BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. proses produksi barang maupun jasa. Cascio (1998) menegaskan bahwa manusia

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan biaya ketenagakerjaan. Demikian juga yang dikemukakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang dikehendaki, serta mempertahankan guru yang berkualitas.

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Perpindahan karyawan (employee turnover) adalah fenomena yang sering

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mendukung upaya kesehatan puskesmas (Andini, 2006). Suatu Rumah Sakit akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian mengenai perpindahan kerja sampai saat ini masih tetap

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan yang sudah ada. Disinilah dituntut adanya peranan. stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat di dalam diri mereka. Sumber daya manusia juga harus

BAB 2 KAJIAN TEORETIS

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA PADA RUMAH SAKIT DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. organisasi secara efektif dan efisien. Namun, untuk mencapai tujuan itu tentu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai-sampai beberapa organisasi sering memakai unsur komitmen sebagai

PERAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN NIAT KELUAR KERJA KARYAWAN DI PT. DELTA PRIMA STEEL SURABAYA SKRIPSI

BAB1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai aset perusabaan yang penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kekuatan untuk menghadapi persaingan (Cusway, 2002). terus menerus untuk mencapai tujuan (Robbins, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah

BAB I PENDAHULUAN. terpangkas dan kurang diperhatikan, hal ini tentu akan menimbulkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebutlah yang membuat para pengusaha sadar akan nilai investasi karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya turnover merupakan suatu hal yang tidak dikehendaki oleh

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin (disamping misi lainnya) harus siap untuk

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan tujuan utama untuk mencari keuntungan semaksimal. keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi permasalahan-permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan semakin tingginya tuntutan peningkatan Pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. perilaku karyawan yang dimaksud adalah keinginan untuk keluar (intention to quit) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi globalisasi dan diversitas tenaga kerja. Keberhasilan dan kegagalan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perilaku organisasi merupakan suatu bidang ilmu mengenai bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. gigi. Setiap roda gigi mempenyuai tugas masing masing, tetapi harus saling

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri perbankan di Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung

BAB I PENDAHULUAN. masalah perencanaan tenaga kerja mikro yang harus segera dilaksanakan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berbentuk perusahaan. Perusahaan merupakan badan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pembagian karyawan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak, baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/korporat (corporate social responsibilities ), workforce diversities,

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. untuk memproduksi barang-barang yang berkualitas demi meningkatkan daya

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, salah satunya ditekankan pada faktor-faktor paling penting atas

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Harman et al. (2009) mengemukakan teori tradisional turnover ini menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. yang menggerakkan dinamika organisasi, semakin besar organisasi, masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi yang efektif semakin menyadari bahwa faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan terdiri atas

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perusahaan atau organisasi. Sumber Daya Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Keinginan keluar menjadi masalah yang sering dialami oleh berbagai

BAB II URAIAN TEORITIS. a. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempengaruhi kondisi suatu perusahaan. Turnover dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan.oleh karena itu, sumber daya manusia adalah aset yang tak ternilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aktivitas penting dalam sebuah organisasi. Organisasi perlu me-manage sumber

BAB II LANDASAN TEORI. Komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan suatu hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi manajemennya melalui sumber daya

PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya yang mencakup. penyedia tenaga kerja yang bermutu, mempertahankan kualitas dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pencapaian tujuan tersebut, perusahaan membutuhkan tenaga-tenaga

BAB I PENDAHULUAN. ini, oleh karena itu perusahaan membutuhkan manusia-manusia yang berkualitas tinggi, memiliki

PENETAPAN PANITIA PENGUJI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut werther (2002:5). Yang menyatakan bahwa Kunci memenangkan. senantiasa melakukan investasi untuk merekrut, menyeleksi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tracey, 2000). Intensi keluar sendiri, bisa dipengaruhi banyak hal mulai

