V. UJI TARIK BAJA TULANGAN

Transkripsi

1 V. UJI TARIK BAJA TULANGAN 1. Pendahuluan. Semua bahan yang padat akan berubah bentuk apabila diberi beban. Perubahan bentuk itu tergantung pada besar beban, unsur kimia maupun kondisi bahan, bentuk benda uji, suhu, kecepatan pembebanan dan sebagainya. Suatu kurva yang menghubungkan antara beban dan perubahan bentuk pada benda uji (deformasi) merupakan bagian utama dari studi tentang sifat mekanika dari bahan benda uji itu. Akan tetapi, biasanya hasil pengujian itu agak berbeda bila bentuk geometrinya berbeda, walaupun bahannya sama. Oleh karena itu bentuk benda uji dibuatkan suatu standar yang sedemikian rupa sehingga kurva tegangan-regangan yang diperoleh juga merupakan kurva yang standar pula. 2. Benda uji. Batang baja tulangan beton. 3. Alat. (a) Mesin uji tarik. (b) Penolok ukur perpanjangan. (c) Kaliper. 4. Cara pelaksanaan. (a) Ukur diameter batang baja dan jarak dua titik ukur awal. (b) Pelajari cara kerja penolok ukur. Pasang penolok ukur pada benda uji. (c) Pasang benda uji pada mesin uji. (d) Selama pengujian, catat besar beban pada perubahan panjang jarak titik ukur awal tertentu. ( Biasanya, sebelum leleh pembacaan dilakukan tiap perpanjangan 0,01 mm, dan pada saat leleh tiap 0,5 mm)

2 (e) Setelah selesai pengujian (benda uji telah putus),catatlah jarak titik ukur, diameter pada tempat putus, dan gambarlah bentuk putusnya benda uji (lihat Gambar di dinding Laboratorium). 5. Laporan. (a) Uraikan tentang mesin uji, alat ukur perpanjangan, dan cara pelaksanaan pengujian. (b) Gambarkan diagram hubungan antara tegangan dan regangan di atas kertas milimeter (atau dengan komputer), kemudian buatlah koreksi diagramnya. (c) Tetapkan dari diagram terkoreksi, nilai-nilai : batas sebanding, tegangan leleh, tegangan maksimum, tegangan-regangan pada titik-titik penting (misalnya titik A,C,D,E dan F pada Gb.5.6. buku ajar Bahan Bangunan 1998). (d) Gambarkan pula pada diagram terkoreksi yang sudah diperoleh, diagram strain hardening menurut rumus D.C.Kent,1969 (lihat buku ajar halaman V.76) yang menghubungkan antara titik C dan D dengan dasar titik-titik C dan D yang diperoleh. (e) Hitunglah : modulus elastis, persen pengurangan luas penampang, persen penambahan panjang akhir, dan komentar terhadap diagram strain hardening setelah dibandingkan dengan rumus D.C.Kent. (f) Tetapkan mutu (simbol) baja tulangan yang diuji, dengan membandingkannya dengan tabel dalam Lampiran 2.1. halaman II.31. buku ajar Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM 2012

3 LEMBAR PRAKTIKAN BAB V. UJI TARIK BAJA TULANGAN Benda uji :... Diameter :...mm Penolok ukur perpanjangan merk :... Mesin uji merk :... Kapasitas maks :... lbs Jarak dua titik ukur awal :...mm (sekitar 5,64 A ) Perhatikan : 1 strip alat ukur perpanjangan =... mm 1 strip pembacaan beban =... lbs (1 lbs = 4,54 N) Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM 2012

4 Data sesudah putus : Jarak dua titik ukur setelah putus Diameter di tempat putus Bentuk patah di tempat putus :... (lihat gambar bentuk-bentuk patah di dinding laboratorium, lalu buatlah sketsanya di balik laporan ini) Praktikum tanggal : Asisten/laboran, Mahasiswa,... Nama : (Nama dan tanda tangan) NIM :

5 LEMBAR ASISTEN UJI TARIK BAJA TULANGAN Benda uji :... Diameter :...mm Penolok ukur perpanjangan merk :... Mesin uji merk :... Kapasitas maks :... lbs Jarak dua titik ukur awal :...mm (sekitar 5,64 A ) Perhatikan : 1 strip alat ukur perpanjangan =... mm 1 strip pembacaan beban =... lbs (1 lbs = 4,54 N)

6 Data sesudah putus : Jarak dua titik ukur setelah putus Diameter di tempat putus Bentuk patah di tempat putus :... (lihat gambar bentuk-bentuk patah di dinding laboratorium, lalu buatlah sketsanya di balik laporan ini) Praktikum dilaksanakan tanggal :.... Kelompok :... Nama Mahasiswa : NIM:. Asisten/Laboran