ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali)

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada CV Ar Rahman)

EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada CV Widya Duta)

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA

BAB I PENDAHULUAN. dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip yang konvensional. Penggunaan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Tahun )

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. RAKABU SEJAHTRA DI SRAGEN

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SUL-SELBAR CABANG PALOPO

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN BANK PADA PT BPR PURI DHARMA PONOROGO

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap laporan keuangan yang telah diperoleh dari PT. Madu Baru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengambilan keputusan, apabila dengan informasi tersebut dapat diprediksi

PT.INDOSAT TBK MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ABSTRAKSI

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

Volume 1 No 1 Juli 2017

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

Analisis Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, & Rentabilitas Pada PT. Lerindro Internasional

JURNAL MANAJEMEN DEWANTARA Terbitonline:

Kata Kunci : Rasio Keuangan, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari laporan keuangan yang dapat diperoleh dari manajer perusahaan

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN UD. DINAR SURAKARTA

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT PERDANA BANGUN PUSAKA, Tbk DAN ENTITAS ANAK

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO

DAFTAR PUSTAKA. Al Haryono. Y. (2002). Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT. ANEKA TAMBANG, TBK, PERIODE

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk Oleh: M. Zakie Hanifan dan Berliane Rangga Bunga

JURNAL ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI TINGKAT KESEHATAN DAN PERKEMBANGAN USAHA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KEDIRI (TAHUN )

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL ISBN: DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013 Surakarta, 23 Maret 2013

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA (PERSERO) PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI KERAJINAN TEMBAGA DAN KUNINGAN CV. TRISNA GALLERY DI TUMANG CEPOGO BOYOLALI

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

DAFTAR PUSTAKA. Agnes Sawir. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Cetakan Ketiga. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS,SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA PT.MUTIARA AKSARA PRATAMA

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan PT.Cahaya Energi Mandiri. Muhammad Hariyanto NPM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA PT MAYORA INDAH, Tbk PERIODE

: Ratna Fajar Wulansari NPM : Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN. (Studi Kasus pada KPRI Rejeki Mulur, Kecamatan Bendosari,

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk

NASKAH. memenuhi. Sarjana S-1

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KINERJA KEUANGAN PADA PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. GUDANG GARAM Tbk. ( LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ). Supardi *) Abstrak

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KUD GIRIMARGO KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SURYA PUTRA SUMETERA II PASIR PENGARAIAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

Transkripsi:

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat -syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : PONDRA ARIS WIRATMOKO NIM. B 100 070 081 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

HALAMAN PENGESAHAN Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul : ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali) Yang ditulis oleh : PONDRA ARIS WIRATMOKO NIM. B 100 070 081 Penandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima : Surakarta, 2013

