EMOSI, STRES DAN KESEHATAN. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., psi

dokumen-dokumen yang mirip
EMOSI, STRES DAN KESEHATAN. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., psi

Bab I Pendahuluan. dalam menjaga optimalisasi manusia dalam kegiatan sehari-hari membuat banyak orang

PSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress

PATOFISIOLOGI ANSIETAS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tekanan mental atau beban kehidupan. Dalam buku Stress and Health, Rice (1992)

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1 PENDAHULUAN. kronik yang sering ditemukan (Kurniati, 2003). Biasanya terjadi di daerah yang

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

berkembang akibat peningkatan kemakmuran di Negara bersangkutan akhir-akhir ini banyak disoroti. Peningkatan perkapita dan perkembangan gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di

TUGAS 3 SISTEM PORTAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mengenal Gangguan Stress Pasca Trauma

MASALAH KELUARGA DAN MEKANISME PENANGGULANGANNYA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A YUNITA KURNIAWATI, S.PSI., M.PSI

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

PROSES TERJADINYA MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengalami trauma sekunder tidak mengalami langsung kejadian. korban trauma. (Figley, McCann & Pearlman, dalam Motta 2008).

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA. Skripsi

MENGELOLA STRESS DAN MENGENDALIKAN EMOSI. dr Gunawan Setiadi Tirto Jiwo, Pusat Pemulihan dan Pelatihan Gangguan Jiwa

Adhyatman Prabowo, M.Psi

GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun,

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kehamilan merupakan masa yang sangat istimewa dalam kehidupan

MANAJEMEN STRES PADA INDIVIDU YANG SELAMAT (SURVIVOR) DARI BENCANA ALAM. Kartika Adhyati Ningdiah

BAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi

BAB 1 PENDAHULUAN. atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

Crisis Theory & Life Events. Adhyatman Prabowo, M.Psi, Psi

2016 GAMBARAN MOTIVASI HIDUP PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS DI RUMAH CEMARA GEGER KALONG BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anak-anak yang mengalami kekerasan seksual memiliki gejala gangguan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Stres karena infertilitas berbeda dari stres yang lain. Pasangan infertil menderita stres

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan

BAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini kita dihadapkan pada berbagai macam penyakit, salah satunya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immunodeficiency

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan dan proses persalinan pada ibu primipara membutuhkan

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat terlihat dari peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) dan Angka

BAB I PENDAHULUAN. dari 40% keganasan pada perempuan merupakan kanker ginekologi. Kanker

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

Emosi P S I K O L O G I U M U M I I

BAB I PENDAHULUAN. orang permasalahan sulit tidur (insomnia) sering terjadi bersamaan dengan terjaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kecemasan pada Mahasiswa Tingkat Pertama. Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54

BAB I PENDAHULUAN. dan diantaranya adalah tindak kekerasan dan pelecehan seksual yang mengarah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah-masalah ini akan mendorong tumbuh dan berkembangnya fisik, mental,

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. proliferatif, dan fase remodeling. Proses-proses tersebut akan dipengaruhi oleh faktor

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan

GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV dalam bahasa inggris merupakan singkatan dari. penyebab menurunnya kekebalan tubuh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

PEKERJA KEMANUSIAAN: SITUASI SULIT & TANTANGANNYA

Pedologi. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat

I. PENDAHULUAN. hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Indonesia menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada hakekatnya manusia dari sejak awal terbentuknya, yakni sejak terjadinya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan suatu organisasi. Ketika sumber

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena patah hati atau yang biasa dikenal dengan sebutan broken heart,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak semua individu dapat menikmati kesehatan tersebut karena terjangkit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. metabolisme gula akibat kurangnya sekresi hormon insulin sehingga terjadi

BAB I PENDAHULUAN. bertahun-tahun ini oleh ahli-ahli di bidang psikosomatik menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Suhu yang dimaksud adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI AWAL KETEGANGAN (STRESS) PADA MANUSIA BERBASIS PC DIUKUR DARI SUHU TUBUH, KELEMBABAN KULIT DAN DETAK JANTUNG TUGAS AKHIR

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyebab stres pada mahasiswa dapat bersumber dari kehidupan akademisnya,

KEPECAYAAN DIRI YAITU SUATU KEMAMPUAN PENAMPILAN HIDUP SEHARI-HARI YANG DISADARI, BAIK BERUPA AKTIVITAS FISIK ATAUPUN PSIKIS

I. PENDAHULUAN. mengganggu dan atau dapat membahayakan kesehatan. Bising ini. merupakan kumpulan nada-nada dengan bermacam-macam intensitas yang

BAB I PENDAHULUAN. dari ayah maupun ibu dan lingkungan intrauterine (Soetjaningsih, 2014).Berat badan lahir

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku sehingga menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rongga mulut merupakan gambaran dari kesehatan seluruh tubuh, karena

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di tahun 2008, stroke dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

EMOSI, STRES DAN KESEHATAN Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., psi unita@ub.ac.id http://www.youtube.com/watch?v=4kbsrxp0wik

