Oleh : Sudarti, S.Pd. Guru SMA N I Cepiring ABSTRAKSI

dokumen-dokumen yang mirip
Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN. Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN GAMBAR KARTUN PADA SISWA KELAS VII MTS MAARIF REMBANG KABUPATEN PASURUAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MEDIA AUDIO DIDUKUNG MEDIA BAGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA SISWA KELAS V SDN CAMPUREJO 2 KOTA KEDIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO AJARAN 2013/2014

SKRIPSI OLEH: NI KADEK NOVIA SANTI NIM:

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG.

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

Oleh: Rudi Wibowo Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter

Oleh: Istiana Ita Saputri NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAP) SMA NEGERI 3 PONTIANAK

Pengaruh Media Komik terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII MTs. Abdullah Mojo Kediri Tahun Pelajaran

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2103

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) indikator

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR CERITA PENDEK MELALUI METODE JIGSAW

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUN. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terpadu dan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA LAGU DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 GOMBONG TAHUN PELAJARAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI CERITA YANG PERNAH DIBACA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 01 TUREN DENGAN MEDIA KOMIK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah Kemampuan Menulis Cerpen Siswa

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE COPY THE MASTER SISWA KELAS XII SMA TAMANSISWA CABANG BINJAI

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X-2 SMA PGRI 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010.

Oleh: Dani Kristanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mali:

Transkripsi:

Pemanfaatan Media Komik Dan Metode Latihan Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas X-1 SMA N I Cepiring Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Oleh : Sudarti, S.Pd. Guru SMA N I Cepiring ABSTRAKSI Materi pembelajaran menulis cerpen dirasakan kurang menarik bagi siswa, hal tersebut terlihat dari kurangnya motivasi dan keingintahuan mereka untuk memahami masalah yang berkaitan dengan menulis, sehingga mayoritas siswa mengalami kesulitan dalam menulis cerpen terbukti dari analisis nilai ulangan harian (UH) pada bulan Febuari 2016 menunjukkan hasil yang kurang optimal yaitu banyak siswa yang belum tuntas belajarnya, hal ini dapat dilihat dari nilai rata rata yang diperoleh siswa kelas X-1 hanya 64 dan nilai terendah = 56, nilai tertingi = 92 serta yang tuntas sebanyak 8 siswa dari sejumlah 36 siswa ( dengan KKM = 76). Salah satu solusi guna mengatasi masalah pembelajaran menulis cerpen melalui pemanfaatan media komik dan metode latihan terbimbing, mengingat pemanfaatan media komik dan metode latihan terbimbing dapat membimbing minat baca yang menarik pada siswa sehingga siswa tertarik untuk menulis, menuangkan ide-idenya dan menciptakan kondisi siswa aktif, proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna yang pada akhirnya dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Pemanfaatan media komik dan metode latihan terbimbing untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas, berdasarkan hasil tes awal penelitian tindakan ini didesain menjadi dua siklus dengan tiap tiap siklus masing masing 2 pertemuan 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) yang meliputi kegiatan : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan tindakan yang dilakukan selama 2 siklus dapat disimpulkan bahwa : Pemanfaatan media komik dan metode latihan terbimbing dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa kelas X-1 SMA N 1 Cepiring Kabupaten Kendal semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal ratarata 64,05 keterampilan menulis cerpen menjadi 82,27 ke kondisi akhir. Kata Kunci : Media Komik, Metode Latihan Terbimbing, Peningkatan, Menulis Cerpen

