VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN. 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan

dokumen-dokumen yang mirip
dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Karakteristik Wilayah dan Sosial Ekonomi Masyarakat Letak dan Kondisi Geografis Lokasi Penelitian

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. IV.1. Sejarah Singkat KUD Muara Mahat Sejahtera. bedomisili dan berkantor di Desa Muara Mahat Baru Kecamatan Tapung

Pendapatan Rata-Rata Peternak Sapi Perah Per Ekor/Bulan

ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi Unit Desa (KUD)

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. Koperasi Karya Mandiri Air Molek merupakan koperasi serba usaha (KSU) yang didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdiri KUD Marga Bhakti

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Koperasi merupakan lembaga bisnis dan suatu wadah yang cocok bagi

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan ekonomi yang menonjol di Indonesia saat ini diantaranya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERANAN KOPERASI UNIT DESA (KUD) TERHADAP P0ENGEMBANGAN USAHA TERNAK SAPI PERAH

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya.

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

P E R A T U R A N D A E R A H

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

SMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 10. KOPERASILatihan Soal , 2, dan 3. 1, 2, dan 4. 2, 3, dan 4. 2, 3, dan 5. 3, 4, dan 5.

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

V. GAMBARAN UMUM KUD PUSPA MEKAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 2

PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No.3053/BH/PAD/KWK.10/VI/1998 koperasi ini bernama Koperasi Pegawai

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. pedesaan yang beranggotakan orang-orang atau suatu badan hukum koperasi yang

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. belum mendapatkan izin perkoperasian maka pada tahun 1999 barulah berdirinya

PERATURAN DESA ( PERDES ) NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

PEMERINTAH DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT JL. Desa NO : 11 DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. KPSBU (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jawa Barat, yang

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Singkat Koperasi Rukun Sejahtera

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

LAMPIRAN 4. NERACA KOPERASI DAN SWASTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 12 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Koperasi berasal dari kata ( co = bersama, operation = usaha) yang secara

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 17 TAHUN 2009

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

KUWU LIMPAS KECAMATAN PATROL KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DESA LIMPAS NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN, TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Koperasi Simpan Pinjam Karya Mulia. hanya mempunyai anggota sebanyak 44 orang.

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

Menimbang : a. Mengingat : 1.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG. BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA PURO KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN NOMOR 7 TAHUN 2016

ANALISIS PERHITUNGAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI BINA SEJAHTERA CITEUREUP BOGOR (PERIODE TAHUN )

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi KPRI Gotong Royong adalah koperasi yang bergerak dalam

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

BAB II KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPRI) SERAI SERUMPUN KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

Lampiran V Keanggotaan sukarela dan terbuka 2.50

PERATURAN DESA MEKARJAYA KECAMATAN CILELES KABUPATEN LEBAK NOMOR : 02 TAHUN 2016 TENTANG. PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

KEPALA DESA JOJOGAN KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DESA JOJOGAN NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Desa Sukajaya merupakan salah satu desa sentra produksi susu di Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. produksi yang dihasilkan oleh peternak rakyat rendah. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012), produksi susu dalam negeri hanya

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2007 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN SUMBER PENDAPATAN DESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG KECAMATAN TANTA KANTOR DESA WARUKIN Jln. Penghulu Soegeng-Warukin, Kec. Tanta, Kab. TabalongKode Pos 71561

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

Apakah kalian mempunyai saudara atau kakek dan nenek yang tinggal

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK NOMOR : 03 TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG. PEDOMAN PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

S A L I N A N Nomor 17/D 2002.

I. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009)

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI SERAI SERUMPUN. berdasarkan hasil dari kesepakatan seluruh kepala sekolah SD di Kecamatan Tanjung Pura.

BAB II LANDASAN TEORITIS

Anggaran Dasar KBMT Darussalam

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Periode Awal Berdirinya Badan Usaha Unit Desa (BUUD)

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang

PERATURAN DESA SAMPANG KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN CILACAP NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG. PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes )

AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:.

