DESAIN INSTRUKSIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN

PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN. Pusat Kurikulum - Balitbang Depdiknas

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

PENGEMBANGAN SILABUS

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

Pengembangan Silabus

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

Pengembangan Silabus dan R P P. oleh : Susiwi S

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

SILABUS SEBAGAI LANDASAN PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAGI GURU YANG PROFESIONAL

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Terima kasih telah mengunjungi

UNIT 2. Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS. Pendahuluan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

KONSEP RENCANA PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP

EDISI : 4 PENGEMBANGAN SILABUS. Modul : Pengembangan Silabus Soal-soal Pengembangan Silabus

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus. Ilmiah Relevan Sistematis Konsisten Memadai Aktual dan kontekstual Fleksibel Menyeluruh

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA)

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP. Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia

Silabus dan RPP. Oleh: Prof. Dr. Mohamad Nur R. Wakhid Akhdinirwanto. Silabus dan RPP PPt Final Plus 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar 1. Daftar Isi 2

BAB II KAJIAN TEORI. tentang kurikulum yang termasuk kategori pola lama seperti yang dikemukakan

MAKALAH (RPP)UNTUK GURU,KEPALA SEKOLAH,PENGAWAS TK/SD TINGKAT KECAMATAN,PEMEGANG PROGRAM UKS PUSKEMAS KAB.PADANG PARIAPJAN P!~ERI%A EL : SI!h!!

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika di SMA Negeri 1 Klaten dapat disampaikan berikut.

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

BSNP PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

PEMBELAJARAN IPS DALAM KTSP

PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

KOMPONEN KURIKULUM (KTSP) Tujuan pendidikan satuan pendidikan Struktur dan muatan (KTSP) Kalender pendidikan Silabus

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

KECAKAPAN HIDUP ( LIFE SKILL )

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

Oleh: JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

TUJUAN PERKULIAHAN Mahasis Ma wa hasis mema wa ham mema i ham konsep k dasa onsep r per dasa enc r per anaan pembelajara ana n an pembelajara

BAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH

MENGEMBANGKAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PRINSIP PENERAPAN ACTIVE LEARNING UNTUK SD

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Ketua BSNP. BAMBANG SOEHENDRO i

adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP Oleh: H. Karso/ Hj. Ade Rohayati PENGEMBANGAN KURIKULUM

Selamat belajar, semoga sukses

SILABUS MATA PELAJARAN: ANTROPOLOGI (PEMINATAN BAHASA)

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Kelas Akselerasi di SMA

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi.

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN DI SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI 1 BAKI SUKOHARJO

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KAJIAN SK - KD. sebagai PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memperjelas istilah pada permasalahan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

PENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman*

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

DISAIN INSTRUCTIONAL (Perencanaan Pembelajaran)

KURIKULUM Kerangka Dasar

DESAIN KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PENGEMBANGAN DIKLAT SISTEMIK MODEL ADDIE)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

Kurikulum 1975 disusun sebagai pengganti kurikulum 1968, dimana perubahan yang dilakukan menggunakan pendekatan berikut.

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STRATEGI EVALUASI PADA PEMBELAJARAN PROGRAM PRODUKTIF SMK. Ratna Setyohandani SMK Ibu Kartini Semarang. Abstrak

Indonesia KURIKULUM SMK. Sekolah Menengah Kejuruan. Dadang Hidayat M LOGO

RENCANA PEMBELAJARAN

PANDUAN PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS RISET

SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP MATEMATIKA SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

DESAIN INSTRUKSIONAL

TUGAS Book Report Dick and Carrey. Instructional Design Bagi kelompok sesuai jumlah bab, tiap kelompok menganalisis satu bab (chapter report) Menyusun Disain Instruksional untuk mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya atau disain instruksional untuk sebuah pelatihan (individu).

Mengapa Berbasis Kompetensi DAN KTSP? Manusia adalah makhluk unik dengan rentang ragam potensi yang siap dikembangkan menjadi kompetensi. Manusia adalah makhluk pembelajar. Ada dorongan untuk belajar, baik internal maupun eksternal. Era globalisasi dan teknologi informasi yang sedang dilalui menuntut individu memiliki kompetensi minimal yang dipersyaratkan untuk bisa penetratik dan secara pragmatis berpartisipasi di dalamnya. Sekolah memiliki visi, misi, dan tujuan yang mendasari seluruh program dan proses penyelenggaraan pendidikannya. Sekolah adalah pihak yang paling tahu/faham tentang potensi anak didik dan sumberdaya yang dimiliki sekolah.

