ALGORITMA FLOYD WARSHALL UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK EVAKUASI TSUNAMI DI KELURAHAN SANUR

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN ALGORITMA FLOYD WARSHALL UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK DALAM PENGIRIMAN BARANG

Optimasi Pencarian Jalur Lalu Lintas Antar Kota di Jawa Timur dengan Algoritma Hybrid Fuzzy-Floyd Warshall

PENGGUNAAN ALGORITMA FLOYD WARSHALL DALAM MASALAH JALUR TERPENDEK PADA PENENTUAN TATA LETAK PARKIR

ANALISIS ALGORITMA FLOYD WARSHALL UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK PENGANGKUTAN SAMPAH (Studi Kasus: Pengangkutan Sampah di Kabupaten Kubu Raya)

BAB I PENDAHULUAN. Aksara Sunda merupakan salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sabuk Gempa Pasifik, atau dikenal juga dengan Cincin Api (Ring

ANALISIS ALGORITMA FLOYD UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA SETIAP PASANGAN SIMPUL

RANCANG BANGUN APLIKASI PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA FLOYD WARSHALL (STUDI KASUS KOTA SINGKAWANG) Mohammad Hendra Istyanto

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI RUTE WISATA TERPENDEK BERBASIS ALGORITMA FLOYD-WARSHALL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2004 yang melanda Aceh dan sekitarnya. Menurut U.S. Geological

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sarat akan potensi bencana gempa bumi

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENEMUKAN TEMPAT PARIWISATA TERDEKAT DI KEDIRI DENGAN METODE FLOYD- WARSHALL UNTUK SMARTPHONE

PENENTUAN RUTE TERPENDEK PADA OPTIMALISASI JALUR PENDISTRIBUSIAN BARANG DI PT. X DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat risiko tinggi

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISA TINGKAT BAHAYA DAN KERENTANAN BENCANA GEMPA BUMI DI WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)

Elvira Firdausi Nuzula, Purwanto, dan Lucky Tri Oktoviana Universitas Negeri Malang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI DISTRIBUSI GURU BERBASIS METODE DIJKSTRAA

BAB I PENDAHULUAN. dalam teori graf dikenal dengan masalah lintasan atau jalur terpendek (shortest

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ALGORITMA DIJKSTRA UNTUK MENCARI LINTASAN TERPENDEK DAN OPTIMALISASI KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH DI KOTA PONTIANAK

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penentuan Rute Terpendek Tempat Wisata di Kota Tasikmalaya Dengan Algoritma Floyd-warshall

MELIHAT POTENSI SUMBER GEMPABUMI DAN TSUNAMI ACEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNNES Journal of Mathematics

Vol: 4, No. 1, Maret 2015 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Prosiding Seminar ACE 22-23

PEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SEISMISITAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VISUALISASI PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK ALGORITMA FLOYD- WARSHALL DAN DIJKSTRA MENGGUNAKAN TEX

Penentuan Jarak Terpendek dan Jarak Terpendek Alternatif Menggunakan Algoritma Dijkstra Serta Estimasi Waktu Tempuh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TINGKAT KERAWANAN BENCANA TSUNAMI KAWASAN PANTAI SELATAN KABUPATEN CILACAP

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat kepadatan penduduk nomor empat tertinggi di dunia, dengan jumlah

PENENTUAN LOKASI WISATA KULINER PENCARIAN RUTE TERPENDEK DENGAN ALGORITMA DJIKSTRA (STUDI KASUS : WISATA KULINER KOTA KEDIRI) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai selatan Pulau Jawa merupakan wilayah yang paling besar berpotensi gempa bumi sampai kekuatan 9 skala

MODEL MATEMATIKA UNTUK SISTEM EVAKUASI TSUNAMI KOTA PALU (SET-KP) BERBASIS JALUR TERPENDEK DAN WAKTU EVAKUASI MINIMUM

PERMASALAHAN P-HUB MEDIAN DENGAN LINTASAN TERPENDEK SKRIPSI RAJA DAVID PASARIBU

BAB 1 : PENDAHULUAN. bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Ring of fire ini yang menjelaskan adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia secara geografis terletak di 6 LU - 11 LS dan

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN METODE FLOYD WARSHALL PADA PETA DIGITAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI DHYMAS EKO PRASETYO

BAB II LANDASAN TEORI

Kata Kunci: Minimalisasi biaya mengungsi relokasi, Optimasi rute transportasi. ISBN :

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sebaran episenter gempa di wilayah Indonesia (Irsyam dkk, 2010). P. Lombok

PERKUAT MITIGASI, SADAR EVAKUASI MANDIRI DALAM MENGHADAPI BENCANA TSUNAMI

Diktat Algoritma dan Struktur Data 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian

SIMULASI JARINGAN JALAN DI KOTA SEMARANG BERBASIS ALGORITMA FLOYD-WARSHALL UNTUK MENANGANI MASALAH LINTASAN TERPENDEK

Prosiding Matematika ISSN:

TUGAS AKHIR PENCARIAN POHON MERENTANG MINIMUM MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL TERHADAP PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

Penerapan Graf dalam Optimasi Jalur Penerbangan Komersial dengan Floyd-Warshall Algorithm

APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK DAERAH WISATA KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA SKRIPSI

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI IMPLEMENTASI ALGORITMA PENCARIAN K JALUR SEDERHANA TERPENDEK DALAM GRAF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Hindia-Australia yang lazim

BAB I PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik, serta lempeng mikro yakni lempeng

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1

No semua komponen bangsa, maka pemerintah bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pencarian yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Badan

Penerapan Algoritma Steiner Tree dalam Konstruksi Jaringan Pipa Gas

BAB 1 PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Gerakan ketiga

PROGRAM DINAMIS UNTUK PENENTUAN LINTASAN TERPENDEK DENGAN PENDEKATAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL

ANALISIS PROBABILITAS GEMPABUMI DAERAH BALI DENGAN DISTRIBUSI POISSON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM PENENTUAN TATA LETAK PARKIR BERBASIS DESKTOP

METODE BRANCH AND BOUND UNTUK MENEMUKAN SHORTEST PATH

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE HILL CLIMBING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng

BAB I PENDAHULUAN. dan dikepung oleh tiga lempeng utama (Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik),

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Dan Proses Terjadi Tsunami

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perbandingan Algoritma Dijkstra Dan Algoritma Ant Colony Dalam Penentuan Jalur Terpendek

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Penerapan Algoritma A* dalam Penentuan Lintasan Terpendek

MEMBANDINGKAN JALUR OPTIMAL PENDISTRIBUSIAN AIR MINUM CLUB DENGAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND DAN ALGORITMA GREEDY KOMPETENSI MATEMATIKA TERAPAN

APLIKASI ALGORITMA KRUSKAL DALAM PENGOTIMALAN PANJANG PIPA Kruskal Algorithm Application on Optimlaizing Pipes Network

BAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi

PEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SESMISITAS. Bayu Baskara

Aplikasi Graf pada Persoalan Lintasan Terpendek dengan Algoritma Dijkstra

Perbandingan Algoritma Dijkstra dan Algoritma Floyd-Warshall dalam Penentuan Lintasan Terpendek (Single Pair Shortest Path)

Gempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan.

BAB I P E N D A H U L U A N

Transkripsi:

ALGORITMA FLOYD WARSHALL UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK EVAKUASI TSUNAMI DI KELURAHAN SANUR AJENG FITRAH SANI 1, NI KETUT TARI TASTRAWATI 2, I MADE EKA DWIPAYANA 3 1, 2, 3 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran-Bali e-mail: 1 ajeng.fitrahsani@gmail.com, 2 taritastrawati@yahoo.com, 3 sairameka.diva@gmail.com Abstract Sanur village is one of beautiful tourism spots in Bali. Sanur is located in south of Bali, Indonesia. There are many beaches in that place. Besides of beautifulness of it, Sanur potentially to be attacked by Tsunami disaster because of it is location near subduction Zone. It is important to know Tsunami evacuation track. This research tries to give alternative Tsunami evacuation track by using Floyd Warshall algorithm. The result of this research is Tsunami evacuation track in sanur by using Floyd Warshall algotihm Keywords: Floyd Warshall, Dynamic Programming, Jalur Terpendek, Evakuasi, Tsunami 1. Pendahuluan Secara geologi Indonesia berada di jalur cincin api (ring of fire) dan tiga lempeng tektonik aktif dunia. Tiga lempeng tersebut saling berdesakan satu dengan yang lain. Lentingan lempeng dapat mengakibatkan terganggunya keseimbangan air laut sehingga terbentuk gelombang Tsunami (BMKG, [1]: 7). Sanur merupakan salah satu objek wisata pantai yang indah di Bali, Indonesia. Bali terletak sangat dekat dengan zona tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Zona tumbukan kedua lempeng tersebut akan memengaruhi khususnya bagian selatan Pulau Bali salah satunya Sanur. Diperkirakan bahwa, gelombang Tsunami hanya memerlukan 30 hingga 60 menit untuk mencapai pantai (GTZ, [2]: 3). Untuk itu betapa pentingnya mengetahui jalur evakuasi Tsunami di daerah yang berpotensi terjadinya bencana tersebut. Dalam penilitian ini, dicoba dicari jalur terpendek evakuasi Tsunami dengan menggunakan algortima Floyd Warshall. Algoritma Floyd Warshall adalah algoritma penghitungan jalur terpendek yang dapat mencari semua jarak dari tiap simpul (all pairs shortest path) yang artinya dapat digunakan untuk menghitung bobot terkecil dari semua jalur yang menghubungkan sebuah pasangan titik, dan melakukannya sekaligus untuk semua pasangan titik Purwananto [3]. 1 Mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana 2,3 Staf Pengajar Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana 1

