BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK, TALK, AND WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI WUJUD ZAT Fatmah Mointi, Yoseph Paramata*,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

BAB V DISKUSI HASIL PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU

I. PENDAHULUAN. selama ini pada semester ganjil tahun pelajaran menunjukan bahwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil tes keterampilan membaca puisi untuk mengetahui kondisi awal keterampilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. siswa kelas X-4 SMA ARJUNA Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. alat-alat pengajaran yang mendukung. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan dengan revisi kecil.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan masing-masing pertemuan. tahap perencanaan antara lain:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh data-data berupa hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS MA AL-FALAH Limboto. Kelas yang dikenai tindakan dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan scientific dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai penerapan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. minat siswa dalam belajar fisika dan memberikan gambaran atau contoh animasi

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan selama penelitian dan analisis data hasil

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel :

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tulungagung. Alasan peneliti memilih kelas 3B MIN Tunggangri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Selanjutnya data yang terkumpul diuraikan melalui analisa deskriptif. Yaitu analisa

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Talk Write (TTW)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lembar observasi berupa pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan pengelolaan

Transkripsi:

29 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Satap Mootilango khususnya pada materi Wujud Zat dan Perubahannya yang diajarkan di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Dalam proses pembelajaran, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think, Talk, and Write. Peneliti memilih menggunakan model pembelajaran ini, karena dapat memotivasi keaktifan dan semangat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika. Dalam proses penelitian, peneliti melakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang maksimal agar data yang diperoleh benar-benar bersifat original. Persiapan dan perencanaan tersebut harus disiapkan oleh peneliti sebelum proses pembelajaran dimulai. Adapun rangkaian persiapan yang lakukan meliputi persiapan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, lembar pengamatan proses pembelajaran baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa, sehingga proses pembelajaran yang berlangsung dapat diamati dengan baik. Berdasarkan lembar pengamatan yang ada, peneliti dapat melihat kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam proses pembelajaran, baik kekurangan dari guru maupun dari siswa. Hasil pengamatan tersebut dapat

30 dijadikan sebagai tolak ukur untuk memperbaiki aspek-aspek yang kurang, sehingga pertemuan selanjutnya menjadi lebih baik. 4.1.2 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus I Dalam proses pembelajaran, semua kegiatan guru diamati oleh guru mata pelajaran Fisika di sekolah. Hal ini dilakukan untuk megetahui item yang lemah sehingga dapat diperbaiki pada pertemuan selanjutnya. Skala penilaian Sangat Baik Tabel 2. Kegiatan Guru Pada Siklus I Aspek Pertemuan I Pert. I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah Capaian Tiap Total Aspek Aspek (%) 3 21.43 Baik 6 42.86 Sedang 4 28.86 Cukup 1 7.14 Untuk pertemuan I kinerja guru dinilai baik. Hal ini ditunjukkan dalam tabel di atas, dimana pada aspek melakukan apersesi dan motivasi, menuliskan topik, serta dalam memberikan evaluasi dalam bentuk tes uraian diperoleh persentase sangat baik 21.43%. Dalam aspek menyampaikan tujuan pembelajaran, membagi kelompok, membimbing siswa mendiskusikan (talk) hasil pengamatannya dengan teman satu kelompok, meminta setiap perwakilan

31 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik, serta memberikan klarifikasi dan penguatan kepada siswa setelah mempresentasikan hasil diskusi diperoleh persentase baik 42.86%. dalam aspek memberi kesempatan siswa untuk membaca petunjuk kerja yang ada pada lembar LKS yang akan dilaksanakan dalam eksperimen, membimbing siswa memikirkan (think) jawaban atas pertanyaan yang ada dalam LKS, memandu siswa merumuskan sendiri pengetahuan atau solusi yang didapat dari hasil diskusi dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri, guru bersama siswa membuat kesimpulan dari permasalahan yang bahas diperoleh persentase sedang 28.86%. Sedangkan dalam memandu siswa melaksanakan eksperimen sesuai petunjuk yang tertera pada LKS diperoleh persentase cukup 7.14%. Tabel 3. Kegiatan Guru Pada Siklus I Pertemuan II Skala penilaian Sangat Baik Aspek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah Tiap Aspek Pert. II Capaian Total Aspek (%) 5 35.71 Baik 6 42.86 Sedang 3 21.43 Cukup 0 0