Apakah Kompetensi dan KTSP? Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), serta sikap dan nilai (attitude) yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pembelajaran. KTSP adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan (standard competencies) dan cara pencapaiannya sesuai dengan kemampuan institusi satuan penyelenggara pendidikan.

Fungsi Kompetensi Indikator penguasaan suatu kemampuan yang ingin dicapai melalui proses pendidikan. Penetapan alokasi waktu yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat kesulitan dan tingkat penguasaan kompetensi yang diharapkan. Pedoman dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan program pembelajaran. Pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan evaluasi dan umpan balik keberhasilan peserta didik dan program pembelajaran.

PENGEMBANGAN SILABUS 1. Landasan Pengembangan Silabus 2. Pengertian Silabus 3. Pengembang Silabus 4. Prinsip Pengembangan Silabus 5. Tahapan Pengembangan Silabus 6. Komponen dan Format Silabus 7. Langkah-langkah Pengembangan Silabus 8. Pengembangan Silabus Berkelanjutan

Landasan Pengembangan SILABUS? 1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN pasal 17 ayat (2) 2. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN pasal 20

PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 17 Ayat (2) Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI. MTs, MA, dan MAK

PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 20 Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar

Apa itu SILABUS? Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

SILABUS menjawab pertanyaan 1. Apa kompetensi yang harus dikuasai siswa? 2. Bagaimana cara mencapainya? 3. Bagaimana cara mengetahui pencapaiannya?

Tahapan Pengembangan SILABUS 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Perbaikan 4. Pemantapan 5. Penilaian Pelaksanaan

Feedback Analisis Instruksional Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar Analisis Kebutuhan Instruksional Kompetensi Standar dan Dasar Indikator Keberhasilan belajar siswa Pemilihan dan Penetapan Pokok-pokok Bahan Instruksional Menyusun dan Melaksanakan Desain Instruksional serta Evaluasi Formatif Analisis kompetensi dan karakteristik awal peserta didik Mengembangkan Strategi Instruksional Feedback

Analisis Kebutuhan Harapan Apa yang harus terjadi Kesenjangan Kenyataan Apa yang terjadi saat ini Standar Hasil Target yang harus dicapai Standar Kinerja Perlu Instruksional Seperangkat pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki peserta (sasaran) yang terjadi saat ini Knowledge Skill Attitude

Tingkat Kebutuhan Instruksional Organisasi (Organization) Jabatan (Ocupation) Perorangan (Individual) Bagian/Seksi/Kelo mpok Jabatan mana yang memerlukan Instruksional Pengungkapan kebutuhan instruksional pada unit-unit tertentu Pengetahuan, keterampilan dan sikap apa yang dibutuhkan untuk suatu jabatan tertentu Analisa spesifikasi keahlian pada jabatan tertentu Siapa yang membutuhkan instruksional untuk memperoleh Pengetahuan, keterampilan dan sikap tertentu Penentuan secara spesifik individu yang membutuhkan instruksional

Proses Analisis Kebutuhan Instruksional Analisis Kebutuhan What is vs what should be Selection: - Instructional problem - Non-instructional problem Analisis: - Cost-benefit - Cost-efective - Cost-utility - Cost-visibility Analisis Kompetensi atau Instruksional Job definition Job description Competency analisis: - Standard - General - Vocational, and - Indicator Penetapan Kompetensi Standar: General, Vocational, dan Indikator Penetapan Matapelajaran dan Pokokpokok Bahan Pelajaran Execute Rancangan Kurikulum

Hasil Analisis Kebutuhan Rumusan Tugas Kelompok Sasaran Berupa Kompetensi Standar dan koimpetensi dasar Jenis Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap yang diperlukan. Sering juga disebuttujuan Pembelajaran Umum (Instructional Objectives).

ANALISIS KOMPETENSI ATAU ANALISIS INSTRUKSIONAL Analisis kompetensi atau analisis instruksional adalah serangkaian kegiatan untuk mengkaji dan menjabarkan kompetensi standar (tujuan instruksional umum) menjadi Kompetensi dasar indikator atau tujuan-tujuan yang lebih spesifik

Mengkaji Standar Kompetensi Mengkaji standar kompetensi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut: a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI; b. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran; c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.