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 06 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN KEDAULATAN PANGAN MELALUI SERTIFIKASI BENIH

Transkripsi:

VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN PERAH KUD 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan 7.1.1 Struktur Organisasi KUD Mandiri Cisurupan Dalam menjalankan usahanya manajemen KUD Mandiri Cisurupan dibantu oleh 65 karyawan yang terdiri dari 2 orang tim manajemen, 1 dokter hewan, 15 orang karyawan staf, 23 orang karyawan lapangan, 4 orang karyawan laboratorium, 12 orang karyawan IB/Keswan, 2 orang karyawan unit listrik, 1 orang karyawan waserda, 2 orang karyawan bengkel, 2 orang satpam/keamanan, dan 3 orang kernet. Untuk mempermudah pengawasan terhadap anggotanya KUD Mandiri Cisurupan membentuk kelompok-kelompok kecil dari setiap desa di Kecamatan Cisurupan. Pembentukan kelompok untuk mengefisiensikan pengelolaan organisasi yang dilakukan KUD Mandiri Cisurupan baik antar pengurus dengan anggota maupun antara anggota dengan anggota lainnya. Kelompok ini dapat dijadikan sebagi media informasi dan konsultasi yang dilakukan antar anggota dengan pengurus KUD Mandiri Cisurupan. 72 60

Rapat Anggota Badan Penasehat Pengurus Pengawas Manajer Bag. Personalia/ umum Bag. Pelayanan Teknis Sapi Bag. Kontrol Kualitas & Sanitasi Bag. Simpan Pinjam &Waserda Bag. Makan Ternak Bag. Produksi & Pemasaran Susu Bag. Angkutan Anggota Sumber : Laporan Buku Tahunan KUD Cisurupan Gambar 13. Struktur Organisasi KUD Mandiri Cisurupan Keterangan : : Garis Komando/Pendelegasian Rapat Anggota : Garis Tanggung Jawab : Pelayanan Kekuasaan tertinggi dalam kehidupan perkoperasian terletak pada rapat anggota. Rapat anggota sekurang-kurangnya diadakan satu kali dalam satu tahun sehingga sering disebut rapat anggota tahunan (RAT). 73 61

Di KUD Mandiri Cisurupan sebelum pelakasanaan RAT dilakukan pra RAT yang berfungsi untuk mempersiapkan laporan-laporan serta hal-hal yang akan dibicarakan dalam RAT. Dalam pelaksanaan RAT tidak semua anggota KUD Mandiri Cisurupan mengikutinya. Hal ini dikarenakan faktor tempat RAT yang tidak dapat menampung seluruh anggota. Anggota yang mengikuti RAT wakil yang dipilih dalam pra RAT dari masing-masing kelompok. Hal yang ditetapkan dalam RAT adalah sebagai berikut : 1. Anggaran Dasar 2. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi 3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas 4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan 5. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya 6. Pembagian sisa hasil usaha RAT sudah dapat dimanfaatkan oleh anggota dengan berpartisipasi aktif. Untuk anggota peternak, partisipasinya dapat dikatakan cukup tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh keadaan dimana yang menghadiri adalah wakil kelompok yang dipilih oleh anggotanya sehingga yang hadir adalah peternak aktif. Pengurus Pengurus koperasi merupakan pimpinan koperasi yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan koperasi. Pengurus koperasi dipilih, diangkat dan diberhentikan anggota melalui rapat anggota. Pengurus di KUD Mandiri Cisurupan berjumlah 4 orang yang terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris dan 74 62

bendahara dengan masa jabatan 5 tahun. Berdasarakan hasil rapat anggota tentang pemilihan pengurus untuk masa bakti 2005-2010 terpilih sebanyak 4 orang, yaitu : a. Ketua : sebagai penanggungjawab umum bertugas membidangi usaha koperasi b. Wakil Ketua : membantu ketua dalam membidangi usaha koperasi c. Sekretaris : bertugas membidangi kesekretariatan dan keanggotaan d. Bendahara : bertugas dalam pengelolaan dan keuangan Selain itu, dalam melaksanakan tugasnya pengurus koperasi berpedoman pada Anggaran Dasar KUD Mandiri Cisurupan. Sedangkan untuk operasionalnya, pengurus berpedoman kepada program kerja yang telah dirumuskan dan diputuskan bersama sesuai dengan anggaran dasar KUD Mandiri Cisurupan. Pengawas Pengawas koperasi dipilih oleh anggota dalam rapat anggota dengan masa jabatan 3 tahun. Pengawas berkewajiban melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi, meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi, dan memberikan koreksi, saran serta teguran kepada Pengurus. Badan Penasehat dan Pelindung (BPP) Keberadaan badan penasehat dan pelindung (BPP) sangat penting artinya, dimana tugas BPP ini adalah : a. Membantu menumbuhkembangkan KUD dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi. 75 63

