E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Adanya kekhawatiran mengenai keselamatan pasien, telah meningkat secara

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PENANGANAN PASIEN SYOK HIPOVOLEMIK DI UGD RSUD POHUWATO

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

BAB I PENDAHULUAN. dibahas dalam pelayanan kesehatan. Menurut World Health Organization

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DADURAT (IGD) RSUP PROF. DR. R. D.

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi risiko, identifikasi

ABSTRACT. Ranti Susanti 1), Wahyuningsih Safitri 2), Anissa Cindy Nurul Afni 3) ABSTRAK

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI, SUMBER DAYA, SIKAP DAN STRUKTUR BIROKRASI TERHADAP PENERAPAN CLINICAL PRIVILEGE

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. secara paripurna, menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, ataupun. terhadap pasiennya (UU No 44 Tahun 2009).

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Keselamatan Pasien Dengan Penerapan Pemberian Obat Di Ruang ICU RSUD Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit (RS) merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang bertujuan

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP (PROTAP) PERAWATAN LUKA OPERASI DI BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KETERAMPILAN PERAWAT DALAM MELAKUKAN TINDAKAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. satu yang harus diperhatikan oleh pihak rumah sakit yaitu sistem keselamatan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN LABEL TRIASE DENGAN TINDAKAN PERAWAT BERDASARKAN LABEL TRIASE DI IGD RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BEDAH DI RPB RSUD TOBELO

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS BETHESDA GMIM TOMOHON

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN. Oleh VITOE FUSANTO

BAB I PENDAHULUAN. Diharapkan) dengan rentang 3,2 16,6 %. Negara Indonesia data tentang KTD

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN PROGRAM PATIENT SAFETY

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KESELAMATAN PASIEN RSUD SYEKH YUSUF GOWA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash

HUBUNGAN PERAN PARAWAT SEBAGAI CARE GIVER

Oleh : Rahayu Setyowati

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

HUBUNGAN PERAN PERAWAT PELAKSANA DENGAN KEPUASAN PASIEN EXECUTIVE NURSE S ROLE RELATIONSHIP WITHPATIENTS SATISFACTION IN HOSPITAL

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BLU. RSUP. Prof. Dr. R. D.

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

BAB I PENDAHULUAN. berdampak terhadap pelayanan kesehatan, dimana dimasa lalu pelayanan. diharapkan terjadi penekanan / penurunan insiden.

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

PERSETUJUAN PEMBIMBING

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

BAB I PENDAHULUAN. (safety) di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien (patient safety),

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana sekarang banyak dilaporkan tuntutan pasien atas medical error yang

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

BAB I PENDAHULUAN. bisa didapatkan di rumah sakit. Hal ini menjadikan rumah sakit sebagai tempat untuk

ABSTRACT. Keywords: Dimensions of Quality of nurses services, Patient Satisfaction ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behaviors, Inos, Nurse.

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PENERAPAN IDENTIFY PATIENT CORRECLY DI RSUP RATATOTOK BUYAT KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH

Ahmad Farizal Lutfi 1, Cipto Susilo 2, Nikmatur Rohmah 3 Program S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PENERAPAN RESPONSE TIME PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN KEGAWATDARURATAN PADA PASIEN KECELAKAAN DI IGD RSD BALUNG

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN RUANG SARAH RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF NURSES WITH THE IMPLEMENTATION OF THE ACCURACY OF PATIENT IDENTIFICATION IN RSU ARC OF LOVE GMIM MANADO Fridolin F. Lombogia*, Deetje Supit**, Kartini Tungka**. *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon **Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ABSTRAK Identifikasi pasien adalah suatu proses kegiatan pengecekan identitas pasien selama proses pelayanan di rumah sakit. Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki atau meningkatkan ketelitian identifikasi pasien. Upaya yang dibutuhkan yaitu pengetahuan dan sikap perawat untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mengajarkan keterampilan yang berorientasi pada keselamatan pasien, sikap dan perilaku untuk semua profesional kesehatan, begitu juga bagi perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap perawat dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif analitik, dengan rancangan penelitian cross sectional.. Pada penelitian ini populasinya adalah perawat yang berada di IGD dan ruang sarah RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. Jumlah sampel 30 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan 02 februari 2016-10 maret 2016. Hasil analisa bivariat pada hubungan pengetahuan dan sikap perawat dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien melalui pengujian data yaitu uji statistic Sperman Rho menunjukkan tingkat kemaknaan (α) : 0,05 menghasilkan nilai signifikan (p)= 0,000 < 0,05 hasil ini dapat disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Identifikasi Pasien. ABSTRAC The identification of patients is a process of hospital service. The hospital developed an approach to improve or increase the accuracy of patient identification. Efforts needed are the knowledge and attitude of nurses to improve patient safety, attitudes and behaviors for all health professionals. This study aims determine the relationship of the knowledge and attitude of nurses with the implementation of the accuracy of patient identification. This research is an analytic descriptive research with cross sectional design. Inthis study were nurses who were in the emergency room of 20 people, and sarah of 10 people. Also the sample size of 30 people is by using total sampling technique. This study was conducted from February 2, 2016 march 10, 2016. The result of the bivariate analysis on the relationship of the knowledge and attitude of nurses with the implementation of the accuracy of patient identification through testing data that Rho Spearman statistical test that indicates (α) : 0,05 the level of significance generate value (p)= 0,000 < 0,05. This result can be inferred with the existence of a relationship of knowledge and attitude of nurses with patients identification precision execution. Keywords: Knowledge, Attitude, Patient Identification. PENDAHULUAN Adanya kekhawatiran mengenai keselamatan pasien, telah meningkat secara signifikan selama decade terakhir (Silverstone, 2013), sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2011 mengembangkan dan mempublikasikan Kurikulum Panduan Keselamatan Pasien (Patient Safety Curriculum Guide), yang menyoroti kebutuhan diseluruh dunia, untuk meningkatkat keselataman pasien dan mengajarkan keterampilan yang berorientasi pada keselamatan pasien, sikap dan perilaku untuk semua profesional kesehatan, begitu juga bagi perawat (Trigle, 2011). 94

