RENCANA BISNIS INFRASTRUKTUR KOMPONEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bisnis Plan Toko Ikan / Rumah Kemasan PIU Kota KUPANG

D-3 AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JUMLAH AKTIVA

Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1998 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

Lembar Kerja Konsultan Dan Tenaga Pendamping Desa COVER. Coastal Community Development Project-IFAD Page 1

BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesa. Peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia diakui

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS EKSPORT

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG. Nomor : 08 Tahun 2015

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

B I S N I S P L A N MOBIL BOX PIU KOTA KUPANG

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan

- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH

I. PENDAHULUAN. Sumber :

Catatan 31 Maret Maret 2010

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013 JAKARTA, FEBRUARI 2013 DAFTAR ISI

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

BAB 1 PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kelemahan yang

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

BAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

C.3. AGROINDUSTRI TEPUNG CABE I. PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016

Rencana Umum Penanaman Modal Aceh

30 Juni 31 Desember

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 2

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASPEK PEMASARAN. Proyeksi Permintaan. (dalam Unit)

PT GARUDA METALINDO Tbk

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN, PENGEMBANGAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL

4 PEMBANGUNAN PERIKANAN DI WILAYAH PENELITIAN

LAPORAN KEUANGAN PT. SURYA ABADI JAYA PER 31 DESEMBER 2008

Perluasan Lapangan Kerja

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Analisis Isu-Isu Strategis

BAB II LANDASAN TEORI

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Agustus 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Statistik Keuangan Koperasi Karyawan Perum Peruri (KOPETRI)

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan Tempat dan Waktu Penelitian. Kg/Kap/Thn, sampai tahun 2013 mencapai angka 35 kg/kap/thn.

Transkripsi:

RENCANA BISNIS INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 2014 2017 Nama Usaha : Rumah Kemasan Ikan Asap dan Bakso Ikan Lokasi Usaha : Kel. Dufa-Dufa Kota Ternate Tanggal Dibuat : 20 Agustus 2014 COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT PROJECT INTERNATIONAL FUND FOR AGRICULTURAL (CCDP IFAD) 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia akan memiliki fundamental yang kuat jika ekonomi kerakyatan telah menjadi pelaku utama yang produktif dan berdaya saing tinggi. Salah satu sektor pembangunan ekonomi kerakyatan yang memegang peranan penting dan strategis adalah pengembangan Industri Kecil dan Menengah. Pengalaman menunjukkan bahwa usaha mikro, kecil dan menengah memiliki ketangguhan terhadap goncangan perekonomian global. Disamping itu usaha mikro, kecil dan menengah juga memiliki kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar, membuka peluang berusaha dan dapat mewujudkan peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat. Dengan UMKM yang kuat maka struktur ekonomi akan menjadi kokoh, yang berperan besar dalam peningkatan ekspor dan pengendalian impor, serta tumbuh dan berkembang pada basis kemampuan diri sendiri. Mengacu pada Rencana Strategis Revitalisasi dan Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah tahun 2010-2014, dan kebijakan-kebijakan pemerintah baik Nasional maupun Daerah, yang semuanya mengacu pada pertumbuhan sektor industri sesuai Visi pada tahun 2025 yaitu, Indonesia mampu menjadi Negara Industri Tangguh pada tahun 2025. Dan dijabarkan ke dalam Misi membangun Industri manufaktur di Indonesia. Pengembangan industri harus terus dilakukan. Seiring dengan itu maka strategi pembangunan industri adalah meningkatkan efisiensi, produktivitas dan peran serta masyarakat yang didorong oleh terwujudnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi secara sinergi dalam memanfaatkan sumber daya. Di bidang industi kebijakan pembangunan industri difokuskan untuk mengembangkan industri yang efisien dengan wawasan ke depan dengan kualitas produknya yang semakin baik sehingga dapat bersaing, baik di pasar dalam negeri maupun ekspor dengan nilai tambah yang tinggi. Berdasarkan uraian tersebut di atas untuk mengurangi kesenjangan kemampuan antar pelaku ekonomi dengan pelaku industri, maka dilakukan kegiatan untuk meningkatkan peran industri kecil melalui peningkatan kemampuan mengelola usaha dan wawasan kewirausahaan yaitu dengan membuka usaha mikro kecil dan menengah yakni rumah kemasan ikan. Rumah kemasan ini berfungsi untuk meningkatkan daya saing produk olahan perikanan dan kelautan yang dihasilkan oleh kelompok usaha perikanan.

