SISTEM PAKAR PEMILIHAN PERSALINAN PERVAGINAM DAN PERABDOMINAL



dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penerapan Sistem Pakar Untuk Informasi Kebutuhan Energi Menggunakan Metode Forward Chaining

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164

Pengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Forward Chaining

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

Sistem Pakar Diagnosa Menentukan Kerusakan Pada Mesin Cuci Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web. Agung Wicaksono Sistem Informasi

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KEGUGURAN PADA IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

Sistem Pakar Perkembangan Anak Usia 0-12 Bulan Berbasis Web Dengan Metode Forward Chaining

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. oleh Job Carter, salah seorangt partner Andersen Consulting Incorporation yang

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

By: Sulindawaty, M.Kom

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN SISTEM PAKAR

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN DENGAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android

Gambar 3.1 Arsitektur Sistem Pakar (James Martin & Steve Osman, 1988, halaman 30)

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

MENGENAL SISTEM PAKAR

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan sistem pernafasan merupakan penyebab utama morbiditas dan

BAB III ANALISA SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik, kesehatan mental haruslah mendapat perhatian yang sama. Bahkan gangguan

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya para pakar (expert). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat

Program Bantu Diagnosa Gangguan Kesehatan Kehamilan dengan Metode Forward Chaining

Sistem Berbasis Pengetahuan. Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sistem. Hal-hal yang akan dibahas di bab ini, antara lain perancangan system flow

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT BAYI BARU LAHIR BERBASIS WEB

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

SISTEM PAKAR PEMILIHAN PERSALINAN PERVAGINAM DAN PERABDOMINAL Pahrul Yanto 1, Leony Lidya 2, Sarjon Defit 3 1 Mahasiswa Pascasarjana Magister Ilmu Koputer Jurusan Teknologi Informasi, 2,3 Staf Dosen Magister Ilmu Koputer, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Jalan Raya Lubuk Begalung, Padang, Telp. (0751) 775246, Sumatera Barat. ABSTRAK Sistem pakar merupakan salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang akhir-akhir ini mengalami perkembangan cukup pesat. Aplikasi sistem pakar ini dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan bantuan aplikasi sistem pakar pemilihan persalinan pervaginam dan perabdominal dengan teknik penelusuran ke depan (forward chaining), pengguna yang awam atau tidak ahli dalam mendiagnosis persalinan dapat mengetahui metode persalinan yang akan dihadapinya. Tahapan pembangunan sistem ini dimulai dengan mengakuisisi pengetahuan dari bidan dan dokter spesialis kandungan kemudian membangun basis pengetahuan. Dengan memilih indikasi indikasi persalinan yang dialami maka sistem dapat mendiagnosis dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada user yang dijawab dengan Ya atau Tidak kemudian sistem dapat menentukan metode persalinan spontan, vakum, forsep dan sectio caesarea. Kata kunci: Expert system, forward chaining, rule-based, diagnosis persalinan. 1. Pendahuluan Dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan. Salah satu contoh pengaplikasian teknologi informasi di dunia kesehatan adalah penggunaan sistem pakar. Menganalisa pemilihan metode persalinan sangat penting, jika tidak tepat metode persalinan yang dipilih, menyebabkan penatalaksanaan yang dilakukan tidak sesuai dengan indikasi yang dialami pasien, bahkan dapat berakibat fatal pada pasien, yaitu dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Hal ini mendorong penelitian ini dilakukan untuk mencoba menghadirkan Sistem Pakar yang mampu melakukan penelusuran fakta-fakta pasien yang akan melahirkan untuk pemilihan metode persalinan pervaginam (persalinan melalui jalan lahir) atau persalinan parabdominal (persalianan melalui jalan lain) pada pasien sejak dini.

2. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistem Pakar Menurut Ishak, et all (2013) Sistem pakar merupakan bagian dari kecerdasan buatan (artificial intelegence) yang menggunakan kemampuan seorang pakar dalam menganalisa suatu permasalahan, melakukan proses penalaran dan menarik kesimpulan atas permasalahan tersebut untuk menghasilkan solusi yang dapat dimanfaatkan oleh seorang pemimpin dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pakar dipakai untuk membantu orang-orang yang tidak ahli dalam hal tertentu dalam mengambil keputusan, atau bisa juga dipakai oleh para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Desain arsitektur sistem pakar dalam menentukan metode persalinan dapat dilihat pada gambar berikut : Knowledge Base Berisi himpunan aturan sebagai berikut: Aturan untuk indikasi persalinan spontan, vakum, forsep, sectio caesarea Database Berisikan fakta-fakta yang diberikan pengguna berupa data variabel : Kriteria indikasi persalinan spontan Kriteria indikasi persalinan dengan ekstraksi vakum Kriteria indikasi persalinan dengan ekstraksi forsep Kriteria indikasi persalinan sectio caesarea Saran Inference Engine Merupakan prosedur-prosedur untuk mencocokkan fakta dengan aturan User Interface Berisi sebagai berikut : Prosedur dengan aturan membaca masukan fakta dari user yaitu indikasi persalinan Prosedur untuk menampilkan hasil diagnosis dan solusi yang akan diberikan oleh pakar Explanation Facilities Berisi informasi tentang hasil solusi pakar User Gambar 1. Arsitektur Sistem Pakar Pemilihan Metode Persalinan

2.2 Pelacakan Kedepan (Forward Chaining) Pelacakan kedepan adalah pendekatan yang dimotori data (data-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan, mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN (Feri Fahrur Rohman, Ami Fauzijah 2008). Gambar 2 menunjukkan proses forward chaining. Observasi A Aturan R1 Fakta C Observasi B Aturan R2 Fakta D Fakta E Aturan R3 Aturan R4 Kesimpulan 1 Kesimpulan 2 Gambar 2. Proses Forward Chaining 2.3 Persalinan Setelah ibu menjalani proses kehamilan, maka ibu akan mengalami proses yang kedua yaitu melahirkan. Pada proses persalinan ibu akan mengeluarkan bayi yang dikandungnya selama sembilan bulan dalam keadaan hidup. Menurut Amru Sofian (2012) persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir (pervaginam) atau dengan jalan lain (perabdominal). 2.3.1 Persalinan Pervaginam Persalinan pervaginam adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir. Cara persalinan ini terbagi menjadi 3 metode: 1. Persalinan Spontan Persalinan spontan adalah proses lahirnya bayi dengan LBK dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat, serta tidak melukai ibu dan bayi, yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. 2. Persalinan Vakum Persalinan dengan ekstraksi vakum merupakan suatu alat yang dipakai untuk memegang kepala janin yang masih berada dalam jalan lahir dengan cara memegang bagian terdepan kepala janin sehingga dapat dikatakan janin ditarik keluar pada rambutnya. 3. Persalinan Forsep Persalinan dengan ekstraksi forsep merupakan suatu alat yang dipakai untuk memegang kepala janin yang masih berada dalam jalan lahir dengan cara memegang kepala janin dari samping, secara teoritis memberi tenaga pada basis kranii janin. 2.3.2 Persalinan Perabdominal Persalinan perabdominal adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lain atau biasanya disebut operasi (sectio caesarea). Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada

dinding uterus melalui dinding depan perut, sectio caesarea juga dapat didefenisikan sebagai suatu histeromia untuk melahirkan janin dari dalam rahim. Metode Persalinan Pervaginam Perabdominal Persalinan Spontan Persalinan Vakum Persalinan Forsep Persalinan Sectio Ceasarea Gambar 3. Metode Persalinan Pervaginam dan Perabdominal 3. Analisa dan Perancangan Sistem 3.1 Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Basis pengetahuan merupakan representasi pengetahuan dari seorang pakar yang diperlukan untuk memahami, memformulasikan dan memecahkan masalah (I Made Sukarsa, Ni Wayan Wisswani 2009). Terdiri dari dua elemen dasar, yaitu fakta dan rule: No. 1 2 3 Tabel 1. Daftar Aturan (Rule) Indikasi Aturan IF Jalan lahir atau ukuran panggul ibu normal = ya AND Presentasi janin letak kepala = ya AND Keadaan umum ibu normal = ya AND Tidak ada penyulit di jalan lahir = ya AND Denyut jantung janin normal = ya THEN Persalinan Spontan = ya IF Ibu kelelahan (kehabisan tenaga/ exhaused mother) = ya AND Ibu mengalami kala II memanjang = ya AND Ibu mengalami toksemia gravidarum ringan = ya AND Ibu ada riwayat penyakit jantung/ TBC/ dan asma bronkial ringan, dll (pada ibu yang tidak boleh mengejan lama) = ya AND Pembukaan serviks sudah lengkap = ya AND Ibu mengalami ruptur uteri imminems = ya THEN Persalinan Vakum = ya IF Ibu kelelahan (kehabisan tenaga/ exhaused mother) = ya AND Partus tidak maju-maju = ya AND Ibu mengalami toksemia gravidarum ringan = ya

4 AND Ibu ada riwayat penyakit jantung/ TBC/ dan asma bronkial ringan, dll (pada ibu yang tidak boleh mengejan lama) = ya AND Ibu mengalami ruptur uteri imminems = ya AND Ada pengeluaran meconium bayi = ya AND Terdapat indikasi pinard = ya THEN Persalinan Forsep = ya IF Persalinan sebelumnya dilakukan dengan sectio caesarea lebih dari satu kali atau satu kali dengan jarak kehamilan dekat = ya OR Ada penyulit persalinan normal misalnya pada ibu yang mengalami perdarahan antepartum seperti pada plasenta previa atau solutio plasenta = ya OR Ibu mengalami toksemia gravidarum berat = ya OR Ibu ada riwayat penyakit jantung/ TBC/ asma bronkial berat = ya OR Ibu ada riwayat diabetes = ya OR Ibu telah dibantu dengan persalinan forseps atau vakum tapi belum berhasil = ya OR Ibu mengalami infeksi virus herpes kelamin = ya THEN Persalinan Sectio Caesarea = ya Aturan atau rule di atas menunjukkan bahwa JIKA jalan lahir atau ukuran panggul ibu normal bernilai ya, DAN presentasi janin letak kepala bernilai ya, DAN keadaan umum ibu normal bernilai ya, DAN tidak ada penyulit di jalan lahir bernilai ya, DAN denyut jantung janin normal bernilai ya MAKA persalinan spontan bernilai ya. Saran yang muncul berupa anjuran yang harus dilakukan oleh pasien selama masa kehamilan: 1. Memeriksakan kehamilan minimal 4 kali pemeriksaan, 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester ke 2 dan 2 kali pada trimester ke 3. 2. Pemenuhan nutrisi dengan pemenuhan gizi seimbang 3. Konsumsi suplemen penambah darah minimal 90 kaplet selama kehamilan, serta ditunjang dengan mineral lain misalnya asam folat, kalsium untuk menunjang tumbuh kembang janin serta kesehatan ibu. 4. Hindarilah daging yang belum dimasak atau yang dimasak kurang matang, cucilah tangan setelah memegang hewan peliharaan atau berkebun. Ini untuk mencegah terjangkit parasit toksoplasma yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis, yang dapat membahayakan janin dalam kandungan. 5. Istirahatlah yang cukup, jangan terlalu bekerja berat namun bukan berarti ibu tidak boleh bekerja. 6. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi obat-obatan termasuk juga obat-obat tradisional, kafein. Kafein yang ada pada teh, kopi, minuman ringan dan coklat perlu juga dibatasi (hindari obat-obatan kecuali resep petugas kesehatan berwenang). 7. Tidurlah dengan posisi miring ke arah kiri, posisi ini akan memberikan sirkulasi darah terbaik untuk sang janin dan dapat mengurangi pembengkakan pada tungkai kaki. Duduklah dengan kaki menapak lantai atau disanggah, hindari kaki menggantung pada saat anda duduk. 8. Dalam berbusana pakailah busana yang mampu membuat ibu nyaman, hindari pemakaian busana yang terlalu sempit, hindari pakaian dalam yang tidak menyerap keringat, hindari pemakaian sepatu berhak tinggi. 9. Wanita setelah memasuki usia kehamilan 7 bulan ke atas rajin berolahraga seperti jalan pagi atau mengikuti senam hamil, agar posisi janin sempurna dalam rahim yaitu presentasi kepala serta persiapan jalan lahir agar lebih elastis.

