PENJELASAN UMUM 1.1. A. Tujuan Pelaporan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENJELASAN UMUM 1.1. A. Tujuan Pelaporan"

Transkripsi

1 1.1 PENJELASAN UMUM A. Tujuan Pelaporan Bank Indonesia sebagai lembaga negara yang independen, salah satu tugasnya adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Agar tugas tersebut dapat dilaksanakan secara optimal, maka Bank Indonesia memerlukan data atau informasi dari kegiatan suatu Bank, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) maupun Lembaga Selain Bank (LSB) yang dituangkan dalam bentuk laporan. Dalam menyajikan berbagai laporan yang diperlukan oleh Bank Indonesia, antara Pelapor yang satu dengan Pelapor yang lainnya mungkin terdapat perbedaan bentuk penyajian. Agar laporan yang dimaksud dapat diolah secara gabungan sebagai suatu aktivitas industri, maka berbagai bentuk laporan yang diperlukan perlu dibuat seragam. Sehubungan dengan hal tersebut, bentuk laporan yang disusun oleh BPR dan LSB untuk kepentingan Bank Indonesia disajikan menurut sistematika yang ditetapkan dalam buku pedoman ini, dalam bentuk definisi yang seragam serta pelaporannya menggunakan sandi-sandi dan angka-angka. Adapun penyusunan dan penyampaian Laporan Selain Bank Umum (LSBU) dimaksudkan untuk: 1. mendukung dalam pengambilan kebijakan sesuai tugas pokok Bank Indonesia di sektor moneter, perbankan, dan sistem pembayaran; 2. penyusunan statistik dalam rangka analisis sistem pembayaran; dan 3. pengumpulan dan penyusunan statistik untuk memberikan informasi kepada manajemen masing-masing BPR dan LSB. Untuk memenuhi maksud tersebut di atas, LSBU harus disusun secara lengkap, benar, akurat, dan disampaikan tepat pada waktunya. B. Pelapor...

2 1.2 B. Pelapor/Penyedia Informasi Laporan ini disusun dan disampaikan oleh kantor pusat BPR dan LSB yang telah memperoleh izin dari Bank Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan APMK dan Uang Elektronik (Electronic Money) baik sebagai Prinsipal, Penerbit, Acquirer, maupun Penyelenggara Kliring, dan Penyelesaian Akhir. C. Jenis Laporan Jenis informasi dalam Laporan adalah informasi yang bersifat posisi atau outstanding pada periode laporan dan data yang bersifat kumulatif. Penyusunan dan penyampaian informasi yang dikirim dapat dilihat pada tabel yang disesuaikan dengan Kelompok/Kategori BPR dan LSB pelapor yaitu: MATRIK...

3 1.3 MATRIK KEWAJIBAN PELAPORAN FORM LSBU UNTUK BPR DAN LSB PENYELENGGARA APMK DAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) Kelompok/Katergori BPR dan LSB sesuai dengan ketentuan yang ada Form yang wajib dilaporkan (beri tanda ) A. BPR Penyelenggara Kegiatan APMK 1. Penerbit APMK-Kartu ATM B. LSB Penyelenggara Kegiatan APMK dan Uang Elektronik (Electronic Money) 1. Penerbit APMK-Kartu Kredit Penerbit Uang Elektronik Acquirer Penyelenggara Kliring dan Penyelesaian Akhir Form Nama Informasi/Form 301 Laporan Bulanan Penerbit Kartu Kredit 302 Laporan Bulanan Penerbit Selain Kartu Kredit 303 Laporan Bulanan Acquirer 304 Laporan Bulanan Infrastruktur 305 Laporan Triwulanan Penyelenggara Kliring dan/atau Penyelesaian Akhir (Settlement) 306 Laporan Bulanan Fraud APMK dan Uang Elektronik 307 Laporan Bulanan Penerbit Kolektibilitas Kartu Kredit 309 Laporan Triwulanan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah Lembaga Selain Bank (Jenis Produk dan Permasalahan Yang Diadukan) 310 Laporan Triwulanan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah Lembaga Selain Bank (Pengaduan Yang Diselesaikan Dalam Masa Laporan) 311 Laporan Triwulanan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah Lembaga Selain Bank (Penyebab Pengaduan) 312 Laporan Triwulanan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah Lembaga Selain Bank (Publikasi Negatif) 313 Laporan Triwulanan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah Lembaga Selain Bank (Penyelesaian Sengketa) D. Penyusunan...

4 1.4 D. Penyusunan Laporan Bank Indonesia memberikan pilihan kepada BPR dan LSB mengenai cara pelaporan yaitu melalui sarana pelaporan dalam bentuk web form yang disediakan oleh Bank Indonesia atau melalui pengembangan sistem aplikasi sendiri sehingga dapat menyesuaikan dengan kemampuan teknologinya. Laporan ini disusun dalam bentuk text file dengan berpedoman pada template dan spesifikasi dalam buku pedoman ini. E. Penyampaian Laporan Laporan disampaikan secara elektronis langsung ke Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta. Komunikasi pelaporan yang digunakan adalah melalui media extranet yang dikembangkan oleh Bank Indonesia. Kebutuhan informasi bagi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) akan dipenuhi melalui Kantor Pusat Bank Indonesia. F. Waktu Penyampaian Laporan Laporan dan/atau koreksi Laporan disampaikan ke Bank Indonesia sejak tanggal 1 sampai dengan tanggal 15 setelah akhir bulan Laporan untuk Laporan bulanan dan sejak tanggal 1 sampai dengan tanggal 15 (April, Juli, Oktober, dan Januari) setelah akhir masa Laporan untuk laporan triwulanan. Penyampaian Laporan maupun koreksi Laporan setelah tanggal 15 hingga akhir bulan masih diterima oleh Sistem LSBU, namun laporan dan/atau koreksi tersebut dinyatakan terlambat dan akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan. Sistem LSBU secara On-Line dapat digunakan untuk penyampaian Laporan dan/atau koreksi Laporan sampai dengan 1 (satu) bulan setelah bulan laporan untuk Laporan bulanan dan 1 (satu) bulan setelah masa laporan untuk laporan triwulanan. Pengiriman data baru dan/atau koreksi setelah melampaui waktu On-Line tersebut akan ditolak oleh Sistem LSBU dan harus disampaikan secara Off-Line. G. Penyampaian...

5 1.5 G. Penyampaian Koreksi BPR dan LSB dapat menyampaikan koreksi atas Laporan dalam batas waktu penyampaian Laporan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan. Koreksi yang disampaikan setelah batas waktu dinyatakan terlambat menyampaikan koreksi dan akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Koreksi Laporan yang disampaikan ke Bank Indonesia dilakukan dengan mengirim ulang 1 (satu) form meskipun hanya terdapat 1 (satu) field kesalahan pada form yang bersangkutan. Bagi pelapor yang menggunakan sarana pelaporan web form, koreksi dapat dilakukan dengan me-retrieve data yang telah disampaikan untuk dikoreksi atas data yang salah tersebut. H. Pengguna Pengguna LSBU adalah satuan kerja di Bank Indonesia dan BPR serta LSB sesuai dengan kewenangan akses yang dimiliki. I. Lain-lain Pertanyaan yang berkenaan dengan pelaporan ditujukan kepada Bank Indonesia sebagai berikut: 1. Departemen Akunting dan Sistem Pembayaran, Divisi Perizinan dan Informasi Sistem Pembayaran dan Divisi Pengawasan Sistem Pembayaran mengenai materi Form 301, Form 302, Form 303, Form 304, Form 305, Form 306, Form 307, Form 309, Form 310, Form 311, Form 312, dan Form Direktorat Pengelolaan Sistem Informasi, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan aplikasi dan otomasi sistem penyampaian Laporan dan akses Sistem LSBU di Bank Indonesia. Pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan hal-hal tersebut di atas disampaikan melalui Helpdesk Bank Indonesia dengan nomor telepon (021) PENJELASAN...

6 1.6 PENJELASAN FORMULIR DAN CAKUPAN INFORMASI YANG DILAPORKAN I. Form 301 sampai dengan Form 307: Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu (APMK) dan Uang Elektronik (Electronic Money) Laporan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) dan Uang Elektronik (Electronic Money) meliputi penyelenggaraan Kartu Kredit, Kartu Automated Teller Machine (ATM), Kartu Debet, Uang Elektronik (Electronic Money), dan/atau yang dipersamakan dengan itu, yang dilaksanakan oleh BPR dan LSB, yang melakukan kegiatan APMK dan Uang Elektronik (Electronic Money). Laporan APMK dan Uang Elektronik (Electronic Money) terdiri dari 7 form yang antara lain berisi laporan mengenai: 1. Laporan Bulanan Penerbit Kartu Kredit (Form 301); 2. Laporan Bulanan Penerbit Selain Kartu Kredit (Form 302); 3. Laporan Bulanan Acquirer (Form 303); 4. Laporan Bulanan Infrastruktur (Form 304); 5. Laporan Triwulanan Penyelenggara Kliring dan/atau Penyelesaian Akhir (Settlement) (Form 305); 6. Laporan Bulanan Fraud APMK dan Uang Elektronik (Form 306); dan 7. Laporan Bulanan Penerbit Kolektibilitas Kartu Kredit (Form 307). II. Form 309 sampai dengan Form 313: Laporan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah Lembaga Selain Bank Laporan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah adalah Laporan yang disampaikan oleh BPR dan LSB secara triwulanan dalam rangka penyelesaian pengaduan nasabah yang terkait dengan kerugian finansial dan diajukan secara tertulis oleh nasabah dan/atau perwakilan nasabah, termasuk yang diajukan oleh suatu lembaga, badan hukum, dan/atau bank lain yang menjadi nasabah LSB tersebut. Dalam...

