BIMBINGA G N N P ADA S ISWA W DENGAN HAMBATA T N

dokumen-dokumen yang mirip
Tunagrahita sebagai kelainan yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (Subaverage),

BAB VI PENUTUP. dirumuskan kesimpulan seperti di bawah ini. 1. Kondisi anak tunagrahita di SDLB-C PGRI Among Putra Ngunut,

TUNAGRAHITA. M. Umar Djani Martasuta

BAB V PENUTUP. Pelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Tunagrahita di SDLB Negeri. Batang maka dapat di simpulkan sebagai berikut :

BAB V PEMBAHASAN. A. Pendekatan Guru Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada

BAB IV ANALISIS DATA METODE PEMBELAJARAN INDIVIDUAL, PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, ANAK TUNA GRAHITA

KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA RETARDASI MENTAL KELAS II SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA MAGELANG TAHUN AJARAN 2016/2017 TUGAS AKHIR SKRIPSI

21 Februari Ibid 6 Peristilahan dan Batasan-Batasan Tunagrahita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam tersebut semakin lama akan mendemineralisasi enamel gigi, sehingga

KEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN

Karakteristik dan Pendidikan Anak Tunagrahita

Unit 3 KLASIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. Suparno. Pendahuluan

ANAK TUNAGRAHITA DAN PENDIDIKANNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kebermaknaan Hidup

TUMBUH KEMBANG ANAK YUSI RIKSA YUSTIANA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal disuatu tempat

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Sutjihati Somantri (2005: 107 ) anak tunagrahita sedang

BAB I PENDAHULUAN. Penanganan mempunyai makna upaya-upaya dan pemberian layanan agar

Sindroma Down Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si, psikolog*

I. Terminologi dan Batasan Hambatan Intelektual dari Berbagai Pandangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Luar Biasa bertujuan untuk membantu peserta didik yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MENGENAL ANAK TUNAGRAHITA. anak yang biasa-biasa saja, bahkan ada anak yang cepat. Yang menjadi persoalan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. individu terhadap keadaan-keadaan dan peristiwa-peristiwa ( stressor)

PENDIDIKAN KHUSUS & PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaan kepada orang lain. 1. lama semakin jelas hingga ia mampu menirukan bunyi-bunyi bahasa yang

STATUS GIZI ANAK TUNAGRAHITA BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH DI SLB TUNAS BHAKTI PLERET SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional di bidang kesehatan adalah upaya yang. dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Tubuh manusia mengalami berbagai perubahan dari waktu kewaktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dariyo (2011), keluarga adalah unit sosial terkecil yang terdiri dari

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNAGRAHITA DI KELAS 5 SD GUNUNGDANI, PENGASIH, KULON PROGO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. khusus (ABK) adalah anak yang dalam proses pertumbuhan atau. sosial dan emosional dibanding dengan anak-anak lain seusianya.

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

BAB I PENDAHULUAN. khusus karena anak tersebut menandakan adanya kelainan khusus. Mereka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Anak tunagrahita sedang adalah anak yang tergolong salah satu

BIMBINGAN PADA SISWA DENGAN HAMBATAN. Sosialisasi KTSP

2016 RUMUSAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MERAWAT DIRI BAGI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB X PALEMBANG

KLASIFIKASI. Sistem AAMR - Mild retardation (IQ s/d 70) - Moderate retardation (IQ s/d 50-55) - Severe retardation (IQ s/d 35-40)

BAB II TINJAUAN TEORITIS Kesejahteraan Psikologis (Psycological Well Being) Pengertian Kesejahteraan Psikologis

LB 153 PENDIDIKAN ATG I

: Adi Handoko dan Ayu Sholihah : Psikologi Anak Luar Biasa ANAK TUNAGRAHITA A. PENGERTIAN ANAK TUNAGRAHITA

FASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal beberapa hal yg di

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan penelitian dan pengembangan serta akan diuraikan juga mengenai

BAB I. sosialnya sehingga mereka dapat hidup dalam lingkungan sekitarnya. Melalui

Kata kunci: Intelegensi *Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan anak yang sehat secara fisik dan mental. Pada kenyataannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Retardasi Mental. Dr.dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K)

BAB I PENDAHULUAN. Retardasi mental adalah suatu gangguan yang heterogen yang terdiri

ASESMEN PENDIDIKAN ASESMEN MEDIS ASESMEN SOSIOKULTURAL ASESMEN PSIKOLOGIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak terjadi mulai aspek sosial, emosional, dan intelektual. Salah satu aspek

KEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada umumnya adalah upaya membantu peserta. didik dalam merealisasikan berbagai potensi atau kemampuan yang

