Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

dokumen-dokumen yang mirip
Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Daftar Isi. Laporan posisi keuangan Laporan aktivitas Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)

Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan atas Laporan Keuangan 4-15

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT TIMAH (PERSERO) TBK LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

RINGKASAN PERUBAHAN DALAM PER 03/MBU/12/2016:

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT LEN INDUSTRI (PERSERO)

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

2016, No Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas; d. bahwa sel

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 2 - MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI BADAN USALIA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-07/MBU/05/2015 TENTANG

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk

Lampiran Bahan Mata Acara 3, 5 dan 6 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MEN I.FRI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-20/MBU/2012 TENTANG

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Laporan Keuangan. Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

Akuntansi Keuangan Koperasi

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA

BAB 4 PEMBAHASAN. dalam implementasi Corporate Social Responsibility pada PT PP (Persero) Tbk

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG

Pendapatan denda keterlambatan diakui pada saat diterima oleh KIK EBA.

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

2017, No pengendalian pelaksanaan anggaran negara; c. bahwa mengacu ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang

No.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /POJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA SMF I KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

2016, No Investasi pada Badan Usaha Milik Negara/Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud dalam huruf a, belum memuat pengaturan penyelesaian pi

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

Catatan 31 Maret Maret 2010

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Pembangunan. Pasca Bencana Alam.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA. EKONOMI. Jaminan Sosial. Kesehatan. Aset. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5482)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. Jakarta, 17 Maret 2017

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PMK.010/2012 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

SALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 2/PLPS/2005 TENTANG LIKUIDASI BANK DEWAN KOMISIONER LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN,

2015, No.73 2 e. bahwa sehubungan dengan huruf a sampai dengan huruf d diatas diperlukan penyesuaian terhadap ketentuan tentang Kewajiban Penyediaan M

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentan

PENJELASAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST) PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. 30 April 2018

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Laporan keuangan tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen

LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Daftar Isi Halaman Laporan auditor independen Laporan posisi keuangan... 1 Laporan aktivitas... 2 Laporan arus kas... 3 Catatan atas laporan keuangan... 4-17 Lampiran 1 - Laporan kualitas pinjaman menurut wilayah dan sektor usaha Program kemitraan... 18-19 Lampiran 2 Laporan penyaluran dana program bina lingkungan... 20-22 ***************************

LAPORAN POSISI KEUANGAN Catatan 31 Desember 2015 ASET Kas dan setara kas 2b,4 56.813.428.528 59.030.344.428 Piutang pinjaman mitra binaan - neto 2c,2e,5 1.952.269.535 931.484.420 (Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman sebesar Rp22.486.728.727 dan Rp22.951.920.723 masing-masing pada tanggal dan 2015) Piutang jasa administrasi pinjaman 2d,6 4.821.164 19.034.213 JUMLAH ASET 58.770.519.227 59.980.863.061 LIABILITAS DAN ASET NETO LIABILITAS Biaya yang masih harus dibayar 2f,7-55.000.000 JUMLAH LIABILITAS - 55.000.000 ASET NETO 2g,8 Aset Neto Tidak Terikat 58.770.519.227 59.925.863.061 JUMLAH LIABILITAS DAN ASET NETO 58.770.519.227 59.980.863.061 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 1

LAPORAN AKTIVITAS PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT Tahun yang berakhir pada tanggal _ Catatan 31 Desember 2015 PENDAPATAN Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman 2h,9 263.813.846 770.079.898 Pendapatan Bunga 2i,10 93.931.852 1.448.544.931 Pendapatan Lain-Lain 2j,11 54.088.672 524.793 Pembalikan cadangan penyisihan kerugian penurunan nilai 2k, 5c 465.191.996 - Penerimaan kembali batal program penyaluran 12 1.535.632.351 1.018.907.000 JUMLAH PENDAPATAN 2.412.658.717 3.238.056.622 BEBAN Beban Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Pinjaman 2k,5c - 27.955.819 Beban Operasional 2l,13-413.521.501 Beban Administrasi dan Umum 2m,14-290.080.986 Beban Penyaluran Program 15 3.568.002.551 - JUMLAH BEBAN 3.568.002.551 731.558.306 KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO TIDAK TERIKAT (1.155.343.834) 2.506.498.316 ASET NETO PADA AWAL TAHUN 59.925.863.061 57.419.364.745 ASET NETO PADA AKHIR TAHUN 58.770.519.227 59.925.863.061 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 2

LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada tanggal _ Catatan 31 Desember 2015 ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pencairan Pinjaman Mitra Binaan (1.780.627.778) - Penerimaan Pinjaman Mitra Binaan 1.225.034.659 4.618.453.355 Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman 278.026.895 797.251.900 Penerimaan Kembali Batal Program Bina Lingkungan 12 1.535.632.351 1.018.907.000 Pendapatan Bunga 10 93.931.852 1.448.544.931 Pendapatan Lain - Lain 54.088.672 524.793 Penyaluran Bina Lingkungan 15 (3.568.002.551) - Beban Operasional (55.000.000) (408.521.501) Angsuran Belum Teridentifikasi - (84.268.735) Beban Administrasi dan Umum 14 - (290.080.986) Kas Bersih Yang Diterima dari Aktivitas Operasi (2.216.915.900) 7.100.810.757 KENAIKAN NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS (2.216.915.900) 7.100.810.757 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 59.030.344.428 51.929.533.671 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 56.813.428.528 59.030.344.428 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 3

1. PENJELASAN UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ( PKBL ) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ( BTN ) dibentuk sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan RI No. 1232/KMK.013/1989 tanggal 11 November 1989 yang kemudian diperbaharui dengan Surat Menteri Keuangan RI No. 306/KMK.013/1991 tanggal 20 Maret 1991 jo No. 368/KMK.013/1991 tanggal 19 April 1991 yang ditinjau kembali dengan keputusan Menteri Keuangan RI No. 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi melalui pemanfaatan dana dari bagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Peraturan tersebut selanjutnya diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan dan Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Kegiatan sebagaimana diatur dalam surat-surat keputusan di atas merupakan kebijakan Pemerintah yang dilaksanakan oleh seluruh BUMN dengan maksud agar BUMN di samping menjalankan operasional bisnisnya, juga melaksanakan tugas sosial sebagai pembina usaha kecil dan koperasi. Peraturan PKBL telah mengalami beberapa kali perubahan, pada tahun 2014 PKBL BTN mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Permen BUMN) No.PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan yang terakhir diubah dengan Permen BUMN No. PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013. Berdasarkan Permen BUMN tersebut, sumber pendanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (Program BL) berasal dari anggaran perusahaan (BUMN Pembina) yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2% dari laba bersih tahun sebelumnya. Berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-07/MBU/05/2015 tanggal 22 Mei 2015 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan usaha kecil dan program bina lingkungan, menyatakan bahwa peraturan sebelumnya yaitu Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007, Peraturan Menteri BUMN No. PER-20/MBU/2012 tanggal 27 Desember 2012, Peraturan Menteri BUMN No. PER-05-MBU/2013 tanggal 1 Mei 2013, Peraturan Menteri BUMN No. PER-07-MBU/2013 tanggal 27 Juni 2013, Peraturan Menteri BUMN No. PER-08-MBU/2013 tanggal 10 September 2013 dan Surat Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN No. S-92/DS.MBU/2013 tanggal 3 April 2013 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-07/MBU/05/2015 tanggal 22 Mei 2015 kembali dicabut, yang digantikan dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Pada tahun 2016, Peraturan PKBL kembali diubah dengan Permen BUMN No. PER-03/MBU/12/2016 tanggal 16 Desember 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/07/2015 dan berlaku sejak tahun buku 2016. Dalam Permen BUMN terakhir tersebut, antara lain mengatur tentang sumber dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang bersumber dari penyisihan laba bersih dan/atau anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya serta beban operasional PKBL menjadi beban BUMN Pembina. 4

1. PENJELASAN UMUM (lanjutan) a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan) Definisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah sebagai berikut : a. Program Kemitraan BUMN dengan usaha kecil, yang selanjutnya disebut Program Kemitraan (PK) untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana BUMN. b. Program Bina Lingkungan yang selanjutnya disebut Program BL adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN di wilayah usaha BUMN tersebut melalui pemanfaatan dana BUMN. b. Kegiatan Utama Kegiatan utama PKBL BTN adalah penyaluran pinjaman dan penyaluran dana pembinaan melalui Program Kemitraan serta pemberian bantuan melalui Program Bina Lingkungan. Realisasi PK dengan Usaha Kecil dan Program BL adalah dalam bentuk: 1. Program Kemitraan (PK) Dana Program Kemitraan kepada Mitra Binaan disalurkan dalam bentuk: a. Pinjaman untuk membiayai modal kerja dan/atau pembelian aset tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan; b. Pinjaman tambahan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha mitra binaan; c. Beban pembinaan: 1) Untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan halhal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas mitra binaan serta untuk pengkajian/penelitian yang berkaitan dengan Program Kemitraan; 2) Beban pembinaan bersifat hibah dan besarnya maksimal 20% (dua puluh persen) dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan; dan 3) Beban pembinaan hanya dapat diberikan kepada atau untuk kepentingan Mitra Binaan. 2. Program Bina Lingkungan (BL) Dana Program BL disalurkan dalam bentuk: a. Bantuan korban bencana alam; b. Bantuan pendidikan, dapat berupa pelatihan, prasarana dan sarana pendidikan; c. Bantuan peningkatan kesehatan; d. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum; e. Bantuan sarana ibadah; f. Bantuan pelestarian alam; g. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan. 5

