BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. (2007:52), menyatakan bahwa metode penelitian adalah:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. antara perlakuan tersebut dengan aspek tertentu yang akan diukur. Ruseffendi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN O X O

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Instrument 4.1.1 Validitas instrument Hasil perhitungan instrument pretest dan posttest yang terdiri dari 30 butir soal dengan 4 alternatif pilihan jawaban untuk pretest dan 30 butir soal dan 4 alternatif pilihan jawaban untuk posttest. Uji coba instrument dilaksanakan di SMP Dua Mei Banjaran kelas VIII yang diikuti oleh 30 orang responden. Dari hasil analisis perhitungan validitas dengan menggunakan rumus product momen person, diperoleh beberapa butir soal yang pengujian tingkat signifikannya jelek atau ada beberapa butir soal yang tidak valid yaitu: Tabel 4.1 Validitas soal pretest uji instrument No. Soal Keterangan - Sangat tinggi - Tinggi 1,2,4,5,7,8,9,11,12,13,16,19,20,21,22,23,24, Cukup/sedang 25,26,29,30 3,6,14,15,17,27,28 Rendah 10,18 Sangat rendah Tabel 4.2 Validitas soal posttest uji instrument No. Soal Keterangan Sangat tinggi 12,13,20,30 Tinggi 3,4,6,7,8,9,10,11,14,16,17,19,22,23,25,28 Cukup/sedang 1,2,5,15,18,21,24,26,27,29 Rendah Sangat rendah 49

50 Soal yang tidak valid mendapatkan revisi sehingga soal dapat dipakai lagi dan jumlah soal tetap 30 butir soal. Selanjutnya diuji tingkat signifikannya dengan menggunaan uji t dengan dk=n-2=30-2=28 dan tingkat kepecayaan 95% maka menghasilkan t-tabel adalah 2,05. Hasil ini menunjukkan t-hitung>t-tabel, dari hasil perhitungan tersebut maka dapat diujicobakan pada penelitian. 4.1.2 Reliabilitas instrument Hasil perhitungan reliabilitas pretest dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson, diperoleh r hitung > r tabel pada taraf signifikan 0.05 dengan dk=n-2. Berdasarkan perhitungan tersebut maka dilihat bahwa r hitung > r tabel (0.88 > 0.35), maka berdasarkan criteria bahwa instrument yang diujicobakan reliable karena terbukti bahwa r hitung > r tabel. Kemudian hasil perhitungan reliabilitas posttest dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson, diperoleh r hitung > r tabel pada taraf significant 0.05 dengan dk=n-2. Berdasarkan perhitungan tersebut maka dilihat bahwa r hitung > r tabel (0.89 > 0.35), maka berdasarkan criteria tersebut bahwa instrument yang diujicobakan reliable karena terbukti bahwa r hitung > r tabel.

51 4.1.3 Indeks Kesukaran Instrument Hasil perhitungan indeks kesukaran srtiap butir soal pretest dari 30 soal dan 30 butir soal posttest yang diujicobakan menghasilkan: Tabel 4.3 Indeks Kesukaran soal pretest uji instrument No. Soal Keterangan - Terlalu sukar 5,15,28, Sukar 2,3,4,6,7,8,10,12,14,16,18,20,21,22,23,26,27,29 Sedang 1,9,11,13,17,19,24,25,30 Mudah - Sangat mudah Tabel 4.4 Indeks Kesukaran soal posttest uji instrument No. Soal Keterangan - Terlalu sukar - Sukar 5,6,7,8,12,14,15,16,18,20,21,22,23,26,27,28 Sedang 1,2,3,4,9,10,11,13,17,19,24,25,29,30 Mudah - Sangat mudah