BAB I PENDAHULULUAN. di masyarakat terhambat. Seseorang dikatakan mengalami ketunadaksaan apabila

MENUJU KEMANDIRIAN ANAK TUNAGRAHITA ( Pengayaan) Oleh: Astati

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

A. Bagian-Bagian Otak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAKAT & INTELEGENSI. 2 Kemampuan Mental. Individual Differences

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB II LANDASAN TEORI. pertumbuhan atau perkembangan mengalami kelainan atau penyimpangan

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN PERKEMBANGAN DAN PROSES PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurfitri Amelia Rahman, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. DEFINISI MURID TUNA CAKAP BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional RI nomor 22 dan 23 tahun 2006.

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan masa depan bangsa dan aset negara yang perlu mendapat

INSTRUMEN PENJARINGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. Nama Lengkap. Kecamatan.. Kab/Kota. : Belum Sekolah/Pernah Sekolah (DO) / Sekolah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Alasan Memilih Teori Adversity Quotient. dan tantrum saat orang tuanya telat menjemput.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Istilah yang umum dipakai dalam pendidikan luar biasa antara lain anak

Dian Kusuma Ayu ML. NIM : K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori atau Konsep 1. Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus Anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo

Oleh : Suwartono X

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap anak berpotensi mengalami masalah dalam belajar,

PENGARUH AKTIVITAS AKUATIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS ATAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di zaman yang sudah berkembang ini seseorang yang mengamati

2014 PEMBELAJARAN SENI GRAFIS TEKNIK SABLON UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB ASYIFA BANDUNG

BAB II KONSEP DASAR TUNAGRAHITA, MEDIA TANGGA BILANGAN, KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Berbagai macam vitamin, gizi maupun suplemen dikonsumsi oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rasa percaya diri dalam sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat

PENDIDIKAN KHUSUS PUSAT KURIKULUM BALITBANG DIKNAS. DRS. MUHDAR MAHMUD.M.Pd

IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN STRATEGI PEMBELAJARANNYA. Oleh Mardhiyah, Siti Dawiyah, dan Jasminto 1

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perkembangan pada mental intelektual (mental retardasi) sejak bayi atau

BAB I PENDAHULUAN. bahwa anak bukan hanya tanggung jawab orang tua, tetapi masyarakat bahkan juga

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN

PENGKAJIAN LANSIA 2 : PSIKOGERONTIK. Chairul Huda Al Husna

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id Mail :

PENDIDIKAN KHUSUS PUSAT KURIKULUM BALITBANG DIKNAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Beban Pengasuhan Orang Tua Kepada Anak Intellectual Disability

BAB II KAJIAN TEORI. Retardasi Mental (Mental Retardation atau Mentally Retarded) ketidakcakapan terhadap komunikasi sosial. 27

DIKTAT PERKEMBANGAN MOTORIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

belajar ilmu pengetahuan alam anak tunagrahita kelas D4 di SDLB C Kartasura tahun ajaran 2006/2007 Tri Juari K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Definisi Bell s palsy

Transkripsi:

BIMBINGAN PADA SISWA DENGAN HAMBATAN KECERDASAN (TUNAGRAHITA)

DEFINISI Tunagrahita merupakan kondisi yg kompleks, menunjukkan kemampuan intektual yang rendah dan mengalami hambatan dalam perilaku adaptif (kemampuan seseorang dlm memikul tanggung jawab sosial menurut ukuran norma sosial tertentu, dan bersifat kondisi sesuai dengan tahap perkembangannya.

lanjutan... LIMA BASIS PIJAKAN KONSEPTUAL DLM MEMAHAMI TUNAGRAHITA: 1. Tunagrahita merupakan kondisi 2. Kondisi tersebut ditandai oleh adanya kemampuan mental jauh di bawah rata- rata. 3. Memiliki hambatan dlm penyesuaian diri secara sosial. 4. Berkaitan dg adanya kerusakan organ pada susunan syaraf pusat 5. tunagrahita tdk bisa disembuhkan.

