Tz 1 = (28,4 0,59 x h ) o C

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Peta Administrasi Kabupaten Cianjur

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PERTANIAN UTAMA DI KABUPATEN CIANJUR BERDASARKAN PROFIL KETINGGIAN TEMPAT (TINJAUAN PADA EMPAT KETINGGIAN TEMPAT)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. Wonogiri (Jawa Tengah) : Kabupaten Trenggalek (Jawa Timur)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

ANGKA TETAP TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

ANGKA RAMALAN 2 TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2013)

Lombok Timur Dalam Data

ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

ANGKA TETAP TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 2015 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2014)

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

PRODUKSI PADI JAGUNG DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap Tahun 2012 dan Angka Ramalan I Tahun 2013)

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun 2012)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014)

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

LAMPIRAN. Mulai. Penentuan Lokasi Penelitian. Pengumpulan. Data. Analisis Data. Pengkajian keandalan jaringan irigasi

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

The stress interaction index SX = (1-CDX/100) (1-CWX/100) (1- HDX/100) (1-HWX/100) dimana ;

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Klasifikasi Iklim. Klimatologi. Meteorology for better life

BMKG PRESS RELEASE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ARAM II 2015)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2015)

BAB V HASIL PENELITIAN

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Cianjur memiliki luas wilayah sebesar km 2 dengan

IV. POTENSI SUMBER ENERGI TERBARUKAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

BAB III METODOLOGI. dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Daerah Kabupaten Lampung Selatan mempunyai daerah daratan seluas

Bulan Basah (BB) : Bulan dengan curah hujan lebih dari 100 mm (jumlah curah hujan bulanan melebihi angka evaporasi).

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

CH BULANAN. Gambar 3. Curah hujan bulanan selama percobaan lapang

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA RAMALAN II 2015)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

KAT (mm) KL (mm) ETA (mm) Jan APWL. Jan Jan

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Nganjuk yang terletak pada propinsi Jawa Timur merupakan

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I. PENDAHULUAN. Tahun. Pusat Statistik 2011.htpp:// [Diakses Tanggal 9 Juli 2011]

PRODUKSI TANAMAN PANGAN PROVINSI BENGKULU (ANGKA RAMALAN I 2015)

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Desa Sui Itik dan Desa Pal IX

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI DAN UBI KAYU 2015

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. FUNDAMENTAL OF PLANTS CULTIVATION

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar

Lampiran 1. Peta wilayah Kelurahan Situgede, Kec. Bogor Barat, Kota Bogor LOKASI PENGAMATAN

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun 2014)

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Tabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU, DAN UBI JALAR (ANGKA RAMALAN II 2013)

Transkripsi:

Kriteria yang digunakan dalam penentuan bulan kering, bulan lembab dan bulan basah adalah sebagai berikut: Bulan kering (BK): Bulan dengan C <. Bulan Lembab (BL : Bulan dengan antara -2. Bulan Basah (BB) : Bulan dengan > 2 III.BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur pada bulan Mei 25 sampai November 26. Pengumpulan data dilakukan di Dinas Pertanian dan survey dilakukan di lokasi studi sebagai pembanding. 3.2. Alat dan Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data produksi dan produktivitas tanaman pertanian utama tiap kecamatan tahun 1999-25 (Sumber: Dinas Pertanian) 2. Data ketinggian seluruh kecamatan di kabupaten Cianjur (Sumber : BPS Cianjur, 23) 3. Data curah hujan bulanan tahun 2-24 untuk Kecamatan Sindangbarang, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Sukaresmi dan Kecamatan Pacet (Sumber: BPP, Kecamatan) 4. Data potensi kecamatan Alat yang digunakan: 1. Altimeter 2. Seperangkat komputer 3.3. Metode Penelitian. Penelitian ini secara umum terdiri dari empat tahapan. Tahap pertama adalah pengumpulan data sekunder yang diperlukan diantaranya data produksi (ton) dan produktivitas (ton/ha/tahun) tanaman pertanian, data potensi kecamatan, data curah hujan, dan data ketinggian tempat () tiap kecamatan dicatat dari monografi BPS dan dilakukan pengukuran langsung dengan menggunakan altimeter. Tahapan kedua adalah melakukan analisis ketinggian tempat berdasarkan potensi lahan pertanian. Tahap ketiga adalah melakukan observasi lapang (survey) untuk mengetahui kondisi dilapangan yang digunakan sebagai pembanding dan pelengkap data. Tahap keempat adalah analisis data diantaranya analisis kondisi iklim lokasi studi dan pengaruh ketinggian tempat terhadap produktivitas tanaman pertanian utama. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Perubahan Suhu Udara Terhadap Ketinggian Tempat di Kabupaten Cianjur. Berdasarkan hasil penelitian Sakaida Kiyotaka, Heny Suharsono dan Arifin Hadi Susilo pada tahun 1999 21 Lapse Rate di kabupaten Cianjur pada musim kering (Mei- September) sebesar,59 o C/m dan pada musim hujan (Oktober-Februari) sebesar,47 o C/m. Jadi rata-rata lapse rate untuk Cianjur sebesar,53 o C/m. Suhu rata-rata tahunan di kabupaten Cianjur 21 o C, sedangkan suhu rata-rata musim kering dan musim hujan sama sebesar 21 o C pada ketinggian 125 mdpl (lampiran 24). Persamaan Brak (1929) Tz 1 = (26,3,61 x h ) o C Jika Tz 1 = 21 C (Suhu rata-rata tahunan) Lapse rate =,53 o C/m h = 125 = 12,5 h Maka suhu rata-rata pantai di kabupaten Cianjur adalah (T t ) 21 = (T t,53 x 12,5) o C 21 = (T t 6,625) o C T t = 21 + 6,625 o C T t = 27,625 o C Jadi berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa suhu rata-rata pantai di kabupaten Cianjur sebesar 27,6 o C, sehingga dapat dibuat persamaan sebagai berikut (hanya berlaku di kabupaten Cianjur) : Tz 1 = (27,6,53 x h ) o C Jika Tz 2 = 21 C (Suhu rata-rata musim kering) Lapse rate =,59 o C/m h = 125 = 12,5 h Maka suhu rata-rata pantai di kabupaten Cianjur adalah (T k ) 21 = (T k,59 x 12,5) o C 21 = (T k 7,375) o C T k = 21 + 7,375 o C T k = 28,375 o C Jadi berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa suhu rata-rata pantai di kabupaten Cianjur sebesar 28,4 o C, sehingga dapat dibuat persamaan sebagai berikut (hanya berlaku di kabupaten Cianjur) : Tz 1 = (28,4,59 x h ) o C 3