BAB I PENDAHULUAN. selalu berubah sehingga menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengujian komitmen organisasi terhadap variabel lain terkait sikap kerja karyawan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, RANCANGAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sebuah organisasi memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada jalur formal di Indonesia terbagi menjadi empat jenjang, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. (Robbins dan Judge, 2009). Connolly (1991) mengatakan bahwa turnover dapat

BAB II TINJAUAN TEORI. karyawan yang handal. Proses ini tidak hanya membutuhkan biaya dari sisi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting, karena manusia merupakan sumber daya manusia yang dinamis dan selalu dibutuhkan dalam tiap proses produksi barang maupun jasa. Menurut Gregson (1992) menegaskan bahwa manusia adalah sumber daya manusia yang sangat penting dalam industri dan organisasi, oleh karena itu pengelolaan sumber daya manusia yang mencakup penyediaan tenaga kerja bermutu, mempertahankan kualitas dan mengendalikan biaya ketenagakerjaan menjadi hal penting. Dalam pengelolaan Sumber daya manusia seringkali dijumpai adanya turnover karyawan. Turnover karyawan merupakan kejadian yang wajar terjadi di setiap perusahaan (Robbins, 2006). Turnover biasanya merupakan salah satu pilihan terakhir bagi seorang karyawan apabila ia mendapati kondisi kerjanya sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang diharapkannya. Turnover mengarah pada kenyataan akhir yang dihadapi suatu organisasi berupa jumlah kayawan yang meninggalkan organisasi pada periode tertentu, sedangkan keinginan keluar karyawan mengacu pada hasil evaluasi individu mengenai kelanjutan hubungan dengan organisasi yang belum diwujudkan dalam tindakan pasti meninggalkan organisasi. Turnover dapat berupa pengunduran diri, perpindahan keluar unit organisasi, pemberhentian karyawan dalam suatu organisasi tersebut. Menurut Werther dan Keith (1993) mengemukakan bahwa turnover wajar terjadi apabila seorang karyawan keluar dari perusahaan karena telah mencapai usia 1

BAB I PENDAHULUAN 2 untuk pensiun yang dibarengi dengan regenerasi oleh perusahaan, sehingga tidak akan terjadi kekosongan tenaga kerja. Turnover karyawan akan menjadi masalah bagi perusahaan apabila seorang karyawan keluar dari perusahaan tempat ia bekerja untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik di perusahaan lain (Mobley, 1997). Menurut Siagian (1998) bahwa kesempatan yang lebih baik ini, artinya bahwa seorang karyawan yang menganggap imbalan yang diterimanya tidak memadai tidak sesuai dengan pengorbanan usahanya, maka karyawan akan berusaha mencari peluang yang lebih baik di perusahaan lain. Dalam suatu perusahaan Turnover karyawan yang tinggi dapat menimbulkan berbagai potensi biaya, baik itu biaya pelatihan yang sudah diinvestasikan pada karyawan tingkat kinerja yang mesti dikorbankan, maupun biaya rekrutmen dan pelatihan kembali. Menurut penelitian dari Dalton dan Todor (2003), tingkat turnover yang tinggi akan menimbulkan dampak negatif bagi organisasi, seperti menciptakan ketidakstabilan terhadap kondisi tenaga kerja dan peningkatan biaya sumber daya manusia. Hal tersebut menjadikan organisasi tidak efektif karena kehilangan karyawan yang berpengalaman dan perlu melatih kembali karyawan baru. Dalam hal ini dampak negatif turnover adalah pada kualitas dan kemampuan individu baru untuk menggantikan (replaceability) individu yang meninggalkan atau keluar dari suatu organisasi atau perusahaan. Saat ini tingginya tingkat turnover karyawan telah menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan. Woods dan Macaulay (1989) menjelaskan bahwa turnover yang tinggi pada industri perhotelan melahirkan permasalahan moral pada karyawan yang ada dalam perusahaan, dan juga melambungkan biaya dalam rekrutmen, wawancara, tes, biaya administrasi pemrosesan karyawan baru, tunjangan, orientasi,

