Karakteristik Traksi dan Kinerja Transmisi pada Sistem Gear Transmission dan Gearless Transmission

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISTIK TRAKSI DAN KINERJA TRANSMISI PADA SISTEM GEAR TRANSMISSION DAN GEARLESS TRANSMISSION

Perbaikan Performa Traksi dengan Modifikasi Rasio Gigi Tansmisi

Perancangan Rasio Sistem Transmisi Kendaraan Penggerak Roda Belakang Untuk Meningkatkan Kinerja Traksi

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc

Karakteristik Traksi Sepeda Motor dengan Continuose Variable Transmission System

Simulation Characteristics Continous Variable Transmission of Motor Cycle using Torque Control Based Fuzzy Logic

Tugas Akhir TM

Variasi berat roller sentrifugal Pada continuosly variable transmission (CTV) terhadap kinerja traksi sepeda motor

Analisis Kinerja Traksi Dan Redesign Transmisi Armored Personnel Carrier Komodo 4x4

LOGO. Mohamad Fikki Rizki NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir Nyoman Sutantra,Msc,PhD Yohanes.ST,MSc

ANALISIS PERFORMANCE CONTINUOSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) PADA MOTOR BEBEK MATIC HONDA BEAT MENGGUNAKAN DYNO ABD. Gatot Budy Prasetiyo*)

SIMULASI PENGENDALIAN SUDUT KEMIRINGAN BELOK SEPEDA MOTOR MELALUI PENAMBAHAN KOMPONEN GYROSCOPIC

Analisis Kinerja Traksi dan Redesign Rasio Transmisi pada Panser ANOA APC 3 6x6

Dosen Pembimbing: Ir. Suhariyanto, MSc Oleh : Alessandro Eranto Bais

Analisis Karakteristik Traksi Serta Redesign Rasio Transmisi Mobil Toyota Fortuner 4.0 V6 Sr (At 4x4)

Karakteristik Traksi dengan Kontrol Rasio CVT Pada Kendaraan Mikro Hibrida

Presentasi Tugas Akhir

PENGARUH PEMAKAIAN VARIASI PEGAS SLIDING SHEAVE TERHADAP PERFORMANCE MOTOR HONDA BEAT 2011

Performansi Sepeda Motor Empat Langkah Menggunakan Bahan Bakar dengan Angka Oktan Lebih Rendah dari Yang Direkomendasikan

KONFERENSI NASIONAL ENGINEERING PERHOTELAN

BAB II LANDASAN TEORI

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Pegas Kopling Terhadap Gaya Dorong dan Percepatan Pada Kendaraan Yamaha Vixion 150 cc

PENGARUH PENGGUNAAN JENIS PEMBERAT (ROLLER) TERHADAP PERFORMA MESIN YAMAHA MIO SOUL TAHUN 2010

UNJUK KERJA MOBIL BERTRANSMISI MANUAL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR LIQUIFIED GAS FOR VEHICLE (LGV)

Perancangan dan Analisis Karakteristik Traksi Pada Mobil Pedesaan Serbaguna WAPRODES

SIMULASI CRASH DEFORMATION PADA BODI PART MODEL KENDARAAN

JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

LEMBAR PENGESAHAN UNJUK KERJA MOBIL BERTRANSMISI MANUAL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR LIQUEFIED GAS FOR VEHICLE (LGV)

PERENCANAAN LAYOUT DAN ANALISIS STABILITAS PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA HYVI SAPUJAGAD

JURNAL. Oleh: MECKY JUNELIS Dibimbing oleh : 1. Irwan Setyowidodo, S.Pd., M.Si. 2. Ali Akbar, M.T

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

IMPLEMENTASI KONTROL RPM UNTUK MENGHASILKAN PERUBAHAN RASIO SECARA OTOMATIS PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 PENENTUAN REGION SKID-NON SKID (2WS) TYPE MODEL KENDARAAN REAR WHEEL DRIVE (RWD)

BAB II LANDASAN TEORI

Smart Chassis System Berbasis Proporsi Kontrol Traksi dan Pengereman I Ketut Adi Atmika

BAB II LANDASAN TEORI

SKRIPSI UNJUK KERJA KENDARAAN RODA DUA TRANSMISI MANUAL YANG MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR LNG. Oleh : GANJAR KUSMANEGARA NIM:

Priya Adityas - Pengaruh Berat Roller CVT (Continuously Variable Transmission) dan...

