*Alamat korespondensi, Tel : , Fax : ABSTRAK ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
PEMISAHAN EMAS PADA PC MAINBOARD KOMPUTER: PENGARUH RASIO SAMPEL : HNO 3 DAN JENIS PRESIPITAN

PEMISAHAN EMAS PADA RAM (RANDOM ACCESS MEMORY) KOMPUTER: PENGARUH VARIASI RASIO JUMLAH SAMPEL : VOLUME PELARUT HNO 3 DAN JENIS PRESIPITAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. Metodologi Penelitian

ADSORPSI SENG(II) OLEH BIOMASSA Azolla microphylla-sitrat: KAJIAN DESORPSI MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM NITRAT ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Herinda Sensustania, Rachmat Triandi Tjahjanto*, Danar Purwonugroho ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

PENGARUH ph DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI ION LOGAM Cu 2+ MENGGUNAKAN KITIN TERIKAT SILANG GLUTARALDEHID ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

DESORPSI KADMIUM(II) YANG TERIKAT PADA BIOMASSA Azolla microphylla- SITRAT MENGGUNAKAN LARUTAN HCl ABSTRAK ABSTRACT

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.

EKSTRAKSI SILIKA DALAM LUMPUR LAPINDO MENGGUNAKAN METODE KONTINYU ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Kimia

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

PENGARUH KONSENTRASI AMONIA DALAM PROSES PEMBENTUKAN KOMPLEKS Au(NH 3 ) 2

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

PROSES HIDROMETALURGI MENGGUNAKAN PELARUT AQUA REGIA PADA RECOVERY LOGAM EMAS (Au) LIMBAH ELEKTRONIK PCB HP

PENGARUH ph DAN WAKTU KONTAK PADA ADSORPSI Cd(II) MENGGGUNAKAN ADSORBEN KITIN TERFOSFORILASI DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Achatina fulica) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

PEMISAHAN DAN KARAKTERISASI EMAS DARI BATUAN ALAM DENGAN METODE NATRIUM BISULFIT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN KADAR IODIDA SECARA SPEKTROFOTOMETRI BERDASARKAN PEMBENTUKAN KOMPLEKS IOD-AMILUM MENGGUNAKAN OKSIDATOR PERSULFAT ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

OPTIMASI EKSTRAKSI SILIKA DAN ALUMINA DARI LUMPUR SIDOARJO ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

EKSTRAKSI ALUMINA DALAM LUMPUR LAPINDO MENGGUNAKAN PELARUT ASAM KLORIDA

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

LAMPIRAN. I. SKEMA KERJA 1. Pencucian Abu Layang Batubara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN HNO 3 DAN WAKTU KONTAK TERHADAP DESORPSI KADMIUM(II) YANG TERIKAT PADA BIOMASSA Azolla microphylla-sitrat

PEMISAHAN EMAS DARI BATUAN ALAM DENGAN METODE REDUKTOR RAMAH LINGKUNGAN

3 Metodologi Penelitian

PELINDIAN NIKEL DAN BESI PADA MINERAL LATERIT DARI KEPULAUAN BULIHALMAHERA TIMUR DENGAN LARUTAN ASAM KLORIDA

BAB III METODE PENELITIAN

PELINDIAN PASIR BESI MENGGUNAKAN METODE ELEKTROLISIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

PENGARUH PENAMBAHAN DOLOMIT TERHADAP KEKERASAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERAMIK DARI LUMPUR LAPINDO ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Riset (Research Laboratory),

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

3 Metodologi Penelitian

Hariadi Aziz E.K

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

3 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH SUHU PADA EKSTRAKSI EMAS DARI LIMBAH RAM (RANDOM ACCES MEMORY)KOMPUTER Abdul Wahib, Rachmat Triandi Tjahjanto*, Danar Purwonugroho Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145 *Alamat korespondensi, Tel : +62341575838, Fax : +62341575835 Email : r.triandi@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap proses ekstraksi emas pada RAM (Random Acces Memory)komputer menggunakan pelarut aqua regia, dan mengetahui volume aqua regia optimum untuk ekstraksi tersebut. Tahapan yang dilakukan adalah meliputi preparasi sampel, pelarutan sampel, pengendapan emas dengan Na 2 S 2 O 5, dan menganalisis kadar ekstrak emas menggunakan SSA (Spektroskopi Serapan Atom) AA 620 SHIMADZU dan dikarakterisasi dengan alat instrumentasi XRF (X-Ray Fluorescense) merk PAN Analytical Minipal 4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan emas dari RAM komputer bisa dipisahkan dengan ekstraksi menggunakan pelarut aqua regia.ekstraksi pada suhu ruang memberikan hasil yang lebih baik apabila dibandingkan dengan menggunakan pemanasan, dimanakonsentrasi emas yang terekstraksi sebesar57,9615 ppm, serta kadar Au endapan sebesar 6,24 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstraksi emas secara optimum dapat dilakukan pada suhu ruang menggunakan pelarut aqua regia: air dengan volume sebesar 30 ml : 70 ml. Kata kunci:aas, pemisahan emas, RAM komputer, XRF ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of temperature on the gold extraction process in RAM ( Random Access Memory ) computer using solvent aqua regia, and aqua regia determine the optimum volume for the extraction. Steps being taken are covering sample preparation, sample dissolution, precipitation of gold with Na2S2O5, and analyze the levels of extract gold using AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) Shimadzu AA 620 and characterized by XRF instrumentation tool ( X - Ray fluorescense) PAN Analytical brands - MiniPal 4. the results of this study indicate that the gold content of the computer's RAM can be separated by solvent extraction using aqua regia. Extraction at room temperature gives better results when compared with the use of heating, where the concentration of gold is extracted by 57.9615 ppm, and the content of Au deposition at 6.24%. It can be concluded that the optimum gold extraction can be performed at room temperature using aqua regia solvent : water with a volume of 30 ml : 70 ml. Keywords: AAS, computer RAM, gold extraction, XRF PENDAHULUAN KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 1, No. 2, pp. 283-289, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 21 May 2014, Accepted 18 August April 2014, Published online 18 August 2014 Limbah yang berasal dari peralatan elektronik komputer maupun telepon selularmemiliki kandungan emas. Bagian yang mengandung emas adalah kaki dan soket dalam komputer, seperti pada PCB (Printed Circuit Board) komputer, PCB handphone, prosesor, RAM (Random Acces Memory), mother- board/main board, hard disk, soket-soket pada komputer IC, chip memori komputer dan masih banyak komponen lainnya [1]. Emas mampu menghantarkan arus listrik yang nyaris tanpa hambatan atau disebut juga zeroresistensi. Semua jenis RAM memiliki kandungan emas pada kaki-kaki yang menempel langsung pada motherboard [2].Emas dalam limbah tersebut dapat didaur ulang dengan cara 283

ektraksi [3]. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi emas pada RAM komputer menggunakan pelarut aqua regia pada suhu yang berbeda. Dengan demikian hasil ekstrak emas yang akan didapatkan lebih optimum dan tidak berbahaya, serta memiliki metode yang sederhana. METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gerinda, seperangkat alat gelas, bola hisap, neraca analitik merk OHAUS PA214, oven, desikator, kertas saring, instrumentasi XRF (X-Ray Fluorescense) merk PAN Analytical Minipal 4, instrumentasi SSA (Spektroskopi Serapan Atom) AA 620 SHIMADZU. Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAM komputer bekas pakai, HNO 3, HCl, Na 2 S 2 O 5, air suling. PROSEDUR PENELITIAN Preparasi Sampel Sampel RAM yang digunakan dalam penelitian ditimbang dengan teliti dan dihancurkan menggunakan gerinda. Serpihan sampel kemudian dipisahkan secara fisika dengan akuades 200 ml dan dilakukan pengujian kadar awal emas pada sampel menggunakan instrumentasi XRF. Pelarutan Sampel Sampel RAM telah dihaluskan kemudian dilarutkan menggunakan pelarut aqua regia. Pelarutan ini dilakukan sebagaimana pada Tabel 1 dan Tabel 2, dilakukan dalam suhu ruang serta suhu pemanasan sebesar 110 0 C. Selanjutnya larutan dianalisis menggunakan instrumentasi SSA. Tabel 1. Pembuatan komposisi untuk aqua regia optimum Kode Residu Perlakuan Serbuk Sampel (g) Volume Aqua Regia (ml) SP Suhu Pemanasan 5 10 SR Suhu Ruang 5 10 Pada Tabel 1 dilakukan perlakuan pada suhu pemanasan dan suhu ruang dengan perlakuan yang sama untuk 5 g serbuk sampel di larutan pada 10 ml larutan aqua regia. Residu dari perlakuan disimpan dan dikasih label kode residu. Sedangkan pada Tabel 2 perlakuan dilakukan dengan variasi pelarut yang berbeda pada setiap 5 g sebuk sampel. Pada variasi pertama 5 g serbuk sampel dilarutkan dalam pelarut aqua regia dengan perbandingan 284

