CAPAIAN INDIKATOR KINERJA (IKK)

dokumen-dokumen yang mirip
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA (IKK)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

1. Penjabaran Nawacita di dalam program dan kegiatan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

Da ar Informasi Publik Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian 2014

UMUM ASPEK AIR IRIGASI. Perluasanlahan sawah dan lahan kering, optimasi lahan, System of Rice Intensification (SRI) dan perbaikan kesuburan lahan

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates

I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2015 Direktur Jenderal, Sumarjo Gatot Irianto Nip

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TAHUN 2016

Laporan Tahunan. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Tahun Anggaran Kementerian Pertanian Republik Indonesia

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS. DAA NIP

I. EVALUASI UPSUS 2015

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TAHUN 2016

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2017 Direktur Alat dan Mesin Pertanian. Ir. Suprapti NIP

LAPORAN KINERJA (LKJ)

Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2016

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang Nasional (RPJPN) , bahwa tahun

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2014 Direktur Pupuk dan Pestisida, Dr. Ir. Muhrizal Sarwani, M.Sc NIP

TUJUAN & SASARAN 4/26/17 PENDEKATAN PEMBANGUNAN. Misi 2 :

Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

Ketahanan Pangan dan Pertanian. disampaikan pada : Workshop Hari Gizi Nasional (HGN) ke-55

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

Kementerian Pertanian KATA PENGANTAR

FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 2015

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERLUASAN DAN PERLINDUNGAN LAHAN

LAPORAN KINERJA TA. 2014

PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KONSUMSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN TAHUN 2017

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

KATA PENGANTAR Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan

PEMANTAUAN DAN EVALUASI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN I 2016

PENGANTAR. Muhrizal Sarwani

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PEDOMAN PENDAMPINGAN VERIFIKASI DAN VALIDASI PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI TA 2018

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015

DAK BIDANG KEDAULATAN PANGAN SUB BIDANG PERTANIAN TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

5. Pupuk dan benih belum enam tepat; 6. Lemahnya permodalan petani; 7. Fluktuatif harga komoditas Harus bisa

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia. Sistem Ekonomi Indonesia Hubungan Internasional

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011

PENGANTAR. Ir. Suprapti

KEMENTERIAN PERTANIAN

FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

: 1 (satu) eksemplar : LAKIP Diljen PSP Tahun [I ~ I J..\t.,~ti.J Madjid. r/ l...:. ; 0' ~ /'

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Pengertian dan Definisi...

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Transkripsi:

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA (IKK) TRIWULAN I TAHUN 2016 DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Maksud dan Tujuan... 2 1.3. Ruang Lingkup Laporan... 2 II. LAPORAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PSP TRIWULAN I TAHUN 2016... 3 2.1. Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian... 4 2.2. Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian... 5 2.3. Fasilitasi Pupuk dan Pestisida... 6 2.4. Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat dan Mesin Pertanian... 6 2.5. Fasilitasi Pembiayaan Pertanian... 7 III. PENUTUP... 8 LAMPIRAN... 9 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan I 2016 ii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I... 4 Tabel 2. Capaian Kegiatan Pendukung Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I... 6 Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan I 2016 iii

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai sasaran reformasi birokrasi yaitu: 1) pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi; 2) pemerintahan yang efektif dan efisien, dan 3) pelayanan publik yang baik dan berkualitas, yang dituangkan dalam Peraturan Menteri PAN&RB No 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan reviu laporan kinerja instansi pemerintah, maka Penetapan Kinerja dan reviu pelaporan kinerja menjadi keharusan bagi Kementerian/lembaga Negara. Penetapan Kinerja (PK) menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. PK Kementerian Pertanian 2016 antara lain: Swasembada padi, jagung, dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula diukur melalui produksi padi, jagung, kedelai, gula tebu, daging sapi dan kerbau; Peningkatan diversifikasi pangan diukur melalui skor Pola Pangan Harapan; Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor diukur melalui pertumbungan volume ekspor produk pertanian utama dan pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor; dan Peningkatan pendapatan keluarga petani diukur melalui PDB Pertanian (sempit)/ tenaga kerja pertanian. Untuk mendukung pencapaian indikator kinerja Kementerian Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian melaksanakan kegiatan dalam penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian. Kegiatan meliputi aspek pengelolaan air, perluasan dan pengelolaan lahan, fasilitasi pupuk dan pestisida, fasilitasi pembiayaan pertanian dan bantuan alat dan mesin pertanian. Untuk mengetahui capaian pelaksanaan kegiatan PSP dalam mendukung capaian indikator kinerja Kementerian Pertanian Tahun 2016, maka disusun laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja kegiatan PSP secara periodik. 1