World Health Organization (WHO) pada tahun 2004 mengumpulkan angka-angka penelitian rumah sakit diberbagai Negara Amerika, Inggris, Denmark dan Australia ditemukan KTD dengan rentang 3.2-16.6 %. Data-data tersebut dijadikan pemicu berbagai Negara segera melakukan penelitian dan mengembangkan sistem keselamatan pasien (Yulia, 2010). Data di Indonesia tentang KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) apalagi Kejadian Nyaris Cedera masih langkah, namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan mal praktek yang belum tentu sesuai dengan pembuktian akhir, insiden pelanggaran pasien safety 28.3% dilaksanakan oleh perawat, perawat harus menyadari perannya sehingga harus dapat berpartisipasi aktif dalam mewujudkan pasien safety (Adih, 2009 dalam Selleya 2013). Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan pasien dengan mendorong pasien untuk lebih proaktif jika membutuhkan pelayanan selama menjalani perawatan. Perawat berusaha membantu pasien dalam membangun pengertian yang benar tentang pengobatan yang sedang di jalaninya, memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarganya setiap pelayanan yang di berikan. Penelitian serupa tentang pengetahuan dan motivasi dengan sikap mendukung penerapan program pasien safety di Rumah Sakit Umum Daerah Moewardi Surakarta, Oleh Aryani 2008 menyimpulkan bahwa pengetahuan perawat pelaksana tentang konsep pasien safety baik dan sikap mendukung penerapan program pasien safety tinggi. Survey awal yang dilakukan peneliti di Instalasi Gawat Darurat memiliki khusus tenaga keperawatan 25 orang dengan pendidikan SPK 3 orang, D3 16 orang dan Ners 6 orang, sedangkan di Ruang Sarah memiliki khusus tenaga perawat berjumlah 20 orang dengan pendidikan SPK 2 orang, D3 14 orang dan Ners 4 orang. Sebagiannya pernah mengikuti sosialisasi pelaksaan pasien safety. Program pasien safety sudah diterapkan di Instalasi Gawat Darurat namun masalah dilapangan menuju pada pelaksanaan patient safety, karena walaupun sudah mengikuti sosialisai patient safety tetapi masih ada resiko pasien jatuh, resiko salah pengobatan, pendelegasian yang tidak akurat saat oporan pasien yang mengakibatkan keselamatan pasien menjadi kurang maksimal. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawat Dengan Pelaksanaan Ketepatan Identifikasi pasien di Instalasi Gawat Darurat dan Ruang Sarah RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan menggunakan metode desain Cross Sectional yaitu menekankan pada waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen satu kali, pada satu saat. Bertujuan untuk mendapatkan prevalensi atau efek suatu fenomena (variabel dependen) dihubungkan dengan penyebab (variabel independen) (Nursalam,2008). Populasi pada penelitian ini adalah perawat pelaksana di IGD dan ruang pavilion sarah RSU Pancaran Kasih GMIM Manado berjumlah 45 orang dengan jumlah sampel 40 orang tetapi yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive. Purposive sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang di kehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi.. Hasil Penelitian 1. Analisa Univariat 70% 30% Laki-laki 9 Org Perempuan 21 Org Gambar 1. Ditribusi Responden Menurut Jenis Kelamin di Ruangan IGD dan Sarah RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. 95