Pentingnya didirikan rumah kemasan ini karena masih banyak UMKM hasil perikanan yang belum mampu melakukan kegiatan pengemasan yang baik ditempat usahanya sendiri, sedangkan kemasan yang baik sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing suatu produk. Dengan adanya rumah kemasan ini maka pelaku kelompok usaha perikanan dapat memperoleh layanan pengemasan tanpa batas minimum order. Rumah kemasan produk perikanan berfungsi sebagai pusat informasi pengemasan, pusat konsultasi desain dan pelayanan pengemasan produk hasil perikanan seperti ikan asap dan ikan pindan. Dengan adanya rumah kemasan ini, diharapkan dapat membantu para pelaku/pengolah hasil perikanan untuk lebih jeli dalam mengembangkan produknya sehingga mampu membendung mengimbangi membanjirnya produk olahan pangan sejenis dari manca Negara yang tampil dengan kemasan yang lebih menarik dan harga yang bersaing. Dengan adanya rumah kemasan, diharapkan agar produk atau hasil-hasil perikanan dan kelautan asal Ternate seperti ikan asap dan lain sebagainya jika diekspor keluar negeri maupun keluar daerah telah memiliki kemasan yang baik, berkualitas dan bermutu. B. Visi dan Misi Visi dari usaha rumah kemasan adalah: Menghasilkan produk perikanan dan kelautan yang bermutu, berkualitas, inovatif dan memiliki nilai jual tinggi. Misi dari usaha rumah kemasan adalah: 1. Memproduksi hasil tangkapan perikanan dan kelautan yang segar dan berstandar. 2. Memproduksi hasil tangkapan perikanan dan kelautan dengan menggunakan teknologi tinggi. 3. Memodifikasi hasil perikanan yang memiliki nilai jual tinggi. 4. Fasilitasi informasi dan jaringan pemasaran bagi inovasi yang dilakukan.

C. Analisa Situasi Lingkungan Bisnis No Item Investigasi Hasil Survey 1 Kekuatan a. Memiliki izin usaha. b. Memiliki Sertifikat Halal dari MUI c. Mesin merupakan milik sendiri d. Memiliki Merk Produksi yang sudah didaftarkan INGGIL e. Modal awal usaha disediakan oleh CCDP-IFAD. 2 Kelemahan a. Usaha rumah kemasan yang masih baru dan belum teruji di Ternate sehingga dikhawatirkan hasil tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan. 3 Peluang a. Semakin banyaknya order b. Belum banyak pesaing untuk kategori rumah kemasan 5 Ancaman a. Munculnya pesaing dengan kualitas produk lebih tinggi b. Perdagangan bebas tahun 2012 sehingga produk-produk luar dengan mudah masuk ke Indonesia dengan harga yang lebih murah. c. Kelangkaan hasil tangkapan ikan pada bulan-bulan tertentu. D. Perencanaan Pemasaran Terkait dengan pengembangan aspek pemasaran, maka perlu perubahan orientasi dari pemasaran ke pasar lokal menuju ke pasar internasional. Rincian lebih detail rekomendasi pengembangan rumah kemasan aspek pemasaran dapat dilihat pada uraian berikut: 1. Target pasar: pasar local, regional, nasional dan internasional (ekspor). 2. Spesifikasi produk: a. Diutamakan dalam kondisi hidup b. Diuatamakan paling tidak berukuran 400 gram per ekor ke atas c. Jenis Ikan: Tuna, Tongkol, Cakalang, Pelagis kecil dan Pelagis Besar. 3. Harga: fluktuatif berdasarkan harga pasar.