Ajeng Fitrah Sani, Ni Ketut Tari Tastrawati, I Made Eka Dwipayana Algoritma Floyd Warshall Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: a. Bagimana jalur terpendek yang dapat dilalui masyarakat kelurahan sanur untuk menuju zona aman evakuasi dengan menggunakan algoritma Floyd warshall? b. Manakah jalur terpendek dari titik evakuasi ke masing-masing zona aman evakuasi? Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jalur terpendek evakuasi Tsunami yang dapat dilalui oleh masyarakat di Kelurahan Sanur untuk menuju zona aman (titik berkumpul) dengan menggunakan algoritma Floyd warshall dan mengetahui jalur terpendek dari titik evakuasi ke masingmasing zona aman evakuasi. 2. Metode Penelitian Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil pengukuran jarak jalurjalur dari titik evakuasi menuju zona aman. Data kualitatif dalam penelitian ini berupa peta evakuasi Tsunami yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, observasi, dokumentasi, literatur, dan wawancara. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jarak dari setiap jalur-jalur yang mungkin dapat dilalui dari pantai-pantai yang berada di Kelurahan Sanur yaitu Pantai Segara (V 3 ), Pantai Shindu (V 8 ), Pantai Karang (V 19 ), Pantai Duyung (V 20 ), Pantai Semawang (V 26 ), dan Pantai Cemara (V 29 ) untuk menuju zona aman di Puskesmas III Denpasar Selatan (V 4 ), dan SMK Negeri 3 Denpasar (V 33 ). 3. Hasil dan Pembahasan Peta yang diperoleh ditransformasikan ke dalam bentuk graf serta diberi bobot sesuai dengan jarak hasil pengukuran dari satu simpul ke simpul yang lain. Gambar 1. Representasi Peta Kelurahan Sanur kedalam Bentuk Graf ( Satuan Kilometer ) 2

Hasil transformasi graf direpresentasikan ke dalam bentuk matriks ketetanggaan dan diproses dengan menggunakan Algoritma Floyd Warshall Algoritma Floyd Warshall untuk mencari path terpendek (Siang, [4]: 301): Dimisalkan W 0 adalah matriks ketetanggaan awal graf berarah berbobot. W adalah matriks ketetanggaan berbobot terpendek dengan W ij sama dengan path terpendek dari titik v i ke v j. 1) W = W 0 2) Untuk k = 1 hingga n, lakukan: Untuk i = 1 hingga n, lakukan: Untuk j = 1 hingga n lakukan: 3) Jika W i, j > W i, k + W k, j maka Tukar W i, j dengan W i, k + W k, j 4) W = W Iterasi untuk k = 1 Pada setiap elemen matriks W dilakukan pengecekan apakah W i, j > W i, k + W[k, j]. Jika ya, maka ganti W i, j dengan W i, k + W[k, j]. Contoh : W 1,2 = 0,1, sedangkan W 1, 1 + W 1, 2 = + 0,1 = Karena W 1, 2 W 1, 1 + W 1, 2 maka bobot W 1, 2 tidak diubah. W 2, 4 =, sedangkan W 2, 1 + W 1, 4 = 0,1 + 0,4 = 0,5. Karena W 2,4 > W 2, 1 + W 1, 4, maka bobot W 2, 4 diubah menjadi 0,5. Berarti, ada path dari V 2 ke V 4 melalui V 1 yang mempunyai bobot lebih kecil yaitu path V 2 V 1 V 4 dengan jumlah bobot 0,5. Kemudian dengan cara yang sama, harga W i, j dihitung untuk setiap i dan j. Penghitungan iterasi dilakukan hingga iterasi k = 37. Untuk mengetahui jalur terpendek dari setiap titik evakuasi menuju zona aman maka perhatikan perubahan bobot dari setiap iterasi. Misalnya dari titik evakuasi Pantai Segara (V 3 ) menuju zona aman evakuasi yang berada di Puskesmas III Denpasar Selatan (V 4 ): Pada iterasi k = 37, jarak terpendek dari (V 3 ) ke (V 4 ) sebesar 0,9 km. Hal ini berarti terdapat jalur-jalur sejauh 0,9 km untuk menuju zona aman evakuasi di (V 4 ). Lakukan pengecekan dari (V 3 ) ke (V 4 ) pada setiap k untuk mengetahui perubahan setiap bobotnya. (V 3 ) ke (V 4 ) memiliki bobot 0,9 km pada saat k = 2 hal ini berarti terdapat jalur terpendek dari (V 3 ) ke (V 4 ) melalui (V 2 ). Kemudian perhatikan graf untuk mengetahui (V 3 ) (V 2 ) (V 4 ) telah terhubung. Verteks (V 3 ) ke (V 2 ) telah terhubung, sedangkan verteks (V 2 ) ke (V 4 ) belum terhubung. Ini berarti belum diketahui verteks penghubung dari verteks (V 2 ) ke (V 4 ). Pada

