BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN MEKANISME PERHITUNGAN RETURN DAN DENDA DI KARTU KREDIT KONVENSIONAL DAN SYARIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. mekanisme dan perhitungan return dihitung dengan sistem bunga. berbunga yang telah ditetapkan oleh bank atau perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan oleh pemegang kartu untuk melunasi penagihan yang terjadi atas. pembayaran tertentu pada saat jatuh tempo.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. wajah perbankan Indonesia. Sebagaimana layaknya bank-bank lainnya di

NAMA : KAMMILAH KELAS : 3EB08 NPM : FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari tulisan ini adalah : a. Apa itu Syariah Charge Card? b. Apa dasar hukumnya?

BAB I PENDAHULUAN. akan meningkatkan produktivitas. Di antara hal penting di zaman modern ini

Keep your business simple with Maybank Corporate Credit Card.

2. Bagaimana prosedur dalam penerbitan kartu kredit sendiri? kartu kredit, dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB III DESKRIPSI JASA TRANSFER BALANCE PADA PEMBIAYAAN BNI HASANAH CARD

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP DENDA KARTU KREDIT BANK SYARIAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG SURABAYA

ALAT PEMBAYARAN DI ERA GLOBALISASI. Solikhah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter dan ekonomi pada tahun 1997 yang disusul dengan krisis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

PENJELASAN UMUM 1.1. A. Tujuan Pelaporan

Buku Informasi Tarif dan Biaya PermataKartuKredit Umum. PT Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

INFORMASI UMUM TENTANG KARTU KREDIT CITI ANDA

Petunjuk Pembayaran KTA melalui ATM dan Kasir

Pasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo

I. PENDAHULUAN. harus mampu dipenuhi oleh dunia perbankan. Salah satunya adalah melalui

Easy. 2. Bebas Biaya Penarikan Tunai di ATM Seluruh Dunia 3.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mana sistem operasionalnya sesuai dengan syariat Islam. Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan

Setelah penulis mengumpulkan data dari lapangan melalui wawancara. dan dokumentasi di lapangan, yaitu di Bank BNI Syariah Kantor Cabang

A. JENIS KARTU PLASTIK BERDASARKAN FUNGSINYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Awal mulanya, kartu kredit muncul secara tidak sengaja. Penggunaan

Buku Panduan Kartu Kredit UOB UOB PREFERRED PLATINUM CARD

HSBC FlexiCredit. Dukungan f leksibel untuk hidup Anda.

Pertemuan ke V : Produk Dana

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN D-SAVE

Buku Panduan. kartukredit.bri.co.id

CREDIT CARD. 2 Bank Penerbit 1. Card Holder Merchant. 4 Gb: Mekanisme teransaksi kartu kredit tanpa acquirer

Pemegang Kartu Kredit BRI yang terhormat,

Buku Panduan YOLO Card YOLO CARD

M Agus, SPd Jakarta, Desember Kepada Yth. Bapak / ibu pengusaha dan pegawai di Jakarta.

I. PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi

Persyaratan dan Ketentuan Pasal 1. DEFINISI

HSBC FlexiCredit. Dukungan f leksibel untuk hidup Anda.

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN FLEXIMAX

INFORMASI UMUM PermataKartuKredit

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang

BAB I PENDAHULUAN. pesat menyebabkan ketatnya persaingan diantara produsen-produsen perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan kartu..., Caroline, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra perusaahaan yang positif (Ariyanti, 2016).

SEPUTAR KARTU ANDA 1. Nama Perusahaan Anda 2. Nama Anda 3. Nomor Kartu Anda 4. Masa Berlaku Kartu Anda 5. Chip 6. Logo Visa atau MasterCard

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN FLEXIMAX

Buku Petunjuk Maybank Kartu Kredit.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Bab 1 KETERANGAN UMUM CARA PENGISIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) SYARIAH KANTOR CABANG PEKANBARU A. Profil BNI Syariah Kantor Cabang Pekanbaru

Tarif dan Biaya. Mohon kunjungi untuk membaca Syarat dan Ketentuan Umum yang berlaku. Persyaratan umum HSBC Advance*

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, iklim dunia bisnis mengalami persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

PELAKSANAAN KARTU KREDIT MASTER DI BANK BRI KANTOR CABANG KERTAJAYA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN SUPERCOMBO

No. 14/ 17 /DASP Jakarta, 7 Juni 2012 S U R A T E D A R A N

Get rewarded. TREATS Points Catalog. Gunakan terus Maybank Kartu Kredit Anda dan nikmati penawaran spesial dengan TREATS Points.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan di Indonesia selama ini, tentu

Pemegang Kartu Kredit BRI yang terhormat,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini di Indonesia mempunyai

Syarat dan Ketentuan Umum Kartu Kredit Chartered Bank

G I R O DAN DEPOSITO. cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

PermataKartuKredit e-welcome Pack

No. 18/33/DKSP Jakarta, 2 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

PENERAPAN TA WIDH PADA PEMEGANG SYARIAH CARD

Buku Fitur & Benefit mandiri everyday card

KAJIAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KARTU KREDIT HASANAH CARD PADA BANK BNI SYARIAH

Informasi dan Persyaratan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat : A. Manfaat

PERANAN KARTU PLASTIK (PLASTIC CARD) DALAM BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. konvensional, sedangkan Bank Muamalat Indonesia yang merupakan bank

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Selain itu pasca fatwa MUI tentang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

Kartu Kredit Dalam Fikih Islam

Premium Saving Merupakan produk tabungan dengan suku bunga optimal setara deposito Deskripsi Produk

I. PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya suatu Bank adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

Laporan Kinerja Bulanan

Tarif dan Biaya. Mohon kunjungi untuk membaca Syarat dan Ketentuan Umum yang berlaku. Total Saldo Keseluruhan

No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. hidup seperti ini dikenal dengan gaya hidup modern. Gaya hidup modern adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah kartu kredit bisa dibilang sudah di mulai pada tahun 1900-an

No. 14/ 7 /DPbS Jakarta, 29 Februari 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. posisi yang strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi di

I. PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu tonggak penting dalam kesuksesan. pembangunan ekonomi suatu negara. Peran yang begitu sentral tersebut

manfaat & keistimewaan Kartu Hypermart

Buku Fitur & Benefit mandiri everyday card

Setelah Go Publii pada tahun 1996, Bank "XYZ", yang sebelumnya lebih dikenal. para pemegang sahamnya. Konsekwensi yang timbul dengan adanya komitmen

GIRO. Alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti: 1.

