Oleh : Amat Jaedun Pascasarjana UNY

dokumen-dokumen yang mirip
Ciri-ciri p i e p nilaian nilaian p ( e p ng uran) an) d lm bidang ang p e p nd nd ik id an OBSERVED LATEN

Ciri-ciri p i e p nilaian nilaian p ( e p ng uran) an) d lm bidang ang p e p nd nd ik id an OBSERVED LATEN

Lanjutan Persyaratan Tes

Bahwa proses belajar yg terjadi dlm diri seseorang tak pernah ada orang yang dapat menyaksikannya (teori Black-Box dari Behaviorisme).

KURIKULUM PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN DALAM ERA UU GURU DAN DOSEN

Disajikan oleh: SUNARDI, S.S., M.Pd.

TUGAS, FUNGSI DAN KOMPETENSI DOSEN DALAM INOVASI MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Struktur Kurikulum..

Kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh kerjasama antara guru dan. dimaksud adalah kemampuan seorang guru dalam memilih metode,

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran di sekolah perlu memperhatikan fasilitas-fasilitas, misalnya alat-alat percobaan jika akan diadakan praktikum.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah dilaksanakan

2015 PENGEMBANGAN ASSESMEN KINERJA UNTUK MENILAI KETERAMPILAN PROSES SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Rupert Evan merumuskan tujuan Pendidikan Kejuruan (SMK) : 1) memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan

VALIDITAS INSTRUMEN. Dalam teori tes klasik X = T + E

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

Menjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : EVALUASI PEMBELAJARAN

PENILAIAN & PENYARINGAN DALAM PROGRAM PRA SEKOLAH Merupakan alat bantu dalam memperbaiki pendidikan di dalam kelas Brewer : Penilaian adl penggunaan s

JENIS PENELITIAN KE-2

MENGANALISIS HASIL TES

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PSIKOLOGI ORGANISASI

1/1/2002. Analisis Situasi. Identifikasi Masalah. Analisis Situasi. Perumusan Masalah. Tujuan

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa melalui model matematika. sebagai produk yang siap pakai. Selain itu guru-guru tidak mengetahui bahwa

Oleh: JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. SMK Negeri Pancatengah merupakan Unit Sekolah Baru (USB) dengan

SISTEM PENILAIAN KTSP. Sosialisasi KTSP

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan (Kurniasari, 2007:1). Seorang guru harus

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X L A MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

LABORATORIUM. Badan Kendali Mutu Akademik UMM METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam

BAB I PENDAHULUAN. institusi pendidikan melalui tujuan institusional. Tujuan institusional ini

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL. contextual teaching and learning

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Profesional seorang guru adalah salah satu faktor yang dapat menentukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Mochammad Imam Dzikyan Sofyan, 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan produk kemajuan teknologi yang mampu. melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat

Ahmad Nasrulloh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOMUNIKASI. Komunikasi mengandung pengertian memberitahukan untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yg diberitahukan itu menjadi milik bersama

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 11-16

Konsep pokok penelitian tindakan/action research terdiri dari empat komponen, yaitu: (1)

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Sains SMP umumnya belum menggunakan metode/strategi. yang dapat menarik minat belajar siswa. Pembelajaran Sains di SMPN 1

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data pada penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan

I. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut. pengembangan kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan, dalam praktiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Dasar Penyusunan Tes Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara.melalui pendidikanlah suatu negara dapat. menggunakan metode-metode yang monoton, tentu dirasakan kurang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Gagne (1974): (A) kemampuan merencanakan materi dan

PENlLAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT)

MENGUMPULKAN DATA. Untuk Penelitian. Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGANTAR EVALUASI TAHAP II (LEARNING)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN FLIPCARD

TUJUAN & TANGGUNG JAWAB AUDIT

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

TUGAS TUTORIAL. Pelatihan Tutor TTM 2015

Oleh: Dra. Hj. Ehan, M.Pd.

LABORATORIUM. Badan Kendali Mutu Akademik UMM METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

EVALUASI PENDIDIKAN (ASESMEN)

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Apa bedanya? Apa yang ada dalam pikiran mahasiswa tentang karya ilmiah? MENGGALI POTENSI DIRI MELALUI KARYA ILMIAH. Mahasiswa yang baik?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

Implementasi model pembelajaran jigsaw pada pelajaran fisika SMA Negeri 1 Toroh Kabupaten Grobogan Margiyanto S UNIVERSITAS SEBELAS MARET

7. Tes simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian: a. lisan b. praktik/kinerja c. penugasan d. portofolio e.

KONSELING KELOMPOK.

Keterampilan Dasar Mengajar (Generic Teaching Skill) Oleh : Susiwi S.

SERTIFIKASI PUSTAKAWAN: KONSEKUENSI DAN IMPLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi.

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

Memilih Metode Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejahtera dan bahagia menurut konsep kehidupan mereka. memiliki potensi untuk menciptakan peserta didik yang cerdas, hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia masih

LABORATORIUM Oleh: Ainur Rofieq Makalah disampaikan pada: Palatihan Applied Approach bagi Dosen UMM Semester Genap 2013/2014 (17 18 Pebruari 2014)

Transkripsi:

Oleh : Amat Jaedun Pascasarjana UNY

KLASIFIKASI HASIL BELAJAR: Bloom, membagi hasil belajar ke dalam 3 (tiga) aspek/ ranah, yaitu: Hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan kognitif. Hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan afektif, Hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan keterampilan (psikomotorik). utk melakukan penilaian ketiga aspek hasil belajar tsb dikembangkan berbagai instrumen penilaian.

Bentuk Penilaian Hasil Belajar : Secara garis besar, teknik penilaian hasil belajar dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu: 1. Teknik Tes 2. Teknik Non Tes Tes merupakan sejumlah pertanyaan yg memiliki jawaban benar dan salah, pertanyaan yg harus dijawab, atau tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh orang yang diuji untuk waktu tertentu, dengan tujuan untuk mengukur kemampuan tertentu dari orang yang diuji tsb.

BENTUK PELAKSANAAN TES : 1. Tes lisan, berbentuk tanya jawab face to face. Penilai memberikan pertanyaan secara langsung kepada peserta tes. 2. Tes Perbuatan, dilakukan dengan cara menyuruh peserta didik (peserta tes) untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang bersifat fisik (praktik). 3. Tes Tertulis, dilakukan secara berkelompok dengan mengambil tempat di suatu ruangan tertentu. Dalam ujian tertulis dikenal dua bentuk tes, yaitu tes essai (uraian) dan tes obyektif.

Keunggulan Tes Perbuatan : Bagaimana dengan tes atau penilaian keterampilan? Tes perbuatan, merupakan satu-satunya bentuk tes yang paling tepat (valid) digunakan untuk melakukan penilaian penampilan (kinerja) yang tidak dapat dievaluasi dengan alat-alat evaluasi lainnya.

Kelemahan Tes Perbuatan : Ujian perbuatan memerlukan waktu yang lebih banyak, karena penilaiannya hanya dapat dilakukan seorang demi seorang (terutama pada penilaian aspek proses). Ujian perbuatan, memerlukan peralatan, mesinmesin atau bahan-bahan khusus, sehingga menjadi lebih mahal daripada ujian tertulis. Penilaian dalam ujian perbuatan lebih subyektif, karena akan selalu melibatkan keputusan penilai. Pengawasan seringkali bersifat membosankan, karena bersifat monoton.

Jenis Pembelajaran Keterampilan Pembelajaran keterampilan kejuruan di SMK dapat mencakup: 1. Pembelajaran laboratorium 2. Pembelajaran Menggambar dan Perencanaan (studio) 3. Pembelajaran keterampilan di bengkel.

Karakteristik Pembelajaran Lab: Pembelajaran laboratorium, merupakan kegiatan ilmiah terbimbing, yg dilakukan dg cara eksperimen. Kegiatan eksperimen di lab umumnya dilakukan utk memecahkan permasalahan (problem) Eksperimen observasi di bawah kondisi buatan, yg dibuat dan diatur oleh peneliti utk mencapai tujuan tertentu.

Penilaian Pembelajaran Lab : Penilaian pembelajaran di lab, dpt dirinci menjadi: penilaian aspek proses dan hasil (produk). Penilaian dalam aspek proses, menyangkut proses pelaksanaan eksperimen, yang meliputi: langkah pelaksanaan eksperimen, kebenaran penggunaan alat, ketelitian dalam pengamatan, kebenaran data, keselamatan kerja, dsb. Penilaian produk atau hasil eksperimen, biasanya dilakukan dgn penilaian thd laporan eksperimen.

Pembelajaran Menggambar & Perencanaan (Studio) Pembelajaran gambar teknik & perencanaan mengandung aspek mental/kognitif skill dan motor skill. Untuk dpt melakukan penilaian secara obyektif penilaian dpt dilakukan thd aspek proses maupun produk. Penilaian thd proses utk gambar teknik dasar meliputi: langkah kerja, kebenaran penggunaan alat, dsb.

Penilaian Gambar Teknik & Perencanaan: Penilaian aspek produk, yang berupa gambar teknik dasar meliputi: penskalaan, garis, penempatan gambar, kebersihan, dsb. Penilaian aspek proses gambar rancangan, menyangkut: pemahaman siswa berkaitan dengan gambar rancangan yang dibuat (dinilai pada saat konsultasi rancangan). Penilaian produk yg berupa gambar rancangan meliputi semua aspek dari rancangan yang dibuat.

Jenis Pembelajaran Keterampilan Fabrikasi (Pembuatan Barang) Reparasi mengidentifikasi kerusakan (Trouble shooting), dan memperbaiki kembali Jasa Pelayanan, Pertunjukan/hiburan, dsb.

Pembelajaran Keterampilan Fabrikasi Model TWI 1. Persiapan 2. Peragaan (Demonstrasi) oleh Instruktur 3. Peniruan oleh peserta didik (Simulasi) 4. Pelaksanaan Praktik dan Penilaian

Penilaian Kinerja : Penilaian kinerja: dilakukan dengan menugaskan kepada peserta tes untuk menampilkan/ mendemonstrasikan pengetahuan dan atau keterampilan yang dikuasainya ke dalam berbagai macam konteks sesuai kriteria yang diinginkan. Agar dapat melakukan penilaian kinerja secara obyektif, penilai harus dapat merinci kompetensi yang ingin dicapai melalui kegiatan pembelajaran tersebut, yg biasanya dikelompokkan menjadi dua komponen utama, yaitu: (1) Aspek Proses (Pelaksanaan Pekerjaan) (2) Aspek Hasil (Hasil pekerjaan)

Penilaian Aspek Proses Keuntungan: 1. Dapat mendeteksi kesalahan-kesalahan yg terjadi selama proses 2. Dapat digunakan utk perbaikan atau peningkatan kinerja siswa yg dinilai Kelemahan: 1. Lebih bersifat subyektif, karena mendasarkan pada keputusan penilai 2. Membutuhkan waktu yg lebih banyak 3. Umumnya kurang reliabel

Penilaian Aspek Produk Keuntungan: 1. Lebih mudah dilakukan, karena umumnya dpt dilakukan dgn instrumen yg baku (spt: meteran, waterpass dsb.) 2. Skornya lebih reliabel 3. Memerlukan waktu yg lebih sedikit Kelemahan: 1. Tidak mampu mendeteksi kesalahan-kesalahan yg terjadi selama proses. 2. Tidak dpt untuk melakukan perbaikan/peningkatan kinerja siswa

Prosedur Penilaian Penilaian Keterampilan dpt dilakukan dgn cara: 1. Penilaian secara subyektif didasarkan atas kesan umum guru/penilai thd hasil pekerjaan peserta tes dibandingkan dgn hasil pekerjaannya sendiri atau standar industri. 2. Penilian secara obyektif didasarkan pada skema penilaian yg telah dipersiapkan secara baik, yg dihasilkan dgn melakukan analisis keterampilan/pekerjaan.

Penilaian Praktik Keterampilan (Fabrikasi). Penilaian aspek proses, meliputi: 1. langkah kerja, 2. sikap kerja, 3. kebenaran pemakaian alat, 4. keselamatan kerja, dan 5. pemilihan/efisiensi penggunaan bahan. Penilaian thd komponen produk atau hasil pekerjaan, meliputi: 1. dimensi/ukuran produk, 2. kekuatan, 3. kualitas finishing, dan 4. waktu untuk penyelesaian pekerjaan.

Penilaian Praktik Keterampilan (Fabrikasi). Penilaian kinerja juga dapat dilakukan terhadap aspek-aspek personal, seperti: 1. kerjasama, 2. inisiatif, 3. tanggung jawab, 4. Kreativitas, dsb. Bobot skor utk masing-masing aspek tsb. akan sangat tergantung pd jenis serta tingkat keterampilan yg diajarkan Penilaian pekerjaan yg bersifat trouble shooting dan layanan akan berbeda dgn fabrikasi.