Gambar 1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa yang paling banyak responden berjenis kelamin perempuan yaitu 18 orang (70%), dan untuk laki-laki 12 orang (30%). 13,3% 50% 36,7% 20-25 Thn 11 Org 26-30 Thn 15 Org > 30 Thn 4 Org Gambar 2. Distribusi Responden Menurut Umur di Ruangan IGD dan Sarah RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. Gambar 2 Karakteristik responden berdasarkan umur menunjukkan bahwa yang paling banyak berumur 26-30 tahun yaitu 15 orang (50%), sedangkan yang paling sedikit berada pada kelompok umur 30 tahun yaitu 4 orang (13%). 16,7% 3,3% 80% D III 24 Org S.Kep 5 Org S.Kep, Ns 1 Org Gambar 3. Distribusi Responden Menurut Pendidikan di Ruangan IGD dan Sarah RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. Gambar 3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan menunjukan bahwa yang paling banyak responden adalah dengan pendidikan DIII sebanyak 24 orang (80%) dan yang paling sedikit berpendidikan S.Kep Ners 1 orang (3,3%). 3,3% 96,7% Pengetahuan Baik 29 Orang Pengetahuan Kurang 1 Orang Gambar 4. Distribusi Responden Pengetahuan Perawat di Ruangan IGD dan Sarah RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. Gambar 4 Karakteristik responden berdasarkan pengetahuan perawat menunjukan bahwa yang paling banyak responden adalah pengetahuan baik 29 orang (96,7%), berpengetahuan cukup 1 orang (3,3%). 90% 10% Sikap kurang 3 Orang Sikap Baik 27 Org Gambar 5. Distribusi Responden Menurut Sikap Perawat d.i Ruangan IGD dan Sarah RSU Pancaran Kasih GMIM Manado Gambar 5 Karakteristik responden berdasarkan sikap perawat menun jukan bahwa paling banyak responden adalah sikap perawat baik 27 orang (90%) dari 30 responden. 96

3,3% 96,7% Identifikasi Baik 28 Org Identifikai Kurang 2 Org Gambar 6. Distribusi Responden Berdasarkan Ketepatan Identifikasi di Ruangan IGD dan Sarah RSU Pancaran Kasih GMIM Manado Gambar 6 Karakteristik responden berdasarkan ketepatan identifikasi menunjukan bahwa yang paling banyak responden adalah ketepatan identifikasi baik 28 orang (96,7%) dari 30 responden. 2. Analisa Bivariat Tabel 1. Tabulasi Silang Analisis Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawat Dengan Pelaksanaan Ketepatan Identifikasi Pasien di Ruangan IGD Dan Sarah RSU Pancaran Kasih Gmim Manado Hubungan Pengetahuan Pengetahuan Baik Pengetahuan Kurang Identifikasi Pasien Baik Kurang Total N % N % N % 28 96,7% 1 3,3% 29 96,7% 1 3,3% 0 0% 1 3,3% 29 1 30 100% Signifikansi (p) = 0,000 Koefesien Korelasi Sperman rho (r) = 0,695 Berdasarkan hasil tabel 1 diatas pengetahuan dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien menunjukan bahwa dari 30 responden yang paling besar presentasenya adalah pengetahuan perawat baik yaitu 28 responden (96,7%). Dari hasil analisa hubungan ke dua variabel menggunakan uji statistik Spearman Rho menunjukan nilai signifikan (p)= 0.000 dengan koefisien korelasi (r)= 0.695 Karena signifikansi (p)= 0,000 < 0,05 dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan identifikasi pasien di ruangan UGD dan Sarah RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. Tabel 2. Tabulasi Silang Analisis Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawat Dengan Pelaksanaan Ketepatan Identifikasi Pasien di IGD Dan Sarah RSU Pancaran Kasih Gmim Manado Hubungan Sikap Sikap Baik Sikap Kurang Identifikasi Pasien Baik Kurang Total N % N % N % 27 90% 0 0% 27 90% 1 3,3% 2 6,7% 1 3,3% 28 2 30 100% Signifikansi (p) = 0,000 Koefesien Korelasi Sperman rho (r) = 0,802 97