Mengkaji Kompetensi Dasar Mengkaji kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut: a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada dalam SI; b. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran; c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

KOMPETENSI STANDAR Kompetensi Dasar 1 Kompetensi Dasar 2 Kompetensi Dasar 3 Kompetensi Dasar 4 Indikator 1 Indikator 1 Indikator 1 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 2 Indikator 2 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 3 Indikator 3 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 4 Indikator 4 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8 Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8 Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8 Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8

Kompetensi Keterampilan Intelektual Pengetahuan Keterampilan Attitude Keterampilan Verbal Keterampilan Psikomotor Attitudes (Sikap, Norma, Nilai, Kebiasaan) Keterampilan Psikomotor

ANALISIS KOMPETENSI AWAL (ENTRY BEHAVIOR) SISWA Target populasi (tingkatan dan rumpun kejuruan/keterampilan). Kemampuan awal yang sudah dimiliki siswa Karakteristik siswa secara umum (sikap, minat, bakat, dan norma atau nilai yang dianut siswa) ANALISIS INPUT

Menetapkan Indikator Keberhasilan Belajar Indikator Hasil Analisis Instruksional Kemampuan Awal Siswa Indikator Keberhasilan belajar Kemampuan awal siswa yang relevan dengan kompetensi yang harus dikuasai

Merumuskan Indikator Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

Pendidikan berorientasi kecakapan hidup (life skill) Kecakapan hidup adalah seperangkat kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa rasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya. Self-awarness General Life Skill Thinking Skill Life Skill Social Skill SpecificLife Skill Academic Skill Vocasional Skill

Proses Pembelajaran-Kecakapan Hidup-Kehidupan Nyata Nilai (Value) Peserta Didik (Input) Proses Pembelajaran Interaksi yang Variatif antara Peserta didik- Guru-Materi- Lingkungan Kecakapan Hidup Kehidupan Nyata Peserta Didik (Output) yang kompeten Komponen Identik

Mengembangkan Strategi Instruksional Mengembangkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran Merancang pendekatan, metode dan teknik pembentajaran Merancang media pembelajaran Menetapkan alokasi waktu

Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi Pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang bervariasi dan mengaktifkan peserta didik. Memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran: a. Memberikan bantuan guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional b. Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan siswa dan materi.

Menentukan Alokasi Waktu Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

Mengembangkan Penilan Hasil Belajar Mengembangkan jenis alat ukur (tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.) Menetapkan acuan penilaian (PAP atau PAN)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan jenis penilaian: a. Dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi b. Menggunakan acuan kriteria c. Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut e. Sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran

SISTEM PENILAIAN PAN (PENILAIAN ACUAN NORMA) PENILAIAN YANG MENGACU PADA RATA- RATA KELOMPOK ( STANDAR RELATIF) PAP (PENILAIAN ACUAN PATOKAN) PENILAIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN INSTRUKSIONAL (STANDAR MUTLAK)

RANCANGAN PELAKSANAAN EVALUASI FORMATIF Portofolio Pengertian Tujuan Karakteristik Jenis Tahapan Pengembangan Langkah-langkah Implementasi Penilaian Portofolio

PENGERTIAN Portofolio adalah penilaian lengkap yang memantau perkembangan siswa dari awal hingga akhir dalam suatu pembelajaran

Karakteristik Portofolio Portofolio harus memuat pertanyaan yang jelas mengenai hasil belajar siswa sebagai hasil identifikasi terhadap inti dan esensi kurikulum yang diharapkan dapat dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Berisi pekerjaan-pekerjaan siswa berupa proses yang pada keseluruhan rentang waktu, ketimbang pada periode tertentu. Difokuskan pada pengalaman-pengalaman siswa yang didasarkan pada pembelajaran berbasis kinerja/penampilan (performance-based learning), dan juga mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya. Memuat contoh hasil kinerja siswa (product) pada keseluruhan rentang waktu, ketimbang pada periode tertentu. Berisi pekerjaan-pekerjaan siswa hasil penugasan (project) pada keseluruhan rentang waktu, ketimbang pada periode tertentu. Berisi pekerjaan-pekerjaan siswa yang mempresentasikan variasi dan penggunaan peralatan yang berbeda. Memuat bermacam-macam contoh hasil kerja dan evaluasinya, baik terhadap pekerjaan siswa secara perorangan, maupun kelompok, dan bahkan pendapat dari orang tuanya