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali) ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali sehingga manajemen dapat mengamati perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun yang memungkinkan manajemen puncak menilai kinerja masa lalu dan juga memproyeksikan hasilnya untuk masa depan. Obyek dalam penelitian ini adalah BMT Sambi di Boyolali Nurul Barokah tahun 2008 sampai tahun 2010. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh likuiditas BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali dapat menjamin setiap satu rupiah hutang lancar dengan 2,215 aktiva lancar yang dimilikinya, current ratio tahun 2009 menurun menjadi 2,180 artinya setiap satu rupiah hutang lancar yang dimilikinya dijamin dengan 2,180 total aktiva lancar, current ratio tahun 2010 naik menjadi 2,466 artinya setiap satu rupiah hutang lancar yang dimilikinya dijamin dengan 2,466 total aktiva lancar. Dari perhitungan quick ratio di atas, quick ratio tahun 2008 sebesar 0,138 yang berarti BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali dapat menjamin setiap satu rupiah total hutang lancar dengan 0,138 cash assets. Pada tahun 2009 quick ratio menurun menjadi 0,135 artinya BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali mampu menjamin setiap satu rupiah total hutang lancar dengan 0,135 cash assets. Pada tahun 2010 quick ratio meningkat menjadi 0,291 artinya BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali mampu menjamin setiap satu rupiah total hutang lancar dengan 0,291 cash assets. Dari perhitungan banking ratio di atas, banking ratio tahun 2008 sebesar 2,077 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 2,077 total kredit yang diberikan, pada tahun 2009 banking ratio mengalami penurunan menjadi 2,045 yang berarti setiap satu rupiah utang lancar dijamin dengan 2,045 total kredit yang diberikan, pada tahun 2010 banking ratio mengalami peningkatan menjadi 2,174 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 2,174 total kredit yang diberikan. Dari perhitungan cash ratio di atas, cash ratio tahun 2008 sebesar 0,997 yang berarti BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali mampu menjamin tiap satu rupiah pinjaman yang harus segera dibayar dengan 0,997 cash assets yang dimilikinya. Dan cash ratio tahun 2009 naik menjadi 0,996 artinya setiap 0,996 pinjaman yang harus dibayar BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali dijamin dengan 0,996 cash assets, cash ratio tahun 2010 sebesar 0,995 yang berarti BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali mampu menjamin tiap satu rupiah pinjaman yang harus segera dibayar dengan 0,995 cash assets, cash ratio. Dari hasil perhitung an solvability di atas solvability tahun 2008 diperoleh hasil sebesar 42,07, pada tahun 2009 meningkat sebesar 42,60, pada tahun 2010 menurun sebesar 37,71. Hal ini berarti BMT mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil perh itungan di atas terlihat bahwa net profit margin tahun 2008 sebesar 0,484, pada tahun 2009 net profit margin menurun menjadi 0,350, pada tahun 2010 net profit margin naik menjadi 0,469. Hal ini berarti tahun 2008 dan tahun 2009 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010 dengan begitu BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali mampu menghasilkan laba. Dari hasil perhitungan Return on Investment di atas Return on Investment tahun 2008 diperoleh hasil sebesar 0,16, pada tahun 2009 Return on Investment tetap sebesar 0,125, pada tahun 2010 Return on Investment tetap sebesar 0,95. Hal ini berarti BMT Nurul Barokah mengalami penurunan laba. Kata Kunci : Likuiditas, Rentabilitas, Solvabilitas dan Kinerja Keuangan

A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan sebagai hasil akhir dari proses akuntansi memiliki keterbatasan-keterbatasan dan disusun berdasarkan ketentuan-ketentuan yang pada umumnya tidak secara keseluruhannya dapat dipahami oleh pihak-pihak yang tidak mendapatkan atau mempelajari tentang akuntansi. Berbagai asumsi, metode, dan istilah-istilah yang bersifat teknis digunakan di dalam akuntansi. Oleh karena itu, laporan keuangan merupakan hasil dari suatu aktivitas yang bersifat teknis berdasarkan pada metode dan prosedur -prosedur yang memerlukan penjelasan-penjelasan agar tujuan atau maksud untuk menyediakan informasi yang bermanfaat itu bisa dicapai. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, serta suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan (Hanafi, 2005:5). Arti dan makna yang dimaksud dalam laporan keuangan itu harus disimpulkan melalui analisis, dan interpretasi terhadap laporan keuangan itu diperlukan agar dapat dipakai sebagai alat bantu bagi para pemilik (investor), manajer, pemberi pinjaman (kreditur), dan lain-lain pihak yang memerlukannya. Analisis laporan keuangan merupakan suatu penilaian terhadap kinerja perusahaan pada waktu yang lalu dan prospek pada masa yang akan datang. Analisis terhadap laporan keuangan dalam hal ini dimaksudkan sebagai suatu usaha (aktivitas) untuk membuat informasi dalam suatu laporan keuangan yang bersifat ke dalam elemen-elemen yang lebih sederhana dan mudah untuk dipahami, sedangkan interpretasi dimaksudkan sebagai pengungkapan tentang makna (arti) dari suatu laporan keuangan yang bersifat kompleks sebagai suatu keseluruhan. Hubungan yang ada di antara tiap-tiap bagian dalam laporan keuangan harus dinyatakan secara jelas sehingga informasi penting yang terdapat dalam laporan keuangan itu dapat digunakan sebagai alat untuk membuat proyeksi tentang berbagai aspek finansial perusahaan di masa mendatang. Terdapat banyak individu dan kelompok berbeda yang berkepentingan atas keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan. Beberapa kelompok yang