VARIASI KONSTANTA BERAT ROLLER SENTRIFUGAL TERHADAP DAYA DAN TORSI MESIN PADA MOTOR GOKART MATIC

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK BELAH KETUPAT PADA BAN TANPA UDARA TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar terhadap Unjuk Kerja Mesin


PROGRAM SARJANA JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2017

ANALISA GAYA PADA SISTEM KEMUDI TYPE RECIRCULATING BALL

JTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, Pengaruh Variasi Sudut Sudu Turbo Cyclone Terhadap Unjuk Kerja Pada Kendaraan Honda Civic SR4

Analisa Perilaku Arah Kendaraan dengan Variasi Posisi Titik Berat, Sudut Belok dan Kecepatan Pada Mobil Formula Sapuangin Speed 3

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP AKSELERASI DAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR BERTRANSMISI OTOMATIS

RANCANG DAN BANGUN TRANSMISI CHASSIS ENGINE TEST BED SEPEDA MOTOR 10 kw

Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno

UPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG

Kata Kunci : Transmisi, Ratio, Pengereman

Fenomena Parameter Design Pengaruh Tipe Ban dan Kontak Permukaan Jalan Terhadap Transformasi Gaya Dorong Gabungan Tingkatan Transmisi Jalan Datar

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP UNJUK KERJA DAYA, TORSI DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR BERTRANSMISI OTOMATIS

Integrasi Parameter Traksi dalam Pengendalian Perilaku Yawing Multi Steering Sistim

Analisis dan Pengujian Stabilitas Saat Kondisi Berbelok pada Kendaraan Bermotor Roda Tiga sebagai Alat Bantu Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

Berdasarkan data hasil pengamatan daya pada poros roda menggunakan roller CVT diameter 15 mm diperoleh daya tertinggi pada putaran mesin 8000 rpm yait

Kajian Pemilihan Rolling Chasis Untuk Kendaraan Taktis Water Cannon Berdasarkan Analisa Distribusi Beban Kendaraan

BAB III TEORI DASAR. Mesin Diesel. Diferensial Kontrol Kemudi Drive Shaft. Gambar 3.1 Powertrain (Ipscorpusa.com, 2008)

ABSTRAK. : I Made Sumaryanta

ARTIKEL ANALISA VARIASI KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODA BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR SUPRA X 125

1 BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA SISTEM KENDALI FUZZY PADA CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) DENGAN DUA PENGGERAK PUSH BELT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA CVT

RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

Pengujian Kinerja Mesin Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Dengan Rasio Kompresi Dan Bahan Bakar Yang Berbeda

Simulasi Performa Konsumsi Energi pada Kendaraan Umum Mohammad Adhitya

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN

ARTIKEL. Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 4.1 Pengujian Torsi Mesin Motor Supra-X 125 cc

PERANCANGAN MEKANISME UJI KARAKTERISTIK SISTEM KEMUDI

Andik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses analisis pada sistem pemindahan tenaga sepeda

Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik

Oleh: Galih Priyo Atmojo. Dosen Pembimbing: Dr. M. Nur Yuniarto, S.T. JUMAT, 01 JULI 2011

RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI )

Selenoid valve 12 volt, suhu, torsi maksimum, daya maksimum, dan emisi gas buang

BAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR

BAB III PROSES MODIFIKASI DAN PENGUJIAN. Mulai. Identifikasi Sebelum Modifikasi: Identifikasi Teoritis Kapasitas Engine Yamaha jupiter z.

PENGARUH PENGGUNAAN RESIRKULATOR GAS BUANG PADA KNALPOT STANDAR, TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Analisa Perilaku Gerak Belok Mobil Listrik ITS 1

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

UNJUK KERJA MOBIL MSG 01 DENGAN SISTEM TENAGA UDARA

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software CAD

M.FADHILLAH RIFKI ( ) Pembimbing: Dr.Ir. Bambang Sampurno, MT

STUDI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK KINERJA SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI JENIS BAHAN BAKAR BENSIN

ANALISIS KESTABILAN KENDARAAN MINI TRUCK SANG SURYA PADA SAAT PENGEREMAN

Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle. to Transaxle. Transaxle input shaft. Torque converter. Pump impeller. Transaxle input shaft.