Latar Belakang Masalah. Fakta yang terjadi di SMA Negeri 1 Cepiring Kabupaten Kendal, khususnya kelas X-1 proses pembelajarannya belum optimal, sehingga hal tersebut berdampak pada rendahnya keterampilan menulis cerpen. Pada umumnya siswa kurang bersemangat untuk menulis khususnya menulis cerpen, terbukti sedikit siswa yang berani bertanya maupun menjawab pertanyaan pada saat pembelajaran di kelas berlangsung, sebagian besar siswa kurang bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran. materi pembelajaran menulis cerpen dirasakan kurang menarik bagi siswa hal tersebut terlihat dari kurangnya motivasi dan keingintahuan untuk memulai menulis khususnya menulis cerpen, sehingga mayoritas siswa mengalami kesulitan belajar, terbukti dari hasil analisis nilai ulangan harian (UH) menunjukkan hasil belajar rendah yaitu masih banyak siswa yang belum tuntas belajarnya, hal ini terlihat dari nilai rata-ratanya hanya 64,05 nilai terendah = 56, dan nilai tertinggi = 92 yang tuntas belajar hanya 8 siswa dari 36 siswa (dengan KKM = 76). Munculnya masalah tersebut dimungkinkan karena media dan metode pembelajaran yang digunakan guru tidak interaktif. Pada umumnya siswa kurang diberi kebebasan berpikir kritis, berkreasi, dan berinovasi. Proses pembelajarannya terasa monoton kurang bervariasi, akhirnya proses belajar yang berlangsung tidak bermakna bagi siswa. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya ketrampilan siswa dalam menulis cerpen disebabkan beberapa faktor diantaranya yaitu = siswa mengalami kesulitan dalam menemukan ide untuk memulai sebuah tulisan dan mengembangkan ide.sebagian besar siswa merasa bingung jika mendapat tugas menulis cerpen. Penggunaan media dan metode sangat perlu dihadirkan untuk meningkatkan ketrampilan menulis siswa.media dan metode diperlukan dalam pembelajaran menulis cerpen sebab antara keduanya saling menduku. Salah satu media yang digunakan adalah media komik, selain itu metode yang digunakan dalam meningkatkan menulis cerpen adalah metode latihan terbimbing. Media belajar diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara terjadinya pembelajaran, fungsi utama media belajar adalah mengurangi keabstrakan suatu konsep. Hal tersebut selaras dengan pendapat Rohani (2007:9) bahwa media belajar mempunyai kegunaan: (1) memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang, waku, tenaga dan daya indera, (3) menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, (4) memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan

visual, auditori dan kinestetiknya. Alasan utama peneliti menggunakan media komik dan metode latihan terbimbing, komik memiliki beberapa kelebihan diantaranya : (1) Komik menambah pembendaharaan kata-kata pembacanya, (2) Mempermudah anak didik menangkap hal-hal atau rumusan yang abstrak, (3) Dapat mengembangkan minat baca anak dan salah satu kemampuannya dalam menciptakan minat peserta didik, (4) Peranan pokok dari buku komik dalam instruksional adalah kemampuannya dalam menciptakan minat peserta didik (5) Membimbing minat baca yang menarik pada peserta didik, (6) Seluruh jalan cerita komik pada menuju satu hal yakni kebaikan atau studi yang lain bidang studi Sedangkan kelebihan metode latihan terbimbing dalam pembelajaran yaitu akan menciptkan kondisi siswa aktif, selain itu juga menanamkan kebiasaan yang positif, menambah kecepatan, ketepatan dan kesempurnaan dalam melalukan sesuatu serta dapat dipakai sebagai suatu cara untuk mengulangi bahan yang telah dikaji. Rumusan Masalah. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Apakah pemanfaatan media komik dan metode latihan terbimbing dapat meningkatkan ketrampilan menulis cerpen siswa kelas X-1 SMA N 1 Cepiring Kabupaten Kendal pada semester 2 tahun pelajaran 2015/2016?. Kerangka Teori : Pengertian Menulis Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat dibutuhkan pada masa sekarang. Keterampilan menulis tidak mudah dimiliki dan memerlukan waktu yang lama untuk memperolehnya. Dengan menulis seseorang dapat mengekspresikan ide-ide atau gagasannya melalui bahasa tulis. Ciri-ciri Tulisan Yang Baik Adapun ciri-ciri tulisan yang baik menurut Mc.Mahan dan Day dalam Tarigan (2002: 7) adalah: 1) jujur: jangan coba memalsukan gagasan/ide 2) jelas: jangan membingungkan para pembaca 3) singkat: jangan memboroskan waktu para pembaca 4) usahakan keanekaragaman: panjang kalimat yang beraneka Tujuan menulis menurut Hugo Hartig(dalam Tarigan 2008: 24-25) adalah: 1) Assigment purpose (tujuan penugasan) 2) Alturistik purpose (tujuan altruistik) 3) Persuasive purpose (tujuan persuasif) 4) Informational purpose ( tujuan informasional, tujuan penerangan) 5) Self expresive purpose (tujuan pernyataan diri) 6) Creative purpose (tujuan pernyataan diri)

