SISTEM PERBENIHAN SERTIFIKASI BENIH Disampaikan Pada : PELATIHAN AGRIBISNIS KEDELAI BERBASIS KAWASAN Di Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan, 25-31 Maret 2008 PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PERTANIAN UPT PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Disampaikan pada kegiatan : Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebunan 12 Maret 2014, di BPP Kecamatan Lowokwaru Malang 1
B E HARGA VARIETAS N JUMLAH AZAZ ENAM TEPAT MUTU I H TEMPAT WAKTU 2
LANDASAN HUKUM UU. No. 12 tahun 1992, tentang Sistem Budidaya Tanaman. Peraturan Pemerintah No. 44 / 95, tentang Perbenihan Tanaman. Peraturan Menteri Pertanian No. 39/Permentan/OT.140/ 8/2006, tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina. Peraturan Menteri Pertanian No. 38/Permentan/OT.140 /8/2006 tentang Pemasukan dan Pengeluaran Benih. Peraturan Menteri Pertanian No. 37/Permentan/ OT.140/8/2006, tentang Pengujian, Penilaian dan Pelepasan Varietas. Peraturan Menteri Pertanian No. 28/ Permentan/ SP.120/ 3/2007 Keputusan Menteri Pertanian No. 1100 tahun 1999 tentang Pembentukan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. 3
P E N E L I T I A N D A N VARIETAS Hasil pemuliaan/introduksi SEBELUM DILEPAS DILARANG DIEDARKAN SEBELUM DIEDARKAN TERLEBIH DAHULU DILEPAS OLEH PEMERINTAH P E N G E M B A N G A N BENIH BINA YANG AKAN DIEDARKAN HARUS MELALUI: SERTIFIKASI DAN MEMENUHI STANDAR MUTU DAN WAJIB DIBERI LABEL BENIH DARI VARIETAS UNGGUL YANG TELAH DILEPAS MERUPAKAN BENIH BINA 4
Sifat-sifat yang diunggulkan, terutama sifat agronomis yang memiliki nilai ekonomis antara lain: Umur tanaman Daya hasil Ketahan terhadap OPT Katahanan terhadap cekaman lingkungan Ketahanan terhadap penyimpanan Toleran benih terhadap kerusakan mekanis Mutu hasil dan nilai gisi Kandungan zat-zat tertentu yang bermanfaat 5
PRODUKSI, SERTIFIKASI DAN PEREDARAN BENIH BINA Menjamin ketersediaan benih bermutu secara berkesinambungan Menjamin kebenaran jenis, varietas/ klon/hibrida dan mutu benih yang beredar Mempercepat sosialisasi dan alih tehnologi varietas kepada pengguna 6
KELAS BENIH : Benih Penjenis (BS), warna label KUNING / keterangan dari pemulia. Benih Dasar ( BD / FS ), warna label PUTIH Benih Pokok ( BP / SS ), warna label UNGU Benih Sebar ( BR / ES ), warna label BIRU 7
SISTEM PERBANYAKAN BENIH (Permentan 28 th 2007) I. ONE GENERATION FLOW BS BD BP BR Petani II.POLY GENERATION FLOW KHUSUS YANG MENYERBUK SENDIRI DAN FAKTOR PERBANYAKANNYA RENDAH CONTOH IMPLEMENTASI UNTUK KEDELAI BR BR1 BR2 BR Petani 8
SERTIFIKASI BENIH MELALUI LSSM MELALUI LS PRO MELALUI LEMBAGA YANG MEMPUNYAI TUGAS PENGAWASAN MUTU DAN SERTIFIKASI BENIH 9
SERTIFIKASI BENIH DAPAT DILAKUKAN Melalui pengawasan pertanaman dan/atau uji laboratorium Diselenggarakan oleh instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pengawasan mutu dan sertifikasi benih tanaman Hasil sertifikasi diterbitkan sertifikat Melalui sistem manajemen mutu Dilakukan terhadap sistem manajemen mutu yang diterapkan oleh produsen benih Diterbitkan sertifikat sistem manejemen mutu Terhadap produksi benih Sertifikasi terhadap produksi dilakukan terhadap sistem manejemen mutu dan produk/benih Diterbitkan sertifikat dan dapat menerapkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI) 10