Transkripsi:

Karakteristik Traksi dan Kinerja Transmisi pada Sistem Gear Transmission dan Gearless Transmission A.A.I.A. Sri Komaladewi 1)* dan I Ketut Adi Atmika 1) Jurusan Teknik Mesin, Universitas UdayanaKampus Bukit, Jimbaran-Bali komaladewijegeg@yahoo.co.id Abstrak Sistem transmisi adalah salah satu komponen penting pada sistem drive train, yang fungsi utamanya adalah mentramsmisikan atau mentransformasikan torsi yang keluar dari mesin sampai ke torsi yang terjadi pada roda penggerak. Ratio transmisi berpengaruh terhadap besarnya torsi yang dapat ditransmisikan, sedangkan jumlah tingkat kecepatannya berpengaruh terhadap kehalusan (smoothness) proses transmisi dan transformasi daya pada sistem transmisi tersebut. Karakteristik traksi dan kinerja transmisi kendaraan yang diuji adalah Toyota Kijang Inova tahun 2012, Pemodelan kinerja traksi dilakukan dengan metode simulasi. Karakteristik traksi dari sistem transmisi kendaraan dianalisa paada beberapa tingkat kecepatan untuk mengatasi berbagai hambatan sepanjang kondisi operasi kendaraan. Perhitungan awal dari ratio gigi antara yang tertinggi dan terendah dapat dicari dengan menggunakan hukum Progresi Geometri. Ratio dari roda gigi akhir (terendah) ditentukan oleh kecepatan maksimum kendaraan yang akan dirancang. Sedangkan traksi maksimum atau tanjakan maksimum menentukan besar ratio roda gigi awal (tertinggi). Kemudian ratio diantara kedua batas tersebut dibuat sedemikian rupa agar traksi yang dihasilkan kendaraan dapat mendekati karakteristik idealnya. Modifikasi ratio gigi transmisi dari standarnya mendapatkan kebutuhan traksi yang lebih kecil untuk kecepatan yang sama, baik pemasangan 4 tingkat, 5 tingkat, maupun 6 tingkat kecepatan. Jarak kurva traksi antara dua ratio gigi menunjukkan besarnya traksi yang tidak terpakai. Dari grafik kinerja transmisi menunjukkan semakin banyak tingkat transmisi, semakin kecil traksi yang terbuang.karakteristik traksi mendekati karakteristik idealnya pada gearless transmission system dengan 10 stages. Kata kunci: drive train, rasio transmisi, kinerja traksi, progresi geometri, gearless transmission Abstract The transmission system is one of the important components in the drive train system, whose main function is to transmit or to transform out of the engine torque to the torque that occurs at the drive wheels. Transmission ratio affects the amount of torque that can be transmitted, while the number of speed levels affect the fineness (smoothness) transmission process and the transformation of power in the transmission system. Traction characteristics and transmission performance vehicles are tested on Toyota Kijang Inova 2012. Modeling traction performance is realized with simulation methods. Traction characteristics of the vehicle transmission system is analyzed at several levels of speed to overcome various obstacles along the vehicle operating conditions. Preliminary calculations of the gear ratio between the highest and lowest can be found using Geometry Progression law. Ratio of last gear (the lowest) is determined by the maximum speed of the vehicle to be designed. While the maximum traction or maximum incline determine the initial gear ratio (the highest). Then the ratio between the two limits is made such that the resulting traction vehicle can approach the ideal characteristics. Modification of the transmission gear ratio from the standard condition yield traction needs which is smaller in the same speed, whether the installation of 4 levels, 5 levels, more even at 6 levels of speed.the distance of traction curve between 2 of gear ratio indicates the amount of unused traction. From the graph of transmission performance indicate that the more the level of transmission, the less traction is wasted. Traction characteristics approaching the its ideal characteristics at gearless transmission system with 10 levels. Keywords: drive train, transmission ratio, traction performance, geometric progression, gearless transmission 1. PENDAHULUAN Sistem transmisi kendaraan bermotor saat ini ada yang membedakan menjadi sistem transmisi manual (manual transmission) dan sistem transmisi otomatis (automatic transmission), ada pula yang membedakan menjadi sistem transmisi dengan roda gidi (gear transmission system) dan sistem transmisi tanpa roda gigi (gearless transmission system). Gearless transmission system saat ini lebih dikenal dengan sebutan Continuose Variabel Transmission (CVT) [1], [2]. Sistem tansmisi * Penulis korespondensi, tlp: 0361-703321, Email: komaladewijegeg@yahoo.co.id Karakteristik Traksi...(Sri Komaladewi, et.all) 57