7 1.7 Dalam form ini yang dilaporkan adalah: 1. Jenis Produk dan Permasalahan yang Diadukan (Form 309); 2. Pengaduan yang Diselesaikan Dalam Masa Laporan (Form 310); 3. Penyebab Pengaduan (Form 311); 4. Publikasi Negatif (Form 312); dan 5. Penyelesaian Sengketa (Form 313). PENJELASAN...

8 1.8 PENJELASAN PENGISIAN FIELD ATAU KOLOM Tata Cara Penulisan Character dan Numerik Pengisian setiap field pada laporan ini diantaranya menggunakan character atau numerik dengan kaidah penulisan berikut: 1. Character Penulisan dimulai dari sisi kiri, dan apabila dikosongkan diisi spasi sebanyak jumlah panjang field. 2. Numerik Penulisan angka di depan desimal diisi dari sisi kanan, dan apabila tersisa di depan diisi dengan 0 sepanjang field. Penulisan angka di belakang desimal diisi dari sisi kiri, dan apabila tersisa di belakang diisi dengan 0 sepanjang field. Contoh numerik prosentase sebanyak 8 (delapan) digit, yang terdiri dari 3 (tiga) digit awal merupakan angka di depan desimal dan 5 (lima) digit di belakang merupakan angka di belakang desimal, maka suku bunga 2,25% (dua koma dua puluh lima persen) harus ditulis dengan Contoh lain numerik sebanyak 9 (sembilan) digit maka USD1000 harus ditulis dengan Tata Cara Pengisian Field Header Pengisian field header adalah sebagai berikut: 1. Sandi Pelapor, diisi character sebanyak 9 (sembilan) digit sesuai dengan sandi LSB (Lampiran Sandi Pelapor). Contoh: Lembaga Keuangan Non Bank adalah PT Artajasa Pembayaran Elektronis, maka LSB tersebut harus mengisi sandi dengan Jenis Periode Laporan, diisi character sebanyak 1 (satu) digit sesuai dengan sandi jenis periode laporan sebagai berikut: Q: Quarterly (Triwulanan); dan M: Monthly (Bulanan) 3. Periode Data Laporan, diisi 8 (delapan) digit periode data laporan dengan format yyyymmdd. Mekanisme pengisian sebagai berikut: Apabila...

9 1.9 Apabila kolom jenis laporan berisi Q untuk 4 (empat) digit pertama yyyy, 2 (dua) digit selanjutnya diisi 01, 04, 07, atau 10, 2 (dua) digit terakhir diisi 01. Selain itu ditolak. Apabila kolom jenis laporan berisi M untuk 4 (empat) digit pertama yyyy, 2 (dua) digit selanjutnya diisi 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07, 08, 09, 10, 11, atau 12, 2 (dua) digit terakhir diisi 01. Selain itu ditolak. 4. Jenis Laporan, diisi character sebanyak 1 (satu) digit sesuai dengan daftar sandi jenis laporan. Khusus untuk LSBU diisi A. 5. No. Form, diisi character sebanyak 4 (empat) digit sesuai dengan nomor form yang bersangkutan, contoh: Form 301 diisi Jumlah Record Isi, diisi numerik sebanyak 9 (sembilan) digit yaitu sesuai dengan jumlah record isi yang dilaporkan. Field ini akan terisi secara otomatis oleh sistem pada Pelapor. Informasi...

10 1.10 Informasi Pokok Pelapor Laporan LSBU* Nama Pelapor : Sandi Pelapor : Alamat : Nama Kota : Penanggung jawab Laporan a. Nama : b. Nomor Telepon : c. Nomor Faks : d. * Disediakan melalui Sistem LSBU Form

11 1.11 Form 301 sampai dengan Form 307: Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu (APMK) dan Uang Elektronik (Electronic Money) Form 301: Laporan Bulanan Penerbit Kartu Kredit Form ini diisi oleh Penerbit Kartu Kredit (Credit Card). Kartu Kredit adalah APMK yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan tunai, dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh Acquirer atau Penerbit, dan Pemegang kartu berkewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu yang disepakati baik dengan pelunasan secara sekaligus (charge card) ataupun dengan pembayaran secara angsuran. 1. Prinsipal dan Private Label Prinsipal adalah bank atau LSB yang bertanggung jawab atas pengelolaan sistem dan/atau jaringan antar anggotanya, baik yang berperan sebagai Penerbit dan/atau Acquirer, dalam transaksi APMK yang kerjasama dengan anggotanya didasarkan atas suatu perjanjian tertulis. Field ini diisi dengan character sebanyak 3 (tiga) digit berdasarkan nama Prinsipal dan Private Label yang digunakan. Pengisian data berdasarkan sandi sebagai berikut : Nama Prinsipal dan/atau Private Label Sandi a. Visa 110 b. Master Card 120 c. JCB 140 d. Amex 150 e. CUP 160 f. Prinsipal Lainnya 390 Prinsipal lainnya adalah prinsipal selain tersebut dalam huruf a sampai dengan huruf e. g. Private Label 690 Private...

12 1.12 Private label adalah Kartu Kredit yang hanya dapat digunakan pada sistem dan jaringan Penerbit sendiri atau dengan kata lain transaksinya hanya bersifat on us. 2. Keterangan Apabila field Prinsipal dan Private Label diisi dengan sandi 390 atau 690, field keterangan digunakan untuk menjelaskan nama Prinsipal lainnya atau nama Private Label. Untuk nama Prinsipal lainnya diisi dengan nama lembaga yang memiliki sistem dan jaringan yang digunakan. Dan untuk Private Label diisi dengan nama lembaga yang menerbitkan kartu tersebut. Field ini diisi dengan character sebanyak 45 (empat puluh lima) digit. 3. Jumlah Kartu Jumlah Kartu Kredit baik kartu utama (basic card) maupun kartu tambahan (supplementary card) pada akhir periode laporan, termasuk Kartu Kredit yang diblokir sementara (temporary blocked) dan kartu baru (new card approved). Contoh: Jumlah kartu beredar pada tanggal 30 September 2013 adalah sebanyak (lima puluh ribu) kartu utama dan (sepuluh ribu) kartu tambahan, maka untuk pelaporan jumlah kartu pada periode laporan bulan Oktober 2013 adalah sebanyak (enam puluh ribu) kartu. 4. Kartu Baru (New Card Approved) Total jumlah kartu utama dan kartu tambahan yang disetujui selama periode laporan, tidak termasuk penggantian kartu (misalnya karena kartu hilang, kartu expired, dan lain sebagainya). Contoh: Jumlah kartu yang disetujui dan telah diaktivasi selama bulan September 2013 adalah sebanyak 1000 (seribu) kartu utama dan 500 (lima ratus) kartu tambahan, maka untuk pelaporan kartu baru pada periode...

13 1.13 periode laporan bulan Oktober 2013 (paling lambat penyampaian tanggal 15 Oktober 2013) adalah sebanyak 1500 (seribu lima ratus) kartu. 5. Kartu yang Ditutup Total jumlah kartu utama maupun kartu tambahan yang ditutup secara permanen, baik atas permintaan sendiri maupun ditutup oleh Penerbit selama periode laporan. Contoh: Jumlah kartu yang ditutup selama bulan September 2013 adalah sebanyak 500 (lima ratus) kartu utama dan 100 (seratus) kartu tambahan, maka untuk pelaporan kartu yang ditutup pada periode laporan bulan Oktober 2013 adalah sebanyak 600 (enam ratus) kartu. Untuk jumlah kartu pada bulan September 2013 adalah posisi jumlah kartu pada bulan Agustus 2013 ditambah kartu baru pada bulan Agustus 2013 dikurangi dengan kartu yang ditutup pada bulan Agustus Jumlah Account Total jumlah pemegang kartu berdasarkan Customer Information File (CIF). Field ini diisi dengan numerik sebanyak 12 (dua belas) digit dan setiap jenis kartu diisi dengan jumlah account yang sama. Contoh: Jumlah account pada penerbit A yang bekerjasama dengan 3 (tiga) Prinsipal, dan memiliki 100 (seratus) nasabah Pemegang Kartu Kredit. Sebanyak 70 (tujuh puluh) nasabah memiliki 3 (tiga) jenis Kartu Kredit yaitu kartu dengan sandi Prinsipal 110, 120, dan 140 sedangkan sisanya (30 nasabah) hanya memiliki 2 (dua) jenis Kartu Kredit yaitu kartu dengan sandi Prinsipal 110 dan 120. Field jumlah account diisi dengan angka 100 pada setiap Prinsipal yang dilaporkan. Cara...

14 1.14 Cara pengisian dalam Form 301: Sandi Prinsipal Jumlah Kartu Jumlah Account Total Jumlah Kartu Berdasarkan Status a. Kartu Utama Jumlah Kartu Kredit utama (kartu yang dimiliki oleh Pemegang Kartu yang bertanggung jawab atas semua kewajiban yang timbul atas penggunaan kartu) pada akhir periode laporan (termasuk Kartu Kredit yang diblokir sementara). b. Kartu Tambahan Jumlah Kartu Kredit tambahan (kartu yang diberikan kepada Pemegang Kartu utama namun dimanfaatkan oleh orang lain yang identitasnya tercantum pada kartu tersebut dimana kewajiban yang timbul atas penggunaan kartu tersebut menjadi tanggung jawab Pemegang Kartu utama) pada akhir periode laporan (termasuk Kartu Kredit yang diblokir sementara). 8. Jumlah Kartu Berdasarkan Per Credit Limit jt Jumlah Kartu Kredit utama dan tambahan dengan limit kredit antara 0 5 juta rupiah pada akhir periode laporan (termasuk Kartu Kredit yang diblokir sementara). - >5 10 jt Jumlah Kartu Kredit utama dan tambahan dengan limit kredit antara >5 10 juta rupiah pada akhir periode laporan (termasuk Kartu Kredit yang diblokir sementara). >10-25 jt...

