HANDOUT. PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Sanitasi Penyedia Makanan

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh,

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

TANGGAL TERBIT. 01 januari 2013

BAB IX SANITASI PABRIK

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

Lembar Observasi. Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area di Kota Medan Tahun 2012

PERANAN HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN UNTUK MENJAGA KUALITAS MAKANAN HOTEL. Oleh: Nama : I Wayan Lingga Dwi Prabawa Kelas : XI IPA 2 No : 15

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BINA HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN DAN PENGAWASAN NORMA KERJA NO. : SE.86/BW/1989

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

tips: Menyimpan Tahu Segar

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen

tips: Menyimpan Tahu Segar

HANDOUT Uraian Materi perkuliahan

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

HANDOUT Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami dan memiliki pengetahuan tentang penyimpanan bahan pada katering pelayanan lembaga

HANDOUT 4 1. Tujuan Instruksional Umum 2. Tujuan Instruksional Khusus 3. Uraian Materi perkuliahan A. Perencanaan Menu

BAB III CARA PENGOLAHAN MAKANAN YANG BAIK

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo

JUDUL UNIT : Melaksanakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Dapur

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU (SMALB-B-D-E)

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

Penyehatan Makanan dan Minuman Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

T E M P E 1. PENDAHULUAN

LAMPIRAN 1. DAFTAR PERTANYAAN

BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN

LAMPIRAN PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR

>> PENDAHULUAN >> TUJUAN >> MANFAAT

Lampiran 1. Siklus Menu 10 Hari Instalasi Gizi RSUD Kabanjahe

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. bisa melaksanakan rutinitasnya setiap hari(depkesri,2004).

Indikator pelayanan makanan : Waktu Daya terima /kepuasan. BAB II Penampilan makan. Keramahan pramusaji Kebersihan alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia

Pangan dengan potensi bahaya. Bahan Pangan Apa yang Mudah Terkontaminasi? BERBAGAI JENIS BAHAYA SERTA CARA PENGENDALIANNYA

CONTOH SSOP PADA PROSES PENGOLAHAN SOSIS AYAM. Potensi Hazard Tujuan Petunjuk SSOP-nya

Tidak (b) Universitas Sumatera Utara

PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA

STUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012

SANITASI DAN KEAMANAN

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

LAMPIRAN ORGANISASI PENELITIAN

PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI

MAKALAH MANAGEMEN GIZI INSTITUSI SIKLUS MENU SEHAT 10 HARI CITA RASA ANAK REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER A. DATA RESPONDEN

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

TELAAH MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI DI RESTORAN SIAP SAJI ES TELLER 77 CABANG MAL CIPUTRA, JAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DONBURI. dihidangkan didalam mangkuk besar yang juga disebut Donburi. Kuah untuk

PENERAPAN HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) DALAM PENYELENGGARAAN WARUNG MAKAN KAMPUS

PENERAPAN HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) DALAM PENYELENGGARAAN WARUNG MAKAN KAMPUS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan pokok manusia,

1. Pengertian Makanan

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

HANDOUT Uraian Materi perkuliahan

GAMBARAN HIIGIENE DAN SANITASI SARANA FISIK SERTA PERALATAN PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMBALAH BATUNG AMUNTAI TAHUN 2013

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAWASAN HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN DAN PENGERTIAN RESTORAN HOTEL

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan.

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si

TINGKAT KECUKUPAN GIZI KARYAWAN DAN PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PANGANSARI UTAMA CATERING TAMBANG SENAKIN, KALIMANTAN SELATAN

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. restoran mengalami keberlanjutan ( continue). Selain cita rasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyelenggaraan berasal dari kata dasar selengara yang artinya

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TENTANG MAKANAN LAUK PAUK DAN SAYUR TRADISIONAL DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Rachman Arief, Abd (2005:113) menyebutkan bahwa food and

Transkripsi:

HANDOUT PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga MATERI PERKULIAHAN Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga 1. Dapur Usaha Boga dan Perlengkapannya Dapur secara umum dikenal karena fungsinya yaitu tempat melaksanakan kegiatan memasak. Kegiatan memasak tidak hanya dilakukan di rumah tinggal, aka ntetapi dapat pula dilakukan di hotel-hotel, penginapan, restoran dan tempat lainnya yang melayani pesanan makanan dalam jumlah banyak. Pembagian organisasi dapur suatu usaha boga tergantung dari besar kecilnya usaha makanan tersebut. Di bawah ini, ditampilkan organisasi dapur yang mengikuti pola menu Indonesia terdiri dari makanan Pokok (nasi atau jagung dan lain-lain), lauk pauk, sayur, buah-buahan, ditambah dengan susu dan kadang-kadang makanan kecil lainnya. Yaitu bagianbagian seperti berikut: 1. Bagian yang khusus memotong-motong daging atau ayam. 2. Membersihkan ikan udang dan kepiting. 3. Bagian tempat menyiapkan bumbu. 4. Bagian atau tempat menyiapkan sayuran 5. Bagian atau tempat menyiapkan buah-buahan biasanya dijadikan satu dengan bagian yang menyiapkan minuman dingin. 6. Bagian atau tempat memasak nasi 7. Bagian atau tempat memasak lauk pauk 8. Bagian yang membuat kue-kue atau makanan kecil Letak dapur hendaklah dekat ruang makan, atau bagian penjualan, hal ini penting sekali artinya selain menghemat waktu dan tenaga juga makanan panas segera dapat dihidangkan. Namun demikian, letak dapur yang berdampingan dengan ruang makan juga kurang baik, karena bau dan panas serta suara dari dapur dapat mengganggu tamu. Oleh karena itu, diantara dapu dengan ruang makan atau bagian 14

penjualan biasanya dibuat semacam kantor atau ruangan untuk membuat minuman. Cara mengatur dapur atau cara menempatkan perlengkapan di dapur akan mempengaruhi efisiensi kerja. Letak gudang atau tempat penyimpanan bahan makanan hendaklah di bagian yang mudah dicapai kendaraan. Agar memudahkan pengiriman bahan-bahan makanan dari pasar. 2. Jenis kegiatan : Persiapan, pengolahan, penyajian dan pemasaran Dapur dapat dibagi atas dua bagian yaitu : dapur persiapan dan dapur kerja. - Dapur Persiapan : Letak penyimpanan bahan makanan dan cold storage jangan berdekatan dengan dapur kerja, karena di khawatirkan udara panas dan bau-bauan dari dapur akan merusak bahan makanan yang disiapkan. Bahan-bahan untuk membuat kue-kue atau makanan kecil bahkan ice cream hendaknya dijauhkan dari tungku dan dibagian ini ditempatkan pula lemari pendingin. Agar dapur lebih terjamin keamanannya dan tidak mengganggu lalu lintas maka sebaiknya terdapat satu jalan saja di dapur. - Dapur kerja : dalam dapur kerja terdapat alat-alat memasak seperti tungku-tungku atau kompor yang letaknya membujur ke arah counter. Semua alat memasak yang dipakai untuk proses dasar memasak ditempatkan di bagian belakang bersatu dengan ruang mencuci alat mesin-mesin pengupas kentang, pemotong daging dan lain sebagainya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menata ruang dapur adalah sebagai berikut: a. Dapur hendaklah mudah diawasi oleh kepala dapur, karena itu dinding-dinding tidak perlu ada b. Counter untuk menyerahkan makanan ke ruang makan merupakan titik pusat di dapur. c. Luas dapur kerja yang terletak pada bagian depan sama dengan luas dapur persiapan yang terletak pada bagian belakang d. Hanya terdapat satu jalan keluar masuk di dapur, dan tidak terdapat jalan untuk umum 15

e. Perlengkapan dan peralatan yang diperlukan ditempatkan sesuai dengan bagian-bagian organisasi dapur. f. Semua bagian yang terdapat di dapur harus dapat berhubungan langsung. 3. Sanitasi dan higiene Manajemen Usaha Boga Sanitasi dapur merupakan bagian yang penting dan harus diperhatikan, hal ini erat hubungannya dengan makanan yang akan dihidangkan pada tamu. Baik tidaknya sanitasi dapur sangat tergantung pada pengetahuan para karyawan tentang kebersihan makanan, kesehatan, mikroorganisme dan pengetahuan tentang bahan makanan itu sendiri. Adanya mikororganisme atau jasad renik pada suatu hidangan tergantung pada cara membuat makanan tersebut. Bila cara membuat makanan kurang memperhatikan kebersihan, umpama kuku sipembuat makanan panjang dan kotor sehingga jasad renik yang terdapat berpindah ke hidangan yang sedang dibuat. Selain itu bila perlengkapan yang dipakai kurang bersih, sehingga memberi kemungkinan untuk jasad renik hidup dan berpindah pada makanan yang sedang dibuat atau akan dihidangkan. Suhu makanan yang memungkinkan jasad renik berkembang dapat pula memberi kesempatan untuk jasad renik tersebut hidup. Bahaya yang ditimbulkan jasad renik tersebut tergantung dari zat yang dikeluarkan oleh jasad renik itu. Suhu yang paling baik untuk berkembangnya sautu jasad renik umumnya adalah suhu tubuh manusia yaitu 36 o C. Bila suhu kurang dari 10 o C maka jasad renik akan terhambat pertumbuhannya, sedangkan suhu di atas 89 o C umumnya jasad renik akan mati. Untuk memelihara dapur agar tetap bersih, air adalah faktor yang terpenting. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam masalah sanitasi dapur adalah : a. Lantai dapur hendaklah rata sehingga mudah dibersihkan b. Warna dinding dan langit-langit sebaiknya warna putih dan mudah dibersihkan. Kira-kira 1½ meter dari lantai, dinding sebaiknya dilapisi dengan porselin, agar mudah dibersihkan secara basah. c. Agar lalat tidak mudah masuk, maka pintu dan jendela hendaklah diberi kawat halus atau memakai pintu otomatis. 16