Jika Tz 3 = 21 C (Suhu rata-rata musim hujan) Lapse rate =,47 o C/m h = 125 = 12,5 h Maka suhu rata-rata pantai di kabupaten Cianjur adalah (T h ) 21 = (T h,47 x 12,5) o C 21 = (T h 5,875) o C T h = 21 + 5,875 o C T h = 26,875 o C Jadi berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa suhu rata-rata pantai di kabupaten Cianjur sebesar 26,9 o C, sehingga dapat dibuat persamaan sebagai berikut (hanya berlaku di kabupaten Cianjur) : Tz 1 = (26,9,47 x h ) o C 4.2.Analisis Pembagian Ketinggian Tempat Berdasarkan Potensi Lahan Pertanian. Menurut Potensi Kecamatan Pacet (24), ketinggian tempat maksimum yang dapat ditanami tanaman pertanian utama di Kabupaten Cianjur adalah 15. Oleh karena itu, ketinggian yang ditanami tanaman pertanian berkisar antara -15. Dari hasil yang diperoleh ternyata, data sekunder dan data primer ketinggian tempat tiap kecamatan di kabupaaten Cianjur tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan data ketinggian tempat tersebut, kecamatan-kecamatan di Cianjur dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu: Tabel 1. Kelas Empat Ketinggian Tempat No Kelas Ketinggian ( ) 1 3 2 31 3 61 9 4 > 9 Kecamatan Agrabinta Sindangbarang Cidaun Karangtengah Cianjur Pagelaran Sukaresmi, Sukanagara Campaka Campaka Mulya Pacet Luas (ha) 29.477 16.795 32.73 3.925 2.344 23.55 11.331 16.484 13.93 5.611 11.24 Pengelompokan ketinggian selang 3 m dpl dengan lapse rate,53 o C/ m akan menyebabkan perbedaan suhu udara 1,6 o C. Hal ini telah mulai memberikan pengaruh terhadap proses metabolisme dan membawa dampak pada perbedaan produksi. 4.3. Keadaan Khusus di Empat Lokasi Contoh Ketinggian 4.3.1. Kecamatan Sindangbarang ( 28 ) Kecamatan Sindangbarang terletak di daerah pantai selatan dengan jarak 11 km dari ibukota kabupaten Cianjur. Batas wilayahnya sebagai berikut : Sebelah Utara Kecamatan Cibinong Sebelah Timur Kecamatan Cidaun Sebelah Selatan Samudera Indonesia Sebelah Barat Kecamatan Agrabinta Luas wilayah sindangbarang 16.795 ha mencakup 9 desa, yang terdiri dari 932 ha sawah dan lahan darat 15.863 ha. Jenis tanah di Sindangbarang sebagian besar asosiasi regosol, dengan tingkat keasaman tanah ph 4,5-6,5. ketinggian tempat -275 mdpl serta topografi 5% datar, 26% bergelombang dan 24% berbukit. Jumlah penduduk Sindangbarang terdapat 48.168 orang, terdiri dari 24.27 orang laki-laki dan 23.898 orang perempuan. Dari jumlah penduduk Sindangbarang terdapat 11.111 KK (Kepala Keluarga) tani dan 1.621 KK non tani. Beberapa pola tanam di Sindangbarang: a) Padi-Padi-Bera b) Padi- Palawija-Bera c) Palawija- Palawija-Bera Tabel 2. Penggunaan Lahan Sindangbarang pengairan teknis - pengairan ½ teknis - pengairan pedesaan 88 sawah tadah hujan 844 pekarangan 886 tegal/kebun 9.78 perkebunan rakyat 2.797 hutan rakyat 2.463 kolam 9 Sumber: BPP Sindangbarang, 25 5 4 3 2 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES Gambar 1. Grafik Curah Hujan Rata-rata Bulanan Kecamatan Sindangbarang Tahun 2-24 Kecamatan Sindangbarang termasuk dalam kategori pola hujan jenis monsun. Perbedaan jumlah curah hujan bulanan di Sindangbarang sangat signifikan antara bulan yang satu dengan bulan yang lain. Rata-rata jumlah curah hujan tertinggi terdapat pada bulan Desember dan yang terendah pada bulan Agustus. Berdasarkan Schmidth- Ferguson curah hujan rata-rata dari tahun 2 24 di Sindangbarang terdapat 6 Bulan Basah (BB) dan 3 Bulan Kering (BK). 4

