Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 345

dokumen-dokumen yang mirip
Farmaka Suplemen Volume 14 Nomor 2 298

5 SINTESIS OBAT SECARA BIOLOGI

Kasus Penderita Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terinfeksi Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis). Penyakit ini

ABSTRAK. ISOLASI, OPTIMASI AMPLIFIKASI DAN KLONING GEN phoq PADA Salmonella typhi

REKAYASA GENETIKA. Genetika. Rekayasa. Sukarti Moeljopawiro. Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada

KLONING DAN OVEREKSPRESI GEN celd DARI Clostridium thermocellum ATCC DALAM pet-blue VECTOR 1

TINJAUAN PUSTAKA Artemisia annua L.

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si

Produksi Senyawa Metabolit Sekunder Melalui Kultur Jaringan dan Transformasi Genetik Artemisia Annua L.

I. PENDAHULUAN. protein dalam jumlah besar (Reece dkk., 2011). kompeten biasanya dibuat dari inokulum awal dengan konsentrasi 2% ( v / v )

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN. Oligonukleotida sintetis daerah pengkode IFNα2b sintetis dirancang menggunakan

Pencarian Kultur Baru. Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Teknik plating. Kultur Diperkaya 10/14/2014

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN

HASIL DAN PEMBAHASAN bp bp bp

atau Degree : Magister Sains (M.Si), Conferred July 2010

- Isolasi lipase halostabil dari bakteri halofilik isolat kawah lumpur Bleduk Kuwu

PENGENALAN BIOINFORMATIKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

GENETIKA DASAR Rekayasa Genetika Tanaman. Definisi. Definisi. Definisi. Rekayasa Genetika atau Teknik DNA Rekombinan atau Manipulasi genetik

PARA MENTERI G20 NYATAKAN INOVASI DI BIDANG PERTANIAN KUNCI UNTUK AKHIRI KELAPARAN EKSTREM

- Pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria (1917)

I. PENDAHULUAN. Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen penyebab tuberkulosis.

4 Hasil dan Pembahasan

Pengertian TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Cloning DNA. Proses rekayasa genetik pada prokariot. Pemuliaan tanaman konvensional: TeknologiDNA rekombinan:

diregenerasikan menjadi tanaman utuh. Regenerasi tanaman dapat dilakukan baik secara orgnogenesis ataupun embriogenesis (Sticklen 1991; Zhong et al.

Effect of ammonium concentration on alcoholic fermentation kinetics by wine yeasts for high sugar content

RATNA ANNISA UTAMI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

REGULASI EKSPRESI PROTEIN. Agustina Setiawati

KONVERSI PENISILIN MENJADI 6-APA OLEH ENZIM PENISILIN ASILASE YANG DIAMOBILKAN DENGAN K-KARAGENAN DAN KITIN

PENGENALAN ENZIM DAN ENZIM INDUSTRIAL

Pengertian Bioteknologi. Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Peningkatan kandungan artemisinin melalui mutasi tunas in vitro tanaman obat Artemisia cina

Tugas Fisiologi Mikroba

PENDAHULUAN Latar Belakang

TRANSFORMASI DAN EKSPRESI pet-endo-β-1,4-xilanase DALAM Escherichia coli BL21 SKRIPSI. Oleh : Eka Yuni Kurniawati NIM

PRODUKSI DAN KARAKTERISASI α-amilase REKOMBINAN Bacillus licheniformis PADA Saccharomyces cerevisiae SKRIPSI OZI JUMADILA

1 Universitas Kristen Maranatha

RNA (Ribonucleic acid)

YOHANES NOVI KURNIAWAN KONSTRUKSI DAERAH PENGKODE INTERFERON ALFA-2B (IFNα2B) DAN KLONINGNYA PADA Escherichia coli JM109

KLONING. dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman.

