NASKAH AKADEMIK DAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO
|
|
- Suparman Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BUKU-1 PEDOMAN SERTIFIKASI DOSEN NASKAH AKADEMIK DAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA RI 2009 Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I 1 1 1/22/2009, 2:57 PM
2 TIM PENYUSUN PEDOMAN SERTIFIKASI DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) DEPARTEMEN AGAMA RI PENANGGUNG JAWAB: Prof. Dr. H. Mohammad Ali, MA PENGARAH: Prof. Dr. H. Machasin, MA Dr. H. Affandi Mochtar, MA TIM AHLI/PAKAR: Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd. Prof. Drs. Kumaidi, MA, Ph. D Prof. Dr. Ir. Djoko Kustono Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Prof. Dr. Sutrisno, MA Dr. Rachmat Wahab, MA TIM TEKNIS: KETUA: Dr. Muhammad Zain, M.A SEKRETARIS: Khoirul Huda Basyir, Lc, M.Si ANGGOTA: Drs. Abdul Khamid M. Pd Yanto Haryanto, SH Fauzanah Fauzan EM, M.Si Copyright@2009, Departemen Agama RI Dilarang mengkopi atau menggandakan sebagian atau keseluruhan isi dokumen tanpa seizin Departemen Agama RI 2 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 2 1/22/2009, 2:57 PM
3 KATA PENGANTAR Sertifikasi dosen merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas dan kualitas kinerja dosen agar para dosen mampu mengaktualisasikan potensi diri secara lebih optimal sebagaimana tercermin dalam misi tridharma perguruan tinggi (pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat) dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia, dalam kaitan ini terutama di lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI). Pelaksanaan sertifikasi dosen adalah respon terhadap UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen sebagaimana dijelaskan pada pasal 1 ayat 2 bahwa Dosen dinyatakan sebagai pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama mengajarkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada pelaksanaannya, sertifikasi dosen PTAI mengacu pada regulasi, prosedur dan format nasional sertifikasi dosen Departemen Pendidikan Nasional, baik dari segi instrumen, mekanisme, pemetaan prioritas dosen yang akan disertifikasi, uji portofolio, dan sebagainya, yang kemudian disesuaikan dengan standar dan format spesifik PTAI. Departemen Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam berupaya secara optimal mewujudkan kerjasama dan koordinasi yang intensif dengan Departemen Pendidikan Nasional RI, yakni Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bersama dengan pihak-pihak terkait lainnya guna terlaksananya sertifikasi dosen PTAI yang objektif, menyeluruh, dan berkesinambungan. Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I 3 3 1/22/2009, 2:57 PM
4 Oleh karena itu, Tim Sertifikasi Dosen Departemen Agama menyusun buku Pedoman Sertifikasi Dosen Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) yang diadaptasi dari buku Pedoman Sertifikasi Dosen di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional yang berisikan mekanisme, prosedur dan uraian-uraian penting tentang pelaksanaan sertifikasi dosen di lingkungan PTAI. Rancangan ini akan menjadi acuan dan pedoman dalam pelaksanaan sertifikasi selanjutnya, terutama pada tahap penyusunan pengembangan regulasi dan pedoman pelaksanaan sertifikasi, sehingga penyelenggaraannya dapat berjalan lancar, lebih terarah, objektif, transparan dan mencapai sasaran. Akhirnya, saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kontribusinya dalam penyusunan naskah ini. Semoga bermanfaat. Jakarta, Januari 2009 Direktur Jenderal Pendidikan Islam ttd. Prof. Dr. H. Mohammad Ali, MA. NIP I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 4 1/22/2009, 2:57 PM
5 DEPARTEMEN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Tel , , Fax: Website: JAKARTA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR: DJ.I/17/2009 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN SERTIFIKASI DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Menimbang Mengingat a. bahwa berdasarkan Pasal 7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 42 Tahun 2007 mengamanatkan pelaksanaan sertifikasi dosen dan kriteria serta tugas sertifikator mengacu pada pedoman sertifikasi dosen yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang penetapan pedoman sertifikasi dosen di lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI); 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006 tentang perubahan ketiga atas peraturan Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I 5 5 1/22/2009, 2:57 PM
6 Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia; 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang perubahan ketujuh atas peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementrian Negara Republik Indonesia; 6. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Dosen sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2008; MEMUTUSKAN Menetapkan PEDOMAN SERTIFIKASI DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) Pertama : Pedoman sertifikasi dosen PTAI terdiri dari dua buku. Buku pertama memuat naskah akademik dan penyusunan portofolio dan buku kedua memuat manajemen pelaksanaan dan pengelolahan data; Kedua : Pedoman sertifikasi dosen PTAI sebagaimana dimaksud pada diktum pertama tercantum pada lampiran ini; Ketiga : Pedoman ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan halhal yang belum diatur dalam pedoman ini akan ditentukan kemudian. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 12 Januari 2009 DIREKTUR JENDERAL, H. MOHAMMAD ALI NIP I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 6 1/22/2009, 2:57 PM
7 DAFTAR ISI TIM PENYUSUN 2 KATA PENGANTAR 3 SK DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM 5 DAFTAR ISI 7 BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang 9 B. Dasar Hukum 10 C. Tujuan 11 D. Sasaran 12 E. Peserta Sertifikasi 12 F. Target Tahun G. Peyelenggaraan Sertifikasi Dosen 13 H. Pembiayaan 13 BAB II : KELEMBAGAAN SERTIFIKASI DOSEN A. Penyelenggaraan Sertifikasi 15 B. Persyaratan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen 15 C. Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen 16 D. Persyaratan Unit Penyelenggara 16 E. Tim Asesor 19 F. Asesor Tahun Pertama 19 Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I 7 7 1/22/2009, 2:57 PM
8 BAB III : BAB IV : PROSEDUR SERTIFIKASI DOSEN 21 PENYUSUNAN PORTOFOLIO A. Portofolio dan Ukuran Profesionalisme 23 B. Ciri-ciri Penilaian Portofolio 24 C. Tata Cara Penyusunan Portofolio 26 D. Kelulusan 36 BAB V : SISTEMATIKA PORTOFOLIO 37 DAFTAR LAMPIRAN I LAMPIRAN P.I Instrumen Sertifikasi Dosen Penilaian Mahasiswa 41 LAMPIRAN P.II Instrumen Sertifikasi Dosen Penilaian Sejawat 44 LAMPIRAN P.III Instrumen Sertifikasi Dosen Penilaian Atasan 47 LAMPIRAN P.IV Instrumen Sertifikasi Dosen Penilaian Dosen yang Diusulkan 50 LAMPIRAN P.V Instrumen Sertifikasi Dosen Deskripsi Diri 53 LAMPIRAN P.VI Pedoman Pemberian Skor Deskripsi Diri 59 BAB VI : PENJAMINAN MUTU 73 A. Penjaminan Mutu Proses Sertifikasi 74 B. PenjaminanMutu Menghadapi Tantangan Perkembangan IPTEKS 76 LAMPIRAN II JENIS-JENIS KOMPETENSI A. Kompetensi Pedagogik 81 B. Kompetensi Profesional 83 C. Kompetensi Sosial 86 D. Kompetensi Kepribadian 87 8 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 8 1/22/2009, 2:57 PM
9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dosen merupakan salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Peran, tugas, dan tanggung-jawab dosen sangat bermakna dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, meliputi kualitas iman/takwa, akhlak mulia, dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan beradab. Untuk menjalankan fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis itu, tentu diperlukan sosok dosen yang profesional dan kompeten dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana diamanatkan UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, bahwa Dosen dinyatakan sebagai pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama mengajarkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (pasal 1 butir 2). Pada butir berikutnya dijelaskan, profesional dinyatakan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (pasal 1 butir 4). Dalam implementasinya, pelaksanaan Undang-undang dimaksud dilakukan melalui sertifikasi. Dengan demikian, sertifikasi dosen sesungguhnya merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas, kreatifitas dan integritas dosen agar mampu melakukan aktualisasi potensi diri dan tugasnya secara lebih Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I 9 9 1/22/2009, 2:57 PM