1. PENJELASAN UMUM (lanjutan) c. Struktur Organisasi dan Susunan Pengurus Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 01/DIR/DPP/2010 tanggal 18 Januari 2010 tentang perubahan struktur organisasi BTN dan Memo No. 485/M/SPMD/SP/XI/2014, pengelolaan PKBL BTN ditetapkan sebagai berikut: i) Program Kemitraan Pengelolaan Program Kemitraan (PK) dilakukan oleh Small and Medium Lending Division, sedangkan pengelolaan di masing-masing Kantor Cabang berada di bawah unit Lending. ii) Program Bina Lingkungan Pengelolaan Program Bina Lingkungan (BL) dilakukan oleh Corporate Secretary Division, dan pengelolaannya berada pada unit Community Development Program. Pelaksanaan Program BL di masing-masing Kantor Cabang dilakukan oleh unit kerja yang ditentukan berdasarkan kebijakan dari masing-masing Kantor Cabang. Susunan pengurus PKBL BTN untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 2015 Pembina PKBL Maryono Maryono Program Kemitraan Pimpinan Elisabeth Novie R. Elisabeth Novie R. Pelaksana Bambang Dwi Atmadi Sri Astuti Reza Primadita Reza Primadita Diana Syafrida Putri Ayuningtyas Antariksa Ferdiantarto Program Bina Lingkungan Pimpinan Eko Waluyo Eko Waluyo Pelaksana Eko Hapsoro Silvia Kardena Manajer Budi Agusrianto Budi Agusrianto Pelaksana Januar Sudhana Chandrautama 6

1. PENJELASAN UMUM (lanjutan) d. Ketentuan PKBL BTN telah menyusun ketentuan tentang PKBL sebagai berikut: Program Kemitraan i) Tujuan Penggunaan Program Kemitraan ditujukan kepada mitra binaan yang memiliki skala usaha kecil untuk keperluan investasi dan/atau modal kerja yang bersifat produktif. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh mitra binaan untuk mendapatkan dana Program Kemitraan adalah sebagai berikut: Memenuhi kriteria untuk dikategorikan sebagai Usaha Kecil. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi. Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun kecuali bagi usaha kecil yang dibentuk atau berdiri sebagai pelaksanaan program BTN. Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan serta memiliki izin usaha atau surat keterangan usaha dari pihak yang berwenang. Menyediakan atau memiliki share sendiri sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari kebutuhan dana yang diperlukan baik untuk bantuan hibah maupun pinjaman. Prioritas ditujukan kepada Usaha Kecil yang belum memiliki kemampuan akses perbankan (non bankable). ii) Sumber Dana Dana Program Kemitraan bersumber dari: a) Penyisihan sebagian laba bersih BUMN; b) Anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya pada BUMN; c) Saldo dana Program Kemitraan yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2015; d) Jasa administrasi pinjaman/marjin/bagi hasil, bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan; dan atau e) Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada. iii) Batas Maksimal Jumlah Pinjaman Batas maksimal jumlah pinjaman adalah sebesar Rp75.000.000 (tujuh puluh lima juta rupiah). iv) Bentuk Pinjaman Pinjaman kepada mitra binaan diberikan dalam bentuk sebagai berikut: a. Pinjaman untuk membiayai modal kerja dan/atau pembelian asset tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan; b. Pinjaman tambahan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan; 7