32 Untuk pertemuan II kinerja guru dinilai sangat baik. Hal ini ditunjukkan dalam tabel di atas, dimana pada aspek melakukan apersesi dan motivasi, menuliskan topik, membagi kelompok, memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik, serta dalam memberikan evaluasi dalam bentuk tes uraian diperoleh persentase sangat baik 35.71%. Dalam aspek menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi kesempatan siswa untuk membaca petunjuk kerja yang ada pada lembar, membimbing siswa mendiskusikan (talk) hasil pengamatannya dengan teman satu kelompok, serta memberikan klarifikasi dan penguatan kepada siswa setelah mempresentasikan hasil diskusi diperoleh persentase baik 42.86%. Sedangkan pada aspek membimbing siswa menyelesaikan soal, membimbing siswa memikirkan (think) jawaban atas pertanyaan yang ada dalam LKS, memandu siswa merumuskan sendiri pengetahuan atau solusi yang didapat dari hasil diskusi dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri diperoleh persentase sedang 21.43%. Untuk lebih jelasnya, perbandingan kegiatan guru dalam proses pembelajaran menggunakan tipe Think, Talk, and Write pada siklus I pada setiap pertemuan dapat dilihat pada grafik berikut:

prosentase kegiatan guru (%e(%) 33 Grafik Perbandingan Kegiatan Guru Pada Siklus I Interpretasi grafik: 80 70 60 50 40 30 20 10 0 64.29 78.57 Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase kegiatan guru dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 14.28% yakni dari 64.29% pada pertemuan I menjadi 78.57% pada pertemuan II. 4.1.3 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus I Pada pertemuan I proses pembelajaran lebih di fokuskan pada materi Wujud Zat dan Perubahannya, sedangkan pada pertemuan II pada materi Gerak partikel dan kohesi, adhesi. Aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran diamati oleh peneliti dan guru fisika sebagai pengamat, melalui lembar pengamatan yang telah disiapkan sebelum pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatannya merupakan prosentase kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun proses pembelajaran selama siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Pada siklus satu ini, terdapat dua daftar hasil pengamatan kegiatan belajar siswa, yaitu sebagai berikut:

34 Tabel 4. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I Skala Penilaian Aspek yang diamati Prosentase Capaian(%) Prosentas e Ratarata(%) 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 Sangat baik 1 0 0 0 0 0 5.26 0 0 0 0 0 0.876 Baik 6 7 6 4 5 9 31.57 36.84 31.57 21.05 26.31 47.36 32.45 Sedang 12 12 11 10 7 10 63.16 63.16 57.9 52.63 36.84 52.63 45.62 Cukup 0 0 2 5 7 0 0 0 10.53 26.31 36.84 0 12.28 Jumlah 19 19 19 19 19 19 100 100 100 100 100 100 100 Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran Fisika pertemuan I pada konsep Wujud Zat dengan menggunakan tipe Think, Talk, and Write adalah: a. Aspek 1 (Antusias siswa dalam mengikuti KBM ) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 6 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 31.57%, 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.26%.

35 b. Aspek 2 (Keaktifan siswa dalam diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 7 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 36.84%, 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.26%. c. Aspek 3 (Kelancaran siswa dalam mengemukakan ide) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 6 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 31.57%, 11 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 57.90%, 2 orang siswa memperoleh skor cukup dengan prosentase 10.53%. d. Aspek 4 (Keaktifan siswa dalam bertanya) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 4 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 21.05%, 10 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 52.63%, 5 orang siswa memperoleh skor cukup dengan prosentase 26.31%. e. Aspek 5 (Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 5 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 26.31%, 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%, 7 orang siswa memperoleh skor cukup dengan prosentase 36.84%. f. Aspek 6 (Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 9 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 47.36%, 10 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 52.63%.

