54 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu (http://pasca-unsoed.or.id/adm/data/256,3,pengertian METODE PENELITIAN). Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah studi kasus yang bertujuan untuk menilai kinerja perusahaan. Menurut Consuelo (1998) dalam Husein Umar (1999; p:28), studi kasus merupakan penelitian yang terperinci mengenai objek tertentu selama waktu tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dengan cukup dan menyeluruh. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yang merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta saat ini dari suatu penelitian dengan tujuan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan status saat ini dari subjek yang diteliti (Idriantoro dan Supomo, 2002; p:26). Oleh karena unit analisis yang diteliti adalah tingkat organisasional dan fokus penelitian berada pada kinerja organisasional, maka penelitian menggunakan metode Balanced Scorecard ini menggunakan horison waktu studi cross sectional, dimana penelitian melibatkan satu waktu tertentu dengan banyak sampel (http://yudhiher.files.wordpress.com/2007/04/transparansi-5-1.ppt). 3.2. OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN Menurut Idriantoro dan Supomo (2002; p:69), penentuan variabel pada dasarnya merupakan operasionalisasi terhadap pembangunan, yaitu upaya mengurangi abstraksi pembangunan sehingga dapat diukur. Definisi operasional adalah penentuan pembangunan sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Hal ini menjelaskan cara tertentu yang
55 digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan pembangunan, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran pembangunan yang lebih baik. Variabel adalah bentuk konsepsi atau sifat yang akan dipelajari (Kerlinger, 1973). Variabel penelitian merupakan suatu atribut, sifat, atau nilai dari individu, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penliti untuk dipelajari serta ditarik kesimpulannya (Sumarni dan Wahyuni, 2005; p:21). Dalam balanced scorecard, variabel yang perlu ditelaah bergantung pada deskripsi dan strategi yang diuraikan ke diskusi dan penetapan apa yang dibutuhkan visi untuk berhasil dan faktor-faktor yang berpengaruh besar dalam hasil. Dengan kata lain, perusahaan memiliki faktor-faktor kunci keberhasilan yang digunakan untuk menjawab apa yang ingin dilakukan oleh perusahaan/sbu dalam bisnis yang biasanya dituangkan dalam pernyataan misi perusahaan/sbu tersebut (khususnya dalam skripsi ini adalah divisi). Selanjutnya faktor-faktor kunci keberhasilan tersebut dijabarkan ke dalam empat perspektif BSC dengan penjabaran sebagai berikut: a. Perspektif Keuangan. Pada perspektif ini diukur tingkat kemampuan penyimpanan terhadap budget yang dikeluarkan perusahaan untuk proses pengadaan divisi pengadaan PT. Garuda Indonesia dalam bentuk saving ratio. b. Perspektif Pelanggan. Pada perspektif ini mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja divisi pengadaan PT. Garuda Indonesia berdasarkan kuesioner yang disebarkan ke dalam 70 orang sampel user dari beberapa departemen. c. Perspektif Proses Bisnis Internal. Mengukur tingkat efesiensi dan efektifitas proses bisnis divisi pengadaan dan meningkatkan kinerja divisi pengadaan PT. Garuda Indonesia agar memiliki daya saing di dunia internasional.
56 d. Pembelajaran dan Pertumbuhan. Meningkatkan kompetensi dan skill pegawai untuk meningkatkan profesionalisme dan budaya pegawai yang tinggi. 3.3. JENIS DAN SUMBER DATA PENELITIAN Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Data Subjek Adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karkateristik seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian (Irdiantoro dan Supomo, 2002; p:145). b. Data Dokumenter Data dokumenter adalah jenis data penelitian yang berupa faktur, jurnal, surat-surat, memo, dan lain-lain (Irdiantoro dan Supomo, 2002; p:146). Data-data di atas dapat berupa kualitatif maupun kuantitatif. Selanjutnya data tersebut dievaluasi dan dibuat scorecard untuk menunjang penyusunan metode BSC. 3.4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data penelitian tediri atas: data primer dan data sekunder. a. Data primer Merupakan sumber data penlitian yang diperoleh langsung dari sumber asli berupa opini dari sumber yang terkait. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah dengan metode survei yaitu melakukan pengamatan lapangan dan wawancara.
