PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROSFER Mimi Asnini, Fitryane Lihawa dan Ahmad Zainuri Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Mimi Asnini, NIM 451408080. Pengaruh Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Geografi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrosfer, (Suatu Penelitian Di Kelas X SMA Prasetya Gorontalo). Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah bimbingan ibu Dr. Fitryane Lihawa,M.si dan bapak Ahmad Zainuri,S.Pd.MT Penelitian ini merupakan studi eksperimen di SMA Prasetya Gorontalo kelas X yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan media animasi dalam pembelajaran geografi terhadap hasil belajar siswa pada materi hidrosfer dengan desain penelitian yang digunakan adalah post-test only control desain. Dalam penelitian ini melibatkan 2 kelas sebagai objek penelitian masing-masing terbagi dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Seluruh siswa kelas X di SMA Prasetya Gorontalo menjadi populasi pada penelitian ini dan diambil dua kelas sebagai sampel, yang teknik pengambilan sampelnya menggunakan cluster random sampling. Setelah penelitian ini dilakukan dan data telah diperoleh maka data-data tersebut diolah secara statistika untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan adalah 60,13 sedangkan kelas kontrol 57,75 Berdasarkan analisis uji t yang digunakan, menujukkan bahwa kriteria pengujian hipotesis diperoleh t hitung = 3,39 > t tabel = 2,021, yang berarti H 0 ditolak, ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kata kunci: Media Animasi, Hasil Belajar ABSTRACT Mimi Asnini, NIM 451 408 080. The influence Utilization of Animation Media in Geography Teaching and Learning toward Students Learning Outcomes in Hydrosphere material, (a research in first grade students at SMA Prasetya Gorontalo). Thesis, Geography Education Program in Physic Department, Mathematics and Sciences Faculty. This research guidance by Dr. Fitryane Lihawa,M.si and Ahmad Zainuri,S.Pd.MT This research is an experiment studying in SMA Prasetya Gorontalo, in first grade students. The objective of study is to know the influence utilization of animation media in Geography teaching and learning toward students Learning Outcomes in Hydrosphere material using research design, that is post-test only control design. In this research engage in two classes as the objects of research. The first is experiment class
and the second is control class. All of students in first grade students in SMA Prasetya Gorontalo as population in this research, with two classes as a sample. The technique takes the sample using cluster random sampling. After doing a research and get the data, the researcher processing the data as statistic. Based on the result of analysis show that the average score of learning outcomes of experiment class by using Animation media is 60,13 than the student s learning outcomes by using power point media is 57,75. In addition, based on test analysis t, show that the criteria hypothesis testing get is t hitung = 3,39 > t tabel = 2,021, it means that there is a significant difference students learning outcomes between experiment class and control class. Keywords: Animation media, learning outcomes PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang amat pesat dan menyeluruh telah menyentuh hampir setiap aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali pada bidang pengetahuan dan pengajaran. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai teori dan konsepkonsep pemikiran dalam bidang pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan suatu bangsa dimungkinkan oleh perluasan pendidikan bagi setiap anggota bangsa, oleh karena itu pendidikan seharusnya bersifat semesta, menyeluruh dan terpadu. Pembangunan dalam segala bidang pendidikan dewasa ini, dirasakan masih adanya masalah yang belum seluruhnya dapat dipecahkan, baik penyelenggaraannya maupun mutu keluarannya belum seluruhnya memenuhi harapan, padahal tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai adalah mencerdaskan kehidupan bangsa yang diselenggarakan secara terpadu dan diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan, sehingga memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dengan tetap memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di era globalisasi dan informasi ini, masalah yang dihadapi oleh lembaga pendidikan akan bergeser dari proses sosialisasi menuju proses pembelajaran serta dari lulusan yang siap pakai menuju lulusan yang mandiri. Sehubungan dengan hal itu, maka peran guru yang semula lebih aktif dalam proses belajar mengajar, harus bergeser perannya sebagai fasilitator atau mediator yang kreatif. Model pembelajaran yang dianut oleh
