Oxfam is currently present in 6 locations in Aceh, with 585 staff ( 528 national + 57 international):

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM DAN KEGIATAN DEPUTI BIDANG PERUMAHAN SWADAYA TAHUN 2014

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA. Population and Worker

Penduduk dan Ketenagakerjaan


CARA PERHITUNGAN KPI NSUP WILAYAH-2

ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2015 TESIS.

PERENCANAAN SISTEM PEMBUANGAN LIMBAH DOMESTIK PERUMAHAN NELAYAN PUGER DENGAN MODULAR SYSTEM SHALLOW SEWER

OBAT DONASI PADA BEBERAPA FASILITAS KESEHATAN 01 NANGROE ACEH DARUSALAM

Area : Luas wilayah 400,61 km² Administrative : Divided into 16 Distric and 103 sub distric Population : Total ± ,1 person (Source: Data

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengelolaan sampah padat rumah tangga (studi kasus di kelurahan khusus Halim Perdanakusuma Jakarta Timur)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Population And Manpower

PERAN PENGEMBANG PERUMAHAN DALAM PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI PERUMAHAN KEMANG PRATAMA KOTA BEKASI TESIS

ABSTRACT. Maranatha Christian University

LAPORAN TUGAS AKHIR (TL- 40Z0) DESAIN

MARKETING YOUR EVENT NEW. Menjawab Masalah Apa. Problems To Be Addressed. Objectives. Manfaat Apa yang Anda Peroleh.

can have a positive impact Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel in the increasing number of visitors.

PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SANITASI DASAR DI PASAR TRADISIONAL PRINGGAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2011 SKRIPSI OLEH : TENGKU HERA ZAFIRAH NIM.

KAMPANYE PEMILAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SARIJADI KOTA BANDUNG

ABSTRAK PROMOSI PARIWISATA DI PULAU BANGKA UNTUK KALANGAN DEWASA MUDA DI KOTA BESAR WILAYAH PULAU JAWA. Oleh : Stepvanie NRP

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI SKRIPSI

Advancing the health of Indonesia s poor and disadvantaged

GAMBARAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI

OFFICE MANAGEMENT. Problems To Be Addressed. Menjawab Masalah Apa. Objectives. Manfaat Apa yang Anda Peroleh. Subjects Covered. Apa Saja yang Dibahas

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-158.html MIKM UNDIP Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

Sosiohumaniora, Volume 17 No. 2 Juli 2015: 94-99

DISTRIBUTION OF HIGHWAY AXLE LOADS IN WEST JAVA AND METHODS OF MEASURING VEHICLE LOADING

STARTING A PROJECT MANAGEMENT OFFICE

Kata kunci : pengembangan, model, pelatihan, instructional games, pendidik, profesionalisme, anak usia dini.

MORT ALIT AS DAN MORBIDITAS CEDERA PADA ANAK Dl KABUPATEN PROBOLINGGO DAN TULUNGAGUNG-JAWA TIMUR 2005

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-372.html MIKM UNDIP

KEY PERFORMANCE INDICATORS

PENGEMBANGAN LABORATORIUM LAPANGAN INOVASI PERTANIAN (LLIP) KAWASAN PERBATASAN RI-RDTL PROVINSI NTT

KONVERSI LAHAN SAWAH KE NON PERTANIAN DALAM PERKEMBANGAN KOTA NGANJUK DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN DAN PENDAPATAN PETANI

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PETA KEPENDUDUKAN, PEREKONOMIAN, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN RAKYAT KOTA SURABAYA

Population and Manpower

Grain Movement For EXPORTS IN CONTAINERS AND SMALLER BULK VESSELS

Inggang Perwangsa Nuralam, SE., MBA

Population And Manpower

PERSEPSI STAKEHOLDERS

TESIS MAGISTER OLEH : RM. RUSTAMAJI NIM

ANALISIS CAPAIAN OPTIMASI NILAI SUKU BUNGA BANK SENTRAL INDONESIA: SUATU PENGENALAN METODE BARU DALAM MENGANALISIS 47 VARIABEL EKONOMI UNTU

2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK

L U K M A N /PSL

Sistem Informasi. Soal Dengan 2 Bahasa: Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris

ABSTRAK. Kata kunci: Fungsi Manajemen,Anggaran,Efektifitas Penjualan. vii. Universitas Kristen Maranatha

PELATIHAN PENERAPAN TEKNOLOGI FIBER GLASS PADA PERAHU TRADISIONAL DI DESA KARANGSONG

Water use Practices. Understanding Community 2/23/

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

TESIS MAGISTER. Oleh : SETA KARTIKA NIM

Ratih Ariningrum', Siti SundarP, dan Woro Riyadina2

ATLAS SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR LAMPUNG : SUATU HASIL DAN PROSES

