Penataan Wilayah Pengembangan FAKULTAS PETERNAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
Wawasan Lingkungan Hidup Dan Sustainable Agroecosystem FAKULTAS PETERNAKAN

Konsep Usahatani Terpadu : Tanaman Pangan dan Ternak FAKULTAS PETERNAKAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INDIKATOR KAWASAN PETERNAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP FAKULTAS PETERNAKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengembangan Wilayah Sentra Produksi tanaman, menyebabkan pemadatan lahan, serta menimbulkan serangan hama dan penyakit. Di beberapa lokasi perkebunan

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

PERSEPSI PETANI TERHADAP PERAN KELEMBAGAAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI DI KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

IX STRATEGI PENGELOLAAN USDT BERKELANJUTAN

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM I. K e l a s. Kurikulum 2013

PEMBANGUNAN PETERNAKAN BERWAWASAN AGRIBISNIS DAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Agro Industri Ramah Lingkungan Dede Sulaeman

CUPLIKAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN : VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN

PENGARUH PERUBAHAN TEKNOLOGI TERHADAP PERKEMBANGAN KLASTER PADI ORGANIK KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh: A. ARU HADI EKA SAYOGA L2D

KETAHANAN PANGAN: KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS

I. PENDAHULUAN. lainnya, baik dalam bentuk mentah ataupun setengah jadi. Produk-produk hasil

KONSEP, SISTEM DAN MATA RANTAI AGRIBISNIS ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH III WAWASAN AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI, UNIVERSITAS JEMBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya

AGRIBISNIS. Sessi 3 MK PIP. Prof. Rudi Febriamansyah

3.1 Penilaian Terhadap Sistem Perekonomian / Agribisnis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

Topik: : VISI PERTANIAN ABAD 21 (PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI) menjelaskan Visi Pertanian Abad 21

I PENDAHULUAN. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan pokok akan dapat menggoyahkan. masa yang akan datang IPB, 1998 (dalam Wuryaningsih, 2001).

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN. 1. Baik pada daerah dataran rendah maupun dataran tinggi, rendahnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Konsep, Sistem, dan Mata Rantai Agribisnis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 58/Permentan/OT.140/9/2012 TENTANG

DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. [April 2010] 1 Pertmumbuhan Penduduk Indonesia Masih Besar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. banyak dibicarakan dan dianjurkan. Hal ini terjadi karena munculnya isu

AKTIVITAS EKONOMI HULU-HILIR DI PERBATASAN. ARIS SUBAGIYO Halama n

RISET STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK DI INDONESIA*) Syekhfani**)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MASALAH DAN KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUK PETERNAKAN UNTUK PEMENUHAN GIZI MASYARAKAT*)

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

dan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial,

MANFAAT KEMITRAAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

ILMU PERTANIAN. Bab 1. Pendahuluan

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DEPARTEMEN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN 2007

KAJIAN AWAL PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI SAMPAH DAUN KAMPUS MEMAKAI REAKTOR BIODIGISTER PENELITIAN

ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2 seluruh pemangku kepentingan, secara sendiri-sendiri maupun bersama dan bersinergi dengan cara memberikan berbagai kemudahan agar Peternak dapat men

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat. Sektor pertanian

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian adalah salah satu sektor sandaran hidup bagi sebagian besar

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL PELAKSANAAN MINAPADI DI DESA PAYAMAN NGANJUK

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Sawah. memberikan manfaat yang bersifat individual bagi pemiliknya, juga memberikan

Hermanto (1993 ; 4), menyebutkan bahwa pembangunan pertanian termasuk didalamnya tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan,

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENENELITIAN (RODHP) MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN BERBASIS INOVASI (m-p3bi) INTEGRASI KOPI-SAPI POTONG

STRATEGI PENGELOLAAN PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN*)

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

SUDIARSO. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

IX. KESIMPULAN DAN SARAN. petani cukup tinggi, dimana sebagian besar alokasi pengeluaran. dipergunakan untuk membiayai konsumsi pangan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perekonomian padi dan beras merupakan pendukung pesatnya

I. PENDAHULUAN. terutama padi, masih menjadi prioritas utama kebijakan pertanian, hal itu

I. PENDAHULUAN. menjadi suatu keharusan, agar produksi dapat menunjang permintaan pangan yang

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KENDALA DAN PELUANG DALAM PRODUKSI PERTANIAN ORGANIK DI INDONESIA *)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 KETERANGAN

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH PERTANIAN BERKELANJUTAN

ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi hulu sampai hilir yaitu,

Kebijakan Perikanan Budidaya. Riza Rahman Hakim, S.Pi

XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU

I PENDAHULUAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini pandangan perkembangan pertanian organik sebagai salah satu teknologi alternatif untuk menanggulangi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK HAYATI

POLA PENGEMBANGAN KOMODITI JAGUNG HIBRIDA. di KAB. SUMBA TIMUR

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI

I. PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein hewani adalah sapi perah dengan produk

Transkripsi:

Sistem Produksi Pertanian/ Peternakan Penataan Wilayah Pengembangan FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Tradisi pertanian masyarakat Indonesia ------ integrasi tanaman dan ternak pertanian campuran dimana ternak sebagai tabungan, hewan kerja, sumber pupuk, tuntutan efisiensi dan produktivitas, di Indonesia sejak Tahun 1970-an pertanian mulai bergeser dimana input utama seperti pupuk, obatobatan dan bahan-bahan additive didatangkan dari luar (off farm resources), dimana industri kimia dan industri hulu menjadi tulang punggung didalam menunjang eksistensi pertanian menimbulkan ekses terhadap mutu lingkungan serta mengancam pertanian berkelanjutan. perlunya sistem pertanian yang berwawasan lingkungan