15 >10 25 jt Jumlah Kartu Kredit utama dan tambahan dengan limit kredit antara >10 25 juta rupiah pada akhir periode laporan (termasuk Kartu Kredit yang diblokir sementara). - >25 50 jt Jumlah Kartu Kredit utama dan tambahan dengan limit kredit antara >25 50 juta rupiah pada akhir periode laporan (termasuk Kartu Kredit yang diblokir sementara). - > jt Jumlah Kartu Kredit utama dan tambahan dengan limit kredit antara > juta rupiah pada akhir periode laporan (termasuk Kartu Kredit yang diblokir sementara). - >100 jt Jumlah Kartu Kredit utama dan tambahan dengan limit kredit antara >100 juta rupiah pada akhir periode laporan (termasuk Kartu Kredit yang diblokir sementara). Total jumlah kartu per kredit limit harus sama dengan jumlah kartu yang dilaporkan. Informasi Suku Bunga dan Biaya: Nilai minimum dan maksimum yang dibebankan kepada customer. 9. Interest Rate Retail Bulanan Interest rate retail bulanan adalah besarnya suku bunga bulanan yang dikenakan kepada nasabah untuk transaksi ritel atau pembelanjaan yang dilakukan di Merchant apabila Pemegang Kartu tidak melunasi seluruh tagihan pada waktu jatuh tempo secara sekaligus (pembayaran dilakukan dengan cara diangsur). - Nilai Minimum Nilai persentase minimum interest rate retail bulanan. Field...

16 1.16 Field ini diisi dengan numerik sebanyak 5 (lima) digit (format persentase). - Nilai Maksimum Nilai persentase maksimum interest rate retail bulanan. Field ini diisi dengan numerik sebanyak 5 (lima) digit (format persentase). 10. Interest Rate Cash Advance Bulanan Interest rate cash advance bulanan adalah besarnya suku bunga bulanan yang dikenakan kepada nasabah untuk transaksi penarikan tunai yang dilakukan apabila Pemegang Kartu tidak melunasi seluruh tagihan pada waktu jatuh tempo secara sekaligus (pembayaran dilakukan dengan cara diangsur). - Nilai Minimum Nilai persentase minimum interest rate cash advance bulanan. Field ini diisi dengan numerik sebanyak 5 (lima) digit (format persentase). - Nilai Maksimum Nilai persentase maksimum interest rate cash advance bulanan. Field ini diisi dengan numerik sebanyak 5 (lima) digit (format persentase). 11. Late Fee Late fee adalah besarnya nilai denda yang dikenakan kepada masingmasing pemegang kartu apabila pembayaran dilakukan setelah tanggal jatuh tempo tagihan. - Nilai Minimum Nilai minimum late fee. - Nilai Maksimum Nilai maksimum late fee. Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit. Contoh: Biaya keterlambatan pembayaran untuk Kartu Kredit Silver adalah Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) untuk Kartu Kredit Gold adalah...

17 1.17 adalah Rp60.000,00 (enam puluh ribu rupiah) dan untuk Kartu Kredit Platinum adalah Rp ,00 (seratus ribu rupiah). Maka nilai minimum late fee diisi sebesar Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) dan nilai maksimum late fee diisi sebesar Rp ,00 (seratus ribu rupiah). Dalam hal nilai minimum/maksimum late fee masih dalam bentuk persentase, maka nilai yang dilaporkan dihitung dari nilai tertinggi tagihan yang mengalami late fee selama periode pelaporan X persentase (%) late fee yang ditetapkan oleh Bank. Contoh: Jika terdapat 100 (seratus) Pemegang Kartu yang terkena late fee, dimana nilai tagihan yang tertinggi adalah Rp ,00 (lima juta rupiah) maka yang dilaporkan adalah nilai tertinggi dari pemegang kartu tersebut dikalikan persentase (%), misalnya 3% (tiga persen). Jadi nilai yang dilaporkan adalah Rp ,00 (seratus lima puluh ribu rupiah). 12. Over Limit Fee Over limit fee adalah besarnya nilai denda dalam rupiah dan dalam persentase yang dikenakan kepada masing-masing Pemegang Kartu apabila penggunaan Kartu Kredit baik untuk pembelanjaan di merchant maupun penarikan tunai melebihi limit yang telah ditetapkan. - Nilai Minimum Nilai minimum denda (dalam rupiah) untuk transaksi over limit. - Nilai Maksimum Nilai maksimum denda untuk transaksi over limit. Contoh: Nilai minimum denda (dalam rupiah) adalah Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) maka dicantumkan 50000, dan jika nilai maksimum denda adalah Rp ,00 (dua ratus ribu rupiah) dituliskan Dalam...

18 1.18 Dalam hal nilai minimum/maksimum over limit fee masih dalam bentuk persentase, maka nilai yang dilaporkan dihitung dari nilai tertinggi tagihan yang mengalami over limit fee selama periode pelaporan X persentase (%) over limit fee yang ditetapkan oleh Bank. Contoh: Jika terdapat 100 (seratus) Pemegang Kartu yang terkena over limit fee, maka yang dilaporkan adalah nilai dari tagihan tertinggi, yaitu Rp ,00 (sepuluh juta rupiah) tersebut dikalikan persentase (%), misalnya 5% (lima persen), maka yang dilaporkan Rp ,00 (lima ratus ribu rupiah). 13. Annual Fee Annual fee adalah besarnya iuran tahunan yang dikenakan oleh Penerbit kepada masing-masing Pemegang Kartu. - Nilai Minimum Nilai minimum annual fee. - Nilai Maksimum Nilai maksimum annual fee. Contoh: Annual fee untuk Kartu Kredit Silver adalah Rp ,00, (seratus lima puluh ribu rupiah) untuk Kartu Kredit Gold adalah Rp ,00 (tiga ratus ribu rupiah) dan untuk Kartu Kredit Platinum adalah Rp ,00 (enam ratus ribu rupiah). Maka nilai minimum annual fee diisi dan nilai maksimum annual fee diisi Dalam hal Penerbit mengenakan iuran secara bulanan maka nilai iuran bulanan dikalikan 12 (dua belas) bulan. 14. Biaya Cash Advance Biaya cash advance adalah besarnya biaya dalam rupiah dan dalam persentase yang dikenakan kepada masing-masing Pemegang Kartu untuk penarikan tunai yang dilakukan. - Nilai...

19 Nilai Minimum Nilai minimum (dalam rupiah) yang dibebankan untuk transaksi cash advance/penarikan tunai yang dilakukan. - Nilai Maksimum Dalam Persen Nilai persentase maksimum suku bunga yang dikenakan untuk transaksi cash advance/penarikan tunai yang dilakukan. Field ini diisi dengan numerik sebanyak 5 (lima) digit (format persentase). Contoh: Biaya cash advance untuk Kartu Kredit Silver adalah Rp40.000,00 (empat puluh ribu rupiah) atau 6% (enam persen) dari jumlah yang ditarik, untuk Kartu Kredit Gold adalah Rp60.000,00 (enam puluh ribu rupiah) atau 7% (tujuh persen) dari jumlah yang ditarik dan untuk Kartu Kredit Platinum adalah Rp ,00 (seratus ribu rupiah) atau 8% (delapan persen) dari jumlah yang ditarik. Maka nilai minimum biaya cash advance diisi sebesar Rp40.000,00 (empat puluh ribu rupiah) dan nilai maksimum biaya cash advance diisi sebesar 8% (delapan persen). Informasi Kolektibilitas 15. First Payment Default Jumlah kartu utama baru yang mengalami payment default (tidak melakukan pembayaran) atas tagihan pada billing statement pertama dan total nilai payment default tersebut selama periode laporan. - Jumlah Account Jumlah kartu utama yang mengalami first payment default. - Nominal Nilai first payment default. Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 (lima belas) digit. 16. Hapus Buku/Write Off Jumlah kartu utama dan nilai tagihan yang dihapus buku oleh Penerbit selama periode laporan. - Jumlah...

20 Jumlah Account Jumlah kartu utama yang tagihannya dihapus buku. - Nominal Nilai tagihan yang dihapus buku. 17. Recovery Jumlah kartu utama dan nilai tagihan yang telah dihapus buku namun dapat dibayar kembali oleh Pemegang Kartu selama periode laporan. - Jumlah Account Jumlah kartu utama yang di-recovery. - Nominal Nilai tagihan yang di-recovery. 18. Hapus Tagih Jumlah kartu utama dan nilai tagihan yang dihapus tagih oleh Penerbit selama periode laporan. - Jumlah Account Jumlah kartu utama yang tagihannya dihapus tagih. - Nominal Nilai tagihan yang dihapus tagih. Informasi terkait Bucket Receivables 19. Nominal Outstanding Besarnya nilai kewajiban yang belum dipenuhi oleh Pemegang Kartu atas penggunaan Kartu Kredit (tidak termasuk bunga dan biaya lain) pada akhir periode laporan. - Current...

21 Current Nominal outstanding dari kelompok Pemegang Kartu yang masih lancar (termasuk current past due) - X days Nominal outstanding dari kelompok Pemegang Kartu yang menunggak hingga 30 hari DPD Nominal outstanding dari kelompok Pemegang Kartu yang menunggak antara 31 (tiga puluh satu) hari sampai dengan 60 (enam puluh) hari DPD Nominal outstanding dari kelompok Pemegang Kartu yang menunggak antara 61 (enam puluh satu) hari sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari DPD Nominal outstanding dari kelompok Pemegang Kartu yang menunggak antara 91 (sembilan puluh satu) hari sampai dengan 120 (seratus dua puluh) hari DPD Nominal outstanding dari kelompok Pemegang Kartu yang menunggak antara 121 (seratus dua puluh satu) hari sampai dengan 150 (seratus lima puluh) hari DPD Nominal outstanding dari kelompok Pemegang Kartu yang menunggak antara 151 (seratus lima puluh satu) hari sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) hari DPD...