d. Persediaan air harus cukup, terdapat pula saluran air dan tempat pembuangan air kotor yang tertutup dan cukup baik. e. Penerangan di dapur harus baik, sehingga tidak ada tempat yang gelap yang kemungkinan menjadi sarang binatang kecil atau tikus f. Untuk menjaga udara di dapur tetap segar, maka ventilasi dapur hendaklah baik. g. Tempat cuci tangan dan kamar kecil hendaklah memenuhi syarat kesehatan dan cukup jumlahnya untuk karyawan. h. Harus ada tempat pembuangan sampah yang tertutup. i. Rak-rak yang terdapat di dapur harus mudah dibersihkan j. Harus ada air panas di dapur untuk mencuci alat-alat sehingga terhindar dari jasad renik. k. Pilihlah perlengkapan dapur dan alat makan dapat pula menentukan kebersihan alat tersebut. Agar perlengkapan dapur mudah dibersihkan pilihlah bentuk yang sederhana, tidak berkarat dan mudah menyimpannya. l. Karyawan harus menyadari betul-betul tentang pentingnya kebersihan, oleh karena itu sebelum bekerja, pakaian dan badannya harus bersih, kuku tidak boleh panjang dan bersih, cuci tangan sebelum bekerja dengan sabun dan air bersih kemudian dikeringkan dengan kain lap yang bersih pula. Setiap karyawan hendaklah memahami cara pemakaian alat yang tepat, sehingga tidak ada kemungkinan terjadi kekeliruan yang mengakibatkan kotornya alat tersebut. Akhirnya pengawasan kepala dapur dalam hal ini cukup menentukan baik tidaknya sanitasi dapur. Higiene Makanan Higiene makanan mempunyai hubungan yang erat dengan sanitasi dapur. Makanan yang dibuat oleh karyawan dapat menjadi tempat berkembang jasad renik, bila karyawan itu kotor, perlengkapan yang dipakai tidak bersih, tempat kerja juga penuh kotoran atau debu serta sarang binatang-binatang kecil dan tikus. Di samping itu bahan 17

makanan yang mengandung bibit penyakit dapat pula menular pada manusia, melalui hidangan yang dibuat dari bahan makanan tersebut. Sapi yang terkena penyakit seperti mulut dan kuku, bial dagingnya dimasak kurang baik, dapat pula menularkan penyakit itu pada manusia. Daging sapi sering mengandung jasad renik salmonella, sedangkan daging babi sering mengandung parasit trichenella spiralis (cacing pita), bila pengolahannya kurang sempurna maka jasad renik ini dapat pula berpindah ke manusia yang mengkonsumsi hidangan itu. Makanan kaleng yang telah lama dan bentuk kalengnya sudah tidak baik, bagian atasnya mengembang, maka kemungkinan bahan makanan ini telah tercemar jasad renik botulis, bila makanan ini dikonsumsi manusia dapat menimbulkan kematian. Demikian pula makanan yang berjamur seperti tempe dan oncom yang telah lama akan berakibat kematian pula. Dengan demikian, pengetahuan tentang bahan makanan dan jasad renik perlu sekali bagi setiap karyawan yang bekerja di bagian makanan. Pengawasan terhadap tempat menyimpan bahan makanan harus selalu ditingkatkan. Pembasmian binatang kecil seperti serangga, tikus tidak dapat diabaikan begitu saja mengingat penularan berbagai penyakit yang dapat mengenai manusia melalui makanan yang tercemar oleh binatang tersebut. Di samping hal tersebut kesadaran karyawan tentang pentingnya memelihara kebersihan, baik kebersihan diri sendiri sebagai pekerja dalam hal makanan, maupun kebersihan tempat kerja dan perlengkapan, sehingga makanan yang dihidangkan pada tamu, benar-benar memuaskan, dengan demikian tamu itu dapat pula merupakan iklan tanpa dibayar untuk mengajak kenalan-kenalannya agar makan di tempat tersebut. 4. Perencanaan Menu Menu direncanakan oleh kepala dapur dengan meminta pertimbangan atau informasi dari stafnya. Informasi itu adalah mengenai beberapa hal seperti : a. Macam atau jenis pekerjaan konsumen b. Daya belinya 18