52 4.1.4 Daya Pembeda Instrument Hasil perhitungan daya pembeda instrument penelitian direvisi bila indeks daya pembeda DP < 0.20. Item tes diperbaiki optionnya, apabila indeks daya pembeda DP > 0.70. kemungkinan jawaban harus direvisi atau diganti apabila salah kecoh. Tabel 4.5 Daya Pembeda soal pretest uji instrument No. Soal Keterangan - Sangat Baik 3,4,17,21,22, Baik 1,2,5,6,7,8,9,11,12,13,16,19,20,23,24,26,27,29,30 Cukup 14,15,18,25,28, Jelek 10 Sangat Jelek Tabel 4.6 Daya Pembeda soal posttest uji instrument No. Soal Keterangan - Sangat Baik 5,6,11,16,17,18,20,22,23,28 Baik 2,3,4,7,8,9,12,13,14,15,19,25,27,29,30 Cukup 1,10,21,24,26, Jelek - Sangat Jelek Disimpulkan bahwa dari 30 butir soal pretest yang diujicobakan terdapat 6 soal yang harus direvisi yaitu no. 10, 14, 15, 18, 25, 28 dan tidak terdapat soal yang harus direvisi optionnya. Sedangkan dari 30 butir soal posttest yang diujicobakan terdapat 5 soal yang harus direvisi yaitu no. 1, 10, 21, 24, 26 dan tidak terdapat soal yang harus direvisi optionnya.

53 4.2. Hasil Penelitian Sebagaimana telah diungkap sebelumnya, pada penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sebelum dilakukan pembelajaran peneliti memberi tes awal (pretest) kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Saat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya dilaksanakan, guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas, menumbuhkan sikap-sikap yang positif terhadap pelajaran, dan kemudian memberikan materi pelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang akan digunakan, dalam penelitian ini yang dimaksud adalah model pembelajaran Tutor Sebaya. Guru menegaskan kepada siswa bahwa pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya, siswa akan dibantu oleh tutor-tutor sebaya yang tak lain adalah temannya sendiri. Penunjukan siswa sebagai tutor sebaya berdasarkan pada data nilai siswa pada pokok bahasan sebelumnya, sehingga didapatkan siswa-siswa yang dianggap berkompeten untuk dapat menjadi tutor-tutor sebaya. Sebelum dilaksanakannya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya, para tutor tersebut diberikan pelatihan tutorial, sehingga mereka tahu dengan tugas mereka sebagai tutor. Pelatihan

54 ini diadakan sebanyak dua kali pertemuan dan dilakukan di luar jam pelajaran sekolah (sepulang sekolah). Pada awal pembelajaran, guru menjelaskan secara umum tentang materi yang akan dipelajari pada hari itu, kemudian untuk lebih menguatkan pemahaman siswa, guru memberikan lembar kerja siswa yang berisi tentang soal-soal yang berhubungan dengan materi yang baru saja disampaikan. Para tutor membantu teman-temannya yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan lembar kerja siswa tersebut, tetapi jika tutor tersebut juga mengalami kesulitan maka dapat meminta bantuan kepada guru, sehingga guru dapat memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa agar mereka dapat memahami materi yang telah diajarkan. Masing-masing tutor disebar pada tiap-tiap kelompok, sehingga dalam suatu kelompok masing-masing terdapat seorang tutor sebaya untuk membantu dan membimbing kelompok tersebut dalam memahami materi yang diberikan. Selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya berlangsung, guru berkeliling kelas untuk memantau kegiatan tutorial dan apabila terlihat ada kesulitan guru memberikan bimbingan.

55 Proses Pembelajaran pada Kelompok Eksperimen No Hari/tanggal Selasa 4 Mei 2010 Selasa 11Mei 2010 Kegiatan 1. Apersepsi 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan. 3. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi menggunakan rumus dan fungsi pada Microsoft Excel. 4. Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. 5. Tutor-tutor sebaya disebar pada tiap-tiap kelompok secara merata. 6. Guru memberikan latihan. 7. Tiap tutor membimbing masing-masing kelompoknya untuk menyelesaikan latihan yang telah diberikan. 8. Siswa bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. 9. Guru memberikan tugas rumah 1. Apersepsi 2. Membahas bersama tugas rumah 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan. 4. Guru mereview materi pelajaran yang terdahulu 5. Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. 6. Tutor-tutor sebaya disebar pada tiap-tiap kelompok secara merata. 7. Guru memberikan latihan untuk dikerjakan di ruang praktek computer. 8. Tiap tutor membimbing masing-masing kelompoknya untuk menyelesaikan latihan yang telah diberikan.

