Tatacara Sertifikasi Dosen Permendiknas No 42/2007: Pasal 2 ayat 1: Sertifikasi dosen dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik. Pasal 2 ayat 2: Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio.
Jabaran Portofolio menurut Permendiknas 42/2007 Pasal 2 ayat 3: Penilaian portofolio sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan untuk menentukan pengakuan atas kemampuan profesional dosen, dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan: a. kualifikasi akademik dan unjuk kerja Tridharma perguruan tinggi; b. persepsi dari atasan, sejawat, mahasiswa dan diri sendiri tentang kepemilikan kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian; dan c. pernyataan diri tentang kontribusi dosen yang bersangkutan dalam pelaksanaan dan pengembangan Tridharma perguruan tinggi.
Penerimaan Tunjangan Tunjangan diterimakan sesuai dengan Permendiknas No. 18 Tahun 2008 tentang Penyaluran Tunjangan Profesi Dosen
Prosedur Serdos
Prosedur Serdos 1. 2. 3. 4. 5. Depdiknas menetapkan kuota nasional ( tahun 2008 sejumlah 12.000 ). Kuota ini kemudian dijabarkan oleh Dirjen Dikti menjadi kuota perguruan tinggi (PT-Pengusul). Khusus untuk perguruan tinggi swasta distribusinya diserahkan kepada Kopertis. Pada PT-Pengusul kuota diproses menjadi daftar calon peserta sertifikasi dosen. PT-Pengusul dalam menangani proses sertifikasi ini disarankan untuk membentuk Panitia Sertifikasi Dosen (PSD) di tingkat PT-Pengusul. Daftar calon peserta sertifikasi dosen di PT Pengusul diurutkan berdasar (1) jabatan akademik, (2) pendidikan terakhir, dan (3) daftar urut kepangkatan atau yang sejenisnya. Rambu-rambu pengurutan ini diberlakukan di tingkat perguruan tinggi. PSD pada PT-Pengusul berkonsultasi dengan fakultas/jurusan/prodi untuk menentukan (1) mahasiswa, (2) teman sejawat, dan (3) atasan dosen yang akan menilai masingmasing calon peserta sertifikasi dosen. PSD kemudian memberikan blangko isian kepada (1) mahasiswa, (2) teman sejawat, (3) atasan dosen yang akan menilai, dan (4) dosen yang diusulkan untuk memberikan penilaian persepsional. Selain penilaian persepsional, dosen yang diusulkan melakukan penilaian personal.
Prosedur Serdos 6. 7. 8. 9. 10. Hasil semua penilaian diserahkan kembali ke PSD. PSD mengkompilasi hasil penilaian dan melengkapi dengan persyaratan lain seperti penilaian angka kredit, foto dan lain sebagainya. Hasil pengkompilasian ini menjadi berkas portofolio yang diserahkan oleh PSD di PT-Pengusul kepada perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi dosen (PTP-Serdos). PTP-Serdos menilai portofolio dan hasilnya diserahkan kembali ke PT-Pengusul dan Ditjen Dikti. Berdasarkan hasil ini kemudian Ditjen Dikti menerbitkan nomor registrasi (khusus) bagi yang lulus dan dikirim ke PTP-Serdos untuk penerbitan sertifikat. Bagi yang tidak lulus diserahkan kepada PT-Pengusul untuk pembinaan dan pengusulan kembali.
Penjaminan Mutu Penjaminan mutu proses sertifikasi melalui monitoring dan evaluasi internal dan eksternal Penjaminan mutu (pra dan) pasca sertifikasi melalui pembangunan Sistem Pengembangan Profesionalisme Dosen
Hubungan Antar Institusi Pelaksana Serdos bagi PTS
Tatacara Menilai Portofolio
Instrumen Portofolio 1. Penilaian Persepsional yang meliputi penilaian dari mahasiswa, teman sejawat, atasan Langsung dan dosen yang diusulkan; 2. Penilaian diskripsi diri dosen yang diusulkan atau disebut juga penilaian personal dan 3. Penilaian angka kredit (PAK)
Instrumen Persepsional
ASPEK PENILAIAN
3,00 PERSEPSIONAL LULUS PENILAIAN PERSEPSIONAL BILA: 1. rerata komponen 3,00 dan 2. rerata seluruh instrumen 3,50 Untuk memudahkan proses dibuat tabel:
DIBUAT TABEL
PERSONAL ATAU DESKRIPSI DIRI LULUS PERSONAL ATAU DESKRIPSI DIRI bila 1. skor rerata subkomponen 2,00 (A K) ; dan 2. skor rerata komponen 3,00 (Bag. I A-E dan Bag. II F-K) Untuk memudahkan proses dibuat tabel:
DIBUAT TABEL
KONSISTENSI ATAU OBYEKTIVITAS Konsistensi penilaian dimaksudkan sebagai perbandingan antara skor persepsional suatu kelompok dengan skor deskripsi diri. Konsistensi bernilai tinggi apabila sesuai antara keduanya dan rendah bila sebaliknya.
Kriteria Lulus Berdasarkan Obyektivitas atau Konsistensi
Tabel Utk Mencari Kategori Persepsional
Tabel Mencari Kategori Deskripsi Diri
Nilai Gabungan PAK dan Persepsional Penskoran PAK dalam portofolio ditentukan oleh (1) jabatan akademik dan (2) kepangkatan.
Berdasarkan Pangkat
Skor PAK Skor PAK adalah skor gabungan (ditambahkan) antara perolehan skor pangkat dan Jabatan Akademik. Contoh perhitungan skor PAK, seorang dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala dan berpangkat (ruang gaji) III.c, maka dosen tersebut akan mendapat skor 50 + 20 = 70
Nilai Gabungan
Nilai Gabungan
Rekapitulasi Kesimpulan
Kriteria Kelulusan Dosen dinyatakan lulus apabila semua (4 aspek) yang dinilai lulus Salah satu saja tidak lulus maka dosen tersebut belum lulus
NOMOR PESERTA
NOMOR PESERTA 1. Digit ke satu dan dua, tahun diusulkan. Tahun 2008 ditulis 08 2. Digit ke tiga Departemen (1 = Depdiknas, 2 = Dep. Agama, dst) 3. Digit 4 sampai ke tujuh koding perguruan tinggi 4. Digit ke delapan, asesor atau peserta. 5. Digit ke 12 sampai ke 15 nomor urut di PT- Pengusul 6. Setiap ganti tahun maka nomor ini mulai dari 0001 lagi Nomor peserta ini dibuat oleh PT Pengusul
30 TIM SERTIFIKASI DOSEN NASIONAL