KAJIAN PENATAAN LAHAN PT. ANTAM (PERSERO) TBK UNIT BISNIS PERTAMBANGAN BAUKSIT TAYAN KECAMATAN TAYAN HILIR KABUPATEN SANGGAU KALIMANTAN BARAT SKRIPSI

PENGELOLAAN PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN

KORELASI NILAI INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) HASIL PENGUKURAN ALAT MERLIN DAN BUMP INTEGRATOR

KAJIAN ASPEK TEKNIS TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR DALAM PERSPEKTIF BIDANG KELAUTAN

RINGKASAN HASIL PENELITIAN HIBAH BERSAING

SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI (INDONESIAN EDITION) BY SOKARTO SOKARTO

PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN PENDUDUK PEDESAAN AKIBAT PEMBANGUNAN WADUK KEDUNG OMBO. (Kasus : Waduk Kedung Ombo, Jawa Tengah)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha. m 2 atau dapat melakukan efisiensi total luas area sebesar 34,56 %. Tata letak

IMPROVING JKN COVERAGE HEALTH WORKERS PERCEPTIONS OF THEIR ROLES IN CRVS SYSTEMS AND ITS AFFECTS ON JKN S COVERAGE

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

KAJIAN TERHADAP PENERAPAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS RUMPIN KABUPATEN BOGOR

Population And Manpower

PENGELOLAAN TAMAN MELALUI KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA. (Studi Kasus: Kota Bandung)

HUBUNGAN ANTARA KOMPONEN PERMUKIMAN DAN KEBERHASILAN METODE BANK SAMPAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH BERKELANJUTAN DI KOTA SURAKARTA

KAJIAN MODEL PERKIRAAN AWAL BIAYA PADA-PROYEK PENINGKATAN JALAN KABUPATEN DI KABUPATEN SUMEDANG TESIS MAGISTER. Oleh: AGUS SUTOPO NIM :

Warning Service by BMKG

1:.Y::::;jMSj STUDI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DIKOTABANDARLAMPUNG. Nama Mahasiswa HAPPY SURYATI H NIM. Program Studi

ABSTRAK. Kata Kunci: antrian, layanan, model antrian. vi Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK IAN UNY 2012 UTAMI DEWI

TESIS. Oleh RIANA BARUS NIM / PSL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2004

SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian. Oleh : PRIMA NOVITA BASUKI

MONITORING & EVALUATION OF POST-TSUNAMI TSUNAMI PERMANENT HOUSING IN ACEH & NIAS 2 nd

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

PENELITIAN AIRTANAH UNTUK PENGEMBANGAN DAERAH IRIGASI DI NAINGGOLAN PULAU SAMOSIR TESIS. Oleh HOBBY PARHUSIP NIM :

FINNON : PUBLIC SECTOR

LOKASI KOTA PALEMBANG

Request for Proposal (RFP)

ABSTRAK. Kata Kunci : Kreativitas, Guru, Metode Pembelajaran

Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Kebijakaan Kesehatan 2015

ABSTRACT. Keywords: Capital budgeting, investment decision making, productivity. vii. Universitas Kristen Maranatha

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPS CHAPTER 10LATIHAN SOAL BAB 10. Be quite. Keep quiet

SKRIPSI. Oleh : Siti Nurfaidah NIM

DIRECT & DATABASE MARKETING

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KOTA SAMARINDA BERBASIS WEB

SCALING SOLUTION OF LAND USE CHALLENGES. Musdhalifah Machmud Deputy to Coordinating Minister for Food and Agriculture

Persebaran Burung di Koridor Hijau Jalan (Studi Kasus di Koridor Hijau Jalan di Jakarta)

EFFECTIVE COST MANAGEMENT

EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) BAGI PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

TUGAS AKHIR. Oleh: MOHAMAD NURIMAN I Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai. Jenjang Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota

What is Assisted Natural Regeneration (ANR)? Apa itu Assisted Natural Regenera1on (ANR)?

PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JARINGAN JALAN DI KOTA SUKABUMI

Dampak Konstruksi Pembangkit Listrik pada Lingkungan Pesisir (Studi Kasus di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap Muara Tawar, Bekasi - Jawa Barat)

Idham: Kajian kritis pelaksanaan konsolidasi tanah perkotaan dalam perspektif otonomi..., USU e-repository 2008

Laporan Tugas Akhir Periode Ganjil 2012/2013

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

PELAKSANAAN SIDANG ANAK DAN HAMBATAN YANG DIALAMI DI PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM

Application form. Information on your organisation:

Partisipasi Perajin Batik Dalam Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Di Kawasan Kampung Batik Laweyan Surakarta

Transkripsi:

Sitrep No: 11 Location: Aceh, Indonesia Nature of Disaster: Tsunami Date of report: July 14, 2005 Reporting period : June 30- July 14 Oxfam is currently present in 6 locations in Aceh, with 585 staff ( 528 national + 57 international): Banda Aceh and Aceh Besar, based in the central office in Banda Aceh; Aceh Barat, based in Meulaboh and with a sub-office in Arongan; Lamno and its surroundings, in Aceh Jaya district; Calang and its surroundings, in Aceh Jaya district; East Coast, based in Lhokseumawe with a sub-office in Sigli. Nias Island based in Gunungsitoli 1)Key Highlight The Aceh Besar team recorded the successful end of the first phase of its integrated shelter programmes in certain areas. 30 houses have been completed in Lampaya and Deah Baro in the past week. The integrated approach is being used for all of Oxfam s shelter programmes, combining livelihoods activities for the population, public and private water and sanitation facilities and development support to provide comprehensive assistance for the community. 2)Programme Activities Aceh Besar The ongoing work on shelter in returnee areas has determined much of this period s water and sanitation activities, including the locations and volume of water deliveries and the construction of facilities to accompany core housing plans. Long-term water needs for returnee populations are being looked at. Although the number of locations that are receiving water deliveries remains the same at 84, the volume of water distributed in the past two weeks has increased slightly from 3,220,000 to 3,260,100 litres. More long-term solutions are being put in place and water trucking is expected to be slowly phased out as soon as the permanent alternatives are fully utilised. In the area of Deah Baro, 2 slow sand filters have been given to 2 families who have moved into their Oxfam-built houses to help them clean their water. In the Siron Water Treatment Plant, 2 T45 units have been installed to increase the number of water points and reduce delays from refilling of water tanks. In Lampuuk village, the team has repaired the distribution pipeline from a mountain spring and connected it to a T70 water storage tank in the village providing a sustainable water source. In the villages of Durong and Lampeudaya 25 latrines are being built to support the returnee community. In Pulo Aceh the team built 8 latrines and sank 2 wells, despite the bad weather. Solid waste management has also been increased with 9 more collections this week, bringing the total to 93 collections a week in 35 sites, of which 23 are returnee areas. In this period Cash For Work (CFW) activities have been mobilized to further livelihoods opportunities, especially in the agricultural sector. 357 people participated in CFW in the past two weeks (224 male and 133 female) from clearing farms to cultivating rice fields. 200 beneficiaries from 3 areas received cash grants to fund small enterprises including a mechanic s shop, a boat maker, cake maker etc. Of the grant recipients, 37 are female. Jl. H. Teungku Daud Bereueh, No. 49 1 of 4

The 10 newly constructed houses in Lampaya each received a household set including knives, plates, torches, mattresses etc. in order to make their move into the new houses more comfortable. Cleaning tools were distributed to 2 villages, materials to build a community centre to 7 villages and hygiene kits to 5 villages. 215 shelter boxes have also been distributed to 7 villages. So far 10 houses have been completed in Lampaya and 15 in Deah Baro. Lhokseumawe WatSan activities focus on sustainable alternatives. However, the immediate needs of the population are also being satisfied with short-term methods. Water tankering continues at the Bayu camp and the Samudra TLC supplying about 72, 500 litres of water a day in total. Blang Mangat camp does not receive any more water deliveries as the borehole and distribution network that were installed there provide a sufficient amount of water to the camp. In Sigli, water trucking is being carried out for 6 barracks and to one returnee village of Genteng Timor which is receiving a temporary delivery of water to a 5000 litre tank. A well cleaning programme has been started in the same village as a permanent solution. In the Keuniree I and II camps a pipe network provides a permanent supply of water. Drainage works continue at the camps and TLCs and are expected to be an ongoing project due to the condition of the land. In the Samudra camp, the construction of 6 culverts and drainage channels behind bathing blocks has greatly improved the drainage issues in the camp. In the Blang Mangat camp a covered washing area has been built next to the borehole and the dirty water is drained away to a nearby stream. Also, the water points and bathing areas in the camp now have soak ways to help reduce drainage problems. The CFW activities are still focusing on cleaning out the fishponds, which were the major income source. 384 people in 3 returnee villages cleaned and repaired the canal for the fishponds. In another project 60 people repaired a broken estuary with tools and materials provided by Oxfam The Sigli team conducted a scabies awareness campaign using a public address system and house to house visits in camps. A drawing competition was held for children from the Samudra camp to design PHP posters. Other activities such as cleaning campaigns and focus group discussion continued. Materials for maintenance of latrines were distributed in the Bayu and Blang Mangat camps Meulaboh In the big camps this week construction on sanitation facilities is coming to an end. Also, permanent water sources have been installed. A water tower has become operational and provides drinking quality water in the Lapang I camp. Oxfam will be sinking another borehole in the camp to provide water for washing clothes and bathing. Two new tube wells are being sunk at a mosque in Lapang II to supply water for washing and a new well has been dug at Suak Pandan and another at Keub Dusun Keub. 59 existing wells have been rehabilitated in Cot Pluh and Arongan. A slow sand filter system has been implemented in Meureubo to deal with microbiological contamination of the water supply. A total of 3,623,000 litres of water has been delivered between 3 to 8 of July. In the three big camps of Lapang I, Lapang II and Peureumbeu 21 latrines and 19 washrooms have been completed, 28 temporary latrines were demolished. Drainage facilities have been improved at the Peureumbeu IDP camp. The Public Health Promotion team have provided bins and collection points for garbage at camps. Oxfam has also provided a vehicle to transport rubbish from three camps. Rubbish disposal is being assisted in 13 camps. 1 CFW project involving 126 people is being implemented in collaboration with local NGO YPK for clearing rice fields. The total number of CFW projects so far is 62. 3 new livelihoods projects have been started. In Ujong Baroh 10 households received equipment to make charcoal from coconut shells. The work is not labour intensive and can be done by women from their homes to supplement the household income. The charcoal that is produced has a variety of uses from water purification to use in household devices Jl. H. Teungku Daud Bereueh, No. 49 2 of 4

