BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. masih tingginya angka kematian akibat kanker. Lebih detail, jenis kanker serviks

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Indonesia penyakit kanker menduduki urutan ke-3 penyebab kematian sesudah

BAB I PENDAHULUAN. senyawa bioaktif yang tidak ditemukan dalam produk alami terrestrial (Jimeno,

BAB I PENDAHULUAN. pertiga bagian wilayahnya berupa lautan sehingga memiliki sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan memilki garis pantai sepanjang lebih kurang km dengan wilayah laut

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati (mega-biodiversity) yang dimiliki perairan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang menempati peringkat tertinggi

POTENSI SITOTOKSIK EKSTRAK AIR DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Sel Kanker Serviks (HeLa) Secara In Vitro

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan bermacam jenis spesies

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal dan tak terkontrol. Sel-sel tersebut terbentuk

I. PENDAHULUAN. tanaman obat tradisional. Sellaginella adalah tumbuhan yang mengandung

Analisis Hayati UJI TOKSISITAS. Oleh : Dr. Harmita

UJI TOKSISITAS TERHADAP FRAKSI-FRAKSI DARI EKSTRAK DIKLORMETANA BUAH BUNI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Prosiding Farmasi ISSN:

Lampiran 1. Surat Keterangan Identifikasi Spons

BAB I PENDAHULUAN. peradaban manusia, tumbuhan telah digunakan sebagai bahan pangan, sandang maupun obat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AKTIVITAS ANTIKANKER ISOLAT TOKSIK DARI EKSTRAK METANOL SPONS GENUS Haliclona Grant, 1836 TERHADAP SEL HELA

BIOAKTIVITAS EKSTRAK METANOL DAN FRAKSI N-HEKSANA DAUN SUNGKAI (PERONEMA CANESCENS JACK) TERHADAP LARVA UDANG (ARTEMIA SALINA LEACH)

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KULIT UMBI KETELA GENDRUWO

TOKSISITAS ISOLAT DARI EKSTRAK METANOL SPONS Clathria (Thalysias) sp TERHADAP LARVA Artemia salina L.

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai tanaman obat. Masyarakat

PENDAHULUAN. terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu

1 DAN FAKULTAS. Oleh: Astri Ariyani M SKRIPSI Jurusan Biologii. commit to user

IDENTIFIKASI SENYAWA TOKSIK EKSTRAK METANOL SPONS Clathria (Thalysias) sp DAN UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI ANTIKANKER TERHADAP SEL HeLa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing.dari sekian banyaknya tanaman tersebut, tidak sedikit yang dapat

UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL UMBI TALAS (Colocasia esculenta L. Schoot ) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST TERHADAP Artemia Salina Leach

I. PENDAHULUAN. beragam sebagai mekanisme pertahanan terhadap predator lain (Grosso et al,

Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Pereaksi Pendeteksi. Sebanyak 10 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam gelas beker

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kongenital. Diperkirakan ada kasus baru pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. paku di dunia (Jones dan Luchsinger, 1987; Sastrapradja, 1980 dalam Susilawati,

dan tiga juta di antaranya ditemukan di negara sedang berkembang. Di Indonesia diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setiap tahunnya terjadi di Afrika, Asia dan Amerika Tengah dan Selatan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

UJI TOKSISITAS DAN IDENTIFIKASI EKSTRAK SPONS Haliclona fascigera TERHADAP LARVA Artemia salina L.

I. PENDAHULUAN. (medicinal mushroom) adalah Ganoderma lucidum. Jamur ini telah digunakan

UJI TOKSISITAS FRAKSI DARI SPONGS LAUT Xestospongia DENGAN METODE BRINE SHRIMP TEST (BST)

I. PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian paling banyak kedua setelah serangan

UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI DARI SPON LAUT Petrosia sp. DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST

IDENTIFIKASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK SPONS Ianthella basta TERHADAP LARVA Artemia salina L.

Uji Aktivitas Antikanker Protein Ekstraseluler dari Bakteri Simbion Alga Coklat Sargassum sp. ABSTRAK

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahap pemanasan sehingga dapat menghindari terjadinya kerusakan komponen

BAB IV METODE PENELITIAN. identifikasi, sedangkan penelitian eksperimental meliputi uji toksisitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan

I. PENDAHULUAN. dunia telah memanfaatkan tumbuhan obat untuk memelihara kesehatan (Dorly,

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2000, kematian akibat kanker. diperkirakan mencapai 7 juta kematian (12% dari semua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012, 32,6 juta orang hidup dengan kanker di

I. PENDAHULUAN. tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kanker diseluruh dunia diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2030 dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit degeneratif yang ditandai dengan keadaan sel yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kosmetik. Jenis biota laut di daerah tropis Indonesia diperkirakan 2-3 kali lebih