Sedangkan menurut Oldeman terdapat 4 Bulan Basah dan 4 Bulan Kering (gambar 1). 4.3.2. Kecamatan Pagelaran (3-165 ) Kecamatan Pagelaran terletak di wilayah bagian tengah kabupaten Cianjur. Jarak dari ibukota kabupaten Cianjur 6 km. batas wilayah Pagelaran sebagai berikut : Sebelah Utara Kecamatan Sukanagara Sebelah Timur Kabupaten Bandung Sebelah Selatan Kecamatan Tanggeung Sebelah Barat Kecamatan Kadupandak Jumlah penduduk kecamatan Pagelaran sebanyak 83.18 orang dengan jumlah lakilaki 42.897 orang dan perempuan 4.211 orang. Luas wilayahnya 23.55 ha yang terdiri dari luas sawah 5651 ha dan luas lahan darat 17.899 ha. Topografi daerah Pagelaran 15% datar, 45% miring, dan 4% bergelombang. Jenis tanah Pagelaran 65% merupakan podsolik merah kuning, 2% grumosol dan 15% latosol. Tingkat penerapan pola tanam satu tahun : a) padi-padi-padi b) padi-padi-palawija c ) padi-palawija-palawija Tabel 3. Penggunaan Lahan Pagelaran pengairan teknis 1.95 pengairan ½ teknis 1.612 pengairan pedesaan 1.251 sawah tadah hujan 1.693 pekarangan 698 tegal/kebun 3.22 perkebunan rakyat 5.91 hutan rakyat 1.914 kolam 999 lainnya 5356 Sumber: BPP Pagelaran, 25 5 4 3 2 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES Gambar 2. Grafik Curah Hujan Rata-rata Bulanan Kecamatan Pagelaran Tahun 2-24 Kecamatan Pagelaran sepertinya termasuk dalam kategori pola hujan jenis lokal. Perbedaan jumlah curah hujan bulanan di Pagelaran tidak terlalu signifikan antara bulan yang satu dengan bulan yang lain. Ratarata jumlah curah hujan tertinggi terdapat pada bulan November dan terendah pada bulan Juli. Berdasarkan Schmidth-Ferguson curah hujan rata-rata dari tahun 2 24 di Pagelaran terdapat 1 BB dan 1 BK. Sedangkan menurut Oldeman terdapat 8 Bulan Basah dan 1 Bulan Kering (gambar 2). 4.3.3. Kecamatan Sukaresmi (56-92 ) Kecamatan Sukaresmi terletak di wilayah bagian utara kabupaten Cianjur. Wilayah ini meliputi 11 desa dan 6 kedusunan dengan batas wilayahnya sebagai berikut : Sebelah Utara Kabupaten Bogor Sebelah Timur Kec. Cikalong Kulon Sebelah Selatan Kecamatan Mande Sebelah Barat Kecamatan Pacet Kecamatan Sukaresmi merupakan dataran tinggi dengan ketinggian antara 56-92, topografi dataran sebagian berbukit dengan luas daerah keseluruhan 13.331 ha yang terdiri dari lahan sawah 261 ha dan lahan darat 1.73 ha (sawah 2% dan darat 8%). Jenis tanah alluvial assosiasi latosol (5% : 95%). Jumlah penduduk di kecamatan Sukaresmi pada bulan Desember 24 tercatat 75.457 orang yang terdiri dari laki-laki 38.34 orang dan perempuan 37.153, dengan jumlah KK seluruhnya 17.915 KK. Dari jumlah tersebut terdiri dari 12.58 KK tani dan 5.335 KK non tani. Tingkat penerapan pola tanam satu tahun : a) Padi-padi-palawija b) Padi-palawija/sayuran c) Palawija-sayuran Tabel 4. Penggunaan Lahan Sukaresmi pengairan teknis 263 pengairan ½ teknis - pengairan pedesaan 2.177 sawah tadah hujan 161 pekarangan 268 tegal/kebun 4.636 perkebunan rakyat 91 Kolam 58 Lainnya 3.792 Sumber BPP Sukaresmi, 25 5 4 3 2 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES Gambar 3. Grafik Curah Hujan Rata-rata Bulanan Kecamatan Sukaresmi Tahun 2-24 5