such as traditional irons. In Arongan one household has been given a sewing machine and materials as part of Oxfam s household intervention. A football field at Rantu Panjang is being cleared, seeded and fenced by the community with assistance from Oxfam in the form of tools and a JCB. The project is being carried out by the community without pay. Public Health Promotors continue their programmes on education and community participation. Calang Water trucking is still serving the immediate needs of the population with 114 cubic metres of water being delivered in 4 areas, however, long term projects are in progress. Pipes are being laid and filters installed for water supply from a waterfall. 2 boreholes have been dug and 15 wells cleaned. 17 units of latrines have been completed and work continues on 82 more. 650 people in 6 villages participated in clearing land and fields, and repairing roads. In Kuala Bakong a road is being built by 156 people to connect their isolated village to other areas. 54 Self Help Groups from various occupations farmers, traders) are being supported with training and resources such as cash boxes and passbooks. Voluntary participation has been maintained in this period as Oxfam provided well cleaning kits to Monmata village on the request of the residents. In Dayah Baro the community has asked Oxfam to provide a tap stand and pipelines so that the community can start repairing damaged water facilities in certain barracks. There was a special day to promote health messages to 65 children through creative means such as songs and stories. Lamno A system of water networks has been established to provide permanent water supply to two areas. Three water bladders supplying a total of 6000 litres of water were removed after the Mon Janeng reticulated water system was operationalized. The system employs a reservoir to collect water from the Mon Janeng spring. The water is then pumped through a T11 tank for treatment into 10 public tap stands. The network reaches 597 people in 3 villages. In Mukhan 257 people benefit from the reticulated water system in the area, which supplies water from a borehole, through a T11 tank to 7 public tap stands in Mukhan. A 6000 litre tank has been removed as it is no longer needed. 3 wells have been constructed and washing areas completed in two areas. 2 more washing areas and 4 wells are under construction. In total 332 wells in 10 areas have been cleaned. The second instalment of grants to 61 beneficiaries has been completed. Other initiatives included distributing fertilizers, wire mesh and herbicide. Hand tractors have been loaned to 14 villages and will be eventually handed over to agricultural groups affected by the tsunami. 3)Background information on Oxfam s work in Aceh Oxfam had worked in Aceh from 2000 to 2003 and returned to the province in late December 2004 to respond to the tsunami disaster. In the immediate aftermath of the tsunami, our teams provided relief assistance to the population living in IDP settlements in the form of nonfood items distribution (such as hygiene kits) and implementation of water and sanitation facilities and public health promotion. While these activities continue, the focus of the work has shifted to supporting IDPs return to their villages. Besides providing water and sanitation support in returnee communities (water tanking, cleaning wells, building latrines), we develop cash for work projects and support livelihoods recovery through loans and training. Oxfam is also supporting IDPs living in host communities and has set up water supply systems in 6 temporary living centres (5 on the East Coast and 1 in Aceh Besar). Jl. H. Teungku Daud Bereueh, No. 49 3 of 4

