PERBANDINGAN ALGORITMA FLOODFILL DAN DJIKSTRA S PADA MAZE MAPPING UNTUK ROBOT LINE FOLLOWER

dokumen-dokumen yang mirip
ALGORITMA FLOODFILL UNTUK MENENTUKAN TITIK KOORDINAT MAZE MAPPING PADA ROBOT LINEFOLLOWER

BAB I PENDAHULUAN. berbagai proses pengendalian. Keterbatasan keterbatasan tersebut lambat laun

Perancangan Simulasi Jalur Pada Robot Line Follower Menggunakan Algoritma Flood Fill

Penyelesaian Jalur Terpendek dengan menggunakan Algoritma Flood Fill pada Line Maze

Penyelesaian Jalur Terpendek dengan menggunakan Algoritma Flood Fill pada Line Maze

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 03, No 2 (2015), hal ISSN X IMPLEMENTASI ALGORITMA MAZE SOLVING PADA ROBOT LINE FOLLOWER

Penerapan Algoritma Pledge Untuk Menyelesaikan Maze Pada Line Follower

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

PENCARIAN JALUR TERPENDEK UNTUK ROBOT MICROMOUSE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKTRACKING

PERANCANGAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN POSISI SENSOR GARIS PADA ROBOT MANAGEMENT SAMPAH

Analisa dan Perbaikan Algoritma Line Maze Solving Untuk Jalur Loop, Lancip, dan Lengkung pada Robot Line Follower (LFR)

Vol.15 No.2. Agustus 2013 Jurnal Momentum ISSN : X RANCANG BANGUN ROBOT SOLVING MAZE DENGAN ALGORITMA DEPTH FIRST SEARCH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS (LINE FOLLOWER) MENGGUNAKAN SENSOR INFRA MERAH (PHOTODIODE)

Implementasi Sistem Navigasi Maze Mapping Pada Robot Beroda Pemadam Api

SEMANGAT MUDA ROBOT INDONESIA

BAB V ANALISIS DAN UJI COBA. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa pada hardware

Pencarian Rute Line Follower Mobile Robot Pada Maze Dengan Metode Q Learning

Pengontrolan Kecepatan Mobile Robot Line Follower Dengan Sistem Kendali PID

Pengendalian Gerak Robot Penghindar Halangan Menggunakan Citra dengan Kontrol PID

TUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER. Dari blok diagram diatas dapat q jelasin sebagai berikut

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based dan Kontroler PID pada Manuver Robot Maze

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Micromouse robot. Micromouse robot merupakan salah satu mobile robot yang

Algoritma Rekursif Untuk Pemetaan Jalur Autonomous Line Follower

Penerapan Graf pada Robot Micromouse

SISTEM PENGENDALI PERLAMBATAN KECEPATAN MOTOR PADA ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN SENSOR ULTRASONIK

PENCARIAN SHORTEST PATH DINAMIK DENGAN ALGORITMA BELLMAN-BASED FLOOD-FILL DAN IMPLEMENTASINYA PADA ROBOT MICROMOUSE

I. PENDAHULUAN.

Aplikasi Sensor Cahaya Sebagai Sensor Garis Pada Robot Berbasis Kontrol PID Dengan Pengaturan Kepekaan Cahaya Otomatis

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS (LINE FOLLOWER) MENGGUNAKAN SENSOR PHOTODIODE DENGAN PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya

Infrared Sensor on ATmega32 Microcontroller

Perancangan Robot Pengikut Garis Sederhana Sebagai Perangkat Pelatihan Tingkat Pemula

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN

Rancang Bangun Robot Leader Dan Robot Follower Dengan Sistem Navigasi Sensor Infra Merah

IMPLEMENTASI SISTEM NAVIGASI ROBOT WALL FOLLOWING DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK ROBOT PEMADAM API ABIMANYU PADA KRPAI TAHUN 2016

BAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Penerapan Algoritma Flood Fill untuk Menyelesaikan Maze pada Line Follower Robot [1]

IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC CONTROLLER PADA ROBOT LINE FOLLOWER

ANALISA ALGORITMA PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF DAN ALGORITMA PATH PLANNING PADA ROBOT LINE FOLLOWER