57 - Pengamatan: Melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran yanng tepat mengenai keadaan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. - Wawancara: Melakukan tanya jawab dengan pihak perusahaan mengenai segala yang berkaitan dengan informasi berupa pandangan akan kinerja perusahaan, perkembangan perusahaan, dan masalah yang dihadapi terutama yang berhubungan dengan masalah penelitian. b. Data sekunder Merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung dari media perantara. Data sekunder berupa data yang tersusun sebagai arsip perusahan. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah dengan pengumpulan data dari arsip perusahaan dan studi kepustakaan dengan mencari referensi dari buku-buku yang berkaitan, jurnal-jurnal ilmiah, dan informasi dari internet. 3.5. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL Sampling adalah cara pengumpulan data, dimana yang diselidiki adalah elemen sampel dari suatu populasi. Data yang digunakan dalam penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari populasi. Hal tersebut sangat wajar mengingat banyaknya populasi yang diambil, keterbatasan biaya, serta kendala-kendala lain dalam populasi tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengambilan sampel acak sederhana. Berikut adalah teknik pengolahan sampel menurut Slovin, yaitu: n = N/1+N(e) 2, dimana n = jumlah sampel; N = Jumlah populasi; dan e = konstanta (%dari tingkat kesalahan standar toleransi untuk penarikan sampel sebesar 10%)
58 3.6. METODE ANALISIS A. Analisis data kualitatif Merupakan teknik analisis yang dipakai dengan cara menerjemahkan visi, misi serta strategi yang digunakan oleh perusahaan kedalam ukuran-ukuran yang jelas kedalam empat perspektif BSC. B. Analisis data kuantitatif Menganalisa suatu masalah dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Di dalam wikipedia dijelaskan bahwa jawaban atas kuesioner memiliki bobot dan penilaian yang dapat ditentukan berdasarkan interval kelas. Dalam skala Likert, bobot dan penilaian dibagi ke dalam lima kelas sebagai berikut: Tabel 3.1. Bobot dan Penilaian dalam Skala Likert Skala Pembobotan Penilaian 5 Sangat baik 4 Baik 3 Cukup baik 2 Tidak baik 1 Sangat tidak baik Sumber: wikipedia.com Kuesioner disebarkan kepada ±70 responden yang termasuk pelanggan internal secara rutin divisi pengadaan PT. Garuda Indonesia yang kemudian diolah dengan perhitungan sebagai berikut: Bobot x Penilaian = Total Kumulatif Nilai Akhir Denga asumsi: - Dari total 70 responden, yang menjawab sangat..., dimisalkan sebanyak 5 orang, maka total nilai kumulatif = 5 x 5 = 25; - Dari total 70 responden, yang menjawab baik, dimisalkan sebanyak 25 orang, maka total nilai kumulatif = 25 x 4 = 100; dst.
59 Menurut J. Supranto, (2000, P64) dalam penentuan interval kelas dapat ditentukan dengan rumus: C= Xn-X1 / K Keterangan: C = perkiraan besarnya kelas. Xn = Nilai observasi terbesar, K = banyaknya kelas Xi = Nilai observasi terkecil. Penentuan skala pembobotan pada Skala Likert jika mengacu pada interval kelas seperti yang diutarakan oleh J. Supranto akan berubah menjadi sebagai berikut: Tabel 3.2. Bobot dan Penilaian dalam Skala Likert berdasarkan interval kelas. Skala Pembobotan Penilaian 4.29 5.00 Sangat baik 3.47 4.28 Baik 2.65 3.46 Cukup baik 1.83 2.64 Tidak baik 1.00 1.82 Sangat tidak baik Sumber: hasil olah penulis Sedangkan dalam perspektif keuangan, analisa didasarkan pada rasio itu sendiri. 3.7. RANCANGAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. Rancangan implikasi untuk penelitian ini adalah bahwa empat perspektif balanced scorecard harus ditetapkan secara baik dan terpadu dalam pengukuran kinerja perusahaan. Sehingga hasil implikasi dari penerapan BSC ini dapat memberikan hasil yang efektif dan terfokus bagi divisi pengadaan PT. Garuda Indonesia.