dengan roda gigi mempunyai batas range ratio dan jumlah tingkat kecepatan yang terbatas juga. Batas ini berpengaruh besar terhadap performa traksi kendaraan, disamping faktor getaran (noise) yang ditimbulkan, juga kehilangan energi yang lebih besar dibandingkan dengan type gearless transmission [3]. Karakteristik traksi pada kendaraan bermotor pada pokoknya meliputi kemampuan kendaraan untuk dipercepat, dan mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi, diantaranya hambatan rolling, hambatan tanjakan, juga hambatan aerodinamis [4]. Kemampuan kendaraan tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan mesin kendaraan dan pemilihan tingkat serta ratio transmisi. Untuk menggerakkan kendaraan dibutuhkan gaya dorong yang cukup untuk melawan semua hambatan yang terjadi pada kendaraan. Gaya dorong dari suatu kendaraan terjadi pada roda penggerak kendaraan. Gaya dorong ini ditransformasikan dari torsi mesin kendaraan kepada roda penggerak yang terdiri dari kopling, transmisi, gigi diferensial, dan poros penggerak. Berdasarkan kebutuhan gerak dari kendaraan, maka dapat dikatakan bahwa pada kecepatan rendah diperlukan gaya dorong yang besar untuk dapat menghasilkan percepatan yamg cukup besar atau untuk dapat menanjak tanjakan yang cukup terjal. Pada kecepatan tinggigi dimana percepatan sudah tidak diperlukan lagi, maka gaya dorong yang diperlukan hanya untuk melawan hambatan angin dan hambatan rolling. 2. METODE Analisa traksi dan kinerja transmisi kendaraan dilakukan dengan metode simulasi. Karakteristik traksi dari sistem transmisi kendaraan dianalisa paada beberapa tingkat kecepatan untuk mengatasi berbagai hambatan sepanjang kondisi operasi kendaraan. Perhitungan awal dari ratio gigi antara yang tertinggi dan terendah dapat dicari dengan menggunakan hukum Progresi Geometri [4]. Dasar dari metoda ini adalah batas kecepatan operasi dari mesin terendah (ne 1 ) dan tertinggi (ne 2 ) harus ditentukan lebih dahulu, seperti ditunjukkan pada gambar 1. Penetapan ini berdasarkan karakteristik torsi dari mesin, biasanya dipilih disekitar torsi maksimum mesin. Ratio dari roda gigi akhir (terendah) ditentukan oleh kecepatan maksimum kendaraan yang akan dirancang. Sedangkan traksi maksimum atau tanjakan maksimum menentukan besar ratio roda gigi awal (tertinggi). Kemudian ratio diantara kedua batas tersebut dibuat sedemikian rupa agar traksi yang dihasilkan kendaraan dapat mendekati karakteristik idealnya. Pada gigi awal hambatan yang bekerja pada kendaraan adalah rolling resistance dan gaya inersia, sedangkan hambatan aerodinamis diasumsikan berharga nol karena kecepatan kendaraan masih rendah. sehingga daya yang dibutuhkan dihitung untuk mengatasi gaya-gaya hambatan tersebut. Gambar 1 Pemilihan ratio gigi dengan progresi geometri [4] Dari data daya maksimumm mesin, dan mengambil atau memperkirakan sepanjang drive train terjadi kerugian sebesar 9,5 %. Kemudian rumusan daya maksimum dan besarnya traksi pada roda penggerak dihitung dengan persamaan 1 dan persamaan 2 [4]. Jurnal Energi dan Manufaktur Vol.7, No.1, April 2014: 1-118 58

W Pmak Rr. V. a. V (1) g dimana : R r = rolling resistance (N) V = kecepatan kendaraan (m/s) W = berat total kendaraan (N) g = grafitasi (m/s 2 ) W F Rr a (2) g Untuk melihat kondisi slip roda penggerak maka traksi maksimal yang terjadi pada roda penggerak harus lebih kecil dari gaya maksimal yang mampu ditahan oleh bidang kontak antara ban dan jalan. Kemudian rasio pada tingkat transmisi I adalah : F r i1 M e i d t Rasio roda gigi akhir dirancang berdasarkan kecepatan maksimum kendaraan yang diharapkan bisa dicapai. Rumusan traksi maksimum dan rarasio gigi akhir ditunjukkan pada persamaan 4 dan persamaan 5 [4]. Fm Rr Ra (4) dimana : R a = hambatan aerodinamis (N) Fm r in (5) M e id t Dimana : r = jari-jari roda kendaraan (m) Me = Torsi engine (Nm) Id = rasio gardan d = effisiensi transmisi Kemudian ratio roda gigi diantara kedua batas dicari dengan menghitung besarnya Kg untuk jumlah tingkat kecepatan yang ingin dirancang, harga Kg dapat dihitung. 1 i 1 n n Kg i1 (6) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kendaraan yang diambil sebagai obyek yang ingin dirancang dan dianalisis karakteristik traksi adalah Toyota Kijang Inova tahun 2012 dengan spesifikasi sebagai berikut; Berat kendaraan kosong (W k ) Berat kendaraan + penumpang (W) Panjang Wheel Base (L) Jarak poros depan ke titik berat Tinggi titik berat (h) Daya maksimum mesin/putaran Torsi maksimum/putaran Transmisi Perbandingan gigi : I. 3,928 II 2,333 III. 1,451 IV. 1,000 V. 0,798 Perbandingan differensial : 4,777 Diameter Roda : 0,59 m Hasil rancangan rasio gigi transmisi ditunjukkan pada tabel 1 : 12544 N : 13030 N : 2500 mm : 1180 mm : 420 mm : 63 Hp (47 KW) / 5000 Rpm : 11,3 kg m (110,74 Nm) / 2800 Rpm : 5 tingkat kecepatan (3) Karakteristik Traksi...(Sri Komaladewi, et.all) 59