pelarut 10 ml aqua regia dicampurkan dengan 30 ml air suling. Untuk variasi kedua 5 g serbuk sampel dilarutkan dalam pelarut aqua regia dengan perbandingan pelarut 20 ml aqua regia dicampurkan dengan 20 ml air suling. Untuk variasi ketiga 5 g serbuk sampel dilarutkan dalam pelarut aqua regia dengan perbandingan pelarut 30 ml aqua regia dicampurkan dengan 10 ml air suling. Masing-masing perlakuan dilakukan triplo dan residu yang dihasilkan disimpan dan diberi label kode residu. Tabel 2. Ekstraksi emas dengan variasi komposisi pelarut Kode Residu Serbuk Aqua Regia Air Total Pengenceran Sampel (g) (ml) Suling(mL) (ml) (ml) AR 10 (1,2,3) 5 10 30 40 50 AR 20 (1,2,3) 5 20 20 40 50 AR 30 (1,2,3) 5 30 10 40 50 Pengendapan Emas dengan Na 2 S 2 O 5 Larutan sampel emas pada botol sampel dipindahkan kedalam gelas kimia 50 ml. Kemudian ditambahkan larutan natrium bisulfit 1,32 M sebanyak 20 ml. Pembuatan larutan natrium bisulfit dari 5 g padatan Na 2 S 2 O 5 yang dilarutkan dalamair suling 20 ml. Setelah ditambahkan larutan natrium bisulfit maka akan terdapat endapan berwarna coklat pada dasar gelas kimia. Kemudian dicuci dengan air suling dan didekantasi. Selanjutnya ditimbang massa endapan dengan neraca analitik setelah dikeringkan dalam oven. Analisis Kadar Ekstrak Emas Menggunakan SSA dan XRF Filtrat dianalisis menggunakan instrumentasi SSA. Endapan yang didapatkan dari pengendapan tersebut dikarakterisasi dengan alat instrumentasi XRF dan penimbangan massa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan kurva baku dan perhitungan kadar. HASIL DAN PEMBAHASAN Preparasi Sampel RAM (Random Acces Memory) Komputer Penelitian ini menggunakan 18 keping RAM komputer, yang terdiri dari 15 keping RAM komputer jenis PC (Personal Computer) dan 3 keping RAM komputer jenis laptop. Setelah pengumpulan sampel RAM dilakukan penimbangan massa awal sebelum dihaluskan. Dari hasil penimbangan diketahui bahwa massa RAM komputer awal adalah sebesar 294,91 g. Selanjutnya sampel RAM komputer dihaluskan dengan menggunakan alat gerinda dan didapatkan massa sampel sebesar 71,29 g. Sedikitnya hasil serbuk sampel yang telah 285

dihaluskan ini dikarenakan putaran mata gerinda yang terlalu kencang sehingga serbuk sampel banyak yang berterbangan. Gambar 1. RAM Komputer dan Penimbangan Massa Gambar 2. Proses Penghalusan dan Hasil Sampel Sebelum dilarutkan dalam aqua regia dilakukan pemisahan secara fisika antara sampel yang mengandung logam dan non logam. Hasil yang didapatkan dari tahapan ini adalah sampel logam tidak semuanya mengendap dalam air suling.sehinga hampir semua serbuk sampel mengapung pada permukaan air suling. Hasil karakterisasi XRF yang dilakukan tidak menunjukkan adanya logam emas pada sampel RAM komputer.hal ini disebabkan terlalu kecilnya prosentase kandungan logam emas pada sampel, sehingga serapan emas yang terekam oleh XRF tidak tampak. Logam-logam lain yang terdapat pada sampel RAM komputer memiliki prosentase logam yang sangat tinggi, sehingga logam yang terekam XRF hanyalah logam yang prosentasenya tinggi, contohnya brom (Br) sebesar 44 % dan logam tembaga (Cu) sebesar 32,6 %. Pelarutan Sampel Dalam tahap pelarutan emas, serbuk sampel dilarutkan dalam larutan aqua regia dengan atau tanpa pemanasan. Perbedaan perlakuan tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi optimum proses pelarutan emas pada serbuk sampel. Proses pelarutan menggunakan sampel sebanyak 5 g dan dilarutkan pada larutan aqua regia sesuai Tabel 1 dan Tabel 2, kemudian dilakukan pengadukan selama 30 menit pada keadaan tadi. Setelah itu larutan sampel didiamkan selama tiga jam. Residu dipisahkan dengan penyaringan menggunakan kertas saring. Setelah dilakukan percobaan awal dari setiap perlakuan yang ada, dapat disimpulkan bahwa proses pelarutan optimum terjadi bila dilakukan pemanasan (110 0 C). Hal ini diketahui dari jumlah residu yang ada selama proses pelarutan, dan ditunjukan pada Tabel 3 bahwa massa residu yang didapatkan pada suhu pemanasan lebih sedikit dari suhu ruang. Hal ini berarti dengan pemanasan lebih banyak sampel yang terlarut. Reaksi pelarutan emas dengan aqua regia dapat dilihat pada reaksi berikut [4]: Au (s) + 3HNO 3(aq) + 4HCl (aq) HAuCl 4(aq) + 3NO 2(g) + 3H 2 O (l) 286

