BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Literatur akuntansi biaya mengklasifikasi biaya yang berhubungan dengan input/output menjadi tiga golongan yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi-variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang totalnya tidak dipengaruhi perubahan input/output sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang totalnya bervariasi sesuai perubahan input/output secara proporsional. Biaya semi-variabel merupakan biaya yang totalnya dipengaruhi volume kegiatan tetapi tidak secara proporsional. Besarnya perubahan biaya tergantung pada perubahan tingkat aktivitas namun pengaruh ketidakproporsionalan tersebut di atas merupakan bentuk perilaku biaya. Terdapat beberapa dugaan bahwa biaya meningkat lebih tinggi saat volume aktivitas meningkat dibanding penurunan biaya saat volume aktivitas menurun. Perilaku biaya ini disebut lengket (sticky). Biaya disebut lengket (sticky) ketika besarnya kenaikan biaya yang disebabkan penambahan volume lebih besar dibanding besarnya penurunan biaya yang disebabkan penurunan volume yang ekuivalen (Anderson, et al, 2003:48). Perilaku biaya berhubungan dengan keputusan manajer dalam menghadapi ketidakpastian permintaan di masa mendatang. Biaya menyesuaikan dengan perubahan volume aktivitas yang telah direncanakan oleh manajer, sedangkan volume aktivitas dipengaruhi permintaan yang fluktuatif. Oleh karena itu, manajer 1
perlu hati-hati dalam perencanaan pesanan sumber daya yaitu menunda pesanan sampai mendapat kepastian permintaan (Anderson, et al, 2003:48). Perusahaan melakukan berbagai aktivitas dalam menjaga keberlangsungan usahanya. Salah satu aktivitas yang dilakukan perusahaan adalah aktivitas penjualan. Manajer harus merencanakan volume aktivitas untuk dapat memulai jalannya operasional perusahaan. Volume aktivitas yang direncanakan secara cerdas dan cermat akan mengefisienkan biaya. Manajer cenderung meningkatkan biaya ketika manajer mengambil keputusan untuk menaikkan volume penjualan. Saat manajer memutuskan untuk menurunkan volume penjualan maka manajer cenderung akan menunggu bagaimana kepastian permintaan di masa yang akan datang. Volume penjualan yang tidak dapat langsung terobservasi diproksi dengan penjualan bersih (net sales). Saat permintaan tidak sesuai dengan harapan maka manajer cenderung untuk menurunkan jumlah sumber daya pendukung aktivitas tersebut. Penurunan sumber daya ini tidak serta merta diikuti oleh penurunan biaya karena penyesuaian sumber daya menimbulkan biaya bagi perusahaan. Penyesuaian sumber daya seperti tenaga kerja dan aset menimbulkan biaya pesangon dan biaya promosi ketika manajer memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja dan menjual aset-aset yang dimiliki perusahaan. Pada waktu permintaan masih sesuai dengan yang diharapkan maka manajer cenderung mempertahankan sumber daya yang dimilikinya sehingga menimbulkan biaya yang sering disebut biaya menganggur. 2
Biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas penjualan adalah biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum. Biaya tersebut merupakan biaya semi-variabel yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok biaya pemasaran dan kelompok biaya administrasi dan umum. Pada kelompok biaya pemasaran, komponen biaya yang berhubungan dengan aktivitas penjualan antara lain biaya gaji karyawan bagian pemasaran, biaya pengangkutan, dan biaya iklan/promosi produk. Pada kelompok biaya administrasi dan umum, komponen biaya yang berhubungan dengan aktivitas penjualan antara lain biaya riset dan pengembangan, biaya gaji direksi dan internal kontrol, serta biaya perjalanan dinas. Biaya administrasi dan umum terkait dengan fungsi kontrol terhadap aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan. Biaya-biaya tersebut merupakan biayabiaya yang berhubungan dengan aktivitas penjualan perusahaan. Penelitian ini dimotivasi penelitian sebelumnya, antara lain yang dilakukan oleh Anderson, Banker dan Janakiraman (2003) pada perusahaan di Amerika Serikat menyimpulkan bahwa variasi biaya pemasaran, administrasi dan umum ketika penjualan bersih mengalami kenaikan lebih besar daripada ketika penjualan bersih mengalami penurunan. Penelitian yang dilakukan oleh Windyastuti dan Frasto Biyanto (2005) yang menunjukkan biaya pemasaran, administrasi dan umum pada penjualan bersih bersifat lengket. Penelitian oleh Windyastuti dan Frasto Biyanto (2005) dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ. Oka Suputra (2007) menggunakan populasi perusahaan manufaktur dan menunjukkan hasil bahwa biaya pemasaran, adminstrasi dan umum tidak bersifat lengket, artinya peningkatan biaya pada saat volume aktivitas meningkat tidak 3
