BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang didirikan sejak tahun 1895 merupakan salah satu bank yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Analisis Pemberian Kredit Dengan Metode Sliding Rate Dan Flat Rate Pada Bank Rakyat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan harga yang terjangkau dan memenuhi permintaan para

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam. Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dekade 1980-an sangat mempengaruhi perekonomian. dengan sistem keuangan dari negara lain saling berinteraksi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada bank umum, pinjaman disebut kredit atau loan, sedangkan pada bank syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. Pertambangan. Industri Pengolah-an (Rp Milyar) (Rp Milyar) na

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara termasuk Indonesia sangat bergantung

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KERANGKA PEMIKIRAN III.

PENGALOKASIAN DANA BANK

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia seperti negara berkembang lainnya, sedang melakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM KRANGGAN CABANG MUNJUL JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan prinsip kehati-hatian. Penerapan prinsip kehati-hatian tersebut ada

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

PENEMPATAN DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

BAB I PENDAHULUAN. bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat dan tepat. Sebelumnya masih banyak pelaksanaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran uang, dimana lembaga keuangan memberikan peranan penting dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bank. Kebijaksanaan tersebut tertuang dalam Undang-Undang No.7 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan

BAB I PENDAHULUAN. macet). Kredit macet adalah suatu risiko yang melekat pada suatu kredit di Bank,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan pemukiman, agar

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT AGUNAN RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA

BAB III METODE PENELITIAN

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. CABANG PAHLAWAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Sumber Dana Bank dan Aktivitas Perbankan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu bagian penting dalam suatu perekonomian. Bank

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh unit-unit usaha kecil. Kemampuan masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH LABA USAHA DAN NILAI JAMINAN KREDIT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Jasa yang diberikan bank. atau pinjaman uang untuk usaha kecil dan yang dijalankan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prosedur juga dapat memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan suatu

KAJIAN PUSTAKA. dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan baru. Persaingan dan perkembangan yang cukup pesat pada

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang ekonomi terlihat dalam Undang-Undang Dasar

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Kredit

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. dengan mengambil judul Analisis Kelayakan Pembiayaan Mikro pada Bank

PERBANDINGAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT KUPEDES DENGAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

BAB I PENDAHULUAN. usaha adalah permodalan guna memenuhi kebutuhan perusahaan yang semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman atau kredit. Bank berperan sebagai perantara antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam penambahan modal ini adalah bank. Bank sebagai sebuah lembaga

BAB I PENDAHULUAN. (LBKK). Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Keuangan Bukan Bank

Peran Dan Fungsi Asuransi Sebagai Coverage Kredit Nasabah Yang Meninggal Pada Bank Bjb Kantor Cabang Pembantu Cijerah

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

Ida Puji Hastuti ( Mahasiswa S2 Program MKN FH UNS )

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

LAMPIRAN. Lampiran 1: Kuisioner untuk Responden Debitur dan Manajer Kredit PT. Bank Perkreditan Rakyat Gamping Artha Raya

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dalam hal penyediaan dana. Bank dalam bahasa itali adalah banca yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. atau kelebihan dana (surplus spending unit-ssu) dan menyalurkan kredit kepada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang

ANALISIS PELAKSANAAN PENGAWASAN PINJAMAN MODAL KERJA GUNA MEMINIMALISIR PINJAMAN MACET (Studi Pada KUD BATU )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang menerima

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali

BAB I PENDAHULUAN. dana masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. Didalam perkembangan dunia yang sangat pesat ini mencakup didalamnya. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank Rakyat Indonesia (BRI) dikenal sebagai salah satu bank tertua di Indonesia yang didirikan sejak tahun 1895 merupakan salah satu bank yang konsisten dalam melakukan pemberian kredit bagi sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ditujukan hampir diseluruh provinsi di Indonesia. Keberadaannya memberikan kontribusi yang cukup besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan khususnya. Jaringan pelayanannya yang tersebar diseluruh Indonesia hingga pelosok pedesaan, memungkinkan BRI turut serta membantu perkembangan UMKM. (Ismed Hasan Putro & WMK, Anwari, 2004) Upaya BRI dalam memberikan pelayanan khusus kepada masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah yang berada di sektor UMKM sangatlah membantu bagi perkembangan UMKM di Indonesia. Dalam situasi dimana sebagian besar UMKM masih belum bersifat bankable, BRI selalu berada di posisi terdepan untuk dapat melayani UMKM. Arti penting keberadaan BRI adalah bagaimana penyaluran kredit untuk kalangan UMKM sekaligus menjadi stimulus terjadinya peningkatan produktivitas UMKM. (Ismed Hasan Putro, dkk. 2004) 1

Modal usaha bagi kelompok usaha kecil merupakan permasalahan yang cukup banyak dihadapi oleh sebagian masyarakat. Karena bagi golongan menengah kebawah, saat ini modal menjadi sesuatu yang terbatas dan sulit didapat karena pendapatan yang diterima rendah dan tidak menentu. Lemahnya modal sering menjadi kendala dalam pengambilan keputusan bagi sebagian masyarakat pedesaan yang berprofesi sebagai wirausaha, petani, peternak, dan pedagang yang mayoritas termasuk bukan Golongan Berpenghasilan Tetap (Non GOLBERTAP) dalam meneruskan atau menghentikan kelangsungan usaha yang ditekuninya. Keberadaan modal dibutuhkan bukan sekedar agar dapat berproduksi tetapi lebih diharapkan guna menciptakan kelangsungan usaha yang dijalani. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Kepanjen 1 Cabang Malang Martadinata menjalankan dua tugas penting yaitu menyimpan dana dalam bentuk tabungan dan menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman atau kredit. Produk tabungan Bank BRI Unit Kepanjen berupa Simpanan Pedesaan (SIMPEDES) dan BRITAMA, sedangkan produk pinjaman berupa Kredit Umum Pedesaan (KUPEDES) Modal Kerja dan KUPEDES Investasi. Sasaran utama Bank BRI Unit Kepanjen 1 dalam penyaluran kupedes adalah untuk Non GOLBERTAP yaitu perorangan atau perusahaan yang usahanya dinilai layak untuk dibiayai (misalnya pedagang, petani, wirausaha, peternak dll), dan untuk GOLBERTAP yaitu Golongan masyarakat yang berpenghasilan tetap misalnya Pegawai Negeri Sipil (PNS), Anggota ABRI dan Pensiunan. 2

Penyaluran Kupedes Untuk Non Golbertap pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Kepanjen 1 kepada masyarakat Kepanjen mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2009 jumlah nasabah Kupedes Non Golbertap pada Bank BRI Unit Kepanjen 1 mencapai 552 nasabah, pada tahun 2010 jumlah nasabah meningkat mencapai 864 nasabah, dan pada tahun 2011 jumlah nasabah mencapai 1200 nasabah untuk Kupedes Non Golbertap. Sesuai dengan penjelasan Pasal 8 ayat 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bahwa kredit yang diberikan oleh bank mengandung risiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank harus memperhatikan asas-asas perkreditan. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka sebelum fasilitas KUPEDES diberikan oleh BRI Unit Kepanjen 1 kepada calon nasabah ini memiliki prosedur yang diharapkan mampu mengurangi tingkat risiko kredit dengan cara menganalisis kelayakan calon nasabah dan usaha yang akan dibiayai. Pemberian kredit kepada calon debitur adalah dengan melewati proses pengajuan kredit dan melalui proses analisis pemberian kredit terhadap kredit yang diajukan. Analisis yang digunakan dalam perbankan adalah Analisis 5 C dan 7P. 5C yaitu Character (watak), Capacity (kemampuan), Capital (modal), Collateral (jaminan), Condition of Economy (kondisi ekonomi), sedangkan 7P yaitu Personality (kepribadian), Party (kelompok), Purpose 3

(maksud), Prospect (kemungkinan/harapan), Payment (pembayaran), Profitability (laba/keuntungan), Protection (perlindungan). Setiap tahapan dalam proses pemberian kredit harus selalu dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking). Hal ini disebabkan karena risiko yang paling sering dihadapi oleh bank dalam pemberian kredit adalah risiko kredit, yaitu keadaan dimana nasabah/debitur tidak dapat mengembalikan sejumlah dana yang dipinjam dari pihak kreditur, sehingga dalam jangka panjang dapat merugikan pihak bank itu sendiri. Maka dari itu perlu adanya penerapan prinsip kehati-hatian pada bank guna mencegah/mengurangi timbulnya kredit bermasalah. Bank dapat melakukan analisis permohonan kredit calon debitur apabila persyaratan yang ditetapkan oleh Bank telah terpenuhi. Terhadap kelengkapan data pendukung permohonan kredit, Bank juga melakukan penilaian kelengkapan dan kebenaran informasi dari calon debitur dengan cara petugas Bank melakukan wawancara dan kunjungan (on the spot) ke tempat usaha debitur. Tujuan dari analisis kredit ini adalah menilai kualitas permintaan kredit baru yang diajukan oleh calon debitur ataupun permintaan suplesi kredit terhadap kredit yang sudah diberikan yang diajukan oleh debitur lama. Penilaian kemampuan dan kesediaan calon debitur dalam melunasi kredit juga dapat dinilai dengan menggunakan analisis 5C dan 7P. 4

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan judul laporan yang diambil oleh penulis, maka dapat dikemukakan perumusan masalah yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana prosedur pelaksanaan pemberian Kredit Umum Pedesaan (KUPEDES) Untuk Non GOLBERTAP pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Kepanjen 1 Cabang Malang Martadinata? 2. Bagaimana penerapan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Kepanjen 1 Cabang Malang Martadinata? C. Batasan Masalah Agar hasil lebih spesifik dan tidak menyimpang maka perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah pada penulisan ini lebih menitik beratkan pada prosedur pelaksanaan pemberian KUPEDES mulai dari permohonan pinjaman sampai pencairan, serta penerapan prinsip kehatihatian dalam pemberian Kredit Umum Pedesaan berdasarkan prinsip 5C, 4P dan berdasarkan tingkat risiko yang paling berpengaruh terhadap pemberian Kupedes, khususnya Untuk Non GOLBERTAP pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Kepanjen 1 Cabang Malang Martadinata. 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Adapun tujuan dan kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: D.1 Tujuan a. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan pemberian Kredit Umum Pedesaan ( KUPEDES) Untuk Non GOLBERTAP pada PT.Bank Rakyat Indonesia Unit Kepanjen 1. b. Untuk mengetahui penerapan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Kepanjen 1. D.2 Kegunaan a. Bagi Bank 1. Sebagai bahan pertimbangan oleh pihak PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Kepanjen 1 dalam menerapkan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pemberian kredit kepada masyarakat. 2. Dapat memberikan suatu pertimbangan yang lebih baik dalam pengambilan keputusan penmberian kredit kepada masyarakat. b. Bagi Penulis Penulis berharap selain mengetahui real condition dilapangan tentang prosedur dan bagaimana menganalisa kelayakan pemberian kredit penulis juga bisa memberikan sedikit sumbangan pemikiran yang sekiranya dapat bermanfaat serta dapat dijadikan acuan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Kepanjen 1 dalam menganalisa 6

kelayakan pemberian Kredit Umum Pedesaan khususnya untuk Non GOLBERTAP. 7