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SKRINING AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI BEBERAPA JENIS SPON LAUT ASAL PULAU MANDEH SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. sebagai obat. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit penyebab kematian utama di dunia setelah penyakit jantung (Baratawidjaya & Rengganis,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL. Kadar Air Daun Anggrek Merpati

UJI BIOAKTIFITAS EKSTRAK LIPID DALAM Zymomonas mobilis DENGAN METODE BSLT (Brine Shrimp Lethality Test)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. Mandasari, 5 Eva Nurlaela, 6 Mugia Kurniawan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioprospeksi

BAB I PENDAHULUAN. artinya tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain, tetapi tidak hidup secara

UJI BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) EKSTRAK ETIL ASETAT SPONS Calthropella sp. ASAL ZONA INTERTIDAL PANTAI KRAKAL GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

Uji Toksisitas Kulit Akar Melochia umbellata (Houtt) Stapf. var. degrabrata dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

PENDAHULUAN. Melihat besarnya potensi pengembangan perikanan budidaya serta. didukung peluang pasar internasional yang baik maka perikanan budidaya di

PENDAHULUAN. semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan dilakukan pengembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

BAB V HASIL PENELITIAN

IDENTIFIKASI DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DARI DAUN TANAMAN SIRSAK (Annona muricata L)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

memiliki aktivitas farmakologi diantaranya sebagai antibakteri, antivirus dan antikanker (Rodriguez dkk., 2009; Selim dkk., 2012). Salah satu kelompok

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Uji Toksisitas Ekstrak Biji Dan Klika Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Dengan Metode Brine Shrimps Lethality Test

I. PENDAHULUAN. Tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker ovarium merupakan keganasan ginekologi yang menempati urutan

Uji sitotoksisitas dan uji antimikroba senyawa bioaktif spons Stylissa labelliformis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

Transkripsi:

36 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Sampai saat ini penyakit kanker masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting, baik di Indonesia maupun di berbagai negara karena masih tingginya angka kematian akibat kanker. Lebih detail, jenis kanker serviks merupakan kanker kedua yang paling sering diderita oleh wanita di dunia dan penyebab terbesar ketiga kematian akibat kanker pada wanita. Diperkirakan dalam setiap tahunnya lebih dari 270.000 kematian disebabkan oleh kanker serviks dan lebih dari 85 % terjadi di negara berkembang (WHO, 2013). Pengobatan kanker secara konvensional sampai sekarang masih dilakukan melalui pembedahan, radiasi dan kemoterapi (Apantaku, 2002). Pembedahan berhasil pada beberapa tumor yang telah berkembang, tetapi sulit mengobati pada stadium awal metastasis. Pengobatan dengan radiasi mampu membunuh tumor lokal namun radiasi juga akan membunuh sel normal disekitarnya. Sedangkan penyembuhan dengan kemoterapi pada umumnya belum memberikan hasil yang memuaskan terutama untuk kanker yang telah mengalami metastasis, karena selektivitas dan spesifisitas obat kanker sangat rendah bahkan dapat menimbulkan efek samping yang serius (Kintoko et al., 2008). Sebagian besar obat-obatan sintesis tidak hanya membunuh sel kanker, tetapi juga membunuh sel normal (Cragg et al., 1997). Pengobatan secara medis juga memerlukan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan obat-obatan alternatif dari bahan alam. Senyawa 36

37 bahan alam yang digunakan dengan tepat akan menghasilkan efektivitas pengobatan yang tinggi dan efek samping yang rendah karena obat dari bahan alam bersifat alami sehingga dapat dimetabolisme oleh tubuh. Agen antikanker dari bahan alam mampu mengobati pada sumber penyakit dengan memperbaiki sel-sel, jaringan, dan organ tubuh yang rusak serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh (Kamuhabwa et al., 2000). Spons sebagai salah satu produk alami dari laut yang menghasilkan senyawa-senyawa baru dengan struktur unik dan memiliki aktivitas farmakologis (Astuti et al., 2005). Hampir 5.000 senyawa telah berhasil diisolasi dari spons dengan berbagai aktivitas seperti antimikroba, antijamur, antivirus dan antikanker (Trianto dan Ambariyanto, 2005). Spons memiliki potensi dijadikan bahan eksplorasi pencarian senyawa baru antikanker karena menghasilkan senyawa bioaktif antiviral maupun senyawa sitotoksik (Garson, 1994). Metode yang digunakan untuk uji pendahuluan senyawa yang bersifat antikanker adalah Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Dalam metode ini digunakan larva Artemia salina Leach untuk menguji toksisitas dari ekstrak (Nunes et al., 2006). Metode BSLT bersifat mudah, cepat dan murah. Mclaughlin (1991) melaporkan adanya korelasi antara senyawa bioaktif yang aktivitasnya dimonitor menggunakan BSLT terhadap uji spesifik antitumor. Penelitian Meyer (1982) melaporkan bahwa suatu ekstrak menunjukkan aktivitas ketoksikan dalam BSLT jika ekstrak dapat menyebabkan kematian 50 % hewan uji pada konsentrasi kurang dari 1000 ppm. Apabila senyawa tersebut dinyatakan bersifat toksik