56 Selasa 18Mei 2010 9. Siswa bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. 10. Guru memberikan tugas rumah Tes akhir materi pokok bahasan menggunakan rumus dan fungsi Proses Pembelajaran pada Kelompok Kontrol Pada awal pembelajaran, guru memberikan apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan, yaitu tentang pokok bahasan Penggunaan Rumus dan Fungsi pada Microsoft Excel. Guru menerangkan dan menyampaikan materi pelajaran di depan kelas dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, di sini siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal penting di buku catatan mereka masing-masing. Selanjutnya guru memberikan contoh soal dan mengadakan tanya jawab kepada siswa tentang materi yang baru saja disampaikan. Guru memberikan latihan soal atau tugas rumah untuk dikerjakan oleh tiap-tiap siswa. Guru bersama siswa mengevaluasi atau membahas soal tersebut dan membuat kesimpulan bersama-sama. Pembelajaran ini dapat dilakukan pada setiap pertemuan sesuai dengan materi yang tercantum pada Rencana Pembelajaran. Untuk lebih jelasnya proses pembelajaran pada kelompok kontrol dapat digambarkan dalam tabel berikut ini. No Hari/tanggal Rabu, 5 Mei 2010 Kegiatan 1. Apersepsi 2. Membahas bersama tugas rumah 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. 4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi

57 Rabu, 12Mei 2010 Rabu, 18Mei 2010 yang akan dibahas hari ini, yaitu penggunaan rumus dan fungsi pada Microsoft Excel. 5. Siswa diberi contoh soal dan latihan-latihan, kemudian membahasnya bersama. 6. Siswa bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. 6. Guru memberikan tugas rumah. 1. Apersepsi 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. 3. Guru mereview tugas terdahulu 4. Guru memberikan latihan untuk dikerjakan di ruang praktek komputer 5. Siswa bersama guru menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari. 6. Guru memberikan tugas rumah. Tes akhir materi pokok bahasan menggunakan rumus dan fungsi

58 Hasil penelitian yang sudah dilakukan melalui pretest dan posttest didapat data mentah yang akan dihitung dan dianalisis untuk dijadikan dasar dalam menarik kesimpulan dari suatu hipotesis. Dari 30 butir soal pretest dan posttest yang diujikan didalam penelitian pada 30 responden yang ada pada kelas eksperimen yaitu kelas VIII A dan kelas control yaitu kelas VIII B diperoleh hasil dengan menggunakan SPSS versi 10.0 for windows. Tabel 4.8 Output Deskripsi Statistika Skor Pretest Kelas Eksperimen N Valid 30 Missing 0 Mean 17.10 Std. Error of Mean.742 Median 16.20 Mode 14 Std. Deviation 4.063 Variance 16.507 Skewness.551 Std. Error of Skewness.427 Kurtosis -.662 Std. Error of Kurtosis.833 Range 15 Minimum 11 Maximum 26 Sum 513 Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa: 1. Mean atau rata-rata skor pretest kelas eksperimen adalah 17,10 dengan standar error adalah 0.742 2. Median sebesar 16.20, menunjukkan bahwa 50% skor pretest berada diatas 16.20 dan 50% skor pretest dibawah 16.20

59 3. Standar deviasi adalah 4.063 dan varians yang merupakan kuadrat dari standar deviasi adalah 16.507 4. Ukuran Skewness (kemencengan) adalah 0.551. maka rasio Skewness adalah nilai Skewness/Standar Error of Skewness = 0.551/0.427 = 1.290 5. Ukuran Kurtosis (keruncingan) adalah nilai Kurtosis/Standar Error of Kurtosis = 0.662/0.833 = 0.794. jika rasio Kurtosis dan Skewness berada diantara -2 sampai dengan 2 maka distribusi data adalah normal 6. Skor pretest minimum adalah 11, sedangkan skor pretest maksimum adalah 26. 7. Range skor pretest adalah 15. Tabel 4.9 Output Deskripsi Statistika Skor Posttest Kelas Eksperimen N Valid 30 Missing 0 Mean 23.10 Std. Error of Mean.556 Median 22.60 Mode 21 Std. Deviation 3.044 Variance 9.266 Skewness.260 Std. Error of Skewness.427 Kurtosis -1.141 Std. Error of Kurtosis.833 Range 10 Minimum 18 Maximum 28 Sum 693 Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa: 1. Mean atau rata-rata skor posttest kelas eksperimen adalah 23,10 dengan standar error adalah 0.556