7) Problem solving purpose (tujuan pemecahan masalah) Konseptualitas cerpen sangatlah penting dalam penelitian ini. Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja Menurut Sumardjo (2007: 84), cerpen adalah seni keterampilan menyajikan cerita. Oleh karena itu, seseorang penulis harus memiliki ketangkasan menulis dan menyusun cerita yang menarik. Unsur-unsur dalam cerpen terdiri atas : tema, alur atau plot, penokohan, latar (setting), sudut pandang (poin of view) gaya bahasa bahasa dan amanat. Pembelajaran Menulis Cerpen Menulis cerpen pada hakikatnya merujuk pada kegiatan mengarang dan mengarang termasuk tulisan kreatif yang penulisannya dipengaruhi oleh hasil rekaan atau imajinasi pengarang. Menulis cerpen memiliki daya imajinasi yang tinggi, semakin tinggi imajinasi yang dimiliki oleh pengarang semakin bagus cerita yang dihasilkan. Pengembangan keterampilan menulis cerpen melalui beberapa tahap, yaitu mengembangkan unsur-unsur cerpen untuk dituangkan dalam bentuk tulisan. Tahapan menulis cerpen, yaitu dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1) Tahap menemukan dan menuangkan ide tulisan. 2) Mengembangkan alur cerita. 3) Mengembangkan tokoh cerita. 4) Mengembangkan latar cerita 5) Diksi dan bahasa dalam fiksi Menulis Cerpen Menggunakan Media Komik dan Metode Latihan Terbimbing Keterampilan menulis cerpen dengan baik tidak dapat dimiliki oleh seseorang dengan begitu saja. Namun, perlu adanya latihan terbimbing dari seorang guru yang berkompeten dalam bidang sastra dengan terus menerus dan teratur. Guru tidak bisa lepas tangan begitu saja setelah memberikan tugas kepada siswa untuk membuat sebuah cerpen dengan demikian, pembelajaran menulis cerpen melalui metode latihan terbimbing adalah kegiatan belajar mengajar yang menerapkan proses bimbingan dan latihan dalam menulis cerpen. Peranan guru dalam pembelajaran ini menjadi sangat penting dan esensial guna melaksanakan pembelajaran dengan metode latihan terbimbing agar siswa dapat menulis cerpen dengan baik. Metode Penelitian : Setting Penelitian Sesuai dengan tugas mengajar dan tanggung jawab peneliti miliki, maka penelitian ini dilaksanakan di kelas X-1 SMA N 1 Cepiring

Kabupaten Kendal berlamat di Jalan Sri Agung No. 57 Cepiring. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2016 minggu kedua sampai dengan April 2016 (4 bulan), bulan kedua yaitu Januari 2016 digunakan untuk menyusun proposal dan instrumen penelitian sampai Minggu kedua Febuari 2016, bulan Febuari ketiga 2016 sampi akhir Maret digunakan mengumpulkan data dan dengan melaksanakan tindakan siklus pertama siklus kedua, bulan ketiga yaitu April 2016 digunakan untuk menganalisis data dan berdiskusi dengan teman sejawat, hasil diskusi tersebut digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan penelitian. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X-1 yang berjumlah 36 siswa terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan. Tehnik Pengumpulan Data Data ini dikumpulkan dengan tehnik dokumentasi, pengamatan, tes tertulis dan angket. Setelah data terkumpul dan dan divalidasi dengan deskripsi komparatif yaitu dengan membandingkan nilai tes antar siklus maupun dengan indikator kinerja. Prosedur Penelitian Sesuai dengan langkah penelitian tindakan kelas yang terdiri dua siklus dan tiap siklus terdiri dua pertemuan. Langkah-langkah dalam setiap siklus terdiri atas planing, acting, observing, dan reflacting (merefleksi). Kerangka Berfikir Kondisi Awal Sebelum adanya tindakan Tindakan Kondisi Akhir Setelah tindakan Belum memanfaatkan media komik dan metode latihan terbimbing Memanfaatkan media komik dan metode latihan terbimbing Ketrampilan menulis cerpen meningkat Hipotesis Tindakan Berdasarkan rumusan masalah, tujuan serta tujuan kerangka berfikir di atas, hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Melalui Pemanfaatan Media Komik dan Metode Latihan Terbimbing dapat meningkatkatkan keterampilan menulis cerpen siswa kelas X-1 SMAN Negeri I Cepiring Semester 2 Tahun 2015/2016. Pelaksanaan Penelitian dan Pembahasan : Pemanfaatan Media Pembelajaran Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga mendorong terjadinya belajar pada dirinya (Usman, 2002 :1) Media pembelajaran adalah benda atau alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran Ketrampilan menulis cerpen rendah Siklus I memanfaatkan media komik dan metode latihan terbimbing Siklus II memanfaatkan media komik dan metode latihan terbimbing denga LCD/slide

adalah seperangkat benda kongkret yang dirancang, dibuat atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam IPA (Iswadji, 2003: 8). Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa media pembelajaran merupakan alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan pesan materi pelajaran yang dapat merangsang siswa belajar secara efektif dan efisien. Media Pembelajaran Berbentuk Komik Media komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami dan lebih bersifat personal sehingga bersifat informatif dan edukatif (Rohani, 1997:21) ). Menurut Waluyanto (2005:51) komik sebagai media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran dalam konteks ini pembelajaran menunjuk pada sebuah proses komunikasi antara pelajar (siswa) dan sumber belajar (dalam hal ini komik pembelajaran). Komunikasi belajar akan berjalan dengan maksimal jika pesan pembelajaran disampaikan secara jelas, runtut, dan menarik. Prosedur pengerjaanya sebagai berikut: setelah guru menerangkan materi tentang cerpen, siswa diberi gambar komik, dan meminta siswa untuk membaca dan menentukan unsur pembangun komik tersebut mulai dari tema komik, tokoh dan watak tokoh, alur, latar, dan sudut pandang, gaya bahasa, amanat dan membuat kerangka cerpen dari unsur-unsur tesebut. Kegiatan siswa selanjutnya adalah mengembangkan kerangka menjadi cerpen yang utuh dengan memperhatikkan penggunaan majas, penyusunan kata dan kalimat. Metode Latihan Terbimbing Metode latihan terbimbing adalah suatu cara mengajar yang baik digunakan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, sebagai sarana untuk memelihara kebiasaankebiasaan yang baik, dan juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, kesempatan dan keterampilan (Djamarah, 2010: 95). Hasil Penelitian Pada Kondisi Awal Pada kondisi awal peneliti belum memanfaatkan media komik dan metode latihan terbimbing, ternyata keterampilan menulis cerpen siswa masih rendah, terbukti dengan masih sangat sedikit siswa yang mengajukan pertanyaan, malas mengerjakan tugas, tidak semangat dalam mengikuti pelajaran, cenderung berbicara dengan teman disebelahnya, tidak antusias mengikuti proses pembelajaran dan enggan menjawab pertanyaan. sebagian besar siswa masih bingung untuk mengawali menulis dan tidak tahu apa yang mau yang mau ditulis. Akibatnya bahwa hasil kemampuan menulis cerpen

siswa pada kondisi awal, dari 36 siswa hanya delapan siswa (22%). yang mencapai KKM dengan nilai 76 ke atas, sedangkan 28 siswa (77%) belum mencapai KKM dengan nilai dibawah 76. Data hasil belajar siswa pada kondisi awal. Rentang Nilai F % No 1 91-100 1 2 2 81-90 2 5 3 76-80 5 13 4 < 76 28 77 Hasil Siklus I Kegiatan siklus 1 adalah melakukan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.pada kegiatan ini guru membuat RPP, dan menyiapkan lembar kerja observasi, kisi-kisi dan soal tes. Pada awal pembelajaran guru mengecek kehadiran siswa, menjelaskan materi menulis cerpen, menjelaskan tujuan pembelajaran, menanyakan prasyarat pengetahuan penerapan metode latihan terbimbing, memberikan motivasi pemanfatan media komik. Pada kegiatan inti yang dilakukan guru yaitu memberikan materi cerpen. Setelah itu guru membagikan komik dan meminta siswa untuk membaca dan menentukan unsur pembangun komik tersebut mulai dari tema komik, tokoh dan watak tokoh, alur, latar, dan sudut pandang, gaya bahasa, amanat dan membuat kerangka cerpen dari unsurunsur tersebut. Langkah terakhir Siswa diberikan tugas untuk menceritakan kembali isi dari komik yang ditulis dalam bentuk cerita pendek. Siswa diberikan kebebasan dalam menuangkan dan mengembangkan ide yang mereka dapatkan setelah membaca komik.berdasarkn hasil siklus I memperlihatkan 14 (38 % ) siswa mencapai KKM dengan niai 76 keatas, sedangkan 22 ( 62 % ) siswa yang belum mencapai KKM. Data hasil menulis cerpen siswa pada siklus I. No Rentang Nilai f % 1 91-100 2 5 2 81-90 3 8 3 76-80 9 25 4 < 76 22 62 Hasil siklus II Pada siklus II yaitu dengan membuat RPP tentang menulis cerpen, memberi materi cerpen melalui LCD dengan power point, menyiapkan gambar komik, menyiapkan lembar observasi, menyiapkan kisi-kisi, menyiapkan soal tes. Pada awal kegiatan Guru melakukan apresiasi, guru menjelaskan tujuan pembelajaran, guru membahas sedikit tentang cerpen yang pernah ditulis peserta didik pada pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan inti guru memantapkan materi tentang menulis cerpen, kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah disampaikan. Untuk mengatasi