FAQ MEMBER GET MEMBER (MGM) GANESHA

Kartu Kredit Dalam Fikih Islam

Bab 5 TEMPLATE DAN SPESIFIKASI

Bab 5. Pengelolaan Uang Tunai

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM Tabungan FlexiMAX, Tabungan Melambung Maksimalkan Untung PROGRAM FLEXIMAX DIRECT GIFT 2017 Periode Februari 2017 Juni 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini saling bersaing untuk meningkatkan pelayanannya. Bank sebagai perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

Buku Panduan Kartu Debit DBS. Living, Breathing Asia

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM Tabungan FlexiMAX, Tabungan Melambung Maksimalkan Untung PROGRAM FLEXIMAX DIRECT GIFT 2017 Periode Februari 2017 Juni 2017

INFORMASI UMUM PermataKartuKredit

Transkripsi:

77 BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN MEKANISME PERHITUNGAN RETURN DAN DENDA DI KARTU KREDIT KONVENSIONAL DAN SYARIAH (STUDI KASUS KARTU KREDIT KONVENSIONAL DAN ib HASANAH CARD) 4.1. MEKANISME PERHITUNGAN RETURN DAN DENDA DI KARTU KREDIT KONVENSIONAL Sebagai pembina dan pengawas industri kartu kredit, Bank Indonesia telah menetapkan batas-batas minimum untuk kartu kredit tersebut. Sebagaimana tertuang dalam SE BI/7/61/DASP tanggal 30 Desember 2005 ditetapkan diantarannya: a. Batas maksimum kredit yang diberikan sebesar 2 kali penghasilan per bulan. Ini berlaku untuk kumulatif kartu utama termasuk kartu tambahan. b. Minimum pembayaran 10% dari total tagihan. Berikut adalah indikator dalam kartu kredit yang perlu diperhatikan sebelum menentukan kartu kredit pilihan yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan. Indikator tersebut adalah: 51

52 1. Return Return disini akan membahas mengenai bunga pada kartu kredit konvensional, di mana pendapatan atas bunga tersebut dianggap oleh bank konvensional sebagai pendapatan bank. Bunga yang dikenakan oleh bank atas jasa yang diberikan umumnya terdiri dari dua jenis yakni bunga untuk transaksi belanja di seluruh merchant yang tersedia. Kedua bunga atas transaksi penarikan pinjaman tunai (cash advance). Bunga tarik tunai atau popular juga disebut gestun (gesek tunai) selalu lebih besar dari bunga untuk belanja. Saat ini sebagian besar bank mengenakan bunga transaksi belanja sekitar 3,5%. Namun ada juga yang lebih rendah hanya 2,85% per bulan yakni BNI Mastercard. Bunga tertinggi juga relatif sama maksimal 4%. Dalam setahun menjadi 34% sampai 48% hampir 7 kali lebih besar dari BI rate. Perhitungan bunga umumnya menggunakan bunga harian. Untuk transaksi belanja (retail), bunga mulai diperhitungkan dan ditambahkan pada bulan berikutnya sejak tidak melunasi seluruh utang pada saat jatuh tempo. Bunga akan ditagih per bulan berdasarkan saldo harian sejak mulai tanggal transaksi dengan besaran yang tertera dalam lembaran tagihan yang diterima setiap bulan. Sebaliknya untuk tanggal penarikan uang tunai, bunga akan

53 diperhitungkan sejak tanggal penarikan dengan bunga yang telah tercantum. 39 Pada kartu kredit, terdapat 3 tanggal penting yaitu: 1. Tanggal penggunaan kartu atau tanggal transaksi. Ini adalah tanggal dilakukannya transaksi. 2. Tanggal cetak tagihan atau tanggal tagihan. Ini adalah tanggal tagihan dibebankan dan dihitung. Biasanya tanggal tagihan setiap bulan dihitung 30-31 hari dari tanggal cetak sebelumnya. 3. Tanggal pembayaran atau banyak juga yang menyebut dengan tanggal jatuh tempo. Ini adalah menunjukkan waktu maksimal diberikan toleransi untuk membayar. Ternyata sebagian besar penerbit kartu kredit menghitung bunga yang menjadi kewajiban nasabah sejak 1 hari setelah transaksi. Katakanlah apabila nasabah menggunakan kartu pada tanggal 2 atau sehari setelah tagihan dicetak, dengan limit kartu Rp. 2 juta dan digunakan untuk pembelanjaan dengan kartu kredit sebesar Rp. 300.000 dengan bunga 3.25%. dengan demikian pada tanggal 3 bunga yang dikenakan adalah sebesar: Rp. 300.000 x (3.25%: 30) x 1 hari = Rp. 325 39 Beni Sindhunata, et. al., How to be a Wise and Smart Card Holder? Bijak, Pintar, Hemat Gunakan Kartu Kredit, Laksanakan 7 saran dan 7 Pantangan agar Terhindari dari Jebakan Iming-Iming, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, cet. Ke-1, 2011),hlm. 39.

54 Tidak semua kartu memberikan perhitungan seperti ini, ada juga yang menghitung pembagi bulan dengan 31 hari hari, tidak 30 hari, sehingga pembayaran bunga sedikit lebih kecil. Secara umum bank akan mengenakan bunga jika: a) Pembayaran melewati tanggal jatuh tempo b) Pembayaran minimum atau hanya sebagian c) Pembayaran kurang dari minimum d) Tidak melakukan pembayaran. 40 nasional: Rumus perhitungan bunga kartu kredit dari salah satu Bank = Selisih hari x suku bunga (%) x jumlah transaksi x 12 bulan 365 hari Rumus Selisih Hari: = (Tanggal cetak tagihan Tanggal transaksi) + 1 hari 41 Rumus perhitungan bunga kartu kredit dari Bank asing = Selisih hari x suku bunga (%) x jumlah transaksi x 12 bulan 360 hari 40 Beni Sindhunata, et. al., How to be a Wise and Smart Card Holder? Bijak, Pintar, Hemat Gunakan Kartu Kredit, Laksanakan 7 saran dan 7 Pantangan agar Terhindari dari Jebakan Iming-Iming, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, cet. Ke-1, 2011),hlm. 50 41 Eko Endarto, Jangan Mau Diperbudak Kartu Kredit, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2011), hlm. 84.