60 2. Median sebesar 22.60, menunjukkan bahwa 50% skor posttest berada diatas 22.60 dan 50% skor posttest berada dibawah 22.60. 3. Standar deviasi adalah 3.044 dan varians yang merupakan kuadrat dari standar deviasi adalah 9.266 4. Ukuran Skewness (kemencengan) adalah 0.260, maka rasio Skewness adalah nilai Skewness/Standar Error Skewness = 0.260/0.43 = 0.60 5. Ukuran Kurtosis (keruncingan) adalah nilai Kurtosis/Standar Error of Kurtosis = 1.141/0.83 = 1.374. jika rasio Kurtosis dan Skewness berada diantara -2 sampai dengan 2 maka distribusi data adalah normal 6. Skor posttest minimum adalah 18, sedangkan skor postest maksimum adalah 28. 7. Range skor posttest adalah 10. Tabel 4.10 Output Deskripsi Statistika Skor Pretest Kelas Kontrol N Valid 30 Missing 0 Mean 13.07 Std. Error of Mean.717 Median 12.43 Mode 11 Std. Deviation 3.930 Variance 15.444 Skewness.681 Std. Error of Skewness.427 Kurtosis -.007 Std. Error of Kurtosis.833 Range 16 Minimum 7 Maximum 23 Sum 392 Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa:

61 1. Mean atau rata-rata skor pretest kelas kontrol adalah 13,07 dengan standar error adalah 0.717. 2. Median sebesar 12.43, menunjukkan bahwa 50% skor pretest berada diatas 12.43 dan 50% skor pretest berada dibawah 12.43. 3. Standar deviasi adalah 3.930 dan varians yang merupakan kuadrat dari standar deviasi adalah 15.444 4. Ukuran Skewness (kemencengan) adalah 0.681, maka rasio Skewness adalah nilai Skewness/Standar Error Skewness = 0.681/0.427 = 1.594 5. Ukuran Kurtosis (keruncingan) adalah nilai Kurtosis/Standar Error of Kurtosis = 0.007/0.83 = 0.008 jika rasio Kurtosis dan Skewness berada diantara -2 sampai dengan 2 maka distribusi data adalah normal 6. Skor pretest minimum adalah 7, sedangkan skor pretest maksimum adalah 23. 7. Range skor pretest adalah 16. Tabel 4.11 Output Deskripsi Statistika Skor Posttest Kelas Kontrol N Valid 30 Missing 0 Mean 18.50 Std. Error of Mean.684 Median 18.22 Mode 18 Std. Deviation 3.749 Variance 14.052 Skewness.400 Std. Error of Skewness.427 Kurtosis -.364 Std. Error of Kurtosis.833 Range 15 Minimum 12 Maximum 27 Sum 555

62 Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa: 1. Mean atau rata-rata skor posttest kelas kontrol adalah 18.50 dengan standar error of mean adalah 0.684 2. Median sebesar 18.22, menunjukkan bahwa 50% skor posttest berada diatas 18.22 dan 50% skor posttest berada dibawah 18.22. 3. Standar deviasi adalah 3.749 dan varians yang merupakan kuadrat dari standar deviasi adalah 14.052 4. Ukuran Skewness (kemencengan) adalah 0.4, maka rasio Skewness adalah nilai Skewness/Standar Error Skewness = 0.4/0.43 = 0.93 5. Ukuran Kurtosis (keruncingan) adalah nilai Kurtosis/Standar Error of Kurtosis = 0.364/0.83 = 0.439. jika rasio Kurtosis dan Skewness berada diantara -2 sampai dengan 2 maka distribusi data adalah normal 6. Skor posttest minimum adalah 12, sedangkan skor posttest maksimum adalah 27. 7. Range skor posttest adalah 15. 4.3 Analisis Data Hasil Penelitian Analisis data hasil perhitungan dilakukan melalaui uji statistik yaitu melalui normalized gain, uji normalitas, uji homogenitas dan uji t-test. Dari data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol telah diperoleh, selanjutnya menghitung perbedaan hasil pretest dan posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui keefektifan model