1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk: a. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan capain indikator kinerja kegiatan PSP dalam mendukung capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan I Tahun 2016. b. Mengetahui kendala dan masalah yang terjadi atas pelaksanaan kegiatan PSP Triwulan I Tahun 2016. c. Mendapatkan masukan untuk umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan Pembangunan PSP ke depan. 1.3. Ruang Lingkup Laporan Ruang lingkup penulisan laporan ini meliputi: Perkembangan pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Capaian indicator kinerja Kegiatan PSP dalam mendukung Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan I Tahun 2016, permasalahan dan upaya tindak lanjutnya 2

II. LAPORAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PSP TRIWULAN I TAHUN 2016 Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Dirjen PSP dengan Menteri Pertanian yang ditandatangani pada Bulan Maret tahun 2016, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian memiliki sasaran strategis yaitu penambahan luas pertanaman, dengan indikator kinerja yaitu penambahan jumlah luas tanam padi seluas 118.000 Ha dan penambahan baku lahan sawah seluas 200.600 Ha. Capaian penambahan jumlah luas tanam padi dikontribusikan melalui kegiatan utama yaitu pengembangan jaringan irigasi dan capaian penambahan luas baku lahan melalui kegiatan perluasan areal sawah. Disamping kegiatan utama tersebut, terdapat kegiatan lain yang mendukung pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai pada : 1). Pengembangan irigasi perpompaan/irigasi perpipaan; 2) Pengembangan Embung/Dam Parit/Long Storage; 3) Pengembangan Irigasi Rawa; 4) Terbangunnya UPPO; 5) Bantuan Alsintan; dan 6) Asuransi Tanaman Pangan Pada triwulan I ini telah tercapai jumlah penambahan luas tanam padi sejumlah 533.917 Ha (452,44%) dari target PK 118.000 Ha. Capaian ini tidak lain adalah untuk mendukung capaian kinerja kementerian pertanian dalam pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai, khususnya padi. Capaian jumlah penambahan luas tanam padi sejumlah 533.917 Ha dikontribusikan melalui kegiatan utama pengembangan jaringan irigasi, sebagaimana tabel 1 berikut : 3

Tabel 1. Sasaran Strategis Kementan Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Indikator Target Realisasi % Swasembada Padi 1 Produksi Padi (Juta ton GKG) 76,23 Sasaran Program Ditjen PSP Kemajuan Pelaksanaan (%) Penambahan Luas Pertanaman Jumlah Penambahan Luas Tanam Padi (Ha) 118,000 533,917 452,47 452,47 Jumlah Penambahan Luas Baku Lahan Sawah (Ha) 200,600 Kegiatan utama dalam jumlah penambahan luas tanam padi a Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian Permasalahan Tindak Lanjut - Pengembangan Jaringan Irigasi (Ha) 467,000 0 0 0 - terjadinya perubahan kebijakan pengelolaan dana semula melalui Bansos menjadi Bantuan Pemerintah sehingga memerlukan penyesuaian administrasu dan mekanisme pengelolaannya Kegiatan pendukung dalam pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai - Sosialisasi dan pendampingan secara intensif kepada petugas dan kelompok sampel 2.1 Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian Pengembangan jaringan irigasi adalah kegiatan dalam aspek pengelolaan air irigasi dimana ditargetkan sebesar 469,532 Ha, sampai triwulan I belum ada realisasi fisik (0%). Hal ini karena adanya perubahan kebijakan pengelolaan dana dari Bansos menjadi Bantuan pemerintah, sehingga memerlukan penyesuaian administrasi dan mekanisme pengelolaannya. Upaya Percepatan yang dilakukan terhadap adalah melakukan kegiatan sosialisasi dan pendampingan secara intensif kepada petugas dan pengawalan petugas kepada beberapa kelompok sampel. Kegiatan lain mendukung luas tambah tanam melalui kegiatan pengelolaan air irigasi pertanian lainnya yaitu (1) Pengembangan irigasi perpompaan/irigasi perpipaan ; (2) Pengembangan Embung/Dam Parit/Long Storage; (3) Pengembangan Irigasi Rawa. Pada triwulan I ini belum ada realisasi fisik karena masih dalam proses pencairan dana. 4