1. PENJELASAN UMUM (lanjutan) d. Ketentuan PKBL (lanjutan) v) Jangka Waktu Jangka waktu pinjaman program kemitraan maksimal selama 5 (lima) tahun dengan memperhatikan rencana penggunaan serta batasan aset atau omset yang dimiliki oleh mitra binaan. vi) Penyaluran Pinjaman Pinjaman diberikan langsung kepada mitra binaan baik secara individual atau kelompok. vii) Jasa Administrasi (Suku Bunga Pinjaman) Besarnya jasa administrasi pinjaman dana Program Kemitraan ditetapkan satu kali pada saat pemberian pinjaman yaitu sebesar 6% (enam persen) per tahun dari saldo pinjaman awal tahun. viii) Jaminan dan Pengikatan Pinjaman Jaminan dari pinjaman yang diberikan kepada mitra binaan adalah usaha/proyek yang dibiayai oleh dana Program Kemitraan. Untuk pinjaman di atas Rp30.000.000 (tiga puluh juta rupiah), bila dianggap perlu, BTN dapat meminta jaminan tambahan. Pengikatan secara notaril dilakukan untuk pinjaman diatas Rp30.000.000 (tiga puluh juta rupiah). Program Bina Lingkungan (Program BL) Dana program BL adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BTN di wilayah usaha BTN. Penggunaan dana program BL adalah sebagai berikut: a. Bantuan korban bencana alam; b. Bantuan pendidikan, dapat berupa pelatihan, prasarana dan sarana pendidikan; c. Bantuan peningkatan kesehatan; d. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum; e. Bantuan sarana ibadah; f. Bantuan pelestarian alam; g. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan. Dana Program Bina Lingkungan bersumber dari: a) Penyisihan sebagian laba bersih BUMN; b) Anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya pada BUMN; c) Saldo dana Program BL yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2015; d) Hasil bunga deposito; dan atau e) Jasa giro dari dana Program BL yang masih tersisa dari dana Program BL tahun sebelumnya, jika ada. 8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia dan mempertimbangkan Surat Edaran Kementerian BUMN No. SE- 02/MBU/WK/2012 yang dikeluarkan tanggal 23 Februari 2012 perihal penetapan pedoman akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Laporan Keuangan disusun menggunakan dasar akrual kecuali untuk Laporan Arus Kas disusun menggunakan dasar kas. Laporan Arus Kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method). Tahun buku PKBL BTN adalah 1 Januari sampai 31 Desember dan mata uang penyajian yang digunakan dalam Laporan Keuangan adalah Rupiah. b. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas adalah saldo kas dan bank yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan PKBL dan tidak digunakan sebagai jaminan. Saldo kas dan setara kas dicatat sebesar nilai nominalnya. c. Piutang Pinjaman Mitra Binaan Piutang pinjaman mitra binaan adalah pinjaman yang disalurkan oleh BTN kepada mitra binaan. Piutang pinjaman mitra binaan diakui pada saat pinjaman tersebut disalurkan kepada mitra binaan dan diukur serta dicatat sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Penggolongan kualitas piutang pinjaman mitra binaan dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN dan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Revisi tahun 2012 yang ditetapkan melalui Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor SE- 02/MBU/Wk/2012 tanggal 23 Februari 2012 dengan ketentuan sebagai berikut: i) Lancar, apabila pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman tepat waktu atau terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. ii) Kurang lancar, apabila terjadi keterlambatan pembayaran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 30 (tiga puluh) hari dan belum melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. iii) Diragukan, apabila terjadi keterlambatan pembayaran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dan belum melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. 9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Piutang Pinjaman Mitra Binaan (lanjutan) iv) Macet, apabila terjadi keterlambatan pembayaran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 270 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. d. Piutang Jasa Administrasi Pinjaman Piutang jasa administrasi pinjaman adalah jasa administrasi yang sudah menjadi hak PKBL BTN pada akhir tahun namun belum diterima sampai akhir tahun. Piutang jasa administrasi pinjaman mitra binaan dicatat secara akrual mengikuti piutang pinjaman mitra binaan dengan kualitas pinjaman lancar dan kurang lancar. Apabila pinjaman mitra binaan memiliki kualitas pinjaman diragukan atau macet maka tidak dilakukan akrualisasi atas piutang jasa administrasi pinjaman mitra binaan. e. Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Pinjaman Penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman adalah besarnya penyisihan atas piutang pinjaman yang mungkin tidak tertagih dihitung berdasarkan estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih. Penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman diakui saat akhir periode akuntansi dan diukur dan dicatat sebesar estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih. Penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman dihitung secara kolektif berdasarkan persentase tertentu tingkat ketertagihan (collection) data historis yang ada. f. Biaya Yang Masih Harus Dibayar Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya-biaya yang masih harus dibayar PKBL BTN karena telah diterimanya jasa atau prestasi selama tahun berjalan tetapi belum dibayar sampai dengan akhir periode akuntansi karena pembayarannya akan jatuh tempo pada tahun berikutnya. g. Aset Neto Aset neto adalah aset dikurangi dengan liabilitas. Aset neto diklasifikasikan menjadi Aset Neto Terikat (ANT) dan Aset Neto Tidak Terikat (ANTT). ANT adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu atau tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi normal. ANTT adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu. h. Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman Pendapatan jasa administrasi pinjaman adalah pendapatan jasa yang dipungut atas pinjaman dana program kemitraan yang disalurkan kepada mitra binaan. Akru pendapatan jasa administrasi pinjaman diakui hanya untuk piutang dengan status lancar dan kurang lancar dan diukur serta dicatat berdasarkan nilai yang telah jatuh tempo sesuai dengan kontrak. 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) i. Pendapatan Bunga Pendapatan bunga adalah pendapatan dari hasil penempatan dana program kemitraan pada rekening giro bank. j. Pendapatan Lain-lain Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang tidak dapat digolongkan menurut klasifikasi pendapatan yang telah disebutkan di atas dan diakui pada saat diterima. Pendapatan lain-lain diukur dan dicatat sebesar nilai yang diterima PKBL BTN. k. Beban (Pembalikan) Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Pinjaman Beban (pembalikan) penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman adalah beban (pendapatan) yang timbul akibat pembentukan (pembalikan) penyisihan penurunan nilai atas piutang pinjaman yang mungkin tidak tertagih. l. Beban Operasional Beban operasional adalah beban yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional PKBL BTN. m. Beban Administrasi dan Umum Beban administrasi dan umum adalah beban yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan penunjang (administrasi) PKBL BTN. 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI a. Pertimbangan Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi PKBL BTN, Pengelola telah membuat pertimbangan-pertimbangan berikut ini yang telah terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang tercatat dalam laporan keuangan: Penentuan mata uang fungsional Mata uang fungsional PKBL BTN adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana PKBL BTN beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. PKBL BTN menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah Rupiah. b. Estimasi dan asumsi Setiap akhir periode pelaporan, PKBL BTN meneliti penyisihan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit mitra binaan yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan penyisihan tertentu, memiliki risko yang lebih besar tidak tertagih dibandingkan dengan piutang yang diberikan kepada mitra binaan. Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman mitra binaan dihitung berdasarkan kajian nilai terkini dan historis tingkat ketertagihan dari piutang. Penyisihan piutang mitra binaan dihitung berdasarkan estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih yaitu secara kolektif berdasarkan persentase tertentu tingkat ketertagihan (collection) data historis yang ada (minimal 2 tahun). Penyisihan ini disesuaikan secara berkala untuk mencerminkan hasil aktual dan estimasi. 11

4. KAS DAN SETARA KAS Kas dan Setara Kas merupakan penempatan dana PKBL pada rekening giro di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang terdiri dari: 31 Desember 2015 a. Program Kemitraan yaitu: - Rekening Giro Kantor - Pusat 55.540.348.172 55.656.413.011 - Rekening Giro Kantor - Cabang 11.112.006 79.592.867 55.551.460.178 55.736.005.878 b. Program Bina Lingkungan yaitu: - Rekening Giro Kantor - Pusat 1.261.968.350 3.294.338.550 1.261.968.350 3.294.338.550 Jumlah Kas dan Setara Kas 56.813.428.528 59.030.344.428 5. PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN a. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Wilayah 31 Desember 2015 Wilayah 1 *) 9.641.457.166 9.796.406.941 Wilayah 2 **) 6.720.828.392 5.543.420.854 Wilayah 3 ***) 2.458.034.475 2.868.350.567 Wilayah 4 ****) 5.618.678.229 5.675.226.781 Jumlah Piutang Pinjaman 24.438.998.262 23.883.405.143 Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman (22.486.728.727) (22.951.920.723) Neto 1.952.269.535 931.484.420 *) Wilayah 1 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat **) Wilayah 2 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara ***) Wilayah 3 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Sumatera ****) Wilayah 4 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Jayapura 12

5. PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN (lanjutan) b. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Kualitas Pinjaman Penyisihan Penurunan Nilai Saldo Piutang - Saldo Piutang Piutang Pinjaman Neto Lancar 1.773.844.235 95.453.670 1.678.390.565 Kurang lancar 79.787.791 7.027.443 72.760.348 Diragukan 204.912.397 3.793.775 201.118.622 Macet 22.380.453.839 22.380.453.839 - Jumlah Piutang Pinjaman 24.438.998.262 22.486.728.727 1.952.269.535 31 Desember 2015 Penyisihan Penurunan Nilai Saldo Piutang - Saldo Piutang Piutang Pinjaman Neto Lancar 109.305.167 3.643.343 105.661.824 Kurang lancar 370.864.797 15.621.231 355.243.566 Diragukan 487.014.671 16.435.641 470.579.030 Macet 22.916.220.508 22.916.220.508 - Jumlah Piutang Pinjaman 23.883.405.143 22.951.920.723 931.484.420 Rincian kualitas pinjaman menurut wilayah dan sektor usaha untuk tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disajikan pada Lampiran 1. c. Perubahan Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Pinjaman Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman kepada mitra binaan pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Saldo awal tahun 22.951.920.723 22.923.964.904 (Pembalikan)/Pembentukan cadangan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pinjaman selama tahun berjalan (465.191.996) 27.955.819 Saldo akhir tahun 22.486.728.727 22.951.920.723 13

5. PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN (lanjutan) d. Rincian Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Sektor Ekonomi 31 Desember 2015 Perdagangan 15.068.621.403 15.368.208.509 Peternakan 3.131.771.875 3.192.426.960 Jasa 1.342.163.271 1.264.537.485 Industri 1.092.424.782 1.227.168.440 Pertanian 1.144.674.429 1.194.863.433 Perkebunan 1.003.770.715 9.270.715 Perikanan 385.053.987 410.337.801 Lainnya 1.270.517.800 1.216.591.800 Jumlah Piutang Pinjaman 24.438.998.262 23.883.405.143 6. PIUTANG JASA ADMINISTRASI PINJAMAN a. Rincian Piutang Jasa Administrasi Pinjaman Berdasarkan Wilayah Rincian piutang jasa administrasi pinjaman berdasarkan wilayah adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Wilayah 1 *) - 6.148.278 Wilayah 2 **) 4.752.312 8.233.197 Wilayah 3 ***) 68.852 2.280.000 Wilayah 4 ****) - 2.372.738 Jumlah 4.821.164 19.034.213 *) Wilayah 1 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat **) Wilayah 2 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara ***) Wilayah 3 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Sumatera ****) Wilayah 4 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Jayapura b. Rincian Piutang Jasa Administrasi Pinjaman Berdasarkan Kualitas Pinjaman Rincian piutang jasa administrasi pinjaman berdasarkan kualitas pinjaman adalah sebagai berikut: Kualitas Pinjaman 31 Desember 2015 Lancar 1.819.279 925.574 Kurang lancar 3.001.885 18.108.639 Jumlah 4.821.164 19.034.213 14

7. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Biaya yang masih harus dibayar pada tanggal-tanggal dan 2015 masing-masing adalah sebesar Nihil dan Rp55.000.000 merupakan biaya profesional fee. 8. ASET NETO 31 Desember 2015 Aset Neto Tidak Terikat Saldo awal 59.925.863.061 57.419.364.745 Kenaikan aset neto tidak terikat (1.155.343.834) 2.506.498.316 Saldo akhir 58.770.519.227 59.925.863.061 9. PENDAPATAN JASA ADMINISTRASI PINJAMAN Rincian pendapatan jasa administrasi pinjaman berdasarkan wilayah pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal dan 2015 adalah sebagai berikut: Tahun yang berakhir pada tanggal _ 31 Desember 2015 Wilayah 1 *) 21.969.327 223.564.279 Wilayah 2 **) 122.304.979 324.835.898 Wilayah 3 ***) 97.216.027 141.460.234 Wilayah 4 ****) 22.323.513 80.219.487 Jumlah 263.813.846 770.079.898 *) Wilayah 1 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat **) Wilayah 2 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara ***) Wilayah 3 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Sumatera ****) Wilayah 4 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Jayapura 10. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp93.931.852 dan Rp1.448.544.931, diperoleh dari hasil penempatan dana program kemitraan pada rekening giro milik Program Kemitraan di BTN Cabang Harmoni, Jakarta. 11. PENDAPATAN LAIN-LAIN Pendapatan lain-lain pada Program Kemitraan merupakan pendapatan yang berasal dari sumber di luar kegiatan utama PKBL dan tidak bersifat rutin. 15

12. PENERIMAAN KEMBALI BATAL PROGRAM PENYALURAN Penerimaan kembali batal program penyaluran pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp1.535.632.351 dan Rp1.018.907.000. 13. BEBAN OPERASIONAL Beban operasional pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal dan 2015 masing-masing adalah sebesar RpNihil dan Rp413.521.501 yang terdiri dari pembayaran atas upah tenaga kerja harian administrasi staf PKBL BTN dan tenaga konsultan profesional yang bekerjasama dengan PKBL BTN. Sejak 1 Januari 2016, beban operasional serta beban administrasi dan umum, sesuai PER-09/MBU/07/2015 ditanggung oleh BUMN Pembina. 14. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM Beban administrasi dan umum pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal dan 2015 masing-masing adalah sebesar RpNihil dan Rp290.080.986. Sejak 1 Januari 2016, beban operasional serta beban administrasi dan umum, sesuai PER-09/MBU/07/2015 ditanggung oleh BUMN Pembina. 15. BEBAN PENYALURAN PROGRAM Penyaluran Bina Lingkungan BUMN Pembina pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Sarana dan Prasarana Umum 1.513.254.100 - Pengentasan Kemiskinan 1.016.604.551 - Pendidikan dan Pelatihan 666.693.900 - Pelestarian Alam 21.300.000 - Bencana Alam 50.000.000 - Sarana Ibadah 295.650.000 - Peningkatan Kesehatan 4.500.000 - Jumlah 3.568.002.551-16. PENGELOLAAN DANA TITIPAN BUMN PEMBINA Program BL selain menyalurkan saldo awal dana yang berasal dari alokasi dana BUMN Pembina dari tahun-tahun sebelumnya juga mengelola penyaluran program bantuan dimana dananya berasal dari titipan BUMN Pembina selama tahun berjalan. Penerimaan Dana Titipan dari BUMN Pembina di atas merupakan dana yang berasal dari anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya BUMN Pembina. Penetapan besaran dana dari BUMN Pembina didasarkan pada hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) pada tanggal 12 April 2016 dimana diputuskan alokasi dana Program BL untuk tahun 2016 sebesar Rp14.800.000.000. Dari jumlah ini untuk 2016 telah diterima sebagai dana titipan dan disalurkan via aktivitas Program BL adalah sebesar Rp9.585.134.244. 16