Ajeng Fitrah Sani, Ni Ketut Tari Tastrawati, I Made Eka Dwipayana Algoritma Floyd Warshall iterasi k = 37, jarak terpendek dari (V 2 ) ke (V 4 ) sebesar 0,5 km. Lakukan pengecekan dari (V 2 ) ke (V 4 ) pada setiap k untuk mengetahui perubahan setiap bobotnya. (V 2 ) ke (V 4 ) memiliki bobot 0,5 km pada saat k = 1 hal ini berarti terdapat jalur terpendek dari (V 2 ) ke (V 4 ) melalui (V 1 ). Perhatikan graf kembali untuk mengetahui (V 2 ) (V 1 ) (V 4 ) telah terhubung. V 2, V 1, (V 4 ) telah terhubung, sehingga pengecekan selesai. Diperoleh jalur terpendek dari (V 2 ) ke (V 4 ) yaitu (V 3 ) (V 2 ) (V 1 ) (V 4 ) sejauh 0,9 km. Tabel 1. Hasil Pemrosesan dengan Menggunakan Algoritma Floyd Warshall dari Titik-titik Evakuasi Menuju SMK Negeri 3 Denpasar V 33. Zona Aman Titik Evakuasi Jalur Jarak (km) Puskesmas III Segara (V3) V3, V2, V1, V4 0.9 Denpasar Selatan Shindu (V8) V8, V7, V6, V5, V4 0.74 Karang (V19) V19, V35, V15, V10, V7, V6, V5, V4 1.94 Duyung (V20) V20, V36, V22, V21, V31, V30, V4 3 Semawang (V26) V26, V25, V24, V23, V22, V21, V31, V30, V4 3.1 Cemara (V29) V29, V37, V25, V24, V23, V22, V21, V31, V30, V4 3.5 Tabel 2. Hasil Pemrosesan dengan Menggunakan Algoritma Floyd Warshall dari Titik-titik Evakuasi Menuju SMK Negeri 3 Denpasar V 33. Zona Aman Titik Evakuasi Jalur Jarak (km) SMK Negeri 3 Segara (V3) V3, V2, V1, V4, V30, V32, V33 3 Denpasar (V33) Shindu (V8) V8, V7, V6, V5, V4, V30, V32, V33 2.84 Karang (V19) V19, V35, V18, V17, V16, V21, V31, V33 2.6 Duyung (V20) V20, V36, V22, V21, V31, V33 2 Semawang (V26) V26, V25, V24, V23, V22, V21, V31, V33 1.8 Cemara (V29) V29, V37, V28, V27, V33 1.9 4. Kesimpulan 1) Telah berhasil dibentuk jalur-jalur terpendek evakuasi Tsunami di Sanur dengan menggunakan Algortima Floywd Warshall. 2) Dapat disimpulkan titik-titik awal evakuasi yang berada di Pantai Segara, Shindu, dan Karang memiliki jarak evakuasi lebih dekat apabila menuju Puskesmas III Denpasar Selatan dibandingkan ke zona aman evakuasi yang berada di SMK Negeri 3 Denpasar sebaliknya, titik-titik awal evakuasi yang berada di Pantai Duyung, Semawang, dan Cemara memiliki jarak evakuasi terdekat di SMK Negeri 3 Denpasar. 4

Daftar Pustaka [1] BMKG. 2010. Buku Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami INATEWS. Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan GTZ-IS GITEWS. [2] GTZ. 2009. Dokumen Teknis Peta Bahaya Tsunami Bali. Bali: Kelompok Kerja Bali untuk Pemetaan Bahaya Tsunami. [3] Purwananto, Yudhi., Diana Purwitasari, dan Agung Wahyu Wibowo. 2005. implementasi dan Analisis Algoritma Pencarian Rute Terpendek di Kota Surabaya. Dalam Penelitian dan Pengembangan Telekomunikasi Vol 10 No. 2:94-101. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November. [4] Siang, Jong Jek. 2009. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.