38 terhadap larva Artemia salina Leach, maka dapat dilakukan uji lanjutan antikanker secara in vitro. Banyaknya spesies spons memberikan peluang untuk ditemukannya senyawa-senyawa bioaktif termasuk senyawa antikanker. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasi aktivitas biologis terutama antikanker yang dimiliki oleh spons. Alluri (2012) melaporkan ekstrak metanol dan diklorometana yang berasal dari spons spesies Halicona lunak dapat menghambat kelangsungan hidup sel HeLa. Persentase penghambatan sel HeLa dari ekstrak metanol spons spesies Halicona lunak 61,40 % dan ekstrak diklorometana 46,98 %. Salah satu senyawa golongan alkaloid hasil isolasi dari fraksi sitotoksin spons Haliclona sp. adalah mimosamycin, yang merupakan sitotoksin utama dengan IC 50 sekitar 10 µg/ml terhadap melanoma dan kultur sel tumor ovarium manusia (Rashid et al., 2001). Dalam penelitian Erickson (1997), diperoleh dua senyawa baru golongan makrolida yang bersifat sitotoksik yaitu salicylihalamida A dan B. Salicylihalamida yang diisolasi dari spons Haliclona sp. merupakan senyawa baru yang berpotensi penting untuk optimasi antitumor lead dan penyelidikan in vivo. Senyawa sitotoksik terhadap sel tumor myeloma berhasil diisolasi dari ekstrak spons Kaliapsis sp. Spons ini adalah koleksi dari perairan Pulau Menjangan Bali Barat, dengan hasil uji Brine Shrimp Lethality Test paling toksik diantara 45 koleksi spons (Setyowati et al., 2007). Halichondrin B yang diisolasi dari spons Halichondria okadai terbukti aktif melawan leukemia (Faulkner, 1994).

39 Pada uji pendahuluan telah dilakukan uji toksisitas ekstrak etanol dan metanol dari spons genus Haliclona Grant, 1836 terhadap larva Artemia salina Leach. Berdasarkan uji tersebut diperoleh ekstrak metanol memiliki nilai toksisitas lebih tinggi yaitu 32,36 ppm dibandingkan dengan ekstrak etanol dengan LC 50 46,77 ppm. Haliclona Grant, 1836 termasuk dalam kelas Demospongiae. Spons kelas Demospongiae dikenal menghasilkan jumlah terbesar dari keragaman metabolit sekunder yang diisolasi dari invertebrata laut (Faulkner, 1998). Dalam Jha dan Zi-rong (2004) dilaporkan tiga genera spons yaitu Haliclona, Petrosia dan Discodemia memiliki efek antikanker yang sangat kuat. Berdasarkan hasil uji pendahuluan dan laporan tentang kandungan metabolit sekunder dari beberapa spons kelas demospongiae, peneliti menduga spons genus Haliclona Grant, 1836 yang diambil dari perairan Sanur, Bali memiliki potensi sebagai antikanker. Sehubungan dengan belum adanya penelitian tentang uji aktivitas antikanker dari ekstrak metanol spons genus Haliclona Grant, 1836, maka dalam penelitian ini akan dilakukan uji aktivitas tersebut.

40 3.2 Kerangka Konsep Adapun kerangka konsep penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kanker Penyebab kematian terbesar di dunia Potensi biota laut Indonesia Spons Genus Haliclona Grant, 1836 Upaya pengobatan Mengandung metabolit sekunder Pengobatan sintetik Operasi, radiasi, kemoterapi Pemanfaatan bahan alam (natural product) Potensi Aktivitas antikanker Isolasi metabolit sekunder dari ekstrak metanol spons Kurang spesifik terhadap sel normal dan (menimbulkan efek samping bagi pasien) Uji toksisitas terhadap larva Artemia salina Leach Senyawa toksik Identifikasi senyawa toksik Uji aktivitas antikanker terhadap sel HeLa Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

41 3.3 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka konsep di atas, dapat dirumuskan hipotesis bahwa isolat toksik dari ekstrak metanol spons genus Haliclona Grant, 1836 memiliki aktivitas antikanker terhadap sel HeLa.