PERANCANGAN LINE MAZE SOLVING ROBOT DENGAN ALGORITMA SHORT PATH FINDER TUGAS AKHIR

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan PID

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. SKRIPSI... ii

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API

PENERAPAN ALGORTIMA PID DAN MAZE SOLVING PADA ROBOT PENGANTAR MAKANAN

IMPLEMENTASI BEHAVIOR BASED CONTROL DAN PID PADA ROBOT VACUUM CLEANER

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api

RANCANG BANGUN GERAK ROBOT PEMINDAH BARANG BERDASARKAN JALUR GARIS HITAM DENGAN BASIS MIKROKONTROLER AT89S52

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Inggris, Jepang, Perancis) berlomba-lomba untuk menciptakan robot-robot

IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-DIRECTIONAL MENGGUNAKAN KONTROLER PID PADA ROBOT KONTES ROBOT ABU INDONESIA (KRAI)

Ahmadi *1), Richa Watiasih a), Ferry Wimbanu A a)

Membuat Robot Line Follower Hendawan Soebhakti Dosen Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam

Robot Line Follower Berbasis Kendali Proportional- Integral-Derivative (PID) Untuk Lintasan Dengan Sudut Ekstrim

ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI PID SEBAGAI PENGONTROL KECEPATAN ROBOT MOBIL PADA LINTASAN DATAR, TANJAKAN, DAN TURUNAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Internasional Batam

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

IMPLEMENTASI MICROKONTROLLER UNTUK SISTEM KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID PID FUZZY

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT CAHAYA (LIGHT FOLLOWER) MENGGUNAKAN SENSOR LDR DENGAN PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

Implementasi Sistem Navigasi Wall Following Masukan Sensor Ultrasonik Menggunakan Metode Tuning Kendali PID

SISTEM PENGENDALI GERAK ROBOT BERBASIS PENGIKUT DINDING DAN PENGIKUT GARIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

EMDEDDED ARRAY SENSOR UNTUK LINE FOLLOWING ROBOT

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE)

Rancang Bangun Robot Pembersih Lantai Berbasis Arduino

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

TINJAUAN PUSTAKA. Waktu dan Tempat Penelitian

APLIKASI METODE HILL CLIMBING PADA STANDALONE ROBOT MOBIL UNTUK MENCARI RUTE TERPENDEK

ROBOT MOBIL PENCARI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN METODE STEEPEST ASCENT HILL CLIMBING

PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. dengan sistem dead reckoning yang berjalan atas instruksi manusia, telah

RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID

Membuat Robot Tidak Susah. Hendawan Soebhakti Dosen Teknik Elektro Politeknik Batam Portal : hendawan.wordpress.

Perancangan Sistem Kendali Pergerakan Robot Beroda dengan Media Gelombang Radio

YONI WIDHI PRIHANA DOSEN PEMBIMBING Dr.Muhammad Rivai, ST, MT. Ir. Siti Halimah Baki, MT.

BAB IV PENGUJIAN ROBOT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Implementasi Kamera OV7670 Sebagai Pendeteksi Garis Pada Robot Line Follower

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

Transkripsi:

PERBANDINGAN ALGORITMA FLOODFILL DAN DJIKSTRA S PADA MAZE MAPPING UNTUK ROBOT LINE FOLLOWER Ary Sulistyo Utomo 1*, Sri Arttini Dwi Prasetyowati 2, Bustanul Arifin 2 1 Jurusan Teknik Elektro Medik, Akademi Teknik Elektro Medik Semarang Jl. Karangbendo -5 Karangrejo Semarang 502 2 Jurusan Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Sultan Agung Jl. Raya Kaligawe Km. Semarang 50112. * Email: ary.utomo@gmail.com Abstrak Robot line follower (RLF) adalah robot yang dapat berjalan mengikuti suatu maze yang berupa garis secara otomatis.rlf dapat digunakan untuk aplikasi mengantarkan barang dari suatu tempat awal ketempat tujuan dengan tepat dan akurat. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dibutuhkan suatu algoritma yang digunakan untuk mencari jalur terpendek. Pada penelitian ini digunakan dua algoritma yaitu algoritma djikstra s dan floodfill. Pengujian dilakukan dengan cara menjalankan RLF dari titik start menuju ketitik finish dan sebaliknya dengan jalur terpendek. Input RLF untuk menyusuri garis berupa photodiode berjumlah 8 buah diproses dalam mikrokontroler Atmega16 untuk mengendalikan 2 buah motor. Area yang digunakan berukuran 200 x 200 cm mempunyai tebal garis lintasan 2cm dengan jarak terdekat pada setiap simpangnya adalah 0 cm.. Warna garis adalah putih dan background berwarna hitam.hasil penelitian menunjukkan bahwa kestabilan RLF menyusuri garis lintasan dicapai pada nilai pengaturan PIDKp=5, Ki=10 dan KD=100. Dengan pengaturan nilai tersebut masing-masing algoritma menghasilkan jarak terdekat yang sama karena maze yang digunakan sama. Tetapi proses pencarian titik finish dengan algoritma floodfill lebih cepat dibandingkan menggunakan algoritma djikstra s. Dengan algoritma floodfill,waktu pencarian titik finish lebih cepat dan jarak tempuh lebihdekat.persentase rata-rata efisiensi waktu floodfill terhadap djikstra s senilai 52,65 %. Kata kunci: robot line follower, kendali PID, djikstra s, floodfill, maze mapping 1. PENDAHULUAN Aplikasi robot yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah jaringan jalan yang rumit telah banyak diobservasi serta dipublikasikan bahkan dilombakan, diantaranya adalah Maze Solving Algorithms for Micro Mouseyang telah dipublikasikan oleh Swati Mishra pada tahun 2008. Pada permasalahan menyelesaikan jaringan jalan yang rumit diperlukan sebuah algoritma yang tepat dan juga efisien sehingga waktu tempuh robot menjadi lebih cepat karena pada saat perlombaan waktu tempuh yang paling cepat yang akan menjadi juara. Selain algoritma tersebut juga terdapat komponen penyusun robot yang dibuat seminimal mungkin, seringan mungkin dan stabil, sehingga dapat menghasilkan robot yang jalannya sangat cepat. Aplikasi robot tikus ini akan diterapkan pada robot linefollower atau robot pengikut garis. Apabila pada robot tikus dinding yang menjadi jaringan jalannya, pada robot line followerjaringan jalannya berupa garis. Aplikasi robot line follower juga telah diteliti sebelumnya oleh Dr. D. Venkata Vara Prasad ME.Ph.D, DKK dengan menerbitkan jurnal yang berisi tentang Knowledge based Reinforcement Learning Robot in Maze Environment. Jurnalnya tersebut mengaplikasikan robot linefollower dengan menggunakan algoritma LSR (Left-Straight-Right) atau mengikuti jalan kanan atau kiri jika bertemu dengan persimpangan untuk menyelesaikan jaringan jalan yang telah ditentukan. Salah satu aplikasi dari embeded system adalah robot yang memiliki kecerdasan tertentu sehingga dapat menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan tepat. Thomas Bräunl mengeluarkan buku yang berjudul Mobile Robot Design and Applications with Embedded Systems. Buku tersebut membahas bagaimana cara membuat desain mobile robot, penerapan sensor, kendali pada gerak robot, menggunakan aktuator dan memberikan suatu kecerdasan pada robot dengan algoritma tertentu. 12 ISBN 978-602-99--

E.21 2. METODOLOGI PENELITIAN Robot linefollower akan menyelesaikan jaringan jalan yang telah ditentunkan. Jaringan jalan ditunjukan pada Gambar 1. Robot linefollower berjalan mulai dari titik start yang berada di ujung garis, setelah itu mencarii titik finish. Langkah pertama robot linefollower akan mencari posisi titik finish dengan melewati jaringan jalan. Setelah sampai ketitik finish robot akan kembali ke titik start dengan melewati jalan terpendek yang telah ditempuh. Algoritma yang digunakan untuk menentukan jalan terpendek menggunakan dua buah algoritma yaitu djikstra s dan floodfill. Garis yang bewarna putih merupakan jalan yang akan dilalui. Garis berwarna biru diibaratkan dinding. Kotak putih adalah titik finish. Start D Start A Finish Start C Start B Gambar 1. Lintasan untuk robot maze Rancangan line maze yang dibuat adalah tampak seperti pada Gambar 1. Lapangan yang digunakan berukuran 200 x 200 cm. Tebal garis adalah 2cm dengan jarak terdekat pada setiap simpangnya adalah 0 cm. Warna garis adalah putih dan background berwarna hitam. Untuk posisi start diletakkan pada ujung garis yaitu starta, startb,startc,dan startd. Sedangkan posisi finish ditandai dengan sebidang kotak berwarna putih berukuran 20 x 20cm. Berdasarkan bentuk dari line maze tersebut, maka hanya ada satu jalan keluar saja dari start menuju finish sehingga robot harus menemukan jalan keluar tersebut dengan cara mencari (search mode) terlebih dahulu. Jika sudah, berikutnya robot akan kembali dari finish menuju start dengan jalur terpendek (return mode). Perancangan hardware dalam penelitian ini terdapat beberapa bagian yaitu sensor, mikrokontroler, dan aktuator yang ditunjukan pada Gambar 2 diagram blok sistem. Sensor yang digunakan yaitu photodioda yang dapat mengeluarkan tegangan berbeda sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima. Mikrokontroller digunakan sebagai otak dari robot, dengan memasukkan algoritma ke dalam bentuk program yang akan dijalankan oleh mikrokontroller. Aktuator robot yaitu menggunakan motor DC yang dapat menggerakan robot sesuai dengan perintah. 8 Sensor Garis (ADC) Pengendali Motor Kiri Motor Kiri Atmega 16 LCD 2x16 Tombol Pengendali Motor Kanan Motor Kanan Gambar 2. Diagram blok sistem Pada penelitian ini menggunakan delapan buah sensor photodiode sebagai sensor garis. Dengan penempatan yaitu, enam buah diletakkan di tengah dan dua buah lagi di sebelah kiri dan Prosiding SNST ke-6 Tahun 2015 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 125