Through a partners support and liaison unit set up within the Aceh Programme, Oxfam also supports local and national organisations to ensure that they are involved in the assistance to those in need and that they participate in the recovery of Aceh. Their activities range from basic health care and education to livelihoods and community participation in decision-making process for Aceh recovery and rehabilitation plan. The Partners Programme area cover Medan in North Sumatra province Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Barat and Nagan Raya on the West Coast, Pidie, Bireun, Aceh Utara and the island of Nias. What Oxfam has achieved so far Over 312,235 beneficiaries in Aceh Besar, Lamno, Meulaboh, Lhokseumawe, Calang and Nias have benefited from Oxfam programmes Oxfam has provided over 308, 396 beneficiaries in Aceh and Nias with water and sanitation assistance, including daily tankering of water, installing water bladders, tracking new sources of permanent water supply and rehabilitating existing ones, constructing and repairing latrines, bathing units and wells. Livelihoods and Cash For Work programmes have assisted around 62,901 people in all areas. These include cash grants to restart small businesses. Apart from the cash, the groups participating in the Cash For Work projects also receive essential tools. The average daily payment of cash for work is 35-40,000 Rupiah per person per day. Funded over 49 local and national organisations in cooperation with the Partners Liaison Unit. The support includes funding to re-establish their operational capacity hiring new offices and buying equipment), funding to programmes as well as capacity building. Thus far, more than 17,113,356,350 Rupiah (approximately US$1.7 million) have been granted to these organisations For more information, contact Manasi Rajagopalan Mobile: 0812 6988064 Mail: acehcomms@oxfam.org.uk Mrajagopalan@oxfam.org.uk Jl. H. Teungku Daud Bereueh, No. 49 4 of 4

Sitrep No: 11 Lokasi: Aceh Indonesia Jenis Bencana: Tsunami Tanggal Reportase: 14 Juli 2005 Periode Pelaporan: 30 Juni- 14 Juli Oxfam kini hadir di enam lokasi di Aceh, dengan staf berjumlah 585 orang (528 orang staf nasional + 57 orang staf internasional) Banda Aceh dan Aceh Besar, bermarkas di kantor pusat di Banda Aceh Aceh Barat, bermarkas di Meulaboh dan mempunyai kantor cabang di Arongan. Lamno dan sekitarnya, di Kabupaten Aceh Jaya; Calang dan sekitarnya, di Kabupaten Aceh Jaya; Pantai timur, bermarkas di Lhokseumawe dengan kantor cabang di Sigli; Pulau Nias berbasis di Gunung Sitoli 1) Fokus Utama Tim Aceh Besar mencatat kesuksesan pada akhir fase pertama dari program shelter terpadunya di daerah-daerah tertentu. 30 rumah telah selesai di Lampaya dan Deah Baro pada minggu lalu. Pendekatan terpadu diterapkan pada semua program shelter Oxfam, mengkombinasikan kegiatan-kegiatan livelihood untuk masyarakat tersebut, fasilitasfasilitas Watsan serta dukungan pembangunan guna menyediakan bantuan menyeluruh untuk masyarakat. 2) Aktivitas-Aktivitas Program Aceh Besar Pekerjaan shelter yang sedang berlangsung di are-are pengungsi yang kembali telah sangat menentukan aktivitas Watsan periade ini, termasuk lokasi dan jumlah air yang disalurkan serta pembangunan fasilitas guna mendampingi perencanaan perumahan inti. Kebutuhan air jangka panjang untuk penduduk yang kembali menjadi perhatian. Sekalipun jumlah lokasi yang menerima pasokan air tinggal 84 tempat namun volume air yang disalurkan dalam dua minggu terakhir telah sedikit bertambah dari 3.220.000 liter menjadi 3.260.100 liter. Solusi jangka panjang yang lebih banyak lagi sedang berlangsung dan water trucking diharapkan sedikit demi sedikit berkurang seiring dengan tersedianya alternatif permanen. Di daerah Deah baro, dua unit penyaring air telah diserahkan kepada dua keluarga yang pindah ke rumah yang dibangun Oxfam untuk membantu mereka menjernihkan air. Di Instalasi penyaringan air Siron dua buah T45 telah dipasang untuk meningkatkan jumlah air dan menekan kelambatan pengisian kembali tangki-tangki air. Di desa Lampuuk tim di sana telah memperbaiki jalur distribusi pipa dari mata air pegunungan dan menghubungkannya dengan sebuah tangki penampung air T70 di desa itu yang menyediakan sumber air yang terus menerus. Di desa Durong dan Lampeudaya 25 WC sudah dibangun untuk mendukung masyarakat yang kembali. Di Pulo Aceh tim di sana sudah membangun 8 buah WC dan menggali dua buah sumur walupun cuacanya buruk. Pembuangan sampah juga telah meningkat dengan penambahan 9 tempat pemungutan dalam minggu ini, menjadikan total keseluruhan 93 pungutan seminggu di 35 tempat, 23 diantaranya adalah pada tempat-tempat masyarakat yang kembali. Jl. H. Teungku Daud Bereueh, No. 49 1 of 5