22 DPD Nominal outstanding dari kelompok Pemegang Kartu yang menunggak lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari. 20. Account Outstanding (disamakan dengan nominal outstanding) Jumlah kartu utama/basic cardholder yang belum memenuhi kewajibannya sebagai akibat dari penggunaan Kartu Kredit pada akhir periode laporan. - Current Jumlah account outstanding yang belum jatuh tempo. - X days Jumlah account outstanding yang telah melewati masa jatuh tempo pemenuhan kewajibannya hingga 30 (tiga puluh) hari DPD Jumlah account outstanding yang telah melewati masa jatuh tempo pemenuhan kewajibannya dengan periode antara 31 (tiga puluh satu) hari sampai dengan 60 (enam puluh) hari DPD Jumlah account outstanding yang telah melewati masa jatuh tempo pemenuhan kewajibannya dengan periode antara 61 (enam puluh satu) hari sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari DPD Jumlah account outstanding yang telah melewati masa jatuh tempo pemenuhan kewajibannya dengan periode antara 91 (sembilan puluh satu) hari sampai dengan 120 (seratus dua puluh) hari DPD Jumlah account outstanding yang telah melewati masa jatuh tempo pemenuhan kewajibannya dengan periode antara 121 seratus...

23 1.23 (seratus dua puluh satu) hari sampai dengan 150 (seratus lima puluh) hari DPD Jumlah account outstanding yang telah melewati masa jatuh tempo pemenuhan kewajibannya dengan periode antara 151 (seratus lima puluh satu) hari sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) hari DPD Jumlah account outstanding yang telah melewati masa jatuh tempo pemenuhan kewajibannya dengan periode lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari. 21. Volume Transaksi a. Transaksi Tunai Jumlah frekuensi penggunaan Kartu Kredit untuk transaksi penarikan tunai selama periode laporan. - Transaksi Internasional Jumlah frekuensi transaksi tunai yang dilakukan di luar wilayah Indonesia selama periode laporan. - Transaksi Domestik Jumlah frekuensi transaksi tunai yang dilakukan di dalam wilayah Indonesia. b. Transaksi Belanja Jumlah frekuensi penggunaan Kartu Kredit untuk transaksi belanja selama periode laporan. - Transaksi Internasional Jumlah frekuensi transaksi ritel/belanja yang dilakukan di luar wilayah Indonesia, termasuk pembelanjaan yang dilakukan pada Merchant yang berada di luar wilayah Indonesia...

24 1.24 Indonesia (misalnya pembelanjaan melalui online store yang berkedudukan di luar negeri) selama periode laporan. - Transaksi Domestik Jumlah frekuensi transaksi ritel/belanja yang dilakukan di dalam wilayah Indonesia. 22. Nilai Transaksi a. Transaksi Tunai Nilai transaksi penarikan tunai dengan menggunakan Kartu Kredit selama periode laporan. - Transaksi Internasional Nilai transaksi tunai yang dilakukan di luar wilayah Indonesia selama periode laporan. - Transaksi Domestik Nilai transaksi tunai yang dilakukan di dalam wilayah Indonesia. b. Transaksi Belanja Nilai transaksi ritel/belanja dengan menggunakan Kartu Kredit selama periode laporan. - Transaksi Internasional Nilai transaksi ritel/belanja yang dilakukan di luar wilayah Indonesia, termasuk pembelanjaan yang dilakukan pada merchant yang berada di luar wilayah Indonesia (misalnya pembelanjaan melalui online store yang berkedudukan di luar negeri). - Transaksi Domestik Nilai transaksi ritel/belanja yang dilakukan di dalam wilayah Indonesia. 23. Revolving...

25 Revolving Rate Persentase dari jumlah Pemegang Kartu utama yang masuk kedalam kriteria revolving dibandingkan dengan jumlah Pemegang Kartu utama secara keseluruhan. Kriteria revolving disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku pada masing-masing Penerbit Kartu Kredit. Field ini diisi dengan numerik sebanyak 5 (lima) digit (format persentase). LAPORAN...

26 1.26 LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG ELEKTRONIK (Electronic Money) LAPORAN BULANAN PENERBIT KARTU KREDIT Form 301 Sandi Pelapor Jenis Periode Laporan Jumlah Kartu Principle dan Private Label Keterangan Jumlah Kartu Kartu Baru Kartu yang Ditutup Jumlah Account Kredit Berdasarkan Status Kartu Kartu Tamb Utama ahan 0-5 Juta > 5-10 Juta Kredit Limit Interest Rate Retail Interest Rate Cash Advance Late Fee > 50 - > 10 - > 25 - > Nilai Nilai 25 Juta 50 Juta Juta Juta Minimum Maksimum Nilai Nilai Nilai Nilai Minimum Maksimum Minimum Maksimum Periode Data Laporan Jenis Laporan Over Limit Annual Fee Biaya Cash Advance First Payment Default Hapus Buku/Write Off Recovery Hapus Tagih Nilai Minimum Nilai Maksimum Nilai Minimum Nilai Maksimum Nilai Minimum Nilai Maksimum Jumlah Account Nominal Jumlah Account Nominal Jumlah Account Nominal Jumlah Account Nominal No Form...

27 1.27 No Form Jumlah Record Isi Bucket Receivables Volume Transaksi Tunai Volume Transaksi Belanja Nilai Transaksi Tunai Nilai Transaksi Belanja Nominal Outstanding Account Outstanding Revolving Cu rre nt X Days 30 DPD 60 DPD 90 DPD 120 DPD 150 DPD 180 DPD Current X Days 30 DPD 60 DPD 90 DPD 120 DPD 150 DPD 180 DPD Transaksi Internasional Transaksi Domestik Transaksi Internasional Transaksi Domestik Transaksi Internasional Transaksi Domestik Transaksi Internasional Transaksi Domestik Rate Form

28 1.28 Form 302: Laporan Bulanan Penerbit Selain Kartu Kredit Form ini diisi oleh Penerbit Kartu ATM, Kartu Debet dan Uang Elektronik (Electronic Money). Kartu ATM adalah APMK yang dapat digunakan untuk melakukan penarikan tunai dan/atau pemindahan dana dimana kewajiban Pemegang Kartu dipenuhi seketika dengan mengurangi secara langsung simpanan Pemegang Kartu pada Bank atau LSB yang berwenang untuk menghimpun dana sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kartu Debet adalah APMK yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan, dimana kewajiban Pemegang Kartu dipenuhi seketika dengan mengurangi secara langsung simpanan Pemegang Kartu pada Bank atau LSB yang berwenang untuk menghimpun dana sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Uang Elektronik (Electronic Money) adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: a. diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh Pemegang kepada Penerbit; b. nilai uang disimpan secara elektonik dalam suatu media seperti server atau chip; c. digunakan sebagai alat pembayaran kepada Pedagang yang bukan merupakan Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money) tersebut; dan d. nilai Uang Elektronik (Electronic Money) yang disetor oleh Pemegang dan dikelola oleh Penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan. 1. Jenis Data Diisi dengan character sebanyak 3 (tiga) karakter berdasarkan sandi jenis data dengan klasifikasi sebagai berikut: Jenis Data Sandi Jenis Data Jumlah kartu 001 Kartu baru 002 Kartu...

29 1.29 Kartu yang ditutup 003 Jumlah kartu per Prinsipal, dibedakan menjadi: Visa 110 Mastercard 120 JCB 140 Amex 150 Link 015 ATM Bersama 016 Prima 017 Alto 018 Private Label 048 Lainnya 049 Jumlah Uang Elektronik (Electronic Money) berdasarkan jenis media penyimpan data Uang Elektronik (Electronic Money), dibedakan menjadi: Chip Based 051 Server Based 052 Jumlah Uang Elektronik (Electronic Money) berdasarkan bentuk Uang Elektronik (Electronic Money), dibedakan menjadi: Registered 056 Unregistered 057 Dana Float 070 Volume Transaksi, dibedakan menjadi: Volume transaksi tunai internasional (interchange) 081 Volume transaksi tunai domestik (interchange) 082 Volume transaksi belanja internasional (interchange) 086 Volume transaksi belanja domestik (interchange) 087 Volume transaksi transfer interbank 091 Volume transaksi transfer antarbank 092 Volume transaksi transfer antar Uang Elektronik 093 Volume transaksi initial (pengisian pertama kali) 096 Volume transaksi reload/top up 097 Volume...

30 1.30 Volume transaksi tarik tunai untuk Uang Elektronik 098 Volume transaksi reedem 099 Nilai Transaksi, dibedakan menjadi: Nilai transaksi tunai internasional (interchange) 101 Nilai transaksi tunai domestik (interchange) 102 Nilai transaksi belanja internasional (interchange) 106 Nilai transaksi belanja domestik (interchange) 107 Nilai transaksi transfer interbank 111 Nilai transaksi transfer antarbank 112 Nilai transaksi transfer antar Uang Elektronik 113 Nilai transaksi initial (pengisian pertama kali) 116 Nilai transaksi reload/top up 117 Nilai transaksi tarik tunai untuk Uang Elektronik 118 Nilai transaksi reedem 119 Jumlah mesin ATM 121 Jumlah mesin reader Uang Elektronik Data Kartu ATM Diisi dengan numerik sebanyak 15 (lima belas) digit untuk data terkait Kartu ATM yang dilaporkan. Dalam hal Penerbit tidak memiliki produk Kartu ATM, field diisi dengan angka 0 sebanyak 15 (lima belas) digit. 3. Data Kartu ATM+Debet Diisi dengan numerik sebanyak 15 (lima belas) digit untuk data terkait Kartu ATM+Debet yang dilaporkan. Dalam hal Penerbit tidak memiliki produk Kartu ATM+Debet, field diisi dengan angka 0 sebanyak 15 (lima belas) digit. 4. Data Uang Elektronik (Electronic Money) Diisi dengan numerik sebanyak 15 (lima belas) digit untuk data terkait Uang Elektronik (Electronic Money) yang dilaporkan. Dalam hal Penerbit tidak memiliki produk Uang Elektronik (Electronic Money), field diisi dengan angka 0 sebanyak 15 digit. Apabila Pelapor menerbitkan...