4. Distribusi: langsung berhubungan dengan pembeli (buyer). 5. Promosi: dilakukan dengan internet dan membuat profil komoditas untuk dikirim ke calon pembeli. E. Perencanaan Produksi Perencanaan produksi yang dapat ditaksir oleh rumah kemasan untuk produk perikanan dan kelautan bisa mencapai puluhan ton ikan. Jumlah ini bisa sangat berfluktuasi tergantung dari jumlah tangkapan yang dihasilkan oleh kelompok nelayan. Selain itu juga pada bulan-bulan tertentu juga bisa sangat berpengaruh untuk hasil tangkapan produk perikanan dan kelautan. F. Perencanaan Keuangan Adapun rincian biaya dan rencana laba yang akan dihasilkan selama tahun perama operasi akan dirinci sebagai berikut:

BIAYA USAHA NON PRODUKSI KETERANGAN JUMLAH SATUAN SATUAN (Rp) HARGA BIAYA / HARI BIAYA / BULAN BIAYA / TAHUN Biaya Penjualan & Promosi Rp 50.000 Rp 600.000 Biaya Administrasi & Rp 100.000 Umum Rp 1.200.000 Sewa Lahan 1 Hari Rp 3.400 Rp 3.400 Rp 102.000 Rp 1.224.000 Sewa Bangunan 1 Hari Rp 5.480 Rp 5.480 Rp 164.386 Rp 1.972.634 Listrik 1 Hari Rp 7.500 Rp 7.500 Rp 225.000 Rp 2.700.000 Biaya Penyusutan Peralatan Rp 55.278 Rp 1.658.333 Rp 19.900.000 TOTAL BIAYA Rp 71.657 Rp 2.149.720 Rp 25.796.634

BIAYA PRODUKSI BAKSO IKAN (1x Produksi @ 1600 Butir/hari) KETERANGAN JUMLAH SATUAN HARGA SATUAN (Rp) TOTAL BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG : Daging Ikan 16.000 Gr Rp 15 Rp 240.000 Tepung Tapioka 6.000 Gr Rp 12 Rp 72.000 Bawang Putih 1.200 Gr Rp 20 Rp 24.000 Bawang Merah 600 Gr Rp 40 Rp 24.000 Merica 80 Gr Rp 110 Rp 8.800 Penyedap 180 Gr Rp 11 Rp 1.980 Pengembang 320 Gr Rp 50 Rp 16.000 Gula 540 Gr Rp 14 Rp 7.560 Garam 540 Gr Rp 2 Rp 1.080 Kemasan 40 Buah Rp 500 Rp 20.000 label 40 Buah Rp 1.600 Rp 64.000 Gas Elpiji 1 Hari Rp 1.800 Rp 1.800 Jumlah BB dan BP Rp 481.220 BIAYA TENAGA KERJA Biaya Tenaga Kerja Langsung 3 O/H Rp 100.000 Rp 300.000 Jumlah BTKL Rp 300.000 TOTAL BIAYA PRODUKSI (1 Kali Produksi @ 1.600 Butir) Rp 781.220 Harga Pokok Produk Bakso ikan/butir = Rp 781.220 1.600 = Rp 488

KETERANGAN 1 BULAN DALAM 1 TAHUN PRODUKSI = 1.600 x 3 x 4 * = 19.200 BIAYA PRODUKSI = 19.200 X Rp. 488 = Rp 9.374.640 Penjualan (19.200 X @ Rp. 600,-) = Rp 11.520.000 LABA KOTOR = Rp 2.145.360 Ket * : Produksi dilaksanakan 3 kali seminggu x 12 x 12 x 12 x 12 230.400 Rp 112.495.680 Rp 138.240.000 Rp 25.744.320 TABEL PENYUSUTAN PERALATAN HARGA PEROLEHAN : Rp 100.000.000 NILAI RESIDU : Rp 500.000 UMUR EKONOMIS : 5 TAHUN METODE PENYUSUTAN : Garis Lurus TAHUN PENYUSUTAN AKUMULASI PENYUSUTAN NILAI BUKU Rp 100.000.000 1 Rp 19.900.000 Rp 19.900.000 Rp 80.100.000 2 Rp 19.900.000 Rp 39.800.000 Rp 60.200.000 3 Rp 19.900.000 Rp 59.700.000 Rp 40.300.000 4 Rp 19.900.000 Rp 79.600.000 Rp 20.400.000 5 Rp 19.900.000 Rp 99.500.000 Rp 500.000 Penyusutan/ Bulan : Rp 1.658.333 Penyusutan/ Hari : Rp 55.278