Aktivitas sektor pertanin berhubungan dengan sumber daya yang dapat dipulihkan (renewable resources) seperti tanah, sumber daya hayati (tumbuhan dan hewan) dan air, yang sekaligus merupakan sumber hidup manusia. Dari sudut peternakan, maka lingkungan dimana ternak berkembang perlu dijaga kelestariannya sehingga tetap memberikan dukungan bagi ternak itu sendiri, manusia dan unsur kehidupan lainnya Di pihak lain lingkungan itu sendiri akan berubah, baik secara alamiah atau akibat tindakan manusia Lingkungan merupakan sumber daya alam yang dapat dipulihkan (renewable resource) melalui tindakan pelestarian. Aktivitas peternakan (budidaya) berpotensi memberikan dampak negatif maupun positif terhadap lingkungan

Hubungan Struktural antara Berbagai Konsep Sustainability, Sistem Produksi dan Penataan Wilayah Pengembangan Konsep pendekatan Ruang lingkup/sektor SUSTAINABLE DEVELOPMENT Kehidupan manusia kini dan y.a.d SUSTAINABLE AGRICULTURE SUSTAINABLE AGRO-ECOSYSTEM Sektor pertanian, Produksi pangan (food) dan bahan baku serat (fiber) Lingkungan spesifik, unsur utama: manusia, tanah, hewan, tanaman LOW EXTERNAL INPUT INTEGRATED FARMING Sistem agribisnis dengan keanekaragaman hayati ZERO WASTE ORGANIC FARMING Farming system,,menekankan pada aktivitas biologi tanah, hewan dan tanaman, serta zero waste

Penataan dan pemanfaatan ruang dalam pengembangan peternakan merupakan salah satu bentuk pendekatan didalam pengelolaan lingkungan hidup, pelaksanaannya harus diintegrasikan dengan penerapan sistem usahatani, aspek bisnis, pemulihan, pengawasan, dan pengendaliannya Pendekatan wilayah di dalam pengembangan peternakan menekankan pada pemanfaatan potensi pertanian lokal sebagai basis bagi berkembangnya peternakan spesifik yang sesuai dengan agro-ecosystem lokal.

a. Pendekatan Potensi dan Penataan Wilayah Kinerja produksi peternakan sangat bergantung pada : 1. berbagai b komponen (variabel) yang berpengaruh langsung terhadap output 2. Penunjang (prasarana fisik maupun kelembagaan). biaya (korbanan) dari setiap individu peternak akan bervariasi bergantung kepada bagaimana ukuran-ukuran tersebut (jangkauan, jarak dan lama perjalanan) berdampak terhadap harga dan biaya input Dari pendekatan wilayah makin dekat sumber-sumber input dan lokasi tujuan pemasaran produk, makin berpeluang bagi petani untuk memperoleh manfaat ekonomi yang lebih besar

Sistem pertanian yang mengedepankan sistem pewilayahan (zooning) == didasarkan pada asumsi adanya potensi sumberdaya lokal yang dapat dioptimalkan pemanfaatannya == tidak perlu mendatangkan banyak input eksternal [yang berpotensi mencemari lingkungan dan mengganggu keseimbangan alam] Penerapan suatu sistem usahatani sumberdaya petani dipertahankan produktivitasnya sehingga mendukung pertanian secara berkelanjutan, diversifikasi tanaman ternak yang bersifat komplementer, dan pertanian organis (organic farming)

b. Pendekatan Sistem Produksi Integrasi ternak dan tanaman yang bersifat saling melengkapi === diharapkan dapat menekan penggunaan input eksternal bagi ternak maupun tanaman lifecycle tertutup, dimana limbah pertanian dapat dijadikan pakan, dan untuk memproduksi tanaman selanjutnya dapat menggunakan pupuk organis yang berasal dari kotoran ternak dan kompos. limbah ternak maupun tanaman sepenuhnya dimanfaatkan (zero waste). mengurangi ketergantungan tehadap penggunaan input-input luar (obatobatan, insektisida, dan pupuk an-organik, hormon pertumbuhan) == petani dapat menghemat biaya produksi

low external input sustainable agriculture Rekomendasi : sebagai salah satu alternatif bentuk pendekatan produksi pangan yang berwawasan lingkungan. SDA, Lahan pertanian, Ternak Hasil pertanian SDM, Kultur petani Inovasi teknologi farm management Pasar output Potensi wilayah Preferensi terhadap produk ASUH Kebutuhan (jumlah dan mutu) Daya beli konsumen Pertanian berkelanjutan Kesehatan lingkungan Manfaat ekonomi Keadilan sosial SDK, Sarana Prasarana Peraturan, RTRW Ekses: Pencemaran, Degradasi lingkungan Sistem Usahatani:: Integrated mix farming Pertanian organik Standard manure management Kemitraan Penataan kawasan Aktivitas pembangungan Skema Interaksi antara Potensi Sumberdaya Wilayah, Pasar Output, dan Sistem Usahatani didalam Mendukung Pertanian berkelanjutan