55 Jika diperhatikan, angka pembagi perhitungan bunga Bank nasional adalah 365 sedangkan bank asing adalah 360. Artinya bunga yang kita bayarkan ke bank asing lebih tinggi dari bank nasional. Selisihnya memang tidak besar, tetapi bayangkan jika angka pembilang menjadi lebih besar. Jadi cara menghitung dan angka pembagi (penyebut) menjadi penting bila kita tidak ingin terkena bunga yang terlalu besar. 42 Perbandingan Bunga dan Biaya Di Kartu Kredit Konvensional 43 Tabel. 3 No. Bank Nama Kartu Belanja Pinjaman Biaya Pinjaman Tunai 1 Bank Central Asia Master Crad MC2 3.25 4.00 minimal Rp. 40.000 2 Bank Central Asia BCA Gold Card 3.25 4.00 3 Bank Central Asia BCA Silver Card 3.25 4.00 4 Bank Central Asia BCA Master Card 3.25 4.00 5 Bank Central Asia BCA Platinum 3.25 4.00 6 Bank Central Asia BCA Everyday Card 3.25 4.00 7 Bank Danamon Infinite 3.59 3.99 minimal Rp. 40.000 minimal Rp. 40.000 minimal Rp. 40.000 minimal Rp. 40.000 minimal Rp. 40.000 minimal Rp. 100.000 42 Eko Endarto, Jangan Mau Diperbudak Kartu Kredit, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2011), hlm. 87. 43 Beni Sindhunata, et. al., How to be a Wise and Smart Card Holder? Bijak, Pintar, Hemat Gunakan Kartu Kredit, Laksanakan 7 saran dan 7 Pantangan agar Terhindari dari Jebakan Iming-Iming, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, cet. Ke-1, 2011),hlm. 50.

56 8 Bank Danamon Word Card 3.59 3.99 9 Bank Danamon ID Card 3.49 - Visa/Master Card 10 Bank Danamon Platinum 3.59 3.99 Visa/Master Card 11 Bank Danamon Classic 3.59 3.99 Visa/Master Card 12 Bank Danamon Gold 3.59 3.99 Bank In I. 13 Indonesia Infinite 3.50 4.00 Bank In I. 14 Indonesia MC2 3.50 4.00 Bank In I. 15 Indonesia Visa Lion Air Gold 3.50 4.00 Bank In I. Visa Lion Air 16 Indonesia Reguler 3.50 4.00 Bank In I. Visa Lion Air 17 Indonesia Platinum 3.50 4.00 Mandiri Visa 18 Bank Mandiri Platinum 3.50 4.00 Master Every Day 19 Bank Mandiri Card 3.50 4.00 20 Bank Mandiri Visa Gold Card 3.50 4.00 Bank Negara BNI Master Card 21 Indonesia Biru 2.85 3.75 Bank Negara BNI Master Card 22 Indonesia Emas 2.85 3.75 23 Bank Mega Mega Visa Gold 3.50 4.00 24 Bank Mega Mega Visa Platinum 3.50 4.00 25 Bank Mega Mega Visa Silver 3.50 4.00 5% dari penarikan/ 1.59% per bulan (cicilan) 5% dari penarikan/ 5% dari penarikan/ 5% dari penarikan/ minimal Rp. 40.000 minimal Rp. 40.000 minimal Rp. 40.000 minimal Rp. 40.000 minimal Rp. 40.000 minimal Rp. 40.000 minimal Rp. 40.000 minimal Rp. 40.000 3.5% dari penarikan/ 3.5% dari penarikan/ 3.5% dari penarikan/

57 Bank OCBC Liquid Platinum 26 NISP 3.50 4.00 27 Citibank Citibank Silver 3.25 4.00 28 Citibank Clear Card 3.25 4.00 29 Citibank Cash Bach Card 3.25 4.00 30 Citibank Choice Card 3.25 4.00 31 Citibank Telkomsel 3.25 4.00 32 Citibank Giant Card 3.25 4.00 33 Citibank Citibank Gold Card 3.25 4.00 34 Citibank Citibank Platinum 3.25 4.00 Garuda Indonesia 35 Citibank Citibank Card 3.25 4.00 Citibank Ultima 36 Citibank Card 2.75 3.25 37 Bank UOB Buana Preferred Platinum 3.50 3.50 38 Bank UOB Buana UOB Classic 3.50 3.50 39 Bank UOB Buana UOB Gold 3.50 3.50 40 Bank UOB Buana UOB One 3.50 3.50 5% dari penarikan/ 5% dari penarikan/ 5% dari penarikan/ 5% dari penarikan/ 5% dari penarikan/ 5% dari penarikan/ 5% dari penarikan/ 5% dari penarikan/ 5% dari penarikan/ minimal Rp. 100.000 5% dari penarikan/ minimal Rp. 100.000 41 HSBC Classic 3.50 4.00 42 HSBC Gold 3.50 4.00 43 HSBC Platinum 3.50 4.00

58 44 HSBC Premiere Card 3.50 4.00 45 Panin Bank Gold Card 3.25 4.00 46 Panin Bank Panin Platinum 3.25 4.00 47 Panin Bank Visa Black Platinum Card 3.25 4.00 48 Standard Chartered Bank Business Card 3.75 4.00 Standard 49 Chartered Bank Gold Card Standard Just One Credit 50 Chartered Bank Card 3.59 4.00 Standard Master Crad 51 Chartered Bank Platinum 3.58 4.00 Standard Titanium Credit 52 Chartered Bank Card 3.59 4.00 Standard 53 Chartered Bank Visa Black Platinum 3.58 4.00 Gesek tunai atau lebih familiar dengan gestun masih menjadi favorit card holder. Banyak masyarakat yang lebih memilih gestun dari pada tarik tunai di ATM karena apabila penarikan uang dengan gestun bunga 2.5% sedangkan penarikan uang melalui ATM akan terkena bunga sebesar 4.5%. Berikut gambaran mengenai perbedaan gestun dengan tarik tunai kartu kredit di ATM. 44 hlm.124. 44 Imam Wibowo, Mukjizat Kartu Kredit, (Cibubur: Penerbit Gerrmedia Pressindo,2012),

59 Tabel. 4 Gesek Tunai Tarik Tunai Kartu Kredit di ATM Charge 2.5% Rp. 50.000 atau 4-5% dari total penarikan Limit yang bias diambil 100% 60-70% tergantung bank penerbit Fleksibilitas Tak ada batas transaksi per hari Ada batas penarikan per hari Transaksi Menggunakan mesin EDC Menggunakan ATM mesin Waktu Transaksi Langsung Langsung Kredibilitas Nasabah Baik Dicap butuh uang Peluang Naik Limit Besar Berat Dari gambaran perbedaan di atas dapat terlihat bahwa gestun banyak memiliki keunggulan dari pada tarik tunai kartu kredit di ATM sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan gestun. Sebenarnya di Negara asalnya tidak ada istilah gesek tunai atau gesek kartu hanya untuk pengambilan uang. Biasanya kartu kredit membebankan bunga ambil tunai lebih besar dari pada bunga belanja. Beberapa kartu kredit membebankan bunga belanja 3.5% dan bunga tarik tunai 4%. Terdapat perbedaan 0.5%, selisih lumayan. Mari kita lihat selisihnya apabila ada nasabah