10 optimal dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran dan kualitas pendidikan secara umum melalui pengembangan tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat). Oleh karenanya, sertifikasi dosen diharapkan mampu menjadi mediasi dalam mewujudkan quality assurance (penjaminan mutu) tenaga pendidik, terutama yang berada di lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI), terkait dengan rendahnya mutu PTAI selama ini terlebih jika dikaitkan dengan delapan standar BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) yang meliputi: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaiain pendidikan. Jadi, sertifikasi dosen bukan sekedar untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dosen melalui penerimaan tunjangan profesi, akan tetapi juga mengarah pada terwujudnya penjaminan mutu dosen yang kompeten dan profesional. Dosen profesional adalah dosen yang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai tridarma perguruan tinggi dalam diri dan pelaksanaan tugasnya. Peningkatan mutu dosen secara akademik juga harus mempertimbangan aspek-aspek pengetahuan yang sangat fundamental dan bersifat unifersal, antara lain: kemampuan matematika, kemampuan dalam science dan teknologi, dan reading comprehension. Ke tiga aspek ini merupakan aspek utama dalam kehidupan masyarakat sosial dalam menjalani aktifitas sehari-hari. Kualifikasi akademik dosen dan berbagai aspek unjuk kerja sebagaimana ditetapkan dalam SK Menkowasbangpan Nomor 38 Tahun 1999, merupakan salah satu elemen penentu kewenangan dosen mengajar di suatu jenjang pendidikan. Di samping itu, penguasaan kompetensi dosen juga merupakan persyaratan penentu kewenangan mengajar. Kompetensi tenaga pendidik, khususnya dosen, diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. B. Dasar Hukum Landasan hukum penyelenggaraan sertifikasi dosen adalah: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 10 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 10 1/22/2009, 2:57 PM
11 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi Berbadan Hukum Milik Negara (BHMN); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Nasional Pendidik; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Dosen; 8. Surat Keputusan Menkowasbangpan Nomor 38 Tahun 1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Nilai Angka Kreditnya. 9. Peraturan Mendiknas RI Nomor 9 Tahun 2008 tentang Perpanjangan Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil Yang Menduduki Jabatan Guru Besar/ Profesor dan Pengankatan Guru Besar/Profesor Emeritus. 10.Peraturan Mendknas Nomor 17 Tahun 2008 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Mendiknas Nomor 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Dosen. 11.Peraturan Mendiknas Nomor 18 Tahun 2008 tentang Penyaluran Tunjangan Profesi Dosen. 12.Peraturan Mendiknas Nomor 19 Tahun 2008 tentang Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen. 13.Peraturan Mendiknas Nomor 20 Tahun 2008 tentang Penetapan Inpassing Pangkat Dosen Bukan Pegawai Negeri Sipil yang telah menduduki Jabatan Akademik pada Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh Masyarakat. C. Tujuan Sebagaimana telah dikemukakan pada latar belakang, program sertifikasi dosen bertujuan untuk menilai profesionalisme dosen, guna meningkatkan mutu pendidikan dalam sistem pendidikan tinggi. Pengakuan profesionalisme dinyatakan dalam bentuk pemberian sertifikat pendidik kepada dosen yang lulus sertifikasi. Dengan demikian sertifikasi dosen dimaksudkan untuk meningkatkan mutu, kinerja dan Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:57 PM
12 profesionalisme dosen dalam menjalankan tugas-tugas akademiknya. D. Sasaran Sasaran utama pedoman pelaksanaan ini adalah: (1). Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) Sertifikasi Dosen, (2). PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri) meliputi UIN/IAIN/STAIN, (3). PTAIS (Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta) melalui Kopertais (4). Kantor Wilayah Departemen Agama, (5). Dosen peserta sertifikasi, dan (5). Pihak-pihak lain yang terkait. E. Peserta Sertifikasi 1. Peserta Peserta sertifikasi adalah dosen yang memenuhi persyaratan serdos. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan yang telah memenuhi persyaratan, dan yang memiliki tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 2. Persyaratan Persyaratan peserta sertifikasi: (a) dosen tetap di perguruan tinggi negeri, dosen DPK di perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dosen tetap yayasan; (b) dosen yang telah bekerja sekurang-kurangnya dua tahun; (c) memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya Asisten Ahli; (d) memiliki kualifikasi akademik sekurang-kurangnya S2; dan (e) mempunyai beban akademik sekurang-kurangnya 12 sks per semester dalam dua tahun terakhir di perguruan tinggi di mana ia bekerja sebagai dosen tetap; tugas tambahan dosen sebagai pejabat struktural (di lingkungan perguruan tinggi) diperhitungkan sks nya sesuai aturan yang berlaku. 3. Kriteria Urutan Peserta Dosen peserta sertifikasi diusulkan oleh perguruan tingginya masingmasing kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, berdasarkan urutan prioritas sebagai berikut: 12 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 12 1/22/2009, 2:57 PM
13 a. jabatan akademik, b. pendidikan terakhir, c. daftar urut kepangkatan (DUK) bagi PNS atau yang setara untuk dosen non PNS, d. tidak sedang menjalani hukuman administratif sedang atau berat menurut peraturan perundang-undangan/peraturan yang berlaku. Pengusulan dilakukan dengan menyertakan surat usulan dari Rektor Universitas Islam Negeri, Institut Agama Islam Negeri, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Ketua/Rektor Perguruan Tinggi Swasta, disertai fotokopi ijin pendirian perguruan tinggi yang masih berlaku dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. F. Target Tahun 2009 Untuk tahun 2009 ditargetkan dapat disertifikasi sejumlah dosen, termasuk guru besar yang secara otomatis mendapat sertifikat pendidik. Dalam pelaksanaannya, prioritas dosen yang disertifikasi mengikuti kriteria urutan peserta. G. Penyelenggaraan Sertifikasi Proses lengkap sertifikasi, sejak pengumpulan data di perguruan tinggi dan penetapan kuota peserta sertifikasi hingga penerbitan sertifikat pendidik diperkirakan memerlukan waktu 3 hingga 6 bulan. Sertifikasi harus dapat diselesaikan oleh PTP-Serdos paling lambat pada bulan Juni 2009 sesuai dengan kuota yang ditetapkan untuk masing-masing perguruan tinggi. H. Pembiayaan Pembiayaan terdiri atas komponen biaya pengembangan sistem sertifikasi dosen, biaya penyelenggaraan sertifikasi, dan biaya untuk asesor. Komponen-komponen pembiayaan itu dibebankan kepada anggaran Departemen Agama RI. Pembiayaan program sertifikasi dosen diberikan kepada perguruan tinggi penyelenggara (PTP-Serdos). Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:57 PM
14 14 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 14 1/22/2009, 2:57 PM
15 BAB II KELEMBAGAAN SERTIFIKASI A. Penyelenggara Sertifikasi Penyelenggara sertifikasi Dosen PTAI adalah lembaga pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional atas usulan Menteri Agama berdasarkan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Lembaga pendidikan tinggi tersebut diberi nama Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen (PTP-Serdos). Program sertifikasi dosen dilaksanakan oleh kelembagaan sertifikasi pada PTP-Serdos dan atau bekerjasama dengan perguruan tinggi lain yang ditugaskan sebagai penyelenggara sertifikasi dan telah terakreditasi. Perguruan tinggi tersebut dapat memberdayakan unit yang sudah ada atau membangun unit baru yang mempunyai kompetensi untuk melaksanakan program sertifikasi. B. Persyaratan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen Persyaratan Umum PTP-Serdos PTAI adalah sebagai berikut: 1. Memiliki program studi terakreditasi sekurang-kurangnya 40% peringkat B ke atas baik untuk jenjang S1, S2, maupun S3 secara keseluruhan; 2. Sekurang-kurangnya memiliki tiga guru besar tetap bergelar doktor. 3. Menyelenggarakan program pascasarjana; 4. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan; 5. Memiliki unit penyelenggara yang dianggap mampu melaksanakan program sertifikasi pendidik bagi dosen (P3AI dan/atau unit sejenis); 6. Memiliki komitmen untuk menjadi lembaga penyelenggara sertifikasi Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:57 PM