2.2 Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian Kegiatan Utama berikutnya yang mendukung pencapaian target penambahan luas baku lahan sebesar 200.600 Ha adalah Kegiatan Perluasan Sawah yang dilaksanakan di 28 Propinsi dan 190 Kabupaten. Sampai saat ini realisasi perluasan areal sawah tersebut mencapai 37,878 Ha. Kegiatan perluasan areal dan pengelolaan lahan yang mendukung pencapaian luas tambah tanam padi adalah: (1) Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut Terpadu seluas 5.000 Ha: (2) Pra sertifikasi dan Pasca sertifikasi sebanyak 80.000 persil dan Review Hasil Audit Lahan Pertanian sebanyak 225 dokumen. Realisasi fisik sampai saat ini belum ada karena petugas daerah masih menyelesaikan proses pencairan dana. Permasalahan yang dihadapi pada triwulan I ini adalah : 1). Adanya perubahan mekanisme penglolaan dana dari Bantuan Sosial menjadi Bantuan Pemerintah; 2). Adanya penerapan Sistem penganggaran di KPKN (SPAN) menghambat proses pencairan anggaran/realisasi keuangan, 3). Kesulitan dalam penentuan lokasi agar tidak tumpang tindih dengan kegiatan lain karena luas baku lahan yang tersedia terbatas. Untuk itu dilakukan upaya : 1). Mengadakan sosialisasi dan bimbingan terhadap penerapan mekanisme pengelolaan dana Bantuan Pemerintah dan sistem penganggaran SPAN, 2). Sudah dilakukan koordinasi dengan daerah mengenai kesanggupan pelaksanaan kegiatan perluasan dan pengendalian lahan untuk selanjutnya proses melalui Revisi DIPA Selain kegiatan utama pengembangan jaringan irigasi juga terdapat kegiatan pendukung lainnya yang juga mendukung pencapaian sasaran swasembada padi, jagung dan kedelai. Capaian kegiatan utama maupun kegiatan pendukung yang dilaksanakan Ditjen PSP, sebagai berikut : 5

Tabel 2. Capaian Kegiatan Pendukung Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I No Kegiatan Target Realisasi 1 UPPO (unit) 650-2 Bantuan Alsintan (unit) Pra panen a. Traktor Roda 2 34,754 5.454 b. Traktor Roda 4 Tanaman Pangan 3,000 330 c. Pompa Air 16,946 1.500 d. Rice Transplanter 6,000 1.034 3 Asuransi Pertanian (Ha) 1,000,000-2.3 Fasilitasi Pupuk dan Pestisida Fasilitasi pupuk dalam kontribusinya pada pencapaian luas tambah tanam padi dilakukan melalui bantuan pupuk bersubsidi dan pengembangan Unit pengolah pupuk organik (UPPO). Realisasi kegiatan pada triwulan I ini sebagai berikut : 1). Unit UPPO dengan target 650 unit belum terealisasi (0%), hal ini karena masih dalam tahap verifikasi kembali CPCL yang akan ditentukan dan proses penyelesaian pencairan dana, 2) Bantuan pupuk bersubsidi yaitu a). Urea sebanyak 4..000 ton telah terealisasi sebanyak 949,632 ton (23,16%); (3) SP-36 target 850.000 telah terealisasi sebanyak 265,839 ton (31,27%); (4) ZA target 1.050.000 ton telah terealisasi 245,846 ton (23,41%); (5) NPK dengan target 2.550.000 ton telah terealisasi sebanyak 656,507 ton (25,75%); (6) Organik dengan target 1.000.000 ton telah terealisasi sebanyak 170,144 ton (17,01%) 2.4 Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian Bantuan alat dan mesin pertanian mendukug penambahan jumlah luas tanam padi, baik melalui bantuan proses pengolahan tanah maupun penyediaan air untuk pertanaman. Bantuan alsintan di triwulan I ini antara lain: 1) pengadaan traktor roda dua target 34.754 unit telah terealisasi 5.454 unit (15,69%), 2) pengadaan traktor roda 4 target 3,000 unit terealisasi 330 unit (11%); 3) pengadaan pompa air target 16.946 unit terealisasi 1.500 unit (8,85%); 4) pengadaan rice transplanter target 6.000 unit terealisasi 1.034 6

unit (17,23%). Dalam pelaksanaan bantuan alsin di triwulan I ini belum dijumpai kendala, saat ini proses pengadaan alsintan masih melengkapi administrasi keuangan dan Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB). 2.5 Fasilitasi Pembiayaan Pertanian Fasilitasi pembiayaan pertanian pada TA 2016 lebih diarahkan pada perlindungan petani dalam berusahatani dari resiko bencana alam maupun serangan HPT, yang dilaksanakan melalui Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) seluas 1.000.000 Ha, namun pada triwulan I ini realisasi masih 0%. Adapun kendala yang dihadapi : 1). Belum semua kabupaten/kota memahami mekanisme pelaksanaan AUTP, 2). Daerah masih menyeleseikan pemberkasan gapoktan I. Untuk itu telah dilakukan : 1) Koordinasi dengan instansi terkait di tingkat propinsi dan kabupaten: 2) Tim Teknis kab/kota untuk segera menyampaikan usulan peserta AUTP, 3) sosialisasi pedoman AUTP TA 2016. 7

IV. PENUTUP Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Saran Pertanian yaitu penambahan jumlah luas tanam padi dari target PK seluas 118.000 Ha telah tercapai 533,917 (452,44%). Capaian ini secara langsung dikontribusikan melalui kegiatan pengembangan jaringan irigasi, yang dilaksanakan pada TA 2015 sedangkan pada TA 2016 ini belum ada realisasi fisik. Capaian penambahan luas baku lahan sawah dilaksanakan melalui kegiatan perluasan areal sawah. Saat ini telah terealisasi seluas 37,878 ha. Capaian penambahan jumlah luas tanam padi ini secara langsung mendukung capaian indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada padi. Namun diluar kegiatan utama tersebut, juga dilaksanakan kegiatan PSP lain yang mendukung pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai yaitu aspek pengelolaan air, perluasan dan pengelolaan lahan, fasilitasi pupuk dan pestisida, fasilitasi pembiayaan pertanian dan bantuan alat dan mesin pertanian Pada triwulan I ini, realisasi seluruh kegiatan pendukung berkisar antara 0% - 63,66%. Permasalahan terjadi baik secara administrative maupun teknis, dan telah dilakukan upaya penanganan. Untuk realisasi kegiatan yang masih 0% akan dilakukan upaya pengawalan khusus, dan untuk kegiatan yang sudah terlaksana akan dilakukan percepatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. 8

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA (PK) KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2016 9

NO SASARAN STRATEGIS 1. Swasembada padi, jagung, dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula 2. Peningkatan diversifikasi pangan 3. Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor 4. Penyediaan Bahan Baku Bioindustri dan Bioenergi 5. Peningkatan pendapatan keluarga petani 6. Akuntabilitas Kinerja Aparatur Pemerintah yang Baik INDIKATOR KINERJA 1. Produksi Padi 2. Produksi Jagung 3. Produksi Kedelai 4. Produksi Gula Tebu 5. Produksi Daging Sapi dan Kerbau 1. Skor Pola Pangan Harapan 2. Konsumsi Kalori 1. Produksi Cabe Besar 2. Produksi Cabe Rawit 3. Produksi Bawang Merah 4. Produksi Karet 5. Produksi Kopi 6. Produksi Kakao TARGET 76,20 Juta Ton GKG 21,35 Juta Ton Pipilan Kering 1,50 Juta Ton 2,80 Juta Ton Hablur 0,589 Juta Ton Karkas 86,2 2.040 Kkal/Kap/Hari 1.209 Ribu Ton 890 Ribu Ton 1.291 Ribu Ton 3.438 Ribu Ton Karet Kering 738 Ribu Ton Kopi Berasan 831 Ribu Ton Biji Kering 1. Produksi Kelapa Sawit 30.845 Ribu Ton CPO 1. PDB Pertanian Sempit/Tenaga Kerja Pertanian 1. Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian Rp 8,6 Juta 73 10

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. PROGRAM Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pertanian Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Hasil Tanaman Pangan Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan, dan Pelatihan Pertanian Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati ANGGARAN Rp 1.634.662.112.000,- Rp.393.898.000,- Rp 7.731.256.407.000,- Rp 1.240.515.926.000,- Rp 1.917.993.750.000,- Rp 2.297.093.874.000,- Rp 11.069.300.141.000,- Rp 2.079.989.941.000,- Rp 1.676.230.420.000,- Rp 783.064.320.000,- Rp 976.685.338.000,- 11

LAMPIRAN 2 PENETAPAN KINERJA (PK) DITJEN PSP TAHUN 2016 12

LAMPIRAN 3 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) DITJEN PSP TAHUN 2016 13

PENGELOLAAN AIR IRIGASI UNTUK PERTANIAN Rehabilitasi Jaringan Irigasi No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 1 (B03) % Jadwal Pelaksanaan Permasalahan Rekomendasi Volume B03 Realisasi Januari Februari Maret 1. Penambahan Luas Pertanaman Penambahan Luas Tanam Padi 1 Jumlah penambahan luas tanam padi a Rehabilitasi Jaringan Irigasi 468.532 Ha 468.532 Ha 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Rehabilitasi Jaringan Irigasi 2. Sosialisasi Pedoman; 3. Teridentifikasinya CPCL sebanyak,000 Ha 4. Terlaksananya transfer dana Rehabilitasi Jaringan irigasi,000 Ha 5. Terlaksananya kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi.000 Ha 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Rehabilitasi Jaringan Irigasi 2. Sosialisasi Pedoman; 3. Teridentifikasinya CPCL sebanyak,068 Ha 4. Terlaksananya transfer dana Rehabilitasi Jaringan Irigasi.068 Ha 5. Terlaksananya kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi.068 Ha 6. Pembinaan dan 6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; pengawalan kegiatan;,07,07,07 - - - - - CP/CL yang tertuang dalam POK tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi ulang di tingkat lapangan. - Adanya kebijakan pembaharuan pencairan anggaran dari pola BANSOS menjadi Pola BANPEM, sehingga perlu waktu untuk mensosialisasikannya. - Kelompok penerima kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi belum seluruhnya memahami tentang pembentukan UPKK - Adanya penggantian petugas - Sebagian daerah masih mengalami keterlambatan dalam transfer dana BANPEM -Terbatasnya petugas baik di Dinas Provinsi dan kabupaten/kota yang menangani pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi - - - Dinas Pertanian Propinsi maupun kabupaten perlu menambah petugas pelaksana kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi. Mempercepat pelaksanaan fisik kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi - Meningkatkan peran Tim Teknis/Korlap dalam pengawalan kegiatan Rehabilitasi jaringan Irigasi 7. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. 7. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. 14

Pengembungan Irigasi Perpompaan No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja Target Setahun Volume Rencana Aksi Triwulan 1 (B03) B03 Realisasi % Jadwal Pelaksanaan Januari Februari Maret Permasalahan Rekomendasi 1. Penambahan Luas Pertanaman Penambahan Luas Tanam Padi 1 Jumlah penambahan a Irigasi Perpipaan/ Perpompaan luas 2.000 unit 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Irigasi Perpompaan/ Perpipaan 2. Sosialisasi Pedoman; 3. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 2.000 unit 4. Terlaksananya transfer dana Irigasi Perpompaan/ Perpipaan sebanyak 600 unit 5. Terlaksananya kegiatan Irigasi perpompaan/ perpipaan sebanyak 600 unit 6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Irigasi Perpompaan/ Perpipaan 2. Sosialisasi Pedoman; 3. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 2.000 unit 4. Terlaksananya transfer dana Irigasi Perpompaan/ Perpipaan sebanyak 556 unit 5. Terlaksananya kegiatan Irigasi perpompaan/perpipa an sebanyak 556 unit 6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 92,6 92,6 - CP/CL yang tertuang dalam POK - - tidak sesuai dengan kondisi di - lapangan, akibatnya perlu waktu - -untuk melakukan verifikasi ulang - - -di tingkat lapangan. -- Adanya kebijakan pembaharuan - - -pencairan anggaran dari pola - -BANSOS menjadi Pola BANPEM, - -sehingga perlu waktu untuk - -mensosialisasikannya. - -Kelompok penerima kegiatan - -Irigasi Perpompaan/ Perpipaan - belum seluruhnya memahami - tentang pembentukan UPKK Adanya penggantian petugas Sebagian daerah masih mengalami keterlambatan dalam transfer dana BANPEM Terbatasnya petugas baik di Dinas Provinsi dan kabupaten/kota yang menangani pelaksanaan kegiatan Irigasi Perpompaan/Perpipaan Dinas Pertanian Propinsi maupun kabupaten perlu menambah petugas pelaksana kegiatan Irigasi Perpompaan/Perpipaan. Mempercepat pelaksanaan fisikkegiatan Irigasi Perpipaan/Perpompaan - Meningkatkan peran Tim Teknis/Korlap dalam pengawalan kegiatan Irigasi Perpompaan/perpipaan 7. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. 7. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. 15

Pengembungan Embung/Dam Parit/Long Storage No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 1 (B03) Volume B03 Realisasi % Jadwal Pelaksanaan Januari Februari Maret Permasalahan Rekomendasi 1. Penambahan Luas Pertanaman Penambahan Luas Tanam Padi 1 Jumlah penambahan luas tanam padi a Pengembangan Embung Pertanian 600.000 Ha.000 Ha 614.661 Ha 2.500 Unit 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Pengembangan Embung Pertanian; 2. Sosialisasi Pedoman; 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Pengembangan Embung Pertanian; 2. Sosialisasi Pedoman; 614,67 - Adanya aturan dari Kementerian Keuangan - terkait perubahan MAK Bantuan Sosial (Bansos) menjadi Bantuam Pemerintah (Bapem) dengan membentuk UPKK (Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan) dsb yang umumnya belum dipahami daerah sehingga berdampak pada keterlambatan penyerapan anggaran/realisasi SP2D. Pertemuan koordinasi percepatan penyerapan anggaran/ sosialisasi Bantuan Pemerintah dan teknis kegiatan untuk percepatan penyerapan anggaran sebelum adanya kebijakan fiskal (pengehematan anggaran). 3. Teridentifikasinya 3. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 300 CPCL sebanyak 300 Unit Unit 4. Terlaksananya transfer dana pengembangan embung pertanian sebanyak 300 unit; 5. Terlaksananya Pengembangan Embung Pertanian sebanyak 300 unit 6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 4. Belum terlaksananya transfer dana pengembangan embung pertanian sebanyak 300 unit; 5. Belum terlaksananya Pengembangan Embung Pertanian sebanyak 300 unit 6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 7. Pengendalian 7. Pengendalian dan dan evaluasi triwulan evaluasi triwulan I. I. 0 0 - CPCL di e-prop belum seluruhnya lolos - Diusulkan kepada KPA agar adanya penambahan petugas yang menangani kegiatan verifikasi dari petugas teknis daerah sehingga harus dilakukan verifikasi ulang CPCL. Ketidaksesuaian dengan kondisi lapangan berakibat CPCL tersebut harus direvisi sehingga berdampak pula pada keterlambatan pencairan/realisasi SP2D. - Adanya Revisi DIPA, menyebabkan daerah ragu memulai pelaksanaan kegiatan/menunggu kepastian alokasi kegiatan. - Supervisi Tim Pusat ke daerah memacu percepatan anggaran - Hindari adanya revisi DIPA/percepat proses Revisi DIPA. - Adanya penggantian petugas Sebagian daerah masih mengalami - Percepatan penyusunan Pedum Juklak dan Juknis sesuai kondisi lapangan keterlambatan dalam pemberkasan dana banpem dan pelaksanaan kegiatan fisik di lapangan Terbatasnya petugas baik di Dinas Provinsi dan kabupaten/kota yang menangani pelaksanaan kegiatan Pengembangan Embung Pertanian. 16

Pengembangan Irigasi Rawa No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja Target Setahun Volume Rencana Aksi Triwulan 1 (B03) B03 Realisasi % Jadwal Pelaksanaan Januari Februari Maret Permasalahan Rekomendasi 1 Penambahan Luas Pertanaman Penambahan Luas Tanam Padi 1 Jumlah penambahan luas tanam padi a Pengembangan Irigasi Rawa.000 Ha.000 Ha 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Rawa 2. Sosialisasi Pedoman; 3. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 20.000 Ha 4. Terlaksananya transfer dana Pengembangan Irigasi Rawa 20,000 Ha 5. Terlaksananya kegiatan Pengembangan Irigasi Rawa 20.000 Ha 6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Pengembangan irigasi rawa 2. Sosialisasi Pedoman; 3. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 20,000 Ha 4. Terlaksananya transfer dana Pengembangan Irigasi Rawa 20,000 Ha 5. Terlaksananya kegiatan Pengembangan Irigasi Rawa Jaringan Irigasi 20,000 Ha 6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; - -CP/CL yang tertuang dalam POK - - -tidak sesuai dengan kondisi di - -lapangan, akibatnya perlu waktu - -untuk melakukan verifikasi ulang - - di tingkat lapangan. - -Adanya kebijakan pembaharuan - - -pencairan anggaran dari pola - -BANSOS menjadi Pola BANPEM, - -sehingga perlu waktu untuk - -mensosialisasikannya. Kelompok - -penerima kegiatan Pengembangan Irigasi Rawa belum seluruhnya memahami tentang pembentukan UPKK Adanya penggantian petugas Sebagian daerah masih mengalami keterlambatan dalam transfer dana BANPEM Terbatasnya petugas baik di Dinas Provinsi dan kabupaten/kota yang menangani pelaksanaan kegiatan Pengembangan Irigasi Rawa Dinas Pertanian Propinsi maupun kabupaten perlu menambah petugas pelaksana kegiatan Pengembangan Irigasi Rawa. Mempercepat pelaksanaan fisik kegiatan Pengembangan Irigasi Rawa - Meningkatkan peran Tim Teknis/Korlap dalam pengawalan kegiatan Pengembangan Irigasi Rawa 7. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. 7. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. 17

Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 1 (B03) Volume B03 Realisasi % Jadwal Pelaksanaan Januari Februari Maret Permasalahan Rekomendasi 1. Penambahan Luas Lahan Pertanian Penambahan Luas Lahan 1. Jumlah penambahan luas lahan sawa ##### Ha Penetapan lokasi 50.000 ha a. Perluasan Sawah ##### Ha 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Perluasan Sawah Pola Swakelola Penetapan lokasi 50.000 ha 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Perluasan Sawah Pola Swakelola 2. Sosialisasi Pedoman; 2. Sosialisasi Pedoman; - Terjadinya tumpang tindih Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi ulang di tingkat lapangan. - Mempercepat pelaksanaan Survei Inventigasi Desain (SID) Perluasan Sawah - Meningkatkan peran Tim Teknis/Korlap dalam pengawalan pelaksanaan Survei Inventigasi Desain (SID) 3. Teridentifikasinya CPCL seluas 50.000 ha 4. Terlaksananya penetapan lokasi perluasan sawah seluas 50.000 Ha; 5. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 6. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. 3. Teridentifikasinya CPCL seluas 50.000 ha 4. Terlaksananya penetapan lokasi perluasan sawah seluas 50.000 Ha; 5. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 6. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. - Adanya kebijakan pembaharuan pencairan anggaran di KPPN (SPAM), Penanggung jawab anggaran perluasan sawah belum seluruhnya memahami dalam proses pencairan anggaran - Sebagian arel perluasan sawah belum memiliki data Survei Invenstigasi Desain (SID) sebagai dasar pelaksanaan Konstruksi di lapangan - Terbatasnya petugas baik di Dinas Provinsi dan kabupaten/kota yang menangani pelaksanaan kegiatan Perluasan Sawah - Dinas Pertanian Propinsi maupun kabupaten perlu menambah petugas pelaksana Perluasan Sawah 18

Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 1 (B03) Volume B03 Realisasi % Jadwal Pelaksanaan Januari Februari Maret Permasalahan Rekomendasi 1. Pelaksanaan Bantuan Alsintan Tersalurkannya bantuan alsintan kepada Kelompok Tani/Gapoktan/UPJ A penerima bantuan alsintan TA. 2016. 1. Tersalurkannya Bantuan Alsintan kepada Kelompok Tani/Gapoktan/UPJA Penerima Bantuan sebanyak 60.700 unit terdiri dari : 1. TR2= 34.754 unit; 2. TR4 = 3.000 unit; 3. PA = 16.946 unit. 4. Rice Transplanter = 6.000 unit. 60.700 Unit 1.Tersusunnya Pedoman Pelaksanaan Penyaluran bantuan Alsintan APBN TA 2016. 2. Tersalurkannya bantuan alsintan sebanyak 6.000 1. 1.elah diterbitkan Pedoman Pelaksanaan Penyaluran bantuan Alsintan APBN TA 2016. 2. Telah Tersalurkannya bantuan alsintan sebanyak 6.000 Beberapa daerah mengalami kendala dalam melakukan distribusi alsintan karena data CPCL mengalami perubahan Koordinasi denga daerah untuk mempercepat verifikasi CPCL kelompok penerima bantuan alsintan 2. Tersalurkannya bantuan alsintan sebanyak 7.500 2. Telah Tersalurkan bantuan alsintan sebanyak 7.500 19

Fasilitasi Pembiayaan Pertanian No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 1 (B03) Volume B03 Realisasi % Jadwal Pelaksanaan Januari Februari Maret Permasalahan Rekomendasi 1. Asuransi Usaha Tani Padi Penambahan luas lahan sawah yang menjadi peserta AUTP 1 Luas lahan sawah yang menjadi peserta AUTP 1.000.000 Ha 1.195 Ha 1.194,59 Ha 1. Diterbitkannya Pedoman Bantuan Premi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) 2. Sosialisasi Pedoman; 3. Pendataan/Inventarisa si CPCL Peserta AUTP seluas 1.195 Ha 4. Terlaksananya pendaftaran dan pembayaran premi (20%) seluas 1.195 Ha 1. Diterbitkannya Pedoman Bantuan Premi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) 2. Sosialisasi Pedoman; 3. Pendataan/Inventarisa si CPCL Peserta AUTP seluas1.194,59 Ha 4. Terlaksananya pendaftaran dan pembayaran premi (20%) seluas 1.194,59 Ha 99,97 99,97 99,97 - Petani belum benar-benar - memahami manfaat dari program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), sehingga belum - -banyak petani yang menjadi peserta AUTP; - - Terbatasnya petugas baik di - Dinas Provinsi, kabupaten/kota dan Jasindo yang menangani pelaksanaan program AUTP Dinas Pertanian Propinsi maupun kabupaten perlu menambah petugas pelaksana program AUTP Perlu meningkatkan sosialisasi melalui media cetak, elektronik dan sosialisasi langsung melalui pertemuan sampai tingkat desa Jasindo perlu menambah petugas yang melaksanakan AUTP 5. Pembayaran Premi (80%) ke Jasindo seluas 1.195 Ha 5. Pembayaran Premi (80%) ke Jasindo seluas 1.194,59 Ha 99,97 6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 7. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. 7. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. 20