Pada periode ini kegiatan Cash-For-Work sudah dikerahkan untuk melanjutkan kesempatan-kesempatan mata pencaharian khususnya di sektor pertanian. 357 orang sudah ikut serta dalam program CFW dalam dua minggu terakhir ini (224 orang lakilaki dan 113 orang perempuan) dengan kegiatan dari pembersihan lahan pertanian sampai penggarapan sawah. 200 orang penerima bantuan dari 3 area berbeda telah menerima bantuan hibah untuk modal usaha kecil antara lain sebuah bengkel, sebuah tempat pembuatan perahu, pembuatan kue, dll. 37 orang penerima bantuan adalah wanita. 10 buah rumah yang baru dibangun di Lampaya setiapnya menerima seperangkat peralatan rumah tangga diantaranya pisau, piring, senter, kasur, dll. agar kepindahan mereka menjadi lebih menyenangkan. Peralatan kebersihan telah dibagikan untuk dua desa, bahan bangunan untuk membangun sebuah Meunasah untuk 7 desa dan perangkat kesehatan untuk 5 desa. 215 shelter box juga telah disalurkan kepada 7 buah desa. Sejauh ini 10 rumah telah selesai di Lampaya dan 15 buah di Deah Baro. Lhokseumawe Pekerjaan Watsan berpusat pada pilihan-pilihan yang berkelanjutan. Tetapi, kebutuhan mendesah masyarakat juga dipenuhi melalui metode-metode jangka pendek. Water tankering terus berlanjut di Kamp Bayu dan Kamp Samudra yang mensuplai kurang lebih 72.500 liter air sehari secara keseluruhan. Kamp Blang Mangat tidak lagi menerima kiriman air karena sumur bor dan jaringan distribusi telah tepasang di sana yang menyediakan kecukupan air untuk Kamp tersebut. Di Sigli truk tangki air melayani 6 barak dan satu desa penduduk yang kembali yaitu Benteng Timue yang menerima kiriman air sementara pada sebuah tangki 5000 lite. Suatu program pembersihan sumur telah dimulai di desa yang sama sebagai solusi tetap. Di Kamp Keuniree I dan II sebuah jaringan pipa mensuplai air secara tetap. Pekerjaan drainase terus berlanjut di kamp-kamp dan barak-barak dan diharapkan dapat dilangsungkan mengingat kondisi lahan di sana. Di kamp Samudra, pembangunan 6 buah gorong-gorong dan saluran drainase di belakang bloki pemandian telah mengatasi masalah drainase di Kamp tersebut. Di Kamp Blang Mangat sebuah tempat cuci tertutup telah dibangun di dekat sumur bor dan air buangan dialirkan ke sebuah alur. Di samping itu, titik-titik air dan tempat mandi di Kamp tersebut sekarang memiliki saluran pembuangan guna mengurangi masalah drainase. Kegiatan-kegiatan CFW masih berfokus pada pembersihan tambak yang menjadi sumber mata pencaharian. 384 orang dari tiga desa yangpenduduknya telah kembali membersihkan dan memperbaiki terusan untuk tambak-tambak tersebut. Pada Proyek lain 60 orang memperbaiki sebuah muara dengan peralatan dan bahan yang disediakan oleh Oxfam. Tim Sigli melaksanakan kampanye kewaspadaan Kudis Scabies dengan menggunakan suatu sistem alamat publik dan kunjungan dari pintu ke pintu di kamp-kamp pengungsi. Sebuah perlombaan mengambar telah diselenggarakan untuk anak-anak dari Kamp Samudra untuk mendesign poster-poster PHP. Kegiatan-kegiatan lain seperti kampanye kebersihan dan diskusi kelompok terus berlanjut. Bahan-bahan untuk pemeliharaan WC telah disalurkan ke Kamp Bayu dan Blang Mangat. Meulaboh Pada kamp-kamp besar, pekerjaan pembangunan fasilitas sanitasi akan segera selesai. Juga sumber air tetap telah dipasang. Sebuah tower air telah berfungsi dan menyediakan air minum yang berkualitas di kamp Lapang I. Oxfam akan menggali sumur bor lain di kamp tersebut guna menyediakan air untuk keperluan mencuci dan mandi. Dua buah sumur telah digali di sebuah mesjid di kamp Lapang II untuk mensuplai air keperluan Jl. H. Teungku Daud Bereueh, No. 49 2 of 5