lebih besar dari penurunan biaya pada saat volume aktivitas menurun. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali kelengketan biaya pemasaran dan biaya adminstrasi dan umum pada penjualan bersih perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan memperpanjang periode amatan. Selain itu, peneliti termotivasi melakukan penelitian mengenai perilaku biaya karena penelitian mengenai perilaku biaya belum banyak dilakukan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia karena hal ini diyakini dapat mewakili keseluruhan informasi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Menurut Cooper & Kaplan (1998:342) komposisi biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum pada suatu perusahaan berkisar antara 20%-30% dari penjualan bersih sehingga pengendalian terhadap biaya tersebut mampu mengefisiensi total biaya perusahaan. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum selanjutnya disingkat PA&U. Latar belakang yang telah diuraikan menunjukkan adanya hasil penelitian yang berbeda mengenai perilaku biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum. Biaya PA&U dapat berperilaku lengket ataupun tidak. Berdasarkan hal tersebut permasalahan dalam penelitian ini adalah: apakah biaya semi-variabel yaitu biaya PA&U pada penjualan bersih perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia bersifat lengket? 1.2 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui perilaku biaya semi-variabel yaitu biaya PA&U pada penjualan bersih perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia bersifat 4
lengket, artinya kenaikan biaya PA&U pada saat penjualan bersih naik lebih tinggi dibanding penurunan biaya PA&U pada saat penjualan bersih turun. 1.3 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik dari segi teori maupun praktis, sebagai berikut: 1. Dari segi teori, penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris mengenai perilaku biaya yaitu kelengketan biaya PA&U terhadap penjualan bersih perusahaan yang terdaftar di BEI. 2. Dari segi praktis, memberikan bukti empiris bagi para pengambil keputusan antara lain manajer mengenai perilaku biaya yaitu kelengketan biaya PA&U terhadap penjualan bersih sehingga mampu memberikan informasi, masukan dan dasar pertimbangan bagi pengambilan keputusan dalam mengefisiensikan biaya untuk menghadapi ketidakpastian permintaan di masa mendatang. 1.4 Sistematika Penyajian Secara garis besar, penelitian ini disusun ke dalam lima bab yang diuraikan sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab pendahuluan ini menguraikan latar belakang masalah dan pokok permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. 5
Bab II : Kajian Pustaka Bab ini menguraikan landasan teori yang mendukung penelitian, hasil penelitian sebelumnya yang terkait dan digunakan sebagai acuan dengan penelitian yang dilaksanakan sekarang, serta rumusan hipotesis. Bab III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan identifikasi variabel, definisi operasional, jenis data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data. Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang karakteristik populasi, analisis data yang mencakup hasil perhitungan dan deskripsi hasil penelitian serta pembahasan dari permasalahan yang ada. Bab V : Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan simpulan yang diperoleh dari hasil analisis dalam pembahasan, saran-saran yang diberikan sesuai dengan simpulan yang diperoleh dari penelitian serta keterbatasan penelitian. 6