SERTIFIKASI BENIH Permohonan sertifikasi dilengkapi persyaratan Penguasaan dan peta lahan yang akan digunakan untuk memproduksi benih Kepemilikan dan penguasaan benih sumber yang berlabel Perencanaan tanam Penguasaan fasilitas sesuai dengan jenis tanaman yang diusahakan 11
Permohonan Sertifikasi Diajukan paling lambat 10 hari sebelum tabur/tanam Satu permohonan berlaku untuk Satu unit sertifikasi Satu atau beberapa lokasi Satu varietas Satu kelas benih Apabila pemohon dua atau lebih dapat ditanda tangani satu orang atas nama seluruhnya atau ditanda tangani setiap pemohon sesuai perjanjian kerjasamanya dan masing-masing dapat meminta sertifikasi atas bagiannya Permohonan dapat dialihkan kepada pihak lain berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dan dilaporkan ke Instansi penyelenggara sertifikasi yang bersangkutan 12
Unit sertifikasi harus dinyatakan dengan jelas letak/lokasi Luas Batas terhadap tanaman sekelilingnya Isolasi Jarak dan isolasi waktu: Lahan harus diketahui penggunaan sebelumnya dan harus memenuhi syarat 13
SERTIFIKASI MELIPUTI: Pemeriksaan lapangan,pengujian laboratorium dan Pelabelan Pemeriksaan lapangangan Dilakukan terhadap dokumen, Dilakukan terhadap pertanaman, (bebas dari voluntir, tipe simpang dan penyerbukan yang tidak diinginkan) Pendahuluan, Fase vegetatif, Fase berbunga dan fase menjelang panen Permohonan pemeriksaan diajukan paling lambat 7 hari sebelum pemeriksaan Sebelum diperiksa pertanaman harus diroguing dan disiang Campuran varietas lain harus memenuhi standar CVL Laporan hasil pemeriksaan harus disampaikan paling lambat 7 hari setelah pemeriksaan Apabila tidak lulus paling lambat 2 hari harus sudah disampaikan Dilakukan terhadap peralatan dan pengangkutan (kebersihan dan/atau kesesuaian alat tanam, panen, angkut, pengolahan dan alat penyimpanan benih 14
Hasil pemeriksaan pertanaman yang lulus dapat dikelompokkan dengan penggabungan dua atau lebih unit sertifikasi dan kelas benih yang sama dengan perbedaan tanggal panen Setelah calon benih diolah dan ditetapkan sebagai kelompok benih harus ditandai dengan identitas yang jelas. Identitas kelompok benih antara lain jenis/varietas, nomor kelompok asal lapangan dan tanggal panen harus ada dan melekat/menyatu pada kelompok yang bersangkutan serta terpelihara setiap saat Produsen benih harus mencantumkan nomor kelompok pada setiap wadah/tempat dari suatu kelompok benih tersebut atau memberikan identitas yang berisi nomor kelompok benih pada setiap wadahnya Penyusunan wadah/tempat benih setiap kelompok benih diatur supaya tidak tercampur dan memudahkan perhitungan serta pengambilan contoh benih Kelompok benih yang identitasnya meragukan atau kemungkinan tercampur ditolak untuk sertifikasi Instansi penyelenggara sertifikasi berwenang untuk membatasi jumlah dan/atau berat suatu kelompok benih dengan ketentuan maksimum. Padi, jagung, kedelai dan Kacang hijau maksimum 20 Ton, Kacang tanah maksimum 10 Ton Apabila beberapa kelompok benih dari kelas yang berbeda dicampur, kelompok benih harus disesuaikan dengan kelas benih yang 15 terendah
Berat kelompok benih dan berat contoh benih KOMIDITI Padi Jagung Kedelai Kacang tanah Kacang hijau Gandum Sorgum Koro pedang Kacang merah Kel benih Maksimum (Ton) 30 40 25 10 20 30 10 20 20 Cth benih Minimun (gram) 700 1000 1000 4000 1000 1000 1000 1000 1000 16