Berdasarkan hasil tabel 2 diatas sikap perawat dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien menunjukkan bahwa dari 30 responden yang paling besar presentasenya adalah sikap perawat baik yaitu 27 responden (90%) dari hasil analisa hubungan kedua variabel diatas dengan mengguanakan uji statistic Spearman rho didapati nilai signifikan dari hubungan kedua variabel tersebut adalah (p) = 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien korelasi (r) = 0,802 Karena signifikansi (p) = 0,000 < 0,05 dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak atau ada hubungan antara sikap perawat dan identifikasi pasien di ruangan UGD dan Sarah RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. PEMBAHASAN Hubungan Pengetahuan Dengan Pelaksanaan Ketepatan Identifikasi Pasien di Instalasi Gawat Darurat Dan Ruang Sarah Rsu Pancaran Kasih Gmim Manado Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien bahwa dari 30 responden yang paling besar presentasenya adalah pengetahuan perawat baik yaitu 28 responden (96,7%). Dari hasil analisa hubungan ke dua variabel menggunakan uji statistik Spearman Rho menunjukan nilai signifikan (p)= 0.000 dengan koefisien korelasi (r)= 0.695 Karena signifikansi (p)= 0,000 < 0,05 dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan identifikasi pasien di ruangan UGD dan Sarah RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. Peneliti berasumsi bahwa perawat memahami dan mengerti dalam pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien dan sebelumnya perawat sudah mengikuti pelatihan pasien safety, sehingga baik kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh perawat sangat mempengaruhi pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien. Hal tersebut dipicu karena sebagian besar pendidikan terakhir responden yaitu D3 sebanyak 24 responden (80%) dan pengelaman terhadap pekerjaan sebelumnya. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Notoadmojo (2007) bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan ini merupakan hal yang dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dari pengalaman beberapa penting dalam seorang mengambil keputusan. Hubungan Sikap Dengan Pelaksanaan Ketepatan Identifikasi Pasien di Instalasi Gawat Darurat Dan Ruang Sarah Rsu Pancaran Kasih Gmim Manado Hasil penelitian jumlah perawat yang bersikap baik 27 orang (90%) dan bersikap kurang 3 orang (10%). Hasil analisa hubungan kedua variabel diatas dengan mengguanakan uji statistic Spearman rho didapati nilai signifikan dari hubungan kedua variabel tersebut adalah (p) = 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien korelasi (r) = 0,802 Karena signifikansi (p) = 0,000 < 0,05 dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak atau ada hubungan antara sikap perawat dan identifikasi pasien di ruangan UGD dan Sarah RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. Peneliti berasumsi sikap perawat sangat diperlukan dalam pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien. Karena sikap yang baik dapat terwujud jika didasarkan pada tanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilih dengan segala resiko. Berdasarkan hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh (Setiawati dan Dermawan, 2008) Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung (favorable), maupun perasaan tidak mendukung (unfavorable) pada objek tersebut. Penelitian ini didukung oleh beberapa jurnal terkait tentang hubungan pengetahuan dan sikap perawat dengan penerapan identify patient correctly. Dalam penelitian sebelumnya oleh Bawelle (2013), terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat dengan pelaksanaan keselamatan pasien (patient safety) diruang rawat inap RSUD Liun Kendage Tahuna dengan (p=0,014). Pada penelitiannya yang mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan faktor penting dalam seseorang mengambil keputusan dan sikap merupakan faktor penting dalam mendukung atau tidak mendukung terhadap suatu objek. 98

SIMPULAN 1. Pengetahuan yang dimilki perawat di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado sebagian besar memiliki pengetahuan baik. 2. Sikap yang dimilki perawat di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado sebagian besar memiliki sikap baik. 3. Pelaksanaan ketepatan identifikasi di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado memiliki pelaksanaan yang baik. 4. Ada hubungan pengetahuan perawat dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien di RSU pancaran Kasih GMIM Manado. 5. Ada hubungan Sikap perawat dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien di RSU pancaran Kasih GMIM Manado. SARAN 1. Bagi institusi Pendidikan. Kepada pihak institusi diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi bagi mahasiswa sehingga dapat menambah ilmu dan wawasan khususnya tentang pengetahuan dan sikap dalam pelaksanaan keselamatan pasien. 2. Bagi perawat dan pelayanan kesehatan. Hendaknya perawat dan para pelayanan kesehatan dapat meningkatkan dan mempertahankan pengetahuan dan sikap dalam pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien. 3. Bagi Peneliti selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan melalui penelitian yang lebih lanjut sebagai upaya pengembangan bidang ilmu keperawatan khususnya dalam menjaga dan meningkatakan pengetahuan dan sikap dalam pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan R.I (2011). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Pasien Safety, Edisi 2. KKP-RS. Hidayat, Alimul Aziz. 2007. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data. Salemba : Medika Jakarta. Joint Comission Resource (2005). Patient safety : Essential for Health Care. Kariadi. (2011). Prosedur Keperawatan, Nursing Standard Operating Prosedure Rumah Sakit. Dr. kariadi. Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Citra : Jakarta. Nursalam 2008, Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Salemba Medika : Jakarta. Setiawaty, Dermawan (2008). Pendidikan Kesehatan. : Trans Info Media : Jakarta. World Health Organization. Patient Identification. Patient Safety Solution, 2004. 99