangan dari driver motor. Gambar. 5. Rangkaian driver motor Gambar. 3. Penempatan jarak pada quadrotor B. Perancangan Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak yang dirancang yaitu perangkat lunak pada mikrokontroler. Perangkat lunak pada mikrokontroler dirancang untuk melalukan proses konversi analog ke digital, pemrograman kontrol PID, dan mengontrol kecepatan dari motor quadrotor. Perangkat lunak pada mikrokontroler STM32L152RBT6 ditulis dalam bahasa C++ menggunakan software keil uvision4 sebagai media untuk coding, compiler dan debugging-nya. Fungsi fungsi yang digunakan dalam

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-52 program untuk STM32L152RBT6 diantaranya adalah komunikasi serial, fungsi I/O port mikrokontroler, Timer, ADC, dan PID Control. Alur program secara sederhana ditampilkan pada diagram alir Gambar 6. Gambar. 7. Diagram alir kontrol pitch quadrotor Gambar. 8. Diagram alir kontrol altitude quadrotor Gambar. 6. Diagram alir umum program mikrokontroler Mikrokontroler juga melakukan klasifikasi pada jarak yang terukur. Dengan metode dinamika quadrotor, kontrol dibagi tiga yaitu altitude control, pitch control, roll control. Proses klasifikasi jarak dan logika pengontrolan dijelaskan dalam diagram alir pada Gambar 7 dan Gambar 8. Diagram alir roll control memiliki bentuk yang serupa dengan diagram alir pitch control, yaitu dengan mengganti warna penanda pada pitch (merah, kuning) dengan warna penanda pada roll (biru, hijau). III. PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dipaparkan hasil pengujian sistem beserta analisisnya. Pengujian alat dilakukan pada hardware dan software dengan pengambilan data sesuai dengan fungsi dari masing-masing bagian sistem beserta gambar sinyal yang dihasilkan pada bagian sistem tersebut. A. Pengujian Sensor Jarak Pengujian ini dilakukan untuk melihat tegangan keluaran jarak GP2D120 pada 3 jarak tertentu. Gambar 9 menunjukkan metode pengambilan data tegangan outpput jarak menggunakan alat ukur ketinggian (penggaris) dan voltmeter. Dari tiap-tiap jarak didapatkan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-53 pembacaan tegangan seperti ditunjukkan pada Tabel 1. diperoleh melalui pengamatan grafik jarak terhadap waktu seperti yang ditunjukkan pada gambar 11. Gambar. 9. Pengukuran tegangan jarak Jarak Tabel 1. Data pengukuran tegangan tiap-tiap jarak kuning merah B. Pengujian Kontrol Roll dan Pitch biru hijau 5 2.28 2.25 2.28 2.29 10 1.3 1.15 1.28 1.26 20 0.68 0.68 0.7 0.69 Pengujian pitch pada tugas akhir ini merupakan pengujian dua sisi jarak pada motor yang berlawanan, yaitu yang bertanda warna kuning dan warna merah. Pengujian pitch harus dilakukan pada ketinggian yang diinginkan (ketinggian set point) agar dapat diamati dan dilakukan tuning konstanta PID, karena quadrotor tidak dapat bergerak dalam kontrol pitch bila tidak dinaikkan pada ketinggian tertentu. Hal tersebut disebabkan masih belum dilakukannya kontrol altitude dalam pengujian ini. Oleh karena itu simulasi pengujian kontrol pitch ini dilakukan pada dua buah penyangga quadrotor seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10. Penyangga ini bertujuan menjaga ketinggian quadrotor pada jarak tertentu tanpa menghalangi kebebasan bergerak kontrol pitch. Dalam pengujian ini ketinggian penyangga untuk jarak 10 cm terhadap landasan. Untuk kontrol roll dilakukan perlakuan yang sama seperti pengujian kontrol pitch. Pengujian roll ini merupakan pengujian sisi biru dan sisi hijau, sehingga dapat dilakukan metode yang sama dengan penyangga dengan gerakan bebas pada sisi roll. Melalui tuning PID untuk masing-masing pengujian pitch dan roll dihasilkan respon seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2. Gangguan yang diberikan berupa guncangan sesaat pada salah satu lengan yang sedang diuji, dengan tujuan mendapatkan kecepatan waktu respon pemulihan posisi lengan quadrotor menjadi seperti posisi awal. Waktu respon Gambar. 