*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN UMUR DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN SAMUDERA BITUNG

Kata kunci: Status Gizi, Umur, Beban Kerja Fisik, Keluhan Muskuloskeletal.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata kunci : Sikap Kerja, Keluhan Muskuloskeletal Disorder

GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA

Kata Kunci: masa kerja, suhu lingkungan, sikap kerja, keluhan musculoskeletal

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRACT. Key words : age, length of employment, vibration, musculoskeletal complaints ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PRESS DRYER UD. ABIOSO, BOYOLALI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN SIKAP KERJA DINAMIS DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT BAGIAN BANGSAL KELAS III DI RSUD DR. MOEWARDI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN POSTUR KERJA TIDAK ERGONOMIS DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN MUSCOLOSKELETAL DISORDERS

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA PEMBUATAN BATU BATA

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI PASAR 45 MANADO Victoria P. Pinatik*,,A. J. M. Rattu*, Paul A. T.

HUBUNGAN SIKAP KERJA ANGKAT-ANGKUT DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA KULI PANGGUL DI GUDANG BULOG SURAKARTA

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN LAUT MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Masa Kerja, Posisi Kerja, Keluhan Musculoskeletal

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA MONTIR PERBENGKELAN DI DESA KIAWA KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA KABUPATEN MINAHASA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN MASA KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Nyeri Punggung Bawah, Umur, Masa Kerja, Lama Kerja, Pelabuhan

HUBUNGAN ANTARA POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUKULOSKELETAL PADA EKSTREMITAS BAWAH TENAGA KERJA MATAHARI MEGA MALL DI MANADO

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

As'Adi, et al, Hubungan Antara Karakteristik Individu dan Manual Material Handling dengan Keluhan...

PENGARUH PEMBERIAN STRETCHING

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih dominan dialami oleh para pekerja. secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN INDEKS KESEGARAN KARDIOVASKULER PEGAWAI PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO

HUBUNGAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA TENAGA KERJA ANGKAT-ANGKUT PT. BAHAMA LASAKKA CEPER KLATEN

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

HUBUNGAN BEBAN KERJA FISIK DAN POSTUR KERJA TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL DI RANGKA BAWAH UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA

Kata Kunci : Umur, Masa Kerja, Sikap Kerja, Keluhan Muskuloskeletal.

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA NELAYAN DI DESA TUADA KECAMATAN JAILOLO KABUPATEN HALMAHERA BARAT

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

keluhan nyeri punggung bawah pada pengemudi mikrolet jurusan karombasan pusat kota di

SKRIPSI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh : RIA NUR ELLYANA J

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung satu sama lain dari tiap-tiap bagian yang ada di dalamnya. Sistem

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

BAB I PENDAHULUAN. permanen dalam bekerja. Pada tahun 2010 World Health Organization

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, Riwayat Keluarga, Kejadian Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara agraris, yang dimana. mayoritas penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani.

GAMBARAN BEBAN KERJA BERDASARKAN DENYUT JANTUNG PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) PELABUHAN SAMUDERA BITUNG.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENGRAJIN PATUNG KAYU DI DESA KEMENUH, GIANYAR TAHUN 2015

HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS (CTDs) PADA PEKERJA PELINTINGAN ROKOK MANUAL DI PT.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang

HUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI TANGAN SAAT MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI BAHU PADA SOPIR BUS DI KABUPATEN BOYOLALI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS (CTDs) PADA PEKERJA PELINTINGAN ROKOK MANUAL DI PT.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : Beban Kerja Fisik, Keluhan Nyeri Punggung Bawah

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA LAUNDRY DI KECAMATAN DENPASAR SELATAN, BALI

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN BITUNG

HUBUNGAN GERAKAN FLEKSI PADA PERGELANGAN TANGAN DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA PENGEPAKAN PT. LOGAN FOOD KARANGANYAR

Hubungan Tingkat Risiko Ergonomi Dan Masa Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Pemecah Batu

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ADI OKANANTO J

ABSTRACT. Keywords: Education Level, Income Level, Knowledge, Attitude, Household Waste Treatment. ABSTRAK