31 1.31 menerbitkan Uang Elektronik, dan mencantumkan nilai pada kolom Uang Elektronik (Electronic Money) maka Pelapor tersebut harus mengisi pada sandi dan Keterangan Jenis Data a. Jumlah Kartu dan Uang Elektronik (Electronic Money) Jumlah kartu dan Uang Elektronik (Electronic Money) yang diterbitkan pada akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM, Kartu ATM+Debet dan/atau Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Contoh: Jumlah kartu beredar pada tanggal 28 September 2013 adalah sebanyak (lima puluh ribu) Kartu ATM, (seratus ribu) Kartu ATM+Debet, dan (sepuluh ribu) Uang Elektronik (Electronic Money), maka untuk pelaporan jumlah kartu pada periode laporan bulan Oktober 2013, adalah Kartu ATM sebanyak (lima puluh ribu) kartu, Kartu ATM+Debet sebanyak (seratus ribu) kartu dan Uang Elektronik (Electronic Money) sebanyak (sepuluh ribu). b. Kartu dan Uang Elektronik (Electronic Money) Baru Total jumlah kartu dan Uang Elektronik (Electronic Money) yang diterbitkan selama periode laporan (khusus untuk Kartu ATM dan Kartu ATM+Debet, kartu baru tidak termasuk penggantian kartu, misalnya karena kartu hilang, lupa PIN, kartu yang habis masa berlakunya, dan sebagainya). Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM, Kartu ATM+Debet, dan/atau Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Contoh: Jumlah Kartu ATM yang diterbitkan pada tanggal 28 September 2013 adalah sebanyak (sepuluh ribu) Kartu ATM dimana 1000 (seribu) kartu diantaranya diterbitkan untuk mengganti kartu nasabah yang hilang/rusak dan 2000 (dua ribu) kartu diterbitkan untuk mengganti Kartu ATM yang sudah habis masa berlakunya...

32 1.32 berlakunya. Untuk pelaporan jumlah kartu baru pada periode laporan bulan Oktober 2013 adalah Kartu ATM baru sebanyak 7000 (tujuh ribu) kartu, karena 3000 (tiga ribu) kartu yang diterbitkan merupakan kartu pengganti. c. Kartu dan Uang Elektronik (Electronic Money) yang ditutup Total jumlah kartu dan Uang Elektronik (Electronic Money) yang ditutup secara permanen, baik atas permintaan sendiri maupun ditutup oleh Penerbit selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM, Kartu ATM+Debet, dan/atau Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Contoh: Jumlah kartu yang ditutup selama bulan September 2013 adalah sebanyak 500 (lima ratus) kartu maka untuk pelaporan kartu yang ditutup pada periode laporan bulan Oktober 2013 adalah sebanyak 500 (lima ratus) kartu. Untuk jumlah kartu pada bulan September 2013 adalah posisi jumlah kartu pada bulan Agustus 2013 ditambah kartu baru pada bulan Agustus 2013 dikurangi dengan kartu yang ditutup pada bulan Agustus d. Per Prinsipal Prinsipal adalah Bank atau LSB yang bertanggung jawab atas pengelolaan sistem dan/atau jaringan antar anggotanya, baik yang berperan sebagai Penerbit dan/atau Acquirer, dalam transaksi APMK yang kerjasama dengan anggotanya didasarkan atas suatu perjanjian tertulis. Visa Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan Visa pada akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM, Kartu ATM+Debet, dan/atau Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Mastercard...

33 1.33 Mastercard Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan Master pada akhir periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM, Kartu ATM+Debet dan/atau Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). JCB Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan JCB pada akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM, Kartu ATM+Debet, dan/atau Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Amex Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan AMEX pada akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM, Kartu ATM+Debet, dan/atau Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Link Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan Link pada akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM, Kartu ATM+Debet, dan/atau Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). ATM Bersama Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama pada akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM, Kartu ATM+Debet, dan/atau Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Prima Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan Prima pada akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM, Kartu ATM+Debet, dan/atau Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Field...

34 1.34 Alto Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan Alto pada akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM, Kartu ATM+Debet, dan/atau Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Private Label Jumlah kartu yang hanya dapat digunakan pada sistem dan jaringan penerbit sendiri serta transaksinya bersifat on us pada akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM, Kartu ATM+Debet, dan/atau Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Lainnya Jumlah kartu yang tergabung dalam jaringan lainnya (selain prinsipal tersebut di atas) pada akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM, Kartu ATM+Debet, dan/atau Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). e. Bentuk Media Penyimpan Data Uang Elektronik (Electronic Money) Chip Based Jumlah Uang Elektronik (Electronic Money) yang menggunakan media penyimpan data berbentuk chip sebagai media penyimpanan nilai Uang Elektronik (Electronic Money) pada akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Server Based Jumlah Uang Elektronik (Electronic Money) yang menggunakan media penyimpan data dalam bentuk server atau media komputer lainnya yang dikelola oleh Penerbit sebagai media penyimpan nilai Uang Elektronik (Electronic Money) pada akhir periode...

35 1.35 periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Jumlah total Uang Elektronik (Electronic Money) harus sama dengan jumlah chip based ditambah server based. f. Jenis Uang Elektronik (Electronic Money) Registered Jumlah Uang Elektronik (Electronic Money) yang data identitas pemegangnya terdaftar dan dikelola oleh Penerbit pada akhir periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Unregistered Jumlah Uang Elektronik (Electronic Money) yang data identitas pemegangnya tidak terdaftar di Penerbit pada akhir periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Jumlah total Uang Elektronik (Electronic Money) harus sama dengan jumlah registered ditambah unregistered based. g. Dana Float Posisi nilai Uang Elektronik (Electronic Money) yang dikelola oleh Penerbit yang berasal dari penerbitan dan/atau pengisian ulang Uang Elektronik (Electronic Money) yang masih merupakan kewajiban Penerbit kepada Pemegang dan/atau Pedagang pada akhir periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). h. Volume Transaksi Jumlah frekuensi penggunaan kartu dan Uang Elektronik (Electronic Money) selama periode Laporan. Transaksi...

36 1.36 Transaksi Tunai Internasional Total volume transaksi penarikan tunai yang dilakukan di luar wilayah Indonesia selama periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM dan/atau Kartu ATM+Debet. Field ini diisi dengan numerik sebanyak 15 digit. Transaksi Tunai Domestik Total volume transaksi penarikan tunai yang dilakukan di wilayah Indonesia selama periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM dan/atau Kartu ATM+Debet. Transaksi Belanja Internasional Total volume transaksi ritel/belanja yang dilakukan di luar wilayah Indonesia, termasuk pembelanjaan yang dilakukan pada merchant yang berada di luar wilayah Indonesia (misalnya pembelanjaan melalui online store yang berkedudukan di luar negeri) selama periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM+Debet dan Uang Elektronik (Electronic Money). Transaksi Belanja Domestik Total volume transaksi ritel/belanja yang dilakukan di wilayah Indonesia selama periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM+Debet dan Uang Elektronik (Electronic Money). Transaksi Transfer Intrabank Total volume transaksi pemindahan dana dari satu rekening ke rekening lainnya dalam satu bank, termasuk pembayaran kepada pihak ketiga seperti pembayaran tagihan telepon, listrik, dan lain-lain selama periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM dan/atau Kartu ATM+Debet. Transaksi Transfer Antarbank Total volume transaksi pemindahan dana dari satu rekening ke rekening lainnya antar bank termasuk pembayaran kepada pihak...

37 1.37 pihak ketiga seperti pembayaran tagihan telepon, listrik, dan lain-lain selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM dan/atau Kartu ATM+Debet. Transaksi Transfer Antar Uang Elektronik (Electronic Money) Total volume transaksi pemindahan dana antar Pemegang Uang Elektronik (Electronic Money) selama periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Initial (isi pertama kali) Total volume transaksi pengisian dana untuk pertama kali pada Uang Elektronik (Electronic Money) selama periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Reload (Top Up) Total volume transaksi pengisian ulang dana pada Uang Elektronik (Electronic Money) selama periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Tarik tunai Total volume transaksi penarikan dana secara tunai yang tersimpan pada Uang Elektronik (Electronic Money) yang dilakukan selama periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money) dengan jenis registered dan Penerbit telah mendapat izin sebagai Penyelenggara KUPU. Redeem Total volume transaksi penarikan seluruh dana pada Uang Elektronik (Electronic Money) secara tunai dengan tujuan untuk mengakhiri pengunaan Uang Elektronik (Electronic Money) selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). i. Nilai...