paling utama adalah pemilik (investor), manajer, pemberi pinjaman (kreditur), karyawan, organisasi pekerja, agen pemerintah, dan masyarakat umum. Oleh karena kepentingan mereka berbeda-beda, maka membaca dan menganalisis laporan keuangannya juga berbeda. Meskipun masing-masing pihak yang berkepentingan itu memilih cara analisis berdasarkan pandangannya yang berlainan, namun ada prosedur-prosedur umum yang lazim digunakan untuk menganalisiskan laporan keuangan. Terdapat berbagai teknik ana lisis, termasuk berbagai rasio keuangan, yang dapat dipergunakan untuk melakukan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Akan tetapi perlu disadari bahwa teknik yang berbeda akan sesuai untuk tujuan yang berbeda. Teknik analisis tersebut yang paling luas dipakai adalah analisis horisontal, analisis trend, analisis vertikal, dan analisis rasio. Analisis rasio adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan (Inge Barliana, Sunjaja, 2001:73). Di antara teknik-teknik tersebut, analisis rasio merupakan cara yang paling penting untuk menyatakan hubungan-hubungan yang bermakna di antara komponen-komponen dari laporan keuangan. Dari penjelasan tersebut, kemudian dituangkan permasalahannya dalam penelitian dengan judul: ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali). B. Rumusan Masalah Bagaimanakah kinerja BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali dilihat dari analisis rasio keuangannya dari tahun 2008 sampai tahun 2010? C. Batasan Masalah Keterbatasan dalam penelitian ini hanya akan dibatasi pada: Bagaimanakah peranan analisis rasio laporan keuangan dalam mengevaluasi atas kinerja perusahaan?

D. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali sehingga manajemen dapat mengamati perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun yang memungkinkan manajemen puncak menilai kinerja masa lalu dan juga memproyeksikan hasilnya untuk masa depan. E. Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini akan bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, untuk memberikan kontribusi ilmiah di bidang ekonomi khususnya dalam bidang manajemen keuangan dan memberikan informasi mengenai analisis laporan keuangan sebagai dasar evaluasi atas penilaian kinerja perusahaan. 2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif kepada para manajer dengan analisis rasio keuangan sebagai petunjuk praktis untuk mengelola dan mengukur kinerja perusahaan melalui pengelolaan angka -angka sehingga diharapkan mengalami kemajuan usaha pada masa-masa mendatang. 3. Bagi pembaca, memberikan bahan acuan untuk menambah wawasan entang teknik analisis keuangan dan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk mengadakan penelitian lebih lanjut. H. Metodologi Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah BMT Sambi di Boyolali Nurul Barokah tahun 2008 sampai tahun 2010 2. Teknik Penelitian Teknik riset yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan teknik diskriptif dan pendekatan studi kasus yang memahami desain deskriptif dan kausal, yaitu dengan menganalisa laporan keuangan yang berguna

dalam pengambilan keputusan sekaligus menjelaskan hubungan-hubungan yang ada antara satu variabel dengan variabel lainnya. 3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif serta terdiri dari data sekunder. Data sekunder diambil langsung dari perusahaan yang diteliti, yaitu BMT Sambi Boyolali Nurul Barokah yang terdiri dari: 1. Gambaran umum perusahaan 2. Bidang usaha 3. Data keuangan yang dipublikasikan yang terdiri atas laporan keuangan tahun 2008 sampai dengan ta hun 2010. I. Hasil Analisis Data Suatu bank dikatakan likuid apabila bank yang bersangkutan dapat memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, dapat membayar kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukannya tanpa terjadi penangguhan. Oleh karena itu, bank dikatakan likuid apabila bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan digunakan untuk memenuhi likuiditasnya. (Sawir, 2001: 8) Berdasarkan hasil rasio likuiditas dengan menggunakan current ratio tahun 2009 menurun menjadi 2,180 artinya setiap satu rupiah hutang lancar yang dimilikinya dijamin dengan 2,180 total aktiva lancar, current ratio tahun 2010 naik menjadi 2,466 artinya setiap satu rupiah hutang lancar yang dimilikinya dijamin dengan 2,466 total aktiva lancar. Quick ratio tahun 2008 sebesar 0,138 yang berarti BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali dapat menjamin setiap satu rupiah total hutang lancar dengan 0,138 cash assets. Pada tahun 2009 quick ratio menurun menjadi 0,135 artinya BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali mampu menjamin setiap satu rupiah total hutang lancar dengan 0,135 cash assets. Pada tahun 2010 quick ratio meningkat menjadi 0,291 artinya BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali mampu menjamin setiap satu rupiah total hutang lancar dengan 0,291 cash assets.