Mikrobiologi Industri, Pangan dan Bioteknologi. 1. Mikrobiologi Industri 2. Mikrobiologi Pangan 3. Bioteknologi

STUDI HOMOLOGI DAERAH TERMINAL-C HASIL TRANSLASI INSCRIPTO BEBERAPA GEN DNA POLIMERASE I

REKAYASA GENETIKA DENGAN MIKROBTA

URAIAN MATERI 1. Pengertian dan prinsip kloning DNA Dalam genom sel eukariotik, gen hanya menempati sebagian kecil DNA kromosom, selain itu merupakan

Paramita Cahyaningrum Kuswandi* FMIPA UNY 2012

BIOTEKNOLOGI. Perubahan Genetik, Replikasi DNA, dan Ekspresi Gen

APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI

Bidang Kajian Bioteknologi

I. PENDAHULUAN. genom sel tanaman adalah kloning gen. Proses ini dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Penambat Nitrogen di alam ENZIM NITROGENASE. Bakteri Penambat Nitrogen TEKNOLOGI PENAMBATAN GAS N2 UDARA & REKAYASA GENETIK

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dunia yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax,

Integrasi Konsep Biologi Sel pada jurusan Farmasi

BAB 1 PENDAHULUAN. D-glukosa D-sorbitol L-sorbosa Vitamin C Acetobacter

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KONSTRUKSI DNA REKOMBINAN pcambia STILBENA SINTASE PENCEGAH BUSUK AKAR KELAPA SAWIT EMBI LILIS

Erna Hayati, dr., MM., M.Si. Fira Amaris, dr., M.Si. Hertina Silaban, dr., M.Si. Marrisa, dr., M.Si. Nizmawardini Yaman, dr., M.Kes., M.

HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS TERSTRUKTUR BIOTEKNOLOGI PERTANIAN VEKTOR DNA

PEMBUATAN DNA REKOMBINAN

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP

BAB II DASAR TEORI. 2.1 DNA (Deoxy-Ribonucleic Acid)

MEINILA SARI KONFIRMASI CHROMOBACTERIUM VIOLACEUM SEBAGAI MIKROBA PENGHASIL KITINASE DAN KLONING FRAGMEN GENNYA

KARAKTERISASI PROTEIN DISULFIDA ISOMERASE HASIL PEMURNIAN SEBAGIAN DARI SACCHAROMYCES CEREVISIAE [pukc470]

AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN. dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bakteri Micobacterium tuberculosis (M. tuberculosis). Tuberkulosis disebarkan

HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi DNA Genomik Sengon

memiliki aktivitas farmakologi diantaranya sebagai antibakteri, antivirus dan antikanker (Rodriguez dkk., 2009; Selim dkk., 2012). Salah satu kelompok

Rekombinasi Gen Penyandi -xilosidase asal Geobacillus Thermoleovorans IT-08 dalam Plasmid Phis1525

KLONING GEN PDI-LIKE DARI BAKTERI TERMOFILIK Bacillus acidocaldgrius Ry, TESIS. Oleh: RISA NOFIANI

Produksi Antibiotik (Manufacture Of Antibiotics) Marlia Singgih Wibowo Sekolah Farmasi ITB Klasifikasi antibiotik berdasarkan mekanisme aksi nya

Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen. Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY

ISOLASI DAN UJI POTENSI ANTIMIKROBA EKSTRAK ISOLAT AKTINOMISETES DARI SAMPEL TANAH ASAL TERNATE SERTA IDENTIFIKASI MOLEKULER ISOLAT AKTIF

Product For The Health Industry. Mikrobiologi Industri

PRINSIP TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN

Pengertian TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. Cloning DNA. Proses rekayasa genetik pada prokariot. Pemuliaan tanaman konvensional: TeknologiDNA rekombinan:

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup

Ilmu Kealaman Dasar (IAD) Perkembangan Teknologi. Pertemuan ke-9,10

Bab I Pendahuluan. Penyakit infeksi merupakan masalah di Indonesia. Salah satu penanganannya adalah dengan antibiotik.

BAB I PENGANTAR. dapat menghemat energi dan aman untuk lingkungan. Enzim merupakan produk. maupun non pangan (Darwis dan Sukara, 1990).

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bioteknologi Farmasi-FA FA 4202

BAB. I PENDAHULUAN. Minda Azhar Disertasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme di Indonesia masih mengkhawatirkan kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UJI ANTIMIKROBA ISOLAT KAPANG TANAH WONOREJO SURABAYA

PENENTUAN JENIS ENZIM PROTEASE DARI Bacillus licheniformis DENGAN METODE ZIMOGRAPHY PADA SUHU 55 DAN 70 TUGAS AKHIR

PERAN ISOFORM TAp73 DAN STATUS GEN p53 TERHADAP AKTIFITAS htert PADA KARSINOMA SEL SKUAMOSA RISBIN IPTEKDOK 2007

TUGAS MATA KULIAH FISIOLOGI MOLEKULAR BINTIL AKAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tumbuhan merupakan tonggak dari sebagian besar ekosistem terrestrial.

Anna Rakhmawati 2014

PRODUKSI DAN KARAKTERISASI BAKTERIOSIN ASAL Lactobacillus plantarum 1A5 SERTA AKTIVITAS ANTIMIKROBANYA TERHADAP BAKTERI PATOGEN

Rekayasa genetika. Bio-mol kul ke Erlindha Gangga A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 345 Artikel Review PENINGKATAN PRODUKSI ARTEMISININ MELALUI REKAYASA ENZIM AMORPHA -4,11 DIENE SYNTHASE Yuda Hardianto, Imam Adi Wicaksono, M.Si., Apt ABSTRAK Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia Email : yudahardianto@gmail.com Artikel ini mengulas tentang produksi senyawa Artemisinin yang merupakan senyawa sesquiterpen lakton yang digunakan untuk mengatasi penyakit malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparium. Jika dilakukan dengan proses esktraksi pada tumbuhan alaminya maka Artemisinin yang didapat sedikit sehingga dilakukan berbagai metode seperti DNA rekombinan untuk menghasilkan enzim Amorpha -4,11 Diene synthase, pengembangan kondisi untuk produksi Amorpha -4,11 Diene synthase, optimasi biosintesis mevalonat pada Eschericia coli untuk menghasilkan senyawa Amorpha -4,11 diene sebagai prekusor obat antimalaria produksi Artemisin pada ragi dan E coli. Target dalam perbanyakan Artemisinin ini yaitu untuk memperbanyak Amorpha -4,11 Diene synthase yang digunakan untuk menghasilkan Amorpha - 4,11 Diene sebagai senyawa intermediet dalam menghasilkan senyawa Artemisinin. Kata kunci : Artemisinin, Malaria, Plasmodium falciparium, DNA rekombinan, Amorpha -4,11 Diene synthase, Amorpha -4,11 Diene. ABSTRACT This article reviewed the production of Artemisinin compounds which are sesquiterpene lactone compounds used to treat malaria caused by the parasite Plasmodium falciparium. If done with the process of extraction on the natural plant Artemisinin gained little so do a variety of

Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 346 methods such as recombinant DNA to produce Amorpha -4.11 Diene synthase enzyme, the development of the conditions for the production of Amorpha -4.11 Diene synthase, optimization mevalonate biosynthesis in Escherichia coli for Amorpha -4.11 diene compounds produced as an antimalarial drug precursor artemisin production in yeast and E. coli. Targets in the multiplication of this Artemisinin is to reproduce Amorpha -4.11 Diene synthase which is used to generate Amorpha -4.11 Diene as intermediates in producing Artemisinin compounds. Keywords : Artemisinin, Malaria, Plasmodium falciparium, recombinant DNA, Amorpha 4,11 Diene synthase, Amorpha -4.11 Diene PENDAHULUAN Artemisinin merupakan obat first line yang banyak digunakan untuk terapi penyakit malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparium. Hal ini disebabkan karena terjadinya resistensi Plasmodium falciparium terhadap obat-obat antimalarial konvensional seperti kloroquin, sulfadoksin, primetamin dan kina sehingga banyak tim medis yang menggunakan Artemisinin ini untuk pengobatan antimalaria 1. Dilihat dari jenis senyawanya, Artemisinin ini merupakan senyawa kelompok sesquiterpen lakton yang dapat diperoleh melalui sintesis kimia, teknik DNA rekombinan dan isolasi dari bahan alam 2 Sebelumnya telah dilaporkan bahwa Artemisinin ini dapat diperoleh dengan cara memperbanyak enzim Amorpha -4,11 diene synthase yaitu enzim yang dapat meningkatkan senyawa Amorpha -4,11 diene senyawa intermediet sebagai prekusor dalam pembentukan senyawa Artemisinin di dalam tanaman Artemisia annua 3. oleh Karena itu dalam peningkatakn produksinya, jumlah enzim ini harus ditingkatkan untuk mendapatkan senyawa Artemisinin yang lebih banyak dari jumlah

Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 347 alaminya. Hal itu dikarenakan senyawa pencarian tersebut didapat 12 jurnal, 11 Artemisinin ini berasal dari Farnesyl diantaranya termasuk ke dalam kriteria Diphospate (FDP) yang nantinya senayawa ini dapat diubah menjadi senyawa squalene untuk pembentukan Sterols dan yang satu lagi menjadi senyawa Artemisinin 4. Oleh karena itu review artikel kali ini akan membahas cara memperbanyak senyawa Amorpha -4,11 diene syhthase untuk peningkatan jumlah produksi senyawa Artemisinin dalam tanaman Artemisia annua L. METODE inklusi yang merupakan jurnal internasional berbahasa inggris berkaitan dengan perbanyakan enzim Amorpha -4,11 diene synthase dan 1 jurnal termasuk ke dalam kriteria eksklusi dimana yang merupakan sebuah review artikel. HASIL Kloning, expressi gen E coli dalam menghasilkan senyawa Amorpha -4,11 Diene synthase dari galur murni Artemisia annua L Data-data yang digunakan dalam rwviww artikel ini mengacu pada studi atau penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu berupa artikel atau jurnaljurnal 10 tahun terakhir yaitu 2006-2016. Sebuah penelitian mnyebutkan bahwa senyawa Amorpha -4,11 Diene merupakan senyawa sesquiterpen intermediet (senyawa antara seskuiterpen dalam biosintesis Artemisinin) dibuat oleh Pencarian database elektronik PubMed, ADS (Amorpha -4,11 Diene synthase) Sciense-Direct dan jipb.net. dengan menggunakan subjek judul yang berkaitan dengan bioteknologi dengan kata kunci Recombinant Artemisinin, Artemisinin, Biosynthesis Artemisinin. Dari hasil (enzim untuk menghasilkan Amorpha -4,11 Diene) yang berasal dari galur murni Artemisia annua L yang nantinya akan meningkatkan jumlah Aremisinin yang ada di dalamnya 3.

Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 348 Dalam percobaannya itu ADS yang ini dibuat gen hasil rekayasa yang berasal dari strain 001 sehingga menghasilkan gen ads1 (Amorpha -4,11 Diene synthase strain 001) 5,6 yang nantinya akan dimasukan ke dalam tumbuhan dan untuk meningkatkan produksi Artemisinin dalam tanaman Artemisia annua L ( tanaman penghasil senyawa Artemisinin) 5. dapat dilihat pada gambar 1. Selain itu menurut beberapa pendapat menyatakan bahwa jumlah Artemisinin dan sesquiterpen pada tanaman Artemisia annua L ini berbeda tiap daerahnya. hal itu disebabkan oleh kondisi geografis yang berbeda sehingga mempengaruhi kemotif nya yang disebabkan karena gen mengalami mutasi, duplikasi, regulasi gen transkripsi dan modifikasi translasi. dan ads1 ini yang dihasilkan dari cdna galur murni Artemisia annua L menunjukan kesamaan 97-99% identik. 6. Gambar 1..Hasil expresi gen ads1 pada tanaman Artemisia annua L pada semua bagian tanaman menggunakan RT-PCR. Ternyata dalam pengamatan expressi gen menggunakan RT-PCR.ada pada semua bagian tanaman kecuali pada bagian akar. Diketahui bahwa gen ads1 menghasilkan perbanyakan senyawa Amorpha -4,11 Diene synthase pada tanaman Artemisia annua L sehingga produksi Artemisinin dapat meningkat dari pada jumlah yang Pengembangan kondisi untuk produksi Amorpha -4,11 diene synthase (enzim untuk penghasil senyawa intermediet untuk biosintesis Artemisinin). Amorpha -4,11 diene synthase (Enzim untuk penghasil senyawa intermediet untuk biosintesis Artemisinin). Kemudian dibuatkan cdna-nya dan dimasukan kedalam vector pet28 dan pet23 seperti pada Tabel 1 biasanya 3,5.

Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 349 Tabel 1. Berbagai kondisi untuk melihat kondisi optimum pada vector pet28 dan pet23 yang menghasilkan Amorpha -4,11 diene synthase yang paling banyak Dari hasil pengamatan didapat bahwa ADS yang diekspresikan berkurang ketika menggunakan galur plyss dan meningkat Vekt or pet 28 pet 23 Galur bakteri BL21pL yss BL21pL yss Pengindu ksi 0,4 nm IPTG 0,2 nm IPTG Wakt u induk si 3 Menit 4 Menit Suhu Perlaku an 25 30 namun tidak terlalu signifikan ketika diinduksi dengan IPTG atau The Inducer TM. Sehingga produksi Amorpha -4,11 Diene synthase sangat efektif ketika diberi IPTG dan Inducer TM sebagai penginduksinya 7. Kemudian dimasukan ke dalam galur bakteri Escherichia coli. BL21 (DE23), BL21 (DE3) Tuner TM, BL21 (DE3) plyss dan BL21 (DE3) plyss Tuner TM menggunakan agen penginduksi (IPTG, Inducer TM ) 7. Kemudian dilihat aktivitas enzimnya yang dapat dilihat pada gambar 2. Optimasi biosintesis mevalonate pada Eschericia coli untuk menghasilkan Amorpha -4,11 diene sebagai prekusor obat antimalarial. Dari hasil penelitian ini dilakukan optimasi produksi Amorpha -4,11 diene dengan menggunakan gen ADS yang berasal dari Artemisia annua L dengan berbagai vektor. untuk bakterinya sendiri yang digunakan yaitu E coli DH1 untuk expressi dan produksi amorphadiene dengan menggunakan variasi vector sebagai berikut pmevt, pmbis, pam45-mevt, pam45, pam92 8. Gambar 2. Hasil pengamatan aktivitas ekstrak Amorpha - 4,11 diene synthase menggunakan western blotting Kemudian dilihat jumlah Amorphadiene yang dihasilkan selama 72

Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 350 jam dengan pengambilan sampel setiap 12 jam dapat dilihat pada gambar 3. mengurangi penggunaanya untuk sterol. Yang kedua yaitu memperkenalkan gen Amorpha -4,11 diene synthase untuk memperbanyak hasil Amorphadiane dari FPP 9. Ketiga mengkloning sitokrom p450 untuk meghasilkan asam artemisin yang nantinya menjadi bahan untuk produksi Artemisinin 10 Gambar 3. Jumlah produksi Amorphadiene yang dihasilkan selama 72 jam pada kultur E coli DH1. ( ) pmevt, ( ) pmbis, ( ) pam45-mevt, ( ) pam92, (o) pam45 mengalami kenaikan hingga 72 jam. Hasil yang dapat dilihat bahwa semua vector yang digunakan untuk expressi dan produksi Amorphadiene mengalami peningkatan hingga 24 jam. Dan yang paling tinggi yaitu vector pam45 8. Produksi asam artemisin sebagai prekusor obat antimalarial pada ragi Untuk merekayasa senyawa asam artemisin pada ragi dilakukan dengan 3 langkah yaitu yang pertama rekayasa Farnesyl Pirofosfat (FPP) jalur biosintetsis Untuk meningkatkan produksi FPP di Saccharomyces. cerevisiae, ekspresi beberapa gen yang bertanggung jawab untuk regulasi FPP sintesis, dan satu gen yang bertanggung jawab menurunkan regulasi untuk konversi FPP untuk sterol. Yang pertama dilakukan reaksi dalam biosintesis artemisinin dikatalisis oleh ADS10, yang telah ditandai dan digunakan untuk de novo produksi amorphadiene di Escherichia coli11. Untuk menguji perbaikan dalam produksi FPP, kami menyatakan ADS di bawah kendali promotor GAL1 pada plasmid prs425 (vector yang dimasukan gen ADS). 10 untuk meningkatkan produksi FPP dan

Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 351 karena Artemisin adalah lakton derivatif yang sangat luas dan memiliki karakteristik metabolit sekunder pada Astreaceae. Sehingga kemungkinan besar akan berbagi enzim dalam biosintesis lakton Gambar 4. Hasil Amorphadiene pada Saccharomyces cerevisiae strain hingga 24 jam. Pada gambar di atas menunjukan bahwa produksi Amorphadiene semakin banyak dihasilkan seiring dengan pertambahan waktu. Amorphadiene banyak dihasilkan pada strain Saccharimyces seskuiterpen dan melakukan genomik komparatif tanaman dalam keluarga Astreaceae 3,10 PEMBAHASAN Enzim Amorpha -4,11 diene synthase merupakan enzim yang digunakan dalam biosintesis Amorphadiene untuk cerevisiae dan langkah pertama yang menghasilkan senyawa Artemisinin yang dilakukan untuk membuat strain yang menghasilkan asam artemisin ini. Dengan cara mengisolasi gen yang mengkode enzim yang bertanggung jawab untuk mengoksidasi Amorphadiene untuk asam berasal dari FPP. Karena FFP ini selain sebagai bahan yang digunakan untuk menghasilkan Artemisinin, digunakan juga untuk membuat sterol pada jalur biosintesis lain dapat dilihat pada gambar 4 11. artemisin pada Artemisia annua L. 10

Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 352 Gambar 4. Biosintesis produksi senyawa Artemisinin dan sterol Sehingga dalam perlakuannya jumlah enzim ini harus diperbanyak dari jumlah alaminya yang mengakibatkan semakin banyaknya FPP yang digunakan untuk produksi Artemisinin 4,11. Enzim ini memiliki urutan genomic awal yang dapat dimodifikasi untuk peningkatan jumlahnya yang dpaat dilihat pada gambar 5. Gambar 5. Urutan genomic enzim Amorpha -4,11 diene synthase. Pada beberapa penelitian menyebutkan bahwa rekayasa gen Amorpha -4,11 diene synthase 1 yaitu dengan merkayasa urutan asam aminonya sehingga dapat mempengaruhi jumlah produksi enzim ADS ini dapat dilihat pada gambar 5.

Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 353 Gambar 5. Perbandingan urutan asam amino ads1 dengan ADS dan strain lainnya. selain itu dalam pengembangannya bahwa selain digunakan bakteri E coli untuk menghasilkan enzim Amorpha -4,11 diene synthase ini. Digunakan juga ragi yaitu saccharomyces cerevisiae yang dapat menghasilkan senyawa Asam Artemisinin 12 Karena dalam jalur biosintesi pembuatan Artemisinin ini terdapat senyawa intermediet berupa Asam Artemisinin namun tetap dibuat oleh enzim Amorpha - 4,11 diene synthase yang dapat dilihat pada gambar 6 4 Sehingga dalam produksinya jika enzim ini jumlahnya bertambah maka jumlah Asam Artemisinin bertambah juga dan berakibat pada meningkatnya jumlah senyawa Artemisinin yang diproduksi. Gambar 6. Jalur biosintesis Artemisinin. SIMPULAN Senyawa Artemsin dapat dihasilkan dengan merekayasi enzim Amorpha -4,11 Diene syhnthase sebagai enzim untuk menghasilkan Amorphadiene (senyawa intermediet dalam produksi Artemisinin). UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan terima kasih kepada Imam Adi Wicaksono, M.Si., Apt selaku dosen pembimbing atas kritik, saran,

Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 354 dan kesediaannya dalam menelaah artikel ini. KONFLIK KEPENTINGAN Penulis menyatakan tidak terdapat potensi konflik kepentingan dengan penelitian, kepenulisan (authorship), dan atau publikasi artikel ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Dondorp AM, Fairhurst RM, Slutsker L, Macarthur JR, Breman JG, et al. The threat of artemisininresistant malaria. New England J Med. 2011. 365: 1073 1075. 2. Teoh KH, Polichuk DR, Reed DW, Nowak G, Covello PS (2006) Artemisia annua L. (Asteraceae) trichome-specific cdnas reveal CYP71AV1, a cytochrome P450 3. Fulong Liao. Discovery of Artemisinin Qinghaosu Molecules, 2009. 15: 5362-5366 4. Bouwmeester HJ, Wallaart TE, Janssen MH, van loo V, Jansen BJ, Posthumus MA et al.. Amorpha- 4,11-diene synthase catalyses the first probable step in artemisinin biosynthesis. Phytochemistry,2006. 52, 843 854 5. Zhen-Qiu Li, Yan Liu, Ben-Ye Liu, Hong Wang, HE-Chun Ye and Guo- Feng Li. Cloning, E. coli Expression and Molecular Analysis of Amorpha- 4,11-Diene Synthase from a High- Yield Strain of Artemisia annua L. Journal of Integrative Plant Biology 2006, 48 (12): 1486 1492 6. Wallaart TE, Pras N, Beekman AC, with a key role in the biosynthesis of Quax WJ. Seasonal variation of the antimalarial sesquiterpene lactone artemisinin. FEBS Lett 580: 1411 1416. artemisinin and its biosynthetic precursors in plants of Artemisin annua of different geographical origin: Proof for the existence of

Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 355 chemotypes., 2000. Planta Med 66, 57 62. 7. Sarah Picaud, Mikaell E Olsson and Peter E Brodelius. Improved conditions for production of recombinan plant sesquiterpene synthases in Escherichia coli. Protein Expression and Purification, 2007. 51 : 71-79. 8. Priya Nair, Amita Misra, Vikrant Gupta and Shasany. Differentially Expressed Genes during Contrasting Growth Stages of Artemisia annua Artemisinin Content. Biochem Biophys. 2013. Vol 8: 4 9. Mercke, P., Bengtsson, M., Bouwmeester, H. J., Posthumus, M. A. & Brodelius, P. E. Molecular cloning, expression, and characterization of amorpha-4,11- artemisinin biosynthesis in Artemisia annua L. Arch. Biochem. Biophys. 2000. 381, 173-180. 10. Dae-kyun, Eric M.Paradise and Mario Oullet. Production of the antimalarial drug precursor artemisinic acid in engineered yeast. Nature publishing group, 2006. Vol 44 11. Liu B, Wang H, Du Z, Li G, Ye H.Metabolic engineering of artemisinin biosynthesis in Artemisia annua L. Plant Cell Rep. 2011. 30: 689 694. 12. Picaud S, Olofsson L, Brodelius M, Brodelius P. Expression, purification, and characterization of recombinant amorpha-4,11-diene synthase from Artemisia annua L. Arch Biochem Biophys. 2006. 436, 215 226 diene synthase, a key enzyme of