63 pembelajaran. Setelah dihitung persentase diketahui bahwa hasil pretest dan posttest kelas eksperimen 57,00% dan 77,00% serta untuk kelas kontrol pretest dan posstest adalah 43.56% dan 61,67%. Hasil perhitungan dengan menggunakan Ms. Excel, normalized gain diperoleh untuk kelas eksperimen sebesar 0,47 dan untuk kelas kontrol sebesar 0,32. Nilai gain ini selanjutnya diinterpretasikan kedalam kriteria nilai gain. Setelah diinterpretasikan maka diperoleh data bahwa efektifitas model pembelajaran yang dilakukan di kelas kontrol masuk pada kriteria sedang dan efektivitas model pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen masuk pada kriteria sedang. Jika dibandingkan antara nilai gain pada kelas kontrol dan eksperimen maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Untuk melihat apakah ada perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan Model pembelajaran Tutor Sebaya. Berikut ini adalah langkah-langkah awal untuk uji hipotesis yaitu melakukan uji normalitas dan homogenitas kemudian setelah mendapatkan hasil dilakukan uji-t. 4.3.1 Uji Normalitas

64 Sebelum dan sesudah pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan uji normalitas pada nilai pretest dan posttest untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Syarat pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik adalah berdistribusi normal, oleh karena itu sebelum data ini diuji hipotesisnya menggunakan statsitik t, sebelumnya dilakukan dulu uji normalitas data. Dalam penelitian ini uji kenormalan data menggunakan chi square, jika diperoleh nilai χ2hitung > χ2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebar tidak secara normal. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.12 Data Hasil Uji Normalitas Kelompok χ2hitung dk Taraf Signifikansi χ2tabel Keterangan Pretest 2.06 5 5% 11.07 Normal Posttest 1.01 5 5% 11.07 Normal Terlihat dari tabel tersebut bahwa nilai χ2hitung untuk data hasil belajar pretest eksperimen sebesar 2.06 < χ2tabel (11.07), yang berarti data tersebut berdistribusi normal. Demikian juga untuk data hasil belajar posttest eksperimen diperoleh nilai χ2hitung = 1,01 < χ2tabel (11.07), yang berarti data tersebut juga berdistribusi normal. Berdasarkan hasil analisis ini, maka untuk pengujian hipotesis selanjutnya digunakan uji t.

65 4.3.2 Uji Homogenitas Selanjutnya dilakukan uji homogenitas kelas eksperimen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah skor-skor tes mempunyai varian homogen atau tidak. Hasil perhitungan homogenitas terhadap nilai varian pretest dan posttest dengan menggunakan Ms. Excel, kemudian dilihat tingkat signifikansinya dari tabel F dengan ketentuan df=n-1 dan diperoleh f tabel dari df 29 adalah 1,85 kemudian diuji homogenitas didapat f hitung < f tabel (1,78<1,85) artinya varians sampel homogen. 4.3.3 Uji T-Test Setelah data diketahui berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji t. uji t dimaksudkan untuk melihat ada perbedaan atau tidak dari hasil belajar siswa. Uji T-test/uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk menguji hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis nol (H 0 ) : tidak terdapat perubahan yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dalam belajar Microsoft Excel kelas VIII. 2. Hipotesis kerja (H 1 ) : terdapat perubahan yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dalam belajar Microsoft Excel kelas VIII. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji perbedaan dua rata-rata adalah sebagai berikut:

66 Terima H 1 jika T hitung >T tabel Tolak H 1 jika T hitung <T tabel Pair 1 Nilai Pretest - Nilai Posttest Mean Tabel 4.13 Paired Samples Test Paired Differences Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Lower Difference Upper t df Sig. (2- tailed) -6.0000 1.80038.32870-6.6723-5.3277-18.254 29.000 Hasil perhitungan t-test dengan menggunakan SPSS versi 11.00 for Windows kemudian dilihat tingkat signifikannya dari tabel t dengan ketentuan df=n-1 dan diperoleh f tabel dari df=29 adalah 2.045 kemudian di uji t-test didapatkan f hitung > f tabel (18,254 > 2,045), artinya dengan demikian H 1 diterima. Jadi kesimpulannya terdapat perubahan yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dalam belajar Microsoft Excel kelas VIII. 4.3.4 Respon siswa Respon para siswa terhadap suatu model pembelajaran yang dianggap baru sangat penting untuk diketahui. Respon yang diberikan para siswa dapat berupa sikap positif atau negative terhadap model pembelajaran yang digunakan. Hasil pengolahan data angket yang telah diisi oleh siswa adalah sebagai berikut:

67 No Pernyataan SS S TY TS STS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Saya senang belajar TIK dengan bantuan teman/tutor sebaya Dengan bantuan teman /tutor sebaya saya lebih percaya diri Belajar dengan tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan saya dalam menerima materi pelajaran Pembelajaran tutor sebaya dapat membantu pemahaman saya terhadap TIK Dengan tutor sebaya dapat mengetahui cara penyelesaian lain dari teman Dengan pembelajaran tutor sebaya dapat membuat saya lebih berani untuk bertanya Pembelajaran tutor sebaya membuat saya bingung Suasana pembelajaran tutor sebaya membuat saya tidak nyaman Dengan pembelajaran tutor sebaya ini, saya dapat mengungkapkan masalah-masalah yang tidak saya mengerti Saya dapat mengungkapkan ideide saya dengan bebas 26.67% 73.33% 0.00% 0.00% 0.00% 30.00% 40.00% 20.00% 10.00% 0.00% 13.33% 80.00% 6.67% 0.00% 0.00% 16.67% 66.67% 13.33% 3.33% 0.00% 10.00% 46.67% 33.33% 10.00% 0.00% 16.67% 50.00% 23.33% 10.00% 0.00% 3.33% 13.33% 20.00% 56.67% 6.67% 3.33% 16.67% 13.33% 56.67% 10.00% 26.67% 63.33% 6.67% 3.33% 0.00% 16.67% 70.00% 10.00% 3.33% 0.00% Perhitungan persentase tiap pernyataan angket diatas berdasarkan tabel interpretasi perhitungan presentasi dapat diinterprestasikan sebagai berikut: 1. Dari pernyataan Saya senang belajar TIK dengan bantuan tutor sebaya diperoleh bahwa (26.67%) menjawab sangat setuju, (73.33%) menjawab

68 setuju, (0%) menjawab Tidak Yakin, (0%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju. 2. Dari pernyataan Dengan bantuan teman /tutor sebaya saya lebih percaya diri diperoleh bahwa (30.00%) menjawab sangat setuju, (40.00%) menjawab setuju, (20.00%) menjawab Tidak Yakin, (10.00%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju. 3. Dari pernyataan Belajar dengan tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan saya dalam menerima materi pelajaran diperoleh bahwa (13.33%) menjawab sangat setuju, (80.00%) menjawab setuju, (6.67%) menjawab Tidak Yakin, (0%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju. 4. Dari pernyataan Pembelajaran tutor sebaya dapat membantu pemahaman saya terhadap TIK diperoleh bahwa (16.67%) menjawab sangat setuju, (66.67%) menjawab setuju, (13.33%) menjawab Tidak Yakin, (3.33%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju. 5. Dari pernyataan Dengantutor sebaya dapat mengetahui cara penyelesaian lain dari teman diperoleh bahwa (10.00%) menjawab sangat setuju, (46.67%) menjawab setuju, (33.33%) menjawab Tidak Yakin, (10.00%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju. 6. Dari pernyataan Dengan pembelajaran tutor sebaya dapat membuat saya lebih berani untuk bertanya diperoleh bahwa (16.67%) menjawab sangat setuju, (50.00%) menjawab setuju, (23.33%) menjawab Tidak Yakin, (10%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju.

