BAB I PENDAHULUAN. pengusaha-pengusaha yang bertempat di negara-negara yang berbeda. dan cara yang berbeda-beda (Roselyne Hutabarat, 1996: 1).

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah ekspor-impor pada hakikatnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang bertempat di negara-negara yang berbeda. Namun, dalam pertukaran barang dan jasa yang menyeberangi laut dan darat ini tidak jarang timbul berbagai masalah yang kompleks antara pengusaha-pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan, adat istiadat, dan cara yang berbeda-beda (Roselyne Hutabarat, 1996: 1). Kegiatan dalam transaksi ekspor-impor dikenakan berbagai ketentuan atau pembatasan pada jenis barang/komoditi ekspor-impor, dan persyaratan-persyaratan khusus pada komoditi-komoditi tertentu termasuk tata cara penanganan dan pengamanannya. Setiap negara mempunyai peraturan serta sistem perdagangan yang berbeda-beda, karena itu mereka yang terlibat dalam transaksi ekspor-impor tersebut, baik para pengusaha atau petugas-petugas bank, sangat perlu mengikuti perkembanganperkembangan peraturan serta sistem perdagangan luar negeri, baik yang berlaku di Indonesia maupun di berbagai negara lain (Roselyne Hutabarat, 1996: 2).

2 Era globalisasi berimbas pada semakin mudahnya suatu negara melakukan hubungan perdagangan dengan negara lain demi memenuhi kebutuhan masyarakat dalam suatu negara. Perusahaan ekspor sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam kegiatan ekspor harus mengembangkan potensi mereka untuk mencari pembeli dari luar negeri sebanyak mungkin, untuk mencapai suatu kesepakatan yang saling menguntungkan baik bagi perusahaan dalam negeri sebagai pihak pengekspor dan pembeli luar negeri. Terkadang pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perjanjian tidak menyadari belum ada praktik perdagangan antar negara satu dengan negara lain yang dapat menimbulkan kerugian baik tenaga, waktu dan biaya yang tidak sedikit. Letter of credit (L/C) sebagai primadona dalam pembayaran pada transaksi perdagangan ekspor-impor dinilai memberikan kepastian dan keamanan. Penjual atau eksportir mendapat kepastian bahwa pembayaran akan dilakukan apabila dokumen-dokumen yang diterima telah sesuai dengan persyaratan Letter of Credit (L/C), dan kepada pembeli atau importir dipastikan bahwa pembayaran hanya akan dilakukan oleh bank apabila telah sesuai dengan persyaratan dalam Letter of Credit (L/C). Seiring dengan kebutuhan masyarakat akan penerapan dalam kegiatan bisnis, termasuk dalam perdagangan internasional (ekspor-impor) kemudian muncul fasilitas Letter of Credit (L/C) dalam dunia perbankan. Transaksi perdagangan ekspor-impor pada dasarnya dapat dilakukan dengan atau tanpa Letter of Credit (L/C), namun karena Letter of Credit

3 (L/C) melindungi kepentingan kedua belah pihak yakni eksportir dan importir, dimana bank ikut terlibat dan mengurangi risiko tertentu maka transaksi dengan Letter of Credit (L/C) lebih disenangi, karena Letter of Credit (L/C) memegang peranan penting dalam perdagangan internasional dan merupakan instrumen yang paling ampuh dalam jasa-jasa perbankan (Roselyne Hutabarat, 1996: 23). Pemahaman tentang Letter of Credit (L/C) secara mendalam dibutuhkan oleh para pihak eksekutif perbankan terutama yang berhubungan dengan lalu lintas pembayaran internasional. Semakin ahli para eksportir dalam menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam Letter of Credit (L/C) tersebut maka petugas perbankan yang menangani hal tersebut lebih mudah melakukan penelitian dan pemeriksaan dokumen. Hal ini dengan sendirinya akan mempertinggi efisiensi pengelolaan dokumen di bank devisa. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah salah satu bank devisa dan merupakan bank pertama yang didirikan serta dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memberikan pelayanan kepada nasabahnya dalam melakukan transaksi pembayaran internasional. Sistem pembayaran yang sering diterapkan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yakni dengan Negotiation Letter of Credit (L/C). PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengoperasikan jaringan layanan yang luas mencakup outlet domestik dan lima cabang luar negeri di Singapura, Hongkong, Tokyo,