b. Terlindungnya KUD dari kegiatan usaha dan tindakan yang dapat merugikan dan merusak citra KUD baik yang dilakukan pengelola, anggota maupun oleh masyarakat pada umumnya. Pemilihan BPP ini dilakukan setiap 3 tahun sekali, keberadaan BPP di KUD Mandiri Cisurupan ini belum berfungsi dengan baik. Proses pergantian anggota BPP ini sangat tergantung kepada pemerintah daerah setempat karena baik gaji ataupun pertanggungjawaban dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. 7.1.2 Sistem Pengambilan Keputusan Sistem pengambilan keputusan KUD Mandiri Cisurupan berada pada rapat anggota. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, dimana Rapat Anggota KUD Mandiri Cisurupan ini dilaksanakan untuk menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga perubahan AD/ART. Rapat Anggota ini dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun dan dapat dilakukan secara langsung atau melalui perwakilan yang pengaturannya ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga. Rapat Anggota KUD Mandiri Cisurupan ini terdiri dari Rapat Anggota Tahunan (RAT), Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RARK dan RAPBK), Rapat Anggota Khusus (RA Khusus) dan Rapat Anggota Luar Biasa (RA LB). 76 64

Sistem Pengambilan Keputusan Rapat Anggota RAT RARK dan RAPBK RA Khusus RALB Sumber : Hasil Wawancara dengan Pengurus KUD Mandiri Cisurupan Gambar 14. Bagan Sistem Pengambilan Keputusan KUD Mandiri Cisurupan Rapat Anggota diselenggrakan oleh Pengurus KUD Mandiri Cisurupan, dapat dipimpin langsung oleh pengurus KUD Mandiri Cisurupan atau oleh pimpinan sidang dan sekretaris sidang yang dipilih dalam Rapat Anggota (RA) tersebut. Pengurus KUD Mandiri Cisurupan Rapat Anggota Tahunan (RAT) dilaksanakan untuk membahas dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas KUD Mandiri Cisurupan, penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU). RA, RK, dan RAPB membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja KUDMandiri Cisurupan. Rapat Anggota Khusus (RAK) dilaksanakan untuk mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KUD Mandiri Cisurupan, sedangkan Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) dapat 77 65

diselenggarakan apabila sangat diperlukan adanya keputusan yang kewenangannya ada pada Rapat Anggota dan tidak dapat menunggu dilaksanakan Rapat Anggota Biasa. 7.2 Permodalan Berdasarkan Undang-undang nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah, sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya dan/atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya. Berdasarkan Laporan Tahunan KUD Mandiri Cisurupan Tahun Buku 2009, modal kerja yang dimiliki KUD Cisurupan sebagai sumber yang digunakan untuk kegiatan usahanya, antara lain : 1. Simpanan Pokok dan Wajib : Rp. 568.566.155,00 2. Modal Donasi : Rp.750.000,00 3. Cadangan : Rp.1.102.444.202,58 4. Investasi : Rp.1.718.643.041,00 5. Dana Pemupukan Modal : Rp.2.919.662.661,53 6. SHU Tahun : Rp.743.451.302,60 Jumlah : Rp.7.053.517.322,71 Dalam memenuhi persyaratan permodalannya KUD Cisurupan khusunya unit ternak sapi oerah bekerja sama dengan beberapa lembaga keuangan seperti bank-bank negeri maupun swasta. Bank yang bekerja sama dengan KUD Mamdiri Cisurupan dalam membantu unit usaha ternak sapi perah yaitu Bank Harapan 78 66

Saudara (BHS), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Pendapatan Daerah (BPD). 7.3 Skala Usaha 7.3.1 Skala Usaha KUD Mandiri Cisurupan Perkembangan pada skala usaha KUD Mandiri Cisurupan bisa dilihat dari volume usaha dan sisa hasil usaha (SHU) koperasi. Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Laporan Tahunan KUD Mamdiri Cisurupan Tahun buku 2000-2008, perkembangan SHU dari keseluruhan KUD Mandiri Cisurupan mengalami penurunan dan peningkatan kembali. Besar SHU (Rp) 80000000 70000000 60000000 50000000 40000000 30000000 20000000 10000000 0 2004 2005 2006 2007 2008 Perkembangan SHU KUD Sumber : Laporan KUD Cisurupan Tahun Buku 2008 Gambar 15. Perkembangan SHU Keseluruhan KUD Mandiri Cisurupan Tahun 2004-2008 79 67

Perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KUD Mandiri Cisurupan mengalami penurunan yang sangat drastis pada Tahun 2004. Hal ini disebabkan karena para anggota koperasi tidak dapat melanjutkan usaha mereka, karena disebabkan faktor-faktor yaitu faktor eksternal dan juga faktor internal. Faktor eksternal ini bisa disebabkan karena faktor lingkungan seperti iklim/ musim yang tidak menentu dan lahan produksi yang semakin berkurang, sedangkan faktor internal bisa disebabkan karena berkurangnya biaya produksi untuk mengembangkan usaha mereka dan juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan mereka dalam menjalankan usahanya. Sehingga hal ini memberikan pengaruh terhadap penurunan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mandiri Cisurupan. Akan tetapi, pihak koperasi secara terus menerus berusaha menjalankan usaha sebaik mungkin dengan bekerjasama dengan para anggota koperasi, sehingga pada tahun 2008 SHU koperasi kembali mengalami peningkatan hingga sekarang. 7.3.2 Skala Usaha Peternak Anggota KUD Mandiri Cisurupan Perkembangan skala usaha para peternak anggota KUD Mandiri Cisurupan hal ini bisa dilihat dari penambahan jumlah sapi perah yang dipelihara masing-masing peternak dan juga jumlah produksi susu yang dihasilkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan para anggota koperasi, sebagian dari mereka mengatakan bahwa mereka sangat kesulitan untuk mencari tenaga kerja, hal ini di sebabkan karena para pekerja yang dulu bekerja kini sudah kebanyakan memiliki sapi perah masing-masing, sehingga terpaksa pemeliharaan sapi perah dari mulai pencarian pakan sampai membersihkan kandang dilakukan sendiri. Selain itu, jumlah produksi susu yang dihasilkan pun semakin menurun dibandingkan tahun- 80 68

tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karen faktor cuaca yang tidak menentu dan juga kualitas pakan ternak yang masih rendah sehingga belum memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan sapi. 7.4 Kemitraan dengan Unit Usaha Lain Dalam menjalankan usahanya, KUD Mandiri Cisurupan bekerja sama dengan beberapa perusahaan diantaranya untuk menjaga ketersediaan pakan KUD Mandiri Cisurupan bekerjasama dengan PT. Radiana untuk dapat memasok ketersediaan bahan baku pakan konsentrat, sedangkan untuk penjualan hasil susu KUD Mandiri Cisurupan bekerjasama dengan beberapa Industri Pengolahan Susu (IPS) Sedangkan dalam hal peminjaman modal, KUD Mandiri bekerjasama dengan beberapa bank. Berikut bagan kerjasama KUD Cisurupan dengan beberapa perusahaan dan Bank dapat dilihat pada Gambar 14. Anggota Peternak Sapi Perah KUD Mandiri Cisurupan Peminjaman Modal Bank Pendapatan Daerah (BPD) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Pemasaran susu Bank Negara Indonesia (BNI) PT. Danone PT. Indomilk PT. Diamond Bank Harapan Saudara (BHS) Sumber : Hasil Wawancara dengan Pengurus KUD Cisurupan Gambar 16. Bagan kerjasama KUD Mandiri Cisurupan 81 69

Dalam hal peminjaman modal, KUD Mandiri Cisurupan menjalin kerjasama dengan beberapa Bank, diantaranya Bank Pendapatan Daerah (BPD), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Harapan Saudara (BHS). Hingga saat ini, baik Industri Pengolahan susu (IPS) maupun Bank masih tetap menjalin kerjasama dengan KUD Mandiri Cisurupan. 7.5 Struktur Biaya Usaha Peternakan Sapi Perah KUD Mandiri Cisurupan Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri Cisurupan cukup berperan besar bagi para peternak sapi perah salah satunya dalam hal pemasaran. Para peternak cukup terbantu dengan adanya koperasi ini, karena mereka tidak terlalu kesulitan dalam mendistribusikan susu, koperasi mendistribusikan susu langsung ke Industri Pengolahan Susu (IPS), sehingga dengan menjadi anggota koperasi para peternak pun tidak perlu mengeluarkan biaya tata niaga diantaranya biaya untuk pemasaran, biaya transportasi susu dan biaya transportasi pakan, semua biaya tata niaga ditanggung oleh koperasi. Tabel 9. Struktur Biaya Usaha Peternakan Sapi Perah KUD Mandiri Cisurupan No Komponen Biaya 1 Biaya Variabel : Pakan Ternak Obat-obatatan 2 Biaya Tetap : Biaya Listrik Simpanan Wajib Akses DUKM Anggota Dana Kematian Retribusi Susu DPSP Tabungan Anggota Tenaga Kerja Penyusutan 3 Biaya Tata Niaga* : Biaya Transportasi Susu Biaya Transportasi Pakan Biaya Pemasaran Biaya Modal Total Biaya Ket : *) Ditanggung Koperasi Sumber : KUD Mandiri Cisurupan, 2009 82 70

Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa dengan adanya koperasi para peternak tidak perlu mengeluarkan biaya untuk biaya tata niaga (biaya transportasi susu, biaya transportasi pakan, biaya pemasaran). Untuk transportasi susu KUD Mandiri Cisurupan memiliki 2 kendaraan operasional untuk mendistribusikannya ke Industri Pengolahan Susu (IPS). Akan tetapi beda halnya apabila peternak tidak ikut bergabung dengan koperasi, para peternak pasti akan mengeluarkan biaya sendiri untuk pemasarannya, untuk biaya transportasi susu dan biaya transportasi pakan. 7.5.1 Analisis Biaya Usaha Ternak Sapi Perah Anggota KUD Mandiri Cisurupan Biaya merupakan hal penting pada setiap usaha termasuk usaha ternak sapi perah. Biaya yang terdapat dalam usaha ternak ini adalah biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan yang merupakan investasi pada awal usaha, biaya peralatan dan biaya-biaya lain yang harus dibayar tetap berapapun susu yang dihasilkan. Biaya variabel merupakan biaya yang akan berubah jika produksi berubah. Biaya Penyusutan terdiri dari beberapa jenis peralatan yang memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun. Jumlah biaya penyusutan dalam ternak sapi perah tidak tergantung pada produksi susu yang dihasilkan sehingga biaya penyusutan termasuk ke dalam biaya tetap. 83 71

Tabel 10. Biaya Usaha Ternak Sapi Perah Anggota KUD Cisurupan per Bulan No Komponen Biaya Jumlah Harga Satuan Nilai Biaya Variabel 1 Pakan Ternak a. Konsentrat 189 1600 Kg 302.400 b. Hijauan 850 100 Kg 85000 c. Jerami 7 2500 Karung 17500 d. Ampas Tahu 6 3000 Karung 18000 2 Obat-obatan a. Vitamin 7.150 b. Antibiotik 38.000 3 Biaya Angkut Pakan 10.000 Biaya Tetap 1 Biaya Listrik 20.000 2 Simpanan Wajib 5.000 3 Akses DUKM Anggota 1.000 4 Dana Kematian 1.500 5 Retribusi Susu 1.440 6 DPSP 537 7 Tabungan Anggota 1.500 8 Tenaga Kerja a. Pemeliharaan dan 2 Pemerahan 10.000 HOK 600.000 b. Pencarian Pakan Hijauan 1 5.000 HOK 150.000 12 Penyusutan a. Peralatan 53.555 b. Kandang 40.000 13 Pajak 8.500 14 Biaya Tata Niaga c. Biaya Transportasi Susu 0 d. Biaya Transportasi Pakan 0 e. Biaya Pemasaran 0 f. Biaya Modal 0 Total Biaya 1.361.082 Sumber : Data Primer, diolah (2011) 7.5.2 Analisis Penerimaan Usaha Ternak Sapi Perah Anggota KUD Mandiri Cisurupan Penerimaan usaha ternak sapi perah anggota KUD Cisurupan berasal dari penjualan susu sapi, tetapi ada juga yang penerimaannya di dapat dari usaha lain yaitu usahatani, buruh tani, dan buruh bangunan. 84 72

Tabel 11. Penerimaan Usaha Ternak Sapi Perah Anggota KUD Cisurupan per Bulan No Komponen Penerimaan Jumlah Satuan Harga 1 Penjualan susu 544 Liter 1.577.957 2 Usaha Sampingan a. Usahatani 575.000 b. Buruh tani 150.000 c. Buruh Bangunan 300.000 Total Penerimaan (Rp) 2.602.957 Sumber : Data Primer, diolah (2011) Penerimaan penjualan susu sapi dari total seluruh penerimaan/bln adalah sebesar Rp. 1.577.957,00, penerimaan yang berasal dari usahatani Rp.575.000,00 sebagai buruh tani Rp. 150.000,00 dan sebagi buruh bangunan sebesar Rp. 300.000,00. 7.5.3 Analisis Pendapatan Usaha Ternak Sapi Perah Anggota KUD Cisurupan Pendapatan peternak merupakan selisih penerimaan dengan biaya yang telah dikeluarkan. Pendapatan juga biasanya disebut keuntungan atau laba dari usaha. Total pendapatan usaha ternak sapi perah sebesar Rp. 1.241.875. Tabel 12. Pendapatan Total Usaha Ternak Sapi Perah Anggota KUD Cisurupan per Bulan Komponen Biaya dan Penerimaan Jumlah Penerimaan Total 2.602.957 Biaya Total 1.361.082 Pendapatan Total 1.241.875 Sumber : Data Primer, diolah (2011) Jika dilihat dari total pendapatan usaha ternak sapi perah/bln maka keputusan pemilik untuk menjadikan usaha peternakan sapi perah sebagai mata pencaharian utama sudah tepat. 85 73