BIAYA PRODUKSI IKAN ASAP / 1 KG KETERANGAN JUMLAH SATUAN HARGA SATUAN (Rp) TOTAL Ikan Asap 1 Kg Rp 8.000 Rp 8.000 Kemasan 1 buah Rp 1.500 Rp 1.500 Biaya Tenaga Kerja Langsung 1 O/B Rp 1.000 Rp 1.000 Biaya Produksi Lainnya 1 Kg Rp 3.000 Rp 3.000 TOTAL BIAYA PRODUKSI / KG Rp 13.500 KETERANGAN BULAN TAHUN PRODUKSI / HARI @ 100 Kg = 1.350.000 BIAYA PRODUKSI/BULAN (1 Minggu 3 x Produksi) = 3 x 4 x Rp. 1.350.000,- Rp 16.200.000 Rp 194.400.000 Jumlah Produksi/Bulan : (100 x 3 x 4 = 1.200 kg/bulan) Harga Jual / Kg Rp 15.000 Penjualan / Bulan (1.200 Kg x Rp.15.000) Rp 18.000.000 Rp 216.000.000 LABA KOTOR Rp 1.800.000 Rp 21.600.000 Ket * : Produksi dilaksanakan 3 kali seminggu O/B = Orang/Bungkus

USAHA RUMAH KEMASAN LABA/RUGI PROFORMA Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 20xx PENJUALAN : - Bakso Ikan Rp 138.240.000 - Ikan Asap Kemasan Rp 216.000.000 (+) TOTAL PENJUALAN Rp 354.240.000 HARGA POKOK PENJUALAN : - Bakso Ikan Rp 112.495.680 - Ikan Asap Kemasan Rp 194.400.000 (+) HARGA POKOK PENJUALAN Rp 306.895.680 (-) LABA KOTOR Rp 47.344.320 BIAYA-BIAYA USAHA : Biaya Penjualan & Promosi Rp 600.000 Biaya Administrasi & Umum Rp 1.200.000 Sewa Lahan Rp 1.224.000 Sewa Bangunan Rp 1.972.634 Listrik Rp 2.700.000 Biaya Penyusutan Peralatan Rp 19.900.000 (+) BIAYA-BIAYA USAHA Rp 27.596.634 (-) LABA SEBELUM BUNGA & PAJAK Rp 19.747.686 Pajak 15% Rp 2.962.153 (-) LABA BERSIH Rp 16.785.533

USAHA RUMAH KEMASAN LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun Yang berakhir 31 Desember 20xx Aktivitas Operasional Laba Bersih Rp 16.785.533 Penyusutan Rp 19.900.000 Piutang Usaha (25% dari Total Penjualan) Rp 88.560.000 Utang Usaha Rp - Kas untuk Aktivitas Operasional Rp 125.245.533 Aktivitas Investasi Pembelian Aktiva Rp (100.000.000) Penjualan Aktiva Rp - Kas untuk Aktivitas Investasi Rp (100.000.000) Aktivitas Pendanaan Rp - Kenaikan Kas Rp 25.245.533 Kas Awal Rp 300.000.000 Kas Akhir Rp 325.245.533

USAHA RUMAH KEMASAN NERACA PER: 31 DESEMBER 20XX ASET UTANG & MODAL Aset Lancar Utang Kas Rp 325.245.533 Utang Jangka Pendek 0 Piutang Rp 88.560.000 Utang Jangka Panjang 0 Persediaan 0 Jumlah Utang 0 Sewa Dibayar Dimuka Rp 18.027.366 Total Aset Lancar Rp 431.832.898 Modal Laba Ditahan Rp 16.785.533 Aset Tetap Modal Rp 495.147.366 Peralatan Rp 100.000.000 Jumlah Modal Rp 511.932.898 Akumulasi Penyusutan Rp (19.900.000) Aset Tetap Rp 80.100.000 TOTAL ASET = Rp 511.932.898 TOTAL UTANG & MODAL = Rp 511.932.898

