BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

V12 V10 V11 BAB IV BAHASAN UTAMA. 4.1 Analisa Kerja Mesin Pendingin. Gambar 4.1 Skema Distribusi Aliran Analisa Penggunaan Chiller

BAB IV ANALISA DATA. berpengaruh terhadap biaya listrik, dengan langkah langkah sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. fungsi dan luas ruangan serta intensitas penerangannya.

PERHITUNGAN ULANG EFISIENSI WATER CHILLER PADA MALL CITY OF TOMORROW

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh : Nama : Linggar G. C. M. A. Semester Genap SMK NEGERI 1 CIMAHI

ANALISA AUDIT KONSUMSI ENERGI SISTEM HVAC (HEATING, VENTILASI, AIR CONDITIONING) DI TERMINAL 1A, 1B, DAN 1C BANDARA SOEKARNO-HATTA

1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan

IDENTIFIKASI DAN ANALISA PERFORMANSI SISTEM TATA UDARA PT. INDORAMA SYNTHETICS,TBK JATILUHUR TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. refrijerasi. Teknologi ini bisa menghasilkan dua hal esensial yang

Ahmad Farid* dan Moh. Edi.S. Iman Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pancasakti Tegal Jl. Halmahera km 1, Tegal *

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu berusaha untuk menciptakan suasana yang enak. dan nyaman dimana saja berada. Pada mulanya manusia

BAB I PENDAHULUAN. keadaan alam Indonesia yang memiliki iklim tropis dan beridentitaskan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Air Conditioning (AC) adalah suatu mesin pendingin sebagai sistem pengkondisi

Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

ANALISA KINERJA REFRIGERASI WATER CHILLER PADA PT GMF AEROASIA

Pemakaian Thermal Storage pada Sistem Pengkondisi Udara

PENGARUH PENGGUNAAN KATUP EKSPANSI JENIS KAPILER DAN TERMOSTATIK TERHADAP TEKANAN DAN TEMPERATUR PADA MESIN PENDINGIN SIKLUS KOMPRESI UAP HIBRIDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan dan Implementasi Green Data Center Study kasus Data Center PT. ISN.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut dikontrol.

BAB I PENDAHULUAN. Pendinginan dapat didefinisikan sebagai proses menghilangkan panas dari sebuah

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]

TUGAS AKHIR ANALISA KINERJA CHILLER WATER COOLED PADA PROYEK SCIENTIA OFFICE PARK SERPONG

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI PENGGUNAAN AC SEBAGAI ALAT PENDINGIN RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan

PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satunya upaya untuk mempertahankan kenyaman kondisi lingkungan, yaitu

PENGARUH MEDIA PENDINGIN AIR PADA KONDENSOR TERHADAP KEMAMPUAN KERJA MESIN PENDINGIN

PENGARUH BILANGAN REYNOLDS TERHADAP KARAKTERISTIK KONDENSOR VERTIKAL TUNGGAL TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT

ANALISA PEMANFAATAN PANAS BUANG GENSET GAS UNTUK ABSORPTION CHILLER SEBAGAI IMPLEMENTASI EFISIENSI ENERGI HALAMAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

STUDI SPESIFIKASI TEKNIK WATER CHILLER VAC IEBE

Untuk mengatasi permasalahan di atas, pada tahun 2003 pemerintah meluncurkan program kemitraan konservasi energi. Program kemitraan ini merupakan kese

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.

Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air dingin ( Chiller water ) merupakan air dingin yang di hasilkan

Bab IV Analisis Kelayakan Investasi

BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat dengan pesat. Dengan semakin meningkatnya aktivitas ekonomi

IDENTIFIKASI PELUANG PENGHEMATAN PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA RS. DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap

1 BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pertumbuhan penduduk di suatu negara yang terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik yang tersedia di Indonesia saat ini belumlah mencukupi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pesawat terbang tidak hanya mengarah pada

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Simulator Otomatisasi Chilled Water Pump pada Sistem Pendingin Terpusat

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah

PERHITUNGAN DAN METODE KONSTRUKSI SISTEM PENDINGINAN TERHADAP AUDITORIUM

Gambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU

Optimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow

PENGARUH PERUBAHAN PENGATURAN SUHU PENGKONDISI UDARA JENIS TERPISAH (AC SPLIT) TERHADAP RASIO EFISIENSI ENERGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

MULTIREFRIGERASI SISTEM. Oleh: Ega T. Berman, S.Pd., M,Eng

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Energi listrik sekarang telah menjadi kebutuhan primer. Pada dunia

PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

STUDI APLIKASI DAN PEMASYARAKATAN SISTEM REFRIGERASI ABSORPSI PADA SEKTOR INDUSTRI PROSES

BAB 1 PENDAHULUAN. secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi adalah susunan fasilitas produksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut mengakibabtkan energi listrik meningkat. Energi listrik merupakan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I. PENDAHULUAN A.