Dengan reaksi diatas diharapkan hanya logam emas yang terlarut dalam pelarut aqua regia, namun besar kemungkinan bahwa logam-logam lain juga ikut terlarut dalam proses ini. Sehingga didalam proses ini perlu dilakukan isolasi logam selain emas. Pengendapan Emas dengan Na 2 S 2 O 5 Pengendapan emas pada larutan sampel dilakukan dengan penambahan Na 2 S 2 O 5. Dalam proses tersebut, dengan adanya air natrium meta bisulfit akan bereaksi menghasilkan natrium bisulfit. Larutan natrium bisulfit dapat mengendapkan logam emas yang ada pada filtrat hasil ekstraksi. Mekanisme reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut [4]: Na 2 S 2 O 5 + H 2 O 2 NaHSO 3 3 NaHSO 3 + 2 AuCl 3 + 3 H 2 O 3 NaHSO 4 + 6 HCl + 2Au Tabel 3. Massa hasil ekstraksi Perlakuan Massa Endapan (g) Massa Residu (g) Suhu Ruang (SR) 0,0454 3,6525 Suhu Pemanasan (SP) 0,2772 3,4785 Pada Tabel 4 tampak bahwa endapan tertinggi terdapat pada variasi pelarut AR 10 jika dibandingkan dengan variasi pelarut AR 20 dan AR 30. Terlihat hasil endapan dari AR 10 berwarna hijau dan menggumpal. Hal ini menunjukkan bahwa pengendapan emas tidak maksimal bercampur dengan logam-logam lain yang ikut mengendap.pada AR 20 endapan yang didapatkan berwarna kecoklatan dengan sedikit ada warna hijau pada endapan. Namun untuk AR 30 terlihat endapan yang dihasilkan jauh lebih bagus secara fisik dibandingkan dengan AR 10 dan AR 20, yakni memiliki warna kecoklatan sesuai dengan literatur [4], meski massa endapannya lebih kecil. Tabel 4. Massa hasil ekstraksi dengan perlakuan pemanasan Perlakuan Massa Endapan (g) Massa Residu (g) AR 10 (aqua regia 10 ml + 30 ml air suling) (P1) 0,3814 3,7715 AR 10 (aqua regia 10 ml + 30 ml air suling) (P2) 0,4915 3,9989 AR 10 (aqua regia 10 ml + 30 ml air suling) (P3) 0,2572 3,6094 AR 20 (aqua regia 20 ml + 20 ml air suling) (P1) 0,0830 3,8318 AR 20 (aqua regia 20 ml + 20 ml air suling) (P2) 0,1633 3,7506 AR 20 (aqua regia 20 ml + 20 ml air suling) (P3) 0,1138 3,5692 AR 30 (aqua regia 30 ml + 10 ml air suling) (P1) 0.0661 3,6574 AR 30 (aqua regia 30 ml + 10 ml air suling) (P2) 0,0678 3,9821 AR 30 (aqua regia 30 ml + 10 ml air suling) (P3) 0,0864 3,6236 287