38 1.38 i. Nilai Transaksi Nominal penggunaan kartu dan/atau Uang Elektronik (Electronic Money) selama periode Laporan. Transaksi Tunai Internasional Total nilai transaksi penarikan tunai yang dilakukan di luar wilayah Indonesia selama periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM dan/atau Kartu ATM+Debet. Transaksi Tunai Domestik Total nilai transaksi penarikan tunai yang dilakukan di wilayah Indonesia selama periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM dan/atau Kartu ATM+Debet. Transaksi Belanja Internasional Total nilai transaksi ritel/belanja yang dilakukan di luar wilayah Indonesia, termasuk pembelanjaan yang dilakukan pada merchant yang berada di luar wilayah Indonesia (misalnya pembelanjaan melalui online store yang berkedudukan di luar negeri) selama periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM+Debet dan Uang Elektronik (Electronic Money). Transaksi Belanja Domestik Total nilai transaksi ritel/belanja yang dilakukan di wilayah Indonesia selama periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM+Debet dan Uang Elektronik (Electronic Money). Transaksi Transfer Intrabank Total nilai transaksi pemindahan dana dari satu rekening ke rekening lainnya dalam satu bank, termasuk pembayaran kepada pihak ketiga seperti pembayaran tagihan telepon, listrik, dan lain-lain selama periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM dan/atau Kartu ATM+Debet. Transaksi...

39 1.39 Transaksi Transfer Antarbank Total nilai transaksi pemindahan dana dari satu rekening ke rekening lainnya antar bank, termasuk pembayaran kepada pihak ketiga seperti pembayaran telepon, listrik, dll selama periode Laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM dan/atau Kartu ATM+Debet. Transaksi Transfer Antar Uang Elektronik (Electronic Money) Total nilai transaksi pemindahan dana antar Pemegang Uang Elektronik (Electronic Money) selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Initial (isi pertama kali) Total nilai transaksi pengisian dana untuk pertama kali pada Uang Elektronik (Electronic Money) selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Reload (Top Up) Total nilai transaksi pengisian ulang dana pada Uang Elektronik (Electronic Money) selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). Tarik Tunai Total nilai transaksi penarikan dana secara tunai yang tersimpan pada Uang Elektronik (Electronic Money) yang dilakukan selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money) dengan jenis registered dan Penerbit telah mendapat izin sebagai Penyelenggara KUPU. Redeem Total nilai transaksi penarikan seluruh dana pada Uang Elektronik (Electronic Money) secara tunai dengan tujuan untuk mengakhiri pengunaan Uang Elektronik (Electronic Money) selama...

40 1.40 selama periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). j. Jumlah Mesin ATM Jumlah mesin yang digunakan untuk melakukan penarikan tunai dari rekening dan/atau mengakses pelayanan lainnya, seperti cek saldo, transfer dana, atau penerimaan setoran, baik untuk mesin yang dimiliki sendiri maupun mesin yang disewa dimana operasionalnya menjadi tanggung jawab yang bersangkutan pada akhir periode laporan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Kartu ATM dan/atau Kartu ATM+Debet. k. Jumlah Mesin Reader Uang Elektronik (Electronic Money) Jumlah mesin yang digunakan untuk membaca data yang tersimpan dalam instrumen Uang Elektronik (Electronic Money), dan digunakan untuk keperluan melakukan transaksi pembelanjaan, penarikan tunai maupun redeem pada akhir periode laporan baik untuk mesin yang dimiliki sendiri maupun mesin yang disewa dimana operasionalnya menjadi tanggung jawab yang bersangkutan. Field ini wajib diisi untuk Penerbit Uang Elektronik (Electronic Money). LAPORAN...

41 1.41 LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) LAPORAN BULANAN PENERBIT SELAIN KARTU KREDIT Form 302 Sandi Pelapor Jenis Periode Laporan Periode Data Laporan Jenis Laporan No Form Jumlah Record Isi Jenis Data Jenis Kartu Kartu Elektronik Kartu ATM Kartu ATM+Debet (E-Money) Form

42 1.42 Form 303: Laporan Bulanan Acquirer Acquirer adalah Bank atau Lembaga Selain Bank yang melakukan kerjasama dengan Pedagang (merchant), yang dapat memproses data APMK dan/atau Uang Elektronik (Electronic Money) yang diterbitkan oleh pihak lain. Form ini diisi oleh penyelenggara APMK yang berperan sebagai Acquirer baik untuk Kartu Kredit, Kartu Debet, dan/atau Uang Elektronik (Electronic Money). 1. Jenis Kartu Diisi dengan character sebanyak 3 (tiga) digit berdasarkan sandi jenis kartu sebagai berikut: Jenis Kartu Sandi Jenis Kartu a. Kartu Kredit 100 b. Kartu ATM+Debet 400 c. Uang Elektronik (Electronic Money) Jenis Transaksi Diisi dengan character sebanyak 2 (dua) digit berdasarkan sandi jenis transaksi sebagai berikut: Jenis Transaksi Sandi Jenis Transaksi a. Internasional (interchange) 51 b. Domestik (interchange) 52 c. On Us (non interchange) Volume Transaksi Total jumlah transaksi yang dilakukan pada Point of Sale (POS) yang dikelola oleh Acquirer selama periode laporan. 4. Nilai Transaksi Total nominal transaksi yang dilakukan pada Point of Sale (POS) yang dikelola oleh Acquirer selama periode laporan. LAPORAN...

Bab 1 KETERANGAN UMUM CARA PENGISIAN

Bab 1 KETERANGAN UMUM CARA PENGISIAN Lampiran 2 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/13 /DASP tanggal 12 April 2013 2.1 Bab 1 KETERANGAN UMUM CARA PENGISIAN Character dan Numeric KETERANGAN... 2.2 KETERANGAN UMUM CARA PENGISIAN Character

Lebih terperinci

Bab 5 TEMPLATE DAN SPESIFIKASI

Bab 5 TEMPLATE DAN SPESIFIKASI Lampiran 2 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/13 /DASP tanggal 12 April 2013 --- Bab 5 TEMPLATE DAN SPESIFIKASI Tampilan dan Tabel Acuan 2.28 2.29 LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN

Lebih terperinci

No.15/13/DASP Jakarta, 12 April 2013 S U R A T E D A R A N

No.15/13/DASP Jakarta, 12 April 2013 S U R A T E D A R A N No.15/13/DASP Jakarta, 12 April 2013 S U R A T E D A R A N Kepada SELURUH BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA SELAIN BANK PENYELENGGARA KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG ELEKTRONIK

Lebih terperinci

No.18/27/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N

No.18/27/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N No.18/27/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N Kepada SELURUH BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA SELAIN BANK PENYELENGGARA KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG ELEKTRONIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, -1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/4/PBI/2008 TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU OLEH BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA SELAIN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

No. 10/ 4 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N

No. 10/ 4 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N No. 10/ 4 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SELURUH BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA SELAIN BANK PENYELENGGARA KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DI INDONESIA

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu 2 Penyelenggara Statistik Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran : Bank Indonesia 3 Alamat : Gedung D, Lantai 5

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.64, 2009 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Alat Pembayaran. Kartu. Penyelenggaraan. Perizinan. Pengawasan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5000) PERATURAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 14 / 2 /PBI/ 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/11/PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

No. 14/ 17 /DASP Jakarta, 7 Juni 2012 S U R A T E D A R A N

No. 14/ 17 /DASP Jakarta, 7 Juni 2012 S U R A T E D A R A N 1 No. 14/ 17 /DASP Jakarta, 7 Juni 2012 S U R A T E D A R A N Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/10/DASP perihal Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/8/PBI/2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/52/PBI/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

No.17/52/DKSP Jakarta, 30 Desember 2015 S U R A T E D A R A N

No.17/52/DKSP Jakarta, 30 Desember 2015 S U R A T E D A R A N No.17/52/DKSP Jakarta, 30 Desember 2015 S U R A T E D A R A N Perihal : Implementasi Standar Nasional Teknologi Chip dan Penggunaan Personal Identification Number Online 6 (Enam) Digit untuk Kartu ATM

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 11 /PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 11 /PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 11 /PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Manajemen Kartu Plastik

STIE DEWANTARA Manajemen Kartu Plastik Manajemen Kartu Plastik Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 7 Pengertian Merupakan kartu yang dikeluarkan/diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan selain bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran

Lebih terperinci

METADATA.

METADATA. METADATA INFORMASI DASAR Jumlah Kartu Alat Pembayaran Menggunakan Kartu 1 Nama Data : (APMK) 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia : Jl. M.H. Thamrin No. 2 3 Alamat Jakarta 10350

Lebih terperinci

-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 3 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 3 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, -1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 3 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas

Lebih terperinci

No. 10/7/DASP Jakarta, 21 Februari 2008 S U R A T E D A R A N

No. 10/7/DASP Jakarta, 21 Februari 2008 S U R A T E D A R A N No. 10/7/DASP Jakarta, 21 Februari 2008 S U R A T E D A R A N Perihal : Pengawasan Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu (APMK) Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 14 / 2 /PBI/ 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/11/PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/52/PBI/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/52/PBI/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/52/PBI/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan

Lebih terperinci

I. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK)

I. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK) No.7/61/DASP Jakarta, 30 Desember 2005 SURAT EDARAN Perihal : Pengawasan Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu Sehubungan dengan telah diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

No. 10/ 3 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum

No. 10/ 3 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum No. 10/ 3 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N

S U R A T E D A R A N No. 7/60/DASP Jakarta, 30 Desember 2005 S U R A T E D A R A N Perihal : Prinsip Perlindungan Nasabah dan Kehati-hatian, serta Peningkatan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan

Lebih terperinci

- 3 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal I Angka 1 Pasal 1 Cukup jelas.