60 yang mengambil uang tunai Rp. 3 juta, dan kita bandingkan dengan menggunakan bunga belanja 3.5%. Beban bunga tarik tunai= 4% dari total penarikan = 4% x Rp.3.000.000 = Rp. 120.000 Beban bunga belanja = 3.5% x Rp. 3.000.000 = Rp. 105.000 Jadi selisih dari perhitungan di atas Rp. 120.000 Rp. 105.000 = Rp. 15.000. Jumlah tagihan yang datang setiap bulan memang tidak harus selalu dilunasi, karena bank penerbit kartu kredit memberikan jumlah angka minimal yang mesti dibayar pada bulan tersebut. Yaitu minimal pembayaran adalah 10% dari total tagihan. Dan sisa tagihan tersebut akan dikenakan bunga yang umumnya berkisar 3.5% per bulan, disinilah yang dinamakan dengan sistem bunga berbunga. Karena bunga dihitung dari besarnya tagihan tunggakan. Misalnya nasabah telah melakukan pembayaran minimal 10% dari total tagihan, maka tunggakan yang 90% dari total tagihan itu yang akan terkena bunga, besarnya bunga sesuai dengan ketentuan masing-masing perusahaan penerbit kartu kredit. Dapat ditarik kesimpulan dari pernyataan di atas bahwa sisa tagihan adalah 90% + (bunga% x 90%). Misal bunga yang ditetapkan bank sebesar 3.5%, maka sisa tagihan adalah 90% + (3.5% x 90%).

61 Jadi bunga yang dibebankan adalah dari sisa tagihan bukan dari tetap. 45 Berikut contoh kasus sederhana apabila nasabah berutang dengan kartu kredit Rp. 1.000.000, dengan dikenakan bunga 3% per bulan, pembayaran setiap bulan diasumsikan tetap yaitu Rp. 100.000. Tabel. 5 Pembayaran ke Jumlah Utang Bunga 3% Total Pembayaran Sisa Utang 1 1.000.000 30.000 1.030.000 100.000 930.0000 2 930.000 27.900 957.900 100.000 857.900 3 857.900 25.737 883.637 100.000 783.637 4 783.637 23.509 807.146 100.000 707.146 5 707.146 21.214 728.360 100.000 628.360 6 628.360 18.851 647.211 100.000 547.211 7 547.211 16.416 563.628 100.000 463.628 8 463.628 13.909 477.536 100.000 377.536 9 377.536 11.326 388.863 100.000 288.863 10 288.863 8.666 297.528 100.000 197.528 11 197.528 5.926 203.454 100.000 103.454 12 103.454 3.104 106.558 100.000 6.558 13 6.558 197 6.755 6.755 (0) hlm.120. 45 Imam Wibowo, Mukjizat Kartu Kredit, (Cibubur: Penerbit Gerrmedia Pressindo,2012),

62 Dari ilustrasi di atas, terlihat bahwa dibutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk melunasi utang kartu kredit sebesar Rp. 1.000.000 dengan membayaran secara rutin Rp. 100.000. Jangka waktu pembayaran akan bertambah panjang apabila membayarnya dengan jumlah di bawah Rp. 100.000. apalagi terjadi tunggakan, maka bunga yang harus dibayar akan bertambah besar. Jumlah bunga yang dibayarkan bertambah besar apabila nasabah tidak melunasi jumlah tagihan pada bulan tersebut. Hal ini disebabkan bunga yang dikenakan akan digabungkan juga pada tagihan bulan berikutnya. Jadi, apabila nasabah tidak melunasi tunggakan bulan lalu, sementara tagihan bulan mendatang sudah tercetak di lembar tagihan, bukan berarti tagihan pokok saja yang akan dikenakan bunga, melainkan bunganya juga akan dikenakan bunga. Seperti contoh di atas, apabila nasabah berutang Rp. 1.000.000 dengan dikenakan bunga 3% maka total utang menjadi Rp. 1.030.000. Apabila nasabah tidak membayar tetapi malah melakukan penarikan tunai sebesar Rp. 200.000. maka bunga 3% yang dikenakan apabila terjadi tunggakan akan dihitung Rp. 1.230.000.

63 Berikut ini adalah beberapa contoh perhitungan bunga kartu kredit dengan suku bunga pembelanjaan 3.5%. 46 1. Perhitungan bunga kartu kredit dari salah satu bank nasional: Rumus perhitungan bunga kartu kredit: = Selisih hari x suku bunga (%) x jumlah transaksi x 12 bulan 365 hari tgl cetak tghn tgl jth tmp tgl cetak tghn tgl jth tmp 7/2 18/2 21/2 27/2 2/3 7/3 27/3 Tagihan Tarik retail pembayaran Tarik retail Timbul Bulan lalu Bunga Rp. 1.000.000 Rp. 500.000 Rp. 300.000 Rp. 100.000 1. Bunga dari tanggal cetak 7/2 sampai tanggal cetak 7/3: = (28 x Rp. 1.000.000 x 3.5% x 12) 365 = Rp. 32.219,18 2. Bunga dari tarik retail 18/2 sampai tanggal cetak 7/3: = (18 x Rp. 500.000 x 3.5% x 12) 365 = Rp. 10.356,16 46 Eko Endarto, Jangan Mau Diperbudak Kartu Kredit, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo), hlm. 84-85.

64 3. Bunga dari tanggal pembayaran 21/2 sampai tanggal cetak 7/3: = (15 x Rp. 300.000 x -3.5% x 12) 365 = Rp. (5.178,08) 4. Bunga dari tanggal tarik retail 2/3 sampai tanggal cetak 7/3: = (6 x Rp. 100.000 x 3.5% x 12) 365 = 690,41 Jadi total bunga: = (32.219,18 + 10.356,16-5.178,08 + 690,41) = Rp. 38.087,67 2. Rumus perhitungan bunga kartu kredit dari Bank asing = Selisih hari x suku bunga (%) x jumlah transaksi x 12 bulan 360 hari Ketentuan: Tanggal billing : 14 September 2009 Tanggal jatuh tempo : 6 Oktober 2009 Suku bunga (%) : 3.5% per bulan = 42% per tahun Jumlah hari dalam 1 tahun : 360 Saldo awal : Rp. 1.117.588 Jumlah yang harus dibayar : Rp. 111.759

Tabel. 6 77 65 Jumlah Besar biaya bunga No Keterangan Jumlah Tgl. Mulai Tgl. Berhenti hari 1 Pembelian Rp 126.280 24 Juli 2009 05 September 2009 44 Rp 6.482,37 2 Biaya Bunga Rp 68.763 15 Agustus 2009 05 September 2009 22 Rp 1.764,92 3 Biaya Pembayaran Rp 5.000 15 Agustus 2009 05 September 2009 22 Rp 128,33 4 Materai Rp 6.000 15 Agustus 2009 05 September 2009 22 Rp 154,00 Tagihan Saldo 5 Awal Rp 911.545 15 Agustus 2009 05 September 2009 22 Rp 23.396,32 6 Pembayaran Tagiahan Rp 111.759 06 September 7 Total Tagihan Rp 1.005.829 2009 14 September 2009 9 Rp 10.561,20 Biaya Bunga Rp 42.487,14 Rumus: 1 (126.280 x 42% x 44/360) 2 (68.763 x 42% x 22/360) 3 (5000 x 42% x 22/360) 4 ( 6000 x 42% x 22/360) 5 (911.545 x 42% x 22/360) 6 10% x (911.545 x 42% x 22/360) 7 (1.005.829 x 42% x 22/360) 8 (68.763 + 1.764,92 + 128,33 + 154,00 + 23.396,32 + 10.561,20) 51

66 77 2. DENDA Indikator lain yang perlu diperhatikan adalah denda dan sanksi yang akan dikenakan kepada pemilik kartu kredit, khususnya karena dua hal: Pertama, denda karena terlambat (late payment) melunasi tagihan atau utang atau membayar setelah tanggal jatuh tempo. Dalam lembaran tagihan yang dikirim setiap bulan selalu tercantum total tagihan pada bulan yang harus dilunasi. Atau cukup membayar minimum 10% dari total tagihan. Saat ini sebagian besar kartu kredit mengenakan denda keterlambatan. Kedua, denda karena transaksi belanja melebihi kuota atau batas kredit yang telah ditentukan (over limit). Denda overlimit berkisar Rp. 75.000. Atau 5% dari jumlah over limit. Sampai maksimum Rp. 300.000. 47 Pendapatan atas bunga dan denda yang didapat oleh bank akan diakui sebagai pendapatan bank. 47 Beni Sindhunata, et. al., How to be a Wise and Smart Card Holder? Bijak, Pintar, Hemat Gunakan Kartu Kredit, Laksanakan 7 saran dan 7 Pantangan agar Terhindari dari Jebakan Iming-Iming, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, cet. Ke-1, 2011),hlm. 51. 66

67 4.2 MEKANISME PERHITUNGAN RETURN DAN DENDA DI ib HASANAH CARD Perkembangan teknologi dalam transaksi pembayaran dengan kartu kredit juga sangat berpengaruh pada kinerja perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan nasional. Meskipun perbankan syariah terbilang baru eksis dan berkembang kurang lebih 14 tahunan dipentas bisnis perbankan Indonesia. Namun ketahanan terhadap terpaan krisis moneter cukup teruji. Hal ini terbukti perbankan syariah mampu memperlihatkan ketahanannya terhadap krisis moneter yang terjadi di Indonesia tahun 1998. Perbankan syariah menunjukkan eksistensinya lewat berbagai pelayanan yang terus meningkat yang berorientasi pada nasabah. Ditengah persaingan yang ketat, perbankan syariah dituntut untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Untuk ini teknologi terhadap transaksi pembayaran juga berpengaruh dalam segala bidang kegiatan perbankan. Wacana yang berkembang bahwa perbankan syariah identik dengan kelompok tertentu harus segala ditepis dengan pelayanan yang prima. Satu lagi, adanya kekhawatiran sulitnya melakukan transaksi karena anggapan infrastruktur teknologi perbankan syariah tertinggal jauh dari perbankan konvensional juga segera dijawab secara konkrit. Bisnis kartu kredit di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah kartu yang beredar saat ini telah mencapai lebih dari 10 juta kartu yang diterbitkan oleh 21

68 bank dan lembaga pembiayaan. Berbagai macam penawaran yang menarik, dari sisi joint promo maupun fitur. Bahkan saat ini jenis kartu kredit yang beredar telah ada yang menggunakan sistem Syariah. Bertepatan dengan Festival Ekonomi Syariah (FES) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, BNI Syariah telah meluncurkan salah satu jenis pembiayaan yang berbasis Kartu Kredit yaitu ib Hasanah Card. Berpijak pada fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No.54/DSN- MUI/X/2006 mengenai Syariah Card, dan surat persetujuan dari Bank Indonesia No.10/337/DPbs tangal 11 Maret 2008, maka pada tanggal 7 Februari 2009, bersamaan dengan acara Festifal Ekonomi Syariah (FES) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Unit Usaha Syariah (USS) PT. Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) meluncurkan kartu pembiayaan dengan nama ib Hasanah Card. Sesuai dengan fatwa DSN No.54/DSN-MUI/X/2006 Syariah Card didefinisikan sebagai kartu yang berfungsi sebagai Kartu Kredit yang hubungan hukum antara para pihak berdasarkan prinsip syariah sebagaimana diatur dalam fatwa. ib Hasanah Card (syariah card) merupakan kartu berbasis syariah yang dapat berfungsi layaknya seperti kartu kredit sehingga dapat diterima di seluruh tempat / merchant di seluruh dunia. Hal ini dapat dimungkinkan karena BNI Syariah menerbitkan kartu ib Hasanah Card ini bekerja sama

69 dengan MasterCard Word Wide sebagai penyedia akses (provider/gateway) transaksi kartu kredit dari seluruh dunia. Layaknya kartu kredit, ib Hasanah Card juga dapat digunakan untuk semua transaksi yang biasa digunakan pada kartu kredit konvensional seperti untuk melakukan pembelanjaan, smart spending, cash advanced (tarik tunai), Perisai Plus (asuransi syariah untuk syariah card) serta kemudahan pembayaran melalui ATM. Yang membedakan kartu ib Hasanah Card dengan kartu kredit konvensional adalah tidak menganut prinsip bunga berbunga, terdapat batasan penggunaan ib Hasanah Card yang diberikan kepada pemegang kartu yaitu tidak digunakan untuk transaksi yang tidak sesuai dengan syariah apabila kartu digunakan di tempat maksiat dan untuk membeli barang yang tidak sesuai dengan syariah maka dengan otomatis kartu akan terblokir dengan sendirinya. Pemegang kartu juga tidak diperbolehkan menggunakan kartu untuk pengeluaran yang berlebihan (israf) dan harus memiliki kemampuan finansial untuk melunasi tagihan ib Hasanah Card pada waktu yang ditentukan. Perkembangan ib Hasanah Card di Pekalongan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan berkisar 200 nasabah per tahun. 48 Dilihat dari peningkatan jumlah nasabah setiap tahunnya menunjukkan antusias para 48 Hasil wawancara dengan ibu Siska Novita (Penyelia Unit Pelayanan) Pada tanggal 18 September 2012 pukul 11.00 di BNI Syariah Cabang Pekalongan