Kecamatan Sukaresmi termasuk dalam kategori pola hujan jenis monsun. Perbedaan jumlah curah hujan bulanan di Sukaresmi cukup signifikan antara bulan yang satu dengan bulan yang lain. Rata-rata jumlah curah hujan tertinggi terdapat pada bulan Januari dan terendah pada bulan Agustus. Berdasarkan Schmidth - Ferguson curah hujan rata-rata dari tahun 2 24 di Pagelaran terdapat 9 BB dan 2 BK. Sedangkan menurut Oldeman terdapat 8 Bulan Basah dan 2 Bulan Kering (gambar ). 4.3.4. Kecamatan Pacet (92-2962 ) Kecamatan Pacet terletak di wilayah bagian utara kabupaten Cianjur. Jarak dari ibukota kabupaten Cianjur 2 km. batas wilayah Pacet sebagai berikut : Sebelah Utara Kabupaten Bogor Sebelah Timur Kecamatan Sukaresmi Sebelah Selatan Kecamatan Cugenang Sebelah Barat Kabupaten Sukabumi Jumlah penduduk kecamatan Pacet sebanyak 182.278 orang dengan jumlah lakilaki 93.527 orang dan perempuan 88.751 orang. Luas wilayahnya 11.24 ha yang terdiri dari luas sawah 76 ha dan luas lahan darat 1.444 ha. Topografi daerah Pacet 15% datar, tahun 2 24 di Pagelaran terdapat 1 BB dan 1 BK. Sedangkan menurut Oldeman terdapat 8 Bulan Basah dan 1 Bulan Kering (gambar 4). Tabel 5. Penggunaan Lahan Pacet pengairan teknis 28 pengairan ½ teknis 39 pengairan pedesaan 9 sawah tadah hujan - pekarangan 855 tegal/kebun 3.59 perkebunan rakyat 1.512 hutan rakyat 1.169 kolam 13 lainnya 3.746 Sumber: BPP Pacet, 25 5 4 3 2 JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOP DEC Gambar 4. Grafik Curah Hujan Rata-rata Bulanan Kecamatan Pacet Tahun 2-24 5% miring, dan 35% bergelombang. Wilayah ini memiliki ketinggian tempat diatas 88 mdpl. Jenis tanah Pacet alluvial dan latosol. Tingkat penerapan pola tanam satu tahun : a) padi-padi-palawija b) palawija-sayuran c) sayuran-sayuran Kecamatan Pacet termasuk dalam kategori pola hujan jenis monsun. Perbedaan jumlah curah hujan bulanan di Pacet cukup signifikan antara bulan yang satu dengan bulan yang lain. Rata-rata jumlah curah hujan tertinggi terdapat pada bulan April dan terendah pada bulan Agustus. Berdasarkan Schmidth-Ferguson curah hujan rata-rata dari 4.4. Hubungan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pertanian Utama dengan Ketinggian Tempat 4.4.1. Padi Jika dilihat berdasarkan ketinggian tempat produksi rata-rata padi terbesar di Cianjur terdapat di kecamatan Pagelaran sebesar 43.16 ton (1999-23) dan meningkat menjadi 53.274 ton (24-25). Peningkatan produksi tersebut diiringi dengan bertambahnya luas tanam, luas panen dan peningkatan penerapan teknologi pertanian di kecamatan Pagelaran dari 63% menjadi 72% (Tabel 6). Berbeda dengan kecamatan lain, Pagelaran merupakan daerah yang memiliki 6