16 dosen sesuai peraturan yang ditetapkan; 7. Pernah memperoleh Program Hibah Kompetisi; 8. Ditunjuk oleh Mendiknas atas usulan Menag. C. Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen Penetapan PTP Sertifikasi Dosen (PTP-Serdos) dilakukan oleh Menteri Agama RI atas usulan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, setelah melalui seleksi dengan menggunakan kriteria sebagaimana yang disebutkan pada Bab II.B. Perguruan tinggi mengajukan proposal ke Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dengan melengkapi data sebagai berikut: 1. Jumlah guru besar tetap bergelar doktor; 2. Kepemilikan program pascasarjana; 3. Kepemilikan pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan; 4. Kepemilikan unit penyelenggara yang dianggap mampu melaksanakan Program Sertifikasi Pendidik bagi Dosen (P3AI dan/ atau unit sejenis); 5. Memiliki komitmen untuk menjadi lembaga penyelenggara sertifikasi dosen sesuai peraturan yang ditetapkan; 6. Pemerolehan Program Hibah Kompetisi; dan 7. Kepemilikan rumpun ilmu dan program-program studi yang ada di dalamnya beserta status akreditasinya, dan kepemilikan calon asesor dalam rumpun ilmu itu. Untuk melaksanakan sertifikasi pada rumpun ilmu tertentu maka PTP- Serdos harus memenuhi syarat: 1. pada rumpun tersebut PTP-Serdos memiliki program studi yang terakreditasi sekurang-kurangnya 40% peringkat B ke atas; 2. mempunyai asesor pada rumpun bidang tersebut minimal dua orang; 3. secara berturut-turut selama empat semester terakhir melaporkan kegiatan akademiknya melalui EPSBED; 4. mengajukan proposal dengan menyebutkan rumpun ilmu yang relevan. D. Persyaratan Unit Penyelenggara Penyelenggaraan sertifikasi pada PTP-Serdos ditugaskan kepada unit penyelenggara sertifikasi dosen yang dibentuk pada tingkat universitas/ 16 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 16 1/22/2009, 2:57 PM
17 institut/sekolah tinggi/akademi/politeknik atau kepada unit/kelembagaan yang sudah dimiliki PTP-Serdos yang melaksanakan pembinaan dosen, misalnya Lembaga Penjaminan Mutu Dosen atau sejenisnya. Unit penyelenggara tersebut: 1. Merupakan unit penyelenggara program sertifikasi dosen yang secara resmi ditetapkan oleh pemimpin perguruan tinggi; 2. Mempunyai rencana program kerja sertifikasi dosen; 3. Mempunyai susunan kepengurusan yang ditetapkan oleh Rektor Universitas/Institut atau Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam yang berwenang; 4. Mampu mendayagunakan sumberdaya PTP-Serdos untuk melaksanakan program sertifikasi dosen; 5. Mempunyai jaringan kerjasama dengan unit penyelenggara di perguruan tinggi lain, dan/atau organisasi/asosiasi profesi bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang relevan dengan tujuan sertifikasi. Kewenangan menyelenggarakan sertifikasi dosen dapat dicabut oleh Mendiknas / Menteri Agama atas rekomendasi Direktur Jenderal Pendidikan Islam jika berdasarkan evaluasi, lembaga tersebut tidak lagi memenuhi kriteria/persyaratan yang ditetapkan. Pada tahun 2009 telah ditetapkan sejumlah PTP-Serdos atas dasar skoring terhadap persyaratan menjadi PTP-Serdos sebagaimana tersebut di Bab II.B. Selanjutnya ditetapkan 3 kategori penugasan PTP-Serdos untuk penyelenggaraan sertifikasi dosen tahun 2009 dan 2010, yaitu (1) PTP- Serdos Pembina, (2) PTP-Serdos Mandiri, dan (3) PTP-Serdos Binaan. Selain PTP-Serdos, ada kategori PT-Pengusul, yaitu perguruan tinggi yang mengusulkan dosennya untuk mengikuti sertifikasi. PTP-Serdos memiliki penugasan rangkap; selain sebagai penyelenggara, PTP-Serdos juga sebagai pengusul dosennya untuk disertifikasi. Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:57 PM
18 Tabel. 1 DAFTAR PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) DEPARTEMEN AGAMA RI TAHUN I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 18 1/22/2009, 2:57 PM
19 Masing-masing PT-Pengusul dapat memilih PTP-Serdos, sesuai bidang/ rumpun ilmu masing-masing dosen, untuk ketertiban pelaksanan sertifikasi dosen, ditetapkan aturan sebagai berikut: 1. Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta di bawah koordinasi Kopertais memilih PTP-Serdos berdasarkan kedekatan wilayah dan kesesuaian bidang ilmu masing-masing dosen. 2. Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri yang bukan PTP-Serdos juga memilih PTP-Serdos berdasarkan kedekatan wilayah dan kesesuaian bidang ilmu masing-masing dosen. 3. PTP-Serdos sebagai PT-Pengusul dapat memilih PTP-Serdos yang setara atau lebih tinggi kategori penugasannya sesuai dengan rumpun keilmuannya. E. Tim Asesor PTP-Serdos membentuk tim yang terdiri dari 2 (dua) orang asesor untuk menilai portofolio masing-masing dosen peserta sertifikasi. Asesor berasal dari dalam PTP-serdos, namun bisa meminta kesediaan asesor dari perguruan tinggi lain dengan pemberitahuan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dalam bidang yang relevan bila diperlukan. 1. Persyaratan menjadi anggota tim asesor: a. Memiliki sertifikat pendidik di perguruan tinggi; Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 3:01 PM
20 b. Telah mengikuti penyamaan persepsi sebagai asesor yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam atau PTP- Serdos; c. Memiliki Nomor Identifikasi Registrasi Asesor (NIRA) yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam; d. Memiliki bidang ilmu yang sesuai dengan rumpun ilmu dosen yang dinilai portofolionya dengan kualifikasi seperti ditentukan dalam Buku-2; e. Memiliki komitmen untuk bertugas sebagai asesor yang dinyatakan dalam bentuk surat pernyataan yang ditujukan kepada pimpinan PTP-Serdos; f. Ditugasi oleh perguruan tinggi yang ditetapkan sebagai lembaga penyelenggara sertifikasi dosen/ptp-serdos. 2. Tugas Tim Asesor: a. Menerima berkas portofolio dosen dari PSD; b. Melakukan penilaian atas portofolio dosen; c. Melaporkan hasil penilaian dosen kepada PSD. F. Asesor Tahun Pertama Untuk penyelenggaraan program sertifikasi dosen tahun pertama, kriteria asesor adalah sebagai berikut: a. Guru Besar dengan kualifikasi pendidikan S3 yang otomatis mendapatkan sertifikat pendidik dari Ditjen Dikti; b. Bersedia menjadi asesor dan/atau ditunjuk oleh Pimpinan PTP- Serdos; c. Telah mengikuti program penyamaan persepsi yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam atau PTP-Serdos; dan d. Telah memiliki NIRA. 20 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 20 1/22/2009, 2:57 PM
21 BAB III PROSEDUR SERTIFIKASI DOSEN Prosedur sertifikasi dosen Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) adalah sebagai berikut. DEPARTEMEN AGAMA (KUOTA NASIONAL) 1 NOMOR REGISTRASI BAGI NOMOR YANG REG LULUS DITJEN PENDIDIKAN ISLAM (KUOTA PT- PENGUSUL) 17 HASIL 8 PT-PENGUSUL 12 HASIL PTP-SERDOS FAK/JURUSAN/PRODI A FAK/JURUSAN/PRODI B PANITIA 13 SERTIFIKASI 16 DOSEN PORTOFOLIO KE-PTP SERDOS lulus 3 HASIL PENILAIAN PORTO- FOLIO PENILAIAN PERSEPSIONAL 1. MAHASISWA 2. SEJAWAT 3. ATASAN PENILIAN PERSEPSIONAL, PERSONAL, PAK DAN DATA PRIBADI DOSEN YANG DIUSULKAN SERTIFIKAT PENDIDIK 9 Gambar 1. Prosedur Sertifikasi Dosen PTAI Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 3:02 PM
22 Penjelasan: 1. Departemen Agama RI menetapkan kuota secara nasional (untuk tahun 2009 direncanakan sejumlah dosen). Kuota nasional ini kemudian dijabarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menjadi kuota untuk masing-masing perguruan tinggi (PT-Pengusul). Khusus untuk perguruan tinggi swasta distribusinya diserahkan kepada Kopertais. 2. Pada PT-Pengusul kemudian kuota ini diproses menjadi daftar calon peserta sertifikasi dosen melalui pertimbangan fakultas, jurusan maupun program studi. PT-Pengusul dalam menangani proses sertifikasi ini disarankan untuk membentuk Panitia Sertifikasi Dosen (PSD) di tingkat PT-Pengusul. 3. Penetapan daftar calon peserta sertifikasi dosen di PT Pengusul diurutkan atas dasar: (a) jabatan akademik, (b) pendidikan terakhir, dan (c) daftar urut kepangkatan atau yang sejenisnya. 4. PSD pada PT-Pengusul berkonsultasi dengan fakultas/jurusan/prodi untuk menentukan (a) 5 orang mahasiswa, (b) 3 orang teman sejawat, dan (c) seorang atasan dosen untuk masing-masing calon peserta sertifikasi dosen yang akan melakukan penilaian persepsional. 5. PSD kemudian memberikan blangko isian kepada (a) mahasiswa, (b) teman sejawat, (c) atasan dosen yang akan menilai, dan (d) dosen yang diusulkan untuk memberikan penilaian persepsional. Selain penilaian persepsional, dosen yang diusulkan melakukan penilaian personal. 6. Hasil semua penilaian diserahkan kembali ke PSD. 7. PSD mengkompilasi hasil penilaian dan melengkapi dengan persyaratan lain seperti penilaian angka kredit, foto dan lain sebagainya. Hasil pengkompilasian ini menjadi berkas portofolio yang diserahkan oleh PSD di PT-Pengusul kepada perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi dosen (PTP-Serdos). 8. PTP-Serdos menilai portofolio dan hasilnya diserahkan kembali ke PT- Pengusul dan Ditjen Pendidikan Islam. 9. Berdasarkan hasil ini kemudian Ditjen Pendis menerbitkan nomor registrasi (khusus) bagi yang lulus dan dikirim ke PTP-Serdos untuk pembuatan sertifikat. 22 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 22 1/22/2009, 2:57 PM
