RANCANG ULANG PUNCH-DIES UNTUK PEMBUATAN OUTLET PIPE I DI PT. IONUDA SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
Proses Lengkung (Bend Process)

SIFAT MAMPU BENTUK LEMBARAN PLAT BAJA KARBON RENDAH PADA PROSES TARIK DALAM

PENGARUH BENDING RADIUS PADA LIGHTENING HOLES PROCESS TERHADAP KERETAKAN AL 2024 T3 SHEET

Laporan Praktikum MODUL C UJI PUNTIR

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik

ANALISA TEGANGAN PADA PEMBENTUKAN KOMPONENGROMMET GASKET EXHAUST SEPEDA MOTOR MELALUI DEEP DRAWING

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR. Gage length

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PERANCANGAN DONGKRAK DAN JACK STAND 2IN1

ANALISA PENGARUH MANIPULASI PROSES TEMPERING TERHADAP PENINGKATAN SIFAT MEKANIS POROS POMPA AIR AISI 1045

Bab II STUDI PUSTAKA

ANALISA MAMPU BENTUK ALUMINIUM KOMERSIAL TERHADAP EFEK PERBEDAAN KETEBALAN MATERIAL PADA PROSES SPINNING

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

MODIFIKASI DESAIN MODEL DIE CUSHION PADA MESIN PRESS CERLEI MENGGUNAKAN METODE VDI 2221 DI PT.XXX

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Salah satu proses yang terpenting dalam bidang

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) MATA KULIAH : TEORI FABRIKASI 1 KODE MATAKULIAH : STM 205 (2 SKS TEORI)

PREDIKSI SPRINGBACK PADA PROSES DEEP DRAWING DENGAN PELAT JENIS TAILORED BLANK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

BAB IV PENGUJIAN MECHANICAL TEST.

ANALISA PENGARUH CLEARANCE

TUGAS SARJANA CHRYSSE WIJAYA L2E604271

SIMULASI PROSES DEEP DRAWING STAINLESS STEEL DENGAN SOFTWARE ABAQUS

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

KEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL

PENGARUH VARIASI SUDUT DIES TERHADAP PENARIKAN KAWAT ALUMINIUM. Asfarizal 1 dan Adri Jamil 2. Abstrak

MATERIAL TEKNIK 3 IWAN PONGO,ST,MT

Karakterisasi Baja Karbon Rendah Setelah Perlakuan Bending

Forming Process Product Trunk Profile C + / Channel Plus On Cold Form Steel Machine

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

Mengenal Proses Deep Drawing

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas

Desain dan Penentuan Lokasi Pembebanan Pendulum Alat Uji Impak Untuk Pengujian Produk Hasil Las Gesek Rotary Bar-Plate

bermanfaat. sifat. berubah juga pembebanan siklis,

Abstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

TEGANGAN (YIELD) Gambar 1: Gambaran singkat uji tarik dan datanya. rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah konstan

Laporan Awal Praktikum Karakterisasi Material 1 PENGUJIAN TARIK. Rahmawan Setiaji Kelompok 9

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

DECIDING THE OPTIMUM SPOKE ANGLE OF MOTORCYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

MEKANISME PEMBENTUKAN KERUTAN PADA PROSES PENEKUKAN PIPA

PERBANDINGAN DIMENSI LEBAR DIE (CETAKAN) DENGAN PRODUK (HASIL BENDING) DARI PROSES BENDING CHASSIS MOBIL ESEMKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP TEGANGAN DAN REGANGAN NORMAL

Studi Cacat Permukaan plat Aluminium pada Proses Pembengkokkan Sudut Mesin Bending

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

ANALISIS KEKUATAN TARIK BAJA ST37 PASCA PENGELASAN DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGIN MENGGUNAKAN SMAW. Yassyir Maulana

Jurnal Mechanical, Volume 4, Nomor 2, September 2013

PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA PROSES PENGELASAN SMAW

Mesh Generation untuk Permukaan Die dan Punch dengan Program Fortran

Gambar 4.1. Hasil pengelasan gesek.