G. Gambaran Aspek Teknis 1. Layout Layout adalah setiap susunan mesin, peralatan, pekerja, dan fasilitas pabrik lainnya. Perencanaan layout yang baik dapat memberikan keselamatan kerja, menimbulkan kegairahan kerja, mempermudah pengawasan, dan memberikan efisiensi yang tinggi. Sebaliknya, layout yang kurang baik dapat menimbulkan masalah pada bahan baku, barang jadi dan menghambat kelekuasaan gerak para karyawan. Rumah kemasan Ternate didirikan diarea yang berdekatan dengan PPI. Layoutnya secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini. Perencanaan layout rumah kemasan dibagi dalam beberapa area yaitu teras, ruang administrasi, ruang tunggu, gudang bahan printing, gudang bahan kemasan dan produk dan ruang proses kemasan produk. Perencanaan layout ditunjukkan pada gambar 2. Selanjutnya perencanaan layout rumah kemasan pada gambar 3, 4, 5, dan 6 menunjukkan tampak samping kiri dan depan, tampak belakang dan tampak samping kanan, potongan melintang dan potongan memanjang, denah fondasi. Selain itu juga pada gambar 7 dan 8 menunjukkan denah pemasangan keramik dan bentuk pagar. Pada bagian selanjutnya juga ditunjukkan total rekapitulasi anggaran untuk rumah kemasan ini.

Gambar 1 Layout secara keseluruhan

Gambar 2 Area Rumah Kemasan

Gambar 3 Tampak Samping Kiri dan Tampak Depan Gambar 4 Tampak belakang dan Tampak Samping Kanan

Gambar 5 Potongan Melintang dan Potongan Memanjang Gambar 6 Denah Fondasi

Gambar 7 Denah Pemasangan Keramik Gambar 8 Pagar Depan

REKAPITULASI BIAYA Satuan Kerja : Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Ternate Pekerjaan : Pembangunan Rumah Kemasan Lokasi : PPI Dufa Dufa Ternate Tahun Anggaran : 2014 No. U R A I A N P E K E R J A A N JUMLAH HARGA (Rp.) I. PEKERJAAN PERSIAPAN 9,787,941.80 II. PEKERJAAN TANAH 10,410,883.57 III. PEKERJAAN PASANGAN / BETON 248,726,761.07 IV. PEKERJAAN KAYU DAN PLAFOND 39,145,892.60 V. PEKERJAAN BESI / ALUMUNIUM 76,605,721.37 VI. PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK 48,633,607.64 VII PEKERJAAN KUNCI DAN KACA 4,337,533.65 VIII PEKERJAAN CAT 40,698,504.69 IX. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 14,087,938.00 X. PEKERJAAN SANITAIR 7,861,441.20 TOTAL FISIK 500,296,225.60 JUMLAH TOTAL 500,296,225.60 DIBULATKAN 500,000,000.00 Terbilang : Lima Ratus Juta Rupiah

REKAPITULASI BIAYA Satuan Kerja : Dinas Kelautan Dan Perikanan Kota Ternate Pekerjaan : Pembangunan Pagar Keliling Rumah Kemasan Lokasi : PPI Dufa Dufa Ternate Tahun Anggaran : 2014 No. U R A I A N P E K E R J A A N JUMLAH HARGA (Rp.) A. PEKERJAAN PERSIAPAN 10,787,941.80 B. PEMBUATAN PAGAR DEPAN 32,448,302.47 C. PEMBUATAN PAGAR SAMPING DAN BELAKANG 70,239,496.30 D. PENATAAN AREA PARKIR 45,321,430.39 E. PEMBUATAN PAPAN REKLAME 41,500,000.00 TOTAL FISIK 200,297,170.95 JUMLAH TOTAL 200,297,170.95 DIBULATKAN 200,000,000.00 Terbilang : Dua Ratus Juta Rupiah H. Penutup Demikian proposal rumah kemasan ini dibuat, semoga dapat menjadi bermanfaat dan dalam upaya peningkatan produksi perikanan dan kelautan, penyerapan tenaga kerja, kesejahteraan pelaku perikanan dan pertumbuhan ekonomi sector perikanan dan kelautan dapat menjadi lebih baik.