Tabel 1 Rasio gigi transmisi hasil rancangan 4 tingkat kecepatan 5 tingkat kecepatan 6 tingkat kecepatan I 3.145 I 3.145 I 3.145 II 2.011 II 2.249 II 2.401 III 1.286 III 1.608 III 1.839 IV 0.822 IV 1.15 IV 1.406 V 0.822 V 1.075 VI 0.822 Grafik karakteritik traksi untuk kondisi standard an hasil rancangan pada masing-masing pemasangan tingkat kecepatan tersebut ditampilkan pada Gambar 2, Gambar 3, Gambar 4, dan Gambar 5. Karakteristik kinerja traksi pada gearless transmission dengan 10 stages ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar 2 Karakteristik kinerja transmisi pada kondisi standar Gambar 3 Karakteristik kinerja transmisi pada 4 tingkat kecepatan Jurnal Energi dan Manufaktur Vol.7, No.1, April 2014: 1-118 60

Gambar 4 Karakteristik kinerja transmisi pada 5 tingkat kecepatan Gambar 5 Karakteristik kinerja transmisi pada 6 tingkat kecepatan Gambar 6 Karakteristik kinerja transmisi pada gearless transmission 10 stage Karakteristik Traksi...(Sri Komaladewi, et.all) 61

Dari Gambar 2, yaitu pada kondisi standar masih ada jarak yang cukup jauh antara gigi I dan gigi II, sehingga ada cukup banyak traksi yang terbuang saat pemindahan rasio gigi transmisi, sedangkan antara gigi III, IV, dan V sudah cukup bagus. Kemudian rancangan rasio gigi dengan 4 tingkat kecepatan (Gambar 3) kehilangan traksi antara gigi I dan II sudah lebih kecil atau kebutuhan traksi menjadi lebih kecil. dan diperbaiki lagi untuk rancangan dengan 5 tingkat kecepatan maupun 6 tingkat kecepatan. Kemudian karakteristik traksi mendekati ideal didapat pada gearless transmission dengan 10 stages. 4. SIMPULAN Dari uraian dan analisa dapat disimpulkan : Dengan mengubah ratio gigi transmisi kendaraan, maka gaya traksi yang dihasilkan akan bervariasi dan akan berpengaruh pada kemampuan kendaraan dalam melalui kondisi operasi tertentu. Modifikasi ratio gigi transmisi dari standarnya mendapatkan kebutuhan traksi yang lebih kecil untuk kecepatan yang sama, baik pemasangan 4 tingkat, 5 tingkat, maupun 6 tingkat kecepatan. Jarak kurva traksi antara dua ratio gigi menunjukkan besarnya traksi yang tidak terpakai. Dari grafik kinerja transmisi menunjukkan semakin banyak tingkat transmisi, semakin kecil traksi yang terbuang. Karakteristik traksi vs kecepatan mendekati karakteristik idealnya pada gearless transmission system dengan 10 stages. DAFTAR PUSTAKA [1] Adi Atmika I Ketut, Desain dan Karakteristik Sistem Kontrol Torsi dengan CVT Untuk Memperbaiki Stabilitas Arah Kendaraan, Jurnal IPTEK, Vol 15. No.3, Surabaya, 2004. [2] Dwi Budiana P., Adi Atmika I Ketut, Ary Subagia IDG., Variasi Berat Roller Sentrifugal Pada Continuosly Variable Transmission terhadap Kinerja Traksi Sepeda Motor, Jurnal CAKRAM, Vol 2. No.2. Denpasar, 2008. [3] Agus Sigit P., Sutantra I Nyoman, Iwan Fauzan., Design and Perfomance Characteristic of Gearless Variable Transmission Applied for Automobile, Proceding, FISITA World Automotive Congress, Seoul, Korea, 2000. [4] Sutantra I Nyoman, Teknologi Otomotif Teori dan Aplikasinya, Guna Widya, Surabaya, 2001. Jurnal Energi dan Manufaktur Vol.7, No.1, April 2014: 1-118 62