23 BAB IV PENYUSUNAN PORTOFOLIO A. Portofolio dan Ukuran Profesionalisme 1. Pengertian Portofolio sebagaimana dimaksud dalam naskah ini adalah kumpulan dokumen yang menggambarkan prestasi seseorang. Portofolio dosen adalah kumpulan dokumen yang menggambarkan pengalaman berkarya/ prestasi dalam menjalankan tugas profesi sebagai dosen dalam interval waktu tertentu. Sertifikasi dosen dilakukan melalui penilaian portofolio. Komponen portofolio dirancang untuk dapat menggali bukti-bukti yang terkait dengan: (a) kepemilikan kualifikasi akademik dan unjuk kerja Tridharma (sebagaimana diatur dalam SK Menkowasbangpan nomor 38 tahun 1999), (b) kepemilikan kompetensi, yang diukur secara persepsional oleh diri sendiri, mahasiswa, teman sejawat dan atasan, (c) pernyataan diri dosen tentang kontribusi yang diberikan dalam pelaksanaan dan pengembangan Tridharma. 2. Penilaian dan Bukti-bukti Portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian terhadap kumpulan dokumen maupun data yang berupa SK Kenaikan Jabatan terakhir, instrumen persepsional dan personal/deskripsi diri yang telah diisi oleh diri sendiri, mahasiswa, teman sejawat dosen, dan atasan. Khusus untuk instrumen deskripsi diri, penilaian dilakukan oleh asesor. Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:57 PM
24 Bukti-bukti yang disediakan dosen peserta sertifikasi dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian: (a) Bagian pertama, (untuk Penilaian Empirikal), adalah bukti yang terkait dengan kualifikasi akademik dan angka kredit dosen, untuk kenaikan jabatan akademik sebagaimana tersebut dalam SK Menkowasbangpan Nomor 38 Tahun Bukti berupa SK tentang kenaikan jabatan akademik terakhir, yang dilengkapi dengan rincian perolehan angka kredit dalam jabatan dan SK kepangkatan terakhir. SK kepangkatan untuk dosen tetap yayasan diperoleh setelah yang bersangkutan memperoleh SK Inpassing. (b) Bagian kedua, (untuk Penilaian Persepsional), adalah bukti yang terkait dengan penilaian persepsional oleh diri sendiri, mahasiswa, teman sejawat dan atasan terhadap empat kompetensi dosen, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian. Bukti berupa lembar-lembar penilaian yang telah diisi oleh diri sendiri, mahasiswa, teman sejawat, dan atasan. (c) Bagian ketiga, (untuk Penilaian Personal), adalah pernyataan dari dosen yang bersangkutan tentang prestasi dan kontribusi yang telah diberikannya dalam pelaksanaan dan pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi. Instrumen ini akan dinilai oleh Asesor. B. Ciri-Ciri Penilaian Portofolio. Ciri-ciri yang digunakan dalam penilaian portofolio dosen adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan hasil Penilaian Angka Kredit dosen sebagai ukuran kualifikasi akademik dan unjuk kerja. 2. Menggunakan penilaian persepsional oleh mahasiswa, teman sejawat, atasan dan diri sendiri tentang kepemilikan kompetensi dosen untuk melaksanakan tugas profesionalnya. 3. Menggunakan penilaian personal oleh diri sendiri tentang kontribusi yang telah diberikannya dalam pelaksanaan dan pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi. 4. Menggunakan tingkat kesesuaian penilaian persepsional dan personal untuk mendapatkan nilai akhir profesionalisme. Untuk itu ciri-ciri penilaian portofolio seharusnya didasarkan pada unsur-unsur berikut. 24 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 24 1/22/2009, 2:57 PM
25 a. Rasional Ciri-ciri tersebut didasarkan atas rasional sebagai berikut; 1. Penilaian angka kredit sebagaimana diatur dalam SK Menkowasbangpan nomor 38 Tahun 1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Nilai Angka Kreditnya merupakan cara yang cukup baik untuk mengukur kualifikasi akademik dan unjuk kerja dosen. Namun cara itu belum secara jelas mengukur tingkat kepemilikan kompetensi dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya sebagai dosen. Maka dalam sertifikasi dosen 2008 dikembangkan instrumen untuk menilai tingkat kepemilikan kompetensi dosen. Penilaian dilakukan secara persepsional oleh mahasiswa, teman sejawat, atasan dan diri sendiri. 2. Mahasiswa diminta menilai kompetensi dosen yang mengajarnya, karena mahasiswa dianggap sebagai pihak yang langsung merasakan sejauh mana dosen memiliki kompetensi yang diperlukan untuk dapat mengajar dengan baik. 3. Teman sejawat juga diminta menilai, karena kompetensi dosen dapat dirasakan dalam rapat-rapat resmi program studi atau jurusan, atau dalam perbincangan sehari-hari. 4. Atasan juga diminta menilai, karena diyakini mereka dapat merasakan sejauh mana dosen memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugasnya. 5. Sedangkan diri sendiri diminta menilai, karena diri sendirilah yang seharusnya paling tahu tentang kepemilikan kompetensi. 6. Selain secara persepsional dosen menilai kompetensinya seperti tersebut di atas, ia juga harus menilai kontribusi yang telah diberikannya dalam pelaksanaan dan pengembangan Tridharma perguruan tinggi. Secara personal/pribadi ia diminta mendeskripsikannya dalam instrumen deskripsi diri. Diharapkan ia jujur dalam menyampaikannya, karena penyampaian pernyataan ini adalah dalam rangka mendeskripsikan, bukan memamerkan jasa atau kemampuan. b. Prasyarat Hasil penilaian profesionalisme dosen akan valid hanya bila penilaian seluruh komponen dilakukan dengan jujur. Jadi kejujuran dosen, mahasiswa, teman sejawat dan atasan dalam menilai merupakan syarat Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:57 PM
26 mutlak bagi keberhasilan sistem penilaian ini. Kejujuran ini pula yang hendak dibangun dengan sistem penilaian ini, karena diyakini bahwa kejujuran merupakan bagian tak terpisahkan dari profesionalisme. c. Kiat Sebagai upaya untuk mendorong para penilai tidak segan sehingga bisa didapat tingkat kejujuran optimal, dilakukan hal-hal berikut: 1. Persepsional 1) Penunjukan penilai kompetensi persepsional, baik mahasiswa, teman sejawat dosen maupun atasannya, dilakukan oleh pimpinan fakultas, bukan oleh dosen peserta sertifikasi dosen. Dosen yang dinilai diupayakan tidak mengetahui siapa yang menilainya. 2) Pengisian instrumen penilaian oleh mahasiswa diharapkan dilakukan ketika mahasiswa penilai selesai mengikuti sesi perkuliahan dalam matakuliah yang diberikan oleh dosen yang dinilai, setelah beberapa kali masuk kuliah, agar kemampuan dosen dapat dirasakan dan dinilai mahasiswa. 3) Penilaian oleh diri sendiri, teman sejawat dan atasan dilakukan sendiri-sendiri, di tempat yang ditetapkan sendiri tetapi dalam waktu yang ditentukan oleh pengelola fakultas; dengan demikian penilaian dilakukan dalam suasana tanpa tekanan, sehingga penilaian diharapkan dapat diberikan dengan lebih realistik. 2. Deskripsi Diri Pernyataan deskripsi diri ditandatangani oleh dosen yang bersangkutan, sebagai bentuk pertanggungjawaban bahwa apa yang ditulis adalah dibuat olehnya sendiri, dan bahwa ia bersedia mempertanggungjawabkan kebenaran isinya. C. Tata Cara Penyusunan Portofolio Portofolio dosen disusun berdasarkan instrumen (1) penilaian persepsional yang meliputi penilaian dari mahasiswa, teman sejawat, atasan langsung dan dosen yang diusulkan; (2) penilaian deskripsi diri dosen yang diusulkan atau disebut juga penilaian personal; dan (3) penilaian angka kredit (PAK). Semua instrumen ini dapat dilihat pada Lampiran naskah Buku ini. 26 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 26 1/22/2009, 2:57 PM
27 1. Penilaian Persepsional Penilaian Persepsional diperoleh dari mahasiswa, teman sejawat, atasan langsung dan dosen yang diusulkan. Penilaian ini dilakukan dengan memberi skor pada instrumen yang diberikan. Instrumen persepsional terdiri dari kelompok skor untuk kompetensi (1) pedagogi, (2) profesional, (3) kepribadian, dan (4) sosial. Setiap butir instrumen diberi lima pilihan dengan kriteria sebagai berikut. 1 = sangat tidak baik/sangat rendah/tidak pernah 2 = tidak baik/rendah/jarang 3 = biasa/cukup/kadang-kadang 4 = baik/tinggi/sering 5 = sangat baik/sangat tinggi/selalu PSD (Panitia Sertifikasi Dosen) diminta untuk mengumpulkan berkas penilaian tersebut sebagai bukti penilaian dan dikirim ke PTP-Serdos bersama dengan berkas portofolio yang lain. Jumlah berkas penilaian disajikan pada Tabel 1. Tabel-1 : Jumlah Berkas Penilaian Penghitungan nilai ini dilakukan oleh asesor pada PTP-Serdos berdasarkan penilaian sumber terkait (mahasiswa, teman sejawat, atasan, dan diri sendiri). Tatacara penilaian persepsional disajikan sebagai berikut: 1. Setiap skor yang diberikan oleh kelompok penilai (mahasiswa, teman sejawat, atasan, dan diri sendiri) diambil sebagai skor butir tersebut. 2. Skor komponen kompetensi dan total instrumen dijumlahkan dari setiap skor butir. Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:57 PM