BAB I PENDAHULUAN 3 dan biaya peluang yang hilang karena karyawan harus mempelajari keahlian yang baru. Rousseau (1984) menambahkan bahwa biaya atau kerugian atas adanya turnover meliputi biaya langsung yang terkait dengan kegiatan rekrutmen (antara lain biaya iklan, biaya agen) dan biaya pencarian; biaya tidak langsung misalnya biaya biaya yang berhubungan dengan pelatihan karyawan baru; dan kerugian produktivitas oleh proses pembelajaran karyawan baru. Banyak hal yang disinyalir sebagai penyebab keluarnya seorang karyawan dari suatu pekerjaan. Situasi kerja yang dihadapi saat ini tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan (timbulnya ketidakpuasan dalam bekerja), jam kerja yang melewati batas serta tiadanya jaminan sosial atau dipengaruhi oleh pandangan karyawan untuk mendapatkan alternatif pekerjaan dan kepuasan yang lebih baik (McKinnon, 1979 dalam Hartati, 1992). Dengan demikian, suatu perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan karyawannya, seperti mampu memberikan balas jasa tinggi dan memahami hal-hal yang mampu membuat karyawannya nyaman untuk tetap bekerja tanpa menurunkan kinerja perusahaan tersebut secara keseluruhan. Gejala seperti ini seringkali terjadi di Hotel D Batoe, dimana para karyawannya mengundurkan diri dikarenakan rendahnya tingkat loyalitas dan sense of belonging karyawan terhadap perusahaan. Menurut Petronila dkk (2009), menjadi penting menekan keinginan keluar karyawan ini dengan komitmen yang tinggi. Dengan komitmen yang tinggi akan memiliki loyalitas yang tinggi pada perusahaan karena ia mempunyai rasa memiliki perusahaan yang tinggi, sehingga ia akan mempunyai tingkat keinginan keluar lebih rendah dan sebaliknya karyawan yang menunjukkan tingkat komitmen organisasi yang rendah akan mempunyai tingkat keinginan berpindah kerja yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN 4 Menurut Miner (1992) ketika karyawan memiliki komitmen organisasi yang tinggi, maka hal itu akan memperkuat keteguhan seorang karyawan untuk tidak keluar organisasinya, sekalipun organisasi lain mendukungnya untuk keluar. Lebih dari itu, menurut Greenberg dan Baron (1997) bahwa komitmen yang tinggi tidak hanya akan mengurangi tingkat absensi dan turnover akan tetapi akan meningkatkan pula keterlibatan karyawan dalam pekerjaan. Hasil penelitian Meyer dkk., (1993) menyimpulkan bahwa seorang karyawan dengan komitmen afektif yang tinggi karena didasari keinginan karyawan itu sendiri (want to), demikian dengan komitmen kontinuan karena didasari pada kebutuhan (need to), dan komitmen normatif karena didasari pada suatu keharusan dari karyawan tersebut (ought to). Dengan kata lain, komitmen afektif berkaitan erat dengan pertimbangan kos dan benefit individual untuk tetap tinggal di organisasi atau meninggalkan organisasi dan komitmen normatif berkaitan erat dengan tanggungjawab moral individual terhadap organisasinya. Clugston (2000), menunjukkan bahwa komitmen afektif dan komitmen continuance mempengaruhi turnover intention secara negatif, tetapi komitmen normative tidak signifikan mempengaruhi turnover intention. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi komitmen organisasi akan mengakibatkan rendahnya niat karyawan untuk keluar dari organisasi begitu pula sebaliknya. Menurut Steers dan Porter (1999) komitmen yang kuat biasanya terdapat pada pegawai yang masa kerjanya sudah lama, mereka yang pernah mencapai sukses dengan yang bersangkutan dan mereka yang bekerja dalam kelompok yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan maupun terhadap organisasi kerja. Dengan kesuksesan yang telah karyawan dapatkan tentunya tidak berkeinginan untuk pindah