70 nasabah mengenai kartu kredit dengan sistem syariah, karena ib Hasanah Card adalah kartu pembiayaan yang berfungsi seperti kartu kredit sesuai dengan prinsip syariah dengan menggunakan akad kafalah, akad qardh, akad ijarah. Sesuai dengan ketentuan fatwa mengenai akad dalam kartu kredit dengan sistem syariah, akad kafalah di mana BNI Syariah sebagai penjamin bagi pemegang ib Hasanah Card terhadap merchant atas semua kewajiban bayar yang timbul dari transaksi antara pemegang ib Hasanah Card dengan merchant, dan atau penarikan tunai. Atas pemberian kafalah, BNI Syariah dapat menerima monthly membership fee. Sedangkan akad qardh di mana BNI Syariah adalah pemberi pinjaman kepada pemegang ib Hasanah Card atas seluruh transaksi penarikan tunai dengan menggunakan kartu dan transaksi pinjaman dana. Dan yang terakhir akad ijarah di mana BNI Syariah sebagai penyedia jasa sistem pembayaran dan pelayanan terhadap pemegang ib Hasanah Card. Atas ijarah ini, pemegang ib Hasanah Card dikenakan annual membership fee. Bukan hanya itu saja ib Hasanah Card menerapkan prinsip keadilan, jadi biaya yang dikenakan lebih ringan karena tidak menganut prinsip bunga berbunga seperti kartu kredit konvensional. Dan fitur-fitur ib Hasanah Card dengan kartu kredit konvensional tidak jauh beda. Karena ib Hasanah Card juga dapat diterima di seluruh dunia di seluruh tempat usaha yang bertanda MasterCard dan semua ATM yang bertanda CIRRUS di seluruh dunia.

71 Oleh sebab itu dalam mekanisme dan perhitungan return dan denda berbeda dengan sistem konvensional. Karena ib Hasanah Card tidak menganut sistem bunga berbunga melainkan sistem biaya yang dikenakan, sehingga dalam perhitungannya juga tidak menggunakan istilah return atau bunga. Yang perlu dipahami saat memakai ib Hasanah Card tidak berbeda dengan kartu kredit lain adalah sebagai berikut : 1. Tanggal transaksi = tanggal saat anda melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit, 2. Tanggal Cetak ( Cycle Date ) = tanggal saat bank mencetak seluruh transaksi pemakaian kartu, 3. Tanggal Jatuh Tempo ( Due Date ) = tanggal batas waktu pembayaran yang ditetapkan bank (biasanya 15 hari setelah tanggal cetak). 03 Juni 18 Juni 03 Juli tgl cetak tgl jatuh tempo tgl cetak Maksud dari penjelasan di atas adalah misalnya pemegang kartu melakukan transaksi tanggal 1 Juni maka bank akan mencetak tagihan atas transaksi tersebut tanggal 03 Juni dan menetapkan tanggal 18 Juni sebagai tanggal jatuh tempo pembayarannya. Namun bila pemegang kartu melakukan transaksi tanggal 04 Juni maka bank akan mencetak tagihan atas transaksi tersebut pada tanggal 03 Juli dan menetapkan tanggal 18 Juli sebagai tanggal jatuh tempo pembayarannya.

72 1. BIAYA ib Hasanah Card Rumus perhitungan biaya ib Hasanah Card : 1. Monthly Membership Fee = 2,95% x limit kartu 2. Cash Rebate = 2,95% x (sisa pinjaman - net monthly membership bulan sebelumnya - limit kartu) 3. Net Monthly Membership Fee = Monthly Membership Fee + Cash Rebate, atau 4. Net Monthly Membership Fee = 2,95% x (sisa pinjaman - net monthly membership fee bulan sebelumnya) Cash rebate adalah apreasi bank kepada pemegang kartu yang dapat mengurangi monthly membership fee. Cash rebate diberikan atas setiap transaksi pembayaran tagihan yang besarnya proporsional dari jumlah pembayaran. Yang membedakan antara ib Hasanah Card dengan kartu kredit konvensional adalah dalam ib Hasanah Card semua fee tidak akan dihitung dalam perhitungan monthly fee berikutnya dan transaksi cash advance maupun transaksi retail diperlaku sama. Sedangkan pada kartu kredit konvensional bunga transaksi cash advance dihitung mulai tanggal transaksi dengan rate yang lebih tinggi dari pada retail dan seluruh bunga, fee, denda akan dibungakan lagi.

73 Sehingga pada perhitungaan kartu kredit konvensional lebih besar dari pada syariah. Dalam ib Hasanah Card juga terdapat tiga macam kartu yang dibagi berdasarkan jumlah limit yang ditentukan berdasarkan jumlah pendapatan nasabah dalam satu tahun. Limit kartu: Tabel. 7 Classic Gold Platinum Rp. 4.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 40.000.000 Rp. 6.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 75.000.000 - Rp. 25.000.000 Rp. 100.000.000 - Rp. 30.000.000 Rp. 125.000.000 (max Rp. 900.000.000) Annual Membership Fee Tabel. 8 Classic Gold Platinum Kartu Utama Rp. 120.000 Rp. 240.000 Rp. 600.000 Kartu Tambahan Rp. 60.000 Rp. 120.000 Rp. 300.000

74 Monthly Membership Fee Tabel. 9 Classic Gold Platinum Kategori 1 Rp. 118.000 Rp. 295.000 Rp. 1.180.000 Kategori 2 Rp. 177.000 Rp. 442.500 Rp. 1.475.000 Kategori 3 Rp. 236.000 Rp. 590.000 Rp. 2.212.500 Kategori 4 - Rp. 737.500 Rp. 2.950.000 Kategori 5 - Rp. 885.000 Rp. 3.687.500 (max Rp. 26.550.000) Khusus ib Hasanah Card apabila disetujui maka di haruskan membuka tabungan ib Hasanah Card Classic dengan saldo minimal 10% dari total limit. Ketentuan pembagian jenis kartu berdasarkan penghasilan nasabah. Tabel. 10 Nasabah Nasabah Dana Nasabah Limit Jenis Payroll Pembiayaan Kartu Kartu 3,5 Jt 5 Jt 20 Jt 50 Jt - 8 Juta Klasik > 5 Jt 7,5 Jt 50 Jt 75 Jt 100 Jt 200 Jt 10 Juta Gold >7,5 Jt 10 Jt >75 Jt 100 Jt >200 Jt 300 Jt 15 Juta Gold >10 Jt 15 Jt >100 Jt 150 Jt >300 Jt 400 Jt 20 Juta Gold >15 Jt 25 Jt > 150 Jt 200 Jt >400 Jt 500 Jt 25 Juta Gold

75 > 25 Jt 30 Jt > 200 Jt 500 Jt >500 Jt 1 M 30 Juta Gold > 30 Jt 40 Jt > 500 Jt 999 Jt > 1 M 2 M 50 Juta Platinum > 40 Jt > 999 Jt 2 M 75 Juta Platinum Dari pembagian tiga jenis kartu ib Hasanah Card di atas maka pihak BNI Syariah Cabang Pekalongan akan membagi jenis kartu yang akan diperoleh nasabah berdasarkan pada tingkat pendapatan yang diperoleh. Namun dalam perhitungan biaya ib Hasanah Card masih sama yaitu 2,95% dari jumlah limit. Berikut adalah contoh perhitungan ib Hasanah Card Gold dengan limit Rp. 10.000.000.

76 77 Keterangan 49 Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 Limit Kartu (Gold) Rp 10.000.000 Tagihan bulan lalu - 1.000.000 3.926.550 5.629.800 Pembayaran - 100.000 400.000 6.000.000 Outstanding setelah pembayaran - 900.000 3.526.550 (370.200) Pembelanjaan 1.000.000 3.000.000 2.000.000 Penarikan Tunai - Transfer Balance Biaya - Biaya: Biaya administrasi tarik tunai Biaya fasilitas danaplus Biaya keterlambatan Biaya pelampauan limit Monthly Membership Fee 295.000 295.000 295.000 295.000 Cash Rebate (295.000) (268.450) (191.750) (295.000) Net Monthly Membership Fee - 26.550 103.250 Tagihan bulan ini 1.000.000 3.926.550 5.629.800 (370.200) Pekalongan 49 Hasil wawancara dengan ibu Siska Novita (Penyelia Unit Pelayanan) Pada tanggal 18 September 2012 pukul 11.00 di BNI Syariah Cabang 76

77 Penjelasan contoh kasus di atas: Januari: pemegang kartu melakukan transaksi belanja total sebesar Rp 1.000.000 dan menerima tagihan bulan januari sebesar Rp 1.000.000. Februari: pemegang kartu melakukan transaksi belanja total Rp 3.000.000 dan membayar sebesar Rp 100.000 dari tagihan bulan lalu Rp 1.000.000 sehingga tersisa hutang Rp 900.000 karena itu terkena net monthly membership fee sebesar Rp 26.550 (perhitungannya= 2,95% x 900.000 = 26.550 ). Jadi, tagihan bulan Februari Rp 900.000 + Rp 3.000.000 + Rp 26.550 = Rp 3.926.550. Maret: pemegang kartu melakukan transaksi belanja total Rp 2.000.000 dan membayar sebesar Rp 400.000 dari tagihan bulan lalu Rp 3.926.550 sehingga tersisa hutang Rp 3.526.550 karena itu terkena net monthly membership fee Rp 103.250 (perhitungannya= 2,95% x (3.526.550 26.550) = 103.250). Jadi, tagihan bulan maret Rp 3.526.550 + Rp 2.000.000 + Rp 103.250 = Rp 5.629.800. April: pemegang kartu melakukan pembayaran tagihan sebesar Rp 6.000.000 dari tagihan Rp 5.629.800 (tersisa kelebihan pembayaran Rp 370.200), karena tidak ada sisa hutang maka tidak terkena net monthly membership fee. 77

78 Jadi, dalam lembar tagihan bulan April terdapat kelebihan pembayaran Rp 370.200. Apabila tagihan tidak dilunasi nasabah akan terkena net monthly fee, misalkan nasabah kartu Gold dengan limit Rp. 10.000.000 melakukan penarikan tunai sebesar Rp. 1.000.000 namun nasabah tersebut tidak membayar lunas melainkan hanya membayar sebesar Rp. 500.000. Berikut hasil perhitungannya: Monthly Membership Fee = 2,95% x limit kartu = 2,95% x Rp. 10.000.000 = Rp. 295.000 Cash Rebate = 2,95% x (sisa pinjaman - net monthly membership bulan sebelumnya - limit kartu) atau (outstanding limit kartu) x Fee Rate = 2,95% x (Rp. 10.000.000 Rp. 500.000) = Rp. 280.250 Net Monthly Membership Fee = Monthly Membership Fee Cash Rebate = Rp. 295.000 Rp. 280.250 = Rp. 14.750 Jadi total Net Monthly Membership Fee yang akan muncul pada tanggal cetak sebesar Rp. 14.750. Pada ib Hasanah Card dapat melakukan transaksi tarik tunai yang sama dengan kartu kredit konvensional. Namun pada ib Hasanah Card tidak dilakukan proses perhitungan yang sama dengan kartu kredit

79 konvensional karena pada ib Hasanah Card hanya ditetapkan biaya atas penarikan yang telah diatur berdasarkan jenis masing-masing kartu, seperti kartu jenis Classic biayanya sebesar Rp. 25.000 setiap penarikan, Gold biayanya sebesar Rp. 50.000 setiap penarikan dan Platinum biayanya sebesar Rp. 75.000. Misalkan pemegang ib Hasanah Card Classic melakukan penarikan tunai sebesar Rp.2.500.000 di ATM pada tanggal 1 Maret 2011, transaksi itu lalu ditagih oleh pihak Bank kepada pemegang kartu melalui surat tagihan dengan tanggal cetak 18 Maret 2011 dan tanggal jatuh tempo 8 April 2011, lalu pemegang kartu membayar lunas tagihan tersebut pada tanggal 31. biaya administrasi penarikan tunai: Rp. 25.000. Bunga selama 31 hari= Rp.0, karena net monthly fee hanya dikenakan kepada sisa pembayaran, dalam hal ini karena sudah dibayar lunas maka sisa pembayarannya = 0. Jadi, total biaya yang harus dibayarkan hanya Rp. 25.000 tanpa terkena nisbah/bunga. Dan biaya yang diperoleh akan dimasukkan kedalam dana sosial. c. DENDA Pada ib Hasanah Card juga mengenakan denda kepada nasabahnya, khususnya karena: Pertama, denda karena terlambat (late payment) melunasi tagihan atau utang atau membayar setelah tanggal jatuh tempo. Dalam lembaran tagihan yang dikirim setiap bulan selalu tercantum total tagihan pada bulan yang harus

80 dilunasi. Atau cukup membayar minimum 10% dari total tagihan atau minimal Rp. 50.000 (mana yang lebih besar). Berikut ketentuan denda yang telah ditetapkan. Tabel. 12 Classic Gold Platinum X hari 29 hari 15.000 35.000 110.000 30 59 hari 20.000 50.000 160.000 60 89 hari 25.000 65.000 220.000 90 119 hari 40.000 100.000 340.000 120 149 hari 50.000 120.000 410.000 150 179 hari 60.000 150.000 480.000 > 180 hari 320.000 800.000 2.800.000 Kedua, denda karena transaksi belanja melebihi kuota atau batas kredit yang telah ditentukan (over limit). Denda over limit berkisar Rp. 50.000.