10. Quadrotor dengan penyangga Tabel 2. Data pengukuran kestabilan kontrol pitch dan roll No Pengujian waktu pemulihan setelah gangguan (detik) 1 pitch 3 2 pitch 3.5 3 pitch 2 4 pitch 2 5 pitch 2 6 pitch 2.5 7 roll 3 8 roll 3 9 roll 2.5 10 roll 2 11 roll 3 12 roll 2 Gambar. 11. Grafik pengujian jarak kontrol pitch

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-54 C. Pengujian Kontrol Altitude Dengan didapatkannya konstanta yang sesuai untuk kontrol pitch dan roll, maka pengujian altitude dapat lebih mudah diamati dan dilakukan tuning PID. Pengujian kontrol altiude ini merupakan pengujian pada keseluruhan kontroler, sehingga tidak menggunakan penyangga, namun tetap pada papan bertiang untuk menjaga karena tidak adanya kontrol yaw, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 12. Tabel 3. Data kontrol altitude quadrotor pada tiang pengunci No Jarak Hovering Waktu Takeoff (detik) Jarak Rata-Rata Sensor Setelah Takeoff Max Min 1 10 14 11.95 8.52 2 10 18.98 12.1 8.42 3 10 16.09 11.52 8.22 4 10 19.87 10.97 7.4 5 10 18.79 11.1 8.07 6 10 16.21 11.47 8.2 7 10 14.16 11.25 8.02 Gambar. 12. Pengujian kontrol altitude dengan tiang pengunci Tes yang dilakukan dengan memberikan nilai setting point untuk kontrol altitude sebesar 10 cm dari landasan. Sehingga dihasilkan ketinggian takeoff quadrotor stabil pada kisaran ketinggian 10 cm. Gambar 13 merupakan gambar takeoff quadrotor pada ketinggian 10 cm dan Gambar 14 adalah grafik data perubahan jarak tiap-tiap lengan quadrotor terhadap waktu. Gambar. 13. Quadrotor saat ketinggian 10 cm Gambar. 14. Grafik pengujian kontrol altitude (takeoff quadrotor) Dari pengujian tersebut dapat diperoleh data (pada Tabel 3) waktu takeoff quadrotor, jarak maksimal dan minimal masing-masing setelah takeoff. Beserta jarak maksimal dan minimal rata-rata pasca takeoff, atau dapat dikatakan jarak tersebut merupakan data jarak titik tengah 8 10 15.25 11.4 8.3 9 10 14.8 12 8.37 quadrotor. Dapat ditarik kesimpulan bahwa takeoff berhasil dilakukan oleh quadrotor dalam waktu kurang dari 20 detik, dan mencapai target jarak 10 cm terhadap landasan dengan eror lebih kurang 2 cm dari jarak target. IV. KESIMPULAN Peletakan posisi jarak pada lengan quadrotor sangat berpengaruh terhadap hasil pembacaan tegangan dan konversi tegangan. Berdasarkan hasil percobaan, penempatan jarak yang satu memiliki jarak yang sama dengan jarak dengan lainnya. Tingkat keberhasilan kontrol pitch dan kontrol roll berpengaruh besar terhadap kemampuan kontrol altitude dalam menerbangkan quadrotor mencapai setting point. Osilasi berlebih dan posisi miring (di atas 20 derajat) yang tidak stabil dapat terjadi pada kontrol altitude bila kontrol pitch dan roll tidak mampu menstabilkan lengan quadrotor dengan ketinggian jarak yang sama. Perbedaan putaran motor yang satu dan yang lainnya merupakan permasalahan yang paling utama dalam menstabilkan posisi quadrotor. Oleh karena itu dengan adanya feedback dari jarak dan konstanta integral pada kontroler mampu memberikan sinyal PWM yang sesuai pada masing-masing motor. DAFTAR PUSTAKA [1] Aditya Sreekumar, P. Hithesan, M. Krishna Anand, Design and Implementation of the Closed Loop Control of a Quad Rotor UAV for Stability, Amrita School of Engineering, (2011). [2] SHARP Corporation. GP2D120 Optoelectronic Device, <URL: http://sharp-world.com/products/device>, (2006).