Pengujian laboratorium Untuk mengetahui mutu fisik dan fisiologis kelompok calon benih Uji laboratorium harus mewakili kelompok calon benih yang telah lulus pada tahapan sertifikasi sebelumnya, jelas pembentukan kelompoknya dan seragam mutunya (homogen) Pengujian daya tumbuh / berkecambah dapat didilakukan sebelum maupun sesudah diolah, sedangkan pengujian laboratorium lainnya hanya dapat dilakukan setelah pengolahan benih Contoh calon benih hanya dapat diambil oleh pengawas benih atau petugas pengambil contoh benih 17
Standar Pengujian Laboratorium JENIS TANAMAN/ KELAS BENIH KA Max (%) BM Min (%) KB Max (%) CVL Max (%) TL/WL (max) (%) DT Min (%) Padi inbrida BS, BD BP BR 13,0 13,0 13,0 99,0 99,0 98,0 1,0 1,0 2,0 0,0 0,1 0,2 0,0/- 0,1/- 0,2/- Padi hibrida BS,BD BR 13,0 13,0 99,0 98,0 1,0 2,0 0,0 0,5 0,0/- 0,0/- Jagung komposit BS BD, BP BR 12,0 12,0 12,0 99,0 98,0 98,0 1,0 2,0 2,0 - - - -/0,2 -/0,5 -/1,0 Jagung hibrida Hib materi induk Hib komersial 12,0 12,0 98,0 98,0 2,0 0,1 0,3 -/1,0 -/1,0 18 85
Standar Pengujian Laboratorium JENIS TANAMAN /KELAS BENIH KA max Kedelai, kc Hijau dan kc tanah BS BD BP BR BR1,BR2 (Kedelai) 11,0 11,0 11,0 11,0 11,0 BM min 98,0 98,0 98,0 97,0 98,0 KB max 2,0 2,0 2,0 3,0 2,0 CVL max 0,0 0,1 O,2 O,5 0,5 KHUSUS KEDELAI: Pengujian daya tumbuh dapat dilakukan melaui uji TZ dengan lama pengujian 2 hari Apabila tidak lulus menunggu hasil pengujian di media pasir Cetak miring berlaku mulai tahun 2010 DT min 19
KOMIDITI Padi Jagung non hibrida Jagung hibrida Kedelai Kacang tanah Kacang hijau Gandum Sorgum Koro pedand Ubi Jalar umbi Ubi jalar stek Ubi Kayu MASA BERLAKU LABEL DARI TGL SELESAI UJI DARI TGL PANEN normal khusus normal khusus 6 6 9 3 3 5 6 4 4 - - 12 12 12 6 6 8 12 6 6 - - 9 8 11 4 4 6 9 6 5 2 10 hr 2 mg 15 14 14 7 7 9 15 8 7 - - 2 bl 20
Pelabelan Label dibuat oleh produsen benih menggunakan nomor seri label dari penyelenggara sertifikasi Untuk mendapatkan nomor seri label, produsen mengajukan permohonan dengan melampirkan keterangan mengenai : jumlah label sertifikasi yang diperlukan Nomor pengujian Nomor kelompok benih Jenis / varietas Jumlah wadah Berat benih tiap wadah Nama dan alamat produsen Label dipasang oleh produsen benih : untuk setiap wadah benih pada bagian yang mudah terlihat (ideal bila DILUAR) dengan diawasi oleh penyelenggara sertifikasi 21
Pengujian dan pelabelan ulang Dapat dilakukan paling lambat dalam jangka waktu 14 hari sebelum habis masa edar benih Dapat dilakukan terhadap benih produksi dalam negeri atau yang berasal dari pemasukan oleh produsen atau pengedar benih Dapat dilakukan dengan mengajukan permohonan pengambilan contoh dan pengujian kepada lembaga sertifikasi Apabila dari hasil pengujian memenuhi standar mutu, produsen atau pengedar benih dapat memasang label ulang pada wadah benih dengan kata-kata LABEL ULANG atau LU Kemasan benih harus menggunakan bahan dan alat yang dapat memperlambat laju kerusakan dan/atau tidak merusak benih Kemasan untuk benih yang diberi pestisida atau bahan kimia berbahaya harus terbuat dari bahan yang tahan dari kerusakan 22
SEKIAN. Terima Kasih Atas Perhatiannya. WASSALAMU ALAIKUM WR. WB.