69 7. Dari pernyataan Pembelajaran tutor sebaya membuat saya bingung diperoleh bahwa (3.33%) menjawab sangat setuju, (13.33%) menjawab setuju, (20%) menjawab Tidak Yakin, (56.67%) menjawab tidak setuju, (6.67%) menjawab sangat tidak setuju. 8. Dari pernyataan Suasana pembelajaran tutor sebaya membuat saya tidak nyaman diperoleh bahwa (3.33%) menjawab sangat setuju, (16.67%) menjawab setuju, (13.33%) menjawab Tidak Yakin, (56.67%) menjawab tidak setuju, (10%) menjawab sangat tidak setuju. 9. Dari pernyataan Dengan pembelajaran tutor sebaya ini, saya dapat mengungkapkan masalah-masalah yang tidak saya mengerti diperoleh bahwa (26.67%) menjawab sangat setuju, (63.33%) menjawab setuju, (6.67%) menjawab Tidak Yakin, (3.33%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju. 10. Dari pernyataan Saya dapat mengungkapkan ide-ide saya dengan bebas diperoleh bahwa (16.67%) menjawab sangat setuju, (70.00%) menjawab setuju, (10%) menjawab Tidak Yakin, (3.33%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju. 4.4 Pembahasan hasil penelitian Hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penerapan metode tutor sebaya didalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan metode tutor sebaya dibandingkan dengan kelas kontrol yang

70 menggunakan metode konvensional. Hal ini bisa dilihat dari hasil rata-rata pretest dari diagram dibawah ini: Diagram 4.1 Rata-rata hasil pretest kelas control dan eksperimen Dilihat dari diagram diatas, tidak terdapat perbedaan yang besar antara hasil prestest kelas eksperimen dengan kelas control, hal ini menunjukkan bahwa keadaan awal antara kelas eksperimen dan kelas control pada waktu diberikan pretest relative sama. Setelah dilakukan pretest selanjutnya kedua kelas diberikan perlakukan. Kelas control diberikan perlakukan konvensional, sedangkan kelas eksperimen diberikan perlakukan menggunakan metode tutor sebaya. Untuk mengetahui hasil dari perlakukan tersebut dilakukan posttest untuk mengetahui keadaan akhir yang selanjutnya dihitung dan dianalisis sehingga didapat rata-rata hasil posttest seperti dibawah ini:

71 Diagram 4.2 Rata-rata hasil posttest kelas control dan kelas eksperimen. Dari diagram diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil posttest antara kelas control dan kelas eksperimen. Nilai Gain Peningkatan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan rumus nilai gain. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan normalized gain diperoleh gain untuk kelas control adalah sebesar 0,32 sedangkan gain untuk kelas eksperimen adalah sebesar 0,47. Nilai gain tersebut selanjutnya diinterperstasikan kedalam criteria niai gain, dan diperoleh bahwa efektifitas penerapan model pembelajaran konvensional yang dilakukan pada kelas control tergolong sedang, sedangkan efektifitas penerapan model pembelajaran tutor sebaya yang dilakukan pada kelas eksperimen tergolong

72 sedang dengan demikian Ha diterima. Selisih rata-rata nilai gain eksperimen dengan rata-rata nilai gain control adalah 0,47 0,32 = 0,15, dan bila diinterpretasikan nilai gainnya maka tergolong rendah, dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran tutor sebaya efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar Microsoft Excel kelas VIII. Nilai T-Test Setelah semua data diuji dengan menggunakan uji normalized gain kemudian data tersebut dihitung, apakah ada peningkatan antara nilai pretest dan nilai posttest kelas eksperimen. Dari hasil perhitungan ternyata t hitung > t tabel (17,94 > 2,048), dengan demikian H 1 diterima, yang artinya terdapat perubahan yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dalam belajar Microsoft Excel kelas VIII.