kanan namun dengan posisi lebih ke belakang.jarak antara sensor yang tengah dengan yang disebelah kiri dan kanan adalah 2,5 cm. Konfigurasi seperti ini dilakukan dengan tujuan untuk membedakan antara pembacaan persimpangan dan finish. Keterangan lebih jelas dalam penempatan dan cara pembacaan simpang ada pada Gambar. Jalan Lurus Jalan Kiri atau Lurus Jalan Kanan atau Lurus Jalan Kiri atau Kanan Simpang Empat Jalan Buntu Belok Kanan Belok Kiri Finish Gambar.Konfigurasi sensor pada robot. HASIL DAN ANALISA Hasil pengukuran dan pengujian yang didapatkan meliputi pengujian kendali robot, pengujian algoritma Djikstra s dan pengujian algoritma floodfill..1 Kendali Robot Pengujian pada kendai robot PID, dimana percobaan dilakukan pada suatu sistem dengan Kd = 2, ki = 0, dan pengaturan Kp. Gain Proposional dinaikkan secara perlahan sampai batas kestabilan, dimana sistem mulai mengalami osilasi. Berdasarkan data yang diperoleh sistem mulai stabil pada nilai Kp antara 20 s/d 50. Nilai dari kontrol P semakin besar nilainya maka semakin cepat sistem mengejar nilai set point dan nilai terlalu kecil semakin lambat mengejar set poin, tetapi jika nilai Kp terlalu besar dapat mengakibatkan tidak stabilnya sistem. Apabila diperlukan gerak robot yang halus maka nilai dari Kd diperbesar dan penambahan sedikit Ki. Nilai Kd semakin besar semakin memperhalus jalannya robot, tetapi jika terlalu besar maka gerak robot semakin lambat.dari hasil percobaan robot didapatkan Kp=, Kd=100, dan Ki=10. Pada pengaturan tersebut respon stabil dihasilkan 0. detik..2 Pengujian Algoritma Djikstra s Dalam pengujian algoritma ini, robot linefollower dicoba untuk melakukan tugas yang sebenarnya sesuai dengan maze yang telah ditentukan. Tujuannya adalah apakah algoritma yang digunakan bisa diterapkan atau tidak. Percobaan dilakukan pada titik starta sampai startd menuju 126 ISBN 978-602-99--