mencuci juga sebuah sumur telah digali di Suak Pandan dan sebuah lagi di Kueb dusun Keub. 59 buah sumur yang telah ada sudah diperbaiki di Cot Pluh dan Arongan. Sejumlah 3.623.000 liter air telah disalurkan antara tanggal 3 sampai dengan 8 Juli. Di tiga Kamp besar yaitu Lapang I, Lapang II dan Peureumbeu, 2 buah WC dan 19 buah tempat mencuci telah dirampungkan, dan 28 buah WC sementara sudah dibongkar. Fasilitas drainase telah diperbaiki di kamp pengungsi Peureumbeu. Tim PHP juga sudah menyediakan sebuah kenderaan untuk mengankut sampai dari ketiga kamp. Pembuangan sampah dibantu di 13 kamp pengungsi. Sebuah proyek CFW yang melibatkan 126 orang sedang dilaksanakan dengan bekerja sama dengan LSM lokal YPK untuk membersihkan persawahan. Jumlah keseluruhan proyek CFW sejauh ini ialah 62 buah. Tiga buah proyek baru Livelihood telah memulai aktivitasnya. Di Ujong Baroh, 10 rumah tangga telah menerima perlengkapan untuk membuat arang dari tempurung kelapa. Pekerjaan tersebut bukan bersifat padat karya dan dapat dilakukan oleh kaum wanita di rumah untuk menambah pendapatan keluarga. Arang yang diproduksi memiliki beragam kegunaan untuk penjernihan air sampai dengan setrika tradisional. Di Arongan sebuah rumah tangga telah diberikan sebuah mesin jahit dan bahan-bahan jahitan sebagai bagian dari program intervensi rumah tangga Oxfam. Sebuah lapangan sepak bola di Ranto Panjang sedang dibersihkan, disebarkan benih, dan dipagari oleh masyarakat setempat dengan bantuan Oxfam dalam bentuk peralatan dan sebuah JCB. Proyek ini dilaksanakan oleh masyarakat tanpa bayaran. PHP (promotor kesehatan masyarakat) meneruskan program-program mereka dalam bidang pendidikan dan partisipasi masyarakat. Calang Truk tangki air masih melayani keperluan mendesak masyarkat dengan 14 meter kubik air yang diangkut ke 4 tempat, namun proyek-proyek jangka panjang sedang berjalan. Pipa-pipa sedang dipasang dan saringan dipasang untuk suplai air dari sebuah air terjun. Dua buah sumur bor telah digali dan 15 buah sumur telah dibersihkan. 17 unit WC telah selesai dan pekerjaan berlanjut pada 82 buah lagi. 650 orang di 6 desa ikut serta dalam membersihkan lahan dan sawah serta memperbaiki jalan. Di Kuala Bakong, sebuah jalan sedang dibangun oleh 56 orang untuk menghubungkan desa mereka yang terpencil ke daerah lain. 54 kelompok swadaya dari berbagai jenis pekerjaan antara lain petani dan pedagang sedang diberikan training dan sumber daya seperti kotak kas dan passbook. Keikutsertaan suka rela telah terjaga selama periode ini seperti ketika Oxfam memberikan perangkat kebersihan yang baik kepada desa Monmata atas permintaan penduduknya. Di Deah Baro penduduk meminta Oxfam untuk menyediakan keran gantung dan jalur pipa sehingga penduduk dapat mulai memperbaiki fasilitas air bersih yang rusak di barak-barak tertentu. Ada hari khusus untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada 65 orang anak melalui media kreatif seperti nyanyian dan cerita. Lamno Sebuah sistem jaringan air bersih telah dibangun guna menyediakan suplai air secara permanen di dua tempat. Tiga buah tangki air bladder yang mensuplai sejumlah 6000 liter air sudah dipindahkan setelah system penyaringan air Mon janeng beroperasi. Sistem air ini menggunakan reservoir untuk mengumpulkan air dari mata air Mon janeng. Air ini kemudian dipompa melalui tangki T11 untuk disalurkan ke sepuluh buah keran umum berdiri. Jaringan air ini menjangkau 597 orang di tiga desa. Jl. H. Teungku Daud Bereueh, No. 49 3 of 5

Di Mukhan 257 orang telah tertolong dengan adanya sistem penjernihan air di daearah itu, yang mensuplai air bersih dari sebuah sumur bor melalui tangki T11 ke 7 buah keran yang dipasang di Mukhan. Sebuah tangki isi 6000 liter telah dipindahkan karena tidak dibutuhkan lagi. Tiga buah sumur telah dibuat dan tempat mencuci telah dirampungkan. Dua buah lagi tempat mencuci dan empat buah sumur sedang dalam pengerjaan. Sejumlah 332 sumur di 10 area telah dibersihkan. Pemberian hibah kedua bagi 61 orang penerima bantuan sudah diselesaikan. Inisiatif lain temasuk pemberan pupuk, kawat ayam dan herbisida. Traktor-traktor tangan telah dipinjamkan kepada 4 desa dan pada akhirnya akan diserahkan kepada kelompokkelompok tani yang terkena tsunami. 3) Informasi Mengenai Latar Belakang Pekerjaan Oxfam di Aceh Oxfam sudah bekerja di Aceh sejak tahun 2000 sampai tahun 2003 dan kembali ke provinsi ini di akhir bulan Desember 2004 untuk merespon bencana tsunami. Di pertengahan masa setelah tsunami tim-tim kami telah menyediakan bantuan bagi penduduk yang tinggal di pemukiman pengungsi dalam bentuk distribusi bantuan non makanan (seperti perangkat kebersihan) dan menjalankan fasilitas Watsan serta PHP. Ketika kegiatan ini berlangsung, fokus pekerjaan kami telah beralih untuk mendukung para pengungsi kembali ke desa asal mereka. Di samping menyediakan dukungan air dan sanitasi kepada masyarakat yang kembali (penangkian air bersih, pembersihan sumur, dan pembangunan WC), kami juga mengembangkan proyek CFW dan mendukung pemulihan mata pencaharian melalui pinjaman dan pelatihan. Oxfam juga mendukung kehidupan pengungsi pada masyarakat penampung dan menciptakan sistem suplai air bersih di 6 pusat penampungan sementara (5 di Pantai Timur dan 1 di Aceh Besar). Melalui dukungan unit PSL yang diciptakan pada Program Aceh, Oxfam juga mendukung organisasi-organisasi lokal dan nasional guna memastikan mereka terlibat dalam membantu mereka yang membutuhkan dan bahwa mereka turut serta dalam pemulihan Aceh. Kegiatan mereka mulai dari pemeliharaan kesehatan dasar dan pendidikan sampai kepada partisipasi Livelihood dan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan untuk rencana pemulihan dan rehabilitasi Aceh. Area Program Partner mencakup Medan di provinsi Sumatera Utara, Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Barat, dan Nagan Raya di PantaiBarat, Pidie, Bireuen, Aceh utara dan pulau Nias. Jl. H. Teungku Daud Bereueh, No. 49 4 of 5

Apa yang telah di capai Oxfam sejauh ini Lebih dari 312,235 penerima bantuan di Aceh Besar, Lamno, Meulaboh, Lhokseumawe, Calang, dan Nias telah menerima manfaat dari program-program Oxfam. Oxfam telah menyediakan kepada lebih dari 308,396 penerima bantuan di Aceh dan Nias dengan bantuan air dadn sanitasi, termasuk truk tangki air harian, penempatan bladder air, mencari sumber-sumber suplai air tetap dan merehab yang telah ada, membangun dan memperbaiki WC, unit-unit pemandian dan sumur. Program-program livelihood dan Cash for Work telah membantu sekitar 62,901 orang di seluruh daerah. Hal ini termasuk hibah tunai guna memulai bisnis kecil-kecilan. Telepas dari ini, kelompok-kelompok yang berpartisipasi dalam proyek-proyek Cash for Work juga menerima peralatan penting. Rata-rata gaji harian untuk Cash for Work berkisar antara 35-40.000 Rupiah per orang per hari. Mendanai lebih dari 49 organisasi lokal dan nasional dalam kerjasama dengan Unit Perantara Mitra (PLU). Dukungan-dukungan tersebut termasuk pendanaan untuk membangun kembali kemampuan operasional mereka, menyewa kantor-kantor baru, dan membeli perlengkapan, mendanai program-program juga pembangunan kemampuan. Jadi sejauh ini 17.113.356.350 Rupiah (kira-kira 1,7 juta Dolar US) telah dihibahkan kepada organisasi-organisasi ini. For more information, contact Manasi Rajagopalan Mobile: 0812 6988064 Mail: acehcomms@oxfam.org.uk Mrajagopalan@oxfam.org.uk Jl. H. Teungku Daud Bereueh, No. 49 5 of 5