36 Tabel 5. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II Skala Penilaian Aspek yang diamati Prosentase Capaian(%) Prosentas e Ratarata(%) 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 Sangat baik 3 1 1 0 0 0 15.57 5.26 5.26 0 0 0 4.348 Baik 9 9 6 5 7 12 47.36 47.36 31.57 21.05 36.84 63.16 41.348 Sedang 7 9 12 13 7 7 36.84 47.36 63.16 68.42 36.84 36.84 48.243 Cukup 0 0 0 1 5 0 0 0 0 5.26 26.31 0 5.261 Jumlah 19 19 19 19 19 19 100 100 100 100 100 100 100 Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran Fisika pertemuan II pada konsep Gerak partikel dan kohesi, adhesi dengan menggunakan tipe Think, Talk, and Write adalah: a. Aspek 1 (Antusias siswa dalam mengikuti KBM ) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 3 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 15.57%, 9 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 47.36%, 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%.

37 b. Aspek 2 (Keaktifan siswa dalam diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 9 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 47.36%. 9 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 47.36%. c. Aspek 3 (Kelancaran siswa dalam mengemukakan ide) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 6 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 31.57%. 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.16%. d. Aspek 4 (Keaktifan siswa dalam bertanya) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 5 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 21.05%, 13 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 68.42%, 1 orang siswa memperoleh skor cukup dengan prosentase 5.26%. e. Aspek 5 (Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 7 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 36.84%, 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%, orang siswa memperoleh skor cukup dengan prosentase 26.31%. f. Aspek 6 (Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana12 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 63.16%, 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%.

prosentase kegiatan siswa (%e(%) 38 Grafik Perbandingan Kegiatan Siswa Pada Siklus I 50 45.696 40 30 33.326 20 10 Pertemuan 0 Interpretasi grafik: Pertemuan I Pertemuan II Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase kegiatan siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 12.37% yakni dari 33.326% pada pertemuan I menjadi 45.696% pada siklus II. Hal ini bisa terjadi karena siswa berperan aktif dalam pembelajaran. 4.1.4 Hasil Belajar Siswa Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus I Pada penelitian ini, dilakukan tes tertulis dengan menggunakan soal essay pada akhir pembelajaran siklus I. Adapun data hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: No 1. 2. 3. 4. 5. Tabel 6. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus I Prosentase Jumlah Prosentase (%) Rentang skor (%) Capaian 90%-100% - - 80%- 89 % 3 15.79 65%-79% 6 31.57 55%-64% 1 5.26 Kurang dari 55% 9 47.36

39 9 Ketuntasan Klasikal = 100 0 0 0 47. 368 0 19 10 Tidak Tuntas = 100 0 0 0 52. 631 0 19 Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang mengikuti evaluasi pada siklus I adalah 19 orang. Tidak satu orang siswa pun yang memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 90%-100% atau 0% dari seluruh siswa yang ada, 3 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 80%-89% atau 15.79% dari seluruh siswa yang ada, 6 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 65%-79% atau 31.57% dari seluruh siswa yang ada, 1 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 55%-64% atau 5.26% dari seluruh siswa yang ada, dan 9 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang kurang dari 55% atau 47.36% dari seluruh siswa yang ada. Untuk lebih jelasnya, uraian lengkap mengenai analisis hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 7. 4.1.5 Refleksi Kegiatan Guru, Kegiatan Siswa dan Hasil Belajar Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus I Berdasarkan data prosentase kegiatan siswa pada setiap pertemuan dapat disimpulkan bahwa keterlibatan siswa pada setiap pertemuan meningkat. Pada dasarnya, Penelitian Tindakan Kelas ini sudah cukup baik, namun masih perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya untuk memperbaiki item yang masih kurang. Dari data hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I, dapat dilihat bahwa pada setiap pertemuan mengalami peningkatan. Namun, ada beberapa item yang masih harus diperbaiki antara lain:

40 a. Guru kurang terampil dalam memberikan motivasi kepada siswa b. Guru kurang terampil dalam mengelola kelas sehingga suasana kelas kurang nyaman c. Guru masih kurang dalam memberikan perhatian dan arahan terhadap masing-masing kelompok dalam menyelesaikan tugas d. Guru cukup dapat menciptakan komunikasi yang timbal balik, tapi perlu ditingkatkan lagi agar siswa lebih aktif dalam bertanya dan mengemukakan pendapat. Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar diperoleh temuan sebagai berikut: a. Siswa terkesan bingung dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think, Talk, and Write b. Siswa kurang aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru saat pembelajaran berlangsung c. Interaksi siswa dalam kelompok saat diskusi masih rendah d. Hanya beberapa siswa yang berani mempresentasikan tugas mereka di depan kelas. Setelah melaksanakan rangkaian pembelajaran pada siklus I yang terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan yang dilaksanakan oleh peneliti dan didampingi pengamat (guru mata pelajaran Fisika), maka dilakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