Banking ratio, banking ratio tahun 2008 sebesar 2,077 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 2,077 total kredit yang diberikan, pada tahun 2009 banking ratio mengalami penurunan menjadi 2,045 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 2,045 total kredit yang diberikan, pada tahun 2010 banking ratio mengalami peningkatan menjadi 2,174 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 2,174 total kredit yang diberikan. Cash ratio di atas, cash ratio tahun 2008 sebesar 0,997 yang berarti BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali mampu menjamin tiap satu rupiah pinjaman yang harus segera dibayar dengan 0,997 cash assets yang dimilikinya. Dan cash ratio tahun 2009 naik menjadi 0,996 artinya setiap 0,996 pinjaman yang harus dibayar BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali dijamin dengan 0,996 cash assets, cash ratio tahun 2010 sebesar 0,995 yang berarti BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali mampu menjamin tiap satu rupiah pinjaman yang harus segera dibayar dengan 0,995 cash assets, cash ratio. Dari hasil perhitungan solvability di atas solvability tahun 2008 diperoleh hasil sebesar 42,07, pada tahun 2009 meningkat sebesar 42,60, pada tahun 2010 menurun sebesar 37,71. Hal ini berarti BPR mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun ke tahun Rasio rentabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa net profit margin tahun 2008 sebesar 0,484, pada tahun 2009 net profit margin menurun menjadi 0,350, pada tahun 2010 net profit margin naik menjadi 0,469. Hal ini berarti tahun 2008 dan tahun 2009 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010 dengan begitu BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali mampu menghasilkan laba. Rasio ini untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income (laba bersih sebelum pajak) ditinjau dari sudut operating incomenya. Semakin tinggi rasio, semakin baik hasil yang ditujukannya.

Dari hasil perhitungan Return on Investment di atas Return on Investment tahun 2008 diperoleh hasil sebesar 0,16, pada tahun 2009 Return on Investment tetap sebesar 0,125, pada tahun 2010 Return on Investment tetap sebesar 0,95. Hal ini berarti BPR mengalami penurunan laba. Rasio ini untuk mengukur kemampuan bank untuk mengelola aktivanya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak (EAT) (Sawir, 2001: 10). Hasil analisis kualitatif dapat disimpulkan bahwa BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali Delanggu bisa dikatakan likuid karena dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan. Hal ini dapa t dilihat pada rasio likuiditas yang meliputi current ratio, quick ratio dan banking ratio. Rasio solvabilitas dikatakan insolvabel karena dari tahun 2008 sampai tahun 2010 mengalami penurunan terus menerus dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil dari pada jumlah hutangnya. Rasio rentabilitas dikatakan rentabel karena dari tahun 2008 sampai tahun 2010 mengalami penurunan dan peningkatan terus menerus dari tahun ke tahun. Hal ini berarti kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu tercapai karena tahun 2009 sampai 2010 mengalami peningkatan. J. Kesimpulan Berdasarkan hasil likuiditas BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali dapat menjamin setiap satu rupiah hutang lancar dengan 2,215 aktiva lancar ya ng dimilikinya, current ratio tahun 2009 menurun menjadi 2,180 artinya setiap satu rupiah hutang lancar yang dimilikinya dijamin dengan 2,180 total aktiva lancar, current ratio tahun 2010 naik menjadi 2,466 artinya setiap satu rupiah hutang lancar yang dimilikinya dijamin dengan 2,466 total aktiva lancar. Dari perhitungan quick ratio di atas, quick ratio tahun 2008 sebesar 0,138 yang berarti BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali dapat menjamin