- 3 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal I Angka 1 Pasal 1 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 8 /PBI/2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/12/PBI/2009 TENTANG UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) I. UMUM Seiring perkembangan

Lebih terperinci

No.18/ 41 /DKSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N. Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran

No.18/ 41 /DKSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N. Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran No.18/ 41 /DKSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N Perihal : Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016 tentang

Lebih terperinci

No.18/26/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No.18/26/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No.18/26/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/31/DPNP tanggal 31 Oktober 2012 perihal

Lebih terperinci

No. 18/33/DKSP Jakarta, 2 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

No. 18/33/DKSP Jakarta, 2 Desember 2016 S U R A T E D A R A N No. 18/33/DKSP Jakarta, 2 Desember 2016 S U R A T E D A R A N Perihal : Perubahan Keempat atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/10/DASP tanggal 13 April 2009 perihal Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran

Lebih terperinci

No. 11/10 /DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N

No. 11/10 /DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N No. 11/10 /DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N Perihal : Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS APLIKASI LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM

PETUNJUK TEKNIS APLIKASI LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM LAMPIRAN 2 SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 31 /DPNP TANGGAL 31 OKTOBER 2012 PERIHAL LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM PETUNJUK TEKNIS APLIKASI LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM BANK INDONESIA Jakarta,

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

Persyaratan dan Ketentuan Pasal 1. DEFINISI

Persyaratan dan Ketentuan Pasal 1. DEFINISI Persyaratan dan Ketentuan Dengan menggunakan kartu, berarti Anda telah memahami, menerima, dan terikat pada ketentuan dan syarat yang tercantum berikut ini. Pasal 1. DEFINISI 1.1 BANK MEGA CARD CENTER

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS FREQUENTLY ASKED QUESTIONS SURAT EDARAN BANK INDONESIA PERIHAL IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL TEKNOLOGI CHIP DAN PENGGUNAAN PERSONAL IDENTIFICATION ION NUMBER ONLINE 6 (ENAM) DIGIT UNTUK KARTU K ATM DAN/ATAU

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.190, 2012 PERBANKAN. BI. Bank Umum. Laporan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5349) PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 8 /PBI/2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/12/PBI/2009 TENTANG UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.195, 2016 PERBANKAN. BI. Debitur. Sistem Informasi. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5933). PERATURAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

No.18/26/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No.18/26/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No.18/26/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/31/DPNP tanggal 31 Oktober 2012 perihal

Lebih terperinci

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/10/PADG/2017 TENTANG GERBANG PEMBAYARAN NASIONAL (NATIONAL PAYMENT GATEWAY)

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/10/PADG/2017 TENTANG GERBANG PEMBAYARAN NASIONAL (NATIONAL PAYMENT GATEWAY) PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/10/PADG/2017 TENTANG GERBANG PEMBAYARAN NASIONAL (NATIONAL PAYMENT GATEWAY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Penyelenggaraan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK)

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Penyelenggaraan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Non Bank Penyelenggaraan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Penyelenggaraan Alat Pembayaran

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 20/6/PBI/2018 TAHUN 2018 TENTANG UANG ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 20/6/PBI/2018 TAHUN 2018 TENTANG UANG ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 20/6/PBI/2018 TAHUN 2018 TENTANG UANG ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kebutuhan masyarakat untuk menggunakan uang

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 20/6/PBI/2018 TENTANG UANG ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 20/6/PBI/2018 TENTANG UANG ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 20/6/PBI/2018 TENTANG UANG ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kebutuhan masyarakat untuk menggunakan uang elektronik

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/ 40 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/ 40 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, -1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/ 40 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyusunan laporan dan

Lebih terperinci

No. 14/31/DPNP Jakarta, 31 Oktober 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum

No. 14/31/DPNP Jakarta, 31 Oktober 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum No. 14/31/DPNP Jakarta, 31 Oktober 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/12/PBI/2012

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.34, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Modal. BPR. Jaringan Kantor. Kegiatan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5849) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

Keep your business simple with Maybank Corporate Credit Card.

Keep your business simple with Maybank Corporate Credit Card. Guidance Book Keep your business simple with Maybank Corporate Credit Card. 4649 MEMBER SINCE VALID THRU Platinum Maybank Corporate Credit Card KEEP YOUR BUSINESS SIMPLE Pemegang Maybank Kartu Kredit Corporate,

Lebih terperinci

-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/21/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 9/14/PBI/2007 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR

-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/21/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 9/14/PBI/2007 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR -1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/21/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 9/14/PBI/2007 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

Perkembangan Uang Elektronik di Indonesia Tahun : Kajian Regulasi, Pertumbuhan Volume dan Nilai Transaksi

Perkembangan Uang Elektronik di Indonesia Tahun : Kajian Regulasi, Pertumbuhan Volume dan Nilai Transaksi Perkembangan Uang Elektronik di Indonesia Tahun 2009-2011: Kajian Regulasi, Pertumbuhan Volume dan Nilai Transaksi Noversyah Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma nover@staff.gunadarma.ac.id Abstrak Uang

Lebih terperinci

No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money)

No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money) No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money) Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12./PBI/2009 tanggal 13 April

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 12 /PBI/2012 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 12 /PBI/2012 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 12 /PBI/2012 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka efektivitas pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 21 /PBI/2000 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 21 /PBI/2000 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 21 /PBI/2000 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyusunan laporan dan informasi dalam penetapan kebijakan

Lebih terperinci

No.16/11/DKSP Jakarta, 22 Juli 2014 S U R A T E D A R A N. Perihal : Penyelenggaraan Uang Elektronik (Electronic Money)

No.16/11/DKSP Jakarta, 22 Juli 2014 S U R A T E D A R A N. Perihal : Penyelenggaraan Uang Elektronik (Electronic Money) No.16/11/DKSP Jakarta, 22 Juli 2014 S U R A T E D A R A N Perihal : Penyelenggaraan Uang Elektronik (Electronic Money) Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N

S U R A T E D A R A N No. 13/ 22 /DASP Jakarta, 18 Oktober 2011 S U R A T E D A R A N Perihal : Implementasi Teknologi Chip dan Penggunaan Personal Identification Number pada Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang diterbitkan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA Menimbang: a. bahwa dalam rangka penetapan kebijakan moneter, pemantauan stabilitas sistem keuangan,

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA, -1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung tercapainya sistem pembayaran

Lebih terperinci

2017, No payment gateway) merupakan pemenuhan atas kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi secara nontunai dengan menggunakan instrumen pembaya

2017, No payment gateway) merupakan pemenuhan atas kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi secara nontunai dengan menggunakan instrumen pembaya LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.134, 2017 PERBANKAN. BI. Gerbang Pembayaran Nasional. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6081) PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/8/PBI/2017

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM LAMPIRAN 1 SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 31 /DPNP TANGGAL 31 OKTOBER 2012 PERIHAL LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM BANK INDONESIA Jakarta, Oktober

Lebih terperinci

Sistem Informasi Debitur. Peraturan Bank Indonesia No. 7/8/PBI/ Januari 2005 MDC

Sistem Informasi Debitur. Peraturan Bank Indonesia No. 7/8/PBI/ Januari 2005 MDC Sistem Informasi Debitur Peraturan Bank Indonesia No. 7/8/PBI/2005 24 Januari 2005 MDC PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/ 8 /PBI/2005 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Pasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo

Pasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo Sebelum menggunakan Kartu Kredit yang diterbitkan oleh PT Bank UOB Indonesia, mohon untuk membaca dengan teliti Syarat dan Ketentuan Kartu Kredit PT Bank UOB Indonesia ( Syarat dan Ketentuan ) ini. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Awal mulanya, kartu kredit muncul secara tidak sengaja. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. Awal mulanya, kartu kredit muncul secara tidak sengaja. Penggunaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Awal mulanya, kartu kredit muncul secara tidak sengaja. Penggunaan kartu tersebut terjadi pada tahun 1950-an. Hal ini dialami oleh seorang pengusaha terkenal asal Amerika

Lebih terperinci

INFORMASI UMUM PermataKartuKredit

INFORMASI UMUM PermataKartuKredit INFORMASI UMUM PermataKartuKredit Ver. cet.05/ix/15 PT Bank Permata Tbk, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. SYARAT DAN KETENTUAN UMUM KARTU KREDIT Syarat dan Ketentuan Umum Kartu Kredit

Lebih terperinci

TABUNGAN CITA2KU RINGKASAN INFORMASI PRODUK

TABUNGAN CITA2KU RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN CITA2KU RINGKASAN INFORMASI PRODUK Penjelasan Produk Jenis Produk Penerbit DATA RINGKAS Tabungan Cita2Ku merupakan rekening tabungan berjangka yang dikeluarkan oleh PT Bank Danamon Indonesia,

Lebih terperinci

Buku Panduan Kartu Kredit UOB UOB PREFERRED PLATINUM CARD

Buku Panduan Kartu Kredit UOB UOB PREFERRED PLATINUM CARD Buku Panduan Kartu Kredit UOB UOB PREFERRED PLATINUM CARD 2 Seputar Kartu Kredit UOB Preferred Platinum 10 3 1. Nama Anda Pastikan nama Anda tercetak dengan benar sesuai dengan KTP/Paspor, hanya Anda yang

Lebih terperinci

No. 1/ 9 /DSM Jakarta, 28 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 1/ 9 /DSM Jakarta, 28 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 1/ 9 /DSM Jakarta, 28 Desember 1999 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Bank. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 1/9/PBI/1999

Lebih terperinci

No.11/21/DKBU Jakarta, 10 Agustus 2009 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

No.11/21/DKBU Jakarta, 10 Agustus 2009 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA No.11/21/DKBU Jakarta, 10 Agustus 2009 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Perkreditan Rakyat Sehubungan dengan telah diterbitkannya

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 4/13/DASP Jakarta, 24 September 2002 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Biaya Kliring Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/3/PBI/1999 tanggal 13 Agustus 1999

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut Peraturan Bank Indonesia yang menjelaskan mengenai Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK). APMK adalah alat pembayaran yang berupa

Lebih terperinci

Sistem Pembayaran Non Tunai

Sistem Pembayaran Non Tunai Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Penyelenggaraan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) DISCLAIMER Isi kodifikasi ini adalah himpunan peraturan Bank Indonesia yang