10. Bila ada keluhan misalnya pusing hebat, mual-muntah sering 10 kali/ hari, keluar darah dari kemaluan, dan lain sebagainya, segera lakukan pemeriksaan ke tenaga medis. 11. Ibu hamil yang telah aterm 36-42 minggu jika ada keluhan seperti keluar lendir bercampur darah disertai nyeri ari-ari yang menjalar kepinggang, sakitnya intermitten (hilang timbul dengan frekuensi dekat, 2 kali dalam 10 menit lamanya 30-60 detik), atau keluar air-air dari kemaluan tanpa bisa ditahan, segera lakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan (bidan). 12. Pantau gerakan janin, janin minimal l bergerak 10 kali/ hari, jika pergerakan janin dirasakan ibu kurang, segera konsulkan ke tenaga kesehatan (bidan). 13. Persiapkan psikis untuk menghadapi persalinan, dukungan keluarga terutama suami serta banyak berdo a kepada ALLAH semoga persalinan lancar, ibu dan bayi sehat. 3.2 Database Dalam perancangan suatu sistem dibutuhkan suatu database yang digunakan untuk menyimpan data dan informasi lain yang diperlukan dalam sistem. Database berisi tentang faktafakta yang dibutuhkan pemakai yaitu berupa variabel dari : tabel admin, tabel artikel, tabel diagnosis, tabel indikasi, tabel pasien, tabel persalinan, tabel rule, tabel rule2, tabel solusi. Adapaun tabel database masing-masing adalah sebagai berikut: Tabel 2. Tabel 1 username Varchar 9 Primary Key 2 password Text - Password 3 nm_lengkap Char 25 Nama 4 email Varchar 35 Email Tabel 3. Tabel Artikel 1 id_artikel Integer 11 Primary Key 2 Tanggal Date - Tanggal Publish 3 jam Time - Jam Publish 4 judul Varchar 200 Judul Artikel 5 lead Text - Lead 6 isi Text - Isi 7 foto Varchar 50 Foto 8 ket_foto Text - Keterangan Foto 9 sumber Varchar 200 Sumber / Penulis 10 counter Integer 5 Jumlah Akses Tabel 4. Tabel Diagnosis 1 id_diagnosis Integer 11 Primary Key 2 tanggal Date - Tanggal Diagnosis 3 id_pasien Integer 11 Identitas Pasien 4 id_rule Varchar 4 Identitas Rule

Tabel 5. Tabel Indikasi 1 id_indikasi Varchar 4 Primary Key 2 indikasi Varchar 200 Metode Persalinan 3 keterangan Text - Keterangan Indikasi Tabel 6. Tabel Pasien 1 id_pasien Integer 11 Primary Key 2 nama Char 30 Nama Pasien 3 umur Integer 3 Umur 4 hal_akhir Date - Halangan Terakhir 5 nm_suami Char 30 Nama Suami 6 pekerjaan Varchar 200 Pekerjaan Pasien 7 alamat Varchar 50 Alamat 8 telp Varchar 15 Telepon / Nomor HP Tabel 7. Tabel Persalinan 1 id_persalinan Varchar 4 Primary Key 2 jn_persalinan Char 15 Jenis Persalinan 3 deskripsi Text - Deskripsi Persalinan Tabel 8. Tabel Rule 1 id_rule Varchar 4 Primary Key 2 id_persalinan Varchar 4 Identitas Persalinan 3 id_indikasi Varchar 4 Identitas Indikasi Tabel 9. Tabel Rule2 2 id_persalinan Varchar 4 Identitas Persalinan 3 id_solusi Varchar 4 Identitas Solusi Tabel 10. Tabel Solusi 2 id_solusi Varchar 4 Identitas Solusi 3 solusi Varchar 4 Solusi 3.3 Inference Engine Metode inferensi forward chaining dalam memilih metode persalinan akan dimulai dengan indikasi-indikasi yang timbul dirasakan oleh user akan ditelusuri sampai akhir kesimpulan metode persalinan yang dipilih. Mesin inferensi ini merupakan langkah berikutnya