Respon Perilaku Terhadap Stimuli Emosional Fight vs Flight

Fight and Flight Sebagian besar perilaku emosional intensif terbagi menjadi dua kategori: Menyerang (fight) atau Menghindar (flight) Emosi yang terkait dengan menyerang kemarahan Emosi yang terkait dengan menghindar ketakutan http://www.nottingham.ac.uk/counselling/documents/podacst-fight-or-flightresponse.pdf

http://faculty.washington.edu/chudler/laugh.html Lakukan percobaan sederhana, Tickle Experiment

OTAK DAN EMOSI

KEMARAHAN Sebagian besar perilaku menyerang dipicu oleh rasa nyeri, ancaman dan peristiwa tidak menyenangkan Perilaku agresif mudah terstimulasi jika ada provokasi. Terkadang perilaku agresif tidak mengarah kepada provokator utama setelah mengalami provokasi individu cenderung melakukan antisipasi sehingga rentan terhadap provokasi selanjutnya Jeda antara kejadian provokasi dengan perilaku menurunkan munculnya perilaku yang agresif jika merasa marah, berhitunglah sampai 10 (atau seribu...?) sebelum memutuskan akan bertindak apa Hormon testosteron berperan dalam perilaku agresif. Memicu seseorang untuk memberi perhatian lebih kuat berkaitan dengan situasi kekerasan dan konflik

KETAKUTAN DAN KECEMASAN Ketakutan kecenderungan menghindar dari bahaya dalam waktu singkat Kecemasan perasaan tentang sesuatu akan berbahaya, namun lokasi dan waktu kejadiannya tidak diketahui dengan pasti Berkembang dari refleks kejut (stratle reflex) di waktu bayi. Area otak yang terkait dengan refleks kejut amygdala Amygdala memiliki hubungan dengan: 1. Hipotalamus respon ketakutan autonom misal peningkatan tekanan darah 2. Korteks prefrontal mengendalikan respon untuk mendekati atau menghindar Kerusakan amygdala berhubungan dengan respon emosi yang kurang adekuat, kurang sensitif terhadap konteks emosi. Kecemasan yang berlebihan bisa diturunkan dengan pemberian obat meningkatkan aktivitas GABA http://thebrain.mcgill.ca/flash/d/d_08/d_08_cr/d_08_cr_anx/d_08_cr_anx.html

STRESS Respon tubuh ketika menghadapi suatu yang dimaknai negatif, misalnya gagal ujian, ditolak pacar, dipecat, meninggalnya significant other, dimarahi guru, dll Eustress vs Distress. Istilah stress di masyarakat terkait dengan distress Distress berat dan panjang akan menstimulasi munculnya gangguan psikologis (seperti depresi, dorongan bunuh diri) dan gangguan fisik (missal mudah lelah, nafsu makan berubah drastis, keringat dingin)

REAKSI FISIOLOGIS TERHADAP STRESS 1. Aktivasi SAM sympathetic-adrenal medulla faster-shorterm reaction 2. Aktivasi HPA hypothalamus-pituitary-adrenal slower-longer lasting

STRESS DAN SISTEM IMUNITAS Hormon kortisol sering digunakan sebagai indikator tingkat stres. Dalam kadar moderat membantu imunitas untuk menanggulangi penyakit. Dalam kadar tinggi mengganggu imunitas. Stres mempengaruhi sistem imunitas. Stres mendorong produksi leukosit, sitokin dan menimbulkan gejala-gejala penyakit umum. Misal: merasakan demam dan kurang selera makan ketika akan ujian masuk perguruan tinggi Dampak stres terus menerus seperti penyakit yang menahun.

SISTEM IMUNITAS Sistem imunitas: sel-sel yang melindungi tubuh dari substansi pengganggu, misal virus dan bakteri Leukosit (sel sistedarah putih) sistem imunitas yg terpenting Tipe leukosit sel B, sel T, sel pembunuh alami Leukosit dan sel-sel lain membentuk sitokin melawan infeksi dan berkomunikasi ke otak. Mengakibatkan gejala penyakit umum: demam, mengantuk, lemas, nafsu makan seks turun Stres mempengaruhi sistem imunitas. Stres mendorong produksi leukosit, sitokin dan menimbulkan gejala-gejala penyakit umum. Misal: merasakan demam dan kurang selera makan ketika akan ujian masuk perguruan tinggi Dampak stres terus menerus seperti penyakit yang menahun.

POST TRAUMATIC STRES DISORDER Individu mengalami kejadian yang traumatis, misal perang, kecelakaan, dll Kadar kortisol penderita PTSD menurun. Tidak punya pertahanan menghadapi stres sehingga rentan terhadap stres berulang. Penderita PTSD memiliki ukuran hipokampus lebih kecil. Apakah ini predisposisi atau stres mengkerutkan ukuran hipokampus...?? http://www.nimh.nih.gov/health/topics/post-traumatic-stress-disorder-ptsd/index.shtml