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

Gambar 4.1 Terminologi Baut.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PROGRESSIVE DIES UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK PENGUNCI SABUK. Bambang Setyono, Mrihrenaningtyas Dosen Jurusan Teknik Mesin - ITATS ABSTRAK

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

Perancangan dan Proses Pembuatan Inner Door Panel Mobil Pick Up Multiguna

BAB I PENDAHULUAN. logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi

Penentuan Kondisi Kelonggaran Cetakan Optimum Pada Pemotongan Logam Plat Menggunakan Deform2D dan Pendekatan Analisis Ragam (ANOVA)

Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi

ANALISYS TITIK KRITIS DESAIN DIE FENDER DEPAN BAGIAN LUAR MOBIL MINITRUCK ESEMKA NASKAH PUBLIKASI

Perancangan Sistem Transmisi Untuk Penerapan Energi Laut

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak

PENGARUH KETEBALAN MATERIAL DAN CLEARANCE PROGRESSIVE DIES TERHADAP KUALITAS PRODUK RING M7

PENGARUH BENTUK KAMPUH DAN JENIS ELEKTRODA PADA PENGELASAN SMAW TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL BAJA ST 37 SKRIPSI

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

PENGARUH KOEFISIEN GESEKAN PADA PROSES MANUFAKTUR

PENENTUAN UKURAN OPTIMUM MATERIAL DENGAN METODE REGRESI LINEAR GANDA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI MATERIAL PT TMMIN STAMPING PLANT

PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PENGARUH TEBAL PELAT BAJA KARBON RENDAH LAMA PENEKANAN DAN TEGANGAN LISTRIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

III. METODE PENELITIAN. Hal yang paling dasar dalam pemodelan sebuah komponen (part) adalah pembuatan

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PERBEDAAN KEDALAMAN POTONG PADA PROSES BUBUT DAN PERLAKUAN PANAS NORMALIZING TERHADAP PERUBAHAN SIFAT MEKANIK BAJA KARBON MENENGAH (HQ 760)

PERENCANAAN ELEMEN MESIN RESUME JURNAL BERKAITAN DENGAN POROS

PENGARUH DURASI GESEK, TEKANAN GESEK DAN TEKANAN TEMPA TERHADAP IMPACT STRENGTH SAMBUNGAN LASAN GESEK LANGSUNG PADA BAJA KARBON AISI 1045

BAB III SIFAT MEKANIK MATERIAL TEKNIK

ANALISIS NOSEL BAHAN TUNGSTEN DIAMETER 200 mm HASIL PROSES PEMBENTUKAN

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan produk produk yang berkualitas agar merebut. pasar, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri.

BAB II PERTIMBANGAN DESAIN

BAB IV PENGOLAHAN DATA

Gambar 1.1. Contoh Peralatan Micro-Manufacturing (Qin, 2006)

Jurnal Mekanikal, Vol. 4 No. 2: Juli 2013: ISSN

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat. Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

STUDI KOMPARASI KUALITAS PRODUK PENGELASAN SPOT WELDING DENGAN PENDINGIN DAN NON-PENDINGIN ELEKTRODA

PENGARUH BEAD TERHADAP CACAT MATERIAL SPCEN SD DALAM PROSES TRY-OUT OUTER PILLAR B - LH PADA PROTOTYPE MPV CARNESIA

ANALISA KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 6110

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

HUBUNGAN ANTARA KEKERASAN DENGAN KEKUATAN TARIK PADA LOGAM ULET DAN GETAS

Analisa Hasil Lasan Stud Welding Pada Baja AISI 304 dan Baja XW 42 Terhadap Kekuatan Tarik dan Kekerasan

PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN

Analisa Kekuatan Tarik Baja Konstruksi Bj 44 Pada Proses Pengelasan SMAW dengan Variasi Arus Pengelasan

STUDI PENGARUH INTERNAL PRESSURE TERHADAP OVALISASI DAN SPRINGBACK PADA PROSES BENDING PIPA CIRCULAR.

REANALYSIS SIFAT MEKANIS MATERIAL KOMPONEN ALAT ANGKAT KENDARAAN NIAGA KAPASITAS 2 TON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

RANCANG ULANG PUNCH-DIES UNTUK PEMBUATAN OUTLET PIPE I DI PT. IONUDA SURABAYA Pandri Pandiatmi Teknik Mesin, Universitas Mataram Jl. Majapahit No. 62 Mataram Tlp: 0370-636087 E-mail : pandri_pandiatmi@yahoo.com Abstract In the preparation process of outlet pipe I type 316N, an imperfect shape occurs when it is combined with its part/ Base on the analysis conducted, springback on forming process occurs so that it makes the size of diameter of outlet pipe improper after combined with its partsthere are several methods that can be used to eliminated springback, but for this case, a graphical approach is conducted to calculate the addition of punch-dies geometry as the compensation of springback. Punch-dies reconstruction for preparation process outlet pipe I by inserting material springback factor, dies radius (Rd o )=19.14mm and punch radius (Rp o ) = 17.92 mm. Keywords : punch, dies, springback,, forming process PENDAHULUAN PT. Ionuda merupakan industri yang bergerak dalam bidang pembuatan pipa knalpot dan shock absorber. Salah satu komponen yang diproduksi adalah outlet pipe I, yang mana proses pembuatannya melalui proses bending. Outlet pipe I ini berupa 2 buah lengkungan setengah lingkaran (bagian atas dan bawah) yang ditangkupkan. Pembuatan outlet pipe I meliputi proses forming, triming I dan triming II. Mula-mula 2 lembaran plat dengan ukuran tertentu masing-masing dibentuk pada mesin press dengan die berbentuk setengah lingkaran. Kemudian dilakukan triming I pada sisi-sisi pipa dengan pola tertentu sebagai tempat sambungan laslasan, dilanjutkan dengan triming II pada bagian dengan pipa. Terakhir 2 bagian lembaran yang telah dibentuk tersebut disatukan dengan sambungan las-lasan. Selama ini dalam proses pembuatan outlet pipe, pihak produsen melakukan trial and error untuk mendapatkan ukuran diameter outlet pipe yang sesuai. Hal ini tentu saja akan merugikan produsen baik dari segi tenaga, biaya maupun waktu. Latar belakang ini menjadi landasan bahwa diperlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab terjadinya springback yang tidak diperhitungkan dalam perancangan proses. Serta penyebab terjadinya keausan punch-dies yang tidak meata yang disebabkan oleh pemakaian material. Berdasarkan uraian penyebab cacat pada produk outlet pipe I diatas maka dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1 - Springback pada Produk Outlet pipe I merupakan bagian setengah lingkaran yang ditangkupkan, sehingga ketika ditangkupkan akan menghasilkan bentuk produk seperti gambar 2, dimana bentuk produk outlet pipe I tidak bulat sempurna. Gambar 2 - Cacat Produk Pengaruh Springback 78

Sedangkan untuk Gambar 3 - Cacat Produk Pengaruh Keausan Punch-dies Karena kedua bagian setengah lingkaran yang ditangkupkan tersebut dibentuk pada punch-dies yang sama, sehingga saat ditangkupkan akan bentuk produk seperti gambar 3b. Pengukuran keausan pada dies dilakukan setelah digunakan untuk produk yang ke- 5000. Data pengukuran keausan tersebut seperti ditunjukkan pada gambar 4. Gaya pembentukan yang dimasaksud yaitu gaya untuk pembentukan profil sesuai dengan desain produk. d. Tahap perencanaan bentuk dan dimensi punch-dies Tahapan ini meliputi: perencanaan radius punch-dies dan perencanaan die-clearence e. Tahap pemilihan material punch-dies Dalam pemilihan punch dan dies didasarkan pada: ketahanan material punch dan dies terhadap gaya pembentukan dan keausan. Gambar 4 - Data Pengukuran Dies Setelah Pemakaian Produk ke-5000 METODE PENELITIAN Sesuai dengan lingkup permasalahan dalam perencanaan punch-dies untuk pembuatan outlet pipe I, secara garis besar langkah kerja yang akan dikerjakan dapat dikelompokkan menjadi: a. Tahap pengumpulan data Data yang diperlukan untuk proses ini adalah gambar kerja produk, jenis material kerja yang digunakan, jumlah produk yang direncanakan, Spesifikasi dari mesin yang akan digunakan, dan dimensi produk cacat b. Tahap pengujian material benda kerja Pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik dan bending c. Tahap analisa gaya pembentukan Gambar 5 - Diagram Alir 79

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Tarik Data hasil uji tarik terhadap 3 spesimen uji pada arah pengambilan spesimen yang berbeda, dimana posisi: 1. Membujur (searah pengerolan) 2. Menyilang (arah 45 o pengerolan) 3. Melintang (tegak lurus pengerolan) Tabel 1. Hasil Uji Tarik 4. Reduksi penampang (reduction of area), δ sebesar 38.13%. Hasil Uji Bending Pengujian dilakukan pada tiga buah material dan dilakukan dengan menggunakan metode pressing bend [1]. Metode ini dilakukan dengan cara spesimen diletakkan diatas 2 penyangga dan bending tool diletakkan tepat dibagian tengah spesimen. Geometri punch dies adalah W= 53.95 mm, R punch = 25.6 mm. Metode pressing bend dan pengukuran springback dapat dilihat di gambar 7 dan 8. Data Tegangan-Regangan Teknik Data tegangan regangan teknik dapat dilihat pada tabel 2. Data tegangan regangan teknik kemudian diplotkedalam grafik tegangan regangan teknik seperti yang terlihat pada gambar 6. Gambar 7 - Metode Pressing Bend Gambar 8 - Pengukuran Springback Harga L dari material dapat ditabelkan seperti pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji Bending Gambar 6 - Grafik Tegangan Regangan Teknik Dari data hasil uji tarik di dapat sifat-sifat mekanik material, yaitu: 1. Kekuatan Luluh Material ( yield strength), σ y sebesar 29.22 kg/mm 2. 2. Kekuatan Tarik Maksimum ( tensile strength), σ u sebesar 43.83 kg/mm 2. 3. Perpanjangan (elongation), Ɛ sebesar 32.85%. Keterangan L (mm) Spesimen I 56.94 Spesimen II 56.75 Spesimen III 56.56 Sehingga didapatkan L rata-rata = 56.74 mm. Springback Ratio Dari pengujian bending diketahui R o = 53.95-2x tebal plat = 25.97 mm. Untuk mendapatkan harga R f, dilakukan pendekatan secara grafis seperti gambar 9, 80

sehingga didapatkan harga R f = 29 mm, sehingga springback ratio [2] didapatkan: Gambar 9 - Pendekatan Secara Grafis Analisa Penyebab Cacat Pada Pembuatan Outlet Pipe I Outlet pipe I berupa 2 buah lengkungan setengah lingkaran ( bagian atas dan bawah) yang ditangkupkan. Pembuatan outlet pipe I di PT. Ionuda Surabaya meliputi forming, trimming I, trimming II. Ketiga proses tersebut dilakukan di mesin hydraulic press[1]. Dalam pembuatan outlet pipe I ini, seringkali didapatkkan produk cacat, yaitu ketidaktepatan ukuran diameter outlet pipe saat ditangkupkan. Berdasarkan analisa pada produk yang dihasilkan, hal tersebut disebabkan karena terjadinya springback pada produk outlet pipe yang tidak diperhitungkan dalam perancangan proses. Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengeliminir pengaruh springback. Metode yang biasa digunakan adalah metode overbending dan overloading [3]. Kedua alternatif tersebut diatas tidak dapat diterapkan pada kasus ini karena pada metode overbending dilakukan dengan membengkokkkan jari-jari lengkungan lebih kecil dari yang diinginkan, sehingga ketika terjadi springback, bagian tersebut masih mempunyai jari-jari yang sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini tentu sja akan berpengaruh pada geometri punch-dies yang direncanakan, dimana pada bagian atas dies mengalami pengecelian jari-jari yang akan mengakibatkan kesulitan dalam mengeluarkan produk dies. Sedangkan untuk metode overloading, dari analisa terhadap gaya pembentukan untuk membentuk profil outlet pipe I profil dibutuhkan pembebanan hanya sebesar 825.175 kg sedangkan mesin press yang ada memiliki kapasistas 80 ton dan 100 ton sehingga metode overloading tidak dapat diterapkan pada kasus ini. Berdasarkan uraian diatas, maka pada kasus ini dilakukan pendekatan secara matematis untuk menghitung besarnya penambahan geometri punch-dies sebagai kompensasi springback, sehingga diharapkan produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Analisa Radius Bending Minimum Untuk menghindari adanya cacat akibat pembendingan yang tidak dikehendaki maka perlu diperhitungkan radius bending minimumr b min. Radius bending minimum menyatakan kemampuan material pada proses bending yang dipengaruhi ductility. Pada material yang getas (brittle), kemampuan material dibatasi karena terjadinya fracture [4], sedangkan material ductile dibatasi terjadinya necking. Berdasarkan kriteria necking didapatkan radius minimum R b min adalah 9.2 mm. Perencanaan Radius Pembendingan Radius punch-dies dan clearance merupakan geometri yang dipengaruhi dimensi profil yang dihasilkan. Berdasarkan gambar desain produk dimana pada produk yang diinginkan radius sebesar 42.7 mm, maka perlu direncanakan besarnya radius pembendingan pada saat pembentukan. Diketahui bahwa material mempunyai sifat springback dengan rasio springback sebesar 0.92, maka besarnya radius pada saat pembentukan dapat dihitung berdasarkan persamaan: 81

Sedangkan untuk mengeliminir pengaruh springback pada bagian sirip outlet pipe I, maka permukaan punch-dies harus memiliki kemiringan sebesar 15 o, harga tersebut didapatkan dari pengukuran sudut antara garis yang menyinggung lingkaran saat pembebanan dihilangkan. Pemilihan Material Punch-Dies Pemilihan material punch-dies harus memiliki criteria sebagai berikut[4]: Analisa Gaya Pembentukan dan Perencanaan Clearance Besarnya gaya yang dibutuhkan untuk membuat profil U yang diinginkan berdasarkan persamaan gaya pembentukan didapatkan P b ( gaya pembentukan) sebesar 852.175 kg. Berdasarkan persamaan clearance dengan s sebesar 1 mm didapatkan besarnya clearance yang harus diberikan agar gesekan dapat diatasi adalah U D sebesar 1.22 mm. Analisa Rancangan Punch-Dies Dimensi punch-dies tergantung pada karakteristik springback material benda kerja sehingga geometri punch-dies yang telah diketahui harus ditambahkan dengan 3.515 mm (harga x berdasarkan pendekatan matematis sesuai gambar 10), dimana harga tersebut didapatkan dari suatu pendekatan matematis, melalu persamaan keliling lingkaran seperti pada gambar 10 [6]. Pendekatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Material harus memiliki ketangguhan terhadap gaya pembentukan, sehingga tidak terjadi deformasi yang menyebabkan perubahan dimensi punch-dies. 2. Material, terutama bagian yang mengalami kontak langsung material benda kerja, hatrus memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari kekerasan material kerja serta memperhatikan jumlah produksi yang akan dibuat, untuk mencegah terjadinya keausan yang mengakibatkan perubahan dimensi profil. Perhitungan Luasan Bidang Kerja Untuk menentukan jenis material punch-dies, maka perlu dihitung tegangan material dalam menerima gaya pembentukan. Oleh karena itu perlu dihitung luasan yang menerima gaya tersebut, sehingga dapat diketahui kekuatan material minimal dalam menerima gaya. Dibawah ini adalah tabel luasan bidang kerja masingmsing bagian punch-dies sesuai dengan kontruksinya[6]. Tabel 3. Luasan Bidang Kerja Punch-Dies Outlet Pipe I terhadap Gaya Pembentukan Nama Bagian Bidang Tekan (mm 2 ) Punch 200236 Dies 200236 Perhitungan Tegangan Tekan Gambar 10 - Pendekatan Matematis Besarnya gaya tekan digunakan untuk menentukan jenis material, dimana gaya yang bekerja pada luasan bidang kerjanya. 82

Tegangan tekan dihitung berdasarkan gaya yang bekerja pada suatu bidang tekan dari kontruksi punch-dies. Hasil perhitungan tegangan tekan adalah sebagai berikut: Tabel 4. Tegangan Tekan Akibat Gaya pembentukan pada Punch-Dies Outlet Pipe I Nama Bagian Tegangan Tekan ( kg/mm 2 ) Punch 0.00425 Dies 0.00425 Pemilihan Material Berdasarkan perhitungan tegangan tekan yang terjadi maka material yang dipilih sebagai punch dan dies adalah AISI steel type A2 dengan tegangan ijin material 24.6 kg/mm 2 [5]. Pemilihan Pelumasan Biasanya material kerja berupa plat, pada proses produksinya telah dilapisi pelumas/minyak yang berfungsi mengurangi gesekan antara plat itu sendiri saat proses handling dan mencegah terjadinya karat sewaktu penyimpanan, sehingga kerusakan plat dapat dihindari. Pada plat yang terbuat dari stainless steel, dimana produk material tersebut terdapat lapisan pelumas/minyak juga berfungsi untuk mencegah terjadinya goresan akibat gesekan dengan punch-dies yang mengakibatkan menurunnya kemampuan strain dari material kerja yang akhirnya akan merusak produk. Sehingga dipilih cairan pelumas oil base lubricants jenis chlorinated oil [5]. KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, dapat ditarik beberapa kesimpulan: 1. Berdasarkan analisa perhitungan ulang perencanaan punch-dies untuk pembuatan outlet pipe I maka diperoleh yang dihasilkan lebih dimensi: Dies: Rd 0 = 19.14 Punch: RP o (tebal plat+clearance) = 17.92 mm 2. Untuk menghindari cacat produk karena keausan punch-dies, berdasarkan perhitungan tegangan tekan dan tegangan geser maka material yang dipilih adalah AISI steel type A2. DAFTAR PUSTAKA [1] Lange & Kurt., 1985, Handbook of Metal Forming, McGraw-Hill Book Co, New York. [2] Schey, John A., 1987, Introduction To Manufacturing Process, 2 nd edition, McGraw-Hill Inc, New York. [3] Kalpakijan, Serope., 1997, Manufacturing Process for Engineering Materials, 3 rd edition, Addison Wesley Longman Inc. [4] Niebel, Benjamin W., 1989, Modern Manufacturing Process engineering, McGraw-Hill. [5] JAPANESE STANDART ASSOCIATION, (JIS HANDBOOK), 1986, Ferrous Material and Metalurgy. [6] Gum, Charles B., 1964, Die design Handbook, 2 nd edition, McGraw-Hill Book Co, New York. [7] Dieter, George W., 1986, Mechanical Metallurgy, 3 rd edition, McGraw-Hill Inc. 83