Lebih terperinci

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/10/DPM tanggal 16 Februari Lampiran 1 Contoh Format : SURAT KONFIRMASI BROKER BIDDING LIMIT

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/10/DPM tanggal 16 Februari Lampiran 1 Contoh Format : SURAT KONFIRMASI BROKER BIDDING LIMIT Lampiran 1 Contoh Format : SURAT KONFIRMASI BROKER BIDDING LIMIT Kepada : Bank Indonesia Direktorat Pengelolaan Moneter cq. Bagian Operasi Pasar Uang Gedung B Lantai 10 Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10010

Lebih terperinci

Sistem Pembayaran Non Tunai

Sistem Pembayaran Non Tunai Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Tim Penyusun Ramlan Ginting Chandra Murniadi Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani

Lebih terperinci

No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA 1 No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA Perihal : Perlindungan Nasabah dalam Pelaksanaan Transfer Dana dan Kliring

Lebih terperinci

SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana

SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana No. 7/30/DPM Jakarta, 25 Juli 2005 SURAT EDARAN Perihal: Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/19/PBI/2005 tanggal 25 Juli

Lebih terperinci

CREDIT CARD. 2 Bank Penerbit 1. Card Holder Merchant. 4 Gb: Mekanisme teransaksi kartu kredit tanpa acquirer

CREDIT CARD. 2 Bank Penerbit 1. Card Holder Merchant. 4 Gb: Mekanisme teransaksi kartu kredit tanpa acquirer CREDIT CARD Jenis Kartu Plastik berdasarkan fungsinya: 1. Kartu Kredit (Credit Card) 2. Charge Card 3. Kartu Debet (Debit Card) 4. Cash Card 5. Check Guarantee Card Mekanisme Transaksi Kartu Kredit 2 Bank

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/12/PBI/2009 TENTANG UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/12/PBI/2009 TENTANG UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, -1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/12/PBI/2009 TENTANG UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perkembangan alat pembayaran

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN D-SAVE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN D-SAVE RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN D-SAVE Penjelasan Produk Jenis Produk Penerbit DATA RINGKAS Tabungan D-Save adalah salah satu produk tabungan dalam mata uang Rupiah (Rp) yang dikeluarkan oleh PT Bank

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/ 3 /PBI/2001 TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI RUPIAH DAN PEMBERIAN KREDIT VALUTA ASING OLEH BANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/ 3 /PBI/2001 TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI RUPIAH DAN PEMBERIAN KREDIT VALUTA ASING OLEH BANK PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/ 3 /PBI/2001 TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI RUPIAH DAN PEMBERIAN KREDIT VALUTA ASING OLEH BANK GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Bank Indonesia mempunyai tugas

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN WILAYAH JARINGAN KANTOR BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN MODAL

Lebih terperinci

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No. 2/ 9 /DASP Jakarta, 8 Juni 2000 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Biaya Kliring Sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat (1) Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/3/PBI/1999 tanggal

Lebih terperinci

Table of Contents FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ)

Table of Contents FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Table of Contents Rekening Ponsel... 2 PENDAFTARAN... 5 PENGGUNAAN... 6 Pengisian dana ke dalam Rekening Ponsel... 6 Pengisian pulsa (reload) prabayar dengan menggunakan Rekening Ponsel... 7 Pengiriman/penerimaan

Lebih terperinci

A. JENIS KARTU PLASTIK BERDASARKAN FUNGSINYA

A. JENIS KARTU PLASTIK BERDASARKAN FUNGSINYA msnbcmedia3.msn.com TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian kartu plastik 2. Mengidentifikasi jenis kartu plastik berdasarkan fungsinya 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mandiri e-cash merupakan salah satu alternatif alat pembayaran secara

BAB I PENDAHULUAN. Mandiri e-cash merupakan salah satu alternatif alat pembayaran secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mandiri e-cash merupakan salah satu alternatif alat pembayaran secara online yang dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia. Uang elektronik ini, adalah produk yang

Lebih terperinci

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK 1 CONTOH PERHITUNGAN JASA GIRO Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn. Ray Ibrahim selama bulan Mei 2002 Nama nasabah : Tn. Ray Ibrahim Nomor Rekening : 10.04.2002.10

Lebih terperinci

2 d. bahwa melalui layanan keuangan tanpa kantor (branchless banking) tersedia produk-produk keuangan yang dapat dijangkau, sederhana, mudah dipahami,

2 d. bahwa melalui layanan keuangan tanpa kantor (branchless banking) tersedia produk-produk keuangan yang dapat dijangkau, sederhana, mudah dipahami, LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.350, 2014 KEUANGAN. OJK. Layanan. Tanpa Kantor. Keuangan Inklusif. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5628) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

No. 13/ 1 /DInt Jakarta, 20 Januari 2011 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri

No. 13/ 1 /DInt Jakarta, 20 Januari 2011 SURAT EDARAN. Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri No. 13/ 1 /DInt Jakarta, 20 Januari 2011 SURAT EDARAN Perihal : Kewajiban Pelaporan Utang Luar Negeri Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/24/PBI/2010 tentang Kewajiban Pelaporan

Lebih terperinci

No. 15/16/DInt Jakarta, 29 April 2013 SURAT EDARAN. Perihal : Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Realisasi dan Posisi Utang Luar Negeri

No. 15/16/DInt Jakarta, 29 April 2013 SURAT EDARAN. Perihal : Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Realisasi dan Posisi Utang Luar Negeri No. 15/16/DInt Jakarta, 29 April 2013 SURAT EDARAN Perihal : Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Berupa Realisasi dan Posisi Utang Luar Negeri Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/21/PBI/2012

Lebih terperinci

Tata Cara Pengisian Formulir untuk pembukaan rekening & fasilitas perbankan (Perorangan)

Tata Cara Pengisian Formulir untuk pembukaan rekening & fasilitas perbankan (Perorangan) Tata Cara Pengisian Formulir untuk pembukaan rekening & fasilitas perbankan (Perorangan) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 10 12 13 14 15 16 16 17 18 19 20 22 21 23 25 24 26 27 28 29 30 31 37 38 33 32 34 41 35 36 42

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.236, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Pembayaran. Transaksi. Pemrosesan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5945). PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat No. 10/ 45 /DKBU Jakarta, 12 Desember 2008 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat Sehubungan dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN A. Indikator Teknologi Sistem Informasi Perbankan Indikator teknologi sistem informasi perbankan yaitu: 1. Platform perangkat computer (main frame, minicomputer, PC LAN) 2. Media

Lebih terperinci

Buku Panduan YOLO Card YOLO CARD

Buku Panduan YOLO Card YOLO CARD Buku Panduan YOLO Card YOLO CARD Seputar YOLO Card 2 4 3 1 2 7 5 6 8 9 10 3 1. Nama Kamu Pastikan nama kamu tercetak dengan benar sesuai dengan KTP/Paspor, hanya kamu yang berhak untuk menggunakan YOLO

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Bank Indonesia mempunyai tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan

Lebih terperinci

Syarat dan Ketentuan Umum Kartu Kredit Chartered Bank

Syarat dan Ketentuan Umum Kartu Kredit Chartered Bank Syarat dan Ketentuan Umum Kartu Kredit Chartered Bank PASAL 1: DEFINISI 1.1 Standard Chartered Bank: adalah suatu lembaga perbankan yang didirikan berdasarkan hukum Negara Inggris, dalam hal ini bertindak

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 26 /PBI/2003 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 26 /PBI/2003 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 26 /PBI/2003 TENTANG LAPORAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyusunan laporan dan informasi yang diperlukan dalam

Lebih terperinci

TABUNGAN CITA2KU RINGKASAN INFORMASI PRODUK

TABUNGAN CITA2KU RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN CITA2KU RINGKASAN INFORMASI PRODUK Penjelasan Produk Jenis Produk Penerbit DATA RINGKAS Tabungan Cita2Ku merupakan rekening tabungan berjangka yang dikeluarkan oleh PT Bank Danamon Indonesia,

Lebih terperinci

Pertemuan ke V : Produk Dana

Pertemuan ke V : Produk Dana Pertemuan ke V : Produk Dana Bank berfungsi menghimpun dana pihak III yaitu dana para deposan. Bank memiliki tiga produk dana pihak III yaitu a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka Produk Giro Menurut

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/4/PBI/2013 TENTANG LAPORAN STABILITAS MONETER DAN SISTEM KEUANGAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/4/PBI/2013 TENTANG LAPORAN STABILITAS MONETER DAN SISTEM KEUANGAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/4/PBI/2013 TENTANG LAPORAN STABILITAS MONETER DAN SISTEM KEUANGAN BULANAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 35 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 35 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 35 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 12 /PBI/2012 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 12 /PBI/2012 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 12 /PBI/2012 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM UMUM Dalam rangka mendukung tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia

Lebih terperinci

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA No.17/1 /DSta Jakarta, 26 Januari 2015 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/31/DPNP tanggal 31 Oktober 2012 perihal Laporan Kantor

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMBAYARAN. Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Biro Pengembangan Sistem Pembayaran Nasional

INSTRUMEN PEMBAYARAN. Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Biro Pengembangan Sistem Pembayaran Nasional INSTRUMEN PEMBAYARAN Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Biro Pengembangan Sistem Pembayaran Nasional 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 INSTRUMEN PEMBAYARAN...2 I. TUNAI/CASH...2 II. NON-TUNAI/CASHLESS...2

Lebih terperinci

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti sebagai berikut: a. "Angsuran" adalah besar pembayaran

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Rekening Ponsel

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Rekening Ponsel FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Rekening Ponsel 1. Q: Apa itu Rekening Ponsel? A: Rekening Ponsel adalah layanan terbaru dari mobile banking CIMB Niaga (Go Mobile) yang memungkinkan penggunanya untuk

Lebih terperinci