lahan sawah paling luas jika dibandingkan dengan kecamatan lain. Dengan demikian, Pagelaran merupakan salah satu sentra produksi di Kabupaten Cianjur. Produksi ratarata padi kecamatan Sindangbarang sebesar 7.573 ton (1999-23) dan 8.898 ton (24-25), kecamatan sukaresmi sebesar 13.218 ton (1999-23) dan 22.96 ton (24-25), dan kecamatan Pacet sebesar 3.486 ton (1999-23) dan 2.854 ton (24-25). Produktivitas tanaman padi di kabupaten Cianjur mengalami peningkatan dengan bertambahnya ketinggian tempat sampai pada ketinggian maksimum yaitu dengan ketinggian antara 56 92 di kecamatan Sukaresmi (gambar 5). Produksi turun kembali dengan bertambahnya ketinggian tempat. Dengan demikian, bertambahnya ketinggian tiap 3 m atau penurunan suhu rata-rata tahunan sebesar 1,6 o C memberikan perbedaan produktivitas rata-rata padi di tiap tingkat ketinggian tempat sebesar,12 ton/ha/tahun. 5.6 5.4 5.2 5. 4.8 4.6 4.4-3 31-61 - 9 > 91 Gambar 5. Grafik Rata- rata Produktivitas Padi pada empat ketinggian Tempat Nasional rat 4-5 Untuk tanaman padi di Cianjur dengan bertambahnya ketinggian sampai ke ketinggian maksimum tidak menyebabkan produktivitasnya menjadi maksimum. Hasil Padi optimum terdapat pada ketinggian ratarata 75 mdpl, yaitu di kecamatan Sukaresmi. Jika dilihat dari gambar diatas secara keseluruhan produktivitas tanaman padi di tiap ketinggian tempat Cianjur berada diatas rata-rata produktivitas nasional 4,57 ton/ha/tahun. Tanaman padi di Kabupaten Cianjur merupakan tanaman pertanian utama. 4.4.2. Jagung Produktivitas tanaman jagung di Cianjur tidak terjadi perbedaan yang cukup signifikan dengan berubahnya ketinggian tempat pada daerah dataran rendah, sedangkan pada dataran tinggi terjadi perubahan signifikan (gambar 6). Berdasarkan hasil survei di lapangan di temukan perbedaan pemanfaatan hasil produksi jagung. Pada daerah dataran rendah merupakan jagung jenis hibrida yang digunakan untuk pembuatan makanan ternak dan jagung dalam bentuk pipilan. Di daerah dataran tinggi jagung manis biasanya dikonsumsi manusia dalam bentuk tongkol. Jika dilihat dari tahun 1999-23 dan 24-25 terjadi peningkatan produktivitas yang disebabkan peningkatan penerapan teknologi, akan tetapi perubahan tersebut tidak mengubah bentuk kurva produktivis pada tahun 1999-23 dan 24-25. Meskipun terjadi perbedaan jenis dan bentuk pengukuran, ketinggian tempat cukup memberikan pengaruh terhadap produktivitas tanaman jagung di Cianjur. 4.1 3.8 3.5 3.2 2.9 2.6 2.3 2. - 3 31-61 - 9 > 91 Nasional Rat 4-5 Gambar 6. Grafik Rata- rata Produktivitas Jagung Pada empat ketinggian Tempat Dengan demikian, penurunan suhu ratarata tahunan sebesar 1,6 o C atau perubahan ketinggian tempat 3 m cukup memberikan pengaruh di dataran tinggi dan dataran rendah terhadap produktivitas rata-rata tanaman jagung di Cianjur. Tanaman jagung di Cianjur biasanya merupakan bagian dari rotasi tanaman padi di dataran rendah dan sayuran di dataran tinggi. Tanaman jagung di Cianjur tidak dijadikan sebagai tanaman pertanain utama. 4.4.3. Kedelai 1.4 1.3 1.2 1.1 1..9-3 31-61 - 9 > 91 Nasional Rat 4-5 Gambar 7. Grafik Rata- rata Produktivitas Kedelai Pada empat Ketinggian Tempat Produktivitas kedelai di Cianjur berkurang dengan bertambahnya ketinggian tempat. Dengan demikian, bertambahnya ketinggian tiap 3 m atau penurunan suhu rata-rata tahunan sebesar 1,6 o C memberikan penurunan produktivitas rata-rata kedelai di tiap tingkat ketinggian tempat sebesar,4 ton/ha/tahun tahun 1999-23. Pada tahun 24-25 terjadi peningkatan produktivitas tanaman kedelai di setiap ketinggian atau 7