setiap satu rupiah total hutang lancar dengan 0,138 cash assets. Pada tahun 2009 quick ratio menurun menjadi 0,135 artinya BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali mampu menjamin setiap satu rupiah total hutang lancar dengan 0,135 cash assets. Pada tahun 2010 quick ratio meningkat menjadi 0,291 artinya BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali mampu menjamin setiap satu rupiah total hutang lancar dengan 0,291 cash assets. Dari perhitungan banking ratio di atas, banking ratio tahun 2008 sebesar 2,077 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 2,077 total kredit yang diberikan, pada tahun 2009 banking ratio mengalami penurunan menjadi 2,045 yang berarti setiap satu rupiah utang lancar dijamin dengan 2,045 total kredit yang diberikan, pada tahun 2010 banking ratio mengalami peningkatan menjadi 2,174 yang berarti setiap satu rupiah hutang lancar dijamin dengan 2,174 total kredit yang diberikan. Dari perhitungan cash ratio di atas, cash ratio tahun 2008 sebesar 0,997 yang berarti BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali mampu menjamin tiap satu rupiah pinjaman yang harus segera dibayar dengan 0,997 cash assets yang dimilikinya. Dan cash ratio tahun 2009 naik menjadi 0,996 artinya setiap 0,996 pinjaman yang harus dibayar BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali dijamin dengan 0,996 cash assets, cash ratio tahun 2010 sebesar 0,995 yang berarti BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali mampu menjamin tiap satu rupiah pinjaman yang harus segera dibayar dengan 0,995 cash assets, cash ratio. Dari hasil perhitungan solvability di atas solvability tahun 2008 diperoleh hasil sebesar 42,07, pada tahun 2009 meningkat sebesar 42,60, pada tahun 2010 menurun sebesar 37,71. Hal ini berarti BPR mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa net profit margin tahun 2008 sebesar 0,484, pada tahun 2009 net profit margin menurun menjadi 0,350, pada tahun 2010 net profit margin naik menjadi 0,469. Hal ini berarti tahun 2008 dan tahun 2009 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010 dengan begitu BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali mampu menghasilkan laba.

Dari hasil perhitungan Return on Investment di atas Return on Investment tahun 2008 diperoleh hasil sebesar 0,16, pada tahun 2009 Return on Investment tetap sebesar 0,125, pada tahun 2010 Return on In vestment tetap sebesar 0,95. Hal ini berarti BMT Nurul Barokah mengalami penurunan laba Berdasarkan hipotesis yang diajukan peneliti bahwa kontribusi terbesar adalah rentabilitas berarti hal ini tidak terbukti karena dari hasil perhitungan dinyatakan dari tahun ke tahun ada peningkatan dan penurunan laba. K. Keterbatasan Penelitian 1. Penelitian ini terbatas pada tahun penelitian yaitu tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 2. Keterbatasan penelitian ini terbatas pada obyek penelitian yaitu hanya satu BMT Nurul Hidayah Sambi Boyolali. L. Saran 1. Diharapkan perusahaan lebih menggali dana dari pihak pertama yaitu pemegang saham agar merekrut anggota baru untuk menanamkan modal, pihak kedua yaitu investor dengan deposito berjangka, masyarakat atau nasabah dengan cara tabungan dan simpanan secara berkala. 2. Sebaiknya perusahaan membuka kantor kas baru ke daerah lain untuk mendapatkan nasabah baru. 3. Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan rasio solvabilitas dan rentabilitas agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan. M. DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir, 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Bernstein, D. A., & Nash, P. W. (2008), Essentials of Psychology. (4th ed.)., Cengage Eearning, Boston, Retrieved from http://books.google.com/books?id=4do-bfrt9tuc Brigham. Eugene F., 2001. Manajemen Keuangan, Buku I, Jakarta: Erlangga,

Djarwanto, PS, 1993, Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan, BPFE, UGM. Yogyakarta. Donald. E. Kieso, Weygandt. J. Jerry dan Warfield.D.Terry. 1995. Intermediate Accounting : Akuntansi Intermediate. Diterjemahkan: Gina Gania dan Uchsan Setiyo Budi. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga. Hanafi, Mamduh, M. 2005. Manajemen Keuangan. BPFE UGM, Edisi 2004 2005. Yogyakarta. Harnanto, 1991. Analisa Laporan Keuangan,Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Ikatan Akuntan Indonesia. 1999. Standar akuntansi keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Keown, Arthur J., Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku II, Jakarta: Salemba Empat, 2001. Kieso dan Weygandt. 1995. Intermediate Accounting : Akuntansi Intermediate. Diterjemahkan Herman Wibowo. Edisi ketujuh. Jilid 1. Jakarta : Binarupa Aksara. Riyanto, Bambang, 1994. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Yayasan Penerbit Gajah Mada, Edisi 3, Yogyakarta. S. Munawir, 2002. Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Liberty. Yogyakarta. Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Revisi, Jakarta : Salemba Empat Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlian. 2001. Manajemen Keuangan Satu. Edisi Keempat. Jakarta: PT Prenhallindo. Weston, J.F, and F. Brigham, Compeland. 2000. Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Edisi Kesembilan-Jilid I). Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.