16. PENGELOLAAN DANA TITIPAN BUMN PEMBINA (lanjutan) Rincian pengelolaan penyaluran program bantuan lingkungan yang dananya berasal dari dana titipan BUMN Pembina adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Pengentasan Kemiskinan 3.306.168.944 - Sarana dan Prasarana Umum 2.998.959.500 - Peningkatan Kesehatan 1.667.545.000 - Pendidikan dan Pelatihan 952.166.000 - Pelestarian Alam 385.294.800 - Sarana Ibadah 175.000.000 - Bencana Alam 100.000.000 - Jumlah 9.585.134.244-17. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan ini diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Pengelola Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada tanggal 17 Februari 2017. 17

LAPORAN PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal LAMPIRAN 1 Laporan Kualitas Pinjaman Menurut Sektor Usaha Program Kemitraan Tahun 2016 Kualitas Pinjaman Sektor Industri Sektor Perdagangan Sektor Pertanian Sektor Peternakan Sektor Perkebunan Sektor Perikanan Sektor Jasa Sektor Lainnya Total Lancar - 614.252.735 - - 1.000.000.000-159.591.500-1.773.844.235 Kurang Lancar 4.997.000 62.967.591-9.991.500 - - - 1.831.700 79.787.791 Diragukan 4.166.750 28.824.996-3 - 3.833.200 2.500.000 165.587.448 204.912.397 Macet 1.083.261.032 14.362.576.081 1.144.674.429 3.121.780.372 3.770.715 381.220.787 1.180.071.771 1.103.098.652 22.380.453.839 Jumlah 1.092.424.782 15.068.621.403 1.144.674.429 3.131.771.875 1.003.770.715 385.053.987 1.342.163.271 1.270.517.800 24.438.998.262 Laporan Kualitas Pinjaman Menurut Wilayah Program Kemitraan Tahun 2016 Wilayah Kualitas Pinjaman Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Total 1 - - 6.248.503 9.635.208.663 9.641.457.166 2 1.760.813.724 79.787.791 8.291.650 4.871.935.227 6.720.828.392 3 13.030.511-25.076.496 2.419.927.468 2.458.034.475 4 - - 165.295.748 5.453.382.481 5.618.678.229 Jumlah 1.773.844.235 79.787.791 204.912.397 22.380.453.839 24.438.998.262 *) Wilayah 1 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat **) Wilayah 2 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara ***) Wilayah 3 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Sumatera ****) Wilayah 4 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Jayapura 18

LAPORAN PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal LAMPIRAN 1 (lanjutan) Laporan Kualitas Pinjaman Menurut Sektor Usaha Program Kemitraan Tahun 2015 Kualitas Pinjaman Sektor Industri Sektor Perdagangan Sektor Pertanian Sektor Peternakan Sektor Perkebunan Sektor Perikanan Sektor Jasa Sektor Lainnya Total Lancar 17.040.550 58.157.897-11.916.500 4.999.950 6.333.200 7.191.670 3.665.400 109.305.167 Kurang Lancar 33.375.534 259.259.050 577.000 15.462.167-1.941.040 53.836.536 6.413.470 370.864.797 Diragukan 56.294.856 251.560.328 683.400 29.152.000-1 44.645.101 104.678.985 487.014.671 Macet 1.120.457.500 14.799.231.234 1.193.603.033 3.135.896.293 4.270.765 402.063.560 1.158.864.178 1.101.833.945 22.916.220.508 Jumlah 1.227.168.440 15.368.208.509 1.194.863.433 3.192.426.960 9.270.715 410.337.801 1.264.537.485 1.216.591.800 23.883.405.143 Laporan Kualitas Pinjaman Menurut Wilayah Program Kemitraan Tahun 2015 Wilayah Kualitas Pinjaman Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Total 1 30.973.727 56.104.399 71.418.007 9.637.910.808 9.796.406.941 2 44.070.438 254.044.910 131.032.332 5.114.273.174 5.543.420.854 3 21.330.502 40.602.812 118.879.995 2.687.537.258 2.868.350.567 4 12.930.500 20.112.676 165.684.337 5.476.499.268 5.675.226.781 Jumlah 109.305.167 370.864.797 487.014.671 22.916.220.508 23.883.405.143 *) Wilayah 1 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat **) Wilayah 2 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara ***) Wilayah 3 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Sumatera ****) Wilayah 4 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Jayapura 19