Jenis-jenis Portofolio 1. Portofolio Dokumentasi: Portofolio jenis ini digunakan untuk mengumpulkan berbagai hasil kerja siswa pada periode tertentu dan perkembangannya yang menggambarkan hasil belajar siswa. 2. Portofolio Proses: Berisi dokumen keseluruhan tahapan dari proses belajar siswa. Ditekankan pada proses belajar siswa yang meliputi pula penggunaan referensi dan proses berpikir 3. Portofolio Sumatif: Memuat hasil terbaik siswa yang didasarkan pada hasil pemilihan siswa dan guru. Portofolio jenis ini juga biasanya dilengkapi bukti audio-visual berupa gambar, foto, video-tape, dan bentuk rekaman elektronik lainnya yang menggambarkan proses belajar siswa dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Tahapan Pengembangan Portofolio Tahap 1 : Perencanaan merencanakan tugas yang akan diberikan agar dapat menilai kompetensi siswa mulai dari proses sampai hasil belajarnya. Merencanakan bagaimana portofolio tersebut dipelihara dan disimpan Tahap 2 : Pengumpulan meliputi pengumpulan kebermaknaan proses produk berupa hasil pekerjaan siswa Tugas berupa proyek Tahap 3 : Refleksi refleksi didasarkan pada pengalaman proses berpikir yang digunakan siswa kebiasaan berpikir refleksi dari guru refleksi dari orang tua

Langkah-langkah Implementasi Penilaian Portofolio Mengidentifikasikan tujuan pembelajaran yang akan dinilai melalui portofolio; Memperkenalkan gagasan portofolio kepada siswa di kelas; Menyusun petunjuk yang jelas untuk persentasi portofolio; Mengkomunikasikan penggunaan penilaian portofolio kepada pihak sekolah dan orang tua siswa; Menyiapkan dan membuat periodisasi penilaian; Melaksanakn penilaian dengan Portofolio dan memberikan umpan-balik (feedback); Melaksankan konferensi/pertemuan antara Siswa dan Guru; Buat langkah-langkah untuk menindaklanjuti hasil pertemuan.

BENTUK PORTOFOLIO TUGAS PROYEK PRODUK KINERJA

MENENTUKAN JENIS TAGIHAN 1. Kuis 2. Pertanyaan lisan di kelas 3. Ulangan harian 4. Tugas individu 5. Tugas kelompok 6. Laporan kerja praktik atau laporan praktikum 7. Responsi atau ujian praktik

CONTOH FORMAT FORTOFOLIO No Jenis Tagihan Portofolio Tugas Proyek Produk 1 Kuis V - - 2 Pertanyaan lisan di kelas V - - 3 Ulangan harian V - - 4 Tugas individu V V V 5 Tugas kelompok V V V 6 7 Laporan kerja praktik atau laporan praktikum Responsi atau ujian praktik V V - V - V - -

CONTOH FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN MOTORIK N O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Aspek yang dinilai Nama Siswa Mempersiapkan Alat Ukur Memasang Alat Ukur Membaca Hasil Pengukuran 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Jumlah Skor

CONTOH FORMAT PENILAIAN MINAT SISWA No Pernyataan/Indikator 4 3 2 1 Skor 1 Kehadiran di kelas 2 Bertanya di kelas 3 Ketepatan waktu mengumpulkan tugas 4 Kerapihan buku catatan 5 Kelengkapan buku catatan 6 Membaca buku di perpustakaan 7 Kelengkapan buku referensi 8 Partisipasi dalam kegiatan praktikum 9 Kerapihan laporan praktikum 10 Partisipasi dalam kelompok belajar Jumlah KET: 4 = BAIK; 3 = CUKUP; 2 = KURANG; 1 = SANGAT KURANG

No CONTOH LAPORAN HASIL BELAJAR Nama siswa 1 Andi Imran Aspek Kompetesi Dasar Ratarata 1.1 1.2 2.1 2.2 2.3 3.1 3.2 Pengetahuan 86 Sudah Keterampilan B kompeten, etika perlu diperbaiki Sikap C 2 Ernavita Pengetahuan Keterampilan 62 B Belum kompeten, minat dan Sikap B motivasi harus ditingkatkan 3 Sarah.L Pengetahuan 63 Belum Keterampilan B kompeten, perlu remedial Ket Sikap B

