KULTUR ORGANISASI 12/6/2016 1

dokumen-dokumen yang mirip
Definisi Budaya Organisasi

Penempatan Pegawai. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-2 (UAS) Komunikasi Dan Budaya Organisasi

BUDAYA ORGANISASI. Institutionalization:

BUDAYA (Moeljono, 2003:16)

BAB IX STRUKTUR DAN KULTUR ORGANISASI BISNIS

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB II LANDASAN TEORI

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. intrapreneurship sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari globalisasi yang berkembang dalam dunia bisnis yang membuat

Teori Organisasi Umum 2. Materi 13 dan 14. Budaya Kreativitas dan Organisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah melewati masa masa krisis moneter yang terjadi pada

organisasi tersebut berasal, dan apakah budaya organisasi tersebut dapat diatur, kesemuanya akan dibicarakan pada halaman berikut.

Komunikasi Organisasi

BUDAYA KERJA ORGANISASI PEMERINTAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Kepemimpinan Transformasional. Menurut Rivai (2008) definisi gaya kepemimpinan secara luas meliputi

PERLUKAH MEMPERTAHANKAN BUDAYA ORGANISASI. Oleh: Sri Hastuti

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Arti dan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang tepat untuk meningkatkan kemampuan perusahaannya dalam proses

I. PENDAHULUAN. untuk mendaya gunakan sumber daya manusia secara maksimal sehingga dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

PERILAKU ORGANISASI ADALAH BIDANG INDISIPLINER YANG DITUJUKAN UNTUK MEMAHAMI DAN MENGATUR ORANG UNTUK BEKERJA LEBIH BAIK

Organizational Theory & Design

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BUDAYA ORGANISASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Konsep Budaya Organisasi 2. Budaya Dan Keberhasilan Organisasi

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, lingkungan kerja, serta kinerja yang dapat mendukung penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).

I. PENDAHULUAN. adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan perusahaan, maka diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. sementara pesaing juga melakukan hal yang serupa. Kondisi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Kemajuan telah dialami oleh manusia, baik yang bersifat keilmuan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Budaya Organisasi. Rani Puspita D, M.Kom

Mengelola Budaya Organisasi

BUDAYA ORGANISASI. oleh : Retno Dayu Wardhani BDK Cimahi

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan yang ingin dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang harus dipenuhi Indonesia agar menjadi negara maju. Salah satunya dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dijelaskan lebih dahulu mengenai pengertian dari budaya organisasi. Menurut John R. Schermerhorn Jr (2002 : 49) dalam bukunya

LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Selama mengalami berbagai macam krisis, yang terakhir adalah krisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mendapatkan berbagai informasi, sesuai dengan topik yang sedang diteliti

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan komplek, kemudian bila kebutuhan- kebutuhan serta tujuantujuan

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

TEORI KOMUNIKASI Teori Budaya Organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan perusahaan dalam membangun usahanya tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

MSDM. By Farlianto. /

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI CV. MULIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Robbins (2008:256), menyatakan bahwa : Budaya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau organisasi. Di dalam suatu masyarakat yang satu dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL.

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad ini, dunia mengalami perubahan dan terus berubah secara

BAB IV ANALISA DATA. 1. Komunikasi Organisasi Top Down Antara Pengurus Dan Anggota. Karang Taruna Setya Bhakti Dalam Membangun Solidaritas

Mengelola Budaya Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

KEPEMIMPINAN & BUDAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MANAGEMENT. (Chapter 2)

MEMBANGUN KERJASAMA TIM (Team Building)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Ainun Mardiah Lubis (2009) dengan judul Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Suatu organisasi harus dapat mengatur dan memanfaatkan sedemikian rupa sehingga potensi sumber daya manusia yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas konsep-konsep yang terkait antara lain tentang kinerja, budaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat. Keadaan ini menuntut

I. PENDAHULUAN. Turbulensi yang terjadi di lingkungan bisnis, semakin memperbesar tantangan dan

Manajer strategik (lanjutan) Jenis strategi-meet-8

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : Dra. Giarti Slamet, SE., M.AB Dosen STIA ASMI Solo

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pulau Umang Resort & Spa berada pada kategori kuat, artinya bahwa budaya

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala

1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan teknologi dimanfaatkan oleh perbankan dalam

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB V BUDAYA ORGANISASI SPIRITUAL

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

Transkripsi:

KULTUR ORGANISASI 12/6/2016 1

PENGERETIAN BUDAYA ORGANISASI Robbins dan Judge (2008:256) kultur organisasi mengacu pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Sistem makna bersama adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. (Luthans, 2006:47) budaya dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh untuk menginterpretasikan pengalaman dan menghasilkan perilaku sosial Siagian, (1995:126). Budaya organisasi merupakan kesepakatan (komitmen) bersama tentang nilai-nilai bersama dalam kehidupan organisasi dan mengikat semua orang dalam organisasi yang bersangkutan 2

ASAL-MUASAL SEBUAH KULTUR KEBIASAAN, TRADISI, DAN TATA CARA UMUM DALAM MELAKUKAN SESUATU YANG ADA DI SEBUAH ORGANISASI SAAT INI TERUTAMA MERUPAKAN HASIL ATAU AKIBAT YANG TELAH DILAKUKAN SEBELUMNYA DAN SEBERAPA BESAR KESUKSESAN YANG DIRAIHNYA PADA MASA LALU. IA MEMBAWA KITA KE SUMBER TERTINGGI KULTUR SEBUAH ORGANISASI: YAKNI, PARA PENDIRINYA.

Pentingnya budaya organisasi Budaya dipelajari dan membantu manusia dalam usaha mereka berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dalam masyarakat Ketika nilai dan kepercayaan dalam budaya berbeda, beberapa orang memiliki masalah penyesuaian. Jika hal ini tidak diantisipasi, maka akan menjadi penyebab kegagalan usaha dalam organisasi yang disebut culture shock 4

KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI Robbins dan Judge (2008:256) ada tujuh karakteristik utama yang secara keseluruhan merupakan hakekat kultur sebuah organisasi yaitu: 1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko. Sejauhmana karyawan didorong untuk bersikap inovatip dan berani mengambil resikio 2. Perhatian pada hal hal yang rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi. Analisis, dan perhatian pada hal-hal kecil. 3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yg digunakan utk mencapai hasil tersebut. 4. Orientasi orang. Sejauh manakeputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi. 5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada tim ketimbang pada individu-individu. 6. Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai. 7. Stabilitas. Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan dipertahan-kannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan. 5

SUMBER UTAMA KULTUR ORGANISASI Terdapat enam sumber utama yang mempengaruhi budaya organisasi 1. Budaya masyarakat atau budaya nasional dimana organisasi berada secara fisik 2. Visi, gaya manajerial, dan kepribadian para pendiri organisasi atau pemimpin yang dominan. 3. Macam bisnis yang digeluti dan nature of business environment. 4. Struktur organisasi. Misalnya struktur birokratis akan melahirkan pula budaya yang cenderung birokratis. 5. Pelanggan. Perilaku pelanggan akan berpengaruh terhadap perilaku organisasi 6. Tradisi warisan organisasi yang tercermin dalam nilai ataupun artefak. (www.jakartaconsulting.com) 6

Apa Pengaruh Kultur? 7

FUNGSI KULTUR ORGANISASI Robbins dan Judge (2008:262) mengatakan bahwa kultur memilki sejumlah fungsi dalam organisasi yaitu: 1. Kultur sbg penentu batas-batas; artinya, kultur menciptakan perbedaan antara satu organisasi dg organisasi lainnya. 2. Kultur memuat rasa identitas anggota organisasi. 3. Kultur memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu. 4. Kultur meningkatkan stabilitas sistem sosial. Kultur adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan. 5. Kultur sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali sbg mekanisme sense-making serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan. 8

BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI BEBAN? Robbins dan Judge (2008:264) kultur berpotensi disfungsional terhadap keefektifan suatu organisasi 1.Hambatan untuk perubahan. Kultur menjadi kendala manakala nilai-nilai yang dimiliki bersama tidak sejalan dengan nilai-nilai yg dapat meningkatkan efektivitas organisasi 2.Hambatan bagi keberagaman. Kultur membatasi rentang nilai dan gaya yang dapat diterima, dimana perbedaan-perbedaan dengan mayoritas anggota akan menciptakan paradoks. 3.Hambatan bagi akuisisi dan merger. Keputusan akuisisi dan merger tidak hanya mempertimbangkan keuntungan finansial saja tetapi juga kesesuaian kultur menjadi fokus utama.

Proses Penciptaan Kultur Organisasi Robbins dan Judge (2008:262), proses pencptaan kultur terjadi dalam tiga cara yaitu: Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan seperasaan dengan mereka Kedua, mereka melakukan indoktrinasi dan sosialisasi cara pikir dan perilaku mereka kepada karyawan Ketiga, perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dan dg demikian menginter-nalsisai keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri tsb. 10

Upaya Penciptaan Kultur Etis Robbins dan Judge (2008:262), yang dapat dilakukan pihak manajemen untuk menciptakan kultur yang lebih etis. 1. Jadilah model peran yang visibel. Perilaku manajemen puncak dijadikan acuan standar bagi para kayawan 2. Komunikasikan harapan-harapan yang etis. Kode etik harus menyatakan nilai-nilai utama organisasi dan berbagai aturan etis yang diharapkan untuk dipatuhi semua karyawan 3. Berikan pelatihan etis, melalui seminar, lokakarya dsb. Secara berkala berikan penghargaan atas tindakan etis dan beri hukuman atas tindakan tidak etis. 4. Berikan mekanisme perlindungan, sehingga karyawan dapat melaporkan perilaku tidak etis tanpa rasa takut 11

Menciptakan Kultur Tanggap Pelanggan Robbins dan Judge (2008:279), menemukan beberapa variabel dalam kultur-kultur yang tanggap pelanggan. Pertama adalah jenis karyawan itu sendiri. Organisasi yang berhasil telah merekrut karyawan yang ramah dan bersahabat. Kedua adalah tingkat formalisasi yang rendah. Aturan, prosedur dan ketentuan yang berlaku tidak kaku. Ketiga adalah penguatan tingkat formalisasi yang rendah melalui pemberdayaan karyawan untuk memutuskan apa yang perlu dilakukan untuk memuaskan pelanggan. Keempat adalah keterampilan mendengarkan yang baik. Kelima adalah kejelasan peran. 12

TINDAKAN MANAJERIAL Robbins dan Judge (2008:262), ada beberapa tindakan manajer yang dapat diambil jika ingin membuat kulkturnya lebih tanggap pelanggan. 1. Seleksi. Merekrut orang-orang yang menunjukan keramahan, antusiasme dan sikap penuh perhatian. 2. Pelatihan dan sosialisasi. Tindakan ini untuk membuat karyawan yang sudah ada lebih fokus pada pelanggan. 3. Desain Struktur. Manajemen membebaskan karyawan utk menyesuaikan perilaku mereka dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan yang senantiasa berubah. 13

4. Pemberdayaan. Memberi kebebasan untuk mengambil keputusan terkait dengan kegiatan sehari-hari, yg memungkinkan karyawan membuat keputusan seketika utk memuaskan pelanggan, 5. Kepemimpinan. Pemimpin melalui ucapan dan tindakannya memperlihatkan komitmennya terhadap kepuasan pelanggan. 6. Evaluasi kinerja. Kinerja berbasis perilaku yg diukur dari upaya, komitmen, kerja tim, keramahan, dan kemampuan memecahkan masalah pelanggan ketimbang berdasarkan hasil terukur yg dicapai. 7. Sistem imbalan. Manajemen perlu memberikan imbalan yang layak. Juga memberikan penghargaan, kenaikan gaji, promosi berdasarkan layanan pelanggan yang luar biasa. 14

Gambar 12.1. Bagaimana Kultur Organisasi Terbangun Filsafat Pendiri Organisasi Kriteria seleksi Manajemen Puncak Sosialisasi Budaya organisasi (cerita, ritual, simbol material,bahasa) Sumber: Diadaptasi dari Robbin dan Judge, Perlaku Organisasi, buku 2, 2008. h. 274 15

Keterangan Kultur asli berasal dari filosofi pendirinya. Filosofi itu pada gilirannya berpengaruh kuat terhadap kriteria yang digunakan dalam perekrutan. Tindakan dan ucapan manajemen puncak memantapkan norma-norma yang berlaku yang terkait dengan perilaku yang diterima dan tidak diterima dalam organisasi. Organisasi harus membantu karyawan (baru) untuk beradaptasi dengan kuklturnya. Proses ini disebut sosialisasi. Kultur ditransmisikan ke karyawan melalui penceritaan kisah, ritual, simbol-simbol material, dan bahasa. 16

Gambar 12.2: Dampak Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Dan Kepuasan Faktor Faktor Obyektif: Inovasi & pengambilan resiko Perhatian pd detail Orientasi pd hasil Orientasi pd orang Orientasi pd tim Keagresifan Kemantapan Dipersepsikan sbg Budaya Organisasi Kekuatan kultur Tinggi Rendah Kinerja Kepuasan Sumber: Robbin dan Judge, Perlaku Organisasi, buku 2, Salemba Empat, Jakarta 2008. h. 286

Keterangan gambar Karyawan membentuk persepsi subyektif yang utuh tentang organisasi berdasarkan faktor-faktor obyektif seperti; tingkat toleransi terhadap resiko, penekanan pada tim, dan dukungan orang. Persepsi ini pada dasarnya yang membentuk budaya organisasi. Persepsi-persepsi yang baik ataupun yang tidak selanjutnya mempengaruhi kinerja dan kpuasan karyawan dengan dampak yang semakin besar dengan semakin kuat nya kultur. 18

TERIMA KASIH SAMAPAI JUMPA MINGGU DEPAN 19