EVALUASI POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA MANUAL HANDLING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH DI PANGKALAN CV. TOTABUAN INDAH MANADO

PENGARUH TINGKAT BAHAYA BAHAN KIMIA TERHADAP DERMATITIS KULIT DAN ISPA PADA PEKERJA LABORATORIUM KIMIA PKBS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, **) Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

HUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI TANGAN SAAT MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI BAHU PADA SOPIR BUS DI KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN INTENSITAS GETARAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA TENAGA KERJA UNIT PRODUKSI PAVING BLOCK CV. SUMBER GALIAN MAKASSAR

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN GERAKAN BERULANG PADA TANGAN DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA PENJULID BUKU DI PT. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN SUKOHARJO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MENGWI II

Factors Affecting The Occurrence of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) in Cleaning Workers of Onion Bark at Trade Unit Bawang Lanang Iringmulyo Metro City

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN OTOT SENDI PADA OPERATOR KOMPUTER BAGIAN KEUANGAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA INDUSTRI GENTENG DI KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

TUGAS AKHIR. Akhmad Abul A la Almaududi R

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI DI DESA TOLOMBUKAN BARAT KECAMATAN PASAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Toar Obet Rotulung*, Paul A. T. Kawatu*, Wulan P. J. Kaunang* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Suatu pekerjaan jika dilakukan dalam waktu yang lama atau bahkan bertahun tahun., kemudian para pekerja melakukan suatu kebiasaan yang lama kelamaan menjadi suatu perilaku buruk akan mengakibatkan kecenderumgan perubahan metode kerja yang menimbulkan kondisi kerja kurang ergonomis dan bisa berdampak terjadinya keluhan otot. Salah satu akibat dari kerja manual, yaitu meningkatkan terjadiya keluhan pada pekerja, seperti; terjadinya sakit pada pergelangan tangan, tulang belakang, dan sakit pada bagian kaki. Keluhan-keluhan hingga kerusakan inilah yang diistilahkan dengan keluhan musculoskeletal. Keluhan musculoskeletal ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang diantaranya adalah masa kerja dan sikap kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara masa kerja dan siakp kerja dengan keluhan musculoskeletal pada petani di Desa Kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study (potong lintang). Bertempat di Desa pada bulan Agustus Oktober 2015 dengan jumlah Populasi sebanyak 50 orang. Variabel yang diteliti adalah masa kerja dan sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal. Pengambilan data masa kerja dan sikap kerja menggunakan kuisioner, dan keluhan muskuloskeletal menggunakan metode Nordic Body Map (NBM). Uji hubungan menggunakan uji korelasi spearman dengan α = 0,05 dan confidence interval 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa, masa kerja responden terbanyak pada kelompok >21 tahun sebanyak 29 responden atau sebesar 58,0%, sikap kerja responden yang terbanyak adalah 19 responden atau sebesar 38,0%, dan responden yang mengalami keluhan musculoskeletal tinggi sebanyak 25 responden atau sebesar 50,0%. Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis bivariat diketahui bahwa variabel bebas yang memiliki hubungan dengan keluhan musculoskeletal yaitu masa kerja dengan (α =0,000) dan sikap kerja dengan (α =0,000). Terdapat hubungan antara masa kerja dan sikap kerja dengan keluhan musculoskeletal. Kata Kunci: Masa Kerja, Sikap Kerja, Keluhan Musculoskeletal ABSTRACT A job if done in a long time or even many years. Then, the workers doing an old habit - gradually became a trend bad behavior will result in changes to working methods that cause less ergonomic working conditions and can affect the occurrence of muscle complaints. One result of manual labor, which increases occur complaint to workers, such as; the occurrence of pain in the wrist, spine, and pain in the legs. Complaints to the damage this is termed musculoskeletal complaints. Musculoskeletal complaints can be influenced by many factors including the length of service and working attitude. This study aims to determine the relationship between working life and musculoskeletal complaints working of farmers in the village of West Tolombukan District of Pasan, Southeast Minahasa Regency. This study was observational analytic research using cross sectional approach (cross-sectional). Located in the village of West Tolombukan August - October 2015 the number of population of 50 people. The variables studied were length of service and working attitude with musculoskeletal complaints. Data retrieval period of employment and work attitude using questionnaires, and musculoskeletal disorders using Nordic Body Map (NBM). Test relationships using Spearman correlation test with α = 0.05 and 95% confidence intervals. The results showed that most respondents working age group> 21 years as many as 29 respondents, or by 58.0%, the majority of respondents working attitude is 19 respondents, or by 38.0%, and respondents who experienced higher by musculoskeletal complaints 25 respondents or by 50.0 %. Based on the results of research by bivariate analysis known that the independent variables linked to musculoskeletal complaints that period of employment with the (α = 0.000) and with the work attitude (α = 0.000). There is a relationship between length of service and working attitude with musculoskeletal complaints. Keywords: Period of Work, Work Attitude, Musculoskeletal Complaints

