SILABUS MATAKULIAH SASTRA NUSANTARA IN 109 DRS. MEMEN DURACHMAN, M.HUM. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
SILABUS MATAKULIAH KAJIAN SASTRA LISAN IN 426 DRS. MEMEN DURACHMAN, M.HUM. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SILABUS MATAKULIAH SOSIOLOGI SASTRA IN 331 DRS. MEMEN DURACHMAN, M.HUM. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA. Bloomfield, Leonard Language. New York: Henry Holt and Company

KAJIAN PROSA FIKSI IN 210

METODE PENELITIAN SASTRA IN 512

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

23/03/2010 Drs. Sumiyadi, M.Hum./Jurdiksatrasia, FPBS,UPI

MERUMUSKAN METODE PENGKAJIAN TRADISI LISAN

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III METODE PENELITIAN

SILABUS. Apresiasi Bahasa dan Seni BS300. Drs. Dudung Gumilar, M.A., M.Sc.

SILABUS KAJIAN PROSA FIKSI INDONESIA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SILABUS PRODUCTION ECRITE V PR303. Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Dr. Riswanda Setiadi MA.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SILABUS. : Bahasa dan Seni (FBS) : Pendidikan Bahasa Jawa. Jumlah SKS % Kode : 2 SKS PBJ 230

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, B. (2003). Patu mbojo: struktur, konteks pertunjukan, proses penciptaan, dan fungsi. Disertasi, Universitas Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA. Amir, A. (2013) Sastra lisan Indonesia. Yogyakarta: Andi. Arsad, A. (2013) Media pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

SILABUS: KONSEP DASAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SD Revisi: 02 Tgl berlaku Hal... dari... Semester... Nama Mata Kuliah Jam...

SEMANTIK DR 416. Dr. Yayat Sudaryat, M. Hum/1033 Hernawan, S.Pd., M.Pd./2226

SILABUS MATA KULIAH :STRATEGI PENGAJARAN SASTRA. SIL/JUR... Revisi : Juli 2008 Hal. (Nomor Jurusan) Semester Judul praktek Jam pertemuan

Perangkat Pembelajaran Mata Kuliah P e n g a n t a r S a s t r a (Kelas A dan B)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAERAH Alamat: Karangmalang, Yogyakarta ( (0274) , Fax. (0274) http: //

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SILABUS

SILABUS SASTRA BANDINGAN DR517

SILABUS APRESIASI PROSA DR 428. Dr. Ruswendi Permana, M. Hum. Dr. Retty Isnendes, M.Hum. Dian Hendrayana, S.S., M.Pd. PROSEDUR PELAKSANAAN PERKULIAHAN

SILABUS MATAKULIAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH TRADISI LISAN II OLEH HJ. WA KUASA

DE TEXTES LITTÉRAIRES PR 414

SILABUS. 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Apresiasi Drama Indonesia (Praktikum) Nomor Kode : IN 207

DAFTAR PUSTAKA. Aminudin.( 2011). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: CV Sinar Baru.

SILABUS PENYUNTINGAN IN116. Dadang S. Anshori, S.Pd, M.Si

SILABUS. II. Deskripsi Mata Kuliah

SILABUS KAMPUS CIBIRU / /

Danandjaja, J. (2002). Folklor indonesia, ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. materi yang harus diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB V UPAYA PELESTARIAN NYANYIAN RAKYAT KAU-KAUDARA DI SEKOLAH. Pada bagian ini membahas tentang upaya pelestarian kau kaudara yang

Media Pembelajaran Bahasa Perancis PR 503

PROSEDUR. Sosiolinguistik IN329. Dr. Andoyo Sastromiharjo, MPd. Afi Fadlilah, S.S., M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

PROSEDUR PELAKSANAAN PERKULIAHAN SILABUS SEMINAR PENDIDIKAN MUSIK SM305. Drs. Zujadi Ansor, M.Pd. NIP

SILABUS ESTETIKA (DR 439)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS DAN SAP PERKULIAHAN

PROGRAM STUDI JAWA. Visi Program Studi Menjadi pusat studi budaya Jawa yang berkelas dunia.

SILABUS FONOLOGI BAHASA INDONESIA BIL002. Ardhana Reswari, MA.

SILABUS EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PR 501

A. Identitas Mata Kuliah : Etnografi Indonesia dan Etnopedagogik Kode Mata Kuliah : SO 108

BAB III METODE PENELITIAN

SILABUS. : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Matakuliah & Kode : Pengantar Kajian Sastra, INA 412 SKS : Teori 4 Praktik 0

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL TRANSFORMASI MEDIA CERITA RAKYAT INDONESIA SEBAGAI PENGENALAN WARISAN BUDAYA NUSANTARA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SILABUS KAJIAN PUISI INDONESIA (IN 209)

SILABUS. 1. Identitas Matakuliah : TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA Kode Matakuliah : IN 308

BAB 1 PENDAHULUAN. Meskipun bangsa Indonesia sudah memiliki tradisi tulis, tidak dapat disangkal

SILABUS SEMINAR LINGUISTIK (Praktikum/IN511)

SILABUS PERKULIAHAN PENGANTAR PENELITIAN BAHASA DAN SASTRA IN111. Dadang S. Anshori, S.Pd, M.Si NIP

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra lisan merupakan bagian dari kebudayaan yang tumbuh dan

SILABUS ESTETIKA DR 439. Agus Suherman, S.Pd.