ISTILAH MACAM-MACAM ISTILAH UNTUK PANGGILAN TUNAGRAHITA: TERBELAKANG MENTAL, LEMAH OTAK, LEMAH INGATAN, TUNAMENTAL, LEMAH PIKIRAN, CACAT MENTAL INTELLECTUAL DISABILITY, DEVELOPMENTAL DISABILITY, MENTALLY HANDICAPPED, MENTALLY DEFECTED, MENTALLY RETARDED, EMENTIA, FEEBLEMINDED, METAL DEVICIENCY. YANG BETUL TUNAGRAHITA (DEVELOPMENTAL DISABILITY)

KLASIFIKASI TUNAGRAHITA KLASIFIKASI MEDIS (memandang variasi anak tunagrahita dari keadaan tipe klinis): 1.Down Syndrom (dulu Mongoloid) 2. Kretin 3. Hydrocephalus 4.Microcephalus, Brachicephalus, dan Schaphocephalus 5.Cerebral Palsy 6.Brain Demage

o o Down Syndrom (dulu Mongoloid) Raut muka seperti orang mongol dengan ciri: mata sipit dan miring, lidah tebal dan terbelah- belah serta biasanya menjulur keluar, telinga kecil, tangan kering, semakin dewasa kulitnya semakin kasar, pipi bulat, bibir tebal dan besar, tangan bulat dan lemah, kecil, tulang tengkorak dari muka hingga belakang tampak pendek Kretin Nampak seperti orang cebol dengan ciri: badan pendek, kaki tangan pendek, kulit kering, tebal, dan keriput, rambut kering, kuku pendek dan tebal.

o o Hydrocephalus Gejala yg nampak adalah semakin membesarnya Cranium (tengkorak kepala) yg disebabkan oleh semakin bertambahnya cairan Cerebro-spinal pada kepala. Cairan ini memberi tekanan pada otak besar (cerebrum yang menyebabkan kemunduran fungsi otak. Microcephalus: ukuran kepala kecil Macrocephalus: ukuran kepala lebih besar dari ukuran normal Brachicephalus: bentuk kepala yg melebar Schaphocephalus: memiliki ukuran kepala yg panjang menyerupai menara

o o Cerebral Palsy (kelumpuhan otak) Kelumpuhan pada otak mengganggu fungsi kecerdasan dan mengganggu pusat koordinasi gerak. Brain Demage (Rusak otak) Kerusakan otak berakibat gangguan kecerdasan, gangguan pengamatan, gangguan tingkah laku, gangguan perhatian, gangguan motorik.

KLASIFIKASI TUNAGRAHITA KLASIFIKASI PENDIDIKAN (memandang variasi anak tunagrahita dalam kemampuan mengikuti pendidikan): 1.Mampu didik (debil, marginally, mild, dependent, moron, IQ 70-50) 2.Mampu latih (imbesil, moderete, semi dependent, IQ 50-20) 3.Mampu rawat (idiot, severe, totally dependent or profoundly mentally retarded)

KLASIFIKASI TUNAGRAHITA KLASIFIKASI SOSIOLOGIS (memandang variasi anak tunagrahita dalam kemampuan mandiri di masyarakat): 1.Tunagrahita ringan (IQ 70-50) dlm penyesuaian sosial maupun bergaul, mampu menyesuaikan diri pada lingkungan sosial yg lebih luas dan mampu melakukan pekerjaan setingkat semi trampil.

2. 2. Tunagrahita sedang (IQ 50-20) mampu melakukan keterampilan mengurus diri sendiri (self-helf) adaptasi sosial lingkungan terdekat, mampu mengerjakan pekerjaan rutin dg pengawasan 3. Tunagrahita berat dan sangat berat (IQ 20-0) 0) mereka sepanjang kehidupannya selalu bergantung bantuan dan perawatan orang lain.

KLASIFIKASI TUNAGRAHITA KLASIFIKASI IQ SKALA BINET IQ SKALA WECHSLER RINGAN (MILD) 68-52 69-55 SEDANG 51 (MODERETE) 51-36 54-4040 BERAT (SEVERE) 35-20 39-25 SANGAT BERAT (PROFOUND) < 19 < 24

KARAKTERISTIK TUNAGRAHITA 1. INTELEKTUAL pencapaian tingkat kecerdasan selalu di bawah rata-rata anak seusianya, perkembang kecerdasan terbatas, mencapai tingkat usia mental setingkat anak SD kelas IV. Berpikirnya harus selalu konkrit dan tdk bisa berpikir abstrak. 2. SOSIAL tdk dpt mengurus, memelihara, dan memimpin diri. Kalau tdk diberikan pendidikan akan menjadi beban orang lain.

3. EMOSI tunagrahita berat hampir tdk memperlihatkan dorongan utk mempertahankan diri, dlm keadaan haus dan lapar tdk menunjukkan tanda-tandanya, tandanya, emosinya lemah, dorongan biologisnya berkembang tetapi hanya terbatas pada perasaan senang, takut, marah, dan benci. 4. KEPRIBADIAN tdk percaya terhadap kemampuannya, tdk mampu mengontrol dan mengarahkan dirinya dan lebih banyak bergantung pihak luar.

selesai