PENDAHULUAN Masalah keselamatan kerja sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu sejalan dengan perkembangan industri. Diketahui pula bahwa kondisi lingkungan kerja juga dapat menimbulkan bahaya terhadap pekerja seperti kebisingan, suhu, cuaca kerja dan sebagainya (Alamsyah dan Mulianti, 2013). Laporan dari The Bureau of Labour Statistics (BLS) Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat menunjukkan bahwa hampir 20% dari semua kasus sakit akibat kerja dan 25% biaya kompensasi yang dikeluarkan sehubungan dengan adanya keluhan pinggang dan keluhan-keluhan lainnya (Tarwaka, 2015). Hasil studi laboratorium Pusat Studi Kesehatan dan Ergonomi ITB pada tahun 2006-2007 diperoleh data bahwa sebanyak 40-80% pekerja melaporkan keluhan pada musculoskeletal sesudah bekerja (Hendra dan Oktarisya, 2010). Menurut Undang-Undang RI No 19 tahun 2013, pertanian adalah kegiatan mengelola sumber daya alam hayati dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk menghasilkan komoditas pertanian. Chaffin (1979) dan Guo et.al. (1995) dalam Tarwaka (2015) menyatakan bahwa umumnya keluhan sistem musculoskeletal sudah mulai dirasakan pada usia kerja, yaitu 25-65 tahun. Keluhan pertama biasanya dirasakan pada umur 35 tahun dan tingkat keluhan akan meningkat sejalan dengan bertambahnya umur. Hal ini terjadi karena pada umur setengah baya, kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun sehingga resiko terjadinya keluhan otot meningkat (Tarwaka, 2015). Petani di Minahasa Tenggara terutama Desa merupakan penghasil produksi jagung, yang pekerjaannya mengharuskan petani melakukan pekerjaan dalam posisi dinamis. Dari hasil survei awal keluhan MSDs sangat sering di rasakan oleh petani, seperti sakit pada pergelangan tangan, tulang belakang, dan sakit pada bagian kaki. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara masa kerja dan sikap kerja dengan keluhan sistem musculoskeletal pada petani yang ada di Desa Kabupaten Minahasa Tenggara. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study (potong lintang) yang dilakukan pada bulan Agustus - Oktober 2015. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 50 orang yang terdaftar dalam kelompoktani Sinar berkat dan Undu-unduman di Desa. Penelitian ini menggunakan total populasi. Masa kerja pada petani diukur menggunakan kuesioner, pengukuran sikap kerja menggunakan kuesioner REBA, dan keluhan muskuloskeletal menggunakan kuesioner Nordic Body Map. Analisis statistik masa kerja dan sikap kerja