4 London, dan New York serta memiliki lebih dari 800 bank koresponden bonafide yang tersebar diseluruh dunia (BNI Trade). Selain itu, dalam operasionalnya didukung oleh jaringan Corresponden Banking dan untuk settlement transaksinya didukung oleh adanya rekening dalam valuta asing pada masing-masing Depository Corresponden (BNI Trade) ( Berdasarkan uraian diatas dan dilihat dari fakta-fakta yang terjadi saat ini, penulis ingin mempelajari serta memperdalam ilmu mengenai mekanisme Letter of Credit (L/C) khususnya untuk transaksi ekspor yang ada di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk kemudian mengangkatnya menjadi pokok permasalahan dengan judul Mekanisme Transaksi Ekspor dengan Negotiation Letter of Credit (L/C) pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk KCU Surakarta. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian diatas, maka untuk mempermudah penelitian ini dan memfokuskan pada sasaran yang akan diteliti, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana mekanisme transaksi ekspor dengan Negotiation Letter of Credit (L/C) yang diterapkan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk KCU Surakarta? 2. Apa saja yang menjadi sebab terjadinya discrepancies (penyimpanganpenyimpangan) dalam dokumen Letter of Credit (L/C) dan tindakan

5 apa yang dilakukan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk KCU Surakarta untuk menanggulangi hal tersebut. C. TUJUAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui mekanisme transaksi ekspor dengan Negotiation Letter of Credit (L/C) yang diterapkan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk KCU Surakarta. 2. Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya discrepancies (penyimpangan-penyimpangan) dalam dokumen Letter of Credit (L/C) dan untuk mengetahui tindakan yang dilakukan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk KCU Surakarta dalam menanggulangi hal tersebut. D. MANFAAT Manfaat yang bisa diperoleh dalam penelitian ini yaitu : 1. Manfaat bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana peneliti dapat menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dalam kerja nyata. 2. Manfaat bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pemikiran baru dan evaluasi bagi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk KCU

6 Surakarta dalam transaksi luar negeri khususnya mekanisme transaksi ekspor dengan Negotiation Letter of Credit (L/C). 3. Manfaat bagi Universitas dan Pihak Lain Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan wawasan khususnya untuk Universitas Sebelas Maret Surakarta mengenai mekanisme transaksi ekspor dengan Negotiation Letter of Credit (L/C) serta dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan ataupun referensi sekaligus bahan pertimbangan dan masukan untuk penelitian sejenis dimasa yang akan datang. E. METODOLOGI PENELITIAN Suatu penelitian pada dasarnya adalah mencari dan mendapatkan data yang selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Supaya hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka perlu adanya metode penelitian. Metode penelitian merupakan cara/ langkah sebagai pedoman untuk memperoleh pengetahuan dan memahami objek yang menjadi sasaran dari masalah tersebut yang terdiri dari : 1. Ruang Lingkup Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah studi kasus, karena mengambil/ memfokuskan suatu obyek tertentu untuk dianalisa lebih mendalam.

7 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk KCU Surakarta tepatnya Pelayanan Nasabah di Unit Luar Negeri. Alasan penulis memilih objek ini yakni untuk membandingkan apakah teori dari mata kuliah Ekspor-Impor khususnya mekanisme transaksi ekspor dengan Negotiation Letter of Credit (L/C) yang diajarkan di bangku perkuliahan sesuai dengan praktiknya di kerja nyata. Selain itu, penulis telah melakukan Kegiatan Magang Kerja (KMK) untuk penelitian secara mendalam di Unit Luar Negeri PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk KCU Surakarta. 3. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data a. Jenis Data 1) Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original (Mudrajad Kuncoro, 2009: 148). Data dalam penelitian ini diambil secara langsung dari lapangan yang terdapat pada lokasi penelitian dengan cara wawancara langsung pada Asisten Luar Negeri PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk KCU Surakarta. 2) Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan

8 dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Mudrajad Kuncoro, 2009: 148). Penulis memperoleh data sekunder dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian melalui studi kepustakaan, dokumen, laporan serta internet yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti dalam penelitian ini. b. Teknik Pengumpulan Data 1) Studi Lapangan a) Observasi Penulis melakukan observasi dengan teknik pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dengan cara mengadakan pengamatan obyek secara langsung yang dilakukan di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk KCU Surakarta. b) Wawancara Penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara atau tanya jawab secara langsung pada Asisten Luar Negeri PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk KCU Surakarta yang dilaksanakan pada saat penulis melaksanakan kegiatan magang kerja. c) Studi Kepustakaan Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara mencari, membaca, dan mempelajari bahan-bahan

9 kepustakaan berupa referensi buku-buku pedoman, makalah, serta laporan maupun internet yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.