Oleh karena itu untuk mengetahui secara pasti kadar emas yang didapatkan dari kedua perlakuan ekstraksi tersebut dilakukan analisa menggunakan intrumentsi SSA dan instrumentasi XRF. Analisis Kadar Esktrak Emas Menggunakan Instrumentasi SSA dan XRF Untuk analisis kadarnya dilakukan dalam perhitungan pada kurva baku yang didapatkan untuk larutan emas 99,8 % yang telah dikonversikan sesuai dengan absorbansi emas yang terdapat pada larutan sampel. Serta diketahui konsentrasi dari emas pada serbuk sampel sebesar 5 g pada setiap perlakuan Tabel 1 dan Tabel 2 dari persamaan garis y = 0,013x + 0,0215. 0.6 Kurva Baku Emas 0.4 0.2 0 0 20 40 y = 0.013x + 0.0215 R² = 0.9989 Kurva Baku Emas Gambar 3. Kurva hasil analisis instrumentasi SSA Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa konsentrasi emas dalam sampel yang dilarutkan pada suhu ruang sebesar 57,96 ppm dan suhu pemanasan sebesar 50,86 ppm. untuk endapan yang didapatkan lebih banyak terjadi pada suhu pemanasan yaitu sebesar 0,2772 g. Sedangkan pada suhu ruang hanya terdapat endapan sebesar 0,0454 g. Pada Tabel 2 didapatkan endapan dengan variasi komposisi pelarut yang optimum terjadi pada variasi pelarut AR 30. Didapatkan absorbansi tertinggi pada perlakuan tersebut dan endapan tertinggi sebesar 0,7231 ppm. Kadar emas yang didapatkan dari hasil karakterisasi menggunakan instrumentasi XRF: Gambar 4. Hasil Karakterisasi endapan dengan XRF 288

Dari hasil karakterisasi instrumentasi XRF kadar emas dalam esktrak emas tersebut diketahui sebesar 6,24 +/- 0,03 % dalam sampel ekstrak emas yang didapatkan. Kadar sekian masih terlalu kecil untuk sampel logam emas. Yang berarti ekstraksi emas ini masih memerlukan metode yang lebih spesifik, sehingga didapatkan endapan yang murni. Metode reduksi yang digunakan dalam penelitian ini masih butuh tambahan untuk penyempurnaan ekstraksi emas murni, karena dari hasil instrumentasi XRF terdapat banyak pengotor atau logam yang ikut terendapkan oleh larutan natrium bisulfit, yaitu Si, Al, Cu, Ti, Cr, Fe, Ni, Cu, Br, Sr, Ba, dan Pb. Sehingga emas yang didapatkan bebas dari pengotor-pengotor yang ikut menempel pada endapan. KESIMPULAN Kandungan emas pada RAM (Random Acces Memory) komputer bisa dipisahkan dengan ekstraksi menggunakan pelarut aqua regiayang diencerkan.pengaruh suhu terhadap proses ekstraksi emas pada RAM komputer menggunakan pelarut aqua regia lebih bagus hasilnya pada keadaan suhu ruang.dengan perlakuan suhu ruang didapatkan konsentrasi emas yang terekstraksi 57,9615 ppm, serta kadar XRF sebesar 6,24 %.Dan volume aqua regia optimum untuk ekstraksi dengan suhu pemanasan sebesar 30 ml. DAFTAR PUSTAKA 1. [1] Huang, K.., Guo, J., Xu, Z., 2009, Recycling of Waste Printed Circuit Boards: A Review of Current Technologies and Treatment Status in China, Journal of Hazardous Materials 164 (2009) 399 408. 2. [2] Havlik, T. Oraac, D. Petranikova, M. Miskufova, A. F. Kukurugya, dan Z. Takacova, 2010, Leaching of Copper and Tin From Used Printed Circuit Boards After Thermal Treatment, Journal of Hazardous Materials 183 (2010) 866 873. 3. [3] Srithammavut, W., S. Luukkanen, A. Laari, T. Kankaanpaa, I. Turunen, 2011, Kinetic Modelling Of Gold Leaching And Cyanide Consumption In Intensive Cyanidation Of Refractory Gold Concentrate, Journal of the University of Chemical Technology and Metallurgy 46 (2): 181-190. 4. [4] Gray, A. H., N. Katsikaros, dan P. Fallon, 2000, Gold Recovery from Gold Copper Concentrates Using the Inline Leach Reactor and AurixResin, Randol Gold and Silver Forum, Vancouver, Canada. 289