28 3. Skor komponen dan total instrumen untuk setiap dosen dihitung menurut rata-rata skor masing-masing kelompok pengisi (mahasiswa, teman sejawat, atasan, dan diri sendiri). Kemudian, rerata skor komponen dan total instrumen dari seluruh kelompok pengisi dicari berdasarkan rerata skor komponen dan total dari kelompok pengisi dengan bobot yang sama besar. 4. Skor butir 3 di atas, dipakai untuk penetapan kelulusan dosen menurut aturan berikut: (1) rerata komponen 3, 00 ; dan (2) rerata seluruh instrumen. Untuk memudahkan penilaian maka skor rerata komponen dan skor RERATA total dapat disajikan seperti Tabel 2. Tabel 2. Tatacara Penilaian Persepsional 3,50 28 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 28 1/22/2009, 2:57 PM
29 Rumus untuk menghitung rerata skor komponen menurut kelompok mahasiswa dijelaskan berikut ini. X komp. mhs1 + X komp. mhs2 + X komp. mhs3 + X komp. mhs4 + X komp. mhs5 X komponen. mhs = 5 Rumus untuk menghitung rerata skor komponen menurut kelompok sejawat dijelaskan berikut ini. X komp. sjwt1 + X komp. sjwt 2 + X komp. sjwt 3 X komponen. sejawat = 3 Rumus untuk menghitung rerata skor komponen menurut atasan dan diri sendiri dapat langsung diperoleh dengan menjumlahkan skor butir dalam komponen dan dibagi jumlah butir dalam komponen. Rumus untuk menghitung rerata skor komponen dijelaskan berikut ini. X komponen = X + X + X 4 + X komp. mhs komp. sejwt komp. atas komp. diri Rumus untuk menghitung rerata total instrumen dijelaskan berikut ini. X total = X + X + X total. mhs total. sejwt total. atas total. diri 4 + X 2. Penilaian Personal atau Deskripsi Diri Penilaian Deskripsi Diri (dosen) dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berkenaan dengan prestasi dan kontribusi dosen dalam kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional, yang dinyatakan dalam bentuk kegiatan pengajaran, penelitian, manajemen pendidikan, pengelolaan mahasiswa, dan pengabdian kepada masyarakat. Sementara itu, bagian kedua menjelaskan prestasi atau kontribusi dosen yang berkenaan dengan kompetensi sosial dan kompetensi kepribadiannya, yang dilihat dari aspek kemampuan mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi, etos kerja, integritas, keteladanan, keterbukaan, kerjasama, serta kreativitas dan inovasi. Dosen diminta membuat esai untuk setiap kegiatan di bagian pertama dan setiap aspek pada bagian kedua, sehingga akan sangat unik dan berbeda dari satu dosen dengan dosen yang lain. Kemudian, dosen akan Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 3:04 PM
30 diminta melakukan penilaian secara objektif terhadap informasi dalam esai tersebut, menggunakan rubrik yang disediakan. Hasil penilaian akan diverifikasi asesor. Oleh sebab itu objektivitas dosen menilai diri sendiri sangat menentukan dan dapat menjadi gambaran kejujuran profesional dosen. Rubrik atau Panduan Penilaian Deskripsi Diri dosen memberikan rambu-rambu penilaian kualitas untuk setiap kegiatan yang dilakukan dosen berkenaan dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional, serta untuk setiap aspek yang menggambarkan kinerja dosen dari sisi kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Rambu-rambu penilaian dibuat dalam bentuk semantic differential dengan satu (atau lebih) deskriptor untuk setiap kegiatan atau aspek, dilengkapi dengan nilai nominal dari setiap deskriptor. Deskriptor terdiri dari satu pasang kata sifat yang saling berlawanan untuk mendeskripsikan sisi negatif atau positif dari sifat yang diterapkan. Nilai nominal terdiri dari 1-5 di mana 1 berarti nilai paling rendah dan 5 berarti nilai paling tinggi. Penskoran instrumen deskripsi diri ini dilakukan dengan berpegang pada rubrik yang tersedia dengan rambu-rambu sebagai berikut. 1. Pemberian skor dilakukan untuk setiap (butir) pemfokusan dengan memanfaatkan rubrik yang ada. Asesor memberi skor dengan melihat isi deskripsi diri dosen dan dinilai dalam rentang skor yang ada dalam rubrik. 2. Mencari skor rata-rata subkomponen dan skor rata-rata komponen untuk penetapan kelulusan dosen, dengan acuan: (a) skor rerata subkomponen 2,00 (A K) ; dan (b) skor rerata komponen (Bag. I A-E dan Bag. II F-K). Untuk memudahkan penilaian dibuat Tabel 3. 3,00 30 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 30 1/22/2009, 2:57 PM
31 Tabel 3. Tatacara Mendapatkan Skor Deskripsi Diri 3. Konsistensi Penilaian Konsistensi penilaian dimaksudkan untuk membandingkan antara skor persepsional dengan skor diskripsi diri. Konsistensi bernilai tinggi apabila sesuai antara keduanya dan rendah bila sebaliknya. Untuk mempermudah mendapatkan skor konsistensi maka dibuat Tabel 4. Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:57 PM
32 Tabel 4. Perhitungan Kategori Skor Persepsional 50% Cara mencari kategori berdasarkan skor deskripsi diri dengan rumus: [ Skor Re rata Dari Asesor] X Skor Re rata Ideal [ Skor Re rata Dari Asesor] 100% = X 100% = 5 Kategori deskripsi diri dipilih berdasarkan kriteria: (1) TINGGI bila 70% (2) SEDANG bila 50%< skor < 70% (3) RENDAH bila Kesimpulan lulus atau belum lulus didasarkan atas Tabel I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 32 1/22/2009, 3:11 PM
33 Tabel 5. Kriteria Kelulusan Berdasarkan Nilai Konsistensi Catatan: (*) Didapatkan dari Tabel 4 (**) Didapatkan dari rumus kategori deskripsi diri 4. Nilai Gabungan PAK dan Persepsional Kualifikasi akademik dosen dan berbagai aspek unjuk kerja sebagaimana ditetapkan dalam SK Menkowasbangpan Nomor 38 Tahun 1999, merupakan salah satu elemen penentu kewenangan dosen mengajar di suatu jenjang pendidikan, oleh karena itu pemakaian PAK dapat dipakai menjadi salah satu komponen portofolio. Penskoran PAK dalam portofolio ditentukan oleh (1) jabatan akademik dan (2) kepangkatan. Tatacara penskoran disajikan pada Tabel 6 dan 7 berikut ini. Tabel 6. Skor Berdasarkan Jabatan Akademik Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:57 PM
34 Catatan: 1. Bukti yang harus dilampirkan dalam portofolio adalah SK Jabatan Akademik (yang dilengkapi dengan rincian perolehan angka kredit) 2. Guru Besar mendapat sertifikat pendidik secara otomatis, sesuai dengan Permen 42/ 2007 Tabel 7. Skor Berdasarkan Kepangkatan Catatan: Bukti yang harus dilampirkan dalam portofolio bagi dosen PNS adalah SK Kepangkatan, sedangkan bagi dosen non PNS, bukti yang harus dilampirkan adalah SK Inpassing. Skor PAK adalah skor gabungan (ditambahkan) antara perolehan skor pangkat dan Jabatan Akademik. Contoh perhitungan skor PAK, seorang dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala dan berpangkat (ruang gaji) III.c, maka dosen tersebut akan mendapat skor = 70 Nilai gabungan dipakai untuk menggabungkan skor PAK dengan skor persepsional. Model penggabungan skor PAK dan skor persepsional dilakukan sebagai berikut: skor dari PAK disebut N1 dan skor persepsional disebut N2. N1 = skor jabatan akademik + skor golongan/ruang gaji. N2 = skor persepsional. Ukuran kelulusan dapat ditetapkan sebagai berikut: 34 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 34 1/22/2009, 2:57 PM
35 N N 2 Nilai Gabungan = 3 Harga N 1 didapatkan dari penilaian PAK seperti pada Tabel 6 dan Tabel 7. Sedangkan N 2 didapatkan dari persamaan berikut ini. N N 2 2 = = 40 + (2 x100,8) = 80,5 3 (Re rata seluruh skor persepsional) x (Jumlah Butir Penilaian (Re rata seluruh skor persepsional) x 28 Persepsional) Dosen dinyatakan lulus jika Nilai Gabungan 75. Contoh: seorang dosen berjabatan akademik Lektor pada ruang gaji III.c, maka skor N 1 = = 40. Jika rerata seluruh skor personal adalah = 3,6 sehingga Skor N 2 adalah (3,6 x 28) = 100,8 maka Nilai Gabungan =. Jadi untuk komponen Nilai Gabungan PAK dan Persepsional, dosen tersebut LULUS karena Nilai Gabungan ini lebih besar dari Rekapitulasi Kesimpulan Rekapitulasi kesimpulan dimaksudkan untuk menggabung semua kesimpulan penilai dalam sebuah tabel sehingga mudah dilihat kesimpulannya. Tabel 8 Rekapitulasi Kesimpulan disajikan sebagai berikut. Tabel 8. Rekapitulasi Mendapatkan Kesimpulan Akhir Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 3:15 PM
36 Catatan: 1. (*) : Coret yang tidak dipakai Pada Kesimpulan Akhir seorang peserta Sertifikasi Dosen akan dinyatakan lulus hanya apabila pada keempat sumber penilaian disimpulkan lulus. D. Kelulusan Sedangkan Kelulusan sertifikasi didasarkan pada: 1. Rerata skor komponen dan total instrumen penilaian persepsional yang meliputi penilaian dari : a. Mahasiswa b. Teman Sejawat c. Atasan langsung, dan d. Dosen yang diusulkan 2. Rerata skor sub-bagian dan bagian dari instrumen penilaian deskripsi diri dosen yang diusulkan atau disebut juga penilaian personal. 3. Penilaian konsistensi antara instrumen penilaian persepsional dan personal. 4. Gabungan antara PAK dan nilai persepsional. 36 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 36 1/22/2009, 2:57 PM