guru Geografi pada umumnya didasarkan atas asumsi bahwa pengetahuan dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke pikiran siswa, sehingga sering terjadi bahwa guru merasa telah mengajar dengan baik, tetapi pada dasarnya siswa belum belajar dengan baik. Kondisi yang demikian itulah yang menjadi salah satu penyebab dari rendahnya daya serap siswa dalam mata pelajaran Geografi. Guru sebagai salah satu unsur dalam proses belajar mengajar memiliki multi peran, tidak terbatas hanya sebagai pengajar yang melakukan transfer of knowledge, tetapi sebagai pembimbing yang mendorong potensi, mengembangkan alternatif dan memotivasi siswa dalam belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga siswa dapat bersemangat dan penuh antusias dalam proses belajar mengajar. Menurut Natawijaya (1991: 20) fenomena yang terjadi di lapangan sehubungan dengan motivasi belajar memperlihatkan bahwa masih dijumpai siswa yang menunjukkan perilaku sebagai berikut: (a) Membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan PR dan tidak teratur dalam belajar, (b) Menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti menentang, acuh tak acuh dan sebagainya, (c) Lambat dalam mengerjakan kegiatan atau tugas belajar, (d) Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti pemurung, pemarah, mudah tersinggung, kurang gembira menghadapi situasi tertentu. Keempat gejala yang ditunjukkan tersebut mengisyaratkan adanya kesulitan belajar pada diri siswa. Kesulitan belajar tersebut diduga berkaitan erat dengan penggunaan media yang kurang tepat. Berbagai macam media yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan murid. Pada umumnya gurulah sumber utama yang memberikan stimulus kepada murid agar belajar. akan tetapi disamping guru masih ada lagi berbagai macam media lainnya seperti benda-benda, demonstrasi, model, gambar-gambar, film, televisi, komputer dan sebagainya. Kemajuan teknologi telah berpengaruh besar terhadap pengembangan proses pembelajaran terutama terhadap perkembangan media pembelajaran. Pemanfaatan
kemajuan teknologi dalam pembelajaran geografi adalah hal yang harus dilakukan oleh para pendidik. Komputer sebagai salah satu media elektronik yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran geografi di kelas. Program-program (software) yang dijalankan oleh komputer dapat digunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar, diantaranya adalah program-program pemanfaatan media animasi. Berkaitan dengan hal ini, seperti yang terjadi di Kota Gorontalo khususnya di SMA Prasetya Gorontalo kualitas pendidikan masih rendah terutama dalam mata pelajaran geografi. Ini disebabkan karena kesadaran akan pendidikan di SMA Gorontalo juga masih kurang, Ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar SMA Prasetya Gorontalo salah satu dari faktor tersebut adalah media pembelajaran yang digunakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru mata pelajaran. Bertolak dari uraian di atas maka penulis mengangkat permasalahan dengan judul Pengaruh Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran geografi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrosfer (suatu penelitian yang dilakukan di kelas X SMA Prasetya Gorontalo). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa yang mengunakan media animasi dengan menggunakan media power point tanpa animasi. METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Dalam metode ini akan dilihat hubungan sebab akibat dari penggunaan perlakuan pada kelas eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan media tanpa animasi. Desain penelitian yang digunakan adalah posttest-only control group design dengan satu macam perlakuan. Dalam desain ini kelompok terdapat dua kelompok yang masingmasing dipilih secara random (R). Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kontrol. Dengan demikian hasil perlakuan akan diketahui lebih akurat karena membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 1. Post Test Only Control Group
Desain Perlakuan Post test Kelas eksperimen X 1 O 1 Kelas kontrol X 2 O 2 Keterangan: X 1 :Pembelajaran dengan menggunakan media animasi X 2 :Pembelajaran dengan menggunakan media gambar O 1 :test akhir (post test) untuk kelas eksperimen O 2 :test akhir (post test) untuk kelas kontrol. Rancangan penelitian meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Penentuan Variabel penelitian; dalam penelitian ini terdiri dari (a) Variabel Independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah berupa perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media animasi sedangkan kelas kontrol diberikan media power point tampa animasi, dan (b) Variabel Dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi hidrosfer.yang dimaksud dengan variabel terikat disini yaitu melihat tingkat kognitif siswa yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan analisis. b. Penentuan Populasi dan Sampel; Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas SMA Prasetya Gorontalo yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah 73 orang siswa yang terdiri dari 3 kelas. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan Claster X Random Sampling yaitu pengambilan sampel yang digunakan secara acak Teknik pengambilan sampel ini adalah pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tampa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu baik dilihat dari siswa yang menerima materi, guru yang mengajar, lamanya menerima materi serta buku yang digunakan dalam pembelajaran sehingga dari 3 kelas diambil 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas Xa sebagai kelas
eksperimen dan kelas Xb sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel kedua ini dengan mengunakan koin dengan tujuan agar kedua kelas tersebut memilki peluang yang sama. c. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi; (a) Instrumen tes, (b) Uji Validitas, (c) Uji Reliabilitas. d. Teknik analisis data yaitu terdiri dari; (a) Pengujian normalitas data, (b) Pengujian homogenitas varians, (c) Pengujian hipotesis penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Data hasil penelitian diperoleh dari pemberian hasil tes (hasil belajar) siswa, baik itu pada siswa kelas eksperimen maupun pada siswa di kelas kontrol. Untuk kelas ekspersimen, dalam proses pengambilan data hasil belajar siswa, yaitu dengan menggunakan media animasi, sedangkan pada kelas kontrol adalah dengan menggunakan media power point tanpa animasi. Jumlah item soal yang digunakan pada pelaksanaan penelitian eksperimen ini adalah berbentuk essay dengan jumlah masing-masing 8 item. Adapun jumlah siswa pada kedua kelas ini adalah pada kelas eksperimen Xa berjumlah 24 orang sedangkan pada kelas kontrol Xb berjumlah 24 orang. Adapun gambaran hasil belajar geografi antara kedua kelompok, yaitu kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan media animasi sebagai kelompok eksperimen dan kelompok siswa yang diajar tanpa menggunakan media power point sebagai kelompok kontrol pada pokok bahasan Hidrosfer dirangkum pada tabel 2, di bawah ini Tabel 2. Statistik Skor Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Siswa Kelas X SMA Prasetya Kota Gorontalo. Nilai Statistik Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Ukuran sample 24 24 Skor tertinggi 68 69 Skor terendah 51 46 Rentang skor 17 23 Skor rata-rata 60.13 57.75 Standar deviasi 5.15 6.54 Varians 26.55 83 Uji Homogenitas
Sebagaimana kita ketahui bahwa syarat dari uji t adalah data harus homogen dan berdistribusi normal. Pengujian homogenitas bertujuan untuk menguji kesamaan rata-rata dua varians dengan menggunakan rumus uji F. Dari hasil post test kedua sampel yang ada pada lampiran 10 dapat dilakukan pengujian homogenitas diperoleh harga F hitung sebesar 1.61 pada taraf Untuk taraf nyata α = 0,05, dengan dk pembilang n 1-1 = 24-1 = 23 dan dk penyebut n 2-1 = 24-1= 23 didapat F tabel = 2.00. karena F hitung < F tabel = 1.61 < 2.00 maka hipotesis nol (H o ) diterima, artinya kedua varians homogen. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data, baik data post-test kelas eksperimen maupun data post-test kelas kontrol digunakan uji chi-kuadrat pada taraf nyata α = 0, 05. a. Uji Normalitas Data Variabel X 1 ; Dari data hasil post-test pada kelas eksperimen (variabel X 1 ) diperoleh _ skor rata-rata X 1= 60.25 sedangkan S =4.95. Hasil perhitungan menunjukan bahwa harga χ ² hitung = 4.744, sedangkan dari daftar distribusi frekuensi harga χ² dafta r = χ 2 (1 0.05) (6 3) (0.95) (3) = 7.816. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa χ² hitung lebih kecil dari χ² dafta r. Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk kelas eksperimen (X 1 ) berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Uji Normalitas Data Variabel X 2 ; Untuk hasil post-test pada kelas kontrol (variabel X 2 ) diperoleh skor rata-rata X 2 = 57.83 sedangkan S = 6.56. Hasil perhitungan menunjukan bahwa harga χ² hitung = 3.615, sedangkan dari daftar distribusi frekuensi harga χ² daftar = χ 2 (1 0.05) (6 3) (0.95) (3) = 7.816. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa χ² hitung lebih kecil dari χ² daftar. Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk kelas kontrol (X 2 ) berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan statistik uji beda dua rata-rata yaitu uji t. Berdasarkan data skor kemampuan siswa diperoleh nilai t hitung = 3.39. Sedangkan kriteria pengujian pada taraf signifikan α = 0.01 dengan dk = n 1 + n 2 2 terima H o jika t (1-1/2α) < t hitung < t (1- _ H -2 3.39-3,8
