Keterlekatan (embeddesness)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. individual sendiri tetapi juga mencakup perilaku ekonomi yang lebih luas, seperti

PENDEKATAN SOSIOLOGIS TENTANG EKONOMI

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEORI BELAJAR & PEMBELAJARAN. Dr. Ratnawati Susanto, MM,M.Pd

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terdapat suatu aturan yang sudah disepakati dalam masyarakat tersebut. Salah satu

PRODUKSI DISTRIBUSI - KONSUMSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. (BPS, 2010). Oleh karena beras bersifat strategis, maka Pemerintah secara sengaja

BAB I PENDAHULUAN. Kota Sibolga merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara,

BAB II KERANGKA TEORI. yang ditandai dengan konsumsi terhadap simbol gaya hidup yang sama. Ketika

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

MENGKAJI TEORI SOSIOLOGI MODERN: TEORI JARINGAN. Untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah: Metode Penelitian Sosial. Dosen Pengampu : Drs. Prijana, M.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bentuk informal. Hubungan sosial adalah gambaran atau cerminan dari kerjasama

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA KERJA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Jayanti dkk. (2013) Green consumer behavior merupakan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB VI KOMUNITAS DIBO-DIBO SEBAGAI JARINGAN YANG HIDUP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Etika Bisnis & Tata Kehidupan Manusia. Mustopa Marli Ramli Batubara

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

SOCIAL CAPITAL. The important thing is not what you know, but who you know

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru

BUSINESS ETHIC PT. MAYORA INDAH, Tbk

POLA PENGASUHAN ANAK DALAM KELUARGA OLEH : ADE JUWAEDAH. Abstrak

BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAH

Pertemuan 4: Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 3, # 69-73

BAB I PENDAHULUAN. nilai, norma dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah. mana yang dinilai baik dan mana yang tidak.

ETIKA PENULISAN BUKU AJAR

BAB I PENDAHULUAN. oleh daya saing dan keterampilan (meritokration). Pria dan wanita sama-sama

01FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan suatu toko maka untuk menghadapi faktor-faktor. yang bergerak dalam industri distribusi dan penjualan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. anggota Kreative Independent Clothing Kommunity (KICK) di Kota Bandung

PENGARUH ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KEMAMPUAN MENJUAL ADAPTIF TERHADAP PRESTASI PENJUALAN. Skripsi

BAB V PENUTUP. Misi ini berkaitan dengan program-program lain untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia harus melalui pengelolaan yang baik. Organisasi harus bisa

Indorama Ventures Public Company Limited

ANTARA FORMAL(ISME) dan SUBSTANTIF(ISME)

BAB 1 Perilaku Konsumen

Pemberdayaan KEKUASAAN (POWER)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK

Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang. 1. Untuk mempertahankan pengaruh dan kekuasaan maka elit harus jeli

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan perkembangan usaha yang semakin pesat di Yogyakarta menuntut

KODE ETIK PSIKOLOGI SANTI E. PURNAMASARI, M.SI., PSIKOLOG. Page 1

BAB III ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Perkembangan PT. Usaha Dagang Sumber Rejeki

BAB II. LANDASAN TEORI

INTERAKSI DALAM KELUARGA DAN STRATEGI KOPING. Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc

BAB V. Kesimpulan. A. Pengantar. B. Karakter Patronase di Alun-Alun Kidul Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan waktu lebih banyak, membuat masyarakat memerlukan alat bantu

BUDAYA POLITIK ORGANISASI PEMERINTAH

Analisis Proses Bisnis ETIKA BISNIS LOGO. STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sangat tajam. Untuk memenangkan persaingan tersebut, koperasi perlu memiliki

MATERI KULIAH: ETIKA BISNIS POKOK BAHASAN: PERKEMBANGAN ETIKA BISNIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB VII KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. penelitian, sedangkan pada bagian implikasi penelitian disajikan beberapa saran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik

BAB I PENDAHULUAN. banyak, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Perusahaan-perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dalam menghadapi era-globalisasi dan peningkatan usaha pembangunan, maka

BAB V KESIMPULAN & SARAN. penelitian ini. Pertama, bagaimana praktik pembajakan digital dalam budaya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Sejak manusia mulai mengenal sistem perdagangan

PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET & KOHLBERG

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap pengambilan keputusan akan lengkap dan sempurna jika melibatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan)

BAB IV MEMAKNAI HASIL PENELITIAN BUDAYA POLITIK SANTRI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahkluk sosial yang berbudaya mempunyai peran

KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sensus penduduk pada tahun 2010 adalah mencapai suku bangsa (Na'im &

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

BAB I PENDAHULUAN. pedagang.pasar dalam artian ekonomi adalah tempat bertemunya penjual atau pedagang dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

Bagaimana berbisnis dengan ETIS??

BAB I PENDAHULUAN. melakukan studi di universitas. Pada saat menjalani studi, mahasiswa diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, antara lain adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

Theore&cal of Economic Sociology

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu

Sosiologi Kepentingan (Interest) dalam Tindakan Ekonomi

Legal Aspek Produk TIK

ORGANIZATIONS 8 th. th edition

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. menentukan. Strategi utama yang harus dilakukan oleh pedagang waralaba Tela-Tela

ETIKA PROFESI DAN KODE ETIK KONSULTAN PAJAK INDONESIA. Oleh Bambang Kesit PROGRAM MAKSI-PPAK FE-UII YOGYAKARTA 2010

DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEDIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

SELAMAT MEMBACA, MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI MATERI ELEARNING RENTANG PERKEMBANGAN MANUSIA I

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasaran pembahasan yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya,

Sessi. Dosen Pembina:

Komunikasi dan Politik 1 Oleh : Adiyana Slamet, S.Ip., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan maupun di pedesaan. Eksisnya pasar tradisional di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Keterlekatan (embeddesness)

Konsep Keterlekatan

Konsep Keterlekatan Karl Polanyi Pasar dibatasi oleh aturan yang terhubung dengan moral masyarakat Mark Granoveter Ekonomi terhubung oleh aktor yang membentuk jaringan sosial Negara memiliki kewajiban untuk mengatur pasar

Google menggunakan Big Data untuk mengetahui kemauan konsumen

Konsep Keterlekatan Merupakan tindakan ekonomi yang disituasikan secara sosial dan melekat dalam jaringan sosial personal yang sedang berlangsung di antara para aktor, tidak terbatas pada tindakan aktor secara individual tetapi menyangkut tindakan perilaku ekonomi yang lebih luas dalam jaringan hubungan sosial (Granoveter, 1985) E.g. dalam pembentukan harga dan penataan proses kelembagaan dalam masyarakat yang harus berpijak pada seluruh kepentingan masyarakat.

Konsep Keterlekatan (Polanyi) Masyarakat Pra Industri Tatanan ekonomi pada masyarakat pra-industri melekat dalam institusiinstitusi sosial, politik, dan agama. Dan diatur oleh resiprositas dan redistribusi, artinya mekanisme pasar tidak boleh mendominasi kehidupan ekonomi Masyarakat Industri (Modern) Pasar yang menetapkan harga, dengan kata lain bahwa tindakan ekonomi tidak harus melekat pada masyarakat, dan manusia berperilaku dalam suatu cara tertentu untuk mencapai perolehan keuntungan yang maksimum

Tipe Keterlekatan Ekonomi Resiprositas Menunjuk pada gerakan diantara kelompok-kelompok simetris yang saling berhubungan (hub. Timbal balik). Sebagai misal kegiatan panen padi pada masyarakat desa. Redistribusi Merupakan gerakan appropriasi yang bergerak kearah pusat kemudian dari pusat didistribusikan kembali ke daerah. Sebagai misal ; pembayaran pajak yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah yang secara >dak langsung juga akan dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Pertukaran Merupakan proses ekonomi yang berlangsung antara tangantangan dibawah sistem pasar. Mekanisme pasar diatur oleh pasar itu sendiri (permintaan dan penawaran)

Dikotomi Over and UnderSocialized Oversocialized Tindakan ekonomi yang dituntun oleh aturan berupa nilai dan norma yang diinternalisasi Semua perilaku ekonomi seperti memilih pekerjaan, tunduk dan patuh terhadap segala sesuatu yang diinternalisasi dalam kehidupan sosial seperti nilai, norma, adat kebiasaan, dan tatakelakuan Undersocialized Tindakan yang rasional dan berorientasi pada pencapaian keuntungan individual Kepentingan individu di atas segala galanya. Tidak ada ruang bagi pengaruh budaya,agama, dan struktur sosi al terhadap tindakan ekonomi. Setiap tindakan ekonomi merupakan refleksi suatu pencapaian perolehan keuntungan pribadi

Kritik Tidak ada dikotomi oversocialized dan undersocialized Penjual tidak hanya memperhitungkan keuntungan semata tetapi juga mempertimbangkan aspek kultural, nilai dan norma Ex. Bolehkah menjual barang ilegal?

Kritik (Granoveter and Swedberg) Menegaskan bahwa tindakan ekonomi dalam masyarakat industri juga melekat sebagaimana yang terjadi dalam masyarakat pra-industri dengan tingkat dan level yang berbeda. Misalnya; dalam rekruitmen karyawan baru dalam sebuah lembaga perbankan memperhatikan referensi dari seseorang pejabat tertentu, sedangkan persyaratan lainnya hanya sebagai penimbang dan pelengkap persyaratan lamaran. ini adalah sebuah contoh keterlekatan pada masyarakat maju Semakin kuat tingkat keterlekatan yang memberikan referensi, semakin besar kemungkinan diterima.

Keterlekatan Lemah - Kuat Melibatkan sedikit interaksi/ hubungan sosial Melibatkan intensitas hubungan sosial yang tinggi

Keterlekatan Relasional Terjadi hubungan interpersonal antar penjual dan pembeli yang melibatkan aspek sosial, budaya, agama, dan politik Meminimalkan asymetris information Terkadang hubungan relasional diperlukan untuk memastikan informasi Memahami: bandingkan cara makan seseorang di rumah dan di tempat umum

Keterlekatan Struktural Keterlekatan dalam jaringan yang lebih luas Berdasarkan pada konsep struktur sosial Memahami: hubungan antara pemilik toko, karyawan, distributor dan pembeli Di dalam masyarakat bisa diterapkan dalam budaya nyumbang dimana besaran nyumbang disesuaikan dengan strata sosial