37 BAB V SISTEMATIKA PORTOFOLIO Semua berkas portofolio dosen dimasukkan amplop, dibuat rangkap dua (untuk dua asesor) dengan isi sebagai berikut. LEMBAR COVER AMPLOP TERLUAR I. IDENTITAS DOSEN DAN LEMBAR PENGESAHAN II. AMPLOP INSTRUMEN PERSEPSIONAL DARI MAHASISWA berisi A. Amplop mahasiswa 1 B. Amplop mahasiswa 2 C. Amplop mahasiswa 3 D. Amplop mahasiswa 4 E. Amplop mahasiswa 5 III. INSTRUMEN PERSEPSIONAL DARI TEMAN SEJAWAT A. Amplop teman sejawat 1 B. Amplop teman sejawat 2 C. Amplop teman sejawat 3 IV. AMPLOP INSTRUMEN PERSEPSIONAL DARI ATASAN V. AMPLOP INSTRUMEN PERSEPSIONAL DOSEN SENDIRI VI. AMPLOP INSTRUMEN DESKRIPSI DIRI VII. AMPLOP PENILAIAN ANGKA KREDIT (PAK) (SK JABATAN AKADEMIK DAN SK KEPANGKATAN) VIII. AMPLOP PAS FOTO BERWARNA UKURAN 3 X 4 SEJUMLAH EMPAT BUAH AMPLOP LAMPIRAN * Catatan * Lampiran berisi bukti-bukti ijazah, SK sebagai Dosen Tetap, dan SK Mengajar atau SK Beban Akademik. Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:57 PM
38 PORTOFOLIO DOSEN TAHUN 2009 DEPARTEMEN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 38 1/22/2009, 2:57 PM
39 Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:57 PM
40 40 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 40 1/22/2009, 2:57 PM
41 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA RI 2009 Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 3:16 PM
42 42 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 42 1/22/2009, 3:17 PM
43 Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 3:17 PM
44 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA RI I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 44 1/22/2009, 3:18 PM
45 Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 3:19 PM
46 46 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 46 1/22/2009, 2:57 PM
47 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA RI 2009 Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 3:22 PM
48 48 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 48 1/22/2009, 3:23 PM
49 Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 3:23 PM
50 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA RI I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 50 1/22/2009, 3:22 PM
51 Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 3:22 PM
52 52 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 52 1/22/2009, 3:22 PM
53 Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:58 PM
54 60 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 60 1/22/2009, 2:58 PM
55 62 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 62 1/22/2009, 2:58 PM
56 64 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 64 1/22/2009, 2:58 PM
57 66 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 66 1/22/2009, 2:58 PM
58 Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:58 PM
59 68 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 68 1/22/2009, 2:58 PM
60 Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:58 PM
61 70 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 70 1/22/2009, 2:58 PM
62 Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:58 PM
63 72 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 72 1/22/2009, 2:58 PM
64 BAB VI PENJAMINAN MUTU Penjaminan mutu di perguruan tinggi dalam kaitannya dengan sertifikasi dosen dapat dipisahkan menjadi dua bagian yaitu (1) penjaminan mutu proses sertifikasi untuk memenuhi UU No 14/2005 (aspek legal) dan (2) penjaminan mutu dalam menghadapi tantangan perkembangan IPTEK (aspek real). Gambar 2. Penjaminan Mutu Dosen di Perguruan Tinggi Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio I /22/2009, 2:58 PM
65 A. Penjaminan Mutu Proses Sertifikasi Penjaminan mutu terhadap proses sertifikasi dosen oleh Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen (PTP-Serdos) dilakukan secara internal oleh masing-masing PTP-Serdos dan secara eksternal oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Penjaminan mutu dijalankan dengan melakukan monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi: 1. Sejauh mana kesesuaian pelaksanaan proses sertifikasi dosen dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 2. Kendala dan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan proses Sertifikasi Dosen. 3. Sejauh mana PTP-Serdos mengantisipasi penyelenggaraan programprogram untuk penjaminan mutu pasca sertifikasi. 1. Monitoring dan Evaluasi Internal Monitoring dan evaluasi internal terhadap proses Sertifikasi Dosen dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi atau tim monitoring dan evaluasi perguruan tinggi yang ditugaskan oleh pimpinan PTP-Serdos. Monitoring dan evaluasi internal dilakukan dengan tujuan untuk melihat efektivitas dan tertib administrasi pelaksanaan Sertifikasi Dosen oleh unit yang telah ditunjuk oleh pimpinan perguruan tinggi. Secara khusus, monitoring dan evaluasi internal dilakukan terhadap aspek-aspek sebagai berikut: (a) Apakah unit penyelenggara Serdos melaksanakan pelatihan untuk Asesor? Sejauh mana efektivitas pelatihan tersebut? Bagaimana evaluasi calon Asesor terhadap penyelenggaraan pelatihan? (b) Bagaimana proses persiapan penyelenggaraan Sertifikasi Dosen? (c) Bagaimana proses penyelenggaraan Sertifikasi Dosen? (d) Apakah laporan pendaftaran peserta Serdos dan laporan pelaksanaan Serdos kepada Ditjen Dikti telah dibuat dan disampaikan? (e) Bagaimana pencatatan dan dokumentasi proses Serdos yang diselenggarakan? (f) Bagaimana akuntabilitas pemanfaatan anggaran Serdos? (g) Masalah-masalah apa yang timbul dalam pelaksanaan Serdos dan bagaimana pemecahan masalahnya? (h) Rumusan usulan perbaikan untuk sertifikasi periode berikutnya. (i) Kesimpulan PTP-Serdos tentang penyelenggaraan Sertifikasi Dosen secara umum. 74 I Naskah Akademik & Penyusunan Portofolio 74 1/22/2009, 2:58 PM
PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM BUKU 1 NASKAH AKADEMIK DAN MANAJEMEN PELAKSANAAN
PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM BUKU 1 NASKAH AKADEMIK DAN MANAJEMEN PELAKSANAAN DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN
Lebih terperinciTatacara Sertifikasi Dosen
Tatacara Sertifikasi Dosen Permendiknas No 42/2007: Pasal 2 ayat 1: Sertifikasi dosen dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik. Pasal 2 ayat 2: Uji kompetensi sebagaimana
Lebih terperinciDASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen 3. Per
SERTIFIKASI DOSEN TAHUN 2008 TIM SERTIFIKASI DOSEN DITJEN DIKTI DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan
Lebih terperinciPENILAIAN PERSEPSIONAL DAN PERSONAL/DESKRIPSI DIRI. Disusun Oleh Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag. (ASESOR SERTIFIKASI DOSEN PTAI) NIRA:
1 PENILAIAN PERSEPSIONAL DAN PERSONAL/DESKRIPSI DIRI Disusun Oleh Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag. (ASESOR SERTIFIKASI DOSEN PTAI) NIRA: 10210041000044 SERTIFIKASI DOSEN 2 Sertifikasi dosen adalah proses
Lebih terperinciBUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
BUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR Sertifikasi dosen adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada dosen. Program
Lebih terperinciBUKU I NASKAH AKADEMIK
BUKU I NASKAH AKADEMIK DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR Sertifikasi dosen adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk dosen. Program ini merupakan
Lebih terperinciSOSIALISASI SERDOS 2015 TIM SERDOS DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015
SOSIALISASI SERDOS 2015 TIM SERDOS DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015 MENGAPA PERLU SOSIALISASI?? Berdasarkan fakta empiris penyebab ketidaklulusan
Lebih terperinciSOSI ALI SASI SERTI FI KASI PENDI DI K UNTUK DOSEN
SOSI ALI SASI SERTI FI KASI PENDI DI K UNTUK DOSEN TIM SERDOS DIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 MENGAPA PERLU SOSI ALI SASI?? Berdasarkan fakta
Lebih terperinciLAMPIRAN II KEPUTUSAN DIRJEN DIKTI NOMOR /DIKTI/Kep/2008 TANGGAL BUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO
LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIRJEN DIKTI NOMOR /DIKTI/Kep/2008 TANGGAL BUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR Sertifikasi dosen
Lebih terperinciPEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TERINTEGRASI (Buku 1)
1 PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TERINTEGRASI (Buku 1) TIM SERTIFIKASI DOSEN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 2 TUJUAN SERDOS 1. Menilai profesionalisme
Lebih terperinciPENYUSUNAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN
PENYUSUNAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN (Buku 2) TIM SERTIFIKASI DOSEN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 1 PENILAIAN PORTOFOLIO Merupakan penilaian
Lebih terperinciSERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1
SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1 Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. 2 PENDAHULUAN Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang RI
Lebih terperinciTIM PENYUSUN PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM TAHUN 2012 PENANGGUNG JAWAB: Prof. Dr. Nur Syam, M.
i ii TIM PENYUSUN PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM TAHUN 2012 PENANGGUNG JAWAB: Prof. Dr. Nur Syam, M.Si PENGARAH: Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Dr. Affandi Mochtar, MA
Lebih terperinciPEDOMAN SERTIFIKASI DOSEN PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM TAHUN 2017
PEDOMAN SERTIFIKASI DOSEN PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM TAHUN 2017 DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA i PEDOMAN SERTIFIKASI
Lebih terperinciProf. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D. Wakil Rektor Bidang Akademik UNIVERSITAS TARUMANAGARA
Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D. Wakil Rektor Bidang Akademik UNIVERSITAS TARUMANAGARA DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Nomor 14
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dosen merupakan salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Peran, tugas, dan tanggung-jawab dosen sangat bermakna dalam mewujudkan
Lebih terperinciBUKU I NASKAH AKADEMIK
BUKU I NASKAH AKADEMIK DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 TIM PENYUSUN Prof. Dr. Muchlas Samani (Direktur Ketenagaan Ditjen Dikti) Prof. Dr. Ir. Djoko Kustono. HM.
Lebih terperinciPEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI UNTUK PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI DOSEN DI INDONESIA. Yeni Nuraeni
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI UNTUK PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI DOSEN DI INDONESIA Yeni Nuraeni Program Studi Teknik Informatika, Universitas Paramadina, Jakarta, Indonesia yeninur@hotmail.com Abstrak Sejak
Lebih terperinciTIM SERDOS DIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017
SOSIALISASI SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TIM SERDOS DIREKTORAT KARIER DAN KOMPETENSI SDM KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017 PEMBAHARUAN SERDOS 2 POTENSI AKADEMIK REKAM JEJAK PRESTASI
Lebih terperinciPENYUSUNAN PORTOFOLIO
PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM BUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010
Lebih terperinciMANAJEMEN PELAKSANAAN DAN PENGOLAHAN DATA
BUKU 2 PEDOMAN SERTIFIKASI DOSEN MANAJEMEN PELAKSANAAN DAN PENGOLAHAN DATA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA RI 2009 TIM PENYUSUN PEDOMAN SERTIFIKASI DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : Dj.I/529/2010 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : Dj.I/529/2010 TENTANG PEDOMAN PERPANJANGAN IJIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciTIM PENYUSUN PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM TAHUN 2012 PENANGGUNG JAWAB: Prof. Dr. Nur Syam, M.
i ii TIM PENYUSUN PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM TAHUN 2012 PENANGGUNG JAWAB: Prof. Dr. Nur Syam, M.Si PENGARAH: Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Dr. Affandi Mochtar, MA
Lebih terperinciHaryot o K usnoput rant o
KOPERTI S W I LAYAH I I I JAKARTA, 13-14 APRIL 2009 Haryot o K usnoput rant o Koordinator Kopertis Wilayah III www.kopertis3.or.id 1 1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. UU
Lebih terperinciBUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO
BUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 TIM PENYUSUN Prof. Dr. Muchlas Samani (Direktur Ketenagaan Ditjen Dikti) Prof. Dr. Ir. Djoko Kustono.
Lebih terperinciBUKU PINTAR SERTIFIKASI DOSEN
BUKU PINTAR SERTIFIKASI DOSEN Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Tahun 2009 KATA PENGANTAR Sertifikasi dosen merupakan kebijakan intervensi langsung
Lebih terperinciPANDUAN TATA CARA INTEGRASI DATA PTAI PADA SISTEM PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDPT) DAN PENGELOLAAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONAL
PANDUAN TATA CARA INTEGRASI DATA PTAI PADA SISTEM PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDPT) DAN PENGELOLAAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONAL A. Pendahuluan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) merupakan kumpulan
Lebih terperinciSERTIFIKASI DOSEN DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA
SERTIFIKASI DOSEN DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA Okezone.com I. PENDAHULUAN Rendahnya daya saing tenaga kerja Indonesia di bursa kerja internasional, terus menjadi perhatian
Lebih terperinciREGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
PENYAMAAN PERSEPSI REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Materi Satu TIM BKD Rev Batam, 6 Des 2017 KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI DIREKTORAT JENDERAL SUMBER
Lebih terperinciSOSIALISASI SERDOS 2015 TIM SERDOS DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015
SOSIALISASI SERDOS 2015 TIM SERDOS DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015 MENGAPA PERLU SOSIALISASI?? Berdasarkan fakta empiris penyebab ketidaklulusan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI PENDIDIK
Lebih terperinciREGULASI DAN IMPLEMENTASI BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
PENYAMAAN PERSEPSI REGULASI DAN IMPLEMENTASI BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Materi Satu TIM BKD KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI 2017 1 TIM
Lebih terperinciREGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
PENYAMAAN PERSEPSI REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Materi Satu TIM BKD Rev Batam, 6 Des 2017 KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI DIREKTORAT JENDERAL SUMBER
Lebih terperinciDASAR HUKUM UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor RI 14 Tahun 2005 ttg Guru dan Dosen PP RI
BUKU PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI OLEH: TIM DIREKTORAT KETENAGAAN DITJEN DIKTI DASAR HUKUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg
Lebih terperinci4/12/2009 BAMBANG SURYAWAN 1
CARA PENGHITUNGAN SKOR 4/12/2009 BAMBANG SURYAWAN 1 Skor N1 Cara mendapatkan skor N1 - Skor Jabatan Fungsional - Skor Golongan Dosen 4/12/2009 BAMBANG SURYAWAN 2 Skoring Untuk Penilaian Jabatan Fungsional
Lebih terperinciUNIVERSITAS JANABADRA
UNIVERSITAS JANABADRA Jl. Tentara Rakyat Mataram No 55 57 Telp/Faks (0274) 561039, 563018, 517251 Yogyakarta 55231 website: www.janabadra ac.id SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS JANABADRA NOMOR :061/Kpts/UJB/VIII/2013
Lebih terperinciPEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 PENGARA Prof. Dr. Muchlas Samani (Direktur Ketenagaan
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : 86/H27/PP/2010 TENTANG SISTEM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DOSEN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : 86/H27/PP/2010 TENTANG SISTEM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DOSEN UNIVERSITAS SEBELAS MARET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR SERTIFIKASI DOSEN
MANUAL PROSEDUR SERTIFIKASI DOSEN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 MANUAL PROSEDUR Sertifikasi Dosen Fakultas Ilmu Budaya UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode : 0120007053 Revisi : 1 Tanggal
Lebih terperinciINSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN
LAMPIRAN P.V INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN 1. Nama Dosen yang diusulkan : 2. NIP/NIK/NRP : 3. Perguruan Tinggi Pengusul : 4. Nomor Peserta DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
Lebih terperinciSOSIALISASI BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI KOPERTIS WILAYAH V
SOSIALISASI BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI KOPERTIS WILAYAH V DASAR HUKUM 1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional 2. UU Nomor RI 14 Tahun 2005
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan
Lebih terperinciDRAFT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
DRAFT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG DOSEN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG DOSEN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Universitas
Lebih terperinci2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentan
No.157, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Universitas Pertahanan. Dosen. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG DOSEN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PERTAHANAN DENGAN
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2010 BUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO
BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2010 BUKU II PENYUSUNAN PORTOFOLIO DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 PENGARAH Prof. Dr. Muchlas Samani (Direktur
Lebih terperinciPANDUAN P2M STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENGANTAR
PENGANTAR Buku panduan standar pendidik dan tenaga kependidikan ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat keahlian dosen, ratio dosen mahasiswa
Lebih terperinciPEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN 2012 PENGARAH Direktur Pendidik dan Tenaga
Lebih terperinciRapat: 21 Nopember 2012 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG
Rapat: 21 Nopember 2012 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENUGASAN DAN PEMBERIAN INSENTIF DOSEN PNS DARI PERGURUAN TINGGI SUMBER KE PTN
Lebih terperinciDisiapkan oleh Djoko Kustono 1
SOSIALISASI BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI OLEH: BAGUS PRIYATNO KOPERTIS WILAYAH VI DASAR HUKUM 1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional 2. UU
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN
Lebih terperinciSOSIALISASI SERDOS 2015 TIM SERDOS DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015
SOSIALISASI SERDOS 2015 TIM SERDOS DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015 MENGAPA PERLU SOSIALISASI?? Berdasarkan fakta empiris penyebab ketidaklulusan
Lebih terperinciTIM PENYUSUN PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM TAHUN 2012 PENANGGUNG JAWAB: Prof. Dr. Nur Syam, M.