41 Tabel 7. Refleksi Hasil Belajar Siswa Siklus I No. Banyak siswa Ketuntasan belajar Ya Tidak 1. 9 2. 10 Prosentase (%) 47.368 52.631 Berdasarkan data yang ada, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa masih jauh dari target ketuntasan belajar. Sehingga perlu diadakan tidakan lanjutan untuk memperbaiki kekurangan yang ada. 4.1.6 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus II Proses pembelajaran pada siklus II ini tidak berbeda dengan pelaksanaan tindakan yang ada pada siklus I, hanya saja siklus II merupakan tindakan perbaikan dari siklus I. Dalam hal ini pada siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan. Skala penilaian Tabel 8. Kegiatan Guru Pada Siklus II Pertemuan I Aspek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah Tiap Aspek Pert. II Capaian Total Aspek (%) Sangat Baik 6 42.86 Baik 6 42.86 Sedang 2 14.28 Cukup 0 0

42 Untuk pertemuan I kinerja guru dinilai sudah sangat baik. Hal ini ditunjukkan dalam tabel di atas, dimana pada aspek melakukan apersesi dan motivasi, menuliskan topik, membagi siswa dalam kelompok, memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik, membuat kesimpilan bersama siswa setelah mempresentasika hasil diskusi, memberikan evaluasi dalam bentuk tes, diperoleh persentase sangat baik 42.86%. Dalam aspek menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi kesempatan siswa untuk membaca petujuk kerja pada lembar LKS, melaksanakan eksperimen sesuai petunjuk yang tertera pada LKS, membimbing siswa dalam mendiskusikan (talk) hasil pengamatan dengan teman satu kelompok, meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing, memberikan klarifikasi dan penguatan kepada siswa setelah mempresentasikan hasil diskusi, diperoleh persentase baik 42.86%. Sedangkan dalam aspek membimbing siswa memikirkan (Think) jawaban atas pertanyaan yang ada dalam LKS, memandu siswa merumuskan pengetahuan atau solusi yang di dapat dari hasil diskusi dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri, diperoleh persentase sedang 14.28%. Skala penilaian Tabel 9. Kegiatan Guru Pada Siklus II Pertemuan II Aspek Pert. II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah Tiap Aspek Capaian Total Aspek (%) 9 64.28 Sangat Baik Baik 4 28.57 Sedang 1 7.14 Cukup 0 0

43 Untuk pertemuan II kinerja guru dinilai sudah sangat baik. Hal ini ditunjukkan dalam tabel di atas, dimana pada aspek melakukan apersesi dan motivasi, menuliskan topik, menyampaikan tujuan pembelajaran, membagi siswa dalam kelompok, membimbing siswa mendiskusikan (Talk) hasil pengamatan dengan teman satu kelompok, memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik, memberikan klarifikasi dan penguatan kepada siswa setelah mempresentasikan hasil diskusi, membuat kesimpulan bersama siswa setelah mempresentasika hasil diskusi, memberikan evaluasi dalam bentuk tes, diperoleh persentase sangat baik 64.28%. Dalam aspek memberi kesempatan siswa untuk membaca petujuk kerja pada lembar LKS, membimbing siswa memikirkan (Think) jawaban atas pertanyaan yang ada dalam LKS, meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing, memandu siswa merumuskan pengetahuan atau solusi yang di dapat dari hasil diskusi dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri, diperoleh persentase baik 28.57%. Sedangkan dalam aspek melaksanakan eksperimen sesuai petunjuk yang tertera pada LKS, diperoleh persentase sedang 7.14 %. Untuk lebih jelasnya, perbandingan kegiatan guru dalam proses pembelajaran menggunakan tipe Think, Talk, and Write pada siklus II pada setiap pertemuan dapat dilihat pada grafik berikut:

prosentase kegiatan guru (%e(%) 44 Grafik Perbandingan Kegiatan Guru Pada Siklus II 100 92.85 90 85.72 Pertemuan 80 Interpretasi grafik: Pertemuan I Pertemuan II Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase kegiatan guru dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan yakni dari 85.72% pada pertemuan I menjadi 92.85% pada pertemuan II. 4.1.7 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus II Pada siklus II terbagi dua kali pertemuan yakni pertemuan I proses pembelajaran lebih di fokuskan pada materi meniskus dan kapilaritas, sedangkan pada pertemuan II pada materi massa jenis. Aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran diamati oleh peneliti dan guru fisika sebagai pengamat, melalui lembar pengamatan yang telah disiapkan sebelum pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatannya merupakan prosentase kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus satu ini, terdapat dua daftar hasil pengamatan kegiatan belajar siswa, yaitu sebagai berikut:

45 Tabel 10. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I Skala Penilaian Aspek yang diamati Prosentase Capaian(%) 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 Prosentas e Ratarata(%) Sangat baik 4 2 1 1 0 0 21.05 10.52 5.26 5.26 0 0 7.015 Baik 12 13 6 6 7 12 63.16 68.42 31.57 31.57 36.84 63.16 49.12 Sedang 3 4 12 12 12 7 15.57 21.05 63.16 63.16 63.16 36.84 43.82 Cukup 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 19 19 19 19 19 19 100 100 100 100 100 100 100 Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran Fisika pertemuan I pada konsep meniscus dan kapilaritas dengan menggunakan tipe Think, Talk, and Write adalah: a. Aspek 1 (Antusias siswa dalam mengikuti KBM ) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 4 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 21.05%, 12 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 63.16%, 3 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 15.57%. b. Aspek 2 (Keaktifan siswa dalam diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 2 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 10.52%, 13 orang siswa memperoleh skor

46 baik dengan prosentase 68.42%. 4 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 21.05%. c. Aspek 3 (Kelancaran siswa dalam mengemukakan ide) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 6 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 31.57%. 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.16%. d. Aspek 4 (Keaktifan siswa dalam bertanya) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 6 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 31.57%. 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.16%. e. Aspek 5 (Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 7 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 36.84%, 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.16%, f. Aspek 6 (Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana12 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 63.16%, 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%.

47 Tabel 11. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II Skala Penilaian Aspek yang diamati Prosentase Capaian(%) Prosentas e Ratarata(%) 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 Sangat baik 11 2 1 1 1 1 57.89 10.52 5.26 5.26 5.26 5.26 14.91 Baik 7 15 11 11 10 14 36.84 78.94 57.89 57.89 52.63 73.68 59.645 Sedang 1 2 7 7 8 4 5.26 10.52 36.84 36.84 42.11 21.05 19.29 Cukup 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 19 19 19 19 19 19 100 100 100 100 100 100 100 Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran Fisika pertemuan II pada konsep massa jenis dengan menggunakan tipe Think, Talk, and Write adalah: a. Aspek 1 (Antusias siswa dalam mengikuti KBM ) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 11 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 57.89%, 7 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 36.84%, 1 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 5.26%.

48 b. Aspek 2 (Keaktifan siswa dalam diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 2 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 10.52%, 15 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 78.94%. 2 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 10.52%. c. Aspek 3 (Kelancaran siswa dalam mengemukakan ide) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 11 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 57.89%. 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%. d. Aspek 4 (Keaktifan siswa dalam bertanya) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 11 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 57.89%. 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%. e. Aspek 5 (Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 10 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 52.63%. 8 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 42.11%. f. Aspek 6 (Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 14 orang siswa memperoleh skor baik

prosentase kegiatan siswa (%e(%) 49 dengan prosentase 73.68%. 4 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 21.05%. Untuk lebih jelasnya, perbandingan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan tipe Think, Talk, and Write pada siklus II pada setiap pertemuan dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik Perbandingan Kegiatan Siswa Pada Siklus II 80 70 60 50 40 30 20 10 0 56.135 74.555 Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan Interpretasi grafik: Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase kegiatan siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan yakni dari 56.135% pada pertemuan I menjadi 74.555% pada siklus II. Hal ini bisa terjadi karena siswa berperan aktif dalam pembelajaran. 4.1.8 Hasil Belajar Siswa Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus II Pada siklus II ini, prosedur untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa sama dengan siklus I, yaitu diakhir pembelajaran pada siklus II dilakukan tes