BAB I PENDAHULUAN 5 atau mencari pekerjaan di tempat lain, karena karyawan tersebut tidak ingin kehilangan apa yang telah diterimannya sekarang. Karena itu pula, karyawan tersebut akan mencurahkan seluruh hidupnya untuk organisasi yang mempekerjakannya. Bagi karyawan yang ingin keluar dari organisasi tidak hanya akan kehilangan berbagai fasilitas yang selama ini diberikan organisasinya, namun demikian karyawan tersebut akan kehilangan pekerjaan (termasuk suasana kerja). Menurut Astuty (2004) dalam Fitri (2009) menyatakan bahwa pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja, absensi dan turnover dapat terjadi dikarenakan individu dengan komitmen organisasi yang tinggi akan menunjukkan sikap positif terhadap organisasi, serta mempunyai keinginan untuk tetap bertahan dalam organisasi. Hal ini berarti individu dengan tingkat komitmen organisasi yang tinggi selalu berusaha menghilangkan keinginan untuk keluar dari organisasi (tingkat turnover rendah). Sebaliknya individu yang memiliki komitmen organisasi yang rendah cenderung menunjukan sikap acuh tak acuh dan berkeinginan untuk keluar dari organisasi. Berdasarkan pemaparan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN KELUAR KARYAWAN DI HOTEL D BATOE BANDUNG. 1.2 Identifikasi Masalah Sesuai dengan uraian diatas, maka pada identifikasi masalah ini peneliti menekankan kepada masalah keinginan keluar karyawan. Dengan komitmen organisasi yang tinggi akan mempunyai tingkat keinginan keluar yang rendah serta karyawan dengan komitmen yang tinggi akan memiliki loyalitas yang tinggi pada perusahaan karena ia

BAB I PENDAHULUAN 6 memiliki rasa memiliki perusahaan yang tinggi, sehingga ia akan mempunyai tingkat keinginan keluar karyawan lebih rendah. Dari uraian diatas, peneliti membatasi masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana komitmen organisasi di Hotel D Batoe Bandung? 2. Bagaimana keinginan keluar karyawan di Hotel D Batoe Bandung? 3. Bagaimana pengaruh komitmen organisasi terhadap keinginan keluar karyawan di Hotel D Batoe Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang berkenaan dengan komitmen organisasi dan keinginan keluar, untuk kemudian digunakan sebagai salah satu syarat dalam menempuh sidang sarjana strata 1 (S-1) di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Bandung, sedangkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui komitmen organisasi di Hotel D Batoe Bandung 2. Untuk mengetahui keinginan keluar karyawan di Hotel D Batoe Bandung 3. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap keinginan keluar karyawan di Hotel D Batoe Bandung 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian mengenai Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Keinginan Keluar Karyawan Di Hotel D Batoe Bandung dilakukan dengan harapan dapat bermanfaat sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 7 1. Bagi Peneliti a. Dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai konsep, pengaruh komitmen organisasi dan pengaruhnya terhadap keinginan keluar karyawan. b. Dapat mengetahui hubungan antara teori yang diperoleh dan penerapannya dalam praktek. c. Untuk meningkatkan wawasan serta pengetahuan mengenai pengaruh komitmen organisasi terhadap keinginan keluar karyawan. 2. Bagi Praktisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak dan masukan positif kepada perusahaan serta memberikan informasi yang berguna berkaitan dengan komitmen organisasi dan keinginan keluar karyawan. 3. Bagi Perusahaan Sebagai informasi tambahan baik bagi atasan maupun bawahan untuk mengevaluasi komitmen organisasi dan mencegah terjadinya keinginan keluar karyawan. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penyusunan penelitian ini adalah: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN 8 BAB II : TINJAUAN KEPUSTAKAAN, KERANGKA PEMIKIRAN, MODEL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Bab ini berisi kajian atas penelitian-penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya, rerangka pemikiran, metode penelitian dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi penjelasan mengenai populasi dan teknik pengambilan sampel. Metode penelitian yang digunakan, teknik analisis dan operasionalisasi variabel. BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan implikasi manajerial. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.