1/2α) dimana t (1-1/2α) didapat dari daftar tabel distribusi t dengan dk = n 1 + n 2 2 dan peluang (1-1/2α), untuk harga lainnya H o ditolak. Sehingga diperoleh t (1-1/2(0,05)(24 + 24-2) t (0,975)(46) = 2.021. Oleh karena t hitung lebih besar dari t daftar dan t hitung tidak berada pada daerah penerimaan yaitu = -2.021 sampai dengan + 2.021 maka hipotesis Ho ditolak dan H 1 diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara kelas eksperimen yang menggunakan media animasi dan kelas kontrol yang animasi. Dari hasil perhitungan pengujian hipotesis ini, maka dapat digambarkan daerah penerimaan hipotesis, adalah sebagai berikut. Gambar 1. Penolakan dan Penerimaan H 1 dan Ho Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa t hitung berada di luar daerah penerimaan Ho, sehingga Ho ditolak dan H 1 diterima, yang berarti hipotesis penelitian berbunyi: terdapat pengaruh yang signifikan antara kelas yang menggunakan media anim dengan kelas yang menggunakan media power point tanpa animasi terhadap hasil belajar pada materi hidrosfer di kelas X SMA Prasetya Gorontalo, dinyatakan terbukti dan diterima secara ilmiah. PEMBAHASAN Adapun tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa yang mengunakan media animasi dengan media power point tanpa animasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi materi hidrosfer. Sebelum dilakukan pengumpulan data untuk tujuan tersebut di atas, terlebih dahulu menyiapkan instrumen yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data yakni lembar test yang akan digunakan untuk melihat hasil belajar siswa pada materi hidrosfer. Test instrumen tersebut diuji coba dan di validasi dengan tujuan apakah tes tersebut valid dan layak untuk digunakan. Setelah melakukan pengujian validasi dengan menggunakan rumus produc moment dan reliabilitas, terbukti bahwa soal berstatus valid dan reliabel.
Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian atau hasil post test, untuk kelas eksperimen dengan mengunakan media animasi diperoleh skor minimum 51 dan skor maksimum 68, dari rentang skor minimum dan skor maksimum diperoleh skor rata-rata 60.13. Sedangkan untuk kelas pembanding (kelas kontrol) dengan menggunakan media power point tanpa animasi, diperoleh skor minimum 46 dan skor maksimum 69 dari rentang skor minimum diperoleh skor rata-rata 57.75. Hal ini berarti hasil belajar siswa dengan mengunakan media animasi lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan mengunakan media power point tanpa animasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 61.00 60.00 59.00 58.00 57.00 56.00 60.13 Kelas Eksperimen Kelompok 57.75 Kelas Kontrol Gambar 1. Histogram Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol Dari Gambar 1, di atas dapat dilihat bahwa persentase hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol dengan selisih 2.34%, dimana dalam proses pembelajaran kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda yaitu pada kelas eksperimen dengan mengunakan media animasi dan pada kelas kontrol dengan menggunakan media power point tanpa animasi. Perbedaan ini disebabkan karena dengan mengunakan media animasi ini lebih bervariasi dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran lebih aktif, jika dibandingkan dengan menggunakan animasi. Dari hasil penelitian perbedaan hasil belajar siswa tidak hanya terdapat pada kelasnya saja tetapi juga terdapat perbedaaan hasil belajar siswa setiap aspek kognitif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan hasil belajar siswa setiap aspek kognitif pada kelas yang dibelajarkan dengan mengunakan media animasi dengan kelas yang dibelajarkan dengan animasi. Aspek kognitif yakni, C1, C2, C3, dan C4, pada tingkatan C1 meliputi soal nomor 1 dan 6 hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan ratarata hasil belajar siswa di atas nilai 90, sedangkan pada tingkatan C2 meliputi
Rata-Rata Skor Hasil Belajar Siswa (%) nomor 2, 4, 7 dan 8 hasil belajar siswa mulai mangalami sedikit penurunan dengan nilai rata-rata dibawah 80, C3 meliputi nomor 2, 4, 7 dan 8 hasil belajar siswa mulai mangalami sedikit penurunan dengan nilai rata-rata dibawah 80, dan pada tingkatan C4 meliputi soal nomor 5 hasil belajar siswa sangat rendah dengan nilai ratarata dibawah 70. Terjadinya perbedaan ini disebabkan tingkat kesukaran soal yang bervariasi mulai dari C1 sampai C4.Untuk rata-rata skor hasil belajar siswa antara kelas dengan mengunakan media animasi dan kelas dengan animasi untuk setiap ranah kognitif terdapat pada Gambar 2. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 91.25 81.25 81.62 71.88 84.58 79.91 76.23 69.79 Aspek Kognitif Gambar 2. Distribusi hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk tiap ranah kognitif. Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Berdasarkan Gambar 2, di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa tiap ranah kognitif, dimana baik pada kelas kontrol maupun eksperimen lebih tinggi persentase hasil belajarnya pada ranah kognitif C1, sedangkan pada C2 mulai menurun, sampai akhirnya paling rendah pada ranah kognitif C4, ini dikarenakan kesulitan soal lebih besar karena pada C4 siswa dituntut untuk menganalisis, sedangkan pada C3 siswa dituntut untuk menerapkam dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan pada C2 siswa mengembangkan jawaban dengan kalimat sendiri dan pada C1 siswa hanya dituntut untuk mengingat. Karena kedua kelas tersebut homogen, maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan kelas eksperimen. Pelaksanaan eksperimen yang dimaksud adalah pembelajaran geografi pada materi hidrosfer dengan mengunakan media animasi. Pada kelas eksperimen ini peneliti tidak menemui hambatan. Setelah pelaksanaan eksperimen, dilanjutkan dengan pemberian post-test. Dari hasil yang didapat, terlihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh pada kelas dengan
mengunakan media animasi lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas dengan menggunakan media power point tanpa animasi. Adanya perbedaan hasil belajar menunjukkan bahwa siswa yang diberikan perlakuan atau kelas eksperimen (menggunakan media animasi) memiliki pemahaman yang lebih terhadap materi yang diajarkan dibandingkan dengan kelas dengan animasi atau kelas kontrol. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran dengan animasi pada kelas yang dikenai tindakan (kelas eksperimen) lebih termotivasi dalam belajar sehingga mereka lebih tertarik dan lebih konsentrasi pada saat belajar, dibandingkan dengan menggunakan media power point tanpa animasi. Sesuai hasil pada langkah pengujian hipotesis diperoleh nilai ratarata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen (X 1 ) = 60.13 dan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol (X 2 ) = 57.75 dari hasil ini diperoleh nilai t hitung = 3.39 untuk α = 0.05 diperoleh nilai t daftar = 2.021, hal ini menunjukan bahwa H 0 tolak, jadi terima H 1. Memperhatikan rata-rata skor hasil post test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, ternyata bahwa kelas yang dibelajarkan dengan menggunakan media animasi lebih tinggi dibandingkan dengan kelas dengan menggunakan media power point tanpa animasi. Perbedaan hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh adanya menggunakan media power point tanpa animasi yang keseringan, kurangnya motivasi siswa, tidak jelasnya penggunaan media yang digunakan terhadap materi yang diajarkan. Hal tersebut berakibat pada hasil belajar siswa kurang maksimal dengan menggunakan media power point tanpa animasi yang diterapkan oleh guru, khususnya pada mata pelajaran geografi pada materi hidrosfer. Sehingga hipotesis penelitian berbunyi: terdapat pengaruh yang signifikan antara kelas yang menggunakan media anim dengan kelas yang menggunakan media power point tanpa animasi terhadap hasil belajar pada materi hidrosfer di kelas x sma prasetya gorontalo, dinyatakan terbukti dan diterima secara ilmiah.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada pembahasan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi: terdapat pengaruh yang signifikan antara kelas yang mengunakan media animasi dengan kelas yang menggunakan media power point tanpa animasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi materi hidrosfer di kelas X SMA Prasetya Gorontalo, dinyatakan dapat diterima. Hal ini sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa t hitung berada diluar daerah penerimaan H 0, sehingga H 0 ditolak dan h 1 diterima, yang berarti terjadi perbedaan dalam hal hasil belajar siswa antara kelas yang animasi dengan kelas yang animasi. Saran Berdasarkan simpulan hasil penelitian di atas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Diharapkan guru menggunakan media dalam pembelajaran geografi terutama pada materi hidrosferi, karena dengan penggunaan media khsusnya pada media animasi sangat yang efektif dan berdampak positif pada hasil belajar siswa. 2. Diharapkan dalam pembelajaran geografi selain materi hidrosfer dapat diteliti keefektifan dari penggunaan media animasi, sehingga proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Bandung : Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarata: Rineka Cipta. Polingapo Muhamad dan Sumar Tune Warni. 2010. Starategi Pembelajaran. Sujana, Nana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : alfabeta Sujana, Nana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung Sugiyono. 20012. Metode Penelitian kuntitatif kualittatif, R dan D Bandung : Alfabeta
Yuliana, Jein. 2007. Skripsi Upaya Menigkatkan Keterlibatan Siswa Pada Pembelajaran Fisika Unit Kalor Melalui Pengunaan Program Amplikasi Power Point. UNG. Gorontalo. 43