ABSTRAK. Kata Kunci: kritik sosial, bentuk, masalah, syair.

SILABUS PUISI INDONESIA BIS012. Drs. Ihsan Abraham, M.Pd

SILABUS SOSIOLINGUISTIK BIL008. Dr. Gatot Sarmidi, M.Pd.

BAB 3 METODE PENELITIAN

1 dari 1. Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar. Pengertian apresiasi

PENULISAN ARTIKEL IN516

DESKRIPSI SILABUS SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR TA SKS

Pokok Bahasan Rincian Pokok Bahasan Waktu

SILABUS ESTETIKA DR 435

SILABUS. 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Kajian Puisi Indonesia (+praktikum) Nomor Kode : IN 209

A. IDENTITAS MATA KULIAH

Perencanaan Pembelajaran Bahasa Perancis PR 502

ANALISIS WACANA KRITIS

A. IDENTITAS MATA KULIAH

Nama Mata Kuliah : Konsep Dasar Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : KSD -224

SILABUS PENGANTAR STATISTIKA SM 304

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Drama merupakan salah satu

SILABUS PERKULIAHAN PENULISAN EDITORIAL DAN OPINI IN322

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEMINAR PENDIDIKAN BAHASA JEPANG (JP406)

DESKRIPSI DAN SILABUS MATA KULIAH TEORI PERUBAHAN SOSIAL (LS 304) Oleh : Prof Ace Suryadi, Ph. D Nike Kamarubiani, M. Pd.

SILABUS MENULIS BUKU AJAR/ILMIAH (IN309) Dra. Yeti Mulyati, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki kekayaan budaya dan

SILABUS PRAGMATIK (DR 417) Dr. Hj. Nunuy Nurjanah, M.Pd. Retty Isnendes, S.Pd., M.Hum.

I. Daftar Mata Kuliah Program Studi

SILABUS MATA KULIAH SEMESTER GENAP 2007/ 2008 FPBS

STANDAR ISI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN. Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) Untuk SMA/ SMK/ MA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya berlangsung dalam suatu proses yang mampu

SILABUS PERKULIAHAN. Pendidikan Seni Musik. Oleh: Ai Sutini, M.PD. Uus Kusnadi, M.PD PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SILABUS KHAT WA IMLA AR102

PROSEDUR SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Dr. Dadang S. Anshori, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAERAH S I L A B U S

Transkripsi:

SILABUS MATAKULIAH SASTRA NUSANTARA IN 109 DRS. MEMEN DURACHMAN, M.HUM. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2006

SILABUS 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Sastra Nusantara Kode Mata Kuliah : IN 109 Bobot SKS Semester/ Jenjang Kelompok Mata Kuliah Jurusan : 2 SKS : III (ketiga)/ S1 : MKK Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dosen/ Kode Dosen : 1. Drs. Memen Durachman, M.Hum./ 1182 2. Tedi Permadi, S.S., M.Hum. 2. Tujuan Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu menganalisis sastra nusantara. Analisis terutama berkaitan dengan struktur, konteks penuturan/ pertunjukan, dan fungsi. 3. Deskripsi Mata Kuliah Dalam perkuliahan ini dibahas beberapa hal berikut. Pertama, berkaitan dengan pengertian sastra nusantara yang didiskusikan lebih ditekankan pada sastra lisan nusantara. Hal itu didasarkan pada kuatnya fakta bahwa semua kelompok etnis di nusantara memiliki tradisi sastra lisan dan hanya sedikit etnik yang memiliki tradisi sastra tulis. Kedua, pembahasan berkaitan dengan keragaman sastra nusantara. Keragaman tersebut meliputi dua hal, yaitu persamaan dan perbedaan. 1