LAPORAN PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal LAMPIRAN 2 Laporan Penyaluran Program Bina Lingkungan Tahun 2016 No Wilayah Bencana Alam Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kesehatan Sarana dan Prasarana Umum Sarana Ibadah Pelestarian Alam Pengentasan Kemiskinan 1Wilayah 1 26.855.000 4.500.000 9.993.600 104.450.000 21.300.000 65.000.000 232.098.600 2Wilayah 2 50.000.000 39.400.000 732.907.000 191.200.000 118.990.000 1.132.497.000 3Wilayah 3 70.000.000 70.000.000 4Wilayah 4 530.438.900 770.353.500 832.614.551 2.133.406.951 Total 50.000.000 666.693.900 4.500.000 1.513.254.100 295.650.000 21.300.000 1.016.604.551 3.568.002.551 Total *) Wilayah 1 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat **) Wilayah 2 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara ***) Wilayah 3 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Sumatera ****) Wilayah 4 terdiri dari kantor cabang pada wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Jayapura 20

LAPORAN PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal LAMPIRAN 2 (lanjutan) Penyaluran Program Bina Lingkungan Kantor Wilayah I Tahun 2016 No Kantor Cabang Bencana Alam Pendidikan dan Peningkatan Sarana dan Pelatihan Kesehatan Prasarana Umum Sarana Ibadah Pelestarian Alam Pengentasan Kemiskinan Total 1Bandung Timur - - - - - 21.300.000 60.000.000 81.300.000 2Cimahi - - - - 10.000.000 - - 10.000.000 3Harapan Indah - - - - 25.000.000 - - 25.000.000 4Jakarta Cawang - - - - 50.000.000 - - 50.000.000 5Kantor Pusat - 26.855.000-9.993.600 19.450.000-5.000.000 61.298.600 6Kelapa Gading Square - - 4.500.000 - - - - 4.500.000 Total - 26.855.000 4.500.000 9.993.600 104.450.000 21.300.000 65.000.000 232.098.600 Penyaluran Program Bina Lingkungan Kantor Wilayah 2 Tahun 2016 No Kantor Cabang Bencana Alam Pendidikan dan Peningkatan Sarana dan Pelatihan Kesehatan Prasarana Umum Sarana Ibadah Pelestarian Alam Pengentasan Kemiskinan Total 1Bangkalan - - - 38.000.000 16.200.000 - - 54.200.000 2Gresik - - - - 25.000.000 - - 25.000.000 3Kupang - - - - - - 118.990.000 118.990.000 4Pekalongan - - - 39.600.000 - - - 39.600.000 5Purwokerto - 39.400.000 - - - - - 39.400.000 6Semarang 50.000.000 - - 19.000.000 - - - 69.000.000 7Solo - - - 636.307.000 - - - 636.307.000 8Yogyakarta - - - - 150.000.000 - - 150.000.000 Total 50.000.000 39.400.000-732.907.000 191.200.000-118.990.000 1.132.497.000 21

LAPORAN PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal LAMPIRAN 2 (lanjutan) Penyaluran Program Bina Lingkungan Kantor Wilayah 3 Tahun 2016 No Kantor Cabang Bencana Alam Pendidikan dan Peningkatan Sarana dan Pelatihan Kesehatan Prasarana Umum Sarana Ibadah Pelestarian Alam Pengentasan Kemiskinan Total 1Medan - 20.000.000 - - - - - 20.000.000 2Palembang - 50.000.000 - - - - - 50.000.000 Total - 70.000.000 - - - - - 70.000.000 Penyaluran Program Bina Lingkungan Kantor Wilayah 4 Tahun 2016 No Kantor Cabang Bencana Alam Pendidikan dan Peningkatan Sarana dan Pelatihan Kesehatan Prasarana Umum Sarana Ibadah Pelestarian Alam Pengentasan Kemiskinan Total 1Jayapura - - - - - - 22.513.524 22.513.524 2Ternate 530.438.900-770.353.500 - - 810.101.027 2.110.893.427 Total - 530.438.900-770.353.500 - - 832.614.551 2.133.406.951 22