dengan keluhan Musculoskeletal menggunakan uji korelasi spearman dengan α = 0,05 dan CI = 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Tabel 1. Karakteristik Responden Menurut Umur dan Jenis Kelamin Karakteristik Responden N % Umur (Tahun) 30 1 2,0 31 40 11 22,0 41 50 18 36,0 51 20 40,0 Jenis Kelamin Laki-laki 50 100 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa umur responden yang tertinggi adalah 51 sebanyak 20 responden (40,0%) sedangkan umur responden yang terendah adalah 30 sebanyak 1 responden (2,0%). Selain itu, semua responden berjenis kelamin laki laki. B. Hubungan antara Masa Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Petani di Desa Tabel 2. Hubungan antara Masa Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Petani di Desa No Masa Kerja Keluhan Musculoskeletal (Tahun) Rendah Sedang Tinggi Total 1 6 10 3 2 0 5 2 11 15 2 5 1 8 3 16 20 0 8 0 8 4 > 21 1 4 24 29 Total 6 19 25 50 P value 0,000 Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa masa kerja yang tertinggi adalah 21tahun sebanyak 29 responden (58,0%). Hasil analisis menggunakan uji korelasi Spearman maka didapat hasil α = 0,000 (α < 0,05), yang berarti ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dan keluhan musculoskeletal. Jadi, semakin lama seseorang bekerja atau semakin lama seseorang terpajan dengan faktor risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) maka semakin besar pula risiko untuk mengalami Keluhan Musculoskeletal Disorders. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian Nurhikmah (2011) yang terdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan keluhan

Musculoskeletal pada Pekerja furnitur di Kecamatan Benda, Tangerang. C. Hubungan antara Sikap Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Petani di Desa Tabel 3. Hubungan antara Sikap Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Petani di Desa Keluhan Musculoskeletal No Sikap Kerja Total Rendah Sedang Tinggi 1 Sangat Rendah 0 0 0 0 p value r 2 Rendah 5 4 7 16 3 Sedang 1 13 1 15 0,000 0,75 4 Tinggi 0 2 17 19 5 Sangat Tinggi 0 0 0 0 Total 6 19 25 50 Berdasarkan tabel 3 bahwa level resiko sikap kerja yang tertinggi adalah level resiko tinggi sebanyak 19 responden (38,0%) sedangkan level resiko sikap kerja yang terendah adalah level resiko sedang sebanyak 15 responden (30,0%). Semakin tidak ergonomisnya sikap kerja seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat resiko yang dialami. Sikap kerja yang buruk dapat mengakibatkan timbulnya berbagai keluhan pada system otot rangka (Sutajaya, 2014). Hasil analisis menggunakan uji korelasi Spearman maka didapat hasil α = 0,000 (α < 0,05), yang berarti ada hubungan yang bermakna antara sikap kerja dan keluhan Musculoskeletal. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustin (2012) tentang sikap kerja dengan kejadian sindrom terowongan karpal pada pembatik di CV. Pusaka Beruang Lasem yang berarti ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan keluhan Musculoskeletal. KESIMPULAN 1. Terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan musculoskeletal pada petani di Desa. 2. Terdapat hubungan antara sikap kerja dengan keluhan musculoskeletal pada petani di Desa. SARAN 1. Petani harus melakukan olahraga ringan, peregangan dan pelemasan otot sebelum melakukan aktivitas di perkebunan untuk mengarap lahan pertanian agar ketika

bekerja dapat mengurangi keluhan-keluhan Musculoskeletal yang sewaktu-waktu dapat dirasakan. 2. Pemeriksaan kesehatan secara berkala di rumah sakit terdekat atau puskesmas harus dilakukan oleh petani yang ada di desa agar dapat diketahui bagian tubuh yang selalu merasakan keluhan otot. 3. Diharapkan Petani dapat memperhatikan kondisi lahan pertanian, waktu istirahat, beban angkat, alat bantu yang digunakan agar keluhan Musculoskeletal dapat diminimalisir dan tidak akan semakin parah. DAFTAR PUSTAKA Agustin, 2012. Jurnal mengetahui hubungan masa kerja dan sikap kerja dengan kejadian STK pada pembatik CV. Pusaka Beruang. Alamsyah dan Muliawanti. 2013. Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika. Hendra Oktarisya. M. 2010. Jurnal: Keluhan Muskuloskeletal Disorders (MSDs) pada Aktivitas Manual Handling Pekerja Jasa Pengiriman Barang. (online) http://staff.ui.ac.id/system/files /users/dahen/publication/hendrafkmui. pdf, diakses tanggal 11 Agustus 2015. Nurhikmah. 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Furnitur Di Kecamatan Benda Kota Tangerang. Sutajaya. 2014 Sistem Gerak Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tarwaka. 2015. Ergonomi Industri Dasardasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.