CONTOH SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN Nama Sekolah : SMK. Mata Pelajaran : Fisika Kelas : X Semester : 1 Standar Kompetensi : Menerapkan konsep Fisika, menuliskan, dan menyatakan dalam sistem satuan SI dengan baik dan benar (meliputi lambang, satuan, dan nilai) Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator Jenis tagihan Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Alokasi waktu (mnt) Sumber/ba han/ alat Mengukur besarbesaran fisika dengan alat yang sesuai dan mengolah data hasil dengan menggunakan aturan angka penting Besaran dan Satuan Pengertian Besaran Aturan angka penting Jenis-jenis kesalahan dalam pengukuran Menuliskan nama alat ukur dan kegunaannya yang dapat dijumpai alam kehidupan sehari-hari Melakukan pengukuran degan bena berkaitan dengan besaran pokok panjang, massa, waktu dengan mempertimban gkan aspek ketepatan, dan ketelitian Tugas Individu Unjuk Kerja Contoh Penilaian Psikomotorik terlampir 4X4 5 Sumber: Buku Fisika Kelas X Bahan: Lembar kerja Alat : Meteran, dll

CONTOH LEMBAR PENILAIAN A. Kerja Kelompok No Kelompok Persiapan Pelaksanaan Hasil Kegiatan Diskusi Tindak Lanjut Total B.Nilai Laporan No Nama Latar Belakang Perumusan Masalah Teori Pembahasan Kesimpulan Saran Total 1 2 3

DAFTAR KODE DAN TUGAS YANG DIBERIKAN Tingkat :. Program Keahian :. Semester :. Kelas :. No Jenis Tugas Bentuk Tugas Tanggal Catatan P K Mulai Selesai Ket : P = Perseorangan K = Kelompok

CONTOH FORMAT LEMBAR PENGAMATAN SIKAP SISWA Indikator Sikap Keterbukaan Ketekunan belajar Kerajinan Tenggang rasa Kedisiplinan Kerjasama Ramah degan teman Hormat pada guru Kejujuran Menepati janji Kepedulian Tanggung Jawab Nilai rata-rata Nama Siswa 1 2 3 4

LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS MENENGAH KEJURUAN (SMK).... Nama siswa : Nama Sekolah :. Nomor Induk : Tahun Pelajaran :. Kelas/Semeser :.. No Mata Pelajaran Nilai Hasil Belajar Pengetahuan Keterampilan Sikap Angka Huruf Angka Huruf Huruf 1 Pendidikan Agama 2 Kewarganegaraan 3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 Bahasa Inggris

CONTOH FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN MOTORIK DALAM OLAH RAGA SEPAK BOLA N O Aspek yang dinilai MENIMANG BOLA MENANGKA P BOLA MENYUNDUL BOLA Jumlah Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nama Siswa 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Cara membuat alat ukur Variabel Indikator Butir Silat Ket. Bermain Bola Voli* -Tendangan -Servise* -Tangkisan -Pass* -Pukulan -Spike* -Sapuan -Block* 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pemilihan dan penetapan pokokpokok bahan pembelajaran Identifikasi sumber-sumber belajar (referensi, job deskription jabatan/pekerjaan, dll) yang relevan dengan konpetensi yang harus dicapai peserta didik. Memilih dan menetapkan pokok-pok bahan belajar yang relevan dengan indikator-indikator pencapaian hasil belajar. Menyusun berdasarkan heararki indikator pencapaian hasil belajar.

Pengembang SILABUS 1. Guru kelas/mata pelajaran, atau 2. Kelompok guru kelas/mata pelajaran, atau 3. Kelompok kerja guru (PKG/MGMP), atau 4. Dinas Pendidikan

Komponen SILABUS 1. Standar Kompetensi 2. Kompetensi Dasar 3. Materi Pokok/Pembelajaran 4. Kegiatan Pembelajaran 5. Indikator 6. Penilaian 7. Alokasi Waktu 8. Sumber Belajar

Prinsip Pengembangan SILABUS 1. Ilmiah 2. Relevan 3. Sistematis 4. Konsisten 5. Memadai 6. Aktual dan Konseptual 7. Feleksibel 8. Menyeluruh [Daftar

Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

Konsisten Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

Memadai Cakupan indikator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

Aktual dan Kontekstual Cakupan indikator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

Fleksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

Menyeluruh Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

Pengembangan SILABUS berkelanjutan Silabus: Dijabarkan ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran Dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru Dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran),dan evaluasi rencana pembelajaran.