50 tertulis dengan mengunakan soal essay. Adapun data hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: Tabel 12. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus II No Prosentase Jumlah Prosentase (%) Rentang Skor (%) Capaian 1. 90%-100% - - 2. 80%- 89 % 11 57.89 3. 65%-79% 7 36.84 4. 55%-64% - - 5. Kurang dari 55% 1 5.26 17 Ketuntasan Klasikal = 100 0 0 0 89. 473 0 19 2 Tidak Tuntas = 100 0 0 0 10. 526 0 19 Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang mengikuti evaluasi pada siklus I adalah 19 orang. Tidak satu orang siswa pun yang memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 90%-100% atau 0% dari seluruh siswa yang ada, 11 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 80%-89% atau 57.89% dari seluruh siswa yang ada, 7 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 65%-79% atau 36.84% dari seluruh siswa yang ada, tidak seorangpun siswa yang memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 55%-64% dari seluruh siswa yang ada, dan 1 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang kurang dari 55% atau 5.26% dari seluruh siswa yang ada.

51 4.1.9 Refleksi Kegiatan Guru, Kegiatan Siswa dan Hasil Belajar Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus II Dari hasil pengamatan selama proses belajar mengajar berlangsung, diperoleh temuan sebagai berikut. a. Guru sudah mengalami peningkatan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi pada siswa sehingga siswa memiliki gambaran tentang arah dari pembelajaran tersebu b. Guru sudah baik dalam memberikan gambaran tentang hal-hal yang ada dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi c. Guru sudah baik dalam menyampaikan materi secara urut dengan penggunaan alat peraga d. Guru berhasil menumbuhkan keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas e. Guru sudah mampu menciptakan komunikasi timbal balik dengan siswa. Secara keseluruhan, kemampuan guru dinilai sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari serangkaian kegiatan guru selama proses pengajaran berlangsung dalam siklus II yang dinilai sangat baik. Pada siklus II, siswa menunjukkan respon yang baik dalam mengikuti pembelajaran. Siswa sudah mulai terbiasa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think, Talk, and Write. Adapun dari pengamatan siswa diperoleh hasil sebagai berikut. a. Siswa sudah mulai menikmati model pembelajaran yang diterapkan

52 b. Siswa sudah cukup aktif dalam bertanya maupun mengemukakan pendapat baik secara lisan maupun tertulis c. Siswa dapat menyerap materi yang diberikan dengan baik, dibuktikan dengan hasil tes siklus II yang sudah mencapai indikator keberhasilan. Secara keseluruhan, kinerja siswa dinilai sudah baik. Hal ini ditunjukkan siswa sudah mengikuti serangkaian kegiatan belajar yang baik selama pembelajaran berlangsung pada siklus II. Setelah melaksanakan rangkaian pembelajaran pada siklus II yang terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan yang dilaksanakan oleh peneliti dan didampingi pengamat (guru mata pelajaran Fisika), maka dilakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 13. Refleksi Hasil Belajar Siswa Siklus II No. Banyak siswa Ketuntasan belajar Ya Tidak 1. 17 2. 2 Prosentase (%) 89.473 10.526 Berdasarkan data yang ada, dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa meningkat dan mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian telah berhasil dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. 4.2 Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam upaya meningkatnya hasil belajar siswa melalui tipe Think,