yang digunakan untuk menentukan semua tahap yang terjadi dalam dialog dan pengambilan keputusan setelah menentukan struktur basis pengetahuan (knowledge base) yang telah dibuat. Tabel 11. Database Mendeteksi Persalinan Spontan, Vakum, Forsep dan Sectio Caesarea Rule Uraian Indikasi / Faktor Penyebab Inisialisasi Kode Persalinan Jalan lahir atau ukuran panggul ibu normal G001 Presentasi janin letak kepala G002 R001 Keadaan umum ibu normal G003 P001 Tidak ada penyulit di jalan lahir G004 Denyut jantung janin normal G005 Ibu kelelahan (kehabisan tenaga / exhaused mother) G006 Ibu mengalami kala II memanjang G007 Ibu mengalami toksemia gravidarum ringan G008 R002 Ibu ada riwayat penyakit jantung / TBC / asma bronkial P002 G009 ringan, dll (pada ibu yang tidak boleh mengejan lama). Pembukaan serviks sudah lengkap G010 Ibu mengalami ruptur uteri iminnems G011 Ibu kelelahan (kehabisan tenaga / exhaused mother) G006 Partus tidak maju G012 Ibu mengalami toksemia gravidarum ringan G008 R003 Ibu ada riwayat penyakit jantung / TBC / asma bronkial ringan, dll (pada ibu yang tidak boleh mengejan lama). G009 P003 Ibu mengalami ruptur uteri iminnems G011 Ada pengeluaran meconium bayi G013 Terdapat indikasi pinard G014 Persalinan sebelumnya dilakukan dengan sectio caesarea lebih dari satu kali atau satu kali dengan jarak G015 kehamilan dekat Ada penyulit persalinan normal misalnya pada ibu yang mengalami perdarahan antepartum seperti pada plasenta G016 previa atau solutio plasenta R004 Ibu mengalami toksemia gravidarum berat G017 P004 Ibu ada riwayat penyakit jantung / TBC/ asma bronkial berat G018 Ibu ada riwayat diabetes G019 Ibu telah dibantu dengan persalinan forseps atau vakum tapi belum berhasil G020 Ibu mengalami infeksi virus herpes kelamin G021

Alur Inferensinya adalah : GOAL R001 R004 R002 R003 P001 P002 P003 P004 G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G006 G008 G009 G011 G010 G011 G012 G013 G015 G016 G017 G014 G018 G019 G020 G021 Gambar 4. Inferensi Deteksi Persalinan Spontan, Vakum, Forsep dan Sectio Caesarea

3.4 User Interface User interface yang dimaksud disini adalah sebuah media yang menghubungkan antara pengguna (user) dengan sistem pakar. Sistem pakar yang akan dibangun diharapkan dapat menyediakan interface yang mudah dipahami oleh pengguna. Untuk memudahkan pengoperasian ini maka, dirancang organisasi program sebagai berikut: Aplikasi SistemPakar Home Konsultasi Jenis Persalinan Artikel Pakar About Login Pasien Register Pasien Artikel Selengkap nya Pertanyaan Diagnosis Home Logout Artikel Pasien Diagnosa Persalinan Indikasi Solusi Change Password Tambah Artikel Ubah Artikel Ubah Pasien Ubah Persalinan Ubah Indikasi Ubah Solusi Gambar 5. Organisasi Program 4. Implementasi dan Pengujian Sistem 4.1 Implementasi Tahap implementasi merupakan terjemahan perancangan yang berdasarkan hasil analisis kedalam bahasa pemprograman yang dapat dimengerti oleh komputer. Bahasa pemprograman dalam sistem ini menggunakan bahasa PHP dan basis data MySQL, XAMPP 1.7.0 sebagai web server dan Mozilla Firefox sebagai browser untuk mengakses sistem ini. 4.2 Pengujian Rule Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menguji rule dari sistem pakar ini adalah sebagai berikut:

Gambar 6. Halaman Login Pasien Gambar 7. Halaman Pertanyaan Pertama Gambar 8. Halaman Pertanyaan Kedua Gambar 9. Halaman Pertanyaan Ketiga Gambar 10. Halaman Pertanyaan Keempat

Gambar 11. Halaman Pertanyaan Kelima Gambar 12. Halaman Diagnosis

5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan 1. Dengan adanya sistem pakar ini, maka pengetahuan dari dokter spesialis kandungan dan bidan dapat disatukan ke dalam suatu sistem yang merekomendasikan pilihan metode persalinan. 2. Aplikasi sistem pakar dapat menyelesaikan masalah yaitu bisa menampilkan diagnosis berdasarkan pertanyaan-pertanyaan indikasi pemilihan persalinan yang dijawab oleh user. 3. Dapat memberikan konsultasi yang nyaman dan mudah dengan menerapkan desain antar muka yang user friendly untuk pilihan metode persalinan. 4. Data indikasi yang menjadi pertanyaan dimasukkan oleh seorang administrator/ pakar ke dalam database persalinan, harus lengkap artinya indikasi-indikasi yang bisa mengarah ke suatu metode persalinan tersebut harus dimasukkan secara lengkap, karena kesimpulan diagnosis merekomendasikan pilihan metode persalinan secara otomatis oleh sistem. 5.2 Saran 1. Mengingat besarnya domain pengetahuan yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan, maka ruang lingkup sistem dalam melakukan diagnosis dapat dikembangkan menjadi lebih luas dan lebih kompleks. 2. Jika terdapat pengalaman atau pengetahuan baru dari pakar yang belum terdapat di dalam sistem pakar, maka pengetahuan tersebut dapat ditambahkan ke dalam basis pengetahuan (pengetahuan yang ada akan di update terus menerus). 3. Program aplikasi ini dikembangkan lagi bukan hanya berbasis web tapi bisa menggunakan teknologi yang lain misalnya teknologi berbasis mobile sehingga user bisa mengakses aplikasi ini menggunakan handphone. 4. Meningkatkan dan memperbanyak aspek security untuk melindungi aplikasi dari kemungkinan manipulasi atau pencurian data oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Daftar Pustaka [1] Ishak, Muhammad Zunaidi dan Saniman (2013). Rule Base Expert System dengan Metode Forward Chaining untuk Memprediksi Kualitas Kain Batik. Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 3, September 2013. ISSN: 1978-6603. [2] Feri Fahrur Rohman dan Ami Fauzijah (2008). Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar untuk Menentukan Jenis Gangguan Perkembangan pada Anak. Jurnal Media Informatika, Vol. 6, No. 1, Juni 2008, 1-23. ISSN: 0854-4743. [3] Amru Sofian (2012). Sinopsis Obstetri. Edisi 3, Jilid 1. Jakarta, Buku Kedokteran EGC. [4] Amru Sofian (2012). Sinopsis Obstetri. Edisi 3, Jilid 2. Jakarta, Buku Kedokteran EGC. [5] I Made Sukarsa dan Ni Wayan Wissmani (2009). Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Perbaikan Kecepatan dan Kegagalan Koneksi Peralatan Eksternal pada Personal Komputer. Teknologi Elektro, Vol. 8 No. 1 Januari - Juli 2009.