81 4.3 ANALISIS MEKANISME PERHITUNGAN RETURN DAN DENDA DI KARTU KREDIT KONVENSIONAL DAN SYARIAH Dari pembahasan pada penjelasan sebelumnya telah dibahas mengenai mekanisme dan perhitungan return dan denda di kartu kredit konvensional dan syariah. Di sini kita akan melihat perbedaan mekanisme perhitungan return kartu kredit konvensional dan biaya di kartu kredit syariah. Contoh kasus: Apabila pemegang kartu dengan limit Rp. 10.000.000 melakukan transaksi retail sebesar Rp.1.000.000 pada tanggal 1 Maret 2011, transaksi itu lalu ditagih melalui surat tagihan dengan tanggal cetak 18 Maret 2011 dan tanggal jatuh tempo 8 April 2011, lalu pemegang kartu membayar pada tanggal 5 April 2011, maka : Pada kartu kredit konvensional: 1. bila dibayar lunas seluruh tagihan maka tidak terkena bunga/no Interest. 2. bila dibayar sebagian sebesar Rp.500.000 maka terkena bunga sebesar Rp.38.310, dengan perhitungan sebagai berikut : Bunga dari tanggal posting sampai tanggal cetak = 1.000.000 x (16/365) x (2,95% x 12) = Rp.15.518 Bunga dari tanggal cetak sampai tanggal pembayaran = 1.000.000 x (17/365) x (2,95% x 12) = Rp.16.488 Bunga dari tanggal pembayaran sampai tanggal cetak berikut = 500.000 x (13/365) x (2,95% x 12) = Rp. 6.304

82 Total bunga yang akan muncul ditagihan bulan berikutnya= Rp.38.310,- Pada ib Hasanah Card: 1. bila dibayar lunas seluruh tagihan maka tidak terkena net monthly fee 2. bila dibayar sebagian sebesar Rp.500.000 (sisa hutang Rp500.000) maka dikenakan net monthly fee sebesar Rp.14.750, dengan perhitungan sebagai berikut: Monthly Membership Fee = 2,95% x limit kartu = 2,95% x Rp. 10.000.000 = Rp. 295.000 Cash Rebate = 2,95% x (sisa pinjaman - net monthly membership bulan sebelumnya - limit kartu) atau (outstanding limit kartu) x Fee Rate = 2,95% x (Rp. 10.000.000 Rp. 500.000) = Rp. 280.250 Net Monthly Membership Fee= =Monthly Membership Fee Cash Rebate = Rp. 295.000 Rp. 280.250 = Rp. 14.750 Total biaya yang akan muncul ditagihan berikutnya = Rp.14.750,- Dari perhitungan di atas terdapat perbedaan, walaupun dengan suku bunga yang sama yaitu 2,95% dan dengan nominal yang sama namun

83 setelah dihitung dengan sistem konvensional dan sistem syariah ternyata jumlah bunga konvensional lebih besar dari pada dengan sistem syariah. Ini menunjukkan bahwa ib Hasanah Card tidak menganut sistem bunga berbunga seperti kartu kredit konvensional. Sehingga biaya yang dikenakan lebih murah. Contoh lain perbedaan perhitungan bunga di kartu kredit konvensional dan ib Hasanah Card: Apabila terdapat sisa tagihan dari bulan sebelumnya sebesar Rp.430.000 (terdiri dari hutang pokok Rp.400.000 dan bunga sebelumnya Rp.30.000), maka : Pada kartu kredit konnvensional perhitungan bunga dibulan berikutnya secara sederhana dihitung dari Rp.430.000 x 2,95%. Jadi, bunga dibulan sebelumnya akan dibungakan kembali dibulan berikutnya. Pada Hasanah Card perhitungan biaya dibulan berikutnya hanya dihitung dari sisa hutang pokoknya saja yaitu dari Rp.400.000 x 2,95%. Biaya Rp.30.000 tidak dibungakan kembali. Jadi, ib Hasanah Card tidak menganut sistem bunga yang berbunga. Sedangkan untuk perhitungan tarik tunai terdapat perbedaan antara kartu kredit konvensional dan ib Hasanah Card: Misal: Apabila pemegang kartu melakukan penarikan tunai sebesar Rp.2.500.000 di ATM pada tanggal 1 Maret 2011, transaksi itu lalu ditagih oleh pihak Bank kepada pemegang kartu melalui surat tagihan dengan tanggal cetak 18 Maret 2011 dan tanggal jatuh tempo 8 April 2011, lalu

84 pemegang kartu membayar lunas tagihan tersebut pada tanggal 31 Maret, maka: Pada kartu kredit konvensional: 1. biaya administrasi penarikan tunai : 4% X Rp.2.500.000 = Rp.100.000,- 2. bunga selama 31 hari (dari tanggal pelunasan 31 Maret sampai tanggal transaksi 1 Maret ) tentu sangat besar sekali. Pada ib Hasanah Card: 1. biaya administrasi penarikan tunai : Rp. 25.000 2. bunga selama 31 hari = Rp.0,- karena net monthly fee hanya dikenakan kepada sisa pembayaran, dalam hal ini karena sudah dibayar lunas maka sisa pembayarannya = 0. Jadi, total biaya yang harus dibayarkan hanya Rp.25.000,- tanpa terkena nisbah/bunga. Dari perhitungan tersebut membuktikan bahwa biaya ib Hasanah Card lebih murah dari pada kartu kredit konvensional. Karena perhitungan kartu kredit konvensional sendiri dalam transaksi tarik tunai nasabah sudah dikenakan bunga sebesar 4% dari jumlah penarikkan guna sebagai biaya administrasi dan masih akan terkena lagi bunga atas transaksi tersebut yang dihitung dari mulai tanggal penarikkan sampai tanggal pembayaran tagihan. Sedangkan dalam ib Hasanah Card, traksaksi tarik tunai diperlakukan sama dengan transaksi belanja. Dan dalam perhitungannnya tidak dikenakan biaya tambahan atas transaksi tersebut sampai tanggal

85 pembayaran seperti pada kartu kredit konvensional. Hanya dikenakan biaya administrasi saja berapapun itu nominal penarikkannya. Kartu kredit konvensional dan ib Hasanah Card dalam menerapkan denda karena dua hal, yaitu karena keterlambatan dan melebihi kuota atau batas kredit yang diberikan (over limit). Kartu kredit konvensional menetapkan denda karena keterlambatan berkisar, sedangkan pada ib Hasanah Card denda dihitung dari berapa lama keterlambatan pembayarannya. Misalkan ib Hasanah Card Classic denda berkisar mulai Rp. 15.000, Gold berkisar mulai Rp. 35.000 dan Platinum berkisar mulai Rp. 110.000. Sedangkan untuk denda karena over limit di kartu kredit konvensional dikenakan berkisar Rp. 75.000 atau 5% dari over limit. Untuk ib Hasanah Card denda dikenakan dalam bentuk nominal berkisar Rp. 50.000. Ini menunjukkan bahwa ib Hasanah Card lebih murah dalam menerapkan denda. Baik untuk denda keterlambatan ataupun denda over limit.