53 Talk, and Write pada konsep Wujud Zat dan Perubahannya. Penerapan strategi ini dapat membantu siswa untuk lebih berpikir kritis, mamapu mengembangkan potensi secara optimal dan terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung. Hal ini terbukti karena pada hasil pengamatan kegiatan belajar siswa dan data evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I dan II mengalami peningkatan. Adapun data evaluasi hasil belajar siswa dengan menggunakan tipe Think, Talk, and Write pada konsep Wujud Zat dan Perubahannya dapat dilihat pada tabel perbandingan pelaksanaan siklus I dan siklus II berikut: Tabel 14. Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II SIKLUS I 1. Dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan 2. Guru kurang terampil dalam memberikan motivasi kepada siswa SIKLUS II 1. Dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan 2. Guru sudah mengalami peningkatan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi pada siswa sehingga siswa memiliki gambaran tentang arah dari pembelajaran tersebut 3. Guru kurang terampil dalam mengelola kelas sehingga suasana kelas kurang nyaman 4. Guru masih kurang dalam memberikan perhatian dan arahan 3. Guru sudah baik dalam menyampaikan materi secara urut dengan penggunaan alat peraga 4. Guru berhasil menumbuhkan keberanian siswa dalam

54 terhadap masing-masing kelompok dalam menyelesaikan tugas 5. Guru cukup dapat menciptakan komunikasi yang timbal balik, tapi perlu ditingkatkan lagi agar siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas 5. Guru sudah mampu menciptakan komunikasi timbal balik dengan siswa. lebih aktif dalam bertanya dan mengemukakan pendapat. 6. Siswa terkesan bingung dengan penerapan model pembelajaran 6. Siswa sudah mulai menikmati model pembelajaran yang diterapkan kooperatif tipe Think, Talk, and Write 7. Siswa kurang aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru saat pembelajaran berlangsung 8. Interaksi siswa dalam kelompok saat diskusi masih rendah 7. Siswa sudah cukup aktif dalam bertanya maupun mengemukakan pendapat baik secara lisan maupun tertulis 8. Siswa sudah mampu berinteraksi dan bekerja sama dengan teman satu kelompok dalam mneyelesaikan masalah secara bersama-sama 9. 9 orang siswa atau 47.36 0 0 dari jumlah siswa yang ada memperoleh skor 75 (mengalami ketuntasan belajar) 9. 18 orang siswa atau 89.473% dari jumlah siswa yang ada memperoleh skor 75 (mengalami ketuntasan belajar)

prosentase kegiatan guru (%e(%) 55 10. 10 orang siswa atau 52.63% dari jumlah siswa memperoleh skor < 75 (belum tuntas belajar) 11. Penelitian tindakan kelas perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya karena belum memenuhi 10. 2 orang siswa atau 10.526% dari jumlah siswa yang ada memperoleh skor < 75 (belum tuntas belajar) 11. Penelitian tindakan kelas telah berhasil dan memenuhi target ketuntasan. ketuntasan klasikal yaitu 75%. Untuk lebih jelasnya, perbandingan kegiatan guru dalam proses pembelajaran menggunakan tipe Think, Talk, and Write pada siklus I dan siklus II pada setiap pertemuan dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik Perbandingan Kegiatan Guru Pada Siklus I dan Siklus II 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Siklus I Siklus II Pertemuan I 64.29 85.72 Pertemuan II 78.57 92.85 Interpretasi grafik: Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase kegiatan guru dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan yakni pada siklus I 64.29%

prosentase kegiatan siswa (%e(%) 56 pada pertemuan I menjadi 78.57% pada pertemuan II. Sedangkan pada siklus II 85.72% pada pertemuan I menjadi 92.85% pada pertemuan II. Untuk lebih jelasnya, perbandingan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan tipe Think, Talk, and Write pada siklus I dan Siklus II pada setiap pertemuan dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik Perbandingan Kegiatan Siswa Pada Siklus I dan Siklus II 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Siklus I Siklus II Pertemuan I 33.326 0 56.135 Pertemuan II 45.696 0 74.555 Interpretasi grafik: Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase kegiatan siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan yakni dari 56.135% pada pertemuan I menjadi 74.555% pada siklus II. Hal ini bisa terjadi karena siswa berperan aktif dalam pembelajaran.

prosentase hasil belajar(%e(%) 57 Untuk lebih jelasnya, perbandingan hasil belajar siswa yang merupakan dampak dari adanya keaktifan belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa siklus I dan Siklus II 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 47.36 siklus I 89.473 siklus II siklus I Interpretasi grafik: Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 42.11% yakni dari 47.36% pada siklus I menjadi 89.47% pada siklus II. Hal ini bisa terjadi karena siswa berperan aktif dalam pembelajaran.