JTM Vol. 04, No. 1, Februari

TUGAS AKHIR AUDIT ENERGY POTENTIAL SCAN PADA GEDUNG TOWER UNIVERSITAS MERCU BUANA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KONSERVASI ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DAN SELUBUNG BANGUNAN GEDUNG. Oleh : Ir. Parlindungan Marpaung

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (K. Chunnanond S. Aphornratana, 2003)

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi energi listrik di gedung Fakultas Pertanian Unila mengalami

UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA SUATU MENARA PENDINGIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISA POMPA AIR PADA GEDUNG BERTINGKAT

STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA. Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rangkaian Alat Uji Dan Cara Kerja Sistem Refrigerasi Tanpa CES (Full Sistem) Heri Kiswanto / Page 39

Analisa Performansi Sistem Pendingin Ruangan dan Efisiensi Energi Listrik padasistem Water Chiller dengan Penerapan Metode Cooled Energy Storage

AUDIT ENERGI DAN ALALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK GEDUNG MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA

Pengaruh Debit Udara Kondenser terhadap Kinerja Mesin Tata Udara dengan Refrigeran R410a

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan atau gedung bertingkat banyak dijumpai di kota besar, seperti DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran, bahkan sekolah / kampus memerlukan banyak energi terutama listrik. Hampir 45% energi listrik pada kampus digunakan untuk mensuplai suatu sistem tata udara. Hal ini dilakukan agar dapat memberi kenyamanan bagi pengguna gedung bertingkat tersebut. Penghematan penggunaan energi terutama pada sistem tata udara, perlu adanya penghitungan efisiensi energi pada sistem refrigerasi. Universitas Bina Nusantara Alam Sutera merupakan salah satu gedung yang menggunakan sebagian besar energi listrik untuk menjalankan sistem refrigerasi sehingga diperlukan suatu analisa energi untuk mengetahui tingkat efektifitas dan energy. Dengan melakukan analisa energi pada Water Chiller yang akan digunakan dalam sistem refrigerasi pada gedung tersebut, dapat diketahui pemborosan energi yang mungkin terjadi. Pola pengoperasian juga mempengaruhi koefisien prestasi dari mesin chiller dimana pada Universitas Bina Nusantra Alam Sutera terdapat mesin chiller, pompa cooling tower. Dari beberapa sumber, chiller yang menghasilkan efisiensi dan evaporator flow, masing masing sumber, berbeda untuk hasilnya. Perbedaan 1

2 ini, dapat kita sumsikan akan berpengaruh kepada penggunaan energi listrik, sehingga mengakibatkan konsumsi listrik semakin meningkat sehingga perlu dilakukan analisa terhadap chiller yang akan digunakan. Sistem refrigerasi pada bangunan besar memang membutuhkan efisiensi energi. Pengoprasian pengkondisian udara yang benar (sesuai dengan spesifikasinya), perawatan yang teratur, perhitungan yang benar pada cooling load dapat menentukan spesifikasi pengkondisian udara yang akan digunakan sehingga merupakan salah satu cara untuk melakukan efisiensi energi. Pemakaian energi yang semakin efisien akan mendukung upaya pemerintah untuk melakukan penghematan energi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memperdalam dan mengetahui efisiensi Water Chiller yang digunakan di Universitas Bina Nusantara Alam Sutera agar dapat dilakukan penghematan energi secara efisien tanpa mengurangi kenyamanan bagi para pengunjung atau pengguna gedung. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas adalah pemilihan chiller pada Sistem Tata Udara Universitas Bina Nusantara Alam Sutera diantaranya : 1. Apakah dengan kapasitas 400 TR mesin chiller yang sekarang sudah dapat memenuhi beban pendinginan yang pada gedung. 2. Bagaimana langkah-langkah untuk mengeffisiensikan energi pada sistem tata udara sehingga pemakaiannya lebih hemat tanpa mengurangi kenyamanan.

3 1.3 Batasan Masalah Effisiensi energi merupakan lingkup yang sangat luas untuk diteliti. Untuk itulah pada tugas akhir ini ada beberapa batasan-batasan yang meliputi : a) menganalisa data yang dilakukan adalah pada Sistem Tata Udara saja (chiller). b) Sistem Tata udara yang diukur dan dianalisa hanya pada water chiller. c) Pompa dianggap bekerja sesuai dengan rancangannya sehingga data yang diambil hanya data idealnya saja. 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah memastikan kapasitas chiller 400 Ton of Refrigeration, sudah dapat memenuhi kebutuhan sistem pendinginan pada gedung Universitas Bina Nusantara - Alam Sutera, dan melakukan perhitungan penghematan listrik dan energi pada chiller yang menjadi acuan pemakaian dalam sistem pendinginan, sehingga bisa direkomendasi pada menejemen operasional gedung untuk mendapatkan penghematan tanpa mengurangi kenyamanan. 1.5 Metodologi Penelitian Dalam mengerjakan analisa ini, penulis mendapatkan data dan masukan dengan cara:

4 1. Pengumpulan data yang dibutuhkan dan teori dalam memecahkan masalah yang telah di tetapkan di atas. 2. Pencarian spesifikasi kondisi aktual pada chiller dari berbagai acuan atau sumber. 3. Mengelola dan melakukan perhitungan data yang telah didapat dari sumber untuk di analisa. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Penulisan Tugas Akhir ini menggunakan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN BAB ini membahas; latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan, metodelogi penelitian dan sistematika penulisan BAB II : LANDASAN TEORI BAB ini membahas; mengenai dasar teori system tata udara dan peralatan pendukung dari system BAB III : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi tentang metode dan langkah yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir serta menunjukkan data-data yang digunakan di lapangan dan metodologi pengambilan data.

5 BAB IV : ANALISA DATA Bab ini berisi hasil perhitungan dari beban pendinginan, perhitungan kinerja mesin pada kondisi ideal, analisa perhitungan dan grafik yang dikaitkan dengan dasar teori. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan hasil perhitungan ulang dan saran untuk pelaksanaan selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN