ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH AGUSSANTA HIDAYAT E1R112002

UMU SALAMAH NIM. E1R012050

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH MILA KAMALASARI E1R

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan ProgramSarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

DILLA AFRIANSYAH NIM. E1R

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan. Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

MIRA BERLIANA NIM E1R

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Penerapan Asesmen Kinerja Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Sri Imawatin, Bambang Hari Purnomo Abstrak:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

A.Y. Soegeng Ysh, Mudzanatun, David Indrianto* FIP IKIP PGRI SEMARANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

p-issn : e-issn :

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING

ARTIKEL. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

PENERAPAN METODE LEARNING COMMUNITY (MASYARAKAT BELAJAR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 2 GOLONG TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOMETRI CONTEXTUAL APPROACH TO IMPROVE IMPLEMENTATION OF LEARNING GEOMETRY

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IIIB SD NEGERI 117 PEKANBARU

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK KELAS VII DI SMP ALOYSIUS DENGGUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Dina Safitri, Masjudin, Eliska Juliangkary Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Chemical Education Study Program Teachers Training and Education Faculty University of Riau

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN METODE QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN DURIAN TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika Oleh MARYATI E1R112041

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TERBALIK DI SMP NEGERI 3 HERLANG KABUPATEN BULUKUMBA

Arynda 28, Susanto 29, Dafik 30

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.

PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN 1 BUNGTIANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI METODE COLEGA MEDIASI. Titin Hartini 18

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS II SDN 008 SUNGAI JALAU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMPS CENDANA PEKANBARU

JURNAL PENELITIAN OLEH MARIATI G2G

ARTIKEL Ditulis untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh RADMA DEWI NPM

Penggunaan Modul Pembelajaran

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Jenep Hanapiah Universitas Mataram

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Key Words: Accelerated learning, student s achievement, Linier Program

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN SEGI EMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA VII-A SMP NEGERI 3 GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH ST. ZULVA RAHMATIA E1R 112 074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING JURNAL SKRIPSI... ii DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v PENDAHULUAN... 1 METODE PENELITIAN... 3 PEMBAHASAN... 5 DAFTAR PUSTAKA... 8

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN SEGI EMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMPN 3 GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ABSTRAK OLEH: ST. ZULVA RAHMATIA Berdasarkan Hasil observasi awal pada pelaksanaan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) tahun pelajaran 2015/2016 pada kelas VII-A tahun pelajaran 2015/2016 di SMP Negeri 3 Gunungsari menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa tergolong kurang aktif yang berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa. Selain itu, nilai ulangan akhir semester ganjil siswa kelas VII-A Tahun Pelajaran 2014/2015 yang belum mencapai ketuntasan klasikal yaitu 31,82%. Akibatnya guru memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Salah satu upaya tersebut yaitu dengan menerapkan model Contextual Teaching and Learning (CTL). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa melalui penerapan model CTL siswa kelas VII-A SMPN 3 Gunungsari tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa minimal berkategori tinggi, hasil belajar siswa mencapai persentase ketuntasan klasikal 85%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa untuk siklus I pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 berturut-turut adalah 10,5 dan 13,1 berkategori sedang, Siklus II pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 berturut-turut adalah17,8 (tinggi) dan 18,4 (sangat tinggi). Rata-rata nilai hasil evaluasi siklus I dan siklus II berturut-turut adalah 70,72 dan 89,13 dengan urutan ketuntasan klasikal 54,54% dan 90,9%. Dengan melihat keseluruhan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran CTL pada pembelajaran segi empat dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VII-A SMPN 3 Gunungsari Tahun Pelajaran 2015/2016. Kata kunci : Model Contextual Teaching and Learning (CTL), Aktivitas, Prestasi Belajar, Segi Empat.

APPLYING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL TO DEVELOP HIGHER LEARNING ACTIVITY SCORE TO IMPROVEGRADE VII-A STUDENTS PERFORMANCE IN SMPN 3 GUNUNGSARI ON THE TOPIC OF RECTANGULAR GEOMETRY IN ACADEMIC YEAR 2015/2016 ABSTRACT BY ST. ZULVA RAHMATIA The initial observation during the field experience programme (PPL) on the grade VII- A students of the year 2015/16 in Gunungsari 3 rd Middle School (SMPN 3 Gunungsari) shows that a lower learning activity score (fewer learning activities/disjointed learning method, etc) lead to a lower performance score for the students.this observation further supported by the incomplete score of 31,82% achieved by the students (from the prior year.) This problem may have rooted from an ineffective/unsuitable learning curricula, thus a change in learning method was necessary to solve this problem. This study examined the effectiveness of CTL model to improve learning activity score for better students performance. This study was conducted in two cycles and two indicators of a successful curricula are high learning activity score and a completed grade of 85%. The result from the first cycle indicates that students learning activity for the first two meetings are 10,5 and 13,1 which both are categorized as an intermediate learning score while the result from the second cycle yield a score of 17,8 and 18,4 which are categorized as a high learning activity scores. The mean score of the first and second cycle are 70,72 and 89,13 with their completion grade of 54,54% and 90,9%. Based on the two indicators it was concluded that CTL model on the study of rectangular geometry topic could improve learning activity and student performances. Keyword: Model Contextual Teaching and Learning (CTL), activity, performance, rectangle.

I. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan yang besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep yang bersifat abstrak. Oleh karena itu penyampaian materi pelajaran matematika harus disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan peserta didik. Pembelajaran matematika hendaknya membuat siswa senang dan termotivasi untuk belajar, karena akan berpengaruh terhadap pemahaman konsep dan prestasi belajar siswa. Selain itu, dalam pembelajaran matematika hendaknya guru melibatkan siswa secara aktif, baik secara mental maupun fisik. Hal ini dikarenakan pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. [1] Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara pada pelaksanaan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) tahun pelajaran 2015/2016 pada kelas VII-A tahun pelajaran 2015/2016 di SMP Negeri 3 Gunungsari menunjukkan bahwa aktivitas masih kurang aktif. Masih ada sebagian siswa yang beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang menakutkan, sulit, dan membosankan, sehingga mereka kurang berminat terhadap pelajaran matematika. Hal ini diduga karena siswa belum menyadari manfaat materi yang dipelajarinya jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tentunya akan lebih bermakna jika guru mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan dunia nyata siswa sehingga siswa akan lebih mudah menghubungkan ide abstrak matematika dengan situasi nyata yang pernah dialami atau dipikirkannya, serta menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dan bagaimana pengetahuan itu akan digunakan. Bagaimanapun juga belajar akan lebih bermakna jika siswa mengalami apa yang dipelajarinya, bukan menerima apa yang sudah ada. Siswa aktif dalam membangun pengetahuan dan tidak hanya menerima pasif dari guru [2]. Fakta lain yang didapat dari hasil observasi di SMP Negeri 3 Gunungsari yaitu siswa lebih senang berinteraksi dengan teman-temannya dibandingkan dengan guru. Dari fakta tersebut diketahui bahwa interaksi sosial siswa sangat penting untuk diperhatikan agar menjadi lebih baik sehingga siswa tersebut dapat mengeksplorasi kemampuan dirinya kepada orang lain khusunya teman sebaya di lingkungan pendidikannya agar bermanfaat dan dapat lebih mengembangkan kemampuan diri yang dimilikinya. Kurangnya aktivitas siswa diduga berdampak pada menurunnya prestasi belajar siswa

VII-A SMP Negeri 3 Gunungsari pada materi Segi Empat. Terlihat bahwa materi Segi empat memiliki rata-rata nilai dibawah KKM. Di duga rendahnya aktivitas dan prestasi belajar siswa kembali terjadi pada kelas VII-A tahun pelajaran 2015/2016. Karena adanya kesamaan karakteristik pada siswa tahun lalu dengan siswa tahun sekarang. Peneliti memilih Segi empat sebagai materi yang akan diteliti dengan model kontekstual, agar siswa dengan mudah dapat menghubungkan antara materi segi empat dengan realitas kehidupan nyata, sehingga mendorong siswa untuk menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu materi ini cocok diterapkan model kontekstual. Dengan adanya berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Gunungsari, maka diperlukan suatu upaya yang efektif untuk mengatasinya. Upaya yang bisa dilakukan antara lain adalah menggunakan model pembelajaran yang dapat membantu guru menciptakan suasana pembelajara yang di dalamnya siswa akan menjadi peserta aktif bukan hanya pengamat yang pasif, yang bisa meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam pembelajaran matematika sekaligus bisa membantu siswa melihat manfaat materi yang dipelajari dengan menghubungkannya dengan dunia nyata serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu model pembelajaran yang bisa dijadikan alternatif adalah model Contextual Teaching and Learning (CTL). Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari [3]. Pembelajaran model CTL juga memiliki karakteristik yang mendukung untuk diterapkan di SMP Negeri 3 Gunungsari. Maka dari itu peneliti menggunakan tehnik masyarakat belajar sebagai salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Pembelajaran kontekstual merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata, dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga Negara, dan tenaga kerja. [3] Tujuan penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Gunungsari pada Pembelajaran Segi empat Tahun Pelajaran 2015/1016.

II. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gunungsari. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII-A Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 22 orang siswa, dengan rincian siswa laki-laki sebanyak 11 siswa dan siswi perempuan sebanyak 11 siswa. Faktor yang diteliti dalam penelitian ini yaitu faktor siswa dan faktor guru. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada materi segi empat dengan alokasi waktu belajar yaitu 10 jam pelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Pada akhir siklus diadakan evaluasi dengan waktu satu jam pelajaran. Dari masingmasing siklus dilakukan 5 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Data dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan dua instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan tes hasil belajar. Sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa dan guru. Cara pengambilan data pada penelitian ini yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Data prestasi belajar matematika siswa diambil dengan memberikan tes kepada siswa pada akhir tiap-tiap siklus. 2. Data aktivitas belajar matematika siswa dalam kegiatan pembelajaran, diperoleh dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan pada tiap pertemuan. Kemudian menentukan skor aktivitas belajar secara klasikal dilakukan dengan menilai setiap deskriptor dari tiap indikatornya. 3. Data aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran, diperoleh dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan pada tiap pertemuan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas ini dianalisis dengan cara sebagai berikut: 1. Data Aktivitas Belajar Siswa Setelah diperoleh data dari lembar observasi siswa, maka data aktivitas siswa akan dianalisis dengan cara berikut: a. Menentukan Skor Maksimal Ideal (SMI) Banyak indikator = 7 Skor maksimal tiap indikator = 3

Skor minimal tiap indikator = 0 Skor minimal seluruh indikator = 7 x 0 = 0 Skor maksimal ideal (SMI) = 7 x 3 = 21 b. Analisis data Aktivitas siswa menggunakan M i (Mean Ideal) dan SD i (Standar Deviasi Ideal)dengan menggunakan rumus berikut : M i = x SMI dan SD i = x M i Jadi nilai M i dan SD i aktivitas belajar siswa adalah: M i = x SMI = x 21 = 10,5 dan SD i = x M i = x 10,5 = 3,5 Untuk menentukan kriteria aktivitas siswa digunakan skor standar seperti yang tertera pada table berikut ini : Tabel 3.2 Pedoman Kriteria Aktivitas Belajar Siswa Interval Skor Skor Kategori X M i + 1,5 SD i X 15,7 Sangat Tinggi M i + 0,5 SD i X M i + 1,5 SD i 12,25 X 15,75 Tinggi M i 0,5 SD i X M i + 0,5 SD i 8,75 X 12,25 Sedang M i 1,5 SD i X M i 0,5 SD i 5,25 X 8,75 Rendah X M i 1,5 SDi X 5,25 Sangat Rendah Dengan X =, Dimana X = skor aktivitas belajar siswa 2. Data Aktivitas Guru T i = skor indicator aktivitas belajar siswa dengan i = 1,2,3,, 7. [4] Setelah diperoleh data aktivitas guru dari lembar observasi, data tersebut dianalisis yaitu dengan cara menganalisis data aktivitas guru. Tabel.3.3 pedoman kriteria aktivitas guru Interval Skor Skor Kategori Y M i + 1,5 SD i Y 15,75 Sangat Baik M i + 0,5 SD i Y M i + 1,5 SD i 12,25 Y 15,75 Baik M i 0,5 SD i Y M i + 0,5 SD i 8,75 Y 12,25 Sedang M i 1,5 SD i Y M i 0,5 SD i 5,25 Y 8,75 Kurang Baik Y M i 1,5 SDi Y 5,25 Sangat Kurang Baik Dengan Y=,

Dimana Y = skor aktivitas guru T i = skor indikator aktivitas guru dengan i = 1,2,3,,7 3. Data Prestasi Belajar Data prestasi belajar siswa akan dianalisis secara deskriptif yaitu dengan menentukan nilai rata-rata hasil tiap tes tiak akhir siklus dengan rumus, yaitu sebagai berikut: i Keterangan : = rata-rata nilai siswa x i = nilai masing-masing siswa n = Jumlah siswa yang mengikuti tes. [5] untuk mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal dianalisis dengan menggunakan rumus berikut: KK = Keterangan : KK = ketuntasan klasikal X = banyaknya siswa yang memperoleh nilai 70 N = banyaknya siswa. [6] Penelitian ini dikatakan berhasil jika Aktivitas belajar siswa meningkat aktivitas belajar siswa minimal berkategori tinggi dan dari siklus ke siklus mengalami peningkatan skor. Prestasi belajar siswa dikatakan meningkat apabila rata-rata nilai evaluasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya dan tercapainya ketuntasan klasikal 85% III. setelah diterapkan model Contextual Teaching and Learning (CTL). PEMBAHASAN Ringkasan hasil penelitian secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Ringkasan hasil penelitian Siklus I II Pertemuan Aktivitas Belajar Skor Kategori 1 9,5 Sedang 2 11,8 Sedang 1 15,5 Tinggi 2 16,8 Sangat tinggi Hasil Evaluasi Belajar Rata-rata Ketuntasan nilai Klasikal 72,22 54,54% 82,40 86,36%

Dari hasil analisis tabel 4.7, terlihat bahwa aktifitas belajar siswa pada siklus I berkategori sedang dengan skor 9,5, sedangkan pada pertemuan kedua skor aktivitas siwa mengalami peningkatan menjadi 11,8 dengan kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus I mengalami peningkatan dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua. Hal serupa juga terjadi pada siklus II, dimana skor aktivitas siswa pada pertemuan 1 berkategori tinggi dengan skor 15,5, sedangkan pada pertemuan 2 skor aktivitas siswa mengalami peningkatan berkategori sangat tinggi dengan skor 16,8. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas pada siklus II mengalami peningkatan. Dengan kata lain, data tersebut menunjukkan bahwa penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan aktivitas belajar. Pada siklus II aktivitas siswa mengalami peningkatan skor dengan kategori sangat tinggi. Hasil tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu minimal berkategori tinggi. Selain itu, terdapat beberapa kekurangan pada proses pembelajaran siklus I seperti guru tidak memperhatikan keseriusan siswa dalam berdiskusi, guru tidak memberikan penekanan pada hal-hal penting yang harus diklasifikasi kembali dan guru kurang memberikan penghargaan kepada kelompok yang melakukan presentasi. Kegiatan pembelajaran kontekstual belum berjalan dengan optimal karena siswa belum paham dengan menemukan sendiri makna dari materi pelajaran yang sedang dipelajari. Hal tersebut terjadi karena pada siklus I siswa masih belum terbiasa dengan diskusi kelompok dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual sehingga selama proses pembelajaran masih ada siswa yang pasif dan kebingungan. Akan tetapi ketuntasan klasikal yang diperoleh hanya baru mencapai 54,5% dengan nilai rata-rata 72,22. Hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan walaupun nilai rata-rata sudah terpenuhi tetapi mengalami peningkatan hanya 2,72 dari rata-rata yang ditentukan. Hal ini disebabkan karena siswa belum bisa memahami konsep dari materi pelajaran dengan baik sedangkan untuk persentase prestasi siswa juga belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 54,54%. Dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat hasil evaluasi belajar siswa pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa 82,40 dengan ketuntasan klasikalnya sebesar 86,36% dengan kategori sangat baik. Hasil tersebut sudah memenuhi indikator keberhasilan pada penelitian ini. Indikator keberhasilan ini dapat tercapai disebabkan siswa sudah mulai memahami dan memaknai dari materi yang dipelajari sehingga prestasi siswa terhadap pelajaran meningkat.

Dari uraian di atas, terlihat bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual pada materi segiempat dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Guru memfasilitasi siswa untuk menemukan sendiri konsep dari materi yang mereka pelajari sehingga siswa lebih mengingat dan memahami makna dari materi yang dipelajari. Siswa melakukan proses pembelajaran dengan mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman yang mereka alami sehari-hari untuk menemukan konsep atau rumus agar siswa berpikir dan menggunakan kemampuannya. Selain itu, model pembelajaran kontekstual dapat mengintruksikan pengalaman pengamatan langsung dan penyelidikan agar siswa secara aktif dengan lingkungannya. Sesuai dengan pendapat trianto (2014: 138) yang menyatakan pembelajaran kontekstual adalah konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi pelajaran yang diajarkan dengan situasi dunia nyatasiswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan mereka seharihari. Dengan demikian, dari uraian di atas maka penerapan model pembelajaran Cintextual Teachinh and Learning (CTL) pada materi segiempat dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas VII-A SMP Negeri 3 Gunungsari Tahun Pelajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil pebelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi segiempat dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII-A SMP Negeri 3 Gunungsari 2015/2016. Peningkatan aktivitivitas belajar siswa terlihat dari skor aktivitas pada siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2 berturut-turut yaitu 9,5 dan 11,8 berkategori sedang. Selanjutnya pada siklus II pertemuan 1 yaitu 15,5 berkategori tinggi dan pada pertemuan 2 yaitu 16,8 berkategori sangat tinggi. 2. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi segiempat dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII-A SMP Negeri 3 Gunungsari tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai dan ketuntasan klasikal masing-masing siklus, siklus I rata-rata nilai 72,22 dengan ketuntasan klasikal 54,54% dan siklus II rata-rata nilai 82,40 dengan ketuntasan klasikal 86,36%. Adapun Saran-saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru matematika di kelas VII-A SMP Negeri 3 Gunungsari diharapkan dapat menerapkan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai pembelajaran alternatif dalam kelas sehingga dapat menambah pengalaman baru bagi guru dalam mengenal variasi pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkat aktivitas dan prestasi belajar siswa. 2. Bagi siswa diharapkan lebih aktif dan termotivasi untuk menemukan konsepnya secara mandiri dan ingatan terhadap materi lebih lama 3. Bagi sekolah diharapkan dapat menyediakan alat peraga atau media pembelajaran yang dibutuhkan di sekolah agar aktivitas dan prestasi belajar siswa terhadap materi pelajaran semakin meningkat 4. Bagi siswa atau pihak-pihak lainnya yang ingin meneliti lebih lanjut tentang penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning diharapkan untuk mencoba penggunaannya pada materi pokok segiempat dan memperoleh hasil yang lebih sempurna dari penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Rajagrafindi Persada. [2] Trianto, 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. [3] Sanjaya, W. 2008. Stategi Pembelajaran Berorientasi StandarProses Pendidikan. Jakarta: Pranada Media Grup. [4] Nurkancana, W. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. [5] Sudjana, N. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset. [6] Depdikbud. 1995. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.