i ii TIM PENYUSUN PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM TAHUN 2012 PENANGGUNG JAWAB: Prof. Dr. Nur Syam, M.Si PENGARAH: Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Dr. Affandi Mochtar, MA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERPINDAHAN DOSEN DAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 47 ayat (3),
Lebih terperinci2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.349, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi. Tata Kerja. Institut Agama Islam Negeri Surakarta. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI
Lebih terperinciBUKU PEDOMANBEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
BUKU PEDOMANBEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI OLEH: TIM DIREKTORAT KETENAGAAN DITJEN DIKTI DASAR HUKUM 1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional 2.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 47 ayat (3),
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciDRAFT PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : /H27/PP/2009 TENTANG SISTEM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DOSEN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
DRAFT PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : /H27/PP/2009 TENTANG SISTEM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DOSEN UNIVERSITAS SEBELAS MARET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PERPANJANGAN BATAS USIA PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENDUDUKI JABATAN GURU BESAR/PROFESOR DAN PENGANGKATAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018
PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 375/H23/DT/2007 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS
Lebih terperinci2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (L
No.1337, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Dosen. Jabatan Fungsional. Penilaian Angka Kredit. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG PENGANGKATAN DOSEN TETAP NON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DAN DOSEN TETAP PADA PERGURUAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENCABUTAN IZIN AKADEMI KOMUNITAS
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN, DAN PENCABUTAN IZIN AKADEMI KOMUNITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinci2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.495, 2018 KEMENRISTEK-DIKTI. Inpassing. Jabatan Fungsional PLP. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN I. UMUM Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa depan adalah mampu menghadapi persaingan
Lebih terperinciMerupakan penilaian terhadap kumpulan dokumen maupun data yang berupa SK Kenaikan Jabatan Fungsional (Akademik) terakhir, SK Inpassing (dosen PTS),
PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN (Buku 2) TIM SERTIFIKASI DOSEN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 1 PENILAIAN PORTOFOLIO Merupakan penilaian
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 17/I3/KP/2011 Tentang PENGELOLAAN PEGAWAI BERSTATUS BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI
Menimbang Mengingat SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 17/I3/KP/2011 Tentang PENGELOLAAN PEGAWAI BERSTATUS BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA LEMBAGA
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran
No.1689, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. DosenUNHAN. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG DOSEN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009
DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 Disajikan dalam Workshop Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2009 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN (SERDOS) TERINTEGRASI BUKU I NASKAH AKADEMIK
BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN (SERDOS) TERINTEGRASI BUKU I NASKAH AKADEMIK DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 PENGARAH Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43/PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEMIMPIN DAN PENDIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciKAJIAN ANALISIS SISTEM SERTIFIKASI DOSEN Dalam Rangka Reformasi Birokrasi Internal
KAJIAN ANALISIS SISTEM SERTIFIKASI DOSEN Dalam Rangka Reformasi Birokrasi Internal KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 Analisis Sistem Sertifikasi Dosen KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL RI Page i DAFTAR
Lebih terperinci2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.625, 2017 LEMSANEG. INPASSING. Jabatan Fungsional. Sandiman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lemba
No.173, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Tunjangan Profesi Dosen. Tunjangan Kehormatan Profesor. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciSALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,
SALINAN WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR 164 TAHUN 2018 TAHUN TENTANG KETENTUAN PENYELENGGARAAN UJIAN DINAS, UJIAN PENYESUAIAN KENAIKAN PANGKAT DAN PENCANTUMAN GELAR
Lebih terperinciBUKU III MANAJEMEN PELAKSANAAN SERTIFIKASI DOSEN DAN PENGELOLAAN DATA
BUKU III MANAJEMEN PELAKSANAAN SERTIFIKASI DOSEN DAN PENGELOLAAN DATA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR Sertifikasi dosen adalah proses pemberian
Lebih terperinciPANDUAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) BEBAN KERJA DOSEN IAIN PURWOKERTO
PANDUAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) BEBAN KERJA DOSEN IAIN PURWOKERTO LEMBAGA PENJAMINAN MUTU (LPM) IAIN PURWOKERTO 2015 PANDUAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) BEBAN KERJA DOSEN IAIN PURWOKERTO TIM
Lebih terperinciA. Tujuan dan Manfaat
A. Tujuan dan Manfaat Pedoman umum Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian bertujuan memberikan acuan kepada pelaksana sertifikasi Penyuluh Pertanian dalam pelaksanaan uji kompetensi. Secara khusus sertifikasi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 133/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 133/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL PARAMEDIK VETERINER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN
Lebih terperinciDr Hefni Effendi MPhil Dosen IPB dan Dosen Tamu di Universitas Duesseldorf, Jerman
Dr Hefni Effendi MPhil Dosen IPB dan Dosen Tamu di Universitas Duesseldorf, Jerman Istilah pedagogik secara etimologi berasal dari kata Yunani paidagogeo. Secara harfiah diartikan membimbing anak. Dalam
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 47 ayat (3),
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 40 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN GURU YANG DIBERI TUGAS TAMBAHAN SEBAGAI KEPALA SEKOLAH WALIKOTA
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN BUKU II PENILAIAN PORTOFOLIO
BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN BUKU II PENILAIAN PORTOFOLIO DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 PENGARAH Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc (Direktur
Lebih terperinciKopertis Wilayah VIII Tahun 2015
Badan penyelenggara pendidikan tinggi se-provinsi bali Pimpinan PTS se-provinsi Bali Pengurus inti Aptisi Wilayah A (Bali), Wilayah B (NTB), wilayah C (NTT) Kopertis Wilayah VIII Tahun 2015 1 Agenda :
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN (SERDOS) TERINTEGRASI BUKU 1 NASKAH AKADEMIK
BUKU PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN (SERDOS) TERINTEGRASI BUKU 1 NASKAH AKADEMIK DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 i PENGARAH Prof. Dr. Ir. Djoko
Lebih terperinci2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.473, 2016 KEMENHUB. Ujian Dinas. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN DINAS
Lebih terperinciBEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DASAR HUKUM
Magdalena S. Halim Bidakara, 4 Mei 2011 BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DASAR HUKUM 1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional 2. UU Nomor RI 14 Tahun
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : Dj.I/89/2008
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR Dj.I/89/2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERPANJANGAN IZIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
Lebih terperinciPENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI
PERATURAN YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR 01/YSR/2007 Tentang SISTEM DAN TATACARA PEMILIHAN CALON REKTOR UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2007-2011 PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI Menimbang Mengingat
Lebih terperinci- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,
- 2 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015
SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENGANGKATAN PIMPINAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN PIMPINAN FAKULTAS PADA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG TUNJANGAN PROFESI GURU DAN DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS GURU DAN DOSEN, SERTA TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci