digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap negara berbeda dengan negara lainnya ditinjau dari sudut sumber alam, iklim, letak geografis, penduduk, keahlian, tenaga kerja, tingkat harga, keadaan struktur ekonomi dan sosial. Perbedaan-perbedaan itu menimbulkan pula perbedaan barang yang dihasilkan, biaya yang diperlukan, serta mutu dan kuantumnya. Karena itu mudah dipahami adanya negara yang lebih unggul dan lebih istimewa dalam memproduksi hasil tertentu. Adakalanya produksi dari suatu negara belum tentu dapat dikonsumir seluruhnya di dalam negeri, maka hal ini semenjak berabadabad telah mendorong orang untuk memperdagangkan hasil produksi itu ke negeri lain di luar batas negaranya (Amir MS, 2000 hal 1-2). Menurut Amir MS (2000) tata-cara perdagangan dalam negeri tidak berbeda dengan perdagangan luar negeri, hanya perdagangan luar negeri agak lebih sulit dan lebih berbelit-belit disebabkan faktor-faktor sebagai berikut : 1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan (geopolitik). 2. Barang harus dikirim atau diangkut dari satu negara ke negara lainnya melalui bermacam peraturan seperti peraturan pabean, yang bersumber dari pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah.
digilib.uns.ac.id 2 3. Antara satu negara dengan negara lainnya tidak jarang terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang, takaran dan timbangan, hukum dan usance dalam perdagangan, dan lain-lainnya. Kegiatan ekspor memiliki nilai ekonomis yang penting baik bagi perusahaan sendiri maupun bagi pemerintah. Akan tetapi, bukan berarti kegiatan ekspor berjalan mulus tanpa hambatan. Kelancaran dalam pelaksanaan transaksi pembayaran ekspor didukung oleh sejauh mana pengetahuan atau pemahaman eksportir dalam transaksi pembayaran ekspor. Agar kedua belah pihak terhindar dari resiko kerugian, sehingga dibuat suatu kebijakan yaitu melalui perjanjian jual beli. Perdagangan antar bangsa pada dasarnya sama dengan perdagangan dalam negeri. Pembayaran dapat dilakukan sebelum, sesudah atau pada saat terjadi penyerahan barang. Perbedaannya ialah jarak yang pada umumnya lebih jauh, sehingga untuk memindahkan barang dari pihak penjual ke pihak pembeli maupun waktu yang dibutuhkan untuk berkomunikasi antara penjual dan pembeli relatif lama. Hal tersebut menimbulkan transaksi perdagangan antar bangsa selalu menyangkut pembiayaan. Pembayaran antara eksportir dan importir membutuhkan kepercayaan untuk menjamin terlaksananya transaksi. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum saling mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang dengan uang. Apakah importir percaya untuk mengirimkan uang terlebih dahulu kepada eksportir
digilib.uns.ac.id 3 sebelum barang dikirim atau sebaliknya apakah eksportir mengirimkan barang terlebih dahulu kepada importir sebelum melakukan pembayaran (Roselyne Hutabarat, 1996 hal 14). Perusahaan tekstil yang mengelola perusahaan secara profesional banyak terdapat di Indonesia. Sehingga mempunyai kemampuan menjual barangnya ke luar negeri. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil yang mampu mengekspor adalah PT. Kusumahadi Santosa yang berada di Jalan Raya km. 9.4 Jaten Karanganyar. Negara yang menjadi tempat tujuan ekspornya adalah Turkey, Belanda, UEA, Italia, Jepang, Arab Saudi, Korea, Jerman serta negara Eropa lainnya. Sedangkan yang dalam negeri adalah Jakarta, Surabaya, Bandung dan Bali. Sehingga untuk mendukung proses ekspor maka diperlukan sistem pembayaran. Sistem pembayaran apabila berjalan dengan lancar dan baik maka akan meningkatkan produktifitas PT. Kusumahadi Santosa ke tingkat yang lebih tinggi. Sehingga perlu mengevaluasi cara pembayaran yang merupakan pendukung untuk memperlancar kegiatan ekspor. Sistem pembayaran internasional yang dapat dipilih oleh eksportir maupun importir untuk memperlancar transaksi misalnya menggunakan sistem Letter of Credit atau non Letter of Credit yang terdiri secara uang muka (advance Payment), secara perhitungan kemudian (Open Account), secara wesel inkaso (Collection Draft), secara konsinyasi (Consigment), dan Telegraphic Transfer. Sistem pembayaran yang digunakan PT. Kusumahadi Santosa adalah Letter of Credit dan Telegraphic Transfer
digilib.uns.ac.id 4 dengan masing-masing persentasenya 50%. Masing-masing sistem pembayaran tersebut memiliki kendala dalam kegiatan ekspor. Sehingga PT. Kusumahadi Santosa lebih dapat mengantisipasi atau mencegah apabila dalam sistem pembayaran ekspor terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kedua belah pihak yaitu eksportir dan importir. Sistem pembayaran dengan Letter of Credit merupakan sistem pembayaran yang mendekati kesempurnaan dan dapat melindungi kepentingan eksportir dan importir. Akan tetapi kenyataannya sering terjadi kesalahan dalam dokumen dan kesalahan di dalam pengetikan. Akibatnya bank pembuka dari importir akan mengulur waktu sampai dokumen benar-benar memenuhi syarat-syarat yang diminta di dalam L/C tersebut. Sistem pembayaran tersebut juga memakan biaya yang cukup banyak. Untuk mengurangi resiko gagal bayar eksportir memilih cara pembayaran tunai atau menggunakan Advance Payment sebagai alat pembayaran ekspor dalam kegiatan perdagangan internasional. Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengetahui mekanisme dan kendala pada sistem pembayaran dalam kegiatan ekspor dengan mengangkat judul PENERAPAN METODE TELEGRAPHIC TRANSFER (TT) SEBAGAI SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR. B. Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah yang hendak diperoleh pemecahannya dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
digilib.uns.ac.id 5 1. Bagaimana mekanisme pembayaran ekspor metode Telegraphic Transfer (TT) pada PT. Kusumahadi Santosa? 2. Pihak mana saja yang terlibat beserta dokumen ekspor dalam penerapan metode Telegraphic Transfer (TT) pada PT. Kusumahadi Santosa? 3. Kendala apa yang menjadi hambatan dalam penerapan metode Telegraphic Transfer (TT) pada PT. Kusumahadi Santosa? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan diadakan penelitian antara lain : 1. Untuk mengetahui mekanisme pembayaran ekspor metode Telegraphic Transfer (TT) pada PT. Kusumahadi Santosa. 2. Untuk mengetahui pihak mana saja yang terlibat beserta dokumen ekspor dalam penerapan metode Telegraphic Transfer (TT) pada PT. Kusumahadi Santosa. 3. Untuk mengetahui kendala apa yang menjadi hambatan dalam penerapan metode Telegraphic Transfer (TT) pada PT. Kusumahadi Santosa. D. Manfaat Penulisan Penelitian dapat dikatakan bermanfaat bilamana mampu memberikan suatu keuntungan bagi pihak-pihak yang bersangkutan dengan penelitian ini. Manfaat penelitian ini diperuntukkan bagi pihakpihak sebagai berikut : 1. Bagi Penulis
digilib.uns.ac.id 6 Mengetahui tentang penerapan metode pembayaran ekspor yang digunakan, mengaplikasi ilmu ekonomi tentang transaksi ekspor impor yang didapat selama kuliah serta dapat menambah pengalaman sebelum masuk kerja. 2. Bagi Perusahaan Memberikan masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penerapan metode pembayaran ekspor pada PT. Kusumahadi Santosa dan dapat dijadikan salah satu bahan evaluasi bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan produktivitas dalam pengembangan usaha. 3. Bagi Universitas Dapat memberi manfaat referensi bacaan dan informasi bagi Mahasiswa khususnya yang akan menyusun Laporan Tugas Akhir dengan pokok permasalahan yang sama. E. Metode Penelitian Penelitian adalah bagian mencari, memdapatkan data untuk dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian yang hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut : 1. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah studi kasus karena mengambil suatu objek tertentu untuk dianalisa secara mendalam
digilib.uns.ac.id 7 dengan memfokuskan pada satu pokok masalah yaitu mempelajari tentang penerapan metode telegrafic transfer (TT) sebagai sistem pembayaran ekspor pada PT. Kusumahadi Santosa. 2. Jenis dan Alat Pengumpulan Data a. Jenis Data yang digunakan 1) Data Primer Data yang diperoleh secara langsung dengan cara wawancara pada staff karyawan PT. Kusumahadi Santosa berdasarkan pada objek penelitian yang diteliti dengan melakukan praktek kerja. 2) Data Sekunder Data pendukung yang diperoleh dan dikumpulkan dari berbagai sumber seperti buku dan artikel yang berhubungan dengan pokok permasalahan penulisan tugas akhir. b. Alat Pengumpulan Data 1) Observasi Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan obyek secara langsung dan ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan PT. Kusumahadi Santosa. 2) Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan PT. Kusumahadi Santosa.
digilib.uns.ac.id 8 3) Studi Pustaka Teknik pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku/referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 4) Dokumentasi Dengan mempelajari dokumen yang berhubungan dengan penerapan metode Telegraphic Transfer (TT) sebagai sistem pembayaran ekspor. F. Sumber Data 1. Sumber Data Primer Merupakan sejumlah data dan fakta yang diperoleh secara langsung maupun dari sumbernya melalui suatu penelitian dengan mengadakan wawancara langsung kepada bagian ekspor, manager ekspor, kepala produksi dan staff/karyawan di PT. Kusumahadi Santosa. 2. Sumber Data Sekunder Merupakan sejumlah data dan fakta yang diperoleh secara langsung maupun tidak langsung dari sumber bacaan lain yang berkaitan dengan penelitian yaitu perpustakaan, misal Buku Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri, Buku Transaksi Ekspor Impor dan data-data lainnya yang mendukung penelitian.