E.21 ketitik finish dan kembali lagi ke titik start. Apabila robot bertemu dengan persimpangan robot mengambil belok kiri. Pada pengujian start di titik D diperoleh hasil waktu tempuh pencarian sama dengan waktu tempuh kembali dikarenakan rute robot yang dilalui pada saat pencarian dan kembali adalah sama. Waktu tercepat yang dapat dihasilkan adalah 7 detik. Waktu rata-rata pencarian sebesar 7,9 detik dan kembali 7,9 detik. Pada pengujian start di titik C diperoleh hasil waktu tempuh pencarian tercepat 27detik dan waktu tempuh kembali 7 detik.waktu rata-rata pencarian sebesar 29,2 detik dan kembali 7,2 detik. Jarak pada saat pencarian yaitu 80 cm sedangkan jarak terpendek diperoleh 160 cm. Pada pengujian start di titik B diperoleh hasil waktu tempuh pencarian tercepat detik dan waktu tempuh kembali 18 detik. Waktu rata-rata pencarian sebesar 6,detik dan kembali 19, detik. Jarak pada saat pencarian yaitu 720 cm sedangkan jarak terpendek diperoleh 20 cm. Pada pengujian start di titik A diperoleh hasil waktu tempuh pencarian tercepat 97 detik dan waktu tempuh kembali 2 detik. Waktu rata-rata pencarian sebesar 101,1 detik dan kembali 6 detik. Jarak pada saat pencarian yaitu 120 cm sedangkan jarak terpendek diperoleh 80 cm..2 Pengujian Algoritma Foodfill 10 11 12 Start D Start A 2 9 10 9 2 1 0 Finish 9 8 7 8 7 Start C 5 6 7 8 Start B Pada pengujian start di titik D diperoleh hasil waktu tempuh pencarian tercepat 7 detik dan waktu tempuh kembali 7 detik. Waktu rata-rata pencarian sebesar 7, detik dan kembali 7,2 detik. Jarak pada saat pencarian yaitu 160 cm sedangkan jarak terpendek diperoleh 160 cm. Karena jarak Pada pengujian start di titik C diperoleh hasil waktu tempuh pencarian tercepat 5detik dan waktu tempuh kembali 5 detik. Waktu rata-rata pencarian sebesar 6, detik dan kembali 6 detik. Jarak pada saat pencarian yaitu 160 cm sedangkan jarak terpendek diperoleh 160 cm. Karena jarak Pada pengujian start di titik B diperoleh hasil waktu tempuh pencarian tercepat 16 detik dan waktu tempuh kembali 17 detik. Waktu rata-rata pencarian sebesar 18, detik dan kembali 18 detik. Jarak pada saat pencarian yaitu 20 cm sedangkan jarak terpendek diperoleh 20 cm. Karena jarak Pada pengujian start di titik A diperoleh hasil waktu tempuh pencarian tercepat detik dan waktu tempuh kembali 0 detik. Waktu rata-rata pencarian sebesar 5,7 detik dan kembali 1,5 detik. Jarak pada saat pencarian yaitu 560 cm sedangkan jarak terpendek diperoleh 80 cm. Perbedaan waktu pencarian dan kembali sedikit dikarenakan jarak keduanya hanya sedikit perbedaannya yaitu 80cm. Prosiding SNST ke-6 Tahun 2015 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 127

. KESIMPULAN Pada saat melakukan pengujian algoritma djikstra s memerlukan waktu pencarian titik finish lebih lama daripada algoritma flood fill. Pada algoritma djikstra s setiap RLF bertemu dengan persimpangan maka RLF akan mengutamakan belok kiri.presentasi efisien waktu algoritma flood fill terhadap djikstra s pada saat pencarian titik finish yaitu titik A sebesar 6,6%, titik B sebesar 60,2%, titik C sebesar 78,08% dan titik D sebesar 7,5%. Rata-rata efisiensi 52,65 %. Nilai keluaran pembacaan ADC pada backgroundhitam rata-rata adalah sebesar,8, sedangkan pada garis putih rata-rata sebesar 2,25 sehingga dapat menghasilkan rata-rata nilai tengah (Threshold) sebesar 18,5. Dapat disimpulkan bahwa kinerja dari sensor telah bekerja dengan baik pada arena yang telah ditentukan. Nilai Kp=5, Ki=10 dan KD=100 merupakan nilai pengaturan untuk pengendalian robot linefollower agar dapat berjalan dengan stabil mengikuti jalur yang telah ditentukan. Waktu stabil didapatkan 0. detik. DAFTAR PUSTAKA Budiharto, W.,(2006), Membuat Robot Cerdas. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Braunl, T.,(2006),EMBEDDED ROBOTICS., New York : Springer. Fawaz, Y. Annaz., (2012).,A Mobile Robot Solving a Virtual Maze Environment., IJECCT 2012, Vol. 2 (2). Hagglund.T and Astrom.K., (1995), PID Controllers: Theory, Design, and Tuning 2 nd Ed. Instrument Society of America 67 Alexander Venkata, D.V.P.,(2011),Knowledge based Reinforcement Learning Robot in Maze Environment. International Journal of Computer Applications (0975 8887)Volume 1 No.7, February 2011. Yadav,S ;& Verma,K.K ;& Mahanta,S. 2012. The Maze Problem Solved by Micro mouse. International Journal of Engineering and Advanced Technology (IJEAT) ISSN: 229 8958, Volume-1, Issue-, April 2012 128 ISBN 978-602-99--