kesulitan siswa pada siklus I yaitu masih bingung dalam mengembangkan kerangka cerpen, pada siklus II guru mengatasinya dengan memberi contoh bagaimana menulis kerangka dengan menayangkan slide komik yang diberikan. Dari LCD dengan power point model guru memberi contoh mengembangkan kerangka menjadi cerpen yang utuh Kegiatan siswa selanjutnya mengembangkan kerangka komik menjadi cerpen yang utuh. Penulisan kerangka karangan dimaksudkan agar siswa lebih mudah dalam penulisan cerpen nantinya. Guru memberi tugas menulis cerpen sesuai komik yang telah diberikan.siswa membaca dan menulis cerpen dari komik. Guru mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Guru memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan. Guru mengumpulkan pekerjaan siswa. Guru dan siswa membahas hasil latihan pada siklus 2. Pada kegiatan akhir Guru memberi tugas/ ulangan siswa untuk menulis cerpen. Ketika mengerjakan tugas menulis cerpen, siswa dibimbing oleh guru agar hasilnya semakin baik dibanding hasil sebelumnya. Selesai mengerjakan tugas dari guru, siswa diberi kesempatan untuk mengoreksi hasilnya, siswa lain dan guru bersama-sama mengoreksi kekurangan dan kelebihan cerpen yang ditulis. Berdasarkan hasil tes pada siklus II memperlihatkan hasil ketrampilan menulis Cerpen Siklus II yang diperoleh dari 36 siswa sebanyak 35 ( 97% ) siswa yang memperoleh nilai di atas 76 yang berarti mencapai KKM, dan 1 siswa ( 3 % ) memperoleh nilai kurang dari 76 yang berati belum KKM. Data pengamatan hasil menulis cerpen siswa pada siklus II : No Interval F % 1 91-100 5 13 2 81-90 7 47 3 76-80 23 63 4 < 76 1 3 Dari hasil wawancara dan angket sangat banyak siswa yang menyatakan sangat setuju bahwa menyatakan media komik sangat membantu dalam menuangkan dan menemukan ide ketika menulis cerpen, lebih menyenangkan media yang digunakan mudah dan menarik, dan sangat setuju untuk dilanjutkan pemanfaatannya. Simpulan Berdasarkan uraian seperti tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa: Pemanfaatan media komik dan metode latihan terbimbing dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa kelas X-1 SMA N 1 Cepiring Kabupaten Kendal pada semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal rata-rata hasil ketrampilan menulis cerpen 64,05 menjadi rata-rata hasil ketrampilan

menulis cerpen 82,27 pada kondisi akhir. Saran Ada beberapa saran yang perlu disampaikan sehubungan dengan penelitian ini yaitu (1) Kepada teman-teman guru yang mengalami masalah dalam pembelajaran menulis cerpen dapat memanfaatkan media komik dan metode latihan terbimbing sebagai upaya pemecahan masalahnya. (2) Bagi para siswa, untuk terbiasa menulis dengan memanfaatkan media komik, agar ketrampilan menulis kalian meningkat. (3) Kepada Kepala Sekolah hendaknya selalu memberi motivasi dan kesempatan para guru untuk melakukan inovasi pembelajaran, melengkapi sarana pembelajaran berupa media pembelajaran, dan kesempatan serta dukungan anggaran untuk melakukan penelitian tindakan kelas agar prestasi sekolah meningkat. (4) Untuk perpustakaan supaya selalu menambah bahan bacaan terutama berkaitan dengan inovasi, media, atau alat, strategi, maupun metode. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta Arjuna. 2011. Komik sebagai Media Pembelajaran. http:// Arjuna belajar.blogspot.cm/2016/03/ko mik sebagai media pembelajaran.html. Burhan nurgiyantoro.2005.sastra anak (pengantar pemahaman dunia anak). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Fitriana, D. I. 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Media Berita dengan Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas X.3 SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga. (online). http://eprints.uny.ac.id. Diakses pada tanggal 6 Maret 2016 Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: ANDI Ha Waluyanto, Dwi. 2005. Komik Sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran Sudjana, Nana and Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV Alfabeta. Scott McCloud.2001. Understanding Comics Samudra, Jaka. (2008). Komik Tanpa Teks Solusi Baru merangsang anak Roekhan.1991. Menulis Kreatif, Dasar-Dasar Petunjuk dan Penerapannya. Malang:YA3 Malang Rohadi.2014.Pemanfaatan Alat Praktikum Berbantuan Webcam

Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Gelombang cahya Siswa Kelas XII IPA 3SMA N I Sukorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015.(PTK) Tarigan, H.G. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.