c. Kebangsaannya d. Tenaga kerja yang membuat hidangan e. Keadaan dapur dan perlengkapan f. Keadaan lingkungan, termasuk keadaan pasar dan musim bahan makanan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun menu adalah : a. Bila usaha makanan baru berdiri, setelah dipelajari segala informasi yang masuk, buatlah hidangan yang akan dijual itu secukupnya saja, dan perhatikan situasi hari pertama dan beberapa hari kemudian. b. Buatlah hidangan sesuai dengan keuangan perusahaan c. Sesuai dengan macam konsumen (selera konsumen pada umumnya) d. Adakan variasi di samping menu yang tetap e. Dalam menyiapkan hidangan hendaklah memperhatikan syarat-syarat gizi dan kesehatan, serta keindahan. f. Harga makanan hendaklah sesuai dengan makanan yang disajikan sehingga konsumen tidak merasa dirugikan g. Hidangan yang dibuat hendaklah disesuaikan dengan musim bahan makanan h. Perhatikan pula tenaga kerja yang tersedia, keadaan dapur dan perlengkapan. Menu dapat direncanakan untuk jangka waktu tertentu umpamanya untuk stu bulan, enam bulan dan sebagainya. Bila menu direncanakan dengan teliti, maka akan membantu mengembangkan usaha, sehingga kita dapat terhindar dari pemborosan baik bahan mentah maupun waktu. 5. Resep Standar Resep standar ialah suatu pedoman dalam membuat suatu hidangan tertentu, dimana di dalamnya juga terdapat ukuran bahan, jumlah porsi dan harga bahan yang dipakai. Dengan adanya resep standar, maka karyawan yang membuat hidangan lebih mudah untuk menyiapkan makanan itu, dapat cepat membuatnya, karena tidak perlu mengira-ngira lagi. Jadi keuntungan adanya resep standar ialah : a. Menghindarkan cara membuat makanan dengan jalan mengira-ngira. 19

b. Tidak perlu tergantung pada juru masak, bila karyawan lain yang bekerja di dapur harus menggantikan membuat makanan c. Perhitungan pemakaian bahan mentah dengan tepat d. Menghindarkan adanya sisa bahan e. Dapat mempertahankan rasa dan kualitas f. Dapat menghemat waktu Dalam pemakaian resep standar diperlukan pula: - Keahlian dan pengalaman karyawan - Perencanaan menu yang baik - Pembelian bahan makanan yang tepat dan baik - Sistem penyimpanan bahan mentah yang memenuhi syarat - Sumber-sumber resep yang dipakai umpama buku masakan, atau hidangan yang sudah jadi yang dibuat beberapa kali sebagai percobaan. Setelah makanan dibuat berdasarkan resep standar yang ada, maka perlu penentuan porsi yang tepat sehingga usaha tidak rugi atau pembeli tidak kecewa. Umpamanya bila daging dengan porsi 250 gram, lalu dihidangkan 350 gram berarti terdapat kerugian, sedangkan bila dihidangkan 150 gram tentu saja pembeli merasa kecewa, karena tidak sesuai dengan harga dan porsi yang sebenarnya. 6. Jenis hidangan untuk pengelolaan usaha makanan Untuk menyusun hidangan dalam pengelolaan usaha makanan ini diharapkan bahkan dianjurkan untuk: a. Menyajikan makanan yang mengandung gizi cukup, karena makanan yang mahal belum tentu mengandung gizi yang baik. b. Menu harus bervariasi sehingga tidak menimbulkan kebosanan c. Menyajikan makanan harus bersih dan enak, rasa dapat disukai oleh semua orang. Jenis-jenis hidangan yang dapat disajikan untuk usaha boga, baik dalam menerima pesanan makanan ringan, makanan berat, penjualan kupon maupun membuka kantin. Hidangan tersebut dapat bervariasi asal mengandung cukup gizi serta mengolahnya dengan baik. Sehingga disenangi oleh semua orang. 20

Berikut ini ditampilkan macam-macam hidangan makan ringan : Makanan ringan yang sederhana 1. Kue bugis ketan 2. Gandasturi 3. Cucur 4. Kue talam ubi merah 5. Awug singkong 6. Bubur kacang hijau 7. Kelepon 8. Serabi telur 9. Lupis ketan 10. Misro atau comro Makanan ringan yang agak mewah: 1. Bolu kukus trio 2. Kue lapis malang 3. Sus isi vla vanitli atau cream 4. Lemper bakar isi ayam 5. Semar mendem 6. Macam-macam small tart (tarcis) 7. Bolu gulung fantasi 8. Macam-macam adonan lembaran 9. Macam-macam adonan pie dengan berbagai isi 10. Macam-macam pudding fantasi Minuma ndapat minuman tradisional sesuai dengan makanan sederhana serta minuman dingin lainnya. 21