Pada beberapa alloi/paduan, perambatan retak adalah sepanjang batas butir, patah ini disebut intergranular. (gb. 6b).

dokumen-dokumen yang mirip
TIN107 - Material Teknik #5 - Mechanical Failure #1. TIN107 Material Teknik

MECHANICAL FAILURE (KERUSAKAN MEKANIS)

Asyari D. Yunus - Struktur dan Sifat Material Universitas Darma Persada - Jakarta

Hukum Hooke. Diktat Kuliah 4 Mekanika Bahan. Ir. Elisabeth Yuniarti, MT

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

04 05 : DEFORMASI DAN REKRISTALISASI

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB III SIFAT MEKANIK MATERIAL TEKNIK

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

FISIKA EKSPERIMENTAL I 2014

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Sifat Sifat Material

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

Bab V : Analisis 32 BAB V ANALISIS

ANALISIS RETAKAN MATERIAL KOMPOSIT METAL CLADDING BAJA KARBON DAN TEMBAGA

Alasan pengujian. Jenis Pengujian merusak (destructive test) pada las. Pengujian merusak (DT) pada las 08/01/2012

Beberapa sifat mekanis lembaran baja yang mcliputi : pengerasan. regang, anisotropi dan keuletan merupakan parameter-parameter penting

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik

III. KEGIATAN BELAJAR 3. Sifat-sifat fisis dan mekanis bahan teknik dapat dijelaskan dengan benar

TEGANGAN (YIELD) Gambar 1: Gambaran singkat uji tarik dan datanya. rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah konstan

Kategori Sifat Material

Uji impak. Proses penyerapan energi ini akan diubah menjadi berbagai respon material, yaitu. Deformasi plastis Efek Hysteresis Efek Inersia

BAB VII PROSES THERMAL LOGAM PADUAN

Pada saat terjadinya deformasi plastis maka melibatkan pergerakan sejumlah besar dislokasi,

BAB II PENGUJIAN-PENGUJIAN PADA MATERIAL

BAB 1. PENGUJIAN MEKANIS

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

Pengukuran Compressive Strength Benda Padat

Deformasi Elastis. Figure 6.14 Comparison of the elastic behavior of steel and aluminum. For a. deforms elastically three times as much as does steel

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Tipikal struktur mekanika (a) struktur batang (b) struktur bertingkat [2]

Bab II STUDI PUSTAKA

MECHANICAL FAILURE (KERUSAKAN MEKANIS) #2

Impact Toughness Test. Sigit Ngalambang

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAKSI

PAPER KEKUATAN BAHAN HUBUNGAN TEGANGAN DAN REGANGAN. Oleh : Ni Made Ayoni Gede Panji Cahya Pratama

Pertemuan I,II,III I. Tegangan dan Regangan

Laporan Praktikum MODUL C UJI PUNTIR

MEKANIKA BAHAN (TKS 1304) GATI ANNISA HAYU PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER

1. Tegangan (Stress) Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda. Perhatikan gambar berikut

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Perencanaan Interior 2. Perencanaan Gedung 3. Perencanaan Kapal

matematis dari tegangan ( σ σ = F A

L p. L r. L x L y L n. M c. M p. M g. M pr. M n M nc. M nx M ny M lx M ly M tx. xxi

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

BAB IV PEMBAHASAN Analisis Tekanan Isi Pipa

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam.skor:0-100(pan)

Gambar 4.1. Hasil pengelasan gesek.

DESAIN BALOK SILANG STRUKTUR GEDUNG BAJA BERTINGKAT ENAM

Keramik. Ikatan atom pada keramik. Sifat-sifat bahan keramik 04/10/2016. Lukhi mulia s

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. uji raw material, komposit sandwich untreatment dan komposit sandwich

Perpatahan Rapuh Keramik (1)

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN

PERILAKU BALOK BERTULANG YANG DIBERI PERKUATAN GESER MENGGUNAKAN LEMBARAN WOVEN CARBON FIBER

BAB 2. PENGUJIAN TARIK

1.2. Tujuan Penelitian 2

Tugas Sarjana Teknik Material 2008 Data dan Analisa

KONSEP TEGANGAN DAN REGANGAN NORMAL

BAB 6 SIFAT MEKANIK BAHAN

BAB 11 ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

l l Bab 2 Sifat Bahan, Batang yang Menerima Beban Axial

Analisa Delaminasi Pada Glass Fiber Reinforced Polymer Komposit Laminat Dengan Pembebanan Fatigue

benda uji dengan perlakuan alkali 2,5% dengan suhu 30 0 C dan waktu 1 jam,

ANALISIS KOLOM BAJA WF MENURUT TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG ( SNI ) MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL 2002

BAB V BAHAN KOMPOSIT

PENGARUH PEREGANGAN TERHADAP PENURUNAN LAJU PERAMBATAN RETAK MATERIAL AL T3 Susilo Adi Widyanto

METODOLOGI PENELITIAN

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran

ANALISA PERKIRAAN UMUR PADA CROSS DECK KAPAL IKAN KATAMARAN 10 GT MENGGUNAKAN METODE FRACTURE MECHANICS BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan IV II. Torsi

Laporan Awal Praktikum Karakterisasi Material 1 PENGUJIAN TARIK. Rahmawan Setiaji Kelompok 9

PUNTIRAN. A. pengertian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

V. UJI TARIK BAJA TULANGAN

BAB III ANALISA TEGANGAN VON MISES

Desain dan Penentuan Lokasi Pembebanan Pendulum Alat Uji Impak Untuk Pengujian Produk Hasil Las Gesek Rotary Bar-Plate

bermanfaat. sifat. berubah juga pembebanan siklis,

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam.skor:0-100(pan) b. Tugas : Jelaskan cara membuat diagram teganganregangan

Pengukuran Ketebalan serta Posisi Cacat pada Sampel Carbon Steel dan Stainless Steel dengan Metode Ultrasonic Testing.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Trench. Indo- Australia. 5 cm/thn. 2 cm/thn

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB II PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIK

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

ANALISIS DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG

Gambar 4.1. Hasil pengamatan struktur mikro.

BAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :

Bab 3 (3.1) Universitas Gadjah Mada

BAB IV HASIL DAN ANALISA

Analisis Kegagalan pada Shaft Gearbox Mesin Palletizer di PT Holcim Tbk Tuban

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 10. Hasil uji tarik serat tunggal.

PENDAHULUAN TEGANGAN (STRESS) r (1)

Transkripsi:

Pada beberapa alloi/paduan, perambatan retak adalah sepanjang batas butir, patah ini disebut intergranular. (gb. 6b).

PRINSIP MEKANIKA PERPATAHAN Kekuatan rekat bahan getas biasanya sebesar E/10 (e= modulus elastisitas). Kekuatan patah bahan teknik adalah antara 10 sampai 100 kali di bawah kekuatan rekat bahan. Tahun 1920, aa. Griffith memberikan teori bahwa perbedaan kekuatan ini antara teori dan praktek dikarenakan adanya cacat atau retak mikroskopis/sangat kecil dalam bahan yang akan menurunkan kekuatan bahan terhadap patah. a σm x x 2a x x ρt Pada daerah cacat, tegangan yang terjadi naik di atas tegangan yang diberikan. Cacat ini biasa juga disebut penaik tegangan (stress raisers). Jika cacat atau retak berbentuk elips dengan orientasi sumbunya tegak lurus gaya maka tegangan maksimum pada retak (σm) adalah: σm = 2 a ρt σ o = tegangan yg diberikan ½ ρ t = jari-jari kurva a = panjang permukaan retak Faktor konsentrasi, Kt = Kt = σm = 2 a ρt ½ 53

Adanya cacat mikro yang menaikkan tegangan retak bahan juga berlaku pada cacat makro (gb.8.8). Efek penaik tegangan akan dominan pada bahan getas daripada bahan ulet karena bahan ulet mengalami deformasi plastis yang mengakibatkan distribusi tegangan yang lebih merata di daerah sekitar cacat, sehingga faktor konsentrasi bahan ulet berada di bawah faktor konsentrasi teoritis. Menurut griffith, bahan getas selalu mengandung cacat mikro dengan variasi besar, geometri dan orientasi. 54

Teori Griffith Tentang Patah Getas Selama penjalaran retak, terjadi pelepasan energi regangan elastis yaitu energi yang tersimpan pada bahan ketika mengalami deformasi elastis. Lebih jauh, pada saat retak, timbul permukaan bebas yang menaikkan energi permukaan sistem. Menurut griffith perambatan retak adalah karena pembentukan keseimbangan energi antara 2 energi permukaan ini. Tegangan kritis untuk terjadinya perambatan retak ia rumuskan : σc = 2Eγs π a ½ E γs = modulus elastisitas = energi permukaan spesifik a = 1 ½ panjang retak dalam Untuk bahan yang mengalami deformasi plastis, harga γs diganti dengan γs + γp dimana γp adalah energi deformasi plastis yang diberikan pada perpanjangan retak. Untuk bahan sangat ulet maka γp >> γs. Th 1950, g.r. irwin merumuskan : ξc = 2 (γs + γp ) ξc = laju pelepas energi regangan Perpanjangan retak terjadi jika tegangan melampaui harga ξc. 55

ANALISA TEGANGAN PADA RETAK MODE I MODE II TARIK SLIDING MODE III ROBEK Y r θ X Z 56

σx = K fx (θ) 2 π r σy = K fy (θ) 2 π r τxy = K fxy (θ) 2 π r K = faktor intensitas tegangan. Bahan tipis : σz = 0 Bahan tebal : σz = ν (σx + σy ) ν = rasio poisson KETANGGUHAN PATAH ( FRACTURE TOUGHNESS ) Kc = Y σ π. a Kc = ketangguhan patah Y = KONSTANTA, tergantung bahan dan bentuk retak = 1 (bahan dengan lebar tak terbatas). = 1,1 (bahan dengan lebar semi tak terbatas dengan retak pada sisinya ) 2a Lebar Tak Terbatas Retak di Dalam 57

Kc K1c TEGANGAN REGANGAN BIDANG BIDANG KETEBALAN B Lebar Semi Tak Terbatas Retak di Pinggir. Untuk bahan tipis harga kc sangat tergantung kepada ketebalan dan menurun dengan bertambahnya ketebalan. Ketangguhan patah : adalah sifat bahan yang mengukur ketahanan bahan terhadap patah getas jika di dalam bahan ada retak. Untuk bahan yang lebih tebal: Kic = y σ π. A K i c = ketangguhan patah regangan bidang Kic < kc ; tanda i pada kic berarti : mode i Harga kic dipengaruhi oleh : temperatur, laju regang, struktur mikro, dll. Suatu metode untuk mengecek kerusakan pada bahan adalah NDT ( non destructive testing/uji tidak merusak ) yang biasanya digunakan untuk mengecek adanya cacat di dalam atau di permukaan bahan. UJI IMPAK Dilakukan untuk mengetahui karakteristik bahan terhadap patah. Dua standard : CHARPY dan IZOD 58