Kesamaan dan perbedaan tersebut terutama berkenaan dengan kaidah kesatuan dalam keragaman. Ketiga, pembahasan berkaitan dengan transformasi sastra lisan nusantara. Pada bagian ini akan tampak bagaimana sastra lisan nusantara menjadi sumber penciptaan sastra tulis/ sastra modern. Keempat, berkaitan dengan genre sastra. Pada sastra lisan nusantara kita mengenal tidak hanya genre puisi, teks naratif, dan drama, melainkan adanya puisi naratif. Sebuah genre yang merupakan perpaduan antara puisi dengan teks naratif. Terakhir, berkaitan dengan pengkajian sastra lisan nusantara. Kajian terutama berkaitan dengan struktur, konteks penuturan/ pertunjukkan, proses penciptaan, dan fungsi. 4. Pendekatan Pembelajaran a. Pedekatan : Ekspositaris dan Inkuiri b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi c. Tugas : Makalah dan Penyajian d. Media : Teks-teks Sastra Nusantara, Sastra Indonesia, dan Sastra Daerah 5. Evaluasi a. Kehadiran b. Makalah I (sebagai UTS) 2

c. Makalah II (sebagai UAS) d. Penyajian dan Diskusi 6. Rincian Materi Tiap Pertemuan a. Pertemuan I : 1) Tujuan mata kuliah 2) Ruang lingkup mata kuliah 3) Kebijakan pelaksanaan perkuliahan 4) Kebijakan penilaian hasil belajar 5) Tugas yang harus diselesaikan 6) Buku ajar yang digunakan dan sumber belajar lainnya 7) Hal-hal lain yang esensial dalam pelaksanaan perkuliahan. b. Pertemuan II Tugas/ Latihan : Pengertian Sastra Nusantara : Membaca Teks-teks Sastra Nusantara, Sastra Indonesia, dan Sastra Daerah. Bacaan Lebih Lanjut : 1) A. Teeuw. 1982. Khazanah Sastra Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka 2) A. Teeuw. 1984. Studi Sastra Lisan dalam Rangka Semiotik Sastra, dalam Sastra dalam Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. 3

3) Yus Rusyana. 2000. Memperlakukan Sastra Berbahasa Indonesia dan Sastra Berbahasa Daerah sebagai Sastra Milik Nasional, Makalah Pertemuan Ilmiah Nasional HISKI di Solo 2-4 Oktober. c. Pertemuan III : Keragaman Sastra (lisan) Nusantara dan Transformasinya Tugas/ Latihan : Mengidentifikasi Keberagaman Teks Sastra Lisan Nusantara dan Transformasinya ke dalam Sastra Modern Bacaan Lebih Lanjut : 1) James Danandjaja. 1999. Kebinekaan dan Ketunggalikaan Cerita Prosa 2) Yus Rusyana. 1999. Keragaman dan Kesamaan dalam Tradisi Lisan 3) Pudentia M.P.S.S. 1992. Transformasi Sastra: Analisis Atas Cerita Rakyat Lutung Kasarung. Jakarta: Balai Pustaka. 4) Partini Sarjono Pradotokusumo. 1986. Kakawin Gajah Mada. Bandung: Binacipta. Halaman 59-66. d. Petemuan IV-V : Genre Sastra 4

Tugas/ Latihan : Mengidentifikasi Masing-masing Genre Bacaan Lebih Lanjut : Suripan Sadi Hutomo. 1991. Mutiara yang Terlupakan. Surabaya: HISKI Komisariat Jatim. Bab 5. Genre Sastra. e. Petemuan VI Tugas/ Latihan : Perekaman, Transkripsi, Transliterasi : Latihan Melakukan Perekaman, Transkripsi, dan Transliterasi Bacaan Lebih Lanjut : Suripan Sadi Hutomo. 1991. Mutiara yang Terlupakan. Surabaya: HISKI Komisariat Jatim. 1) Bab 7. Pengumpulan Bahan 2) Bab 8. Terjemahan Teks. f. Pertemuan VII-VIII Tugas/ Latihan : Pengkajian Sastra Lisan Nusantara : Latihan Mengkaji Sastra Lisan Nusantara Berdasarkan Struktur, Konteks Penuturan/ Pertunjukan, Proses Penciptaan, dan Fungsi Bacaan Lebih Lanjut : 1) A. Teeuw. 1994. Indonesia: Antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya. Bab 1. Indonesia: Antara Kelisanan dan Keberaksaraan. 5

2) Tzvetan Todorov. 1985. Tata Sastra. ab Okke K.S. Zaimar, dkk. Jakarta: Djambatan. 3) Okke K.S. Zaimar. 1999. Wayang Wong Betawi, Makalah Seminar Internasional Tradisi Lisan III. ATL 14-4) Ahmad Badrun. 2003. Patu Mbojo: Struktur, Konteks Pertunjukan, Proses Penciptaan, dan Fungsi. Disertasi pada FIB UI. Bab 2 Landasan Teori. g. Pertemuan IX-XVI : Makalah Mahasiswa yang Ditulis Secara Individual Berkaitan dengan Sastra Nusantara Tugas/ Latihan : Menulis Makalah Individual Bacaan Lebih Lanjut : 1) Ahmad Badrun. 2003. Patu Mbojo: Struktur, Konteks Pertunjukan, Proses Penciptaan, dan Fungsi. Disertasi pada FIB UI. 2) James Danandjaja. 1999. Kebinekaan dan Ketunggalikaan Cerita Prosa 3) Suripan Sadi Hutomo. 1991. Mutiara yang Terlupakan. Surabaya: HISKI Komisariat Jatim. 4) Partini Sarjono Pradotokusumo. 1986. Kakawin Gajah Mada. Bandung: Binacipta. 5) Pudentia M.P.S.S. 1992. Transformasi Sastra: Analisis Atas Cerita Rakyat Lutung Kasarung. Jakarta: Balai Pustaka. 6

6) Yus Rusyana. 1999. Keragaman dan Kesamaan dalam Tradisi Lisan 7) Yus Rusyana. 2000. Memperlakukan Sastra Berbahasa Indonesia dan Sastra Berbahasa Daerah sebagai Sastra Milik Nasional, Makalah Pertemuan Ilmiah Nasional HISKI di Solo 2-4 Oktober. 8) A. Teeuw. 1982. Khazanah Sastra Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka 9) A. Teeuw. 1984. Studi Sastra Lisan dalam Rangka Semiotik Sastra, dalam Sastra dalam Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. 10) A. Teeuw. 1994. Indonesia: Antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya. 11) Tzvetan Todorov. 1985. Tata Sastra. ab Okke K.S. Zaimar, dkk. Jakarta: Djambatan. 12) Okke K.S. Zaimar. 1999. Wayang Wong Betawi, Makalah Seminar Internasional Tradisi Lisan III. ATL 14-7. Daftar Buku a. Buku Utama 1) Ahmad Badrun. 2003. Patu Mbojo: Struktur, Konteks Pertunjukan, Proses Penciptaan, dan Fungsi. Disertasi pada FIB UI. 2) James Danandjaja. 1999. Kebinekaan dan Ketunggalikaan Cerita Prosa 7

3) Suripan Sadi Hutomo. 1991. Mutiara yang Terlupakan. Surabaya: HISKI Komisariat Jatim. 4) Partini Sarjono Pradotokusumo. 1986. Kakawin Gajah Mada. Bandung: Binacipta. 5) Pudentia M.P.S.S. 1992. Transformasi Sastra: Analisis Atas Cerita Rakyat Lutung Kasarung. Jakarta: Balai Pustaka. 6) Yus Rusyana. 1999. Keragaman dan Kesamaan dalam Tradisi Lisan 7) Yus Rusyana. 2000. Memperlakukan Sastra Berbahasa Indonesia dan Sastra Berbahasa Daerah sebagai Sastra Milik Nasional, Makalah Pertemuan Ilmiah Nasional HISKI di Solo 2-4 Oktober. 8) A. Teeuw. 1982. Khazanah Sastra Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka 9) A. Teeuw. 1984. Studi Sastra Lisan dalam Rangka Semiotik Sastra, dalam Sastra dalam Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. 10) A. Teeuw. 1994. Indonesia: Antara Kelisanan dan Keberaksaraan. Jakarta: Pustaka Jaya. 11) Tzvetan Todorov. 1985. Tata Sastra. ab Okke K.S. Zaimar, dkk. Jakarta: Djambatan. 12) Okke K.S. Zaimar. 1999. Wayang Wong Betawi, Makalah Seminar Internasional Tradisi Lisan III. ATL 14-8

b. Referensi 1) Bouissac, Paul. 1998. Merekam Pertunjukan Tradisional: Tantangan Penggandaan Lisan, dalam Pudentia M.P.S.S. (Ed.).Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: YOI dan Yayasan ATL. 2) Danandjaja, James. 1984. Folklor Indonesia: llmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Grafitipers. 3) Danandjaja, James. 1990. Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Folklor, dalam Aminudin (Ed.). Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: YA3. 4) Finnegan, Ruth. 1992. Oral Traditions and The Verbal Arts: A Guide To Research Practices. London: Routledge. 5) Koster, G.L. 1998. Kaca Mata Hitam Pak Mahmud Wahid atau Bagaimanakah Meneliti Puitika Sebuah Sastra Lisan, dalam Pudentia M.P.S.S. (Ed.).Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: YOI dan Yayasan ATL. 6) Probonegoro, Ninuk Kleden. 1998. Pengalihan Wacana: Lisan ke Tulisan dan Teks, dalam Pudentia M.P.S.S. (Ed.). Metodologi Kajian Sastra Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi Lisan. 7) Sweeney, Amin. 1998. Surat Naskah Angka Bersuara: Ke Arah Mancari Kelisanan, dalam Pudentia M.P.S.S. (Ed.). Metodologi Kajian Sastra Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi Lisan. 9

8) Rusyana, Yus. 2002. Prosa Tradisional. Jakarta: Pusat Bahasa. Jakarta: Pustaka Jaya. 10