kecamatan. Hal tersebut karena adanya peningkatan penerapan teknologi pertanian secara menyeluruh di tiap kecamatan. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahun 24-25 di kabupaten Cianjur bertambahnya ketinggian tempat sebesar 3 m atau penurunan suhu rata-rata tahunan sebesar 1,6 o C menyebabkan penurunan tingkat produktivitas tanaman kedelai. Hal yang sama terjadi pada tahun sebelumnya. Oleh karena itu, ketinggian tempat memberikan pengaruh terhadap perubahan produktivitas tanaman kedelai di Cianjur. Produktivitas tanaman kedelai tertinggi terdapat di daerah dataran rendah tepatnya berada di kecamatan Sindangbarang sebesar 1,32 ton/ha/tahun. Dan hanya di kecamatan Sindangbarang dan Sukanagara produktivitasnya diatas produktivitas nasional. Secara keseluruhan produktivitas tanaman kedelai di Cianjur masih dibawah rata-rata produktivitas nasional sebesar 1,3 ton/ha/tahun. Hal tersebut menyebabkan perlunya usaha yang lebih dalam meningkatkan penerapan teknologi pertanian untuk tanaman kedelai agar dapat dijadikan sebagai tanaman pertanian utama. 4.4.4. Kacang Tanah 1.28 1.25 1.22 1.19 1.16 1.13 1.1-3 31-61 - 9 > 9 Kabupaten Rat 4-5 Gambar 8. Grafik Rata- rata Produktivitas Kacang Tanah Pada empat Ketinggian Tempat Produktivitas kacang tanah berkurang dengan bertambahnya ketinggian tempat. Bertambahnya ketinggian tiap 3 m atau penurunan suhu rata-rata tahunan sebesar 1,6 o C memberikan penurunan produktivitas rata-rata kacang tanah di tiap tingkat ketinggian tempat sebesar,6 ton/ha/tahun (gambar 8). Peningkatan penerapan teknologi pertanian untuk kacang tanah tidak mengalami peningkatan produktivitas yang signifikan. Pada ketinggian diatas 9 kacang tanah tidak dilakukan penanaman. Pada daerah tersebut para petani dan ppl sudah mengetahui terlebih dahulu bahwa kacang tanah tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada dataran tinggi. Jika dilihat dari produktivitasnya hanya di kecamatan Sindangbarang produktivitas kacang tanah diatas rata-rata kabupaten Cianjur. Oleh karena itu, kecamatan Sindangbarang dijadikan sentra penanaman kacang tanah di kabupaten Cianjur. V. KESIMPULAN Berdasarkan analisis iklim baik menurut Schmidth-Ferguson maupun Oldeman, Kabupaten Cianjur merupakan kabupaten yang sangat berpotensi untuk ditanami tanaman pertanian utama. Hal ini dapat dilihat dari segi ketersediaan airnya, dimana Kabupaten Cianjur memiliki jumlah bulan kering yang relatif sedikit. Kabupaten Cianjur memiliki topografi yang sangat beragam. Ketinggian tempat maksimum yang dapat ditanami tanaman pertanian utama di Kabupaten Cianjur berkisar antara 15. Analisis pengaruh produktivitas tanaman pertanian utama terhadap ketinggian di Kabupaten Cianjur dapat diwakili oleh empat kecamatan diantaranya: Sindangbarang, Pagelaran, Sukaresmi dan Pacet. Secara umum, produktivitas tanaman padi meningkat sering dengan bertambahnya ketinggian. Produktivitas padi Optimum terdapat pada ketinggian 9, sedangkan untuk jagung, kedelai dan kacang tanah produktivitas akan mengalami penurunan dengan semakin meningkatnya ketinggian tempat. Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman padi, jagung, kedelai dan kacang tanah dilakukan dengan cara peningkatan penerapan teknologi pertanian. Dari tahun 1999-23 dan 24-25 terjadi peningkatan penerapan teknologi pertanian rata-rata sebesar 8 % di tiap kecamatan. Pada berbagai ketinggian tempat produktivitas tanaman padi selalu berada diatas produktivitas nasional, sedangkan untuk kedelai, jagung dan kacang tanah tidak demikian. Pada ketinggian tertentu produktivitasnya masih dibawah produktivitas nasional. Hal tersebut menjadikan tanaman padi sebagai tanaman pertanian utama untuk Kabupaten Cianjur, sedangkan untuk kedelai, kacang tanah dan jagung hanya sebagai tanaman rotasi bagi tanaman padi. Berdasarkan analisis pengaruh ketinggian tempat terhadap produktivitas ternyata bertambahnya ketinggiaan tiap 3 m atau penurunan suhu rata-rata tahunan sebesar 1.6 o C akan berpengaruh terhadap produktivitas 8